ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Epidemiologi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami sebagai upaya untuk menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami mengharapkan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Wassalam...
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab
penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di Benua
Afrika dan India, termasuk juga di Indonesia.
Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai
saat ini ada 4 jenis plasmodium yang mapu menginfeksi manusia yaitu Plasmodium Vivax,
Plasmodium Malariae, Plasmodium Ovale, dan Plasmodium Falciparum. Plasmodium
Falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Setiap
tahunnya, sekitar 1,2 juta orang diseluruh dunia meninggal dunia karena penyakit malaria.
Demikian menurut data terbaru yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Inggris, The Lancet.
Angka yang dilansir itu jauh lebih tinggi dari perkiraan WHO Tahun 2010 yakni 655.000.
Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah karena punya gejala
yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu diketahui bahwa keduanya
berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles yang membawa parasit plasmodium,
sementara demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus
Dengue.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Malaria?
2. Apa jenis-jenis Malaria?
3. Bagaimana proses penularan penyakit Malaria?
4. Bagaimana gejala penyakit Malaria?
5. Bagaimana Pencegahan penyakit Malaria?
6. Bagaimana Pengobatan penyakit Malaria?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang Malaria
2. Mengetahui jenis-jenis Malaria
3. Mengetahui tentang proses penularan penyakit malaria
4. Mengetahui gejala penyakit Malaria
5. Mengetahui pencegahan penyakit Malaria
6. Mengetahui pengobatan penyakit Malaria
ii
D. Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber pegetahuan agar kedepan kita dapat
berbuat dan bertindak untuk mengenali dan mengatasi serta menghindari penyakit
Malaria
2. Penulis dapat lebih mengetahui dan memahami secara spesifik tentang Malaria
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Malaria
Kata “Malaria” berasal dari bahasa Itali “Mal” yang artinya buruk dan “Aria” yang
artinya udara. Sehingga malaria berarti udara buruk (bad air). Hal ini disebabkan karena
malaria terjadi secara musiman didaerah yang kotor dan banyak tumpukan air.
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dan genus
plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penyakit malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dan genus plasmodium masa
tunas atau inkubasi penyakit dapat beberapa hari atau beberapa bulan.
Definisi penyakit malaria menurut World Health Orgnization (WHO) adalah penyakit
yang disebabkan oleh parasit malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang masuk kedalam
tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles SPP) betina. Definisi
lainnya adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh agen tertentu yang
infektif dengan perantara suatu vektor dan dapat disebarkan dari satu sumber infeksi kepda
host. Jadi, Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi dan menular yang disebabkan oleh
protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya
melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di
wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika. Sampai saat ini belum ditemukan
vaksin atau obat yang efektif bisa menyembuhkan malaria secara total. Penyaki Malaria
sangat berbahaya karena dapat menyerang mulai dari hewan melata, pengerat, primata
hingga burung dan manusia.
Berdasarkan pengertian diatas penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi protozoa dan genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
yang masa inkubasi penyakit dapat beberapa hari sampai beberapa bulan. WHO mencatat
setiap tahunnya tidak kurang dari 1 hingga 2 juta penduduk meninggal karena yag
disebarluaskan nyamuk Anopheles. Penyakit malaria dapat juga diakibatkan karena
perubahan lingkungan sekitar seperti adanya pemanasan global yang terjadi saat ini
mengabitkan penyebaran penyakit parasitik yang ditularkan melalui nyamuk dan serangga
lainnya semakin mengganas. Perubahan temperatur, kelembaban nisbi dan curah hujan yang
ekstrim mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vektor sebagai penular
penyakit pun bertambah dan sebagai dampakmuncul berbagai penyakit diantaranya demam
berdarah dan malaria.
B. Jenis-Jenis Malaria
ii
1. Malaria Tertina disebabkan oleh Plasmodium Vivax, dimana pasien malaria
merasakan demam muncul setiap hari ketiga dan merupakan penyebab kira-kira 43 %
kasus penyakit malaria pada manusia
2. Malaria Kuartana disebabkan oleh Plasmodium Malariae, pasien malaria merasakan
demam setiap hari keempat dan menyebabkan kira-kira 7 % penyakit malaria didunia
3. Malaria Tropica disebabkan oleh Plasmodium Falciparum serta merupakan penyakit
malaria yang paling berbahaya dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit ini adalah
yang terberat karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral
malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, pendarahan, serta sesak
nafas. Penderita penyakit malaria jenis ini mengalami demam tidak teratur dengan
disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian
yang mendadak
4. Malaria Pernisiosa disebabkan oleh Plasmodium Ovale. Penyakit malaria jenis ini
jarang sekali dijumpai umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.
ii
D. Gejala Penyakit Malaria
Gejala awal yang dialami oleh pasien malaria adalah demam menggigil secara berkala dan
biasanya disertai sakit kepala yang hebat, badan terasa lemah, mual-muntah dan tidak nafsu
makan, kuning pada mata, air kencing berwarna teh tua serta wajah pucat karena kurang
darah. Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat, dapat terjadi kejang-kejang
dan kehilangan kesadaran. Namun demikian, gejala yang klasik muncul pada pasien malaria
adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudia
munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini
berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti
sediakala.
Dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam tubuh manusia selama
beberapa bulan. Sementara itu, infeksi akibat parasit Plasmodium Falciparum biasanya lebih
serius dan lebih mengancam nyawa. Sehingga ketika merasakan gejala tersebut, penanganan
dokter lebih awal sangat disarankan.
ii
Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) atas rekomendasi dokter dan dosis yang
tepat, diharapkan CAT dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit malaria. Disinilah
dibutuhkan kerjasama antara masyarakat, Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat
khususnya pada Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat dalam ikut menanggulangi
penyebaran peyakit malaria.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah.
Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali.
Terdapat beberapa parasit yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium
falciparum, vivax, malaria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes
definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu
periode dingin, periode panas dan periode berkeringat.
Penularan penyakit ini biasa secara alami yaitu melalui gigitan langsung anopheles
dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secara mekanik. Diagnosanya dapat dilihat
dari manifestasi klinis yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu ditemukannya antigen
HRP-2, pLDH dan aldolase dan lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu melihat morfologi sel
darah merah yang terinfeksi dan melihat asam nukleat pada parasit. Malaria ini dapat
menyebabkan kematian.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan lima metode yaitu :
1. Menggunakan mikroskopik cahaya dengan melihat morfologi eritrosit yang terinfeksi
2. Menggunakan mikroskopik flouresensi dengan melihat asam nukleat yang terdapat
diparasit
3. Menggunakan metode rapid test yaitu identifikasi antigen yang terdapat pada serum
sampel
4. Menggunakan dip-stick yaitu identifikasi antigen parasit malaria yang terdapat dalam
serum sampel
5. Menggunakan PCR yaitu dengan menggandakan sekuens DNA/RNA yang spesifik
dengan menggunakan primer oligonukleotida yang spesifik pula lalu dibaca
menggunakan elektroforesis
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat melakukan penyuluhan secara intensif guna
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi
malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu
dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan kegiatan surveilens malaria
secara menyeluruh baik pemantauan parasit dan spesies vektor serta kepadatan vektor
malaria.
ii
Bagi masyarakat agar memperbaiki lingkungan dalam rumah seperti pemasangan kasa
nyamuk pada ventilasi rumah. Menghindari gigitan nyamuk malaria dengan cara pemakaian
kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan, Pusdatin,
Depkes RI, Jakarta 2003.
ii