Anda di halaman 1dari 16

PROTOZOOLOGI

Dosen pembimbing:
Lisbeth Laora Silitonga, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh kelompok 8 :


1. Julia in glori gulo (193302080016)
2. Nanda Putri berlian gulo (223302080053)
3. Nasywa Firja Azzahra (223302080054)
4. Usniar Ndruru (223302080089)
5. Melita Riama Manik (223302080050)
6. Mira ria Rosalina (223302080052)
7. Mei Waddah Ayunda Fikry (223302080049)
8. Mervi Aprilda Putri (223302080051)

S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN dan KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I. PENDAHULUAN 2
a. Latar Belakang
b. Permasalahan
c. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN


a. Sejarah protozoa
b. Pengertian protoza dan protozoology
c. Klasifikasi protozoa
d. Cara berkembang biak protozoa
e. Sumber makanan protozoa
f. Manfaat protozoa

BAB III. KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protozoologi adalah studi tentang protozoa, protista “seperti hewan”.


Protozoa dianggap sebagai subkingdom dari protista. Mereka adalah organisme hidup
bebas yang ditemukan di hampir setiap habitat. Semua manusia memiliki
protozoayang ditemukan hidup di tubuh mereka, dan banyak orang mungkin
terinfeksi satu atau lebih diseluruh tubuh mereka

protozoology adalah cabang zoologi yang mengkaji protozoa, kumpulan yang


banyak dan heterogen dari organisma uniselular, mudah alih dan heterotropik.
Etimologi istilah itu berasal dari kata-kata Yunani proto (pertama) dan zoo (haiwan)
Euglena, Paramecium dan Amiba adalah genera mikroorganisma yang dikenali ramai,
yang dikaji oleh protozoologi. Mendefinisikan protozoologi adalah tugas yang rumit,
kerana definisi objek kajian cabang pengetahuan ini, iaitu protozoa, telah menjadi
topik kontroversial sejak asal-usulnya.

B. Permasalahan

C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

PROTOZOOLOGI

a. Sejarah

Pemerhatian pertama dan deskripsi protozoa dikaitkan dengan naturalis Belanda A.


van Leuwenhoek, yang membina mikroskop mudah untuk memerhatikan dunia
semula jadi pada pertengahan kedua abad ke-17. Keterangan sistematis protozoan
yang pertama dibuat oleh saintis Denmark O. F. Müller, pada tahun 1786. Pada tahun
1818, Georg Goldfuss mencadangkan istilah protozoario untuk mengelompokkan
organisma uniselular yang dianggap olehnya sebagai primigenios.

Pada tahun 1841, kajian ke atas sarcoda Dujardin (kemudian dikenali sebagai
protoplasma) dibenarkan tafsiran struktur sel, yang kemudiannya memudahkan faham
bahawa Protozoa adalah organisma unisel. Antara 1880 dan 1889 Otto Bütschli
menerbitkan tiga jilid pada Protozoa yang membuatnya layak mendapat kelayakan
arkitek protozoologi, dengan memberikan struktur kepada protozoologi moden

Sejarah disiplin ini bermula pada separuh kedua abad ketujuh belas, ketika dunia
mikroskopik mulai terlihat oleh mata manusia, berkat penemuan instrumen optikal
pertama. Protozoology dianggap sebagai sains integratif yang berkaitan dengan
penyelidikan asas dalam bidang taksonomi, sistematik, evolusi, fisiologi, ekologi,
biologi molekul, biologi sel, antara lain.

Walaupun kontroversi mengenai definisi kumpulan terus berlanjut, penyelidikan baru-


baru ini terus menangani isu-isu lama yang memberikan rasional untuk klasifikasi.
Oleh itu, isu-isu berkaitan yang relevan pada masa kini ditangani, seperti prospek
minyak atau bioremediasi.

Anton van leeuwenhoek adalah orang pertama yang menemukan protozoa


menggunakan mikroskop yang ia buat sendiri. Istilah ini telah terjadi sebagai
pemahaman tentang hubungan evolusioner eukariota telah membaik. Misalnya,
society of protozooloists, yang didirikan pada tahun 1947, berganti nama menjadi
internasional society of protistologists pada tahun 2005.
b. Pengertian

PROTOZOA

PENGERTIAN
Protista mirip hewan (protozoa), kata protozoa berasal dari bahasa yunani ( protos : pertama.,
Zoon : hewan). Protozoa merupakan organisme uniseluler yang hidup bebas di perairan dan
tempat lembab sebagai parasit , saprofit, baik secara soliter ataupun berkoloni.
Ciri protozoa antara lain :
 Uniseluler dengan ukuran tubuh sekitar 10 – 200 µm.
 Tidak memiliki dinding sel.
 Bersifat heterotrof dan hanya sebagian kecil yang bersifat autotrof.
 Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain
 Dapat membentuk kista. Kista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora pada bakteri.

KLASIFIKASI PROTOZOA
Protozoa diklasifikasikan menurut jenis alat geraknya menjadi 4 kelas, yaitu rhizopoda,
flagellata ciliata dan sporozoa.
 KELAS RHIZOPODA
Rhizopoda memiliki alat gerak berupa kaki semu ( pseudopodia) yaitu penjuluran
sitoplasma yang terbentuk oleh aliran sitoplasma dalam
satu arah. Rhizopoda terbagi menjadi 4 ordo yaitu
amoeba, foraminifera ,radiolaria dan heliozoa.
1. Ordo Amoeba
amoeba bergerak melalui gerak amoeboid yaitu
plasmogel (bagian endoplasma yang kental )
bergerak dan mencair menjadi plasmosol ( bagian
endoplasma yang encer) amoeba tidak memiliki cangkang tubuh.

amoeba bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner. pernafasan secara


difusi di seluruh permukaan tubuh, CO2 dibuang melalui vakuola kontraktil.
Amoeba merupakan organisme heterotrof ,makanan di telan secara fagosit. Amoeba
hidup bebas di tempat lembab (contohnya amoeba proteus), sebagai saprof
(contohnya entamoeba coli di usus besar yang membantu pembusukan sisa makanan)
serta sebagai parasit (contohnya entamoeba disentriae penyebab diare dan entamoeba
gingivalis penyebab gingivitis atau radang gusi.)

2. Ordo foraminifera
Tubuh foraminifera bercangkang dari zat kapur ( Kalsium Karbonat) . Peranannya
adalah sebagai petunjuk umur lapisan bumi dan sumber minyak bumi di dasar laut
yang ditandai dengan adanya tanah globigerina ( berupa sisa-sisa globigerina yang
telah mati ). Foram juga berukuran sangat kecil berkisar antara 100 mikrometer
hingga 20 cm. Ia mengambil makanan di laut menggunakan jaringan halus dinamakan
pseupodia yang kemudian memasukkan makanan tersebut ke mulut foraminifera.
Makanan foram berupa molekul organik, alga, bakteri, diatom, dan binatang kecil
atau copepod.

3. Ordo radiolaria

Tubuh radiolaria bercangkang dari bahan silika . Peranannya adalah sebagai bahan
pembentuk alat gosok peledak dan minyak bumi yang berasal
dari endapan cangkang di dasar laut. Radiolaria mempunyai
sebaran Yang meluas di laut, tetapi lebih banyak di perairan
tropis, biasanya di perairan lepas pantai dengan salinitas Di
atas 30 psu.Makanan radiolaria sangat beragam, bisa
mencakup berbagai grup zooplankton seperti kopepoda, larva
krustasea, diatom, dinoflagelata, bakteri dan juga detritus
organ. Contoh Acanthometra sp.

4. Ordo heliozoa

Anggotanya hidup sebagai Plankton dan bentos di air tawar. Tonjolan peserta dia
berbentuk jarum yang disebut aksopoda. Ordo heliozoa, ciri khas ordo ini adalah
tubuhnya terdiri dari dua bagian atau lapisan yaitu lapisan cortex dan lapisan medulla
yang berisi nucleus, vakuola makanan dan organel lain. Heliozoa memiliki cangkok
yang sederhana atau complex. Contoh actinophrys sol dan Actinosphaerium eichhorni
ditemukan hidup dalam tumbuh-tumbuhan air tawar.

 KELAS FLAGELLATA

Flagellata memiliki alat gerak berupa bulu cambuk ( flagella) flagellata berkembang
biak secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Kebanyakan hidup bebas
sisanya sebagai parasit dan simbion. Euglena viridis merupakan contoh flagellata
yang hidup bebas di air tawar dan notifikasi hidup bebas di air laut.
Flagellata yang bersifat parasit antara lain berasal dari genus Tripasonoma dan
Leishmania . Contohnya Trypanosoma gambiense dan Tripanosoma rhodiense
( penyebab penyakit tidur nagana di Afrika dengan perantara lalat tse-tse).
Leishmania donovani ( penyebab penyakit kalaazar di Mesir dan India ),
L.brasiliensis ( penyakit kulit di meksiko) .

 KELAS CILIATA
Ciliata memiliki alat gerak berupa silia ( bulu getar). Si Lia juga berfungsi sebagai
alat penerima rangsang dan untuk mengambil ( berupa bakteri, alga dan protozoa
lainnya.) Ciliata berkembang biak dengan cara membelah diri (aseksual) dan
konjugasi (seksual). Kebanyakan senjata hidup bebas di perairan , sisanya sebagai
parasit. Contoh ciliata :

1) Paramecium caudatum. Berbentuk


seperti sandal ,silia terdapat pada seluruh
permukaan tubuhnya termasuk di bagian
sitostoma (celah mulut tempat masuknya
makanan) . Memiliki dua inti yaitu
makronukleus ( nukleus vegetatif) dan
mikronukleus (nukleus reproduktif) .

2) Balantidium coli. Berbentuk bulat telur dan hidup


sebagai parasit di usus babi atau manusia
(menyebabkan penyakit diare balantidiosis).
Balantidiasis adalah sejenis penyakit gangguan perut
seperti diare berdarah.

3) Vorticella. Berbentuk lonceng bertangkai ,silia di sekitar mulut , di perairan


tawar.Vorticella adalah organisme heterotrofikMereka makan bakteri dan
flagelata sangat kecil. Tujuan utama dari silia di
atas adalah untuk menyapu partikel makanan ke
dalam kantung.

4) Stentor. Berbentuk terompet silia di


sekitar mulut hidup di dasar perairan.
Stentor mereka bereproduksi melalui
mekanisme aseksual . Ciri khas dari jenis
reproduksi ini adalah bahwa keturunannya
persis sama dengan induknya. Proses
bereproduksi Stentor itu dikenal sebagai
pembelahan biner.

 KELAS SPOROZOA
Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Pergerakannya dengan cara mengubah posisi
tubuh. Sporozoa bereproduksi secara aseksual di dalam tubuh inang tetap dan
sementara. Reproduksi seksualnya berlangsung di dalam tubuh inang sementara.

Spesies yang termasuk dalam kelas sporozoa contohnya

1) Plasmodium sp. ( Penyebab penyakit malaria) ditemukan oleh Charles laveran


(1880) pada nyamuk betina Anopheles . Proses pembiakan pada fase aseksual
( stadium skigozoni) disebut sporulasi karena menghasilkan spora (merozoit).
Pada saat sporulasi tampak gejala penyakit malaria yaitu demam berkepanjangan
dan menggigil karena kerusakan sel darah merah. Jenis-jenis plasmodium sp :

a) Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale menyebabkan malaria tertiana ,
masa sporulasinya 2 × 24 jam. Jenis parasit Plasmodium vivax bisa tidak
menimbulkan gejala apapun di tubuh inangnya hingga beberapa bulan atau
tahun setelah gigitan nyamuk terjadi.

b) Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika masa sporulasinya


tidak teratur. Jenis malaria ini juga penyebab kematian terbesar di dunia.
Plasmodium falciparum berkembang biak sangat cepat dalam tubuh
manusia sehingga dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah
banyak hingga penyumbatan pembuluh darah.

c) Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana masa sporulasi 3 ×


24 jam . Malaria jenis ini memiliki gejala demam yang terjadi setiap 72
jam sekali atau sekitar 3,5 hari.
2) Toxoplasma gondii penyebab penyakit toxoplasma yang ditularkan melalui hewan
piaraan seperti kucing dan burung, Parasit ini dapat ditemukan pada kotoran
kucing, sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci bersih, atau daging yang
belum matang.Beberapa gejala umum yang dialami penderita toksoplasmosis
mirip dengan gejala flu, yaitu: demam ,nyeri otot ,kelelahan, sakit tenggorokan,
pembengkakan kelenjar getah bening.

Wanita penderita toksoplasma pada awal kehamilannya dapat mengalami


keguguran. Risiko bayi Ibu tertular infeksi toxoplasma semakin meningkat seiring
dengan usia kandungan. Jika Ibu terinfeksi parasit toksoplasma pada usia trimester
pertama kehamilan, maka risiko bayi
tertular sebesar 15%, pada trimester ke dua
sebesar 30%, dan 60% pada trimester ke
tiga. Walaupun kemungkinan tingkat
penularan pada akhir semester sangat besar,
namun jika janin telah terinfeksi dari awal
trimester kehamilan, infeksi akan semakin
parah dan kemungkinan bisa terbawa
seumur hidup

REPRODUKSI
CARA PERKEMBANGBIAKAN PROTOZOA
Perkembangbiakan Protozoa dapat dilakukan secara generatif (seksual) dan vegetatif
(aseksual).

1. Perkembangbiakan Generatif Protozoa


Reproduksi seksual protozoa terjadi secara konjugasi, yaitu peleburan inti sel yang belum
diketahui jelas alat kelaminnya yang dilanjutkan pertukaran nukleus.
Mikronukleus akan melakukan pertukaran dengan makronukleus melalui sebuah proses yang
disebut singami. Perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu pada saat peleburan dan
pertukran nukleus tersebut akan menghasilkan satu individu baru. Perkembangbiakan
Vegetatif Protozoa.
Proses konjugasi pada paramaecium adalah sebagai
berikut.
 Dua individu yang memiliki susunan genetik berbeda akan saling mendekat dan
menempel sebagian selnya.
 Mikronukleus pada masing-masing individu akan melakukan meiosis menghasilkan
empat mikronukleus yang bersifat haploid.
 Salah satu mikronukleus akan membelah mitosis, sedangkan tiga yang lainnya akan
hancur.
 Pasangan paramaecium tersebut kemudian akan saling bertukar mikronukleus.
 Terjadi singami atau penyatuan antara mikronukleus sendiri dengan mikronukleus
yang diperolah dari sel pasangannya, penyatuan ini membentuk mikronukleus baru
yang bersifat diploid dengan susunan genetik campuran antara dua mikronukleus.
 Mikronukleus baru yang terbentuk akan melakukan tiga kali pembelahan mitosis
sehingga dihasilkan delapan mikronukleus baru.
 Makronukleus pada masing-masing sel asli akan hancur. Empat mikronukleus
berkembang menjadi empat makronukleus melalui replikasi DNA secara terus
menerus, empat mikronukleus sisanya tetap sebagai mikronukleus.
 Masing-masing sel akan membelah diri dan setiap sel akhirnya menghasilkan empat
individu baru yang memiliki mikronukleus dan makronukleus baru. Hasil akhir dari
dua individu paramaecium yang berkonjugasi adalah delapan sel baru yang memiliki
susunan genetik sama namun berbeda dengan susunan genetik sel awal sebelum
konjugasi.

2. Perkembang biakan secara vegetatif


Perkembangbiakan secara vegetatif (aseksual) pada protozoa terjadi dalam bentuk
pembelahan sel atau pembagian sel. Pembelahan ini dapat terjadi secara membujur atau
melintang pada sepanjang selnya, sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat
berukuran sama atau berbeda.
Jika pada proses pembelahan diri menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan
biner. Akan tetapi, apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap
atau multiple fission
Langkah-langkah pembelahan biner :
Pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan
2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba.
Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara
membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu
melakukan konjugasi.Euglena membelah secara
membujur /memanjang (longitudinal).
Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk
spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan
disebut sporozoid.

 Nyamuk anopheles betina yang


terinfeksi Plasmodium sp.,
menggigit manusia untuk minum
darah. Ketika minum darah.
Ketika minum darah, nyamuk
akan menyuntikkan air liurnya
yang terifeksi. Sehingga,
sporozoit Plasmodium sp.
Masuk ke dalam darah manusia.
 Sporozoit tersebut kemuidan akan
menyerang sel hati manusia.
 Sporozoit yang masuk ke sel hati membelah diri menjadi skizon dalam enam hingga
tujuh hari.
 Skizon kemudian pecah dan menghasilkan sekitar empat puluh ribu merozoit. Adapun
Plasmodium vivax dan Plamodium ovale dapat bertahan di dalam sel hati lebih lama
sebelum menyerang aliran darah seseorang yang terinfeksi.
 Merozoit kemudian akan meninggalkan hati dan dilepaskan ke aliran darah. Target
serangan selanjutnya adalah sel darah merah. Dalam sel darah merah ini terjadilah
fase skizon eritrositik di mana terjadi pembentukan cincin yang kemudian menjadi
trofozoit, lalu menjadi skizon.
 Beberapa skizon akan runtuh dan menjadi merozoit baru. Sehingga, saat sel darah
merah pecah, merozoit ini akan menyerang sel darah merah lainnya yang masih sehat
dan mengulangi kembali tahap 5. Pada saat inilah gejala malaria mulai muncul pada
orang yang terinfeksi.
 Sebagian trofozoit pada tahap 5 akan membentuk gametosit jantan dan betina.
Dilansir dari Learn Microbiology Online, gametosit berbentuk menyerupai pisang
atau bulan sabit.

Siklus hidup Plasmodium sp dalam tubuh anopheles

 Jika ada nyamuk anopheles yang menggigit orang dengan malaria, gametosit jantan
dan betina akan ikut tertelan saat nyamuk menghisap darah. Pada saat inilah,
Plasmodium sp. Memulai siklus hidup dalam tubuh nyamuk yang disebut dengan fase
sporogoni.
 Dalam tubuh nyamuk anopheles, gamtosit jantan dan betina kemudian akan matang
dan membentuk mikrogamet dan makrogamet. Perubahan ini memerlukan waktu yang
berbeda-beda tergantung pada spesies Plasmodiumnya.
 Terjadinya proses peleburan gamet atau reproduksi seksual antara mikrogamet dan
makrogamet, sehingga menghasilkan zigot yang dinamakan ookinet.
 Ookinet kemudian menyerang dinding usus tengah dari nyamuk dan berkembang
menjadi suatu bentuk yang dinamakan ookista.
 Di dalam ookista, ookinet kemudian tumbuh dan berkembang sehingga menghasillkan
sporozoit. Sporozoit tersebut kemudian akan menyerang kelenjar air liur nyamuk dan
siap menginfeksi manusia yang tergigit nyamuk tersebut

SUMBER MAKANAN PROTOZOA


Protozoa yang merupakan mikroorganisme yang di mana sumber makanannya diperoleh dari
nutrien organisme lain, ada yang ditelan secara langsung dan ada juga yang dikonsumsi dari
sisa-sisa organik lainnya. Selain itu, beberapa protozoa, pada saat mengambil makanannya
dilakukan lewat fagositosis atau menelan setiap partikel organik dengan pseudopodia.
Adapun cara tersebut bisa dibilang hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh amoeba
(mengambil makanan melalui mulut khusus).
Beberapa protozoa lainnya, saat mengambil makanannya dilakukan dengan cara osmotrofik
atau suatu cara yang di mana nutrien akan diserap secara langsung oleh membran sel
protozoa.

MANFAAT PROTOZOA
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut adalah zooplankton yang merupakan salah satu
sumber makanan bagi hewan air, termasuk udang, ikan, dan kepiting yang secara ekonomi
bermanfaat bagi manusia. Peranan protozoa anatara lain, mengatur jumlah bakteri di alam,
karena protozoa adalah predator bakteri. Foraminifera, kerangka kosong mengendap di dasar
laut dan membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai pedoman untuk keberadaan
minyak bumi.
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh
karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat
menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara
lain:
 Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
 Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
 Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur;
DAFTAR PUSTAKA

Linawati, Dadi. 2017. Pendalaman Buku Teks Biologi, Yudhistira


https://www.google.com/url?q=https://bobo.grid.id/amp/081705136/malaria-salah-satu-
penyakit-berbahaya-kenali-4-jenis-malaria-
yuk&usg=AOvVaw2wJkPZGkZgUQy1qu0phwWj
https://www.gramedia.com/literasi/protozoa/amp/
https://www.biologijk.com/2017/10/pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-contoh-dan-
peranan-ciliata.html?m=0
https://www.google.com/url?q=http://p2k.unkris.ac.id/en1/1-3065-2962/Hewan-
Uniselular_25578_p2k-unkris.html&usg=AOvVaw1HnADbnREBUNILjABvO6BZ
https://www.google.com/search?q=plasmodium+vivax&tbm=isch
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/sains/
read/2021/09/19/123200323/protozoa--pengertian-ciri-ciri-dan-
klasifikasinya&ved=2ahUKEwj5rYCzp476AhV_CLcAHSdJAQUQFnoECAwQAQ&usg=A
OvVaw3o_5LFEBPxY9XK0v-bGiVm
https://www.google.com/url?q=https://amp.kompas.com/sains/read/2021/10/04/190000123/
mengenal-foraminifera-organisme-kecil-di-laut-perekam-perubahan-suhu-bumi-
&usg=AOvVaw2XNldHVaGflPGM2imDQAlb
https://www.halodoc.com/kesehatan/toksoplasmosis
DAFTAR PUSTAKA

Protozoology - Wikipedia _pengertian & sejarah

Sejarah protozoologi, bidang studi dan contoh-contoh penelitian / Biologi | Thpanorama - Jadikan
diri Anda lebih baik hari ini! – sejarah protozoology

Anda mungkin juga menyukai