Anda di halaman 1dari 8

Klasifikasi, Morfologi,

dan Epidemiologi
Taenia saginata dan Taenia solium
KELOMPOK 4
Helmi Fakhriandy (AK1119024)
Putri Sarmita (AK1119052)
Yuli Rahmita (AK1119022)
KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia


Filum : Platyhelminthes Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda Kelas : Cestoda
Ordo : Cyclophillidea Ordo : Cyclophillidea
Famili : Taeniidae Famili : Taeniidae
Genus : Taenia Genus : Taenia
Spesies : Taenia solium Spesies : Taenia
saginata
MORFOLOGI
Taenia saginata

Cacing Taenia saginata Proglotid

Cacing tampak di
bawah mikroskop Telur Cacing
Cacing Pita (Taenia saginata) dewasa terdiri dari skoleks (kepala) berbentuk segiempat yang berukuran
1-2 mm dan dilengkapi dengan 4 buah alat penghisap (sucker) menyerupai mangkuk, sebuah leher dan
sebuah strobila yang panjangnya berkisar dari 35 mm sampai 6 mm. Tidak ada rostelum maupun kait pada
skoleks. Leher cacing pita (Taenia saginata) berbentuk segi empat menunjang dengan lebar sekitar 0,5
milimeter. Ruas-ruas tidak jelas dan di dalamnya tidak terlihat struktur. Segmen cacing ini dapat mencapai
2000 buah. Segmen mempunyai ukuran panjang 3-4 kali ukuran lebar. Segmen gravid paling ujung berukuran
0,5 cm x 2 cm. Lubang genital terletak di dekat ujung posterior segmen. Uterus pada segmen gravid uterus
berbentuk batang memanjang di pertengahan segmen, mempunyai 15–30 cabang di setiap sisi segmen.
Segmen gravid dilepaskan satu demi satu, dan tiap segmen gravid dapat bergerak sendiri di luar anus.

Telur Taenia saginata berbentuk bulat dengan diameter antara 31-43 mikron. Telur ini memiliki embriopor
yang bergaris radier, dengan ukuran 30-40 x 20-30 m, mengelilingi embrio heksasan. Telur dibungkus
embriofor, yang bergaris-garis radial, berukuran 30-40 x 20-30 mikron, berisi suatu embrio heksakan yang
disebut onkosfer. Telur yang baru keluar dari uterus masih diseliputi selaput tipis yang disebut lapisan luar
telur. Sebuah proglotid gravid berisi kira-kira 100.000 buah telur. Waktu proglotid terlepas dari rangkaiannya
dan menjadi koyak, cairan putih susu mengandung banyak telur mengalir keluar dari sisi anterior proglotid
tersebut, terutama bila proglotid berkontraksi waktu gerak.
MORFOLOGI
Taenia solium
Cacing tampak di
bawah mikroskop Telur cacing Proglotid

Taenia solium adalah parasit dalam usus halus manusia, yang dapat mencemari lingkungan dengan telur atau
proglotidnya apabila sanitasi tidak memadai. Taenia solium berbentuk panjang, bersegmen, dan terdiri dari kepala yang
disebut skoleks, leher, dan strobila yang merupakan rangkaian ruas-ruas proglotid dan ada yang dapat hidup sampai 25
tahun. Taenia solium dewasa memiliki panjang 2-8 m dan memiliki alat penghisap dengan kait pada skoleksnya, yang
berbentuk bulat berukuran kira-kira 1 milimeter dan mempunyai 4 buah batil isap.
MORFOLOGI Taenia solium

Proglotida dewasa
Skoleks dengan organ kelamin Proglotida gravid Larva
yg berkembang (tanda yg berisi penuh
panah hitam telur infektif
menunjukkan lubang
genital)
EPIDEMIOLOGI Taenia saginata
Cacing tersebut sering ditemukan di Negara yang penduduknya banyak makan daging sapi
atau kerbau. Cara penduduk memakan daging tersebut yaitu matang (well done), setengah
matang (medium) atau mentah (rare) dan cara memelihara ternak memainkan peranan.
Ternak yang dilepas di padang rumput lebih mudah dihinggapi cacing gelembung tersebut,
daripada ternak yang dipelihara dan dirawat dengan baik di kandang.

EPIDEMIOLOGI Taenia solium


Walaupun cacing ini kosmopolit, kebiasaan hidup penduduk yang dipengaruhi tradisi kebudayaan
dan agama memainkan peranan penting. Pada orang-orang bukan pemeluk agama Islam, yang
biasanya memakan daging babi, penyakit ini ditemukan. Cara menyantap daging tersebut yaitu
matang, setengah matang, atau mentah dan pengertian akan keberhasilan atau hygiene memainkan
peranan penting dalam penularan Taenia solium maupun sistiserkus selulose.
 
T. solium dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, yang paling lazim di negara berkembang
dimana babi dibangkitkan. Banyak babi-babi merumput di dekat dengan manusia dan daerah ini
sering menunjukkan kondisi sanitasi yang buruk.. Karena itu, makanan pasokan babi yang
terkontaminasi dengan kotoran manusia, menciptakan situasi yang sempurna untuk Taenia solium
menyebar.
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai