Ordo
: Eubacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Genus
: Salmonella
Species
STRUKTUR ANTIGEN
1. Antigen H
Berasal dari flagella, termolabil (diinaktifkan pada suhu diatas 600C, tidak
tahan asam,
alkohol dan fenol.Dengan formalin flagel akan terfiksasi pada dinding
kuman
sehingga dapat menutupi Ag O (O inaglutinable). Bila disuntikan pada
hewan
percobaan akan diperoleh zat anti aglutinin H. Antigen ini digunakan untuk
tes
serologi (widal) tampak seperti kapas.
Ada 2 fase : Fase 1 disebut flagel Ag spesifik, fase 2 flagel Ag nonspesifik.
Galur yang
mempunyai fase 1 dan 2 disebut difasik. Sedangkan galur yang
mempunyai satu fase
disebut monofasik.
2. Antigen O
Disebut juga Ag somatik, berasal dari bagian dinding sel terdiri dari
lipopolisakarida,
membentuk agglutinasi granuler, somatik di dalam tubuh, termostabil
(1000C) tahan
asam dan alkohol. Pada pemanasan 450C selama 30 menit dalam alkohol
absolut Ag-H
akan hilang, sedangkan Ag-O tetap ada. Dengan demikian kita dapat
membentuk
antibodi terhadap O untuk pemeriksaan serologi. Bersifat endotoksin dan
mempunyai
efek menimbulkan panas, toksis, antibodi spesifik (IgM)
Ag ini dapat dibuat dari kuman yang tidak berflagel atau yang flagelnya
dihilangkan
Dengan pemanasan atau dengan alkohol. Reaksi Widal terjadi lambat dan
berbentuk
seperti pasir.
3. Antigen Vi
Disebut juga Ag kapsul, berasal dari lapisan pembungkus kuman, lebih
luar dari somatik
, zat anti Vi bersifat protektif, substansi Vi melindungi kuman terhadap
fagositosis dan
efek litik zat anti dari komplemen.
Sering mengganggu agglutinasi dari O-Ag, termolabil (600C selama 1 jam),
tidak tahan
fenol dan asam. Strain yang mempunyai Ag ini lebih virulen, tidak selalu
ada pada setiap
jenis Salmonella, bila ada dapat menutupi O-Ag (hilang setelah dipasasi
invitro (media)
GAMBARAN KLINIK
Berdasarkan gambaran klinis Salmonella dibagi 2 golongan :
1. Golongan Enteric fever (demam enterik)
Menyebabkan infeksi usus disertai demam dan bakterinya menyebar ke
tubuh.
Penyebab adalah :
- Salmonella typhi
- Salmonella paratyphi A
- Samonella paratyphi B ( schottmulleri)
- Salmonella paratyphi C (hurschfeldii)
Datang tidak dapat diduga badan sehat tiba-tiba panas meningkat selama
4-6 hr,
diselang-selangi turunnya suhu badan dan naik lebih tinggi lagi diselangselingi dengan
turunnya suhu badan, dan naik lebih tinggi lagi. Sakit kepala makin hebat
disertai sakit
tungkai dan sendi serta batuk-batuk. Pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukopeni dan
eosinofili., pada minngu pertama limpa apabila ditekan nyeri disertai
mencret. Minggu II
infeksi makin berat,minggu ke 3 terjadi toksinemia dapat timbul
hemoragik, perforasi ,
dan peridonitis penderita bisa meninggal Apabila teratasi maka penderita
mengalami fase
penyembuhan.
2. Golongan food poisning ( keracunan makanan )
Menimbulkan penyakit pada hewan tetapi bisa menyerang manusia dalam
bentuk
keracunan makanan Golongan ini mempunyai daya patogen lebih rendah
dibandingkan
gol enteric fever, menimbulkan gastroenteritis bisa menyebabkan demam
tapi bakteri
tidak menyebar keseluruh tubuh,contohnya Salmonella typhimurium.
3. Golongan Bakteriemi
Salmonella masuk kedalam tubuh peroral karena melalui 6F (Faeces, food,
fluid, fruit
dan vegetables, finger,fly ). Untuk menimbulkan penyakit jumlah
Salmonella diatas
5 x 108 karena asam lambung akan membunuh sebagian kuman yang
masuk. Setelah itu
kuman masuk kedalam usus halus kemudian ke sub mukosa 24 jam
setelah kuman masuk
b.
c.
d.
PATOGENESIS
Keganasan bakteri ini didasarkan atas :
1.
Kemampuan kuman untuk bertahan hidup dan berkembang biak terus
secara intrasel
2.
Adanya endotoksin
3.
Ditemukannya mikrokapsul pada badan bakteri melindungi bakteri dari
lisis oleh antibiotika, komplemen dan menghalangi fagositosis
Sebaiknya penderita dirawat di RS agar terkontrol. Pengobatan biasanya
dengan kloramphenikol atau ampicilin tetapi sudah banyak yang resisten
bisa juga sulfa trimetoprim, sulfametaksasol, bactrim dapat sebagai
pengganti.
EPIDEMIOLOGI
Sumber infeksi adalah makanan dan minuman yang tercemar
Salmonella
1.
Sumbernya
a. Air yang tercemar oleh tinja penderita atau carrier menyebabkan epidemi
b. Kerang dapat menjadi infektif karena air tempat hidupnya tercemar
c. Telur bebek yang terkontaminasi
d. Kelapa yang dikeringkan
e. Daging, susu dan hasil olahannya yang tercemar
f. Pewarna makanan
g. Hewan peliharaan seperti kucing, anjing
2.
Asal kuman
PENCEGAHAN
1.
2.
Memasak makanan dan minuman dengan sempurna serta kemasan
yang rapih.
3.
4.
PEMERIKSAAN LABORATIUM
1.
Tinja
2.
3.
Urine
Demam tifoid adalah bentuk paling serius dari demam enterik, dengan
manusia menjadi satu-satunya reservoir bakteri. Berdasarkan survei terbaru,
jumlah global kasus tifoid pada tahun 2000 melebihi 21.000.000, dengan
lebih dari 200.000 kematian [1]. Demam enterik, yang tifoid dan paratifoid,
adalah nama umum untuk infeksi yang disebabkan oleh Salmonella enterica
serotipe typhi dan paratyphi. Dari ketiga jenis S. paratyphi (A, B, dan C), B
adalah yang paling umum.