Nama kelompok :
1. Aryan Hadi Pranoto Utomo (07)
2. Isman Ardi Saputro (18)
3. Kuncoro Ari Wibawa (21)
4. Muh. Willian Yogi Satrio (25)
5. Titan Maulidtha Romanisti (31)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi tidak
hanya sekedar profit saja yang kami coba temukan melainkan penekanan pada pengalaman
sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini kami dituntut untuk
berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan,
meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan pelayanan
yang terbaik agar customer merasa puas serta sebagai syarat untuk memenuhi tugas praktek mata
kewirausahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suryana lebih lanjut mengatakan inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Kewirausahaan pada dasarnya adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau
memperoleh keuntungan yang besar.
Komaruddin (2006) mengatakan Entrepreneur disebut sebagai pengusaha, usahawan,
wirausaha. Menurut Kamus Besar Indonesia, kewirausahaan berasal dari
kata entrepreneur (bahasa Inggris) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Jadi seorang entrepreneur tidak bisa
melakukan produksi dan memasarkan tanpa ada suatu pengalaman atau setidaknya
seorang entrepreneurharus punya jiwa rasa ingin tahu tentang produksi dan barang. Hanya
dengan memahami barang yang akan dijual dan memahami pasar serta berkemampuan untuk
melakukan kalkulasi maka seorang entrepreneur bisa dengan tepat mencapai tujuannya yakni
keuntungan.
Menurut Sudjana (2004:131), kewirausahaan atau entrepreneurship adalah sikap dan
perilaku wirausaha yang inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi laba.
Sedangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang
Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, dikemukakan bahwa
kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Sanusi (1998:291) mengemukakan bahwa kewirausahaan dapat dipandang sebagai
institusi kemasyarakatan yang mengandung nilai-nilai dan dinyatakan dalam perilaku. Nilai dan
perilaku itu merupakan dasar sumber daya, te naga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis.
Menurut Suherman (2008:11) kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku seseorang
dalam melakukan suatu kegiatan. Sehingga dapat diketahui bahwa kewirausahaan merupakan
sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.
2.2 Manfaat Kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau percaya
bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih
membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap
calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau
menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai
berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakan
Bahan :
1. Tepung Sagu
2. Gula Merah
3. Telur
4. Mentimun
5. Garam dan Penyedap Rasa
6. Air
7. Cabe Rawit
8. Bawang Putih
3.2 Metode
Dalam usaha yang kami lakukan ini kami menggunakan modal yang relative kecil dari
anggota kelompok yang dikumpulkan yakni Rp.20.000,- per orang dengan jumlah anggota
kelompok 6 orang. Sedangkan dalam hal pemasaran usaha ini produk langsung disampaikan
kepada konsumen yakni para anak kost maupun masyarakat yang ada disekitar lingkungan
Universitas Riau yang berada di Jl. Bina Krida. Usaha ini juga di promosikan melalui Jejaring
Sosial seperti Face Book Untuk menarik konsumen dan usaha ini juga menerima pesanan melalu
telfon ataupun Sms dan antar ke tujuan.
3.3 Cara Kerja
3.4.1 Cara membuat pempek
1. Pertama campurkan garam serta bumbu penyedap, aduk telur hingga adonan benar-benar
tercampur.
2. Pertama campurkan tepung sagu dengan bumbu penyedap, garam, dan air secukupnya. pada
adonan tersebut,aduk merata dan uleni sampai tidak lengket .
3. Untuk membentuk adonan lumuri tangan dengan sedikit tepung agar tidak lengket.
4. Bentuk adonan tepung sagu dengan bentuk bulat (atau sesuai selera) Buat lubang di
tengahnya,dan beri telur di dalamnya.
5. Rebus adonan Mpek-mpek hingga adonan Mpek-mpek benar-benar mengapung, lalu angkat dan
tiriskan
4.1 Hasil
Jumlah
Harga Total
No Produk Modal Barang Keuntungan
Jual/Barang Penjualan
Terjual
1 Pempek Rp. 70.000 48 Buah Rp. 5.000 Rp. 80.000 Rp. 10.000
2 Pempek Rp. 70.000 48 Buah Rp. 5.000 Rp. 75.000 Rp. 5.000
3 Pempek Rp. 50.000 40 Buah Rp. 5.000 Rp. 66.000 Rp. 16.000
4 Pempek Rp. 65.000 53 Buah Rp. 5.000 Rp. 88.000 Rp. 23.000
5 Pempek Rp. 65.000 35 Buah Rp. 5.000 Rp. 55.000 Rp. 10.000
6 Pempek Rp. 50.000 43 Buah Rp. 5.000 Rp. 71.000 Rp. 21.000
7 Pempek Rp. 60.000 36 Buah Rp. 5.000 Rp. 57.000 Rp. 3.000
8 Pempek Rp. 60.000 42 Buah Rp. 5.000 Rp. 70.000 Rp. 10.000
4.2 Pembahasan
A. Jenis Usaha
Dalam usaha mpek-mpek ini menjual pempek telur dan mpek-mpek kosong (tanpa telur).
Harga mpek-mpek satu porsinya Rp. 5.000,00
Dibawah ini merupakan gambaran dari usaha kuliner pempek:
B. Modal Usaha
Modal usaha yang diperlukan dalam mendirikan Usaha pempek yaitu :
a. Modal untuk pembelian bahan baku sebesar = Rp. 50.000,00
b. Modal untuk pembelian peralatan = Rp. 20.000,00
c. Sewa Tempat = Rp. 50.000
2. Sutil
3. Kuali
4. Baskom
5. Pisau
6. Lampu
7. Gerobak
8. Korek
2. Gula Merah
3. Telur
4. Mentimun
6. Air
7. Cabe Rawit
8. Bawang Putih
E. Peluang Usaha
Kalau menurut kelompok kami peluang usaha ini akan lebih berkembang dan
lebih maju karena pempek yang mempunyai ciri khas tersendiri serta rasanya enak dan
bisa bersaing dengan kuliner yang terkenal lainnya. Dalam melakukan pemesanan dapat
dilakukan dengan cara menelpon langsung sehinnga tidak perlu datang ke tempat usaha
atau tempat produksi
H. STRENGHT (Kekuatan)
1. Modal terjangkau
2. Ada rekan yang ada di kos sebagai pasar penjualan
3. Harga bersahabat
4. Mempunyai semangat yang tinggi untuk melakukan usaha demi mendapatkan larisnya
dagangan.
5. Mudah diterima oleh konsumen dan Tidak kadaluarsa
6. Memudahkan konsumen dengan mendatangi mereka
WEAKNESS (Kelemahan)
1. Terkadang kita kurang koordinasi antar anggota sehingga kurang kompak saat berjualan.
2. Minimnya dana
3. Waktu yang terbatas
I. OPPORTUNITY (Peluang)
1. Banyaknya masyarakat lingkungan sekitar yang berminat untuk membeli mpek-mpek
2. Masih Sedikitnya orang yang jualan mpek-mpek di lingkungan sekitar
THREAT (Hambatan)
1. Terkadang konsumen tidak cocok dengan Mpek-mpek yang kami jual
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam usaha pempek yang letak usahanya yang strategis banyak memberikan dampak
terhadap usaha ini yaitu banyaknya pengunjung yang melihat , datang dan membeli maupun
memesan pempek, hanya saja karena baru pertama membuka usaha ini jadi masyarakat belum
mengenal dan tahu tentang leta lokasi usaha ini namun seiring berjalannya waktu usaha ini pada
akhirnya dikenal juga oleh masyarakat sekitar
5.2 Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan Praktikum
kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan
ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para siswa yang ingin menjadi seorang
wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi siswa sebelum terjun
langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di lingkungan
masyarakat sekarang adalah bisnis Kuliner, sehingga perlu dilanjutkan secara continue. Usaha ini
dijalankan secara berkelompok jadi agar usaha ini berjalan dengan baik perlu adanya kerja tim
(team work) yang baik antara sesama anggota kelompok serta dibutuhkannya kesabaran dalam
melayani konsumen ataupun pelanggan.