BAB I
PENDAHULUAN
bumi (pada masa hindia belanda) yang pekerjaannnya sebagai pembantu pada
keluarga-keluarga eropa atau tionghoa dan sedikit dari mereka yang masuk
(Mahatmanta, 2005).
dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi yang mengatur setiap
masyarakat dapat mengantur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai
2013).
masyarakat berada pada tingkat kesehatan yang optimal (Dinkes kota, 2005)
1
2
berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal
tinggi.
(Hemoglobin)
(Tuberculosis)
1.3 Manfaat
sebagai berikut:
4
1. Masyarakat
2. Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Malaria
yang serius atau fatal. Penyakit malaria disebabkan oleh protozoa dari
kelas Sporozoa. Ada 4 spesies yang utama dari jenis plasmodium yang
5
6
fatal dan spesies ini juga yang paling banyak menyebabkan kematian
(Harijanto, 2000).
Domain : Eukariot
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Heomosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
dan adalah penyakit yang ganas diiringi dengan demam yang tinggi dan
2.2.3 Morfologi
1. Plasmodium falcifarum
khas, bentuk skizon lonjong atau bulat jarang sekali di dalam darah
pisang yang khas, yang disebut dengan sabit. Di dalam sel darah
2011).
2. Plasmodium vivax
sebagai cincin dengan inti pada salah satu sisi, sehingga merupakan
cincin stempel. Setelah 36 jam ia mengisi lebih dari setengah sel darah
mempunyai inti besar yang berwarna merah muda pucat dan sitoplasma
berwarna lebih biru dengan inti yang padat berwarna merah dan letaknya
3. Plasmodium malariae
luar eritrosit ada pada manusia.Bentuk tropozoit tidak aktif dan sering
berbentuk pita yang melintang pada eritrosit, dan eritrosit yang terinfeksi
2011).
4. Plasmodium ovale
timbul tiap hari ketiga malam penyakit malaria ovale ini biasanya ringan,
mempunyai dua hospes yaitu pada manusia dan nyamuk. Siklus aseksual
minggu. Pada plasmodium vivax dan ovale, sebagian tropozoit hati tidak
merozoit, pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah.Parasit
zigot. Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek disebut ookinet yang
1. Masa inkubasi
inkubasi paling pendek. Pada strain dari daerah dingin inkubasi lebih
hari.
2. Keluhan–keluhan prodromal
a. Periode dingin
sering seluruh badan bergetar dan gigi- gigi saling terantuk, pucat
temperature.
b. Periode panas
dan panas badan tetap tinggi dapat sampai 40°C atau lebih,
Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam atau
c. Periode berkeringat
dan sering tertidur. Bila penderita bangun akan merasa sehat dan
4. Patogenesis
5. Epidemiologi
tetap atau infeksi akan perlahan– lahan lenyap, Batas kritis ini, di
Suatu daerah yang telah bebas dari infeksi, daya tahan tubuh
sebagai berikut :
Menurut Sutedjo (2006), BTA adalah Bakteri Tahan Asam. Arti dari
tahan asam adalah bahwa bakteri yang masuk dalam golongan tersebut tahan
pada manusia dapat merusak jaringan tubuh, tetapi yang paling umum
Kingdom : Plantea
Phylum : Thallophyta
Class : Schyzomycetes
Ordo : Actinomycetales
17
Family : Mycobacteriaecae
Genus : Mycobacterium
atau agak bengkok, berukuran panjang 1-4 µ dan lebar 0,2-0,8 µ, dapat
bakteri tahan asam (BTA) yang bersifat tidak bergerak, tidak berspora,
tambahan makanan seperti darah, egg yolk, serum, dan bahan kimia
percikan batuk, bersin, atau ludah penderita yang terlempar keluar atau
ke udara.
asam.
19
2008).
dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Bakteri Tahan
Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch
hilus paru dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara
4-6 minggu.
bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Ciri khas
dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan
2.3.4 Epidemiologi
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang
demam, dan berat badan menurun. Gejala pada tuberculosis paru adalah
malam hari. Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum
dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,
sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik (Depkes RI,
2009).
22
1. Gejala Sistematik/Utama
dengan darah).
2. Gejala Khusus
dan bermuara pada kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
23
penyakit yang ditularkan dari satu pasien ke pasien lain melalui kontak
hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah Gonorrhoeae, Sifilis, AIDS
pada penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengan antibiotik (Sofianty, 2009).
disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu
kelamin yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang
Cara penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak
dengan eksudat infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat
melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang telah tertular. Lesi bisa
terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. Pemajanan hampir seluruhnya
terjadi karena hubungan seksual (vaginal, oral, anal). Penularan IMS juga
dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui berbagai cara, yaitu:
d) Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril, Penggunaan
Penularan IMS dengan cara yang tidak aman adalah tanpa menggunakan
b) Menggunakan WC Umum
d) Bersalaman
e) Bersin-bersin
f) Keringat
25
2.5 Sifilis
seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut (Sofianty, 2009).
Kingdom : Eubacteria
Phylum : Spirochaetae
Class : Spirochaetae
Ordo : Spirochaetales
Family : Spirochaetaceae
Genus : Treponema
(Handojo, 2004).
sebagai berikut :
pada sistim syaraf pusat, sistim pembuluh darah jantung, kulit, dan
hati. Luka-luka ini disebut gumata lalu pecah dan menjadi borok.
2.5.5 Patogenesis
sekunder, dan tersier (pada beberapa literatur disebut sebagai fase I, II,
dan III). Di antara fase II dan III dapat terjadi fase laten. Fase primer
pajanan. Pembesaran kelenjar getah bening disalah satu atau kedua paha
dapat terjadi hingga 5 minggu setelah infeksi. Tes serologi baru dapat
ke-8, lesi papular muncul pada bulan ke-3 dan kondiloma pada bulan ke
6 (Endjang, 2003).
2.5.6 Epidemiologi
seksual (coitus) dari pasien ke pasien, bisa juga lewat mukosa misalnya
dengan berciuman atau memakai gelas dan sendok yang selesai dipakai
oleh penderita sifilis dan penularan perental melalui jarum suntik dan
2.6 HIV
2.6.1 Definisi
menyebabkan AIDS. HIV ini menyerang sel darah putih dalam tubuh
efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup.
kekebalan tubuh karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
Family : Retroviridae
Genus : Lentivirus
2.6.3 Morfologi
2.6.4 Epidemiologi
yang terinfeksi HIV. Penularan melalui anus atau dubur juga dapat
menularkan HIV. Penggunaan jarum suntik, tindik, tato atau alat lain
yang dapat menimbulkan luka dan telah tercemar HIV juga telah
29
terbukti dapat menularkan HIV. Ibu hamil juga dapat menularkan HIV
melalui 4 cairan, yaitu darah, cairan sperma, cairan vagina; dan ASI (Air
Susu Ibu). Jika salah satu dari cairan tersebut sudah mengandung HIV
dan masuk ke dalam tubuh kita, maka manusia sudah dapat tertular
(Handojo, 2004).
ringan sehari-hari seperti demam, flu diare, dan rasa tidak enak badan
yang berlangsung 3-14 hari. Pada pada periode 3-4 tahun kemudian
sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan
dari luar juga tampak sehat. Gejala-gelala serangan virus HIV baru akan
menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh
hemoglobin.
mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya.
jaringan tubuh.
minggu ke dua puluh usia kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia
dengan porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan
4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip
secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki
dari MBS untuk mencari penderita malaria pada suatu wilayah terutama
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Jayapura.
Kabupaten Jayapura, jumlah penduduk sebanyak 4375 jiwa yang terdiri dari
Jenis Kelamin
No Nama Kampung Total
Laki-Laki Perempuan
34
35
Table 3.2 Data Kunjungan Pasien di Puskesmas Depapre Dari Bulan Juni
September Tahun 2017
No Bulan Total Kunjungan (Pasien)
1 Juni 111 pasien
2 Juli 224 pasien
3 Agustus 398 pasien
4 September 519 pasien
Total 1252 pasien
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Depapre dari Bulan Juni sampai
September Tahun 2017
endemik yaitu penyakit Malaria, karena aktifitas penduduk dimulai pada dini
hari hingga sore hari, sedangkan nelayan memulai aktifitas dari malam hari
malaria.
a. Metode Pemeriksaan
b. Prinsip
c. Tujuan
d. Instrumen Pemeriksaan
1. Alat
mikroskop, lancet, slide, hair dryer, rak pewarnaan dan pipet tetes.
2. Bahan
3. Reagen
e. Prosedur Kerja
sebagai berikut :
3. Tetes darah pertama yang keluar dari ujung jari dihapus dengan
f. Interprestasi Hasil
a. Metode
b. Prinsip
c. Tujuan
d. Instrumen Kerja
1. Alat
antara lain pipet sahli, tabung sahli, standar warna dan batang
pengaduk.
39
2. Bahan
3. Reagen
e. Prosedur
hemometer.
tissue.
HCL 0,1 N.
homogen.
hematin.
40
f. Nilai Normal
a. Metode
b. Prinsip
c. Tujuan
sampel.
41
d. Instrumen Pemeriksaan :
1. Alat
antara lain slide, lampu spirtus, lidi, stopwatch, pipet tetes, rak
2. Bahan
3. Reagen
ini antara lain zat warna Carbol Fuchsin 0,3%, Asam Alkohol 3%,
e. Prosedur
sebagai berikut :
slide.
3. Slide dilewatkan di atas nyala api agar slide bebas dari lemak.
desinfektan.
b. Pewarnaan
menghadap ke atas.
boleh.
detik.
dalam hairdryer.
c. Pengamatan mikroskop
sebagai berikut :
di atas sediaan.
bawah mikroskop.
f. Interprestasi Hasil
WHO (2011) :
a. Metode
Immunokromatografi.
45
b. Prinsip
darah/serum/plasma.
c. Tujuan
d. Instrument Pemeriksaan
1. Alat
antara lain centrifuge, pipit tetes dan strip HIV SD, Triline dan
Oncobprobe
2. Bahan
3. Reagen
e. Prosedur Kerja
1. SD HIV
menit.
strip.
2. Triline
strip.
3. Oncobprobe
20 menit.
strip.
f. Interprestasi Hasil
(C)
2. Sifilis
a. Metode
b. Prinsip
c. Tujuan
d. Instrument Pemeriksaan
1. Alat
2. Bahan
3. Reagen
e. Prosedur Kerja
sebagai berikut :
f. Interprestasi Hasil :
BAB IV
4.1 Hasil
September 2017 :
50
51
Keterangan :
PF = Plasmodium falciparum
PV = Plasmodium Vivax
PM = Plasmodium Malariae
PO = Plasmodium Ovale
Tabel 4.5 Data Pasien Pemeriksaan IMS (HIV dan Sifilis) di Puskesmas
Depapre
Jumlah Hasil Pemeriksaan
No Tanggal
Pasien HIV Sifilis
1 29/08/2017 5 Orang 1 2
Sumber Puskesmas Depapre (2017)
4.2 Pembahasan
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan pasien yang
jiwa. Pasien yang memeriksakan malaria adalah 863 jiwa yang terdiri dari
801 jiwa yang negatif yaitu tidak di temukan Plasmodium Malaria pada
sediaan sampel darah, 40 jiwa yang positif malaria tropika yaitu di temukan
halus pada sediaan darah, 24 jiwa yang positif malaria tersiana yaitu di
53
pada sediaan darah, dan 18 jiwa yang positif malaria mix, malaria mix yaitu
falciparum) lebih banyak dari pada pasien yang positif malaria tersiana
vivax).
waktu 5 hari dengan jumlah merozoit dalam skizon hati sebanyak 40.000
yaitu waktu masuknya sporozoit sampai pecahnya skizon hati dan merozoit
dengan jenis plasmodium lainnya, hal ini sesuai dengan teori yang
Dari Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa dari total pasien yang memeriksa
BTA (Sputum) sebanyak 14 orang, yang mana pada dahak sewaktu (A)
dengan hasil positif 6 pasien dan hasil negatif sebanyak 8 pasien, dahak pagi
(B) dengan hasil positif 6 pasien dan hasil negatif sebanyak 8 pasien, dan
pada dahak sewaktu (C) dengan hasil positif 6 pasien dan hasil negatif
kuman BTA di dalam preparat yang dibuat dari sampel dahak yang diwarnai
Neelsen yaitu dengan memberi larutan pewarna Carbol Fuchsin, asam alcohol
tahan asam (+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam dapat
55
Adanya BTA ini menunjukan bahwa sampel yang diperiksa positif, yang
sediaan.
asam 3%, carbol fuchsin 0,3%, serta methylen blue 0,3% yang masing-
Methylen blue berfungsi sebagai cat lawan dan pada pemberian methylen
blue pada bakteri akan tetap berwarna merah dengan latar belakang biru atau
Hasil tabel menunjukkan kadar Hb terendah adalah 6,6 gr/dl, sedangkan kadar
molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport
pasien yang melakukan pemeriksaan IMS yang terdiri dari pemeriksaan HIV
dan sifilis di puskesmas Depapre sebanyak 5 pasien. Dari total pasien yang
diperiksa, sebanyak 1 pasien yang positif HIV dan sebanyak 2 pasien yang
metode RPR (Rapid Plasma Reagin), adanya antibody reagin (antobody non-
treponema) dalam serum penderita akan bereaksi dengan antigen lipoid yang
penularan penyakit sifilis melalui kontak seksual, ditularkan dari ibu ke janin
gejala AIDS meliputi empat tahapan yaitu tahap 1 ; HIV masuk ke dalam
tubuh, tidak ada tanda-tanda (penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat),
tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus, tahap 2 ; pada tes HIV
limfa diseluruh tubuh, diare terus-menerus, dan flu yang tidak kunjung
57
BAB V
5.1 Kesimpulan
4. Pada pemeriksaan IMS (HIV dan SIFILIS) yang telah dilakukan pada 5
sifilis.
5.2 Saran
58
59
1. Sebaiknya pada tahun mendatang pihak fakultas dapat ikut terlibat untuk
PKMD.
DAFTAR PUSTAKA
Apprillianingrum, F., 2002. Survei Penyakit Sifilis dan Infeksi HIV Pada Pekerja
Seks Komersial Resosialisasi Argorejo Kelurahan Kalibanteng Kulon
Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Tahun 2002. Laporan
Penelitian Semarang.
Depkes RI. 2008. U paya Kesehatan Masyarakat. Pusat Pendidikan dan Latihan
Pegawai : Jakarta.
Ditjen PPM dan PL. 2007. AIDS Petunujuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta.
60
61
Koch, Roberth. 2002. Buku Panduan Penyakit Dalam. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Kresno, S.B. 2008. Imunologi Diagnosa Dan Prosedur Laboratorium Edisi ke-4.
Universitas Indonesia : Jakarta.