Anda di halaman 1dari 4

FORMAT LAPORAN

NAMA Dyah Rahayu Sawitri


KEGIATAN Pengambilan Spesimen Darah Kapiler
TUJUAN Untuk mengetahui cara pengambilan specimen darah kapiler
Dasar Teori Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skin puncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Darah yang diperoleh
melalui penusukan kulit adalah campuran dari darah arteri (dari arteriol), darah vena
(dari vena) dan darah kapiler, bersama dengan cairan interstisial dan intraseluler dari
jaringan sekitarnya. Proporsi darah arteri lebih tinggi dari darah vena karena darah
arteri memasuki kapiler karena penekanan. Oleh karena itu, komposisi darah dari
tusukan kulit lebih mirip darah arteri daripada darah vena., apalagi jika daerah telah
dihangatkan, karena pamanasan meningkatkan aliran arteri ke daerah itu.

Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sampel dengan
volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb, hematokrit
(mikrohematokrit) atau analisa gas darah. Meskipun teknologi saat ini memungkinkan
banyak tes yang akan dilakukan pada jumlah darah yang sangat kecil dan berbagai
pilihan alat yang tersedia untuk mengambil specimen melalui tusukan kulit relative
mudah dan aman, namun ada beberapa tes tidak dapat dilakukan pada jenis
specimen ini, seperti laju sedimentasi eritrosit (LED/KED), tes koagulasi yang
memerlukan specimen plasma, kultur darah dan tes yang memerlukan serum atau
plasma dalam volume besar.

LOKASI PENGAMBILAN
Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukan adanya gangguan peredaran, seperti
vasokonstriksi (pucat), vasolidatasi (misal: karena radang, trauma,dsb), kongesti atau
sianosis (kebiruan) setempat, edema (bengkak) dan bebas dari luka, bekas luka,
memar, atau ruam.
Dewasa dan anak (usia>1 tahun)
Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler pada orang dewasa dan
anak-anak usia lebih dari 1 tahun adalah ujung jari tangan, pengambilan ini sering
disebut sebagai fingerstick. Darah kapiler diambil dari ujung jari tengah atau jari
manis, tusukan dilakukan sedikit ke pinggir ujung jari, jangan tusuk bagian samping.

Tusukan dibuat berlawana dengan arah garis sidik jari. Penusukan secara parallel atau
sepanjang garis sidik jari akan menyebabkan darah mengalir di jari, yang
menyebabkan penampungan darah sulit dilakukan.

Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih kapalan dan sulit untuk menusuk
dibandingkan jari lainnya. Selain itu, pasien menggunakan jari ini lebih banyak dan
akan merasakan lebih sakit. Jangan menusuk jari kelima atau jari kelingking karena
jumlah jaringan antara permukaan kulit dan tulang adalah yang tertipis di jari ini.

Bayi dan anak kecil (usia<1 tahun)


Tumit adalah tempat pengambilan darak kapiler yang direkomendasikan untuk bayi
dan anak kecil kurang dari 1 tahun. Darah kapiler diambil dari tumit pada ¼ bagian
tepi telapak kaki atau ibu jari kaki, pengambilan ini sering disebut sebagai beelstcik.

Namun, penting bahwa tusukan dilakukan di daerah tumit ada sedikit resiko menusuk
tulang. Oleh karena itu harus diupayakan untuk melakukan penusukan dengan lebih
hati-hati, tidak menusuk lebih dalam dari 2 mm.

Jangan menusuk pada lengkung posterior tumit. Jangan menusuk di bidang lengkung
di bagian tengah karena saraf, tendon dan tulang rawan dapat terluka.
Pembahasan Procedure pengambilan dari kapiler
- Bacalah formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dengan teliti.
- Siapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu disposable lanset steril, kapan alcohol
70%, tabung kapiler atau tabung mikro volume.
- Lakukan pendekatan kepada pasien dengan tenang dan ramah, diusahakan
pasien senyaman mungkin.
- Tanyakan identitas pasien, apakah sudah sesuai dengan data di lembar
permintaan.
- Pilih lokasi pengambilan, pegang jari pasien dengan ibu jari dan telunjuk anda
supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang pada
waktu penusukan.
- Desinfektan dengan kapas alcohol 70%, biarkan beberapa detik hingga
mongering di udara.
- Tusuk dengan lanset steril. Tidak boleh menusuk lancet jika ujung jari masih
basah oleh alcohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh
alcohol dan berisiko melisiskan eritrosit, tetapi darah juga melebar di atas
kulit sehingga susah ditampung dalam wadah dan menambah rasa nyeri
bagipasien.
- Setelah darah keluar, tetes darah pertama dibuang dengan memakain kapas
kering, tetes berikutknya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
- Jika darah ditampung dalam tabung yang berisis antikoagulan (misalnya
EDTA), maka setiap meneteskan darah harus segera diikuti dengan menkocok
tabung dengan lembut.
- Pengambilan darah harus diusahakan tidak terlalu lama atau dieras-peras
untuk mencegah terbentuknya jendalan atau bercampurnya banyak cairan
jaringan dalam darah.
Hasil Mampu melakukan pengambilan spesimen darah kapler sesuai dengan tahapan WHO
dengan mutu flebotomi yang baik
DaftarPustaka Riswanto, 2013, Pemeriksaan Laboratorium Hematologi, Yogyakarta, Alfamedika. Hal
44

Pembimbing Mahasiswa

(Wiwin Wiryanti S.Pd,M.Kes) (Dyah Rahayu Sawitri)

Anda mungkin juga menyukai