PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian yaitu plasma darah (cairan) dan
sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit (keping darah), leukosit (sel
darah putih) dan eritrosit (sel darah merah). Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut
oksigen dari paru-paru ke sel jaringan tubuh dan mengangkut karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru. Hemoglobin merupakan penyusun sel darah merah yang
merupakan protein pernafasan (respiratory protein) yang mengandung besi, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Susunan darah dalam vena dan kapiler berbeda-beda. Darah dalam vena berwarna
lebih tua dan agak ungu karena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada
jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunannya dan warnanya karena
terjadinya pertukaran gas.
1
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian dari hemoglobin?
1.2.2 Metode apasajakah yang digunakan dalam pemeriksaan hemoglobin?
1.2.3 Bagaimanakah pelaksanaan pemeriksaan hemoglobin?
1.2.4 Berapakah nilai normal untuk pemeriksaan hemoglobin?
1.3Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari hemoglobin.
1.3.2 Untuk mengetahui metode pemeriksaan hemoglobin.
1.3.3 Untuk mengetahui pelaksanaan pemeriksaan hemoglobin.
1.3.4 Untuk mengetahui nilai normal untuk pemerisaan hemoglobin.
1.4Manfaat
1.4.1 Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari hemoglobin.
1.4.2 Agar mahasiswa dapat mengetahui mengetahui metode pemeriksaan
hemoglobin.
1.4.3 Agar mahasiswa dapat mengetahui mengetahui pelaksanaan pemeriksaan
hemoglobin.
1.4.4 Agar mahasiswa dapat mengetahui mengetahui nilai normal untuk pemerisaan
hemoglobin.
2
BAB II.
PEMBAHASAN
Heme (Ferro) yang terikat dalam oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau
oksihemoglobin (HbO2) sedangkan heme (ferro) yang sudah melepaskan oksigen
disebut deoksihemoglobin. Heme juga dapat mengikat karbonmonoksida (CO), yaitu
heme yang teroksidasi dari ferro menjadi ferri atau methemoglobin, methemoglobin
tidak mampu lagi untuk mengikat oksigen (Koolman, 2005).
3
darah (Bakta, 2006). Polisetemia adalah peningkaatan kadar hemoglobin melebihi
batas atas rentang nilai normal (Hoofbrand, 2013).
4
c. Sumber cahaya kurang baik
d. Warna gelas standard kotor atau pucat
e. Pemipetan kurang tepat
f. Ukuran pipet kurang tepat, perlu dikalibrasi
g. Alat-alat yang digunakan kurang bersih
h. Mengambil darah pada tangan atau lengan yang terpasang cairan intra-vena
menyebabkan hemoglobin rendah palsu
i. Memasang tourniquet terlalu lama (lebih dari 2 menit) menyebabkan
hemoglobin tinggi palsu
j. Penurunan asupan atau kehilangan cairan akan meningkatkan kadar Hb
akibat hemokonsentrasi, dan kelebihan asupan cairan akan mengurangi
kadar Hb akibat hemodilusi
5
d. Memasang torniquet terlalu lama (lebih dari 2 menit) menyebabkan
hemoglobin meningkat palsu.
e. Terbentuknya bekuan kecil (micro clot) pada sampel darah karena
pencampuran dengan antikoagulan kurang sempurna setelah pengambilan
sampel.
f. Penurunan asupan atau kehilangann cairan akan meningkatkan kadar Hb
akibat hemokonsentarsi, dan kelebihan asupan cairan akan mengurangi
kadar Hb akibat hemodilusi.
g. Tidak tepat mengambil 20µL darah.
h. Darah dalam pipet tidak sempurna dikelurakan karena tidak dibilas.
i. Tidak sempurna mencampur darah dan larutan drabskins pada waktu
mengencerkan.
j. Kuvet kotor atau buram, pipet pecah atau retak, pipet kotor, filter kotor.
6
Cara Kerja
a. Masukkan larutan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemoglobin sampai setinggi
skala terbawah (tanda angka 2)
b. Darah dicampur hingga homogen kemudian diisap dengan pipet
hemoglobin sampai garis tanda 20 µl. Hapuslah darah yang melekat pada
sebelah luar ujung pipet dengan tisu.
c. Alirkan darah dari pipet kedalam dasar tabung hemoglobin yang berisi
HCl 0,1 N tersebut. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
d. Angkat pipet tersebut sedikit, lalu hisap dan tiup larutan HCl kedalam
pipet 2-3 kali untuk membersihkan sisa darah yang masih menempel pada
dinding dalam pipet.
e. Kocok tabung hemoglobin supaya darah dan HCl tercampur homogen dan
berwarna coklat tua.
f. Letakkan tabung hemoglobin pada komparator.
g. Tambahkan aquades pada campuran tersebut sedikit demi sedikit, tiap kali
diaduk dengan batang pengaduk yang tersedia. Bandingkan warnanya
dengan standar warna yang terdapat pada alat hemoglobinometer. Pada
usaha menyamakan warna hendaknya tabung diputar sedemikian rupa
hingga garis atau sekala tidak terlihat.
h. Laporkan kadar hemoglobin dalam g/dL darah tanpa menggunakan angka
desimal.
7
b. Darah dicampur hingga homogen kemudian diambil dengan pipet sahli atau
mikro pipet sebanyak 0.02 ml (20 µl). Hapusalah darah yang melekat pada
sebelah luar ujung dengan tisue.
c. Sampel darah tersebut ditambahkan ke dalam tabung pertama, lalu isap dan
tiup reagen ke dalam pipet dua sampai tiga kali untuk membersihkan sisa
darah yang masih menempel pada dinding dalam pipet.
d. Darah dan reagen dicampur dengan cara membolak-balik taung tabung
beberapa kali hingga homogen. Biarkan pada suhu ruangan selama 2-5
menit.
e. Intensitas warna larutan diukur dengan fotometer atau spektrofotometer
pada panjang gelombang 540 nm dengan blanko larutan drubskin (tabung
kedua).
f. Kadar hemoglobin dibaca pada kurva kalibrasi atau dihitung dengan
menggunakan faktor.
9
Catatan : Metode ini tidak dianjurkan untuk digunakan karena akurasinya
kurag dan tingkat esalahan ini antara 25-50%. Dan metode ini sudah jarang
digunakan, kadang-kadang digunakan dalam keadaan darurat.
Pembacaan: :
Keadaan tetesan darah didalam larutan diamati dalam waktu 15 detik sejak
diteteskan dan diberikan penilaian.
1. Darah tenggelam / langsung tenggelam bertanda + ( kadar Hb lebih dari 12,5
g % atau kira kira diatas 80 %.
2. Darah melayang beri tanda +- ( kadar Hb 12,5 g % atau kira kira 80 %.
3. Darah mengapung bertanda - ( kadar Hb kurang dari 12,5 g % atau kira kira
dibawah 80 %.
Menurut cosstill (1998) definisi kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam
butiran-butiran darah merah. Kadar hemoglobin seseorang memeang sangat sulit ditentukan
karena dipengaruhi oleh ras, suku, bangsa, jenis kelamin, dan umur. Namun, badan WHO
telah menetapkan kadar hemoglobin normal sebagai berikut.
Kelompok Umur Batas Nilai Hemoglobin (g/dL)
Anak 6 bulan-6 tahun 11.0
Anak 6 tahun- 14 tahun 12.0
Pria dewasa 13.0
Wanita dewasa 12.0
Ibu hamil 11.0
Hemoglobin merupakan molekul dalam eritrosit (sel darah merah) dan bertugas untuk
mengangkut oksigen. Kualitas darah dan warna merah darah ditentukan oleh kadar
hemoglobin. Nilai normal hemoglobin menurut Azhari Muslim tahun 2005 adalah
sebagai berikut:
a. Laki-laki : 13-18 g/dl
b. Perempuan : 11,5-16,5 g/dl
c. Bayi (matur, darah tali pusat): 13,5-19,5 g/dl
d. Bayi (3 bulan) : 9,5-13,5 g/dl
e. Anak-anak (1 tahun) : 10,5-13,5 g/dl
f. Anak-anak (6-8 tahun) : 12-14 g/dl
g. Anak-anak (10-12 tahun) : 11,5-14,5 g/dl
Penurunan Hb terjadi pada penderita anemia, penyakit ginjal, dan pemebrian cairan
intra-vena (misalnya infus) yang berlebihan. Selain itu dapat disebabkan oleh obat-
obatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, antineoplastik (oabat kanker), indometasin
(obat antiradang).
11
12
BAB III.
KESIMPULAN
Nilai normal hemoglobin menurut Azhari Muslim tahun 2005 adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki : 13-18 g/dl
b. Perempuan : 11,5-16,5 g/dl
c. Bayi (matur, darah tali pusat): 13,5-19,5 g/dl
d. Bayi (3 bulan) : 9,5-13,5 g/dl
e. Anak-anak (1 tahun) : 10,5-13,5 g/dl
f. Anak-anak (6-8 tahun) : 12-14 g/dl
g. Anak-anak (10-12 tahun) : 11,5-14,5 g/dl
13
DAFTAR PUSTAKA
Medika, Mutiara. 2002. Kajian Terhadap Pemeriksaan Haemoglobin (Hb) Metode Sahli
dan Talquist. Fisiologi FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta
http://caratipskesehatan.com/kadar-hemoglobin-menurut-WHO/
http://e-jurnal-analiskesehatan.web.id
http://tentang19kita.blogspot.co.id/2012/12/penetapan-kadar-hemoglobin-hb-metode.html
http://lhinakarisma.blogspot.co.id/2013/07/makalah-pemriksaan-laboratorium-darah.html
14