AIRBORNE DISEASES
KELOMPOK 6
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Epidemiologi Penyakit Menular dengan judul Airborne
Diseases.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II Pembahasan ................................................................................................3
A. Definisi Airborne Diseases...................................................................3
B. Jenis-jenis Airborne Diseases...............................................................3
C. Contoh-contoh Airborne Diseases........................................................4
D. Upaya Pencegahan Airborne Diseases.................................................11
BAB III Penutup......................................................................................................12
A............................................................................................................Kes
impulan.................................................................................................12
B............................................................................................................Sara
n.............................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemaparan manusia terhadap patogen udara yang berbeda telah
mengakibatkan munculnya epidemi infeksi saluran pernafasan. Sebagian besar
mikroorganisme yang dilepaskan dari pasien infeksi bisa bubar di wilayah
geografis yang luas oleh arus udara dan akhirnya dapat dihirup oleh orang-orang
yang rentan yang tidak memiliki kontak langsung dengan sumber utama.
Penularan melalui udara ini menjadi lebih umum lagi di rangkaian layanan
kesehatan karena rumah sakit yang terbebani dan adanya pasien imunosupresi
(Shrivastava, 2013).
Penularan penyakit aerosol dikenal sebagai jalur utama berupa berbagai
penyakit seperti Tuberkulosis dan Aspergillosis. Juga, penelitian terbaru
menunjukkan bahwa pentingnya infeksi aerosol diremehkan untuk penyakit umum
seperti influenza, terutama saat musim dingin dan musim kemarau. Sebagai
contoh, teknik eksperimental modern telah mendeteksi aerosol menular yang
dihasilkan oleh pasien yang terinfeksi saat bernafas, batuk, atau bersin (Aliabadi,
2011).
Penyakit menular di udara endemik, seperti tuberkulosis (TBC) ditularkan
di beberapa lokasi berkumpul di hadapan infectors dan tingkat algin per orang
ventilasi. Konsentrasi tinggi udara rebo udara dalam ruangan oleh infectors
dianggap berpotensi berbahaya karena mengandung partikel infeksi menular dari
infectors, yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit menular di udara, seperti
TB (Issarow, 2015).
Penyebaran penyakit menular merupakan keprihatinan global untuk alasan
sosial dan ekonomi. Misalnya, influenza musiman membunuh 200-500 ribu orang
setiap tahunnya. Pada 2009-2010, influenza A (H1N1) menyebabkan 17.000
kematian di seluruh dunia, banyak di antaranya adalah orang dewasa yang sehat.
Pada 2002-2003, acute respiratory syndrome (SARS) menewaskan lebih dari 700
orang dan menyebar ke 37 negara yang menyebabkan biaya $ 18 miliar di Asia.
Wabah baru-baru ini mengingatkan kita akan potensi pandemi seperti flu Spanyol
1918-1920 yang menewaskan 50-100 juta orang (Aliabadi, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, hal yang melatarbelakangi makalah Airborne
Diseases yaitu airborne disease masih menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia, terutama Indonesia dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gejala atau tanda-tanda penyakit, cara penularan serta pengobatannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah Airborne Diseases yaitu:
1. Apa definisi dari airborne diseases?
2. Apa saja jenis-jenis airorne dieseases?
3. Bagaimana contoh dari airborne diseases?
4. Bagaimana upaya pencegahan airborne diseases?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah Airborne Diseases yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari airborne diseases.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis airborne diseases.
3. Untuk mengetahui contoh-contoh airborne diseases.
4. Untuk mengetahui upaya pencegahan airborne diseases.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Patogenesis
Menurut Mandal (2004), riwayat alamiah penyakit tuberkulosis yaitu:
(1) Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat
tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu
oleh serangan agen penyakit (stage of susceptibility). Walaupun
demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara
penjamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar
tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada di luar tubuh penjamu di
mana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang
penjamu. Pada tahap ini belum ada tanda tanda sakit samai sejauh daya
tahan tubuh pejamu masih kuat. Namun, begitu penjamunva ‘lengah’
ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan pejamu, maka
keadaan segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan
perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis.
(2) Tahap Patogenesis
(a) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap
penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit. Masa
inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit
lainnya. Dan pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini
sangat penting, tidak sekadar sebagai pengetahuan riwayat
penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis. Setiap penyakit
mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan pengetahuan masa
inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis penyakitnya. Masa
inkubasi dari penyakit TBC yaitu mulai terinfeksi sampai menjadi
sakit diperkirakan 4-12 minggu.
A. Kesimpulan
Adapun saran dari makalah Airborne Diseases yaitu:
1. Airborne disease adalah penyakit menular yang tersebar ketika tetesan
patogen dikeluarkan ke udara, misalnya karena batuk, bersin atau berbicara
2. Jenis-jenis airbone diseases yaitu demam umum, influenza, cacar air,
campak, batuk rejan, tuberkulosis, pneumonia, difteri, dan lain-lain.
3. Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pneumonia adalah suatu
penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana alveoli terisi oleh cairan.
4. Upaya pencegahan airborne diseases yaitu hindari kontak langsung
dengan penderita, gunakan masker, cuci tangan, dan lain-lain.
B. Saran
Adapun saran dari makalah Airborne Diseases yaitu sebaiknya dalam
menerapkan upaya pencegahan airborne diseases harus memperhatikan bibit
penyakit (agent), penjamu (host), dan lingkungan (environment) serta riwayat
alamiah penyakitnya (natural history of disease) sehingga dapat mengetahui dan
merencanakan upaya pencegahan airborne diseases yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Issarow, 2015, ‘Modelling the Risk of Airborne Infectious Diseases Using Exhaled
Air’, Journal of Theoretical Biology, Vol. 371, Hal. 100-106.
Ladhani, 2017, ‘Sampling and Detection of Airborne Influenza Virus Towards Point-
of-Care Applications’, Plos One, Vol. 12, No. 3, Hal. 1-15.