Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN

FRAGILITAS OSMOTIK

MERI SUZANA, M.KES


TUJUAN PEMERIKSAAN

Fragilitas osmotik (osmotic fragility) atau resistensi


osmotik eritrosit merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk:
 Menilai kemampuan eritrosit mengambil air
tanpa mengalami lisis.
 Untuk mendiagnosa beberapa penyakit anemia
yang berdasarkan perubahan fisik eritrosit
METODE PEMERIKSAAN

Metode: Sanford
PRINSIP PEMERIKSAAN
Darah dimasukkan ke dalam tabung yang
telah diisi larutan hipotonis berupa NaCl
dengan tingkat konsentrasi yang
bervariasi, setelah itu dilakukan
pemutaran (centrifuge) dan dilihat tabung
yang pertama kali mengalami hemolisis
serta tabung yang mengalami hemolisis
total
ALAT

 Alat pengambilan darah


 Tabung EDTA
 Tabung reaksi
 Pipet
 Parafilm
 Sentrifus
 Mikro pipet
 Timer
BAHAN
 Sampel (darah heparin/darah EDTA)
 Larutan stok buffer NaCl 10%, dengan komposisi:
o NaCl : 9,0 g
o Na2HPO4 : 1,365 g
o NaH2PO4.H2O : 0,215 g
Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan aquades sampai 100 mL.
Larutan ini digunakan sebagai larutan stok.
 Larutan kerja NaCL 1%, dengan komposisi:
o Stok larutan NaCL 10% : 20 mL
o Air suling : 180 mL
 Air suling
PROSEDUR PEMERIKSAAN
NO Buffer NaCL 1% Air Suling Konsenntrasi Akhir Hemolisis
(mL) (mL) Buffer NaCL (%) (%)

1 10,0 0,0 1,00 0

2 8,5 1,5 0,85 0

3 7,5 2,5 0,75 0

4 6,5 3,5 0,65 0

5 6,0 4,0 0,60 0

6 5,5 4,5 0,55 0

7 5,0 5,0 0,50 0-5

8 4,5 5,5 0,45 0-45

9 4,0 6,0 0,40 50-90

10 3,5 6,5 0,35 90-99

11 3,0 7,0 0,30 97-100

12 2,0 8,0 0,20 100


PROSEDUR PEMERIKSAAN

 Dibuat pengenceran larutan buffer NaCL 1% dengan air suling di


dalam tabung reaksi seperti terlihat pada table di atas
 Campurlah larutan NaCL tersebut
 Ditambahkan 50 µL sampel darah ke dalam tiap tabung
 Dicampur hingga homogen.
 Campuran diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar.
 Campuran dihomogenkan Kembali
 kemudian setiap tabung diputar dengan sentrifus selama 5 menit
pada kecepatan 3000 rpm.
 Dibaca hasil
INTERPRETASSI HASIL PEMERIKSAAN
 Permulaan hemolisis terjadi pada konsentrasi NaCl
0,40-0,45%
 Hemolisis sempurna terjadi pada konsentrasi NaCl
0,30-0,35%
 Persentase hemolisis dalam kondisi normal adalah:
o 97-100% hemolisis dalam NaCl 0,30%
o 50-90% hemolisis dalam NaCl 0,40%
o 5-45% hemolisis dalam NaCl 0,45%
o 0% hemolisis dalam NaCl 0,55%
INTERPRETASSI HASIL PEMERIKSAAN

 Hemolisis awal (initial hemolysis) ditandai dengan warna merah


pada larutan dan adanya endapan sel darah merah (sel darah
merah) di bagian bawah. Hal ini dinyatakan sebagai titik awal
fragilitas osmotik sel darah merah,
 Sedangkan hemolisis total terjadi pada tabung yang ditandai
dengan larutan berwarna merah tanpa adanya endapan sel darah
merah dan dinyatakan sebagai fragilitas osmotik sel darah merah
total
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil

• pH plasma, suhu, konsentrasi glukosa, dan saturasi


oksigen pada darah.
• Usia eritrosit. Eritrosit yang berumur tua cenderung
memiliki fragilitas osmotik tinggi.
• Sampel darah yang diperiksa lebih dari 3 jam setelah
pengambilan, akan meningkat fragilitas osmotiknya.

Anda mungkin juga menyukai