Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MIKROORGANISME

Disusun Oleh : Kelompok 2


Aminatun Rizkiyah 1913016114
Briliana Muntazah 1913016005
Dhea Natasya Shandy 1913016144
Dinda Hariyanti 1913016096
Dzaky Erray Diashoka 1913016042
Friska Siami Novitasari 1913016075
Habib Fahmi Faiza 1913016072
Heldi Fadillah Akbar 1913016123
Icha Safitri 1913016156
Karina Putri Novianti 1913016026
Latifah Safitri 1913016063
Marina 1913016081
Nur Janah 1913016150
Nurul Hafidzah 1913016168
Rizky Pratama 1913016099
Salsabila Rosnai AFJ 1913016180
Taufiiqul Hakim 1913016036
Vina Desiani 1913016008
Yeni Fitri Handayani 1913016054
Yulia Aryati 1913016002

PROGRAM STUDI FARMASI UMUM


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim..

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan kesempatan atas waktu, nikmat dan kesehatan
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan besar kita, nabi akhir zaman, pemimpin umat muslim, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa dan menuntun kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman
yang sangat maju seperti sekarang.

Terima kasih kepada orang tua yang selalu menyemangati dan memberikan doanya untuk kami,
selalu mendukung kami dan berada disisi kami. Terima kasih kepada dosen biologi kami, Ibu Fika,
berkat tugas yang beliau berikan, kami mendapat ilmu lebih banyak lagi. Terakhir, terima kasih untuk
teman-teman semua yang telah meluangkan waktunya untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga
hasil semester ini memuaskan. Aamiin.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam maklah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 8 Desember 2019

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………... 2
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….... 3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………....... 4

C. Tujuan………………………………………………………………………....... 5
BAB II Pembahasan
A. Definisi Mikroorganisme.....................................................……………….…... 6

B. Kelompok Mikroorganisme................................................................................. 6

C. Reproduksi Mikroorganisme............................................................................... 14

D. Sifat Patogen dan Non-Patogen............................................................................ 16

E. Peranan dalam Kehidupan................................................................................... 17

BAB III Penutup……………………………………………………………………. ............. 23

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme yang berukuran sangat kecil

(biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu.

Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) meskipun beberapa praktisa bersel

tunggal masih terlihat oleh mata telanjang.

Mikroorganisme umumnya terdapat dimana-mana, seperti di dalam tanah, di lingkungan

akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer. Mikroorganisme tersebut

mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat

membantu pembentukan struktur tanah yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat

mengeluarkan (sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air. Ilmu yang mempelajari

mikroorganisme disebut mikrobiologi.

Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi

atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Untuk melihat

dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan atau piaraan

organisme

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan mikroorganisme?

2. Apa saja yang termasuk kelompok mikroorganisme?

3. Bagaimana cara reproduksi pada mikroorganisme?

4. Apa saja sifat patogen dan non patogen pada mikroorganisme?

4
5. Apa saja peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi mikroorganisme

2. Mengetahui kelompok mikroorganisme

3. Mengetahui proses reproduksi pada mikroorganisme.

4. Mengetahui sifat patogen dan non patogen pada mikroorganisme.

5. Mengetahui peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil (biasanya kurang dari
1 mm) sehingga untuk mengamatinya memerlukan alat bantu. Mikroorganisme sangat
penting dalam memelihara keseimbangan ekologi dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis.

Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler). Mikroorganisme mencakup


semua bakteri, virus, protozoa, alga, dan fungi. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang
dianggap mikroorganisme adalah yang dapat dibiakkan di dalam cawan petri atau incubator
di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.

B. Kelompok Mikroorganisme
1) Bakteri
a) Ciri-ciri bakteri
Komponen utama genom bakteri adalah sebuah molekul DNA sirkular untai-
ganda atau yang sering kita sebut sebagai kromosom bakteri. Selain kromosom,
banyak bekteri yang juga memiliki plasmid, lingkaran-lingkaran DNA yang jauh lebih
kecil lagi. Bakteri memiliki beberapa bentuk, seperti bulat (coccus), batang atau
silinder (bacillus), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar.

b) Klasifikasi bakteri
Berdasarkan taksonomi bakteri, organisme prokariotik dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar, yaitu eubakteri dan archaea. Kelompok bakteri terdiri
dari semua organisme prokariotik patogen dan nonpatogen yang terdapat di daratan
dan perairan, serta organisme prokariotik yang bersifat fotoautotrof. Spesies bakteri
dapat dibedakan berdasarkan morfologi, komposisi kimia, kebutuhan nutrisi, aktivitas
biokimia dan sumber energi.

6
c) Cara hidup bakteri
Bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri secara biner, yang didahului
oleh replikasi kromosom bakteri. Dari satu titik awal replikasi, penggandaan DNA
berlangsung dalam dua arah di sekeliling kromosom sirkular. Bakteri dapat
berproliferasi sangat cepat apabila lingkungannya cocok. Karena pembelahan
merupakan proses aseksual-produksi keturunan dari 1 induk tunggal- sebagian besar
bakteri di dalam koloni identik secara genetis dengan sel induknya.

2) Virus
a) Ciri-ciri virus
Virus terkecil memiliki diameter hanya 20 nm-lebih kecil dari ribosom.
Ukuran virus panjang sekitar 1400 nm, kapsidnya sekitar 80 nm, diameter kapsidnya
10nm–30nm. Supermikroorganisme ini hanya dapat dilihat melalui scanning atau
transmisi mikroskop electron. Virus hanya memiliki 1 tipe asam nukleat, tidak
memiliki sistem metabolisme sehingga virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi
tanpa adanya sel inang. Struktur virus memiliki kapsid tersusun dari protein
merupakan pelindung asam nukleik dari kerusakan yang disebabkan oleh enzim
perusak DNA. Inti asam nukleik merupakan genom bakteriofag yang mengandung
informasi genetik yang perlu untuk replikasi partikel bakteriofag yang baru. Bagian
pangkal dan ekor merupakan bagian tempat menempelnya bakteriofag pada titik
tertentu pada bakteri.

b) Klasifikasi virus

Klasifikasi virus didasarkan pada symptomatology, misalnya virus yang


menyebabkan penyakit tertentu. Namun sistem klasifikasi ini tidak banyak diterima
oleh para ilmuwan, karena ada beberapa virus yang menyebabkan lebih dari satu
macam penyakit. Kemudian para peneliti membentuk International Committee on The
Taxonomy of Viruses (ICTV). ICTV mengelompokkan virus berdasarkan tipe asam
nukleat, strategi replikasi dan morfologi.

c) Cara hidup virus

7
Para ahli menyebutkan virus adalah organisme hidup dan tak hidup.

Virus sebagai makhluk hidup :

(1) Virus dapat bereproduksi dengan sangat cepat, tetapi hanya terjadi pada sel.
(2) Inang yang hidup.
(3) Virus dapat bermutasi.

Virus sebagai benda mati :


(1) Virus adalah aseluler yang tidak memiliki sitoplasma dan organel lainnya.
(2) Virus tidak melakukan metabolisme sendiri, sehingga untuk memperbanyak diri,
virus menggunakan metabolisme sel inangnya.

Ada 2 macam cara reproduksi virus yaitu siklus litik atau siklus lisogenik.
Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini :
(1) Fase adsorbsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari
dinding sel bakteri. Virus penyerang bakteri memiliki enzim lisozim yang
berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri, maka seluruh isi fag masuk
ke dalam sel bakteri. Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA sel bakteri.
(2) Fase replikasi
DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA
bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah
beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
(3) Fase pembebasan virus fag-fag baru/fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah
fag yang baru. Pembentukan partikel bakterifag memerlukan waktu 20 menit.

Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini :


a. Fase adsorbsi dan infeksi
Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi
pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya pada tubuh bakteri.

8
b. Fase penggabungan DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk
profag.

c. Fase pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel
anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan
berlangsung terus menerus selama sel bakteri mengandung profag membelah.

d) Penyakit yang ditimbulkan oleh virus


Virus yang menyerang manusia :
(1) Influenza, disebabkan oleh Orthomyxovirus.
(2) Campak, disebabkan oleh Paramyxovirus.
(3) Herpes simplex, yang disebabkan oleh Herpesvirus varicellae.
(4) Papiloma (kanker serviks), disebabkan oleh Papovavirus.
(5) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus).

3) Protozoa

a) Ciri-ciri protozoa

Protozoa merupakan anggota hewan yang paling sederhana. Tubuh mereka


sangat sederhana tersusun dari sel tunggal, memiliki ukuran mikroskopis, sebagian
besar hidup bebas tetapi ada yang hidup parasit pada bermacam-macam jenis hewan.
Protozoa tersusun atas organel, karena merupakan diferensiasi dari satu sel. Protozoa
merupakan eukariotik dengan inti yang diselubungi oleh membran (selaput). Protozoa
bergerak dengan menggunakan flagela, silia, dan pseudopodia. Protozoa merupakan
mikroorganisme eukariot uniseluler yang kehilangan dinding selnya dan termasuk ke
dalam kerajaan Protista. Terdapat kurang lebih 20.000 spesies protozoa, ada yang
menyebabkan penyakit.

b) Klasifikasi protozoa

9
Protozoa adalah kelompok organisme yang besar dan sangat beragam. Prozoa
dikelompokkan dalam 4 filum berdasarkan tipe pergerakannya, yaitu :

(1) Filum Mastigophora (flagellata), bergerak dengan menggunakan flagela.

(2) Filum Sarcodina, bergerak menggunakan pseudopodia.

(3) Filum Ciliophora (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia.

(4) Filum Sporozoa, tidak memiliki anggota gerak dan mempentuk spora.

c) Cara hidup protozoa

Protozoa sebagai mikroorganisme bersel tunggal ada yang hidup soliter atau
sendiri ada juga yang membentuk koloni. Hidup berenang bebas atau melekat pada
medium tempat hidupnya. Hidupnya ada yang bersifat parasit, seperti tripanosoma,
ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lainnya misalnya Joenia. Protozoa
bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual berlangsung dengan
pembelahan sel atau pembagian sel. Reproduksi seksual terjadi pada berbagai
kelompok protozoa. Konjugasi yang merupakan penyatuan fisik antara dua individu
hanya dijumpai pada siliata.

d) Penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa

(1) Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri ameba.

(2) Acanthamoeba dapat menginfeksi mata, sumsum tulang belakang dan otak.

(3) Giardia lamblia dapat menyebabkan infeksi usus besar yang disebut giardiasis.

(4) Trichomonas vaginalis menginfeksi vagina dan saluran kencing laki-laki.

(5) Trypanosoma brucei gambiens menyebabkan sakit tidur Afrika

(6) Balantidium Coli yang menyebabkan infeksi semacam diare.

4) Alga

10
a) Ciri-ciri alga

Alga adalah sekelompok organisme autotrof. Alga digolongkan dalam


tumbuhan talus. Alga meliputi organisme bersel satu (uniseluler) maupun bersel
banyak (multiseluler). Ganggang memiliki ukuran beragam dari beberapa mikrometer
sampai kepada bermeter-meter panjangnya. Organisme ini mengandung klorofil untuk
melangsungkan fotosintesis. Kebanyakan alga berukuran mikroskopis.

b) Klasifikasi alga

Alga diklasifikasikan antara lain berdasarkan pigmen, produk cadangan makanan,


flagela, struktur dinding sel, organisasi sel, sejarah hidup, dan reproduksinya. Dikenal
ada 15 filum alga :

(1) Cyanophyta (Cyanobacteria, alga hijau-biru)

(2) Rodophyta (alga merah)

(3) Euglenophyta (Euglenoid)

(4) Cryptophyta (Cryptomonad)

(5) Pyrrophyta (Dinoflagelata)

(6) Raphydophyta

(7) Haptophyta (Prymnesiophyta)

(8) Chrysophyta (alga coklat keemasan)

(9) Xantophyta (Tribophyta, alga hijau-kuning)

(10) Chlorophyta (alga hijau)

(11) Eustigmatophyta

(12) Phaeophyta (Fucophyta, alga cokelat)

(13) Prasinophyta

(14) Baccilariophyta (diatom)

11
(15) Glaucophyta

Beberapa alga dimasukkan ke dalam kerajaan Protista bersama Protozoa. Alga yang
bersel banyak menunjukkan perkembangan sel dan anatomi tubuh yang lebih maju,
sehingga dapat dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Dengan demikian, alga dapat
dianggap organisme peralihan dari perbatasan protozoa ke tumbuhan tingkat tinggi.

d) Cara hidup alga


Alga merupakan organisme eukariot yang dapat berfotosintesis, mempunyai
bentuk yang bervariasi dan dapat bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Alga
dapat hidup baik dalam air yang segar dan banyak mengandung garam. Dalam proses
fotosintesis alga membutuhkan cahaya dan udara, tetapi umumnya tidak
membutuhkan senyawa organik dari lingkungan.

e) Peranan alga dalam kehidupan


Alga menghasilkan oksigen selama fotosintesis. Gas ini dimanfaatkan oleh
binatang maupun organisme lain untuk respirasi aerobik dan untuk masalah
pengendalian polusi dan bahan buangan. Ganggang dimanfaatkan manusia dengan
banyak cara. Di negara-negara yang banyak mengandung alga merah dan alga coklat,
digunakan sebagai pupuk. Tanah diatom yang merupakan sisa ganggang mati
digunakan sebagai bahan penggosok.

5) Jamur (Fungi)
a) Ciri-ciri fungi
Ciri-ciri organisme yang dikelompokkan ke dalam Regnum Fungi adalah
eukariotik, tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa atau sebagai sel khamir,
memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien
melalui dinding selnya dan mengekspresikan enzim-enzim ekstraseluler ke
lingkungan, menghasilkan spora atau konidia, melakukan reproduksi seksual dan/atau
aseksual.

b) Klasifikasi fungi

12
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh, lalu menyerap molekul nutrisi
ke dalam sel-selnya. Fungi sering dikenal sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi.
Fungi diklasifikasikan menjadi 4 kelas utama yaitu :
(1) Phycomycetes, bagi dalam 6 kelas yaitu Cytridiomycetes, Hypocytridiomycetes,
Oomycetes, Plasmodiophormycetes, Trichomycetes dan Zygomycetes.
(2) Ascomycetes
(3) Basidiomycetes
(4) Deuteromycetes
Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat menyebabkan Mikologi
dibagi menjadi subbidang Mikologi Dasar yang mempelajari sitologi, taksonomi,
metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, genetika dan struktur ultra dari fungi serta
sub-bidang Mikologi Terapan yang mempelajari segala kegunaan dan kerugian yang
disebabkan oleh fungi.

c) Cara hidup fungi


Fungi bereproduksi baik secara aseksual dengan pembelahan, pembentukan
tunas atau spora, maupun secara seksual dengan peleburan inti dari kedua induknya.
Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual
atau bisa juga secara aseksual, spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang
terspesialisasi. Ketika kondisi lingkungan yang memungkinkan, fungi mengklon diri
mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak spora secara aseksual. Terbawa oleh
air atau angin, spora spora tersebut berkecambah jika pada lingkungan yang sesuai.
Fungi memerlukan kondisi kelembapan yang tinggi, persediaan bahan organik dan
oksigen untuk pertumbuhannya. Lingkungan yang lembab mempercepat pertumbuhan
fungi. Fungi tumbuh dengan baik pada kondisi yang banyak mengandung gula dengan
tekanan osmotik tinggi dan kondisi asam.

d) Peranan fungi dalam kehidupan

13
Teori sains menyatakan hancurnya tumbuhan atau bahan organik yang mati
atau tubuh hewan yang mati disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, yaitu terutama
oleh bakteri penghancur dan fungi yang mendekomposisi.

e) Penyakit yang disebabkan oleh fungi


Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh fungi. Mikosis dapat
dikelompokkan sebagai :
(1) Mikosis superfasial, yang disebabkan oleh kapang dan penyebarannya terjadi di
permukaan tubuh.
(2) Mikosis sismatik, disebabkan oleh fungi patogen yang menghasilkan mikrokonidia
atau oleh khamir dan penyebarannya melalui peredaran darah ke jaringan dalam
tubuh.
(3) Mikosis dalam (deep mycosis), juga disebabkan oleh fungi yang membentuk
mikrokonidia dan oleh khamir, serta tumbuh di bagian jaringan yang dalam yang akan
membengkak. Ada juga alergi yang disebabkan oleh fungi antara lain Alternaria
alternata, Aspergillus fumigatus, Cladosporium herbarum, dan Botrytis cinerea.
Mikosis juga dikelompokkan menurut lokasi penyakitnya, misalnya dermatomikosis
(pada kulit dan rambut) dan onikomikosis (pada kuku). Mikosis juga mudah timbul
apabila lingkungan hidup kurang dijaga kebersihannya, misalnya karpet dan kasur
yang lembab karena jarang dijemur sangat mudah ditumbuhi kapang (Aspergillus,
Penicillium dan Chaetomium). Konidia dari fungi patogen ini mudah dihirup manusia
yang tinggal di lingkungan tersebut dan sering kali menyebabkan alergi dan batuk-
batuk.

C. Reproduksi Mikroorganisme
1. Perkembangbiakan Aseksual Pada Mikroba
a. Pembelahan Biner

Pembelahan sederhana yang membentuk dua sel baru yang identik. Dimana
masing-masing sel anak akan membentuk dua sel anak lagi, dan seterusnya sehingga
jumlahnya akan semakin berlipat ganda. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase,
yaitu sebagai berikut;

14
1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus

2) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang

3) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah
dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan
setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.

Pembelahan biner ini terjadi pada bakteri, Amoeba, Paramecium, Euglena, Entamoeba
histolica, dsb.

b. Fragmentasi

Fragmentasi terjadi pada sel-sel yang disebut hormogonium. Pemutusan bagian


secara sederhana dan bagian yang terpisah akan tumbuh menjadi sel baru. Organisme yang
matang pecah menjadi dua atau lebih potongan atau fragmen. Fragmen kemudian tumbuh
menjadi organism lengkap. Contohnya terjadi pada Spirogyra.

c. Pembentukan spora aseksual

Proses pembentukan spora aseksual ini terjadi pada fungi, terjadi melalui peleburan
nukleus dari dua sel induk. Spora aseksual yang berfungsi untuk menyebarkan spesies
dibentuk dalam jumlah besar. Terdapat lima jenis spora aseksual yaitu konidiospora,
sporangiospore, oidium, klamidospora, dan blatospora.

2. Perkembangbiakan Seksual Pada Mikroba

Perkembangbiakan seksual pada mikroba umumnya terjadi pada fungi dan mikroalga
serta beberapa pada bakteri. Perkembangbiakan secara seksual dapat terjadi secara:

1) Konjugasi

Pemindahan DNA secara langsung melalui kontak sel pada kedua sel yang
berdekatan. Misalnya konjugasi pada bakteri Escherichia coli, protozoa yang
bergerak dengan menggunakan silia (Paramecium caudatum, Vorticella,
Balantidium coli).

2) Isogami

15
Peleburan dua gamet, hal ini terjadi saat sel jantan dan sel betina mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya adalah Chlorococcum, Chlamydomonas,
Hydrodictyon.

3) Anisogami

Peleburan dua gamet yang memiliku ukuran berbeda. Contohnya adalah Ulva.

4) Oogami

Peleburan dua gamet yagn satu kecil dan bergerak (sperma) yang lain besar
tidak bergerak (sel telur). Contohnya Valva, Spirogyra, Aedogonium.

D. Sifat Patogen dan Non-Patogen


1. Sifat Patogen
Patogen adalah mikroorganisme, seperti bakteri, fungi, dan virus yang bersifat
parasite (hidup dari inang) dan menyebabkan penyakit. Ketika suatu mikroorganisme
memasuki inang yang memasuki jaringan tubuh dan memperbanyak diri, mikroorganisme
dapat menimbulkan infeksi. Keadaan inang rentan terhadap infeksi dan fungsi biologinya
rusak, maka hal ini dapat menimbulkan suatu penyakit. Patogen merupakan beberapa
jenis mikroorganisme atau organisme lain yang berukuran yang lebih besar yang mampu
menyebabkan penyakit. Kemampuan mikroorganisme patogen untuk menyebabkan
penyakit tidak hanya dipengaruhi oleh komponen yang ada pada mikroorganisme, tapi
juga oleh kemampuan inang untuk melawan infeksi. Saat ini, peningkatan jumlah infeksi
meningkat disebabkan oleh mikroorganisme yang sebelumnya dianggap tidak patogen;
terutama anggota flora normal. Infeksi ini berkembang dalam tubuh manusia yang factor
kekebalan tubuhnya dirusak oleh penyakit lain atau karena terapi antibiotik dan terapi
immunosupresif yang berkepanjangan. Mikroorganisme demikian disebut patogen
oportunistik. Patogen tersebut dapat menimbulkan penyakit pada individu yang sehat.
Mikroorganisme patogen menghasilkan racun yang dapat mengubah metabolisme sel
host, menghambat fagositosis dengan menggunakan kapsul licin, leukositin, dan
mekanisme antifagosit lainnya, patogen menyerang sel-sel tubuh, melekat pada sel-sel

16
jaringan untuk melarikan diri dari aliran cairan di dalam tubuh, patogen berbahaya, dan
gen virulensi hadir dalam genom mikroorganisme patogen.

2. Sifat Non Patogen


Non pathogen adalah mikroorganisme parasit yang tidak bisa menyebabkan penyakit
atau merugikan inang yang ditumpanginya. Walaupun mereka menumpang hidup pada
makhluk hidup lain dan mengambil sisa makanannya akan tetapi mereka tidak merusak
inangnya, contohnya seperti Streptomyces griseus, Lactobacillus dan Escherichia coli.
Mikroorganisme non patogen tidak memiliki gen virulensi, tidak melekat pada jaringan,
hidup di luar sel-sel tubuh, tidak menghasilkan racun, dan non-patogen tidak
menghasilkan koloni.

E. Peranan dalam Kehidupan

Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia

a. Bakteri
1. Bakteri yang Menguntungkan
a. Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di usus besar manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan dan juga penting dalam proses
pembekuan darah.
b. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang
berperan
a) Yoghurt, fermentasi dari bakteri Lactobacillus bulgaricus, dan
Streptococcus thermophilus.
b) Mentega, hasil fermentasi dari bakteri Streptococcus lactis.
c) Asinan buah-buahan, fermentasi dari bakteri Lactobacillus sp.
c. Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa

17
bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah Bacillus brevis, Bacillus
subtilis, Bacillus polymyxa.

2. Bakteri yang Merugikan


a. Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa
toksin, yang berbahaya bagi manusia. Misalnya Clostridium botulinum,
menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan.
b. Bakteri penyebab penyakit
a) Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus,
b) Shigella dysenteriae, menyebabkan penyakit disentri basiler,
c) Vibrio comma, menyebabkan penyakit kolera,
d) Haemophilus infuenza, menyebabkan penyakit influenza,
e) Diplococcus pneumonia, menyebabkan penyakit radang paru-
paru,
f) Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.

b. Virus
1. Virus yang Menguntungkan
Virus berperan penting dalam bidang rekayasa karena dapat
digunakan untuk kloning gen. Virus juga digunakan untuk terapi gen manusia
sehingga diharapkan penyakit genetik, seperti diabetes dan kanker dapat
disembuhkan. Selain itu, virus digunakan dalam pembuatan antitoksin dengan
menggabungkan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen
lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri
yang diinfeksi. Serta pembuatan vaksin yang berisi kuman yang dilemahkan
atau bagian tubuh kuman sebagai pencegah penyakit.

2. Virus yang Merugikan


Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, antara lain

18
a. Demam Berdarah (DB)
Demam Berdarah disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini
ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. infeksi ini menyebabkan
turunnya jumlah trombosit dalam tubuh penderita. Gejala yang
ditimbulkan adalah demam tinggi, timbul bercak-bercak merah terutmana
pada lekukan tubuh, mimisan, dan sakit kepala terkadang disertai mual
dan muntah.
b. AIDS
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
disebabkan oleh adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Virus ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Kerusakan
sistem jaringan tubuh ini bersifat permanen sehingga tidak dapat
melindungi tubuh dari infeksi. Sampai saat ini penyakit ini belum
ditemukan obatnya. Penyakit AIDS ditularkan melalui hubungan seksual,
kontak dengan darah yang tercemar HIV, dan melalui jarum suntik atau
alat kedoteran lainnya yang tercemar HIV.
c. Rabies
Rabies disebabkan oleh virus Rabies yang menyerang sistem saraf
pusat penderita. Virus ini dapat menginfeksi semua hewan berdarah
panas dan juga manusia. Penularannya dapat melalui gigitan hewan yang
terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan adalah hidrophobia (takut air), sakit
kepala, tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh.
Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin
rabies.
d. Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela yang
menyerang saraf sensoris. Herpes zoster ini sering disebut cacar air. Pada
anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi pada orang
dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala yang
ditimbulkan adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.
e. Polio

19
Virus polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbukan
adalah demam tinggi, mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, serta
sakit kepala. Virus berada dalam saluran usus penderita polio. Virus dapat
ditularkan melalui feses orang yang terinfeksi polio dan dapat ditularkan
melalui infeksi saluran pernapasan.

c. Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan
dan ada yang menguntungkan.
1. Jamur yang menguntungkan antara lain
a. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotic.
b. Higropus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai decomposer.
c. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
d. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
e. Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan
bir.

2. Jamur yang merugikan antara lain


a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
b. Candida sp penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
c. Epidermophyton floccosum menyebebkan penyakit kaki atlet.

d. Alga
Peranan alga dalam kehidupan, antara lain
1. Alga yang menguntungkan
a. Alga Cokelat
Bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam
alginat) yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat diguanakan

20
dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, dan
losion. Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan
sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi
sedangkan fosfornya rendah.
b. Alga Merah (Rhodophyta)
Alga merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan
kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Selain itu, alga juga dipakai
dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk
mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga
merah yang disebut alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding
selnya, yang sangat kuat untuk mengatasi terjangan ombak dan berperan
penting dalam pembentukan terumbu karang.
c. Alga Keemasan (Chrysophyta)
Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang
berperan sebagai produsen di perairan laut.

2. Alga yang merugikan


a. Alga hijau, dapat mengganggu suatu perairan yang terlalu subur,
karena alga ini dapat merubah warna air dan menimbulkan bau.
b. Alga merah, jika jumlahnya banyak di lautan akan menyerap O2,
sehingga menyebabkan populasi hewan yang ada di laut akan
berkurang/mati.

e. Protozoa
1. Protozoa yang Menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton
yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan,
kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Selain itu, peran
protozoa dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan
pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di
dasar laut membentuk tanah globigerina yang berguna sebagai petunjuk adanya

21
minyak bumi. Radiolaria, kerangka yang jika mengendap di dasar laut menjadi
tanah radiolaria yang digunakan sebagai bahan penggosok.

2. Protozoa yang Merugikan


Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara
lain
a. Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis.
b. Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria.
c. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,
penyebab penyakit tidur.
d. Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar.
e. Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin
wanita.
f. Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

22
BAB III
PENUTUP
Mikroorganisme merupakan organism yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari
1mm). Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang
hidup dalam tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler). Mikroorganisme mencakup semua bakteri, virus, protozoa,
alga, dan fungi.

1) Bakteri , Spesies bakteri dapat dibedakan berdasarkan morfologi, komposisi kimia, kebutuhan
nutrisi, aktivitas biokimia dan sumber energi.

2) Virus, para peneliti membentuk International Committee on The Taxonomy of Viruses (ICTV).
ICTV mengelompokkan virus berdasarkan tipe asam nukleat, strategi replikasi dan morfologi.

3) Protozoa, Prozoa dikelompokkan dalam 4 filum berdasarkan tipe pergerakannya. Hidup berenang
bebas atau melekat pada medium tempat hidupnya. Hidupnya ada yang bersifat parasit, ada juga
yang bersimbiosis dengan organisme .

4) Alga, diklasifikasikan antara lain berdasarkan pigmen, produk cadangan makanan, flagela,
struktur dinding sel, organisasi sel, sejarah hidup, dan reproduksinya

5) Fungi, sering dikenal sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi

Reproduksi pada mikroorganisme ada yang dengan aseksual (meliputi pembelahan biner,
fragmentasi dan spora aseksual), dan ada pula yang dengan seksual (meliputi konjugasi, isogami,
anisogami, oogami) .

Patogen adalah mikroorganisme, seperti bakteri, fungi, dan virus yang bersifat parasite (hidup
dari inang) dan menyebabkan penyakit. Ketika suatu mikroorganisme memasuki inang yang
memasuki jaringan tubuh dan memperbanyak diri, mikroorganisme dapat menimbulkan infeksi. Non
pathogen adalah mikroorganisme parasit yang tidak bisa menyebabkan penyakit atau merugikan
inang yang ditumpanginya.

Peran mikroorganisme dalam kehidupan manusia ada yang menguntungkan dan ada pula
yang merugikan. Yang termasuk menguntungkan contohnya seperti bakteri untuk fermentasi, virus
untuk kloning gen, jamur dalam pembuatan tempe, alga untuk industri makanan, dan protozoa

23
sebagai sumber makanan bagi hewan air. Yang termasuk merugikan contohnya seperti bakteri
penyebab penyakit, virus dengue, jamur penyebab pneumonia, dan protozoa sebagai penyebab
penyakit.

24
DAFTAR PUSTAKA

-------------, Neil A, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2006) Jil. 2


Ashadi, Gatut dan Sri Utami Handayani, Protozoologi Veteriner I, (Bogor: IPB, 1992)
Campbell, Neil A, Biologi, (Jakarta : Erlangga, 2006) Jil. 1
Gandjar, Indrawati, et. al., Mikologi Dasar dan Terapan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006)
Hajoeningtyas, Oetami Dwi, Mikrobiologi Pertanian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012)
Irene, Olvi. 2016. Makalah Alga dan Protozoa Mikrobiologi. 9-19 dari www.academia.edu
diakses pada tanggal 08 Desember 2019
Laeli, Nurul, et.al., Pengertian dan Batasan Mikroorganisme, (Semarang: Universitas
Diponegoro,2012)
Levine, Norman D, Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner, (Yogyakarta: UGM Press, 1994)
Pelczar, Michael J dan E.S.C. Chan, Dasar-dasar Mikrobiologi, (Jakarta: UI Press, 2006)
Pratiwi, Sylvia T, Mikrobiologi Farmasi, (Jakarta: Erlangga, 2008)
Radji, Maksum, Buku Ajar Mikrobiologi Pandunan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran,
(Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2009)
Subandi, Mikrobiologi Perkembangan, Kajian, dan Pengamatan dalam Perspektif Islam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)
Syahdan, Ulil. 2016. Makalah Bakteri. 14-17 dari www.academia.edu diakses pada tanggal
08 Desember 2019
Tridelpina, Sumarni. 2016. Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia. 6-8 dari
www.scribd.com diakses pada tanggal 08 Desember 2019

25

Anda mungkin juga menyukai