Topik ini mungkin sudah dianggap usang atau dianggap sangat bersifat “basic” atau
elementer bagi beberapa praktisi manajemen sumber daya manusia. Mereka berpendapat
bahwa topik ini, termasuk cara menulis uraian jabatan yang “baik” sudah menjadi
keterampilan yang melekat bagi mereka yang bekerja dalam bidang MSDM. Tapi apakah
dalam kenyataannya memang demikian? Pengalaman penulis menunjukkan bahwa masih
banyak praktisi manajemen SDM belum mempunyai pemahaman yang cukup tentang “Job
Description” termasuk cara menulisnya. Lupakan tentang mereka yang termasuk dalam
kelompok manajer lini/operasional.
Uraian Jabatan atau yang barangkali lebih dikenal dengan sebutannya dalam bahasa
Inggris “Job Description” pada dasarnya adalah sebuah dokumen tertulis formal/resmi dalam
bidang pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya manusia yang dibuat bukan hanya di
dalam lingkungan perusahaaan tetapi juga di institusi pemerintahan dan organisasi lain.
Dokumen yang dinamai Uraian Jabatan tersebut menggambarkan, menguraikan dan
menjelaskan tentang sebuah jabatan/pekerjaan yang ada dalam perusahaan atau organisasi
tersebut. Kata “Description” dalam Job Description memang sebenarnya berarti “gambaran”
dan berasal dari kata “to describe” yang berarti menggambarkan/menjelaskan. Tetapi, di
Indonesia sendiri istilah yang digunakan adalah “Uraian Jabatan” dan bukan “Gambaran
Jabatan/Pekerjaan”.
Divisi/Unit Usaha/Direktorat:
Lokasi Kerja:
2. TANGGUNG JAWAB POKOK JABATAN/PEKERJAAN INI (Bagian ini adalah
ringkasan tentang jabatan ini. Ringkasan tersebut harus menjawab pertanyaan untuk apa
jabatan/pekerjaan ini diadakan?)
3. HUBUNGAN ORGANISASIONAL; (Bagian ini harus menggambarkan “tempat
berada”-nya jabatan/pekerjaan ini dalam struktur Organisasi Perusahaan sekarang. Yang
harus digambarkan minimal adalah kotak berisi nama jabatan atasan dari jabatan ini,
kotak berisi nama jabatan ini kotak-kotak jabatan yang dibawahkan oleh atasan yang
sama, dan kotak-kotak jabatan di bawahnya/bawahannya. Bila ia tidak mempunyai
bawahan maka kotak yang di atasnya harus digambarkan minimum 2 susun yaitu
atasannya dan atasan dari atasannya)
4. TUGAS-TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN DALAM JABATAN/
PEKERJAAN INI. (Dalam Bagian ini harus dijelaskan/dirinci tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh pemegang jabatan yang dikelompokkan dalam sub judul;
4.a. Tugas-tugas rutin; Untuk tenaga pelaksana tugas-tugas rutin adalah yang harus
dilakukan secara terus menerus tiap hari/tiap minggu. Bagi tenaga manajerial
mungkin tiap bulan, maupun tiap semester dan tiap tahun misalnya untuk
menetapkan sasaran kerja, melakukan pembuatan rencana kerja dan
melakukan evaluasi.)
4.b. Tugas-tugas Insidentil; yang dimaksud adalah tugas-tugas yang mungkin sekali-
sekali harus dilakukan walaupun tidak tercantum dalam Uraian Jabatan. Tiap
pemegang jabatan harus menerima kenyataan bahwa sebagai anggota dari
sebuah Team/Organisasi ia sewaktu-waktu dapat diminta dan harus bersedia
melakukan suatu tugas yang tidak tercantum dalam Uraian Jabatannya; yang
sebenarnya dapat berdampak baik bagi karirnya sendiri. Dalam hal tidak pasti apa
tugas-tugas tersebut maka ditulis saja: tugas lain yang diperintahkan oleh
atasan/perusahaan)
5. TANGGUNG JAWAB Pengawasan (Supervisi) Terhadap Orang Lain (Bagian ini
menjelaskan apakah Jabatan/Pekerjaan ini mempunyai tanggung jawab untuk
mengawasi/memimpin satu atau sekelompok orang/pegawai yang merupakan
bawahannya “langsung”. Butir 3 dari Uraian Jabatan ini (Hubungan Organisasional)
sebenarnya akan membantu memberikan gambaran yang diinginkan. Informasi
yang minimal perlu dicantumkan adalah hal-hal berikut: (1). nama jabatan yg diawasi
langsung dan jumlah jabatan tersebut, (2). jumlah orang yang menduduki tiap
jabatan/pekerjaan tersebut. Atau bila jabatan ini tidak punya anak buah/bawahan
langsung tetapi ia mendapat tugas untuk membimbing karyawan lain yang bukan anak
buah maka perlu dituliskan juga. Bila kedua tanggung jawab tersebut tidak ada maka
dapat ditulis. TIDAK ADA).
6. TANGGUNG JAWAB DALAM UKURAN FINANSIAL (dalam Bagian ini,
informasi yang dapat dicantumkan adalah besarnya tanggung jawab yang dapat
diterjemahkan ke dalam ukuran finansial yang menjadi tanggung jawab sendiri atau
bersama dengan orang lain misalnya besarnya “omzet” penjualan, anggaran promosi,
nilai stok bahan baku/bahan pembantu/onderdil, anggaran pemeliharaan, pelatihan &
pendidikan, banyaknya uang tunai yang dikelola per hari/per bulan, dan lain-lain. Bila
tanggung jawab tersebut diemban bersama dengan Jabatan lain harus disebutkan nama
Jabatan tersebut, misalnya; biaya promosi adalah dikelola bersama oleh Bagian
Penjualan dan Bagian Promosi).
7. WEWENANG YANG DIMILIKI OLEH PEKERJAAN INI. (Informasi yang perlu
dimuat dalam Bagian ini adalah apakah Jabatan ini mempunyai/diberikan wewenang
untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan dalam ruang lingkup bidangnya,
yang secara formal ditetapkan oleh perusahaan. Wewenang tersebut misalnya dalam hal
pembinaan bawahan; memberi peringatan, menilai prestasi kerja dll. Dan wewenang
untuk menyetujui penggunaan uang perusahaan seperti membeli sesuatu.)
8. HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG HARUS DILAKUKAN (Setiap jabatan/pekerjaan
dalam sebuah organisasi perlu melakukan hubungan-hubungan/komunikasi dengan orang
lain dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Hubungan tersebut bisa dengan rekan-rekan
kerja yang setingkat, dengan atasan, bawahan, dengan karyawan setingkat atau yang
lebih senior dari unit kerja lain atau dengan orang-orang dari luar perusahaan, selama
urusannya tentang pekerjaan).
9. KARAKTERISTIK KHUSUS JABATAN. (Informasi yang dapat dicantumkan di sini
adalah keterangan dan fakta tambahan tentang hal-hal yang dianggap penting
menyangkut misalnya ruang lingkup tugasnya, tingkat kerumitannya; misalnya apakah
semua sudah diatur sehingga tidak perlu ada masalah atau justru pekerjaan ini
memerlukan inisiatif dan kreativitas dari pemegang jabatan sendiri, dan tantangan-
tantangan yang harus dihadapi. Semua informasi tersebut dijelaskan dalam bentuk
“narasi”/kualitatif)
10. PERSYARATAN JABATAN (Bagian ini diperlukan untuk menjelaskan tentang
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemegang jabatan/pelaksana pekerjaan untuk
mampu melaksanakan tugasnya dengan sukses. Persyaratan ini lebih baik menjelaskan
apa yang karyawan tersebut harus; TAHU, MAMPU dan MAU melakukan dan
mengerjakan. Tetapi, masih banyak organisasi yang untuk mudahnya Uraian Jabatan
hanya mencantumkan persyaratan Tingkat Pendidikan Formal Terendah yang Harus
Pernah Ditempuh dengan Berhasil, plus Pendidikan Tambahan Khusus/Pelatihan Pra-
jabatan dan Pengalaman Kerja yang harus dimiliki.)