Anda di halaman 1dari 4

NORMA HANA PAWESTRI – C1C013041

BAB 3

Apa fungsi penilaian kembali aset tetap bagi perusahaan ?

Jawaban:

1. Perhitungan harga pokok akan menghasilkan nilai yang mendekati harga pokok yang
wajar
2. Meningkatkan struktur modal sendiri, artinya perbandingan antara pinjaman (debt)
dengan modal sendiri/ekuitas atau rasio utang terhadap ekuitas menjadi membaik.
Dengan membaiknya DER perusahaan dapat menarik dana, baik melalui pinjaman dari
pihak ketiga atau melalui emisi saham.
3. Pembayaran PPH atas selisih lebih penilaian kembali aset tetap sebesar 10% yang bersifat
final apakah cukup menarik bagi perusahaan untuk melakukan revaluasi.

BAB 4

Bagaimana perlakuan pajak untuk penjualan dan penyewaan kembali sewa guna usaha?

Jawaban :

Pada saat penjualan dari lessee kepada lessor, lessee dikenakan PPh 5% dari nilai jual (nilai akta)
atau Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang digunakan untuk menghitung PBB jika nilai jual lebih
rendah dari NJOP. Saat lessor menjual kepada lessee (pengembakian opsi), lessor dikenakan PPh
5% dari nilai opsi. Jika gedung dimiliki secara langsung, maka biaya yang boleh dikurangkan
hanya beban penyusutan atas gedung yang harus dilakukan dalam jangka waktu 20 tahun.
Apabila diperoleh melalui sewa guna usaka dengan hak opsi maka semua biaya yang dikeluarkan
untuk pembayaran sewa baik atas tanah maupun bangunan dapat dibiayakan.

BAB 5
Bagaimana cara menghindari transaksi-transaksi tidak wajar dalam penentuan harga transfer
untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan istimewa?

Jawaban:

Untuk menghindari transaksi-transaksi yang tidak wajar dalam penentuan harga transfer untuk
perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan istimewa adalah dengan menggunakan APA
(Advanced Pricing Agreement). APA (Advanced Pricing Agreement) merupakan kesepakatan
mengenai penentuan harga transaksi dari transaksi yang terjadi antara dua perusahaan yang
mempunyai hubungan istimewa dengan cara menetapkan satu kriteria yang sesuai (seperti
metode, faktor-faktor pembanding, dan asumsi-asumsi) untuk periode tertentu. Sehingga
perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi-transaksi tersebut harus menaati kesepakatan-
kesepakatan yang tertulis dalam perjanjian tersebut.

BAB 6

Apa perbedaan mendasar dari laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal?
Sebutkan contohnya!

Jawaban:

Perbedaan yang mendasar dari laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial adalah
adanya perbedaan konsep dari pengakuan pendapatan dan beban. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan metode yang digunakan dalam menghitung besarnya pendapatan dan juga beban.
Perbedaan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu perbedaan waktu (timing differencess) dan
perbedaan tetap/permanen. Contohnya pada konsep menghitung penyusutan aktiva tetap. Pada
akuntansi metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan ada tiga, yaitu metode garis
lurus, metode saldo menurun, metode unit aktivitas. Sedangkan peraturan perpajakan hanya
mengakui dua metode penyusutan, yaitu metode garis lurus dan saldo menurun serta adanya
pengelompokkan jenis harta dan masa manfaat.
BAB 7

Bagaimana menghitung besarnya pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan?

Jawaban :

Dapat dihitung dengan mengalihkan beda waktu antara laporan keuangan komersial dengan
laporan keuangan fiskal atau rugi fiskal yang dapat dikopensasi dengan tari fajak yang berlaku.

BAB 8

Jelaskan perbedaan antara Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK) dan Pemeriksaan Sederhana
Lapangan (PSL) dalam ruang lingkup pemeriksaan?

Jawaban :

PSK adalah Pemeriksaan Sederhana yang dilakukan terhadap wajib pajak di kantor Unit
Pelaksana Pemeriksaan Sederhana, untuk satu jenis pajak tertentu, baik untuk tahun berjalan dan
atau tahun-tahun sebelumnya, sedangkan PSL adalah Pemeriksaan Sederhana terhadap Wajib
Pajak di Lapangan dan di kantor Unit Pelaksana Pemeriksaan Sederhana, untuk seluruh jenis
pajak (all taxes) atau jenis-jenis pajak tertentu dan atau untuk tujuan lain, baik untuk tahun
berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya.

BAB 9

Administrasi perpajakan adalah bentuk dari suatu sistem untuk mengendalikan masalah pajak
perusahaan. Minimal apa saja yang mencakup dalam sistem tersebut?

Jawaban:

Dalam sistem tersebut minimal harus mencakup halhal berikut ini:

1. Memeriksa transaksi-transaksi utama yang mempunyai dampak perpajakan cukup


signifikan, menjamin bahwa transaksi utama tersebut telah dicatat atau diperlakukan
sesuai dengan Undang Undang dan Kebijakan perusahaan.
2. Menciptakan system pengawasan internal untuk menjamin bahwa berbagai kewajiban
perpajakan telah diikuti dengan benar. Degan deminkian risiko sanksi adminitrasi
maupun sanksi pidana dapat dihindari atau dpat diminimalkan sehingga tidak
menimbulkan pemborosan sumber dana perusahaan.

BAB 10

Mengapa penentuan lokasi untuk anak perusahaan menjadi pertimbangan pajak yang sangat
relevan?

Jawaban:

Pertimbangan pajak sangat relevan dalam memutuskan lokasi anak perusahaan penjualan, dan
kelonggaran pajak memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan atas pelabuhan
bebas, sehingga beberapa kewajiban pajak atas barang-barang yang diimpor untuk tujuan ekspor
dapat dihindari, dengan adana keloggaran pajak untuk perusahaan erdagangan lepas pantai
(offshore trading company) yang relevan dapat dipertimbangkan oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai