Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN DASAR-DASAR KOMUNIKASI

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN


UNTUK MENERAPKAN POLA 3R SECARA OPTIMAL
DI SD KOTA PALU

OLEH:

WIJI RAHAYU (N 201 16 018)


EVELYNE YULI (N 201 16 043)
EVAHARSITA (N 201 16 063)
PUTRI CENDANA (N 201 16 083)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2017
LAPORAN PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI KESEHATAN
UNTUK MENERAPKAN POLA 3R SECARA OPTIMAL
DI SD KOTA PALU

1. Analisis Masalah
Saat ini di Kota Palu terdapat 9 kelompok bank sampah yang berada di
sekolah mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Hal ini sebagaimana diungkapkan
pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), kelompok-kelompok
itu dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) LH No 23 tahun 2013
tentang penanganan sampah. Dimana dalam menangani sampah bukan hanya
peran pemerintah melainkan menjadi tanggung jawab seluruh elemen
masyarakat termasuk para guru dan anak-anak sekolah. Dengan mengelola
sampah, tidak seluruhnya sampah akan masuk ke TPA.
Sebagaimana dijelaskan dalam Permen LH No. 23 Tahun 2013
pengelolaan sampah yang dilakukan selama ini menggunakan pola 3R, yakni
Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur
ulang). Namun, penerapan pola 3R belum berjalan dengan maksimal dan masih
perlu memotivasi anak-anak sekolah untuk mengolah dan memanfaatkan
sampah.
Beberapa SD di kota Palu belum menerapkan pengelolaan sampah
dengan pola 3R. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa
mengenai hal itu. Selain itu, para guru tidak merancang program 3R sedemikian
rupa. Padahal program 3R dapat dilaksanakan misalnya pada hari sabtu dengan
kegiatan membuat kerajinan dari sampah plastik, membuat pupuk kompos
organik dari dedaunan, dan lain-lain.
2. Pemilihan Masalah
Masalah sampah bukanlah hal yang jarang terjadi di Indonesia khususnya
di lingkungan sekolah. Kota Palu sudah berupaya menerapkan pola 3R yaitu
Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur
ulang) di beberapa sekolah. Namun hasil yang diinginkan belum terwujud secara
maksmimal karena anak-anak sekolah khususnya anak SD belum mengetahui
betapa pentingnya pengelolaan sampah. Oleh karena itu masalah ini diangkat
agar siswa SD mendapatkan informasi dan pengetahuan betapa pentingnya
mengelola sampah dengan pola 3R serta membuka pikiran para guru SD bahwa
program 3R penting untuk diselenggarakan di sekolah.
3. Tujuan Komunikasi
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum komunikasi yaitu menerapkan pola 3R di
lingkungan Sekolah Dasar.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus komunikasi yaitu:
i. Memberikan informasi kepada siswa SD tentang apa itu pola 3R.
ii. Mengajukan pelaksanaan pola 3R kepada guru SD.
4. Analisis Khalayak Sasaran
a. Sasaran Utama
Sasaran utama dari komunikasi ini adalah siswa SD. Usia dari
khalayak berkisar antara 6 sampai 11 tahun. Fokus dari komunikasi ini yaitu
Sekolah Dasar yang berada di Kota Palu. Karena khalayak merupakan anak
sekolah, maka mereka mengerti Bahasa Indonesia. Untuk keefektifan
komunikasi, pesan yang dibuat harus dimengerti oleh siswa SD.
Alasan mengapa siswa SD merupakan sasaran utama adalah pada
aspek kejiwaan, mental bisa dibentuk pada sekitaran umur anak SD untuk
membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan pola 3R pada saat
dewasa. Jika nantinya masyarakat bisa menerapkan pola 3R, maka
Indonesia tidak akan mengalami problema sampah.
b. Sasaran Pendukung
Sasaran pendukung dari komunikasi ini adalah para guru SD. Karena
khalayak merupakan orang yang berpendidikan, maka mereka mengerti
Bahasa Indonesia dan memahami suatu ilustrasi dengan baik. Alasan
mengapa guru SD merupakan sasaran pendukung adalah guru diharapkan
sebagai vektor yang dapat membuat dan mengoptimalkan program
pengelolaan sampah dengan pola 3R.
5. Tentukan Media
a. Media Utama
Media utama yang digunakan yaitu brosur. Brosur adalah media
informasi tertulis yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil
halaman. Brosur ditujukan untuk siswa SD dengan harapan informasi
singkat tentang pola 3R dapat diterima dengan baik.
b. Media Pendukung
Media pendukung digunakan jika media utama kurang berhasil
dalam penerapannya. Media pendukung yang digunakan yaitu poster. Poster
adalah desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas
kertas. Poster ditujukan untuk para guru SD dengan harapan mereka dapat
melaksanakan dan mengoptimalkan pola 3R.
6. Penyusunan Pesan
a. Media Utama
i. Pesan
Isi pesan dari media brosur yang telah dibuat yaitu informasi
singkat mengenai apa itu 3R dan contoh penerapannya masing-masing
agar menambah pengetahuan anak SD dalam menerapkan pola 3R. 3R
yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce adalah upaya mengurangi
timbulnya sampah, contohnya mengurangi sampah kantong plastik
dengan menggunakan tas belanja sendiri dan menggunakan email untuk
mengirimkan surat. Reuse adalah upaya menggunakan kembali barang
agar tidak menjadi sampah, contohnya menggunakan sisi kertas kosong
untuk menulis dan menggunakan saputangan yang dapat digunakan
berulang-ulang. Recycle adalah upaya mendaur ulang sampah, contohnya
membuat kompos dari sampah organik dan mendaur ulang sampah
kertas. Selain itu, pada brosur mengajarkan tepuk 3R yang diharapkan
dapat memperkuat ingatan anak SD tentang 3R dengan cara yang
menyenangkan.
1. Ilustrasi
Pada bagian depan brosur (halaman 1), terdapat ilustrasi
gambar tempat sampah yang berisikan sampah, sedang tersenyum
dan memberikan kedua jempol tangan. Selain itu di tubuhnya
terdapat logo 3R. Artinya, sampah-sampah tersebut dapat teratasi
dengan baik dengan melakukan pola 3R.
Pada bagian halaman 2, terdapat ilustrasi gambar mengirim
email pada poin Reduce. Artinya, Reduce dapat dilakukan dengan
mengirim email. Terdapat ilustrasi gambar pensil yang menulis dan
mengisi lembaran kertas kosong pada poin Reuse. Artinya, Reuse
dapat dilakukan dengan menggunakan sisi kertas kosong untuk
menulis. Terdapat ilustrasi gambar logo 3R dan berbagai sampah
seperti koran pada poin Recycle. Artinya, Recycle dapat dilakukan
dengan mendaur ulang sampah seperti koran.
Pada bagian halaman 3 (Reduce), terdapat ilustrasi gambar
orang berbelanja menggunakan tas belanja dan mengirim email.
Kedua gambar tersebut menjelaskan bahwa kegiatan tersebut
merupakan contoh dari Reduce.
Pada bagian halaman 4 (Reuse), terdapat ilustrasi gambar
pensil yang menulis dan mengisi lembaran kertas kosong dan
menggunakan saputangan. Kedua gambar tersebut menjelaskan
bahwa kegiatan tersebut merupakan contoh dari Reuse.
Pada bagian halaman 5 (Recycle), terdapat ilustrasi gambar
tempat sampah yang berisikan sampah organik seperti dedaunan dan
logo 3R dengan berbagai sampah seperti koran untuk di daur ulang.
Kedua gambar tersebut menjelaskan bahwa kegiatan tersebut
merupakan contoh dari Recycle.
Pada bagian halaman 6 (tepuk 3R), terdapat ilustrasi gambar
tepuk tangan yang menandakan bahwa tepat pada bagian itu
merupakan kegiatan tepuk tangan.
2. Warna
Warna latar belakang brosur adalah dominan hijau. Adapun
untuk bagian depan brosur (halaman 1) berwarna hijau dan putih
untuk memberikan kesan yang berbeda dengan halaman-halaman isi
brosur. Warna hijau seringkali diartikan dengan kehidupan, alamiah,
dan perlindungan. Respon psikologis warna hijau yaitu alami dan
sehat. Karena isi pesan berkaitan dengan lingkungan, maka warna
yang cocok yaitu warna hijau. Warna putih seringkali diartikan
dengan kesucian, kejujuran, dan kebahagiaan. Warna putih
diharapkan untuk memberikan kesan psikologis bahwa dengan
melakukan pola 3R dapat menimbulkan kebahagiaan. Warna dari
judul brosur yaitu putih dan hijau tua. Tulisan “3R” diberi warna
hijau tua karena hijau merupakan warna lambang 3R. Pemilihan
warna hitam sebagai latar tulisan agar perpaduan warna tulisan dan
latar tulisan menjadi bagus.
Pada halaman-halaman isi brosur, terdapat warna kuning
pucat sebagai latar tulisan dan kuning tua sebagai bingkai latar
tulisan. Warna kuning sering diartikan dengan keindahan,
kehangatan, dan ilmu pengetahuan. Respon psikologis warna kuning
yaitu optimis dan harapan. Pemilihan warna kuning pucat sebagai
warna latar tulisan agar warna tulisan yang gelap dapat terbaca
dengan baik. Pemilihan warna kuning tua sebagai bingkai latar
tulisan agar menarik dan warna tidak monoton. Hiasan berupa 2
garis dengan warna hitam dan kuning tua bertujuan untuk membuat
brosur tidak hanya polos melainkan lebih berwarna.
Khusus dibagian pengertian 3R, warna tulisan Reduce, Reuse
dan Recycle diberi warna hijau untuk memberikan kesan bahwa
informasi tersebut bagian paling penting dan harus diketahui oleh
sasaran. Pemilihan warna hijau lebih tua pada huruf “R”
dimaksudkan bahwa dari huruf “R” tersebut dijadikan singkatan
“3R”.
Pemilihan warna hitam sebagai warna dominan tulisan agar
sasaran mudah untuk membaca. Untuk pemilihan warna putih
sebagai warna dominan judul setiap halaman isi bertujuan untuk
memberikan kesan agar warna tidak monoton. Untuk pemilihan
warna judul di bagian halaman “Tepuk 3R”, digunakan warna putih
dengan garis pinggir berwarna kuning tua. Perbedaan warna judul
tulisan halaman ini dibandingkan halaman-halaman lain bertujuan
untuk membedakan bahwa bagian ini merupakan satu kesatuan
tersendiri yang tidak berkaitan dengan informasi mengenai apa itu
3R dan contoh-contohnya.
Menurut kami, perpaduan warna yang digunakan dalam
membuat brosur ini sudah cukup menarik bagi sasaran utama yaitu
siswa SD. Perpaduan warna pada brosur tidak bersifat norak maupun
tidak bersifat dewasa.
3. Huruf
Tulisan judul pada bagian depan brosur (halaman 1)
menggunakan font Showcard Gothic dengan ukuran 32 pt. Tulisan
“Universitas Tadulako” pada halaman 1 menggunakan font Rockwell
dengan ukuran 12 pt. Tulisan judul pada halaman 2 menggunakan
font Showcard Gothic dengan ukuran 35 pt. Tulisan “Reduce”,
“Reuse”, dan “Recycle” pada halaman 2 menggunakan font Gill
Sans Ultra Bold dengan ukuran 24 pt, tetapi masing-masing huruf
“R” ukuran 30 pt. Tulisan penjelasan singkat tentang apa itu 3R pada
halaman 2 menggunakan font Century Gothic dengan ukuran 24 pt.
Tulisan judul pada halaman-halaman isi berikutnya menggunakan
font Gill Sans Ultra Bold dengan ukuran 30 pt. Tulisan contoh-
contoh penerapan Reduce, Reuse, Recycle pada halaman 3-5
menggunakan font Segoe Print dengan ukuran 20 pt. Tulisan isi
tepuk 3R pada halaman 6 menggunakan font Bradley Hand ITC
dengan ukuran 25 pt.
ii. Teknik Penyampaian Pesan
Teknik penyampaian pesan media utama berupa brosur kepada
sasaran utama siswa SD yaitu dengan cara bersosialisasi ke salah satu SD
kota Palu. Artinya pemberi pesan menyebarkan brosur kepada semua
siswa yang ada di SD tersebut, setelah itu memberikan informasi secara
langsung kepada siswa SD dengan tambahan mengajarkan cara tepuk 3R.
b. Media Pendukung
i. Pesan
Isi pesan dari media poster yang telah dibuat yaitu mengajak guru
SD untuk menyelenggarakan dan melakukan program 3R di sekolah.
Adapun program 3R bertujuan untuk menjadikan lingkungan sekolah
bebas sampah dan membentuk karakter cinta lingkungan sejak dini.
1. Ilustrasi
Pada poster terdapat 3 gambar yang menggambarkan
kegiatan 3R yaitu penggunaan botol minum isi ulang, pembuatan
pupuk kompos organik dari dedaunan dan hasil kerajinan tangan
yang terbuat dari sampah. Bagian atas kanan poster terdapat logo 3R
yang lebih menekankan bahwa poster ini berkaitan dengan 3R.
2. Warna
Warna latar belakang media poster yaitu dominan kuning
dengan tambahan warna merah di bagian bawah poster. Warna
kuning sering diartikan dengan keindahan, kehangatan, dan ilmu
pengetahuan. Respon psikologis warna kuning yaitu optimis dan
harapan. Artinya, para guru menjadi harapan untuk mengajak
siswanya melakukan pola 3R. Warna merah sering diartikan sebagai
kesuksesan, kemenangan, dan keberanian. Pemilihan warna merah
sebagai warna tambahan bertujuan agar poster tidak memberikan
kesan polos. Warna judul poster terdiri atas hitam, merah, dan hijau.
Penggunaan warna hitam dan merah memberikan kesan penegasan,
sedangkan warna hijau pada tulisan “3R” bertujuan memberikan
kesan kebersihan dan alami. Warna latar tulisan yaitu warna putih
agar tulisan dengan warna hitam dapat terbaca dengan baik. Warna
ilustrasi diberi efek hitam putih karena memberikan perpaduan
warna yang baik terhadap warna latar belakang yang sudah terang.
Menurut kami, perpaduan warna yang digunakan dalam
membuat poster ini sudah sesuai untuk sasaran pendukung yaitu para
guru SD. Perpaduan warna pada brosur tergolong sederhana dan
tidak bersifat kekanakan.
3. Huruf
Tulisan judul poster “Lakukan”, “Program”, dan “!”
menggunakan font Franklin Gothic Demi Cond dengan ukuran 60 pt
sedangkan “3R” menggunakan font Showcard Gothic dengan ukuran
139 pt. Tulisan “Untuk menjadikan lingkungan sekolah bebas
sampah dan membentuk karakter cinta lingkungan sejak dini”
menggunakan font Century Gothic dengan ukuran 24 pt. Tulisan
“Universitas Tadulako” menggunakan font Rockwell dengan ukuran
16 pt.
ii. Teknik Penyampaian Pesan
Teknik penyampaian pesan media pendukung berupa poster
kepada sasaran pendukung guru SD yaitu dengan cara menempelkan
poster tersebut di tempat strategis di sekolah seperti mading sekolah agar
dapat di lihat oleh seluruh komponen sekolah.
7. Time Schedule
a. Media Utama
Untuk penempatan dan penjadwalan media utama yaitu pada hari
sabtu karena biasanya hari sabtu merupakan hari senam (olahraga), dalam
artian hari bebas untuk anak SD. Proses sosialisasi dan penyebaran brosur
dapat dilakukan di dalam maupun luar ruangan.
b. Media Pendukung
Saat media utama sudah dijalankan namun tidak memberikan hasil
yang baik dan diinginkan, maka media pendukung siap untuk dijalankan.
Media pendukung poster ditempel di mading sekolah dengan meminta izin
pihak sekolah.
8. Budgetting
a. Media Utama
Media utama yang digunakan yaitu brosur. Satu brosur dicetak
seharga Rp 15.000,00. Rata-rata jumlah siswa SD yaitu sekitar ± 300 orang.
Jika ingin menyebarkan brosur kepada siswa SD, maka biaya yang
dibutuhkan sekitar Rp 4.500.000,00.
b. Media Pendukung
Media pendukung yang digunakan yaitu poster. Satu poster dicetak
seharga Rp 6.000,00. Poster ditempel kira-kira di 3 tempat strategis, salah
satunya mading sekolah. Jika ingin menempelkan poster di lingkungan SD,
maka biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 18.000,00.

Anda mungkin juga menyukai