Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

Uraian Mengenai 5W+1H Pada Penyakit Malaria

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

Aang Juni Puspitasari 1913451076

Merida Kurniasari 1913451077

Dita Marsella 1913451078

Aisyah Tri Cahyani 1913451079

Widyastuti Nur Salsabila 1913451080

Reguler 2 Semester IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG


PRODI D-III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya yang telah
memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan ini yang membahas tentang uraian mengenai 5W+1H pada penyakit malaria
sehinggadapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan terselesaikannya tugas ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Promosi Kesehatan yang penuh kesabaran
dan perhatian dalam memberikan bimbingan sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik dan
juga seluruh teman-teman yang telah banyak membantu serta semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan bekerja sama dalam penyusunan
makalah ini.

Dalam tugas ini disadari penulis masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diperlukan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
penulis dan pihak lain yang membutuhkan, khususnya mahasiswa dan mahasiswi dari Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Bandar Lampung, 31 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi serta Gejala dari Penyakit Malaria ......................................... 3


B. Sasaran atau Subjek yang Dapat Terjangkit Malaria ........................... 6
C. Waktu Seseorang dapat Terjangkit Penyakit Malaria .......................... 7
D. Tempat Biasanya Manusia Terjangkit Penyakit Malaria ..................... 8
E. Penyebab Manusia dapat Terjangkit Penyakit Malaria ........................ 8
F. Cara Mencegah serta Mengobati Penyakit Malaria ............................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan bagi masyarakat. Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan
malaria yaitu parasit malaria (yang disebut Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina.
Plasmodium terbagi dalam empat jenis spesies di dunia yang dapat menginfeksi sel darah
merah manusia. Pengobatan yang diberikan meliputi pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia bertujuan sebagai
pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik serta
memutuskan rantai penularan. Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko
terinfeksi malaria sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Prognosis
malaria berat tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan & kecepatan pengobatan.
Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas
penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia terutama di
negara–negara tropik dan sub tropik, baik sebagai penyakit endemik maupun epidemik.
Hasil studi epidemiologik menunjukkan bahwa malaria menyerang kelompok umur balita
sampai dengan umur sekitar 15 tahun. Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria biasanya
terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim hujan, sehingga terjadi
peningkatan aktivitas nyamuk anopheles pada musim hujan yang dapat menyebabkan
terjadinya penularan penyakit malaria pada manusia melalui gigitan nyamuk. (Sumarmo
dkk, 2010).
Di Indonesia malaria tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang
berbeda-beda dan dapat berjangkit di daerah ketinggian sampai 1.800 meter di atas
permukaan laut (dpl). Angka Annual Parasite Incidence (API) malaria di pulau Jawa pada
tahun 2000 adalah 0,120 per 1.000 penduduk, sedangkan di luar pulau Jawa tingkat
Parasite Rate (PR) tahun 2000 sebesar 4,78%. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah
plasmodium falciparum dan plasmodium vivax. (Marshcall dkk, 2000)

1
B. Rumusan Masalah
1. (What) Apakah yang dimaksud dengan penyakit malaria?
2. (Who) Siapakah sasaran atau orang yang biasanya terjangkit malaria?
3. (When) Kapan waktu biasanya manusia terjangkit malaria?
4. (Where) Dimanakah tempat yang biasanya berpotensi menyebabkan seseorang
terjangkit malaria?
5. (Why) Mengapa manusia dapat terjangkit malaria?
6. (How) Bagaimanakah cara mencegah serta mengobati penyakit malaria ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan penyakit malaria
2. Menjelaskan sasaran atau orang yang biasanya terjangkit malaria
3. Menjelaskan waktu kapan manusia terjangkit malaria
4. Menjelaskan dimanakah tempat yang biasanya berpotensi menyebabkan seseorang
terjangkit malaria
5. Menjelaskan penyebab mengapa manusia dapat terjangkit malaria
6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan serta pengobatan pada penyakit malaria

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi serta Gejala dari Penyakit Malaria


a. Definisi penyakit malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan
lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel
tunggal) dalam tipe Plasmodium. Umumnya, parasit tersebut ditularkan melalui
gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk Anopheles. Salah satu jenis parasit
Plasmodium yang paling umum menyebabkan penyakit ini adalah P. falciparum.

 Berikut adalah 5 jenis parasit Plasmodium yang memicu penyakit ini:


 Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falsiparum (disebut juga malaria tropika), merupakan
jenis penyakit malaria yang terberat dan satu-satunya parasit malaria yang
menimbulkan penyakit mikrovaskular., karena dapat menyebabkan berbagai
komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal
ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll
 Plasmodium vivax
Menyebabkan malaria tertiana. Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan.
Relaps 50% dalam beberapa minggu – 5 tahun setelah penyakit awal.

3
 Plasmodium ovale
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.
Lebih ringan. Seringkali sembuh tanpa pengobatan. Seorang penderita dapat
dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi
campuran (mixed infection). Biasanya campuran P.Falciparum dengan P.Vivax
atau P.Malariae. Infeksi campuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi
jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya. Malaria yang
disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan
baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain P.Falciparum jarang berakibat
fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam yang
biasanya berlangsung 10-14 hari.
Parasit Plasmodium sebagai penyebab (agent). Agar dapat hidup terus menerus,
parasit penyebab penyakit malaria harus berada dalam tubuh manusia untuk waktu
yang cukup lama dan menghasilkan gametosit jantan dan betina yang sesuai untuk
penularan. Parasit juga harus menyesuaikan diri dengan sifat-sifat spesies nyamuk
Anopheles yang antropofilik agar sporogoni memungkinkan sehingga dapat
menghasilkan sporozoit yang infektif
 Plasmodium malariae
Menyebabkan malaria quartana. Asimtomatis dalam waktu lama.
 Plasmodium knowlesi
Dikenal sebagai penyebab kelima infeksi malaria pada manusia setelah P.
vivax, P. falciparum, P. malariae, dan P. ovale. Epidemiologi dan gambaran klinis
penyakit ini telah banyak dibahas, namun hanya pada beberapa studi, sejak
kasusnya meningkat di Divisi Kapit, Sarawak, Malaysia pada tahun 2004.
Penelitian skala besar mengenai angka pasti kejadian penyakit ini di Asia tenggara
penting untuk dilakukan. Oleh karena siklus hidupnya yang singkat, jumlah
parasit dalam darah dapat cepat meningkat, sehingga infeksi P. knowlesi
berpotensi menjadi penyakit yang berat. Aspek patofisiologi penyakit ini masih
belum begitu jelas terutama terkait bagaimana sampai timbulnya malaria berat
seperti yang terjadi pada infeksi P. falciparum.

4
Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah,
dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit
kuning, kejang, koma, atau kematian.Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima
belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan
kemudian. Secara garis besar, penyakit malaria dapat dibagi menjadi 2, yaitu biasa dan
berat. Penyakit dengan tingkatan berat biasanya merupakan komplikasi dari jenis yang
biasa.
1. Penyakit malaria biasa
Malaria adalah penyakit yang biasanya tidak menyebabkan komplikasi yang
parah dan hanya menimbulkan gejala-gejala utama karena tidak ada organ vital
yang terdampak. Gejala-gejala yang muncul umumnya adalah bertahan selama 6-
10 jam, kemudian akan berulang setiap 2 hari sekali.
2. Penyakit malaria berat
Jenis ini merupakan komplikasi dari jenis biasa yang tidak segera ditangani.
Umumnya, penyebab dari kondisi ini adalah parasit P. falciparum, meskipun tidak
menutup kemungkinan Plasmodium jenis lainnya juga dapat menimbulkan
komplikasi.Pada jenis ini, terjadi proses yang disebut dengan sekuestrasi, yaitu
kondisi ketika darah menggumpal dan membuat sumbatan di pembuluh darah.
Apabila pembuluh darah otak tersumbat oleh gumpalan darah tersebut,
kemungkinan akan ada efek berupa stroke, kejang, asidosis (peningkatan kadar
asam di dalam tubuh), serta anemia berat.Pada kondisi yang lebih parah, penderita
berpotensi mengalami penyakit malaria serebral, yaitu ketika infeksi P.
falciparum telah memengaruhi otak. Kondisi ini dapat terjadi kurang dari 2
minggu setelah pertama kali digigit nyamuk, serta diawali dengan demam selama
2-7 hari.
Selain dari tingkat keparahannya, jenis-jenis malaria juga dapat dibagi
berdasarkan parasit penyebabnya:
 Malaria ovale atau tertiana ringan: disebabkan oleh P. ovale
 Malaria tropika: disebabkan oleh P. falciparum
 Malaria quartana: disebabkan oleh P. malariae
 Malaria tertiana: disebabkan oleh P. vivax

5
b. Gejala atau tanda-tanda penyakit malaria
Pada kebanyakan orang, tanda-tanda dan gejala malaria muncul sekitar 10 hari
hingga 4 minggu setelah pertama kali terinfeksi. Namun, terdapat pula kasus di mana
penderita mulai merasakan gejala 7 hari setelah tergigit nyamuk, atau bahkan 1 tahun
kemudian. Tanda-tanda dan gejala umum dari penyakit malaria adalah:
 Menggigil sedang sampai berat
 Demam tinggi
 Tubuh kelelahan
 Banyak berkeringat
 Sakit kepala
 Mual disertai muntah
 Diare
 Nyeri otot

B. Sasaran atau Subjek yang Dapat Terjangkit Malaria


Pada dasarnya, setiap orang bisa mengalami malaria. Tetapi, sebagian besar kasus
memang terjadi pada mereka yang tinggal di wilayah endemis malaria. Mereka yang
berasal dari wilayah bebas malaria pun dapat terinfeksi ketika bepergian ke wilayaha-
wilayah ini. Sebut saja turis domestik maupun mancanegara yang bepergian ke wilayah
timur Indonesia, atau mereka yang banyak melakukan perjalanan dinas ke area-area
tersebut.
Selain itu, ada kelompok orang yang lebih rentan tertular malaria dan mengalami
infeksi malaria berat yang mengancam nyawa. Mereka yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah bayi di bawah 1 tahun, anak balita, ibu hamil, dan pengidap
HIV/AIDS. Secara umum, kelompok ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih
rendah ketimbang orang sehat dan karenanya, lebih mudah terinfeksi malaria. Pada
sebagian kasus, malaria juga bisa menular melalui transfusi darah atau dari ibu yang
terinfeksi kepada bayinya, baik sebelum atau selama proses persalinan.
Faktor lain yang memengaruhi risiko tertular malaria Faktor individu tampaknya
memengaruhi kerentanan seseorang mengidap malaria. Meski demikian, faktor
lingkungan juga berperan dalam menularkan malaria. Lingkungan yang banyak genangan

6
air lebih disukai nyamuk pembawa parasit malaria, sehingga mudah berkembang biak.Di
samping itu, minimnya penggunaan pakaian yang bersifat protektif, kelambu, losion
antinyamuk, serta obat pencegah akan meningkatkan risiko seseorang tertular
malaria.Oleh sebab itu, untuk menurunkan risiko tertular malaria, carilah informasi
tentang daerah tujuan sejak jauh-jauh hari. Cari tahu pula apa yang bisa dilakukan untuk
mencegah infeksinya. Umumnya, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegah
malaria sebelum, selama, dan setelah melakukan perjalanan. Tapi ingat, obat-obat ini
hanya mengurangi risiko infeksi sebanyak 90 persen. Sisanya, upayakan dengan
menyiapkan segala perlengkapan agar Anda terhindar dari gigitan nyamuk.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat menderita
penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.

 Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu Anda untuk terkena penyakit
malaria:
1. Usia
Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada semua golongan usia, kasus kejadiannya
banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun.
2. Tinggal atau mengunjungi daerah beriklim tropis
Penyakit ini masih sangat umum di beberapa daerah beriklim tropis, seperti negara-
negara di Afrika dan Asia Tenggara. Apabila Anda bepergian atau tinggal di
daerah-daerah tersebut, risiko Anda untuk tertular cukup tinggi.
3. Berada di daerah dengan fasilitas kesehatan yang minim
Tinggal di negara-negara berkembang dengan fasilitas kesehatan yang minim juga
dapat memperbesar peluang Anda untuk tertular parasit Plasmodium.

C. Waktu Seseorang dapat Terjangkit Penyakit Malaria


Malaria dapat terjadi pada manusia dalam beberapa kali atau kekambuhan.
Gangguan ini dapat terjadi selama hitungan minggu hingga bulan, bahkan lebih lama
setelah tertular penyakit tersebut. Kekambuhan ini umumnya terjadi pada seseorang yang
digigit oleh nyamuk yang membawa penyebab malaria dengan jenis Plasmodium vivax.

7
Namun, jika sudah mulai terinfeksi, tanda-tanda dan gejala penyakit ini akan
mulai tampak setelah 10 hari hingga 4 minggu. Namun, terkadang gejala juga dapat
muncul 7 hari setelah Anda terinfeksi.

D. Tempat Biasanya Manusia Terjangkit Penyakit Malaria


Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit
Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles.
Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat
dengan angka kejadian malaria tertinggi. Di Indonesia, jumlah penderita malaria
cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun, beberapa provinsi di Indonesia masih
banyak yang menderita malaria, terutama di wilayah timur Indonesia, yaitu Papua dan
Papua Barat. Sementara itu, provinsi DKI Jakarta dan Bali sudah masuk ke dalam
kategori provinsi bebas malaria.
Menurut WHO, pada 2015 terdapat 214 juta kasus malaria baru di seluruh dunia.
Di tahun yang sama, terjadi 438.000 kasus malaria yang berujung pada kematian.
Wilayah dengan angka kematian tertinggi adalah Afrika sebanyak 90 persen, diikuti oleh
Asia Tenggara sebanyak 7 persen.Di Indonesia sendiri, prevalensi malaria pada tahun
2014 adalah 6 persen. Lima provinsi dengan insiden dan prevalensi tertinggi adalah
Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluk.
.
E. Penyebab Manusia dapat Terjangkit Penyakit Malaria
Kebanyakan penderita terinfeksi oleh parasit akibat gigitan nyamuk betina
Anophelesx. Hanya nyamuk jenis Anopheles yang dapat menularkan
parasit Plasmodium. Biasanya, parasit terbawa ketika nyamuk mengisap darah penderita
penyakit malaria. Kemudian, ketika nyamuk mengisap darah orang lain, parasit dapat
masuk ke dalam tubuh orang tersebut.Karena umumnya parasit ini ditemukan di sel darah
merah, maka penyakit ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, prosedur
transplantasi organ, atau jarum suntik dan infus yang tidak steril.Selain itu, penyakit ini
juga kemungkinan dapat ditularkan dari ibu ke bayi yang sedang berada di dalam
kandungannya (malaria kongenital).Saat parasit Plasmodium masuk ke dalam aliran
darah Anda, parasit akan bergerak menuju hati. Di dalam hati, parasit akan tumbuh dan

8
berkembang selama beberapa hari. Namun, biasanya parasit jenis P. vivax dan P.
ovale akan “tertidur” selama beberapa bulan atau tahun di dalam tubuh manusia. Ketika
sudah bertumbuh dewasa, parasit mulai menginfeksi sel darah merah penderita. Pada saat
inilah tanda-tanda dan gejala penyakit malaria akan timbul.

F. Cara Mencegah serta Mengobati Penyakit Malaria


a. Pencegahan
Metode yang digunakan untuk mencegah malaria termasuk obat-obatan, eliminasi
nyamuk dan pencegahan gigitan. Tidak ada vaksin untuk malaria. Kehadiran malaria
di suatu daerah membutuhkan kombinasi dari kepadatan tinggi populasi manusia,
kepadatan populasi nyamuk anopheles tinggi dan tingginya tingkat penularan dari
manusia ke nyamuk dan dari nyamuk ke manusia. Jika salah satunya dapat diturunkan,
parasit akhirnya akan menghilang dari daerah itu, seperti yang terjadi di Amerika
Utara, Eropa dan beberapa bagian di Timur Tengah. Namun, parasit bisa kembali lagi
jika kondisi kembali menguntungkan bagi reproduksi parasit. Selain itu, biaya per
orang untuk memberantas nyamuk Anopheles meningkat dengan menurunnya
kepadatan penduduk, sehingga secara ekonomi tidak layak di beberapa daerah.
 Pengendalian nyamuk
Pengendalian vektor nyamuk mengacu pada metode yang digunakan untuk
menurunkan malaria dengan mengurangi tingkat penularan oleh nyamuk. Untuk
perlindungan individu, penolak serangga yang paling efektif didasarkan pada
DEET atau pikaridin. Kelambu berinsektisida (insecticide-treated mosquito net,
ITN) dan penyemprotan residu dalam ruangan (indoor residual spraying, IRS)
telah terbukti sangat efektif dalam mencegah malaria pada anak di daerah di mana
malaria endemis. Pengobatan cepat dari kasus yang terkonfirmasi dengan terapi
kombinasi berbasis artemisinin (artemisinin-based combination therapy, ACT)
juga dapat mengurangi penularan.

9
Selain itu, pencegahan malaria jua dapat dilakukandengan beberapa cara berikut
seperti:

1. Mengaplikasikan lotion anti nyamuk.


2. Menggunakan obat nyamuk.
3. Memakai selimut yang menutupi seluruh tubuh.
4. Menggunakan kelambu saat tidur.
5. Melarutkan bubuk abate ke bak mand.i
6. Rajin membersihkan serta menguras bak mandi.
7. Menghindari terjadinya genangan air.
8. Melakukan fogging secara teratur.

b. Pengobatan
Malaria diobati dengan obat antimalaria, yang digunakan tergantung pada jenis
dan tingkat keparahan penyakit. Meskipun obat terhadap demam umum digunakan,
efek obat itu tidak jelas. Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan obat oral.
Pengobatan yang paling efektif untuk infeksi P. falciparum adalah
penggunaan artemisinin dalam kombinasi dengan obat antimalaria lainnya (dikenal
sebagai terapi artemisinin-kombinasi, atau artemisinin-combination therapy [ACT]),
yang menurunkan resistansi terhadap komponen obat tunggal.
Obat antimalaria tambahan ini meliputi: amodiakuin, lumefantrin, meflokuin
atau sulfadoksin/pirimetamin. Kombinasi lain yang direkomendasikan
adalah dihidroartemisinin dan piperakuin. ACT ini efektif pada 90% kasus malaria
tanpa komplikasi. Untuk mengobati malaria selama kehamilan, WHO
merekomendasikan penggunaan kuinin ditambah klindamisin di awal kehamilan
(trimester 1), dan ACT di tahap akhir (trimester 2 dan 3). Pada awal 2000-an, malaria
dengan resistansi parsial terhadap artemisin muncul di Asia Tenggara.
Infeksi P. vivax, P. ovale atau P. malariae biasanya diobati tanpa perlu rawat inap.
Pengobatan P. vivax membutuhkan baik pengobatan tahapan parasit dalam darah
(dengan klorokuin atau ACT) dan pembersihan bentuk parasit dalam hati
dengan primakuin.

10
Pengobatan yang direkomendasikan untuk malaria berat adalah penggunaan obat
antimalaria intravena. Untuk malaria berat, artesunat lebih unggul dari kuinina pada
anak-anak dan orang dewasa.[82] Pengobatan malaria berat melibatkan unit perawatan
intensif, termasuk pengelolaan demam tinggi, kejang, gagal napas, gula darah rendah,
dan kalium darah rendah.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya, Malaria merupakan penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit
(sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Penyakit ini
paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat
berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Biasanya, parasit
terbawa ketika nyamuk mengisap darah penderita penyakit malaria. Kemudian, ketika
nyamuk mengisap darah orang lain, parasit dapat masuk ke dalam tubuh orang tersebut.
Karena umumnya parasit ini ditemukan di sel darah merah, maka penyakit ini juga dapat
ditularkan melalui transfusi darah, prosedur transplantasi organ, atau jarum suntik dan
infus yang tidak steril. Selain itu, penyakit ini juga kemungkinan dapat ditularkan dari ibu
ke bayi yang sedang berada di dalam kandungannya (malaria kongenital).

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Malaria#Pencegahan (diakses pada 30 Januari 2021)


https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-serangga/penyakit-malaria/#gref
(diakses pada 30 Januari 2021)
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/224
(diakses pada 31 januari 2021)
https://www.halodoc.com/artikel/cara-penularan-malaria-dan-pencegahannya-yang-perlu-
diwaspadai (diakses pada 31 Januari 2021)
https://www.alodokter.com/malaria (diakses pada 31 Januari 2021)

13

Anda mungkin juga menyukai