Anda di halaman 1dari 38

FLEBOTOMI

Susilawati, S.ST., M.Keb.


Pendahuluan
• Flebotami( bhs Inggris : Phlebotomy ) berasal dari
kata Yunani phleb dan omia.
• Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia
berarti mengiris/memotong (“cutting”). Dulu dikenal
istilah venasectie, venesection atau venesection
• Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang telah
mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan
menampung specimen darah dari pembuluh darah
vena, arteri atau kapiler.
• Praktek pengeluaran darah (“bloodletting“) sudah sejak lama dikenal
manusia dan menjadi bagian dari kegiatan pengobatan pasien.
• Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh
dokter-dokter Syria dengan menggunakan lintah.
• Sebelum dikenal Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu Kedokteran“
(abad 5 SM) seni pengambilan darah mengalami banyak perubahan.
• Lanset untuk pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum abad
ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar.
• Dengan lanset ini seorang dokter melubangi vena, kadang-kadang
sampai beberapa lubang.
• Menjelang akhir abad ke 19 barulah teknologi mengambil alih dan
memproduksi “lintah artificial“.
• Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah
diperoleh dipasaran.
Flebotomi masa kini terdiri dari:
• Tusukan vena (venipuncture)
• Tusukan kulit (skin puncture)
Tusukan Vena (Venipuncture)
A. Pemilihan Vena
• Cari 3 vena yang paling mudah ditemukan di
daerah antikubiti dengan cara melihat atau
dengan cara palpasi.
• Vena mediana, vena cubiti mediana, dan vena
cephalica mediana, secara tipikal berada
ditengah daerah antikubiti.
• Vena cephalica berada di lateral dan vena basilica
berada di medial.
Pemilihan vena berdasarkan beberapa alasan, yaitu:
• Dekat vena mediana paling dekat dengan permukaan
kulit, shg mudah diakses
• Tidak bergerak – vena mediana mrp vena yang paling
tidak bergerak ketika jarum menusuk shg tusukan
dapat berhasil dengan sukses
• Aman – tusukan pada vena mediana kurang bersesiko
• Nyaman – vena mediana tidak membuat rasa tidak
nyaman saat ditusuk
B. Tempat Tusukan Alternatif
Pengambilan spesimen pada daerah anticubiti
tidak memungkinkan utk bbrp sebab:
• Kegagalan saat menentukan vena yang dicari
• Infus terpasang distal didaerah tsb
• Adanya memar akibat prosedur tusukan sblmnya
• Oedema
• Luka parut
• Terdapat ruam, infeksi luka bakar
• Mastektomi
Tempat alternatif selain daerah anticubiti adalah
• Bagian dorsal tangan,
• Bagian lateral pergelangan tangan,
• Kaki,
• Tumit (dengan ijin dokter),
• Vena kulit kepala (neonatus),
• Arteri femoralis (hanya oleh dokter)
Pengambilan Spesimen Pada Pediatri

Kelompok pediatri dibedakan:


• Bayi (infant dan neonatus)
• Anak-anak (small children)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


• Persiapan diri Flebotomis – perlu persiapan
khusus krn pasien yang akan dihadapi belum
kooperatif
• Mempersiapkan anak dan orantua – salah satu
poin penting adalah meyakinkan orangtua
bahwa tindakan yangakan dilakukan benar-
benar dalam rangka diagnostik dan terapi.
• Prosedur Flebotomi pediatric – jelaskan secara
sederhana teknik yang akan digunakan.
Kemungkinan bisa ditusuk lebih dari satu krn
pembuluh darahnya massih halus/kecil.
Pengambilan Spesimen Pada Geriatri
• Tidak diperlukan teknik atau metode khusus.
• Pertimbangan:
 Penurunan fungsi organ krn proses penuaan.
 Elastisitas kulit yg menurun mudah terjadi
perdarahan atau hematoma.
 Pembuluh darah lansia mengalami
aterosklerotik shg relatif lebih sulit pada saat
tusukan vena
Pengambilan Darah Kapiler/Kulit
(Skin Puncture)
Bisa dilakukan pada pasien dengan keadaan dibawah ini:
• Pasien dgn lukabakar hebat
• Pasien dgn obesitas berat
• Pasien dgn kecenderungan trombotik
• Pasien lansia
• Pasien yg menjalani tes dirumah
• Point of care testing (POCT)
• Tes pada neonatus
• Pasien yang takut jarum suntik
Lokasi pengambilan darah kapiler mempertimbangkan
usia pasien, daerah yang mudah diakses dan tes yang
diperlukan:
• Bayi sampai umur 12 bulan – tusukan pada medial
lateral permukaan plantar, kedalaman tusukan tidak
melebihi 2 mm
• Umur 1 th sampai dewasa – pengambilan dilakukan
pada bagian tebal jari ke tuga atau keempat. Hindari
ibu jari karena kulitnya tipis, hindari pula kelingking
krn dapat melukai tulang.
Komplikasi Flebotomi
1. Syncope
• Mrp keadaan dimana pasien kehilangan
kesadaran bbrp saat/sementara waktu akibat
menurunnya tekanan darah.
• Gejala: pusing, keringat dingin, nadi cepat,
penglihatan kabur/gelap, bahkan bisa
muntah.
• Tejadi krn rasa takut atau puasa terlalu lama
Cara Mengatasi:
• Hentikan pengambilan darah
• Baringkan pasien diatas tempat tidur, kepala
dimiringkan ke salah satu sisi
• Tungkai bawah ditinggikan (lebih tinggi dari posisi
kepala)
• Longgarkan baju dan ikat pinggang
• Minta pasien menarik nafas
• Hubungi dokter
• Pasien yang tidak sempat dibaringkan, diminta
menundukan kepala diantara kedua kaki dan tari nafas
panjang
Cara Pencegahan:
• Pasien diajak bicara supaya perhatiannya
teralhkan
• Pasien yang akan dirawat sebaiknya
dianjurkan berbaring pada waktu pengambilan
darah
• Kursi passien mempunyai sandaran dan
tempat/sandaran tangan
2. Nyeri
Rasanyeri berlangsung tidak lama shg tidak
memerlukan penanganan khusus.
Nyeri bisa timbul akibat alkohol yang beum kering
atau akibat penarikan jarum terlalu kuat.
Cara Pencegahan:
• Setelah desinfeksi kulit, yakin bahwa alkohol
sdh kering sebelum pengambilan darah
dilakukan
• Penarikan jarum tidak terlalu kuat
• Penjelasan/gambaran sifat nyeri
3. Hematoma
Mrp terkumpulnya massa darah dalam jaringan sebagai
akibat robeknya pembuluh darah.
Faktor penyebab:
• Jarum terlalu menukik shg menembus dinding vena
• Penusukan jarum dangkal shg sebagian lubang jarum
berada diluar vena
• Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang
ditekan atau kurang lama ditekan
• Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, torniquet
delum dikendurkan
• Tempat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat
torniquet
Cara Mengatasi:
Jika dalam proses pengambilan darah tjd
pembengkakan kulit disekitar tempat penusukan,
segera:
• Lepaskan torniquet dan jarum
• Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kassa
• Angkatlengan pasien tinggi dari kepala (15 menit)
• Kalau perlu kompres untuk mengurangi nyeri
4. Perdarahan
Komplikasi perdarahan sering terjadi pada
pengambilan darah arteri.
Perdarahan yang berlebihan (atau sukar berhenti)
terjadikrn terganggunya sistem koagulasi darah
pasien. Hal ini bisa terjadi krn:
• Pasien dengan pengobatan antikoagulan shg
Menghambat pembekuan darah
• Pasien menderita gangguan pembekuan darah
(trombositopenia, hemofilia)
• Pasien dgn penyakit hati yang berat
(pembentukan protrombin, fibrinogen terganggu)
Cara Mengatasi:
• Tekan tempat perdarahan
• Panggil dokter utk penanganan berikutnya
Cara Pencegahan:
• Perlu anamnesis (wawancara) yang cermat
dengan pasien
• Setelah pengambilan darah, penekanan lebih
lama pada tempat penusukan jarum
5. Alergi
Alergi bisa terjadi thd bahan-bahan yang
dipakai dalam flebotom, misalnya: zat
antiseptic/desinfektan, latexpada sarung
tangan, torniquet atau plester.
Gejalaalergi bisa ringan atau berat berupa
kemerahan, rhinitis, radang selaput mata,
kadang bisa shock.
Cara Mengatasi:
• Tenangkan pasien, beri penjelasan
• Panggil dokter utk penanganan berikutnya
Cara Pencegahan:
• Waancara apa ada riwayat alergi
• Memakai plester atau sarung tangan
ygmengandung latex
6. Trombosis
Terjadi krn pengambilan darah yg berulang kali pd
tempat yang sama shg mengalami kerusakan dan
peradangan setempat dan berakibat dengan
penutupan (occlusion) pembuluh darah.
Cara Pencegahan:
• Hindari pengambilan berulang ditempat yang
sama
• Pembinaan pengidap narkotika
7. Radang Tulang
Penyakit ini sering trj pad bayi krn jarak kulit-tulang
yang sempit dan pemakaian lanset yg berukuran
panjang.
Cara Mengatasi:
• Mengatasi peradangan tulang
Cara Pencegahan:
• Menggunakan lanset dengan ukuran yang
sesuai.
8. Amnesia
Pada bayi, terutama BBL volume darah sedikit,
pengambilanarah berulang bisa myybkan
anemia, selulitiis, abses, osteomielitis, jaringan
parut dan nodul kalsifikasi.
Nodul klasifikasi mula-mula tampak spt
lekukan yang 4- 12 bulan kmd akan menjadi
nodul dan menghilang dalam 18 – 20 bulan
9. Komplikai Neurologis
Dapat bersifat lokal krn tertusuknya dilokasi penusukan
dan menimbulkan nyeri atau kesemutan yang menjalar
ke langan.
Penanganan:
• Pasien hrs dilindugi dari perlukaan
• Hentikan pengambilan darah
• Baringkan miring ke salah satu sisi, bebaskan jalan
nafas, hindari lidah tergigit
• Aktifkan perlengkapan keselamtan, hubungi dokter
• Lakukan penekanan secukupnya disaerah penusukan
ambil membatasi pergerakan pasien
Kegagalan Pengambilan Darah
• Jarum kurang dalam
• Jarum terlalu dalam/tembus
• Lubang jarum menempel pada dinding
pembuluh darah
• Vena kolaps
• Tabung tidak vacum
Hemokonsentrasi
• Hemokonsentrasi terjadi karena
pembendungan/pemasangan torniquet yang
ketat dan lama ( > 1 menit), atau mengepal
telapak tangan dengan pemijatan atau massage.
• Hal ini akan menyebabkan peningkatan kadar
hematokrit dan elemen seluler lainnya, protein
total,GTO,lipid total, kolestrol dan besi (Fe).
• Mengepalkan tangan berulang akan
meningkatkan kalium, Flosfat dan lakat.
Hemodiusi
• Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana
terdapat pemberian cairan intra vena (infus ).
• Pengambilan darah di sisi influs harus di hindari
sebisanya, jika tidak memungkinkan, hentikan
infuse 3-5 menit, ambil darah dibagian distal
tempat infuse dan buang 3-5 cc darah yang pertama
diambil.
• Beberapa hal yang dapat menyebabkan hemodilusi
antara lain:
 Kontaminasi oleh cairan interstitial / cairan
jaringan pada pengambilan darah didaerah
udem atau pada pasien obes.
 Kontaminasi alcohol yang belum kering pada
pengambilan darah kapiler.
 Rasio darah : antikoagulan yang tidak sesuai
Hemolisis
• Terjadi karena pengambilan darah dengan jarum yang terlalu kecil,
• Pengambilan darah yang sulit dimana dilakukan manpulasi jarum,
menarik penghisap terlalu cepat
• Mengeluarkan darah dari jarum dengan menekan secara
keras/kasar,
• Mengocok tabung dengan kuat, kontaminasi alcohol dan
pemakaian torniquet terlalu lama.

Hemolisis akan menyebabkan peninggian analit-analit yang banyak


terdapat intrasel seperti LDH, kalium, magnesium, Fe dan Fosfor
anorganik
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai