0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang phlebotomy kapiler, yaitu teknik pengambilan darah dari pembuluh darah kapiler dengan cara menusuk kulit. Teknik ini digunakan untuk pengambilan darah dalam jumlah sedikit. Dokumen ini menjelaskan sejarah, definisi, indikasi, lokasi pengambilan, alat dan bahan, prosedur, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan phlebotomy kapiler.
Dokumen tersebut membahas tentang phlebotomy kapiler, yaitu teknik pengambilan darah dari pembuluh darah kapiler dengan cara menusuk kulit. Teknik ini digunakan untuk pengambilan darah dalam jumlah sedikit. Dokumen ini menjelaskan sejarah, definisi, indikasi, lokasi pengambilan, alat dan bahan, prosedur, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan phlebotomy kapiler.
Dokumen tersebut membahas tentang phlebotomy kapiler, yaitu teknik pengambilan darah dari pembuluh darah kapiler dengan cara menusuk kulit. Teknik ini digunakan untuk pengambilan darah dalam jumlah sedikit. Dokumen ini menjelaskan sejarah, definisi, indikasi, lokasi pengambilan, alat dan bahan, prosedur, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan phlebotomy kapiler.
SEJARAH • Phlebotomy pertama kali dilakukan oleh terapis di Syria (th 100 SM) dengan menggunakan lintah • Untuk mengeluarkan darah (bloodletting) penyembuhan pasien • Berkembang dengan banyak metode : – Cupping/ bekam : menggunakan tekanan negatif – Penorehan vena PENGERTIAN • Bahasa : – Phleb berarti pembuluh darah vena – tomia berarti mengiris/memotong • Apakah terbatas pada vena?
• Flebotomist adalah seorang tenaga medic yang
telah mendapat latihanuntuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah vena,arteri atau kapiler PHLEBOTOMY DARAH KAPILER • Dikenal dengan istilah skin puncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan pada kulit • Cara ini digunakan bila jumlah darah yang dibutuhkan sedikit (< 0,5 cc) • Tidak ada perbedaan yang bermakna dengan phlebotomy darah vena – Proses pengambilan mengikuti ketentuan yang baku – Tidak tercampur cairan jaringan – Tidak tercampur alkohol/ cairan antiseptik KOMPETENSI PHLEBOTOMIST • Mampu berkomunikasi dengan pasien untuk menjelaskan tujuan pengambilan darah, apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya, menjelaskan tujuan dan cara persiapan pasien • Mampu mengerjakan tugas-tugas administrasi • Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien dan dirinya. • Harus dapat menyiapkan bahan dan alat-alat yang akan digunakan serta memilih antikoagulansia • Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi venipuncture dan skinpuncture yang benar • Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara benar • Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta tepat waktu ke laboratorium • Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan flebotomi secara benar dan cepat. PERILAKU PROFESIONAL • Etika moral : Merupakan norma-norma yang memberikan pedoman dalam berperilaku yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan berdasarkan moral dan hati nurani. • Etika hukum : Merupakan aturan yang dibuat oleh negara berlaku umum dalam masyarakat dan bersifat mengikat, mempunyai kekuatan hukum berdasarkan suatu Peraturan Perundangan (hukum) yang berlaku. • Etika profesi : Merupakan aturan yang dibuat organisasi profesi sbg pedoman moral utk mengatur anggotanya serta bertujuan menjaga mutu profesi, memelihara harkat dan martabat profesi. Sanksi dapat berupa teguran, skorsing atau pemecatat. Etika profesi yg sudah dalam bentuk tertulis secara sistematis sebagai kode etik profesi INDIKASI • PADA ORANG DEWASA – Vena sulit ditemukan – Vena diperlukan untuk prosedur lain – Pasien kecenderungan trombosis – Tes pemantauan sederhana • PADA BAYI DAN ANAK2 – Bila pengambilan darah vena berpotensi merusak pembuluh darah dan sekitarnya – Pengambilan darah berlebihan pada bayi menyebabkan anemia Tidak Dapat Menggunakan Darah Kapiler
• Beberapa pemeriksaan yang tidak dapat
menggunakan darah kapiler antara lain : – Laju Endap Darah (LED) – Beberapa tes koagulasi – Kultur-kultur darah – Tes-tes lain yang memerlukan serum/plasma dalam volume besar Lokasi Pengambilan • KRITERIA UMUM – Hangat – Warna merah jambu – Bebas dari guratan kasar, luka, memar, atau ruam kulit • LOKASI UMUM – Ujung jari tangan, atau cuping telinga – Bayi : ujung jari kaki, atau sisi lateral tumit (JANGAN MENUSUK TANGAN BAYI!!!) • Pengambilan pada ujung jari : – Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidakdominan – Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging – Jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri sedikit berkurang. – Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat menyebabkan darah mengalir ke bawah jari dan sulit ditampung. – Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras – Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis. • Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada : – Daerah bekas luka – oedema – Keradangan – Dermatitis – Cyanosis atau pucat Anatomi Kapiler Lokasi Pengambilan PROSEDUR Alat dan Bahan • Kapas alkohol 70% – untuk menghilangkan kotoran/ mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan • Kapas steril (kering) – Untuk mengeringkan area yang telah diusap kapas alkohol • Lancet steril – Jarum kecil disposable yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler di permukaan kulit Alat dan Bahan • Penampung darah (tabung kapiler) – Tabung kecil dengan diameter 1mm sehingga memiliki daya kapilaritas atau menyerap cairan darah yang akan diambil • APD – Sarung tangan, masker Persiapan Pengambilan Darah • Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut. • Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan menggunakan alkohol 70 % dan gunakan sarung tangan. • Pilihlah bagian ujung jari yang berdaging • Hangatkan bagian kulit yang akan ditusuk dengan membungkusnya menggunakan handuk hangat (kurang dari 42̊` C), minimal 3 menit untuk melancarkan aliran darah. Teknik Pengambilan Darah Kapiler • Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih dahulu dengan alkohol 70% atau povidine iodine kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril.(Povidone Iodone tidak boleh digunakan pada tes: bilirubin, K, fosfor, dan asam urat). • Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari. • Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan memakai lancet steril. Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pada garis sidik jari. • Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas steril dan tetasan berikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan. • Tempatkan darah pada stik atau tabung kapiler sesuai keperluan pemeriksaan. Kesalahan dalam Pengambilan Darah • Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti vasokontiksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau cyanosis setempat. • Tusukan yang kurang dalam,sehingga darah harus diperas-peras keluar. • Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah terencerkan, juga dapat mengakibatkan tetesan darah melebar diatas kulit sehingga sukar dihisap dalam pipet. • Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat memberikan hasil yang berbeda pada pemeriksaan (rendah palsu) • Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja. • Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu keras. Hal yang Perlu Diperhatikan • Sebelum dilakukan penusukan harus diperhatikan tempat-tempat yang tidak boleh diambil yaitu adanya peradangan, bekas luka dermatitis, oedema. • Pada penderita yang pucat atau Cyanosis perlu dipijat-pijat dan digosok-gosok atau direndam dalam air hangat dulu supaya peredaran darah setempat mejadi lebih baik. • Penusukan pada ujung jari sebaiknya dilakukan pada sisi ventral karena rasa nyeri berkurang. Hal yang Perlu Diperhatikan • Jangan menekan atau memeras jari atau cuping telinga untuk mendapatkan darah yang cukup, darah yang diperas semacam ini bercampur dengan cairan jaringan dan menyebakan kesalahan dalam pemeriksaan. • Pada cuping telinga yang tidak boleh diambil yaitu daerah yang dekat dengan anting, pada pengambilan darah pada cuping telinga tidak terlalu nyeri, • Perlu diperhatikan kalau terjadi pendarahan pada cuping ini sukar untuk dihentikan oleh karena itu bagi penderita tersangka pendarahan tidak boleh dilakukan penusukan dicuping telinga. TERIMA KASIH