Anda di halaman 1dari 23

PHLEBOTOMY KAPILER

dr. Agus Chandra Suwanda


SEJARAH
• Phlebotomy pertama kali dilakukan oleh
terapis di Syria (th 100 SM) dengan
menggunakan lintah
• Untuk mengeluarkan darah (bloodletting) 
penyembuhan pasien
• Berkembang dengan banyak metode :
– Cupping/ bekam : menggunakan tekanan negatif
– Penorehan vena
PENGERTIAN
• Bahasa :
– Phleb berarti pembuluh darah vena
– tomia berarti mengiris/memotong
• Apakah terbatas pada vena?

• Flebotomist adalah seorang tenaga medic yang


telah mendapat latihanuntuk mengeluarkan dan
menampung specimen darah dari pembuluh
darah vena,arteri atau kapiler
PHLEBOTOMY DARAH KAPILER
• Dikenal dengan istilah skin puncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan
pada kulit
• Cara ini digunakan bila jumlah darah yang dibutuhkan
sedikit (< 0,5 cc)
• Tidak ada perbedaan yang bermakna dengan
phlebotomy darah vena
– Proses pengambilan mengikuti ketentuan yang baku
– Tidak tercampur cairan jaringan
– Tidak tercampur alkohol/ cairan antiseptik
KOMPETENSI PHLEBOTOMIST
• Mampu berkomunikasi dengan pasien untuk menjelaskan tujuan
pengambilan darah, apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya,
menjelaskan tujuan dan cara persiapan pasien
• Mampu mengerjakan tugas-tugas administrasi
• Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien dan dirinya.
• Harus dapat menyiapkan bahan dan alat-alat yang akan digunakan serta
memilih antikoagulansia
• Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi venipuncture dan
skinpuncture yang benar
• Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara benar
• Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta tepat waktu
ke laboratorium
• Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan flebotomi secara
benar dan cepat.
PERILAKU PROFESIONAL
• Etika moral : Merupakan norma-norma yang memberikan pedoman
dalam berperilaku yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh
dilakukan berdasarkan moral dan hati nurani.
• Etika hukum : Merupakan aturan yang dibuat oleh negara berlaku
umum dalam masyarakat dan bersifat mengikat, mempunyai
kekuatan hukum berdasarkan suatu Peraturan Perundangan
(hukum) yang berlaku.
• Etika profesi : Merupakan aturan yang dibuat organisasi profesi sbg
pedoman moral utk mengatur anggotanya serta bertujuan menjaga
mutu profesi, memelihara harkat dan martabat profesi. Sanksi dapat
berupa teguran, skorsing atau pemecatat. Etika profesi yg sudah
dalam bentuk tertulis secara sistematis sebagai kode etik profesi
INDIKASI
• PADA ORANG DEWASA
– Vena sulit ditemukan
– Vena diperlukan untuk prosedur lain
– Pasien kecenderungan trombosis
– Tes pemantauan sederhana
• PADA BAYI DAN ANAK2
– Bila pengambilan darah vena berpotensi merusak
pembuluh darah dan sekitarnya
– Pengambilan darah berlebihan pada bayi menyebabkan
anemia
Tidak Dapat Menggunakan Darah Kapiler

• Beberapa pemeriksaan yang tidak dapat


menggunakan darah kapiler antara lain :
– Laju Endap Darah (LED)
– Beberapa tes koagulasi
– Kultur-kultur darah
– Tes-tes lain yang memerlukan serum/plasma
dalam volume besar
Lokasi Pengambilan
• KRITERIA UMUM
– Hangat
– Warna merah jambu
– Bebas dari guratan kasar, luka, memar, atau ruam
kulit
• LOKASI UMUM
– Ujung jari tangan, atau cuping telinga
– Bayi : ujung jari kaki, atau sisi lateral tumit
(JANGAN MENUSUK TANGAN BAYI!!!)
• Pengambilan pada ujung jari :
– Jari tengah atau jari manis dari tangan yang tidakdominan
– Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging
– Jangan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung
karena rasa nyeri sedikit berkurang.
– Jangan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena
dapat menyebabkan darah mengalir ke bawah jari dan
sulit ditampung.
– Jangan menusuk jari telunjuk karena lebih keras
– Jangan menusuk jari kelingking karena lebih tipis.
• Pengambilan darah kapiler tidak boleh
dilakukan pada :
– Daerah bekas luka
– oedema
– Keradangan
– Dermatitis
– Cyanosis atau pucat
Anatomi Kapiler
Lokasi Pengambilan
PROSEDUR
Alat dan Bahan
• Kapas alkohol 70%
– untuk menghilangkan kotoran/ mensterilkan
area penusukan agar resiko infeksi bisa
ditekan
• Kapas steril (kering)
– Untuk mengeringkan area yang telah diusap
kapas alkohol
• Lancet steril
– Jarum kecil disposable yang digunakan untuk
pengambilan darah kapiler di permukaan
kulit
Alat dan Bahan
• Penampung darah (tabung
kapiler)
– Tabung kecil dengan diameter
1mm sehingga memiliki daya
kapilaritas atau menyerap cairan
darah yang akan diambil
• APD
– Sarung tangan, masker
Persiapan Pengambilan Darah
• Jelaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang
akan dilakukan dan pemeriksaan yang akan dilakukan
dengan spesimen tersebut.
• Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan
menggunakan alkohol 70 % dan gunakan sarung tangan.
• Pilihlah bagian ujung jari yang berdaging
• Hangatkan bagian kulit yang akan ditusuk dengan
membungkusnya menggunakan handuk hangat (kurang
dari 42̊` C), minimal 3 menit untuk melancarkan aliran
darah.
Teknik Pengambilan Darah Kapiler
• Bagian kulit yang akan ditusuk harus didesinfeksi terlebih
dahulu dengan alkohol 70% atau povidine iodine kemudian
dikeringkan dengan kapas yang steril.(Povidone Iodone tidak
boleh digunakan pada tes: bilirubin, K, fosfor, dan asam urat).
• Kulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antara dua jari.
• Lakukan penusukan dengan gerakan yang cepat dengan
memakai lancet steril. Tusukan dilakukan dengan arah tegak
lurus pada garis sidik jari.
• Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan
menggunakan kapas steril dan tetasan berikutnya baru boleh
digunakan untuk pemeriksaan.
• Tempatkan darah pada stik atau tabung kapiler sesuai keperluan
pemeriksaan.
Kesalahan dalam Pengambilan Darah
• Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan
peredaran seperti vasokontiksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang,
trauma, dsb), kongesti atau cyanosis setempat.
• Tusukan yang kurang dalam,sehingga darah harus diperas-peras
keluar.
• Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini
menyebabkan darah terencerkan, juga dapat mengakibatkan
tetesan darah melebar diatas kulit sehingga sukar dihisap dalam
pipet.
• Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat
memberikan hasil yang berbeda pada pemeriksaan (rendah palsu)
• Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
• Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu
keras.
Hal yang Perlu Diperhatikan
• Sebelum dilakukan penusukan harus diperhatikan
tempat-tempat yang tidak boleh diambil yaitu
adanya peradangan, bekas luka dermatitis, oedema.
• Pada penderita yang pucat atau Cyanosis perlu
dipijat-pijat dan digosok-gosok atau direndam
dalam air hangat dulu supaya peredaran darah
setempat mejadi lebih baik.
•  Penusukan pada ujung jari sebaiknya dilakukan
pada sisi ventral karena rasa nyeri berkurang.
Hal yang Perlu Diperhatikan
• Jangan menekan atau memeras jari atau cuping telinga
untuk mendapatkan darah yang cukup, darah yang diperas
semacam ini bercampur dengan cairan jaringan dan
menyebakan kesalahan dalam pemeriksaan.
• Pada cuping telinga yang tidak boleh diambil yaitu daerah
yang dekat dengan anting, pada pengambilan darah pada
cuping telinga tidak terlalu nyeri,
• Perlu diperhatikan kalau terjadi pendarahan pada cuping ini
sukar untuk dihentikan oleh karena itu bagi penderita
tersangka pendarahan tidak boleh dilakukan penusukan
dicuping telinga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai