Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

MALARIA

DOSEN:

Maryam Jamaluddin, S. Kep., Ns., M. Kep

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. APRIANTI MURSALIN : NH0321001


2. SISKA ANISA. N : NH0321020
3. PIPIT AYU : NH0321016
4. IPA IJA ALHAMID : NH0321010
5. FRANSISCA SODE SERRONG : NH0321007
6. NUR AZIZAH SYAM : NHO321013
7. AZHAR FATHIA WASSAHUA :NH0321004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat, rahmat, dan karunia-nya lah
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ MALARIA “ dari
kelompok 1. Penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan
baiklangsung maupun tidak langsung akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan
yang saya butuhkan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih.Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Namun kami menyadari
banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami
ucapkat Terima Kasih.

Makassar, April 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

TUGAS MALARIA………………………………………………………………....i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1

1.1... Latar Belakang masalah……..………………………………………….1


1.2. .. Rumusan
Masalah………………………………………………………1
1.3. .. Tujuan
Pembahasan…………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….2

2.1… Pengertian……………………………………………………………………2

2.2… Definisi………………………………………………………………………..2

2.3…Patofisiologi……………………………………………………………3

2.4…Manifestasi klinis………………………………………………………4

2.5…Pemeriksaan penunjang………………………………………………..5

2.6…Komplikasi……………………………………………………………………6

2.7…Farmakologi…………………………………………………………………..7

2.8…Program pemerintah…………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………9

3.1... Kesimpulan……………………………………………………………………9
3.2…Saran…………………………………………………………………………..9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Malaria merupakan penyakit parasit tropis yang penting di dunia, dan


masih menjadi masalah kesehatan utama. Diperkirakan 41% penduduk di dunia
bermukim di daerah berisiko tinggi terinfeksi penyakit malaria terutama di
negara tropis dan sub tropis. Angka kejadian malaria 350-500 juta kasus setiap
tahun, dengan kematian lebih dari 1,1 juta, mayoritas kematian terjadi pada ibu
hamil dan anak usia kurang 5 tahun. Malaria merupakan penyebab kematian
nomor 4 di dunia setelah infeksi saluran pernapasan, HIV/AIDS dan diare.
Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah berisiko tertular
malaria. Di Indonesia terdapat 15 juta kasus malaria setiap tahun dan 30.000
diantaranya meninggal dunia. Dari 293 kabupaten / kota di Indonesia 167
kabupaten wilayah endemis malaria. Daerah dengan kasus klinis tinggi d
laporkan dari wilayah timur Indonesia, seperti provinsi papua, nusa tenggara
timur, maluku, maluku utara, dan sulawesi tenggara. Kawasan lain di Indonesia
yang angka malaria di laporkan juga masih cukup tinggi adalah provinsi
Kalimantan barat, Bangka belitung, Bengkulu dan Riau.

Sejumlah penelitian yang telah di lakukan menunjukkan perubahan iklim global


seperti siklus El Nino yang terjadi pada tahun 1997-1998 berpengaruh terhadap
perubahan risiko penularan penyakit yang di tularkan oleh nyamuk, seperti malaria,
dengue dan penyakit penyakit aborvirus lainnya. Penularan malaria sangat sensitif
terhadap variasi perubahan iklim. Di daerah-daerah non endemis atau unstable malaria,
masyarakatnya tidak atau kurang mempunyai immunitas sebagai proteksi terhadap
penularan penyakit, sehingga kejadian luar biasa atau epidemi mungkin terjadi apabila
keadaan iklim mendukung proses penularan. Sebagai contoh pada tahun 1998-1999,
akibat dari perubahan iklim atau kejadian EL Nino di daerah jaya wilayah terjadi KLB
malaria yang sebelumnya kejadian malaria belum pernah di laporkan di daerah tersebut.
Di Venuzuela dan kolombia, kasus malaria bertambah dan menjadi sepertiga lebih besar
setelah musim kering akibat El Nino. Di sri lanka bagian barat daya di laporkan kasus
malaria menjadi empat kali lipat selama El Nino merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap penularan penyakit oleh vektor.
1.2. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari malaria?

2. Apa definisi dari malaria?

3. Bagaimana patofisiologi dari malaria?

4. Apa manifestasi klinis dari malaaria?

5. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari malaria?

6.Bagaimana komplikasi dari malaria?

7. Bagaimana farmakologi dari malaria?

8. Apa program pemerintah terkait malaria?

1.3.Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetahui malaria di daerah endemik!

2. Untuk mengetahui definisi malaria di daerah endemik!

3. Untuk mengetahui patofisiologi dari malaria!

4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari malaria!

5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari malaria!

6. Untuk mengetahui komplikasi dari malaria!

7. Untuk mengetahui farmakologi dari malaria!

8. Untuk mengetahui program pemerintahntentang malaria!


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia, yaitu mal (Buruk)
dan area (udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di area
rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Malaria merupakan penyakit
endemis yang menyerang negara-negara dengan penduduk yang padat.
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang di sebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan di tandai dengan di
temukannya bentuk aseksual di dalam darah. (Sudoyo Aru, dkk 2009)

Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang penularannya melalui


gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyebab penyakit malaria adalah
genus plasmodia family plasmodidae, Malaria adalah salah satu masalah
kesehatan penting di dunia. Secara umum ada empat jenis malaria, yaitu
tropika, tertiana, ovale, dan quartana. Di dunia ada lebih dari 1 juta orang
meninggal setiap tahun akibat penyakit malaria (Dirjen P2PI, 2011).

Malaria adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh protozoa obligat


intraseluler dari genus Plasmodium penyakit ini secara alami di tularkan
oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit malaria ini dapat
menyerang siapa saja terutama penduduk yang di daerah di mana tempat
tersebut merupakan tempat yang sesuai dengan kebutuhan nyamuk untuk
berkembang.
Penyakit malaria di tularkan melalui 2 cara yaitu secara alamia dan non
alamiah

 Malaria secara alamiah


Penularan melalui gigitan nyamuk Anophele sp yang mengandung
parasit malaria. Saat menggigit nyamuk mengeluarkan sporosit yang
masuk ke dalam peradaran darah tubuh manusia sampai sel-sel hati
manusia. Setelah satu sampai dua minggu digigit, parasite kembali
masuk ke dalam darah dan mulai menyeraang sel darah merah dan
mulai memakan haemoglobin yang membawa oksigen dalam darah.
Pecahnya sel darah merah yang terinfekssi plasmodium ini
menyebabkan timbulnya gejala demam disertai menggigil dan
menyebabkan anemia
 Malaria secara non alamiahPenularan yang bukan melalui gigitan
nyamuk anopheles.
1. Malaria bawaan (kongenital)
Malaria congenital adalah malaria pada bayi yang baru dilahirkan
karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi karena adanya
kelainan pada sawar plasenta (selaput yang melindungi plasenta)
sehingga tidak dapat menghalang infeksi dari ibu kepada janinya.
2. Penularan secara mekanik
Penularan secara mekanik adalah infeksi malaria yang di tukarkan
melalui tranfusi darah dari donor yang terinfeksi malaria,
pemakaian jarng suntik secara sama-sama paada pecandu narkoba
atau melalui transplantasi organ.
3. Penularan secata oral
Cara penularan ini dilakukan pada burung, ayam (p. galinacium)
burung dara (p relation) dan monyet (p. knowlesi) pada umumnya
infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit
malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis.(2004
Digitized by USU digital library 5, malariae)
B. Patofisiologi

Penyakit malaria disebabkan oleh sua factor factor pertma


1. Factor respon radang dari hospesia yang terciri dari adanya demam
2. Anemia, terjadi karena kerusakan sel darah merah dari urutan
keparahan: falciparum, vivax, malaria ovale

Penyebab demam penyakit malaria adalah berhubungan erat


dengan keruakan dari generasi merozoite dan rukturnya sel darah merah
yang terisih merozoit tersebut. Terjadinya demam juga diransang oleh
produk ekskresi dari parasite ayng dikeluarkan pada waktu erytrocyt lysis.
Penyeb utama anemia adanya hemonis dari eritrocyt yang mengandug
paracit dan yang tidak, sedang tubuh tidak masuk untuk merisicle ikatan
FE dalam emozoin yang tidak larut dalam kerusakan retyculocyt oleh
parasite ( terutama p. vivaz). Terjadinya hemolisis elitrocit menyababkan
peningkatan libirubin dalam darah, dimana libirubin adalah produk dari
hoemoglobin yang pecah. Hemozoin terbawa oleh sirkulasi leucocit dan
terdeporit dalam system reticuloendothelial pada kasus yang berat organ
yang cerah terutama hati, limpa dan otak menjadi berwarna gelap
kehitaman karena adanya deposit pigmen tersebut.
Karena singkronnisasi plasmodium parciparum tidak begitu
terlihat maka omset demam tersebut terjadi secara perlahan (gradual)
tetapi masa kenaikan suhu tubuh lebih lama. Terjadinya demam dapat
kontinyu atau berfluktuasi, tetapi pasien tidak merasa sehat diantara
terjadinya serangan. Malaria parciparum selalu terlihat serius dan kadang
menyebabkan terjadinya bentuk perniciosa atau ganas dan penyakit
dengan cepat dapat menyebabkan fatal.
Suatu kondisi yang berbahaya dengan infeksi plasmodium
parciparum. Gejalah nya adalah akut, eritrocyt lisis, ditandai dengan
banyak hemoglobin bebas dan bahan sel darah yang pecah didalam darah
dan urin disertai dengan kegagalan ginjal. Karena adanya homoglobin dan
serpihan darah lainnya dalam urin, warna urin menjadi gelap. Terjadinya
kegagalan ginjal biasanya penyebab terjadiannya kematian kerusakan
ginjal diakibatkan oleh onoxsial renal, penurunan daya piltrasi glomeruli
dan gresorpsi tubulus.
Agen penyebab malaria ialah mahluk hidup genus plasmodia,
famili Plasmodiidae dari ordo coccidiidae. Yaitu ada 4 spesis parasite
malaria pada manusia yaitu
a. Plasmodia palciparum: penyebab penyakit tropika yang sering
menyebabkan malaria berat atau malaria otak fatal, gejala serangnya
timbul berselang setiap dua hari (48 jam ) sekali
b. Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana yang gejala
serangnya timbul berselang setiap tiga hari.
c. Plasmodium malariae: penyebab penyakit malaria quartana yang
gejala serangnya timbul berselang setiap empat hari.
d. Plasmodium ofale: jenis ini jarang ditemui di Indonesia, banyak
dijumpai di amerika dan pasifik barat seorang penderita dppat
dihinggapi lebih dari satu jenis plasmodium, infeksi demikian disebut
infeksi campuran (mikzet inpection).
Ciri utama plasmodium adalah adanya dua siklus hidup, yaitu
siklus hidup aeksual dan siklus seksiual
1. Siklus aseksual dimuali Ketika anokheles betina mengigit manusia
dan memasukan sporozoite yang terjadi air liurnya kedalam aliran
darah manusia. Jasat yang lansing dan mecah ini dalam waktu 30
menit dampai 1 jam memasuki sel parefarenkim hati dan
berkembang biak membentuk skizon hati yang mengandung
merozoite fase ini disebut fases skizogomi eksoerit kaerna prasit
belum masuk ke sel dara merah.
2. Siklus seksual jika anopheles betina yang mengandung parasit
malaria, parasite bentuk seksual masuk dalam perut nyamuk.
Bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro gametosit dan
makro gametosik dan terjadilah pembuahan yang diosebut zigot
(ooqinet) selanjutnya ooqinet menembus dinding lambung
nyamuk dan menjadi oqista. Jika oqista pecah, ribua sporozoite
dilepaskan dan mencapai kelenjar air liur nyamuk dan siap
diluarkan jika nyamuk menggigit tubuh manusia.siklus seksual ini
disebut juga siklus sporogony karena menghasil sposit yaitu
bentuk parasite yang sudah siap ditularkan kebadan manusia.
Lama atau masa berlansugnnya siklus ini disebut masa inkubasi
ekstrinsik yang sangat dipenagruh oleh suhu tubuh dan
kelembapan udara.

C. Manifestasi klinis
Gambarah khas dari malaria adalah adanya demam yang
periode, pembesaran dan anemia (turunnya kadar hemoglobin dalam
darah).
Gejala-gejala penyakit malaria yang dipengaruhi doleh daya pertahanan
tubuh penderita, jenis plasmodium malaria, serta jumlah parasite yang
menginfeksinya. Waktu terjadinya infeksi pertama kali disebut masa
inkubasi sedangkan waktu diantaranya tarjadi infeksi sampai
ditemukannya parasite malaria dalam darah disebut periode prapaten
ditentukan oleh jenis plasmodiumnya.
Umumnya gejala yang disebabkan oleh plasmodium falciparum lebuh
berat dan lebih akut dibandiingkan dengan jenis plasmodium lainnya.
Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya demam periodi,
pembesarsan limpa, dan anemia.

1. Demam
Biasanya sebelum timbul demam, penderita malaria akan
mengeluh lesu, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot, kurang nafsu
makan, rasa tidak enak pada perut, diare tingan dan kadang-kadang
merasa dingin pada punggung.
a. Stadium menggigil
Dimulai denngan perasaan kedinginan hingga menggigil. Penderita
seering membungkus badanya dengan selimut atau sarung. Pada
saat menggigil, seluruh tubuhnya bergetar,denyit nadinya cepat tapi
lemah, bibir dan jari-jari tangannya biru serta kulit tangannya
pucat. Pada anak-anak seering diseertai dengan kejang-kejang.
b. Stadium puncang demam
Penderita yang sebelumnya merasa kedinginan berubah menjadi
panas sekali. Wajah penderita merah, kulit kering dan terasa panas
seperti terbakar, sakit kepala semakin hebat, muntah-muntah,
kesadaran menurun sampai timbul kejang ( pada anak) suhu badan
bisa mencapai 41c.
c. Stadium berkeringat
Penderita berkeringat banyak selutruh tubuhnya hingga tempat
tidur basah. Suhu badan turun dengan cepat, penderita merasa
sangat lelah dan sering tertidur. Setelah bangun dari tidurnya,
penderita akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan seperti
biasanya padahal sebenarnya penyakit ini masi bersarang dalam
tubuh penderita. Stadium ini berlangsung 2-4 jam.

2. pembesaran limpa
Pembesaran limpah merupakan gejala khas pada malaria krionis atau
menahun, limpa menjadi bengkak dan terasa nyeri. Limpa
membengkak akibat penyumbatan sel-sel darah merah yang
mengundang parasite malaria. Lama-lama, konsinstensi limpa menjadi
keras karena jaringan ikat pada limpa semakin bertambah. Dengan
pengobatan yang baik, limpa berlangsung normal kembali.

3. Anemia
Pada penyakit malaria, anemia atau penurunan kadar hemoglobin
darah sampai dibawah nilai normal disebabkan penghancuran sel
darah merah yang berlebihan oleh parasite malaria, selain itu, anemia
timbul akibat gangguan pembentukan sel darah merah disum-sum
tulang, gejala anemia berupa badan yang terasa lemas, pusing pucat,
penglihatan kabur kabur, jantung berdebar-debar, dan kurang nafssu
makan. (2004 Digitized by USU Digital library 5, malariae)

D. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan penunjang wajib dilakukan pada semua pasien yang
dicurigai mengalami infeksi malaria.
Pemeriksaan untuk mengonfirmasi diognosis malaria adalah
pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis menggunakan mikroskop.

2. Pemeriksaan mikroskopis apusan darah tepi berguna untuk


menuntukan ada tidaknya parasit malaria, menentukan spesies
penyebab, stadium penyakit, dan kepadatan parasit.
Pemeriksaan apusan darah tebal sensitif untuk mendeteksi
Plasmodium,tetapi lebih sulit untuk menentukan spesies penyebab.
Apusan darah tipis digunakan untuk menentukan spesies dan
kepadatan parasit.
Hasil apusan darah tepi yang negatif pada pasien dengan gejala khas
malaria perlu diulang selama 12-24 jam hingga 3 kali tes.
Kekurangan apusan pemeriksaan darah tepi adalah sulit mendeteksi
jika parasitemia yang rendah.

3. Pemeriksaan darah tepi dengan mokroskop cara ini merupakan cara


yang paling sering dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari. Pembuatan
sediaan hapus darah tipis dan tetes darah tebal yang kemudian
diwarnai dengan giemsa. Langka paling penting dalam perawatan
mikroskop adalah pencegahan kerusakan.
Pemeriksaan mekanik, hamper semua mikroskop memerlukan
pembersihan, lubrikasi dan penyetelan bagian-bagian mekaniknya
secara berkali. Penyetelan normal yang diperlukan oleh model
mikroskop tertentu biasanya tertulis dalam peraatan manualnya.
Perawatan optikal juga diperlukan untuk membersihkan lensa okuler
dan objektif dengan menggunakan kertas lensa.

E. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita malaria
antara lain :
1. Anemia parah
Anemia terjadi karena banyaknya sel darah merah yang hancur atau
rusak (hemolisis) akibat parasit malaria.
2. Malaria otak
Komplikasi ini terjadi di saat sel darah dipenuhi parasit, sehingga
menghambat pembuluh darah kecil pada otak. Akibatnya, otak
menjadi bengkak atau rusak, gejalanya berupa kejang dan koma.
3. Gagal fungsi organ tubuh
Ada beberapa organ yang dapat terganggu akibat parasit malaria,
antara lain ginjal, hati, atau limpah. Kondisi tersebut dapat
membahayakan nyawa penderira.
4. Gangguan pernapasan
Komplikasi ini terjadi di saat cairan menumpuk pada paru-paru
(edema paru-paru), sehingga membuat penderita sulit bernafas.
5. Hipoglikemia
Malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula
darah rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau
bahkan mematian.

F. Farmakologi
Farmakologi primaquine sebagai obat anti malaria yang bekerja
dengan menganggu mitokondria malaria sehinga tidak dapat menghasilkan
energi untuk menghancurkan sel darah pasien. Primaquine dapat di
absorbsi dengan baik melalui oral dan metabolisme di hati.
Primaquine atau fosfat merupakan salah satu obat anti malaria
terutama pada jenis malaria vivax. Mekanisme kerja primaquine belum
dapat di ketahui secara pasti meskipun demekian primaquine bekerja
dengan berikatan pada DNA prozoa yang dapat menganggu kerja malaria.
Pengobatan radikal juga diberikan, malaria dengan membunuh semua
stadium parasite yang ada dalam tubuh manusia. Adapun tujuan
pengobatan radikal untuk mendapatkan kesembuhan klinis dan
parasitologik serta memutuskan rantai penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan
terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.
 Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi
1. Malaria falsifarum pengobatan adalah seperti yang tertera dibaawah
ini
= Artesunat +Amodiakuin + Primaquine
Pengobatan malaria vivax, malaria ovale, malaria malariae.
1. Malaria vivax dan ovale adalah seperti yang tertera dibawah ini
= Klorokuin + Primakuin
Pengobatan malaria malariae
Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin 1
kali per-hari selama tiga hari.
 Pengobatan Malaria Dengan Komplikasi
Definisi malaria berat/komplikasi adalah ditemukannya plasmodium
falciparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa manifestasi
klinis.
Pengobatan malaria berat ditujukan pada pasien yang dating dengan
manifestasi klinis berat termassuk yang gagal dengan pengobatan.
Apabila fasilitas tidak atau kurang memungkinkan, maka penderita
dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan
yang lebih lengkap. Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018

G. Program pemerintah dalam penanggulangan


Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat dalam lingkungan
yang terbebas dari penularan malaria pada tahun mendatang 2025 secara
bertahap.
Kebijaksanaan dan strategi:
Kebijaksanaan dilakukan secara menyeluru dan terpadu oleh
pemerintah, pemerintah Daerah dan lintas sectoral Bersama mitra kerja
pembangunan termasuk LSM, dunia usaha dan masyarakat.
Pembebasan malaria dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau
beberapa pulau sampai seluruh wilayah Indonesia menurut tahapan yang
didasarkan pada situasi malaria dan kondisi sumber daya setempat.
1. Strategi
 Memberdayakan masyarakat dalam mendukung secara aktif
memberantasan malaria.
 Meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat yang berisiko
malaria terhadap upaya pemberantasan malaria yang berkualitas.
 Meningkatkan system surveilans, pemamtaun dan evaluasi serta
system informasi Kesehatan.
 Meningkatkan advokasi kepada pemerintah dan pemerintah
daerah untuk berperan aktif dalam pengendalian malaria dengan
menggalang kemitraan Bersama sector tekait,swasta,organisasi
kemasyarakatan melalui forum kerja sama gebrak malaria, atau
organisasi kemasyarakatan yang sudah ada.
 Meningkatkat upaya pelaksanaan program pemberantasan malaria
yang berkualitas secara bertahap mulai dari intersifikasi,integrasi
menuju eliminasi malaria.

BAB III
KESIMPULAN

Pencegahan malaria merupakan isu penting dan rumit, baik bagi


dokter maupun calon pelancong. Edukasi dan upaya proteksi diri untuk
mencegah gigitan nyamuk termasuk upaya untuk mengurangi densitas nyamuk
merupakan hal penting yang sering di lupakan. Pilihan mengenai perlu tidaknya
pemberian komoprofilaksis menentukan jenis obat anti malaria yang akan di
gunakan untuk profilkasis

Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang paling banyak


mengakibatkan penderitaan dan kematian sampai saat ini. Penyakit yang di
sebabkan protozoa genus plasmodium, yang di tularkan lewat gigitan nyamuk ini
menyerang hampir semua wilayah atau kawasan di permukaan bumi. Penyakit
ini juga terdeteksi sudah ada sejak zaman purba. Berbagai usaha yang telah di
lakukan oleh manusia untuk mengatasi penyakit ini, bisa melalui tindakan
preventif maupun tindakan kuratif.

Pengobatan radikal juga diberikan. Dengan membunuh semua stadium


parasit yang ada di dalam tubuh manusia dengan bertujuan sebagai pengobatan
radikal untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan
rantai penularan. Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi
malaria sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Prognosis
malaria berat tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan dan kecepatan
pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo Aru, dkk 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3 edisi keempat

WHO 2001. Malaria Early warning Systems, Conceps, Indication and Partners : A
Frameworok ror field Research In africa, Geneva Word Health
Organization.

Sumarmo, heri, 2002. Buku Ajar infeksi & pediatri Tropis edisi kedua. IDAI.

Harijanto P.N. Malaria: dari molekuler ke klinis/ editor, P.N. Harjianto, Agung
Nugroho, Carta A. Gunawan. -Ed.2.-Jakarta:EGC,2009.

(2004 Digitized by USU digital library 5, malariae).

Anda mungkin juga menyukai