Keracunan Infeksi
MIFTAHEL-2006
Sifat patogenik mikroba
Tidak semua mikroorganisme yang masuk
ke dalam tubuh menimbulkan penyakit,
suatu organisme harus dapat melalui
beberapa tahap peting yaitu;
Masuk ke dalam tubuh melalui jalan
masuk/port dentri yang berbeda dari setiap
mikroorganisme
Dapat berkembang biak
Tahan terhadap sistem pertahanan tubuh
Melakukan invasi ke dalam tubuh host
Harus ada jalan keluar penyebab penyakit
MIFTAHEL-2006
INFEKSI BAKTERI MELALUI
MAKANAN
1. Mekanisme infeksi makanan oleh
Salmonella spp
Bahan makanan yang mudah tercemar
kue-kue yang mengandung saus susu,
daging cincang, sosis unggas, daging
panggang, telur.
Dosis infekstif untuk menimbulkan
demam enterik 109 kuman pada org
dewasa
Masa inkubasi 5-7 hari, pada dosis
rendah hingga 9 hari. MIFTAHEL-2006
MO lolos dari lambung multiplikasi dlm sal. Cerna menembus mukosa usus
perdarahan
melepaskan endotoksin
perforasi usus
[demam tinggi & gejala tifoid lainnya]
MIFTAHEL-2006
Penyebab demam tifoid: Salmonella
typhi, S. parathypi A, B atau C
Gastroenteritis; merupakan penyakit
MIFTAHEL-2006
Salmonella spp
Flagel salmonella
Yang peritrikh
Kolonisasi sel di dalam jaringan
MIFTAHEL-2006
MO melewati lambung
usus halus
reaksi radang
MIFTAHEL-2006
Shigella spp
MIFTAHEL-2006
3. Mekanisme infeksi makanan oleh
Vibrio spp
Dosis infeksi sangat kecil
MIFTAHEL-2006
MO lolos dari barrier asam lambung
Sel bakteri
Pewarnaan Gram
INFEKSI VIRUS MELALUI
MAKANAN
Virus masuk kedalam makanan melalui
kontaminasi primer [panen atau
sembelih], atau kontaminasi sekunder
[pengolahan, penyimpanan atau
distribusi]
Virus yang mungkin terdapat pada bahan
pangan hewani antara lain:
Virus dapat menginfeksi hewan tetapi tidak
terhadap manusia [virus kuku dan mulut]
Virus berasal dari hewan [zoonosis] dan dapat
menginfeksi manusia [enterovirus, adenovirus
dan reovirus]
Virus berasal dari manusia dan dapat
menginfeksi hewan
MIFTAHEL-2006
1. Virus polio
Didapat pada susu yang tidak
dipasteurisasi
Menimbulkan penyakit poliomielitis
MIFTAHEL-2006
Virus polio
Morfologi sel
Penderita polio
Struktur sel
MIFTAHEL-2006
2. Virus Hepatitis A
Jenia makanan: susu, sayuran , daging
dan kerang-kerangan dalam keadaan
kurang masak
Sumber kontaminan: air, feses,
penjamah makanan yang carier virus
hepatitis A
MIFTAHEL-2006
Virus Hepatitis
Bentuk sel
Penderita Hepatomegali
Struktur sel
MIFTAHEL-2006
MEKANISME INTOKSIKASI
MELALUI MAKANAN
1. Intoksikasi asam bongkrek
Dihasilkan oleh bakteri Pseudomonas cocovenenans,
umumnya bila digunakan pada fermentasi makanan dari
kacang-kacangan. Dari fermentasi akan dihasilkan asam
bongkrek dan toksoflavin
Asam bongkrek menghambat ATP-ADP carrier/suatu
sistim transport di dalam mitokhondria mencegah
fosforilasi oksidatif penimbunan ATP & kekurangan
ADP sistim respirasi terganggu pernafasan berhenti,
kejang
Toksoflavin + 2 NADH 2NAD + Toksoflavin-H2
Toksoflavin-H2 + O2 toksoflavin [menyerang
jantung] + H2O2 [beracun].
Pencegahan: kebersihan alat, ruang dan tangan dalam
pembuatan tempe bongkrek
MIFTAHEL-2006
Pseudomonas sp
Koloni Pseudomonas pd
Sel bakteri
Media agar darah
Psedomonas sp infected on
nail
Psedomonas sp infected on
apple
MIFTAHEL-2006
2. Intoksikasi botulinin
Dihasilkan oleh Clostridium botulinum
Bakteri bersifat anaerob obligat, sehingga
sering ditemukan pada makanan kaleng
Toksin menghambat pelepasan asetilkolin
pada bagian akhir sistem saraf sinaptik
paralisis /kelumpuhan otot
Gejala timbul rata-rata 12 jam, terkadang lebih
seminggu. Gejala neurologi seperti kelumpuhan
tenggorokan&mulut, dapat diawali dengan
gangguan perut [mulas, muntah, diare]ataupun
tidak.
Pencegahan:Pengawasan industri pengolahan
makanan, memasak cukup lama semua
makanan yang diawetkan, tidak mengkonsumsi
bila telah terlihat tanda-tanda kaleng
menggembung, daging berwarna hitam dan
berbau busuk.
MIFTAHEL-2006
3. Intoksikasi perfringens
Dihasilkan oleh Clostridium perfringens
Umumnya didapat pada daging mentah & feses
hewan
Jenis makanan yang mudah terkontaminasi:
saus daging yang disimpan pada suhu yang
menunjang perkecambahan spora [30-370C]
Gejala timbul 8-24 jam setelah makan, berupa
sakit perut dan diare.
Self limited
Belum ada pengobatan khusus
Pencegahan: Tidak menyimpan makanan yang
sudah matang pada suhu kamar untuk jangka
waktu yang lama.
MIFTAHEL-2006
Clostridium sp
MIFTAHEL-2006
3. Intoksikasi oleh enterotoksin Staphylococcus
Dihasilkan oleh Staphylococcus aureus
Sumber penularan: penjamah makanan yang
menderita infeksi piogenik [bisul/nanah]
Pada hampir semua jenis makanan
Gejala timbul setelah 2-6 jam mengkonsumsi,
berupa mual, pusing, muntah dan diare.
Jumlah enterotoksin yang termakan menentukan
waktu timbulnya gejala.
Belum ada obat [untuk netralisir toksin], self
limited, bantuan infus untuk mengurangi dehidrasi
Pencegahan: menyimpan bahan makanan yang
mudah busuk di bawah suhu 6-70C. Orang yang
menderita luka infeksi tidak boleh mengolah
makanan, makanan yang telah dipanaskan
kembali tidak boleh dibiarkan terlalu lama pada
suhu kamar.
MIFTAHEL-2006
Staphylococcus aureus
Koloni bakteri pada NA
Kolonisasi
Dalam
Jaringan
MIFTAHEL-2006
Escherichia coli
MIFTAHEL-2006
Bacillus cereus
TERIMA
KASIH