Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Halaman....

KATA PENGANTAR.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang.

B. Rumusan Masalah..

C. Tujuan Makalah.

D. Metode Penulisan.......

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Penyakit Malaria...........

B. Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria.

Siklus Hidup Nyamuk Anopheles.

D. Mekanisme Penularan ......

E. Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria


F. Cara Pencegahan dan Pengobatan.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran......

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Malaria berasal dari benua Afrika. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh udara atau
musim yang buruk. Pada tahun 1880 penyebab malaria ditemukan oleh Laveran.
Penyebabnya adalah parasit yang hidup dalam sel darah manusia. Kemudian Ross
menemukan bahwa parasit tersebut ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Nyamuk Anopheles
hidup di daerah pantai, hutan, perkebunan, rawa dan persawahan, nyamuk ini juga menyukai
air yang kotor.
Malaria tersebar luas di seluruh dunia, terutama di iklim panas di mana parasit Plasmodium
dapat berkembang biak. Wilayah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oseania
merupakan tempat dengan insiden malaria tertinggi.
Di Indonesia, penderita malaria mencapai 1-2 juta orang per tahun, dengan angka kematian
100 ribu orang. Kasus malaria tertinggi ada di Papua, namun sekitar 107 juta penduduk
Indonesia tinggal di daerah endemis malaria yang menyebar dari Aceh hingga Papua,
termasuk Jawa yang padat penduduknya (Adiputro, 2008).
Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi,
balita, ibu hamil. Selain itu, malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat
menurunkan produktivitas kerja.
Saat ini upaya pemberantasan malaria dilakukan melalui pemberantasan vektor penyebab
penyakit malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan pengobatan bagi yang diduga
menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan kepada penderita malaria
yang dinyatakan positif di laboratorium. . Istilah dari pemberantasan malaria selain dengan
pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan
lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga untuk membunuh nyamuk dewasa,
upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Penyakit Malaria?
b. Apa saja jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria?
c. Bagaimana siklus hidup nyamuk anopheles?
d.Bagaimana Mekanisme penularannya?
e. Bagaiman cara pencegahan dan pengobatannya?

C. Tujuan Makalah
a. Mengetahui pengertian dari Penyakit Malaria
b. Mengetahui jenis-jenis parasit penyebab penyakit malaria
c. Mengetahui siklus hidup nyamuk anopheles
d. Mengetahui Mekanisme penularannya
e. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Malaria
Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat akut maupun kronik,
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
Plasmodium protista eukariotik yang ditularkan oleh nyamuk adalah penyebab utama dari
penyakit malaria. Didalam tubuh manusia penyakit ini bersembunyi dan berkembang biak
didalam hati (liver). Menginfeksi sel darah merah sehingga menyebabkan gejala Seperti
demam, menggigil, anemia, sakit kepala dan pembesaran limpa. yang mana pada kasus yang
parah akan mengarah ke koma (tidak sadarkan diri) dan kematian. Infeksi malaria dapat
berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai
malaria berat.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan golongan Plasmodium. Parasit
protozoa penyebab penyakit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropis dan subtropis, terutama di
daerah yang berhutan dan mempunyai iklim basah, seperti di Amerika, Asia dan Afrika.
Malaria sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Seorang ilmuan Hippocrates (400-377
SM) Sudah membedakan jenis-jenis malaria. Alphonse Laveran (1880) menemukan
plasmodium sebagai penyebab malaria, dan Ross (1897) menemukan perantara malaria
adalah nyamuk anopheles.
Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh plasmodium falsifarum,
plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan yang mix atau
campuranyang penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina (Kemenkes,2011).
Menurut Hiswani (2004) Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang penularannya
melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Berdasarkan survai unit kerja SPP (serangga
penular penyakit) telah ditemukan di Indonesia ada 46 species nyamuk anopheles yang
tersebar diseluruh Indonesia. Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase
laten hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson, 2001).
Di Indonesia penderita malaria mencapai 1-2 juta orang pertahun, dengan angka kematian
sebanyak 100 ribu jiwa. Kasus tertinggi penyakit malaria adalah daerah papua, akan tapi
sekitar 107 juta orang Indonesia tinggal di daerah endemis malaria yang tersebar dari Aceh
sampai Papua, termasuk di Jawa yang padat penduduknya (Adiputro, 2008).
B. Jenis-jenis Parasit Penyebab Penyakit Malaria
Penyebab penyakit malaria adalah genus plasmodia family plasmodiidae dan ordo
coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam parasit malaria yaitu:
a. Plasmodium vivax penyebab malaria tertina
Masa Inkubasi 12-17 hari, kadang-kadang lebih panjang 12-20 hari biasanya tanpa gejala.
Simptomatis Didahului dengan gejala nyeri kepala, nyeri pinggang, mual dan muntah, Badan
lesu, rasa ngantuk karena ada gangguan oksigen di otak, demam (mula-mula demam tidak
teratur kemudian demam mulai teratur setiap 48 jam sekali, timbul setiap hari ke tiga.
Demam timbul waktu siang atau sore hari dan suhu badan dapat mencapai 41°C). pada
perabaan limpa mulai dapat membengkak, manifestasi klinik Pada malaria vivax dapat
berlangsung secara berat tetapi kurang membahayakan.
Malaria tersiana di Indonesia tersebar hampir diseluruh pulau. Ini merupakan jenis malaria
terbanyak yang ditemukan di daerah-daerah berjangkitnya malaria.
b. Plasmodium malaria penyebab malariae quartana.
Malaria ini banyak dijumpai didaerah Afrika, Amerika Latin, tetapi jarang ditemui di
Indonesia. Penyebarannya tidak seluas P. vivax dan P. falciparum. Masa inkubasi 18-40 hari.
Manifestasi klinik seperti pada malaria vivax hanya berlangsung lebih ringan. Biasanya tanpa
gejala, sering ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan darah dan dalam sel darah merah
ditemukan parasit malaria. Demam teratur setiap hari ke empat (72 jam sekali), penyakit ini
dapat menggangu ginjal dan berlangsung menahun. Semakin lama kerusakan maka ginjalnya
semakin parah, sehinga sel dan jaringan ginjal rusak dan mati, Gejala gangguan ginjalnya
lebih berat dari pada penyakit lainnya. Limpa membengkak sangat besar.
Prognosa umumnya baik, namun penyakit ini dapat kambuh kembali sepuluh tahun
kemudian. Orang yang pernah terkena penyakit ini sewaktu muda, suatu waktu mengalami
demam Seperti gejala penyakit malaria, maka perlu pemeriksaan darah untuk menemukan
parasit malarianya.
c.Plasmodium ovale
Merupakan bentuk yang paling ringan dari semua jenis malaria dan dapat sembuh dengan
sendirinya serta jarang kambuh.
Masa inkubasi 11-16 hari, Apabila terjadi infeksi campuran dengan plasmodium lain, maka
P.ovale tidak akan tampak di darah tepi tetapi plasmodium yang lain yang akan ditemukan.
Gejala klinis hampir sama dengan malaria vivax.
d. Plasmodium Falciparum penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria yang
berat.
Jenis malaria ini tersebar luas di semua pulau di Indonesia. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria
tropika merupakan bentuk yang paling berat (ganas), diitandai dengan sakit kepala, pegal linu
dan sakit pinggang, lengan dan tungkai dingin, mual dan muntah, kadang-kadang disertai
diare, demam ringan, limpa dan hati membengkak, gangguan pada ginjal.
Jika tidak diobati penyakit ini akan berlanjut terus dan semakin parah. Dan ketika sudah
menyerang otak akan timbul kejang dan lumpuh, serta kesadaran menurun bahkan dalam
kondisi tertentu penderita bisa sampai meninggal. Tetapi penyakit ini masih bisa
disembuhkan dengan cara penambahan takaran dan pengobatan, Seperti penambahan
antibiotic atau campuran berbagai anti malaria.
C. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles
Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-tingkatan
yang kadang-kadang antara tingkatan yang satu dengan tingkatan berikutnya terlihat sangat
berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :
a. Tingkatan di dalam air.
b. Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).
Untuk kelangsungan hidup nyamuk diperlukan air, Jika tidak ada air maka siklus hidup
nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: telur, jentik dan
kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air maka telur akan menetas dan
keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum. Dalam
pertumbuhannya jentik anopheles mengalami pelepasan kulit sebanyak empat kali.
Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu,
keadaan makanan serta species nyamuk. Dari jentik akan tumbuh menjadi kepompong (pupa)
yang merupakan tingkatan atau stadium istirahat dan tidak makan. Pada tingkatan
kepompong ini memakan waktu satu sampai dua hari. Setelah cukup waktunya, dari
kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.
Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah
mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya
didarat atau udara. Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan kawin satu
kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24 -48 jam dari saat keluarnya dari
kepompong.
D. Mekanisme Penularan
Sebagian besar nyamuk anopheles akan mengigit pada waktu senja, atau pada waktu malam
hari. Pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar.
Plasmodium akan mengalami dua siklus, siklus aseksual (skizogoni) terjadi pada tubuh
manusia. Sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada nyamuk.
Parasit berkembang biak secara aseksual dalam tubuh manusia, Dimulai dengan bersatunya
gamet jantan dan betina untuk membntuk ookinet dalam perut nyamuk. Ookinet akan
menembus dinding lambung untuk membentuk kista di selaput luar lambung nyamuk.
Waktu yang diperlukan sampai pada proses ini adalah 8-35 hari, tergantung dari situasi
lingkungan dan jenis parasitnya. Pada tempat inilah kista akan membentuk ribuan sporozoit
yang terlepas dan kemudian tersebar ke seluruh organ nyamuk termasuk kelenjar ludah
nyamuk.
Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan, Nyamuk anopheles yang
didalam tubuhnya mengandung parasit menggigit manusia. Sporozoit masuk kedalam darah
melalui gigitan tersebut. Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala sesuai
dengan jumlah sporozoit, kualitas plasmodium dan daya tahan tubuhnya. Sporozoit akan
memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati. Di hati sporozoit matang menjadi
skizon yang akan pecah dan melepaskan merozoit jaringan. Merozoit akan memasuki aliran
darah dan menginfeksi aliran darah untuk memulai siklus eritrositer. Merozoit dalam eritrosit
akan mengalami perubahan morfologi yaitu : merozoit bentuk cincin trofozoit
merozoit proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Diantara merozoit-merozoit
tersebut akan ada yang berkembang membentuk gametosit untuk kembali memulai siklus
seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan mikrogamet (betina). Eritrosit yang terinfeksi
biasanya pecah yang bermanifestasi pada gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit
manusia yang terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh
nyamuk.
Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk anopheles atau
malaria bawaan (congenital) yang Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya
menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta.
Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik yang
tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit di
Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena
dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien,
dimana alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).
E. Gejala Yang Timbul Akibat Penyakit Malaria
Gejala klinis dengan gejala utama demam mengigil secara berkala dan sakit kepala kadang-
kadang dengan gejala klinis lain sebagai berikut:
a. Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.
b. b. Nafsu makan menurun.
c.
d. C. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.
e.
f. d. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium
Falciparum.
g.
h. e. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran
i.
j. limpa.
k.
l. f. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan
m.
n. g. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang
menonjol adalah diare dan pucat, karena anemia serta berasal dari daerah malaria.
o.
p. Gejala klasik malaria, biasanya terdiri atas 3 stadium yang berurutan yaitu:
q.
r. a. Stadium dingin (cold stage)
s.
t. Menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya
menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia, nadi
cepat tetapi lemah. Bibir dan jari pucat kebiru biruan, kulit kering. Penderita mungkin
muntah dan pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15
menit sampai 1 jam.
u.
v. b. Stadium demam (Hot stage)
w.
x. Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Muka
merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala dan muntah,
nadi menjadi kuat lagi. suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium
ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya sison darah
yang matang dan masuknya merozoit darah kedalam aliran darah. telah
y.
z. Pada plasmodium vivax dan P. ovale sison-sison dari setiap generasi menjadi matang
setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan
demam sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada
plasmodium malariaa, fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivax/P.
ovale, hanya interval demamnya tidak jelas. Serangan demam di ikuti oleh periode
laten yang lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat
kekebalan yang kemudian timbul pada penderita.
aa.
bb. C. Stadium berkeringat (sweating stage).
cc.
dd. Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai sampai tempat tidurnya
basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai dibawah suhu
normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa
lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
Gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak selalu sama pada setiap penderita,
tergantung pada species parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat
biasanya teljadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh plasmodium falciparum.
ee.
ff. F. Cara Pencegahan dan Pengobatan
gg.
hh. Cara pencegahan, pemahaman tentang kebiasaan dan perilaku nyamuk Anopheles
betina sangat berguna dalam pencegahan penyakit. Tempat-tempat rawa dan
lingkungan mikro yang tenang dapat mendukung perkembangbiakan nyamuk
Anopheles. Menghindari tempat yang dipenuhi nyamuk dan membersihkan tempat
perindukannya dapat mengurangi kemungkinan gigitan nyamuk.
ii.
jj. Tindakan pencegahan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan
cara tidur menggunakan kelambu, pemasangan kasa nyamuk pada ventilasi rumah,
Kulit dibaluri obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dll.
kk.
ll. Pengobatan malaria bertujuan untuk pencegahan terhadap pemindahan parasit
(pemutusan rantai penularan). cara pengobatan dapat dilakukan dengan cara
pemberian obat anti malaria (dengan resep dokter), memberikan obat tambahan
Seperti analgetik dan antipiretik. Jika terjadi gangguan fungsi hati, ginjal, otak maka
pasien membutuhkan perawatan rumah sakit.
mm.
nn. Dalam pengobatan malaria terapi antiplasmodium dan perawatan suportif sangat
penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas. Klorokuin merupakan obat anti
malaria yang efektif terhadap P. falciparum yang sensitive terhadap klorokuin.
Keuntungannya tidak menyebabkan hipoglikemi dan tidak mengganggu kehamilan.
Namun, dengan meluasnya resistensi terhadap klorokuin, maka obat ini sudah jarang
dipakai untuk pengobatan malaria berat. Kona merupakan obat anti-malaria yang
sangat efektif untuk semua jenis plasmodium dan dipilih sebagai obat utama untuk
menangani malaria berat karena masih berefek kuat terhadap P. falciparum yang
resisten terhadap klorokuin. Meskipun kona dapat digunakan pada masa kehamilan,
tetapi dapat menyebabkan kontraksi uterus dan memberikan kontribusi untuk
hipoglikemia (Wilson, 2001).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang bersifat akut maupun
kronik dan menyerang eritrosit. disebabkan oleh parasit malaria yang merupakan
golongan Plasmodium. Parasit protozoa penyebab penyakit malaria ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu di air dan
ditanah/udara. Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk
anopheles atau malaria bawaan (congenital), Secara mekanik Penularan terjadi
melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik yang tidak steril lagi. gejala klinis
dengan gejala utama demam mengigil secara berkala dan sakit kepala kadang-kadang
dengan gejala klinis lain Seperti Badan terasa lemas, Nafsu makan menurun,
berkeringat dan pucat karena kekurangan darah, untuk menghindarkan diri dari
gigitan nyamuk yaitu dengan cara tidur menggunakan kelambu, Kulit dibaluri obat
anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dll. cara pengobatan dapat
dilakukan dengan cara pemberian obat anti malaria (dengan resep dokter),
memberikan obat tambahan Seperti analgetik dan antipiretik.

B. Saran
Diharapkan pemerintah agar lebih memperhatikan dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit ini. Seperti melakukan penyuluhan secara intensif guna
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan
menanggulangi malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah,
menggunakan kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan
kegiatan surveilens malaria secara menyeluruh, baik pemantauan parasit dan spesies
vektor serta kepadatan vektor malaria.

DAFTAR PUSTAKA
Widoyono, Penyakit Tropis Epid. Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya,
Penerbit Erlangga, Semarang. 2005

Supartini,N,T,Ilmu Penyakit Untuk Siswa Sekolah Pengatur Rawat Gigi, Depkes RI,
Tasikmalaya. 1996

Sutawanir. D., Metode Survei Sampel. Penerbit Karunika, UT, Jakarta. 1986

Depkes RI. Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan pemberantasan Penyakit


Menular dan Lingkungan Pemukiman, Jakarta. 1995

Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria

Tersedia http://www.infopenyakit.com/2008/04/penyakit-malaria.html

Tersedia http://en.wikipedia.org/wiki/anopheles

Tersedia : http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/10/penyebab-malaria

tanda-tanda-dan-gejala.html

Tersedia

http://www.infodokterku.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=23:pengenalan-penyakit

malaria&catid=25:penyakit-menular&Itemid=18

Anda mungkin juga menyukai