Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI

PATHWAY MALARIA

DOSEN PENGAMPU

Sadar Prihandana, S. Kep.,Ns,M.Kep.Sp.KMB

DISUSUN OLEH:

1. Rizqi Dewi Lestari (P1337421023016)

2. Lily andreani aisya putri (P1337421023042)


3. Zenia Riski Amelia (P1337421023048)
KELAS

1 REGULAR A (KELOMPOK 1)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL

JL. DEWI SARTIKA NO.01 DEBONG KULON RT 01/RW 01

DAFTAR ISI

Halaman ................................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................

C. Tujuan Makalah .............................................................................................

D. Metode Penulisan ...........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

A. Pengertian Penyakit Malaria ..........................................................................

B. Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria ..............................................

C. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles ..................................................................

D. Mekanisme Penularan ....................................................................................

E. Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria ...............................................

F. Cara Pencegahan dan Pengobatan ..................................................................


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit malaria berasal dari benua afrika. Malaria merupakan penyakit akibat udara
atau musim yang buruk. Tahun 1880 penyebab penyakit malaria ditemukan oleh Laveran.
Penyebabnya adalah sebuah parasit yang hidup dalam sel darah manusia. Kemudian Ross
menemukan bahwa parasit itu ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk anopheles hidup di
daerah pantai, hutan, perkebunan, rawa dan persawahan, nyamuk ini juga menyukai air yang
kotor.

Penyakit malaria tersebar di seluruh dunia, khususnya di daerah beriklim panas dimana
parasit Plasmodium dapat berkembang baik. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini
di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.

Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun, dengan angka
kematian sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit malaria adalah daerah papua, akan
tapi sekitar 107 juta orang Indonesia tinggal di daerah endemis malaria yang tersebar dari Aceh
sampai Papua, termasuk di Jawa yang padat penduduknya (Adiputro,2008).

Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,
anak balita, ibu hamil. selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat
menurunkan produktivitas kerja.
Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan
vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan
kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan
pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan
malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan
rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga untuk membunuh nyamuk
dewasa, upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari Penyakit Malaria ?

b. Apa saja jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria ?

c. Bagaimana siklus hidup nyamuk anopheles?

d. Bagaimana Mekanisme penularannya?

e. Bagaiman cara pencegahan dan pengobatannya?

C. Tujuan Makalah

a. Mengetahui pengertian dari Penyakit Malaria

b. Mengetahui jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria

c. Mengetahui siklus hidup nyamuk anopheles

d. Mengetahui Mekanisme penularannya

e. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatannya


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Malaria

Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat akut maupun kronik,
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
Plasmodium protista eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk adalah penyebab utama dari
penyakit malaria. Didalam tubuh manusia penyakit ini bersembunyi dan berkembang biak
didalam hati (liver). Menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan gejala Seperti
demam, menggigil, anemia, sakit kepala dan pembesaran limpa. yang mana pada kasus yang
parah akan mengarah ke koma (tidak sadarkan diri) dan kematian. Infeksi malaria dapat
berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai
malaria berat.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan golongan Plasmodium.
Parasit protozoa penyebab penyakit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropis dan subtropis,
terutama di daerah yang berhutan dan mempunyai iklim basah, seperti di Amerika, Asia dan
Afrika.

Malaria sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Seorang ilmuan Hippocrates (400-
377 SM) Sudah membedakan jenis-jenis malaria. Alphonse Laveran (1880) menemukan
plasmodium sebagai penyebab malaria, dan Ross (1897) menemukan perantara malaria adalah
nyamuk anopheles.

Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh plasmodium falsifarum,
plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan yang mix atau campuranyang
penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina (Kemenkes,2011).

Menurut Hiswani (2004) Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya
melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Berdasarkan survai unit kerja SPP (serangga penular
penyakit) telah ditemukan di Indonesia ada 46 species nyamuk anopheles yang tersebar
diseluruh Indonesia. Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase laten
hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson, 2001).

Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun, dengan angka
kematian sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit malaria adalah daerah papua, akan
tapi sekitar 107 juta orang Indonesia tinggal di daerah endemis malaria yang tersebar dari Aceh
sampai Papua, termasuk di Jawa yang padat penduduknya (Adiputro,2008).

B. Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria

Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae dan ordo
coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu:

a. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina

Masa Inkubasi 12-17 hari, kadang-kadang lebih panjang 12-20 hari biasanya tanpa
gejala. Simptomatis Didahului dengan gejala nyeri kepala, nyeri pinggang, mual dan muntah,
Badan lesu, rasa ngantuk karena ada gangguan oksigen di otak, demam ( mula-mula demam
tidak teratur kemudian demam mulai teratur setiap 48 jam sekali, timbul setiap hari ke tiga.
Demam timbul waktu siang atau sore hari dan suhu badan dapat mencapai 41°C). pada
perabaan limpa mulai dapat membengkak, manifestasi klinik Pada malaria vivax dapat
berlangsung secara berat tetapi kurang membahayakan.

Malaria tersiana di Indonesia tersebar hampir diseluruh pulau. Ini merupakan jenis
malaria terbanyak yang ditemukan di daerah-daerah berjangkitnya malaria.

b.Plasmodium malaria penyebab malariae quartana.


Malaria ini banyak dijumpai didaerah Afrika, Amerika Latin, tetapi jarang ditemui di
Indonesia. Penyebarannya tidak seluas P. vivax dan P. falciparum. Masa inkubasi 18-40 hari.
Manifestasi klinik seperti pada malaria vivax hanya berlangsung lebih ringan. Biasanya
tanpa gejala, sering ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan darah dan dalam sel darah
merah ditemukan parasit malaria. Demam teratur setiap hari ke empat (72 jam sekali),
penyakit ini dapat menggangu ginjal dan berlangsung menahun. Semakin lama kerusakan
maka ginjalnya semakin parah, sehinga sel dan jaringan ginjal rusak dan mati, Gejala
gangguan ginjalnya lebih berat dari pada penyakit lainnya. Limpa membengkak sangat besar.

Prognosa umumnya baik, namun penyakit ini dapat kambuh kembali sepuluh tahun
kemudian. Orang yang pernah terkena penyakit ini sewaktu muda, suatu waktu mengalami
demam Seperti gejala penyakit malaria, maka perlu pemeriksaan darah untuk menemukan
parasit malarianya.

c. Plasmodium ovale

Merupakan bentuk yang paling ringan dari semua jenis malaria dan dapat sembuh
dengan sendirinya serta jarang kambuh.

Masa inkubasi 11-16 hari, Apabila terjadi infeksi campuran dengan plasmodium lain,
maka P.ovale tidak akan tampak di darah tepi tetapi plasmodium yang lain yang akan
ditemukan. Gejala klinis hampir sama dengan malaria vivax.

d.Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria yang
berat.

Jenis malaria ini tersebar luas di semua pulau di Indonesia. Masa inkubasi 9-14 hari.
Malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat (ganas), diitandai dengan sakit kepala,
pegal linu dan sakit pinggang, lengan dan tungkai dingin, mual dan muntah, kadang-kadang
disertai diare, demam ringan, limpa dan hati membengkak, gangguan pada ginjal.

Jika tidak diobati penyakit ini akan berlanjut terus dan semakin parah. Dan ketika
sudah menyerang otak akan timbul kejang dan lumpuh, serta kesadaran menurun bahkan
dalam kondisi tertentu penderita bisa sampai meninggal. Tetapi penyakit ini masih bisa
disembuhkan dengan cara penambahan takaran dan pengobatan, Seperti penambahan
antibiotic atau campuran berbagai anti malaria.

C. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles


Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-
tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang satu dengan tingkatan berikutnya terlihat
sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :

a. Tingkatan di dalam air.

b. Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).

Untuk kelangsungan hidup nyamuk diperlukan air, Jika tidak ada air maka siklus hidup
nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah : telur, jentik dan
kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air maka telur akan menetas dan
keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum. Dalam
pertumbuhannya jentik anopheles mengalami pelepasan kulit sebanyak empat kali.

Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada
suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Dari jentik akan tumbuh menjadi kepompong
(pupa) yang merupakan tingkatan atau stadium istirahat dan tidak makan. Pada tingkatan
kepompong ini memakan waktu satu sampai dua hari. Setelah cukup waktunya, dari
kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.

Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah
mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya
didarat atau udara. Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan kawin satu
kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24 -48 jam dari saat keluarnya dari
kepompong.

D. Mekanisme Penularan

Sebagian besar nyamuk anopheles akan mengigit pada waktu senja, atau pada waktu
malam hari. Pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar.
Plasmodium akan mengalami dua siklus, siklus aseksual (skizogoni) terjadi pada tubuh
manusia. Sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada nyamuk.

Parasit berkembang biak secara aseksual dalam tubuh manusia, Dimulai dengan
bersatunya gamet jantan dan betina untuk membntuk ookinet dalam perut nyamuk. Ookinet
akan menembus dinding lambung untuk membentuk kista di selaput luar lambung nyamuk.
Waktu yang diperlukan sampai pada proses ini adalah 8-35 hari, tergantung dari situasi
lingkungan dan jenis parasitnya. Pada tempat inilah kista akan membentuk ribuan sporozoit
yang terlepas dan kemudian tersebar ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar ludah
nyamuk.

Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan, Nyamuk anopheles
yang didalam tubuhnya mengandung parasit menggigit manusia. Sporozoit masuk kedalam
darah melalui gigitan tersebut. Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala
sesuai dengan jumlah sporozoit, kualitas plasmodium dan daya tahan tubuhnya. Sporozoit akan
memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati. Di hati sporozoit matang menjadi
skizon yang akan pecah dan melepaskan merozoit jaringan. Merozoit akan memasuki aliran
darah dan menginfeksi aliran darah untuk memulai siklus eritrositer. Merozoit dalam eritrosit
akan mengalami perubahan morfologi yaitu : merozoit bentuk cincin trofozoit
merozoit proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Diantara merozoit-merozoit tersebut
akan ada yang berkembang membentuk gametosit untuk kembali memulai siklus seksual
menjadi mikrogamet (jantan) dan mikrogamet (betina). Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah
yang bermanifestasi pada gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang
terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh nyamuk.

Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk anopheles atau
malaria bawaan (congenital) yang Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya
menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.

Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik yang
tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di
Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena
dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana
alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).

E. Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria

Gejala klinis dengan gejala utama demam mengigil secara berkala dan sakit kepala
kadang-kadang dengan gejala klinis lain sebagai berikut:

a. Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.

b. Nafsu makan menurun.


c. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.

d. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium
Falciparum.

e. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa.

f. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan

g. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol
adalah diare dan pucat, karena anemia serta berasal dari daerah malaria.

Gejala klasik malaria, biasanya terdiri atas 3 stadium yang berurutan yaitu:

a.Stadium dingin (cold stage)

Menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya
menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia, nadi cepat tetapi
lemah. Bibir dan jari pucat kebiru-biruan, kulit kering. Penderita mungkin muntah dan pada
anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

b.Stadium demam (Hot stage)

Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Muka
merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala dan muntah, nadi
menjadi kuat lagi. suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah
matang dan masuknya merozoit darah kedalam aliran darah.

Pada plasmodium vivax dan P. ovale sison-sison dari setiap generasi menjadi matang
setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan demam
sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada plasmodium malariaa,
fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivax/P. ovale, hanya interval
demamnya tidak jelas. Serangan demam di ikuti oleh periode laten yang lamanya tergantung
pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat kekebalan yang kemudian timbul pada
penderita.

c. Stadium berkeringat (sweating stage).


Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya
basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai dibawah suhu normal.
Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak
ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala yang disebutkan
diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada species parasit dan umur dari
penderita, gejala klinis yang berat biasanya teljadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh
plasmodium falciparum.

Pathway Malaria anoreksia

Gigitannyamuk anopheles

Menginvasiselparenkimhepar

Pembelahan inti

Merozoite lepas

Masuksirkulasidarah

Protein membrane Menginfeksieritrosit Kompensasitubuh


eritrositterinfeksi

Resiko
MALARIA Kuranginfor Perubahan
Pengikatankhususpada
masi
Peningkatanmet
CD 36 nutrisi kurang
abolisme
Kurang dari
KekuranganKadar O2
Peningkatan
Sumbatankapiler
Darahkeginjalmen Gangguanperfusi jaringan
Sirkulasijaringante
eritrofagositosis
dalamdarahmenur pengetahuan
hipertermi kebutuhan
Penurunankesa volume suhutubuh
galamipenurunan Produksi urine
Hipoksiajaringan rganggu
un
ginjal
Penurunanalirandarah serebral
daran
menurun HB menurun
cairan
BAB IIII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat akut maupun kronik dan
menyerang eritrosit. disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan golongan Plasmodium.
Parasit protozoa penyebab penyakit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina.

Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu di air dan
ditanah/udara. Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk
anopheles atau malaria bawaan (congenital), Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi
darah atau melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. gejala klinis dengan gejala utama demam
mengigil secara berkala dan sakit kepala kadang-kadang dengan gejala klinis lain Seperti Badan
terasa lemas, Nafsu makan menurun, berkeringat dan pucat karena kekurangan darah, untuk
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan cara tidur menggunakan kelambu, Kulit
dibaluri obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dll. cara pengobatan dapat
dilakukan dengan cara pemberian obat anti malaria (dengan resep dokter), memberikan obat
tambahan Seperti analgetik dan antipiretik.

B. Saran

Diharapkan pemerintah agar lebih memperhatikan dan melakukan penanggulangan


terhadap penyakit ini. Seperti melakukan penyuluhan secara intensif guna memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu
dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu dan
menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan kegiatan surveilens malaria secara
menyeluruh, baik pemantauan parasit dan spesies vektor serta kepadatan vektor malaria.

DAFTAR PUSTAKA

Widoyono, Penyakit Tropis Epid. Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Penerbit


Erlangga, Semarang. 2005

Supartini,N,T,Ilmu Penyakit Untuk Siswa Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Depkes RI, Tasikmalaya.
1996

Sutawanir. D., Metode Survei Sampel. Penerbit Karunika, UT, Jakarta. 1986

Depkes RI. Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan
Lingkungan Pemukiman, Jakarta. 1995

Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria

Tersedia : http://www.infopenyakit.com/2008/04/penyakit-malaria.html

Tersedia : http://en.wikipedia.org/wiki/anopheles
Tersedia : http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/10/penyebab-malaria-tanda-tanda-dan-
gejala.html

Tersedia : http://www.infodokterku.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=23:pengenalan-penyakit-malaria&catid=25:penyakit-
menular&Itemid=18

Anda mungkin juga menyukai