Disusun oleh :
Kelompok 3
Anggota:
1. Dyah Rahayu Sawitri
2. Rodiah Asih Rianti
3. Yessyta Anggraini D
4. Septia Agus Dayani
5. Novia Asdika Putri
6. Nuraini Firmaya Utari
7. Anisa Safitri
8. Ade Murtika
9. Fina Novalia
10. Thesya Aulia Habibah
11. M.Yuhanda
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Page i of 17
DAFTAR ISI
Page ii of 17
BAB I.
PENDAHULUAN
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata
lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi Protozoa dari
genus plasmodium. Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di
mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
Anopheles.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar
300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini
setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
Page 1 of 17
dari 1.322.451 kasus suspect malaria yang diperiksa sampel darahnya dengan
tingkat kejadian tahunan 1,75 per 1000 penduduk. Artinya, setiap 1000
penduduk terdapat 2 orang terkena penyakit malaria.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui pengertian penyakit malaria.
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis penyakit malaria.
1.3.3 Mengetahui proses dan siklus kehidupan plasmodium.
1.3.4 Mengetahui gejala yang timbul ketika terserang penyakit malaria.
1.3.5 Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit malaria.
1.3.6 Mengetahui cara penyelidikan epidermiologi pada penyakit malaria.
Page 2 of 17
BAB II.
PEMBAHASAN
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium
antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum,
plasmodium ovale yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh
nyamuk malaia (anopheles), penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik
laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai
dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasanya menyerang yang tinggal
didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk tempat
perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan, pantai, perbukitan dan pinggiran
hutan (Depkes RI, 2004).
Page 3 of 17
mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain seperti
demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam
kura dan paludisme (Arlan prabowo 2004: 2).
Page 4 of 17
2.3 Proses Kehidupan Plasmodium
Kedua, pertumbuhan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ini adalah perubahan
morfologi yang meliputi perubahan bentuk, ukuran, warna, dan sifat dari bagian-bagian
sel.Perubahan ini mengakibatkan sifat morfologi dari suatu stadium parasit pada
berbagai spesies, menjadi bervariasi.Setiap proses membutuhkan waktu, sehingga
morfologi stadium parasit yang ada pada sediaan darah dipengaruhi waktu
dilakukan pengambilan darah. Ini berkaitan dengan jam siklus perkembangan stadium
parasit. Akibatnya tidak ada gambar morfologi parasit yang sama pada lapang pandang
atau sediaan darah yang berbeda.
Keempat, berkembang biak. Berkembang biak artinya berubah dari satu atau sepasang sel
menjadi beberapa sel baru. Ada dua macam perkembangbiakan sel pada plasmodium,
yaitu :
1. Pembiakan seksual.
Pembiakan ini terjadi di dalam tubuh nyamuk melalui proses sporogoni. Bila
mikrogametosit (sel jantan) dan makrogametosit (sel betina) terhisap vektor
bersama darah penderita, maka proses perkawinan antara kedua sel kelamin itu
akan terjadi. Dari proses ini akan terbentuk zigot yang kemudian akan berubah
menjadi ookinet dan selanjutnya menjadi ookista. Terakhir ookista pecah dan
membentuk sporozoit yang tinggal dalam kelenjar ludah vektor.Perubahan dari
mikrogametosit dan makrogametosit sampai menjadi sporozoit di dalam kelenjar
ludah vektor disebut masa tunas ekstrinsik atau siklus sporogoni. Jumlah sporokista
pada setiap ookista dan lamanya siklus sporogoni, pada masing-masing spesies
plasmodium adalah berbeda, yaitu: Plasmodium vivax: jumlah sporozoit dalam
ookista adalah 30-40 butir dan siklus sporogoni selama 8-9 hari. Plasmodium
falsifarum: jumlah sporozoit dalam ookista adalah 10-12 butir dan siklus sporogoni
selama 10 hari. Plasmodium malariae: jumlah sporozoit dalam ookista adalah 6-8
butir dan siklus sporogoni selama 26-28 hari.
Page 5 of 17
2. Pembiakan aseksual
Pembiakan ini terjadi di dalam tubuh manusia melalui proses sizogoni yang terjadi
melalui proses pembelahan sel secara ganda. Inti troposoit dewasa
membelah menjadi 2, 4, 8, dan seterusnya sampai batas tertentu tergantung pada
spesies plasmodium.Bila pembelahan inti telah selesai, sitoplasma sel induk dibagi-
bagi kepada setiap inti dan terjadilah sel baru yang disebut merozoit.
Untuk sizon berproses berawal dari sizon dewasa pecah menjadi merozoit-merozoit
dan bertebaran dalam plasma darah. Merozoit kemudian menginvasi sel darah
merah yang kemudian tumbuh menjadi troposoit muda berbentuk cincin atau ring
form. Ring form tumbuh menjadi troposoit setengah dewasa, lalu menjadi troposoit
dewasa. Selanjutnya berubah menjadi sizon muda dan sizon dewasa.Pada saat
menjadi merozoit-merozoit, sizon dewasa mengalami sporulasi yaitu pecah menjadi
merozoit-merozoit baru.Di sini dapat dikatakan, proses dari sizon dewasa untuk
kembali ke sizon lagi, disebut satu siklus. Lamanya siklus ini dan banyaknya
merozoit dari satu sizon dewasa, tidak sama untuk tiap spesies plasmodium. Pada
plasmodium falsifarum: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak
32 dan lama siklusnya 24 jam. Artinya reproduksi tinggi dan cepat sehingga
Page 6 of 17
kepadatan troposoit pada darah sangat tinggi.
Plasmodium vivax: jumlah merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak 16 dan
lama siklusnya 48 jam. Artinya reproduksi rendah dan lebih lambat, sehingga
kepadatan troposoitpada darah sering rendah. Plasmodium malariae: jumlah
merozoit di dalam satu sel sizon dewasa sebanyak delapan dan lama siklusnya 72 jam.
Artinya reproduksi lebih rendah dan lebih lambat.Ini mungkin yang menjadi
penyebab jarangnya spesies ini ditemukan.
Akhirnya, karena perbedaan proses perkembangan, maka masa tunas atau pre paten
atau masa inkubasi plasmodium di dalam tubuh manusia (intrinsik) masing-masing
spesies lamanya berbeda. Plasmodium falsifarum selama 9-14 hari, Plasmodium
vivax selama 12-17 hari, dan Plasmodium malariae 18 hari.
Khusus Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale pada siklus parasitnya di jaringan
hati (sizon jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak
Page 7 of 17
melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati disebut
hipnosit. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada penderita
yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan daya tahan tubuh
menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau perubahan iklim (musim
hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit
dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali
gejala penyakit. Misalnya 1 sampai 2 tahun sebelumnya pernah menderita
Plasmodium vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami
kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali sekalipun yang
bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila dilakukan pemeriksaan,
akan didapati SD positif Plasmodium vivax/ plasmodium ovale.
3.1 Kesimpulan
Malaria adalah penyakit yang disebarkan melalui perantara nyamuk anopheles.
Malaria disebabkan oleh plasmodium, parasit yang bersel tunggal yang terdiri atas 4 jenis
plasmodium yaitu :
a. Plasmadium vivax : menyebabkan malaria tertiana benigna.
b. Plasmadium ovale : menyebabkan malaria tertiana benigna.
c. Plasmadium malariae : menyebabkan malaria quartana.
d. Plasmadium falcifarum : menyebabkan malaria tertiana maligna yang berat,
progresif dan biasanya fatal.
Agar kita terhindar dari penyakit ini, hendaknya kita melakukan tindakan pencegahan dari
gigitan nyamuk Anopheles.Pencegahannya ada yang dengan menggunakan obat dan ada
juga yang tanpa obat.Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu
langkah yang penting untuk mencegah gigitan nyamuk yang aktif di malam hari
ini.Keberhasilan langkah ini sangat ditentukan oleh kesadaran masyarakat setempat.
3.2 Saran
Saran yang dapat di ambil dari makalah ini adalah : Hendaknya kita mengetahui tentang
penyakit yang menimbulkan wabah yaitu malaria, sehingga kita dapat mengetahui
penyebab dari penyakit ini, siklus hidup penyakit ini, gejala, pencegahan serta pengobatan
dari penyakit malaria.
Page 13 of 17
DAFTAR PUSTAKA
http://health.detik.com/read/2012/04/13/093105/1891503/763/
http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/10/jenis-jenis-penyakit-malaria-dan-cara.html
http://porusia.blogspot.com/2010/11/penyelidikan-epidemiologi-malaria.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria
Page 14 of 17