Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MALARIA

DISUSUN OLEH:KELOMPOK 3

1. FEGI DWI FEMINDA PUTRI


2. NOVIA DWI LESTARI
3. SHERINNA
4. KINTAN PUTRI
5. WELLA
6. IMAM MURSYID ARDI

PRODI D III KEPERAWATAN

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

TAHUN AJARAN 2019 / 2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH yang telah melimpahkan rahmad,hidayahnya kepada


kita,sehingga kita masih dapat menghirup nafas sampai sekarang ini.Shalawat dan salam
semoga tercurah pada junjungannya kita Nabi Muhamma SWT yang telah berjuang dengan
semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman jahilliyah kepada jaman
islamiyah.

Dengan mengucap alhamdulillah,kami menyusun makalah yang berjuduh Askep


malaria.Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Padang,Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................................1

Daftar isi...........................................................................................................................2

Bab I pendahuluan............................................................................................................3

A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Manfaat.........................................................................................................4
Bab II pembahasan............................................................................................................5
A. Definisi malaria...............................................................................................5
B. Etiologi malaria................................................................................................5
C. Menifestasi Klinis malaria.....................................................................,,,,,,,,,,.6
D. Tanda dan gejala malaria..................................................................................6
E. patofisiologis malaria........................................................................................7
F. WOC malaria....................................................................................................9
G. Anatomi dan fisioologi malaria......................................................................10
H. Pentalaksanaan malaria...................................................................................11
I. Komplikasi malaria.........................................................................................12
J. Cara pencegahan malaria.................................................................................13
K. Pengobatan malaria.........................................................................................13
L. Hasil laboratorium...........................................................................................14
M. Pemeriksaan penunjang...................................................................................14
Bab III Askep Teoritis........................................................................................................15
Bab IV Penutup..................................................................................................................20
A. Kesimpulan.............................................................................................................20
Daftar pustaka.....................................................................................................................21

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
merupakan plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia.Penyakit tersebut secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.Malaria
merupakan salah satu penyakit yang tersebar dibeberapa wilayah di dunia.Umumnya tempat
yang rawan malaria terdapat pada negara berkembang dimana tidak memiliki tempat
penampungan atau pembuangan air yang cukup,sehingga menyebabkan air mengenang dan
dapat dijadikan sebagai tempat ideal nyamul untuk bertelur.
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di indonesia karena angka
morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi terutama di daerah jawa dan bali.Malaria
sudah di kenal sejak 3000 tahun yang lalu.Seorang ilmuan Hippocrates (400-377 SM) sudah
membedakan jenis malaria.Alphonse Laveran (1880) menemukan plasmodium sebagai
penyebab malaria,Ross(1897) menemukan perantara malaria adalah nyamuk.Anopheles.

B. Tujuan
A. Definisi malaria?
B. Bagaimana Etiologi malaria?
C. Bagaimana Menifestasi Klinis malaria?
D. Bagaimana Tanda dan gejala malaria?
E. Bagaimana patofisiologis malaria?
F. Bagaimana WOC malaria?
G. Bagaimana Anatomi dan fisioologi malaria
H. Bagaimana Pentalaksanaan malaria?
I. Bagaimana Komplikasi malaria?
J. Bagaimana Cara pencegahan malaria?
K. Bagaimana Pengobatan malaria?
L. Bagaimana Hasil laboratorium?
M. Bagaimana Pemeriksaan penunjang?

3
C. Manfaat

A. Memahami Definisi malaria


B. Memahami Etiologi malaria
C. Memahami Menifestasi Klinis malaria
D. Memahami Tanda dan gejala malaria
E. Memahami patofisiologis malaria
F. Memahami WOC malaria
G. Memahami Anatomi dan fisioologi malaria
H. Memahami Pentalaksanaan malaria
I. Memahami Komplikasi malaria
J. Memahami Cara pencegahan malaria
K. Memahami Pengobatan malaria
L. Memahami Hasil laboratorium
M. Memahami Pemeriksaan penunjang

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
 Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit
yang merupakan golongan plasmodium,dimana proses penularannya melalui
gigitan nyamuk anopheles.Protozoa parasit jenis ini banyak sekali terdapat
diwilayah tropik,misalnya amerika,asia dan afrika.Ada 4 jenis type plasmodium
parasit yang dapat menginfeksi manusia,namun yang sering kali ditemukan pada
kasus penyakit malaria adalah plasmodum falciparum dan plasmodium
vivax.Lainnya adalah plasmodium overle dan plasmodium malariae.

(Nurarif & kusuma,2012,hal 291 epidemiologi penyakit menular)


B. Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus
Plasmodium.Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler.Terdapat 4 spesies
plasmodium pada manusia yaitu Plasmodium falciparum,plasmodium vivax,plasmodium
malariae dan plasmodium ovale.Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina
Anopheles ataupun ditularkan langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang
tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya.(Widoyono,2005).
Malaria vivax disebabkan oleh Pl.vivax yang juga disebut juga sebagai malaria
tertiana.P.malariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana.P.ovale
merupakan penyebab maraia ovale,sedangkan p.falciparum menyebabkan malaria falsiparum
atau malaria tropika.Spesies terakhir ini paling berbahaya,karena malaria yang ditimbulkan
dapat menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah
besar,sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh.Penyebab
malaria yang tertinggi di indonesia tahun 2009 adalah plasmodium vivax(55,8),kemudian
plasmodium falsifarum dan plasmodium vivax sebanyak 6,9%.
Malaria pada manusia disebabkan oleh empat jenis plasmodium yaitu plasmodium
vivax,pl,Falciparum ,pl.Malariae dan pl.Ovale.Jenis malaria yang ditimbulkan oleh empat
jenis plasmodium tersebut menimbulkan malaria yang berbeda pola demam maupun gejala-
gejala klinis yang ditimbulkan.

(Epidemiologi Penyakit Menular,hal 276)

5
C. Menifestasi Klinis
Malaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan oleh plasmodium mempunyai gejala
utama yaitu demam.Demam yang terjadi diduga berhubungan dengan proses skizogoni
(pecahnya merozoit atau skizon),pengaruh GPI (Glycosyl Phosphatidylinosirol) atau
terbentuknya sitokin atau toksin lainnya.Demam tidak terjadi (misalnya pada daerah
hiperendemik) pada bebarapa penderita,banyak orang dengan parasitemia tanpa
gejala.Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodic,anemia dan splenomegali
Menifestasi umum malaria adalah sebagai berikut (Arsin A.Arsunan,2012)
1. Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung 8-37 hari tergantung dari spesies parasit
(terpendek untuk pl.falciparum dan terpanjangan untuk pl.malariae) beratnya
infeksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada derajat resistensi
hospes.Selain itu juga cara infeksi yang mungkin di sebabkan gigitan nyamuk
atau secara induksi (misalnya transfusi darah yang mengandung stadium
aseksual.
2. Keluhan prodromal
Keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam,berupa
malaise,lesu,sakit kepala,sakit tulang belakang,nyeri pada tulang dan
otot,anoreksia,perut tidak enak,diare ringan dan kadang merasa dingin di
punggung.Kelihan prodromal sering terjadi pl.vivax dan pl ovale.Sedangkan
pl.falciparum dan pl malariae keluhan prodromal tidak jelas.

(Epidemiologi penyakit menular.hal 273)

D. Tanda dan gejala yang dapat ditentukan adalah:

a) Demam
Demam periodic yang berkaitan saat pecahnya skizon matang pada malari
Tetenia (p.vivax dan p.ovale),pematangan skizon tiap 48 jam maka
perioditalis demamnya setiap hari ke 3,sedangkan malaria kuartana
(p.malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodalitas demamnya tiap 4
hari.Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam priodic
.Demam khas malaria terdiri dari atas 3 stadium yaitu:
 Menggigil 15 menit sampai 1 jam
 Puncak demam 2 sampai 6 jam
 Berkeringat 2 sampai 4 jam
b) Spenomageli
Merupakan gejala yang khas malaria kronik,limpa mengalami menghitam dan
mengalami keras karena timbunan pigmen parasit dan jaringan ikat yang
bertambah.

6
c) Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab,yang paling berat adalah
anemia plasmodium falciparum.Anemia disebabkan oleh:
 Penghancuran eritrosit yang berlebihan
 Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
 Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dala
susmsum tulang belakang
d) Ikterus
Ikterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar,malaria laten adalah
masa pasien diluar masa serangan demam.Priode ini terjadi bila parasit tidak
dapat ditentukan dalam darah tepi,tetapi stadium eksoeritrosit masih bertahan
dalam jaringan hati (Mansjoer.A.2003)

(keperawatan medikal bedah 2.hal 187)

E. Patofisiologis malaria
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan
nyamuk.Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebrata termasuk
manusia
a) Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eitrosit.Pada fase jaringan sporozoit
masuk dalam aliran darag,ke sel hati dan berkambang biak membentuk skizon hati
yang mengandung ribuan merozit proses ini disebut skizigoni pra-eritrosit.Pada fase
akhir ini skizon pecah dan merozit keluar dan masuk aliran darah disebut sporulasi
pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale.Sebagian sporozoit
membentuk,hiprozoit dalam hati,sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka
panjang.
Fase eritrosit mulai dan merozoit dalam aliran darah menyerang eritrosit membentuk
trotozoit.Proses berlanjut menjadi tropozoit-skizon-mezoit.Setelah 2-3 generasi
merozoit di bentuk,sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual.Masa antara
permulaan infeksi sampai di temukannya parasit dalam darah tepi adalah masa
prevalen,sedangkan masa tunas / inkubasi intrisik dimulai dari masuknya sporozoit
daldam badan hopes sampai timbulnya gejala klinis demam.

7
b) Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung nyamuk betina,bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikro dan makro gemetosit dan terjadilah pembuahan yang
disebut zigot (ookinet).Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan
menjadi ookista.Bila ookista pecah,ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai
kelenjar liur nyamuk.
Patogenesis malaria ada 2 cara yaitu
 Alami melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia
 Induksi jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk kedalam darah manusia
melalui transfusi,suntikan atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang
terinfeksi (kongenital)

(keperawatan medikal bedah 2.hal 184)

8
F. WOC
Anhopheles menggigit manusia yang terinfeksi malaria

Nyamuk tersebut terkontaminasi plasmodium

Menggigit

Orang yang belum terinfeksi


Masuk ke dalam pembuluh darah ( 30 menit )

Peningkatan permeabilitas Ekso-eritrositer primer Terjadinya trombosit dan


Sawar otak darah membagi diri emboli

Terjadi proses inflamasi Merozoid/ schizont


peningkatan FDP
Dari pembuluh darah otak muda ( Fibrin degradation product )

pembuluh darah lebih merusak sel darah


merusak sel darah
premebialitas merah merah

masuk jaringan otak dan Respon Inflamasi - Menggigil


cairan serebrospinal - Suhu tubuh tinggi
Activasi monocyt dan - Berkeringat
Edema otak makrofage

Respon Inflamasi Terjadi malabsorsi asam


Amino,gula dan lemak Gangguan rasa nyaman
Pusat lapar
Terjadi gangguan mukosa
Anorexia usus

Gangguan nutrisi Nusea, muntah diare

9
G. Anatomi dan fisiologi malaria
Waktu nyamuk anopheles infektif menghisap darah manusia,maka sporozit yang berada
dalam kelenjar liur nyamuk masuk ke dalam peredaran darah selama kurang lebih 30
menit.Sporozoit akan masuk kedalam sel hati dan menjadi trozopoit hati,kemudian
berkembang menjadi tropozoit hati,kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri
dari 10.000 sampai 30.000 merozoit hati.Sikls tersebut disebut siklus eksoeritrositer yang
berlangsung selama kurang lebih 2 minggu.Pl.vivax dan pl.ovale ,sebagia tropozoit hati tidak
langsung berkembang menjadi skizon,tetapi ada yang menjadi bentuk doman yang disebut
hipnozoit.Hipnozoit tersebut dapat tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai
bertahun-tahun.Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun,akan menjadi aktif sehingga
dapat menimbulkan releps (kambuh)
Ada dua fasenhidup dalam sel darah merah / eritrositer,sebagai berikut:
a) Fase skizogoni (menimbulkan demam)
Merozit yang berasal dari skizon hati yang pecah akan masuk kedalam peredaran
darah dan menginfeksi sel darah merah.Parasit dalam sel darah merah berkembang
dari stadium tropozoit sampai skizon (8-30 merozoit).Proses perkembangan aseksual
ini disebut skizogoni.Selanjutnya yang terinfeksi (skizon) pecah dan merozoit yang
keluar akan menginfeksi sel darah merah lainnya.Siklus inilah yang disebut dengan
siklus eritrositer.
b) Fase gametogeni (sumber penularan penyakit vektor malaria)
Setelah 2-3 siklus skizogeni darah,sebagian merozit yang menginfeksi sel darah
merah dan membentuk stadium seksual yaitu gametosit jantan da betina.Merozit
sebagaian besar masuk ke eritrosit dan sebagian kecil siap untuk di hisap oleh
nyamuk vektor malaria,setelah masuk kedalam tubuh nyamuk,merozit mengalami
siklus sporogomi karena mengahasilkan sporosit yaitu bentuk parasit yang sudah siap
untuk ditularkan kepada manusia.
Siklus dalam tu
(epidemiologi penyakit menular.hal 275)

10
H. Penatalaksanaan malaria
a) Pencegahan penyakit malaria
 Menghindari gigitan nyamuk malaria
Di daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak,tindakan untuk
menghindari gigitan nyamuk sangat penting.Di daerah perdesaan atau
pinggiran kota yang banyak sawah,rawa-rawa atau tambek ikan (tempat ideal
perindukan nyamuk malaria),disarankan untuk memakai baju lengan panjang
dan celana panjang saat keluar malam,terutama pada malam
hari.Biasanya,nyamuk malaria menggigit pada malam hari.
Sebaiknya,mereka yang tinggal di daerah endemis malaria memasang kaat
kasa di jendela dan ventilasi rumah,serta menggunakan kelambu saat
tidur.Masyarakat juga dapat memakai minyak anti nyamuk (mosquito
repellent) saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan nyamuk malaria.
 Membunuh jenis dan nyamuk malaria dewasa
Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa,dapat dilakukan
beberapa tindakan berikut ini:
 Penyemprotan rumah
Sebaiknya penyempitan rumah-rumah di daerah endemis malaria
dengan insektisida dilaksanakan dua kali dalam setahun dengan
interval waktu enam bulan
 Larvaciding
Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial sebagai
tempat perindukan nyamuk malaria.
 Biological control
Adalah kegiatan penebaran ikan kepaala timah (panchax-panchax) dan
ikan guppy / wader cetul (lebistus reticulatus) genangan-genangan air
yang mengalir dan persawahan.Ikan tersebut berfungsi pemangsa
jentik-jentik nyamuk malaria.
 Mengurangi tempat perindukan nyamuk malaria
Tempat perindukan nyamuk malaria bermacam-macam,tergantung spesies
nyamuknya.Ada nyamuk malaria yang hidup dikawasan pantai-rawa-
rawa,empang,sawah,tambak air,atau hidup di air bersih pegunungan.Di
daerah endemis malaria yaitu daerah yang berlangganan terjangkitnya
penyakit malaria,masyarakatnya perlu menjaga kebersihan lingkungan.Tmbak
ikan yang kurang terpelihara harus di bersihkan,parit-parit disepanjang pantau
harus di tutup,persawahan dengan aliran irigasi airnya harus dipastikan
mengalir dengan lancar,bekas roda yang tergenang air atau bekas jejak kaki
hewan pada tanah berlumpur yang berair harus segara di tutup untuk
mengurangi tempat perkembangbiakan larva nyamuk malaria.
 Pemberian obat pencegahan malaria
Pemberian obat pencegahan (proflaksis) malaria bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi,serta timbulnya gejala-gejala penyakit malaria.Orang-orang
yang akan berpergian ke daerah-daerah endemis malaria harus minum obat
antimalaria sekurang-kurangnya seminggu sebelum keberangkatanya samapi
empat minggu setelah orang tersebut meninggalkan daerah endemis malaria.

11
 Pemberian vaksin malaria
Pemberian vaksin malaria merupakan tindakan yang diharapkan dapat
membantu mencegah infeksi malaria,sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat infeksi malria
(Prabowo,2007,KMB 2)

b) Pengobatan malaria
 Skozontisit jaringan primer yang membasmi parasit yaitu
proguinil,pirimotamin
 Skozontisit jaringan sekunder yang membaski parasit eksoeritrosit,yaitu
primakuin
 Skozontisit darah yang membasmi parasit fase eritrosit,yaitu
kina,klorokuin,dan amodiakum
 Gamestoid yang menghancurkan bentuk sesual,primakuin adalah gametosit
yang ampuh bagi keempat spesies.Gametosit untuk plasmodium
vivax,plasmodium malariae adalah kina,klorokuindan amodiakum.
 Sporontasid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk oksita dan
sporozoit dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan proguinii

(prabowo,2007,KMB 2)

I. Komplikasi
a) Malaria serebral:coma yang tidak bisa dibangunkan dengan total GC5 adalah kurang
dari sebelas yang terjadi 30 menit setelah kejang:yang tidak disebabkan oleh penyakit
lain.
b) Anemia berat,dengan Hb <5 gr% atau hematokrit <15% pada keadaan hitung parasit
>10000
c) Gagal ginjal akut,dengan urin <400 ml/24 jam pada orang dewasa atau <12 ml/kg BB
pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi disertai kreatinin >3 mg%
d) Oedema paru / ARDS,dimana tekanan vena sentral normal dan pulmonary wedge
pressure menurun.Ditandai dengan pernapasan yang dalam dan cepat yakni ?35 kali
/menit
e) Hipoglikemia:gula darah <40 mg%.Hal ini disebabkan kebutuhan metabolik dari
parasit telah menghabiskan cadangan glikogen dalam hati
f) Syok;tekanan sistolik <70 mmHg (anak 1-5 tahun <50 mmHg) yang disertai dengan
keringat dingin dengan perbedaan temperatur kulit mukosa >10C
g) Pendarahan spontan dari hidung,gusi,GIT atau disertai kelaina laboratorik adanya
gangguan koagulasi intravaskuler.
h) Kejang berulang >2x/24 jam setelah pendinginan pada hipertermia
12

i) Asidemia ,ph <7,25 atau asidosis (plasma bikarbonat <15mmol/L)


j) Makroskopik hemoglobinuri karena infeksi malaria akut

k) Diagnosa post-modern dengan ditemukannya parasit yang padat pada pembuluh


kapilet pada jaringan otak

(KMB 2 Hal.189)

J. Cara pencegahan
a) Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk malaria,dengan cara tidur memakai
kelambu,tidak berada di luar rumah pada malam hari,mengolesi badan dengan loction
nyamuk,memasang kawat kasa pada jendela
b) Membersihkan tempat sarang nyamuk,dengan cara membersihkan semak-semak
disekitar rumah dan melipat kain-kain yang bergantungan,mengusahakan di dalam
rumah tidak gelap,mengalirkan genangan air serta menimbunnya.
(Epidemiologi penyakit menular hal 282)
c) Komunitas
 Meningkatkan pelayanan kesehatan’
 Penanggulangan penularan malaria secara berkesinambungan
 Penyuluhan kepada masyarakat tentang perindukan malaria
(kumpulan makalah penyakit tropis dan infeksi di indonesia jilid 1 hal 14)

K. Pengobatan
a) Pengobatan malaria klinis dan bertujuan untuk menekan gejala klinis dan membunuh
gamer untuk mencegah terjadinya penularan.
b) Pengobatan kimia
 Klorokuin
 Suldoksin
 Tetrasiklin HCL
c) Pengobatan tradisional
 Daun pepaya
 Kulit batang
 Akar pohon

(epidemiologi penyakit menular hal.288)


13
L. Laboratorium
a) Hiperparasitemia >250.000 / ml atau >5%
b) Skizontemia darah perifer
c) Leukositosis
d) PCV <20%
e) Hb <7,1 g/dl
f) Glukosa darah <40 mg/dl
g) Ureum >60mg/dl
h) Glukosa CSS rendah,laktat CSS meingkat
i) SGOT meningkat >3x normal
j) Antitrombin rendah
k) Peningkatan 5-nukleotidase plasma

M. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan imunoserologis
Ditemukan nya parasit (plasmodium) di dalam penderita
b) Pemeriksaan Biomolekuler
Prinsipnya yaitu adanya protein pada plasmodium yang dapat mengikat acridine
orange akan mengidentifikasi eritrosit terinfeksi plasmodiu
c) Pemeriksaan mikroskopis malaria
Mendeteksi antibodi spesifik terhadap parasit plasmodium atau eritrosit yang
terinfeksi plasmodium.
d) Plasmodium tes darah untuk malaria
Digunakan untuk menemukan adanya parasit malaria sangat penting untuk
menegakkan diagnosis.
e) Tetesan preparat darah tebal
Pemeriksaan parasih dilakukan selama 5 menit
f) Tetesan darah tipis
Digunakan untuk idntifikasi jenis plasmodium,bila dengan parasit tebal sulit
dilakukan
g) Tes antigen
Yaitu mendeteksi antigen P-Falciparum
h) Pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction)
14
BAB III

ASKEP TEORITIS

Asuhan Keperawatan Teoritis


1. Pengkajian
a. Biodata:
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, status, alamat, agama, Tgl MRS, diagnosa
medis, keluarga yang dapat dihubungi, catatan keberangkatan, MR.
b. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama:
Biasanya klien dengan penyakit malaria datang ke RS dengan keluhan
demam, tidak mau makan, kepala terasa pusing, perut bagian kanan atas
terasa sakit, terasa mual dan ingin muntah.
 Riwayat kesehatan sekarang:
Biasanya klien yang menderita penyakit malaria pada saat dilakukan
pengkajian keluhan yang dirasakan oleh pasien adalah masih terasa
demam, lemas, mual, tidak mau makan.
 Riwayat kesehatan dahulu:
Biasanya klien yang mengalami penyakit malaria mempunyai riwayat
pernah mengalami penyakit malaria sebelumnya, danpernah dirawat di
RS atau berobat dengan gejala atau penyakit yang sama.
 Riwayat kesehatan keluarga:
Biasanya pasien yang menderita penyakit malaria ini, di dalam
keluarganya juga ada yang menderita penyakit malaria.
c. Dasar data pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malalse umum.
Tanda : takikardia, kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
2) Sirkulasi
Tanda : tekanan darah normal atau sedikit menurun, denyut perifer kuat
dan cepat ( fase demam ) kulit hangat, diuresis ( diaphoresis ) karena
vasolidatasi, pucat dan lembab ( vaso kontriksi ), hipovolemia, penurunan
aliran darah.
3) Eliminasi
Gejala : diare atau konstipasi, penurunan haluaran urine
Tanda : distensi abdomen

15
4) Makanan dan cairan
Gejala : anoreksia mual dan muntah
Tanda : penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan
penurunan masa otot, penurunan haluaran urine, kosentrasi urine.
5) Neuro sensori
Gejala : sakit kepala, pusing dan pingsan
Tanda : gelisah, ketakutan, kacau mental, disorlentas delirium atau koma.

6) Pernapasan
Tanda : tackipnea dengan penurunan kedalamam pernapasan.
Gejala : napas pendek pada istirahat dan aktivitas
7) Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan
alcohol, riwayat splenektomi, baru saja menjalani operasi/ prosedur
invasive, luka traumatic

2. Diagnosa keperawatan

a) Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan ketidakseimbangan


cairan
kode diagnostik D.0037
b) Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
Kode diagnostik D.0130
c) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring
Kode diagnostik D.0056

3.Rencana keperawatan
a)Definisi :beresiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit
b)Definisi:suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh
c)definisi:ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
16

Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Kode : 2107 Kode 1570


Risiko ketidakseimbangan Definisi: keparahan dari Definisi:
elektrolit berhubungan tanda dan gejala mual dan Pencegahan dan
dengan ketidakseimbangan muntah penanggulangan muntah
cairan
Outcome:
 210707 frekuensi muntah Manajemen muntah
skala (4)  Keji edemis terkait
 210708 intensitas muntah dengan
skala (4) warna,konsistensi,akan
 210709 distres muntah adanya darah,waktu dan
skala (4)
sejauh mana kekuatan
 210716 muntah proyektif
edemis
skala (4)
 210720  Ukur atau perkirakan
ketidakseimbangan volume emesis
elektrolit skala (4)  Sarankan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
 Pertimbangkan frekuensi
dan durasi muntah dengan
menggunakan skala duke
descriptive scales dan
rholes index of nausea
and vomiting (INV)
formulir 2
 Indikasi faktor-faktor
yang akan menyebabkan
atau berkontribusi
terhadap muntah.
 Pastikan obat antiemetik
yang efektif diberikan
untuk mencegah muntah
bila memungkinkan
 Kondisikan faktor-faktor
lingkungan yang mungkin
membangkitkan
keinginan untuk muntah
 Kurangi atau hilangkan
faktor-faktor yang
17 bersifat personal yang
memicu atau
meningkatkan keinginan
untuk muntah
 Pertahankan jalan nafas
lewat mulut
Monitor keseimbangan
cairan dan elekttrolit

Kode diagnostik:3350
Definisi:sekumpulan data
Hipertermia berhubungan dan analisa keadaan pasien
dengan proses penyakit Kode diagnostik:0802 untuk memastikan
Definisi:Tingkat kepatenan jalan nafas dan
suhu,denyut kecukupan pertukaran gas
nadi,respirasi,dan tekanan
darah dalam kisaran Monitor pernapasan
normal  Monitor
kecepatan,irama,kedalama
OUTCOME n dan kesulitan bernafas
 080201 suhu tubuh skala  Catat pergerakan
(4) dada,catat
 080202 denyut jantung ketidaksimetrisan,penggu
apikal skala (4) naan otot-otot bantu
 080208 irama jantung nafas,dan reaksi pada otot
apikal skala (4) supraclaviculas dan
 080203 denyut nadi interkosta
radial skala (4)  Monitor suara nafas
 080204 tingkat tambahan seperti ngorok
pernapasan skala (4) atau mengi
 080210 irama pernapasan  Monitor pola napas
skala (4)  Monitor saturasi oksigen
 080205 tekanan darah pada pasien yang tersedasi
sistolik skala (4)  Palpasi kesimetrisan
 080206 tekanan darah ekspansi paru
diastolik skala (4)  Perkusi torak anterior dan
 080209 tekanan nadi posterior,dari apeks ke
skala (4)
 080211 kedalaman bass paru,kanan dan kiri
inspirasi skala (4)  Catat lokasi trakea
 Monitor kelelahan otot-
otot diagpragma dengan
pergerakan parasoksikal
 Auskultasi suara
nafas,catat area dimana
terjadi penurunan atau
tidak adanya ventilasi dan
keberadaan suara nafas
18 tambahan
 Kaji perlunya penyedotan
pada jalan nafas dengan
Intoleransi aktivitas Kode diagnostik:0005 auskultasi suara nafas
berhubungan dengan tirah Definis:respon fisiologis ronki di paru
baring terhadap pergerakan yang
memerlukan energi dalam
aktivitas sehari-hari Kode diagnostik:1100
Defiisi:menyediakan dan
OUTCOME meningkatkan intake nutrisi
 000501 saturasi oksigen yang seimbang
ketika beraktivitas skala
(4) Manajemen Nutrisi
 000502 frekuensi nadi  Tentukan status gizi pasien
ketika beraktivitas skala dan kemampuan (pasien)
(4) untuk memenuhi
 000503 frekuensi kebutuhan gizi
pernapasan ketika Identifikasi (adanya) alergi
beraktivitas skala (4) atau intoleransi makanan
 000508 kemudahan yang dimiliki pasien
bernapasan ketika Tentukan apa yang menjadi
beraktivitas skala (4) prefensi makanan bagi
 000504 tekanan darah pasien
sistolik ketika Instruksikan pasien
beraktivitas skala (4) mengenai kebutuhan
 000505 tekanan darah nutrisi
diastolik skala (4) Bantu pasien dalam
 000506 temuan / hasil menentukan pedoman atau
EKG skala (4) piramida makanan yang
 000507 warna kulit skala paling cocok dalam
(4) memenuhi kebutuhan
 000509 kecepatan nutrisi dan prefensi
berjalan Tentukan jumlah kalori dan
 000511 toleransi dalam jenis nutrisi yang
menaiki tangga skala (4) dibutuhkan untuk
 000516 kekuatan tubuh memenuhi persyaratan
bagian atas skala (4) gizi
Berikan pilihan makanan
sambil menawarkan
bimbingan terhadap
pilihan (makanan) yang
lebih sehat,jika diperlukan

19

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
merupakan golongan plasmodium,dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk
anopheles.Protozoa parasit jenis ini banyak sekali terdapat diwilayah tropik,misalnya
amerika,asia dan afrika.Ada 4 jenis type plasmodium parasit yang dapat menginfeksi
manusia,namun yang sering kali ditemukan pada kasus penyakit malaria adalah plasmodum
falciparum dan plasmodium vivax.Lainnya adalah plasmodium overle dan plasmodium
malariae
20

DAFTAR PUSTAKA
Epidemiologi penyakit menular.Dr.H.Masriadi,S.KM.,S,Pd.I.,S.Kg.,M.Kes.,M.H

Keperawatan medikal bedah 2.Ns.Andra Saferi Wijaya,S.Kep.Cetakan pertama 2013

Kumpulan makalah penyakit tropis dan infeksi di indonesia.Soegeng Soegijanto.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) edisi 1

Nic.edisi bahasa indonesia.Edisi keenam

Noc.Edisi bahasa indonesia.Edisi kelima


21

Anda mungkin juga menyukai