Anda di halaman 1dari 12

BAKTERIOLOGI II

Salmonella Typhi
KELOMPOK 1
Di Susun Oleh :
Ikhwan Latif
Nurpitrilah
Kartika Sari
Faldo

Universitas Sains Dan Teknologi


Jayapura
2016
MORFOLOGI

Salmonella adalah jenis Gram negatif, berbentuk batang, tidak


membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta
mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif
anaerob.Termasuk kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya 2 -
4 mikrometer x 0,5 0,8 mikrometer.
TAKSONOMI / KLASIFIKASI

Klasifikasi Salmonella thyposa


Kingdom : Bakteria
Phylum : Proteobakteria
Classis : Gamma proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Familia : Enterobakteriakceae
Genus : Salmonella
Species : Salmonella thyposa
PATOGENESIS

Menurut Brooks (2005), Patogenesis demam tifoid secara garis besar


terdiri dari 3 proses, yaitu :
Proses invasi kuman S.typhi ke dinding sel epitel usus,
Proses kemampuan hidup dalam makrofag,dan
Proses berkembang biaknya kuman dalam makrofag.

Akan tetapi tubuh mempunyai beberapa mekanisme pertahanan untuk


menahan dan membunuh kuman patogen ini, yaitu dengan adanya
mekanisme pertahanan non spesifik di saluran pencernaan, baik
secara kimiawi maupun fisik, dan
mekanisme pertahanan spesifik yaitu kekebalan tubuh humoral dan
selular.
GEJALA DAN
INFEKSI
Menurut Indan (2001), Adapun gejala klinis yang ditimbulkan dari bakteri
salmonella typus adalah sebagai berikut :
Demam dengan panas makin lama makin tinggi pada minggu kedua dan
ketiga selama ke 7-10 hari dan baru turun perlahan pada minggu keempat.
Sering mengigau saat demam
Hilangnya nafsu makan
Otot terasa nyeri
Buang air besar tidak teratur
Sakit kepala yang hebat
Mual, muntah dan sakit perut
Radang pada tenggorokan
Timbul bercak-bercak merah pada dada dan perut
TOKSIN

Menurut Tania (2010), toksin terbagi menjadi 2, yaitu :


Endotoksin
Endotoksin dapat merangsang pelepasan zat pirogen dari sel-
sel makrofag dan sel-sel polimorfonunuklear (PMN) sehingga
mengakibatkan demam.
Enterotoksin dan sitotoksin
Kedua toksin ini diduga juga dapat meningkatkan daya invasi
dan merupakan faktor virulensiSalmonella
DAYA
TAHAN

Salmonella typhi dapat hidup dalam kondisi aerobik (membutuhkan


O2) dan anaerobik fakultatif (dapat menggunakan O 2, tapi bisa juga

tumbuh tanpa O2).Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu antara 5 47 C,


dengan suhu optimum 35 37 C.Beberapa sel tetap dapat hidup
selama penyimpanan beku. S. typhi dapat tumbuh pada pH 4,1- 9,0
dengan pH optimum 6,5-7,5. Dalam larutan asam asetat dengan pH 5,4
dan asam sitrat pH 4,05 bakteri S. typhi masih dapat tumbuh.
Perubahan pH yang sangat ekstrim menyebabkan bakteri akan mati.
Kondisi pH optimum yang diperlukan untuk pertumbuhan dengan
menggunakan asam laktat dan asam asetat.
CARA PENULARAN

Infeksi oleh Salmonella dapat terjadi akibat mengkonsumsi makanan


yang terkontaminasi baik dari sumber hewan selama pemotongan atau
slaughter atau kontaminasi silang selama penanganan dan preparasi
bahan pangan. Kehigienisan yang tidak tepat juga dapat menjadi sumber
kontaminasi. Pencucian tangan yang tepat dan sanitasi tempat yang
digunakan selama memasak atau proses pengolahan bahan pangan dapat
mencegah kontaminasi bakteri terutama dari individu yang menyiapkan
makanan tersebut.
Pola penyebaran penyakit ini adalah melalui saluran cerna (mulut,
esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar).
DIAGNOSA LAB

Menurut Suryadi (2006) pemeriksaan pada klien dengan typhoid adalah


pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari:

Pemeriksaan leukosit
Pemeriksaan SGOT DAN SGPT
Biakan darah
Uji Widal
Pemeriksaan Tubex
PENCEGAHAN

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kontaminasi Salmonella


antara lain:
Bahan pangan mentah harus disimpan di freezer
Menjaga kebersihan peralatan makan
Selalu mencuci tangan dan peralatan makan dan dapur.
Waktu penyimpanan bahan pangan dalam suhu ruang selama dikonsumsi
harus dibatasi yaitu jangan lebih dari 2 jam.
Setelah kontak dengan kotoran (feces) hewan, tangan harus dicuci
dengan air hangat dan sabun.
Selalu menjaga kesehatan tubuh dengan makanan dan gizi seimbang.
PENGOBATAN

Pengobatan dapat dilakukan dengan pengobatan medis


maupun pengobatan alternatif.

Anda mungkin juga menyukai