MALARIA
DOSEN:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat, rahmat, dan karunia-nya lah
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ MALARIA “ dari
kelompok 1. Penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan
baiklangsung maupun tidak langsung akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan
yang saya butuhkan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih.Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Namun kami menyadari
banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami
ucapkat Terima Kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
TUGAS MALARIA………………………………………………………………....i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….2
2.1… Pengertian……………………………………………………………………2
2.2… Definisi………………………………………………………………………..2
2.3…Patofisiologi……………………………………………………………3
2.4…Manifestasi klinis………………………………………………………4
2.5…Pemeriksaan penunjang………………………………………………..5
2.6…Komplikasi……………………………………………………………………6
2.7…Farmakologi…………………………………………………………………..7
2.8…Program pemerintah…………………………………………………………..8
3.1... Kesimpulan……………………………………………………………………9
3.2…Saran…………………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.Tujuan pembahasan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa italia, yaitu mal (Buruk)
dan area (udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di area
rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Malaria merupakan penyakit
endemis yang menyerang negara-negara dengan penduduk yang padat.
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang di sebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan di tandai dengan di
temukannya bentuk aseksual di dalam darah. (Sudoyo Aru, dkk 2009)
C. Manifestasi klinis
Gambarah khas dari malaria adalah adanya demam yang
periode, pembesaran dan anemia (turunnya kadar hemoglobin dalam
darah).
Gejala-gejala penyakit malaria yang dipengaruhi doleh daya pertahanan
tubuh penderita, jenis plasmodium malaria, serta jumlah parasite yang
menginfeksinya. Waktu terjadinya infeksi pertama kali disebut masa
inkubasi sedangkan waktu diantaranya tarjadi infeksi sampai
ditemukannya parasite malaria dalam darah disebut periode prapaten
ditentukan oleh jenis plasmodiumnya.
Umumnya gejala yang disebabkan oleh plasmodium falciparum lebuh
berat dan lebih akut dibandiingkan dengan jenis plasmodium lainnya.
Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya demam periodi,
pembesarsan limpa, dan anemia.
1. Demam
Biasanya sebelum timbul demam, penderita malaria akan
mengeluh lesu, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot, kurang nafsu
makan, rasa tidak enak pada perut, diare tingan dan kadang-kadang
merasa dingin pada punggung.
a. Stadium menggigil
Dimulai denngan perasaan kedinginan hingga menggigil. Penderita
seering membungkus badanya dengan selimut atau sarung. Pada
saat menggigil, seluruh tubuhnya bergetar,denyit nadinya cepat tapi
lemah, bibir dan jari-jari tangannya biru serta kulit tangannya
pucat. Pada anak-anak seering diseertai dengan kejang-kejang.
b. Stadium puncang demam
Penderita yang sebelumnya merasa kedinginan berubah menjadi
panas sekali. Wajah penderita merah, kulit kering dan terasa panas
seperti terbakar, sakit kepala semakin hebat, muntah-muntah,
kesadaran menurun sampai timbul kejang ( pada anak) suhu badan
bisa mencapai 41c.
c. Stadium berkeringat
Penderita berkeringat banyak selutruh tubuhnya hingga tempat
tidur basah. Suhu badan turun dengan cepat, penderita merasa
sangat lelah dan sering tertidur. Setelah bangun dari tidurnya,
penderita akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan seperti
biasanya padahal sebenarnya penyakit ini masi bersarang dalam
tubuh penderita. Stadium ini berlangsung 2-4 jam.
2. pembesaran limpa
Pembesaran limpah merupakan gejala khas pada malaria krionis atau
menahun, limpa menjadi bengkak dan terasa nyeri. Limpa
membengkak akibat penyumbatan sel-sel darah merah yang
mengundang parasite malaria. Lama-lama, konsinstensi limpa menjadi
keras karena jaringan ikat pada limpa semakin bertambah. Dengan
pengobatan yang baik, limpa berlangsung normal kembali.
3. Anemia
Pada penyakit malaria, anemia atau penurunan kadar hemoglobin
darah sampai dibawah nilai normal disebabkan penghancuran sel
darah merah yang berlebihan oleh parasite malaria, selain itu, anemia
timbul akibat gangguan pembentukan sel darah merah disum-sum
tulang, gejala anemia berupa badan yang terasa lemas, pusing pucat,
penglihatan kabur kabur, jantung berdebar-debar, dan kurang nafssu
makan. (2004 Digitized by USU Digital library 5, malariae)
D. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan penunjang wajib dilakukan pada semua pasien yang
dicurigai mengalami infeksi malaria.
Pemeriksaan untuk mengonfirmasi diognosis malaria adalah
pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis menggunakan mikroskop.
E. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita malaria
antara lain :
1. Anemia parah
Anemia terjadi karena banyaknya sel darah merah yang hancur atau
rusak (hemolisis) akibat parasit malaria.
2. Malaria otak
Komplikasi ini terjadi di saat sel darah dipenuhi parasit, sehingga
menghambat pembuluh darah kecil pada otak. Akibatnya, otak
menjadi bengkak atau rusak, gejalanya berupa kejang dan koma.
3. Gagal fungsi organ tubuh
Ada beberapa organ yang dapat terganggu akibat parasit malaria,
antara lain ginjal, hati, atau limpah. Kondisi tersebut dapat
membahayakan nyawa penderira.
4. Gangguan pernapasan
Komplikasi ini terjadi di saat cairan menumpuk pada paru-paru
(edema paru-paru), sehingga membuat penderita sulit bernafas.
5. Hipoglikemia
Malaria yang parah bisa menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula
darah rendah. Gula darah yang sangat rendah bisa berakibat koma atau
bahkan mematian.
F. Farmakologi
Farmakologi primaquine sebagai obat anti malaria yang bekerja
dengan menganggu mitokondria malaria sehinga tidak dapat menghasilkan
energi untuk menghancurkan sel darah pasien. Primaquine dapat di
absorbsi dengan baik melalui oral dan metabolisme di hati.
Primaquine atau fosfat merupakan salah satu obat anti malaria
terutama pada jenis malaria vivax. Mekanisme kerja primaquine belum
dapat di ketahui secara pasti meskipun demekian primaquine bekerja
dengan berikatan pada DNA prozoa yang dapat menganggu kerja malaria.
Pengobatan radikal juga diberikan, malaria dengan membunuh semua
stadium parasite yang ada dalam tubuh manusia. Adapun tujuan
pengobatan radikal untuk mendapatkan kesembuhan klinis dan
parasitologik serta memutuskan rantai penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan
terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi
1. Malaria falsifarum pengobatan adalah seperti yang tertera dibaawah
ini
= Artesunat +Amodiakuin + Primaquine
Pengobatan malaria vivax, malaria ovale, malaria malariae.
1. Malaria vivax dan ovale adalah seperti yang tertera dibawah ini
= Klorokuin + Primakuin
Pengobatan malaria malariae
Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin 1
kali per-hari selama tiga hari.
Pengobatan Malaria Dengan Komplikasi
Definisi malaria berat/komplikasi adalah ditemukannya plasmodium
falciparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa manifestasi
klinis.
Pengobatan malaria berat ditujukan pada pasien yang dating dengan
manifestasi klinis berat termassuk yang gagal dengan pengobatan.
Apabila fasilitas tidak atau kurang memungkinkan, maka penderita
dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan
yang lebih lengkap. Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo Aru, dkk 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3 edisi keempat
WHO 2001. Malaria Early warning Systems, Conceps, Indication and Partners : A
Frameworok ror field Research In africa, Geneva Word Health
Organization.
Sumarmo, heri, 2002. Buku Ajar infeksi & pediatri Tropis edisi kedua. IDAI.
Harijanto P.N. Malaria: dari molekuler ke klinis/ editor, P.N. Harjianto, Agung
Nugroho, Carta A. Gunawan. -Ed.2.-Jakarta:EGC,2009.