RESUME
Oleh :
Antigen ini adalah bagian dinding sel bakteri yang tahan terhadap
pemanasan 100 0 C, alkohol dan asam. Struktur antigen somatik mengandung
lipopolisakarida. Beberapa diantaranya mengandung jenis gula yang spesifik.
Antibodi yang terbentuk terhadap antigen O adalah IgM.
Ditemukan dalam 2 fase, yaitu fase 1 spesifik dan fase 2 tidak spesifik.
Antigen H dapat dirusak oleh asam, alkohol, dan pemanasan diatas 60 0 C.
Antibodi terhadap antigen H adalah IgG.
Kuman ini tahan terhadap selenit dan natrium deoksikolat yang dapat
membunuh bakteri enterik lain, menghasilkan endotoksin, protein invasin dan
MRHA (Mannosa Resistant Haemaglutinin). Perkembangan bakteri Salmonella
typhi terbilang sangat cepat dan menakjubkan. Setiap selnya mampu membelah
diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat dan pada media tumbuh yang
mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang
menjadi 90.000 hanya dalam waktu 6 jam (Cita, 2011).
Ada tiga faktor yang menentukan virulensi bakteri Salmonella typhi, yaitu :
a. Daya invasi
Dalam usus halus, bakteri Salmonella typhi yang berpenetrasi di epitel dan
masuk ke dalam jaringan sub-epitel sampai lamina propia. Mekanisme biokimia
yang terjadi saat penetrasi belum diketahui dengan jelas, tetapi prosesnya
menyerupai fagositosis. Setelah penetrasi, bakteri difagosit oleh makrofag,
berkembang biak, dan dibawa oleh makrofag ke bagian tubuh yang lain.
b. Endotoksin
Kemampuan Salmonella yang hidup intra seluler diduga karena memiliki
antigen permukaan (antigen Vi). Simpai sel Salmonella typhi mengandung
kompleks lipopolisakarida (LPS) yang berfungsi sebagai endotoksin dan
merupakan faktor virulensi. Endotoksin dapat merangsang pelepasan zat pirogen
dari sel-sel makrofag dan sel-sel polimorfonunuklear (PMN) sehingga
mengakibatkan demam. Selain itu, endotoksin dapat merangsang aktifasi sistem
komplemen, pelepasan kinin, dan mempengaruhi limfosit. Sirkulasi endotoksin
dalam peredaran darah dapat menyebabkan kejang akibat infeksi.
c. Enterotoksin dan sitotoksin
Toksin lain yang dihasilkan oleh Salmonella typhi adalah enterotoksin
dan sitotoksin. Kedua toksin ini diduga juga dapat meningkatkan daya invasi dan
merupakan faktor virulensi Salmonella typhi (Cita, 2011).
Santoso, A. P. R., Kawuri, R., dan Besung, I. N. K. Potensi Salmonella typhi yang
dilemahkan dengan Sinar Ultraviolet Sebagai Vaksin Alternatif. Jurnal
Metamorfosa III (1): 31-36 (2016).