Anda di halaman 1dari 7

1.

macam macam gangguan tidur

Gangguan Tidur atau Sleep Disorder adalah kelainan yang membuat penderitanya
mengalami kesulitan akan mengatur pola tidurnya. Ciri-ciri penderita Gangguan Tidur
atau Sleep Disorde antara lain: bangun tidur tak segar, cepat mengantuk, sulit
berkonsentrasi, cepat lelah dan daya ingat yang terus menurun.

Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer
Society. Mereka menemukan:

Bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat
kematian terendah.
Orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat
kematiannya.
Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian
sebesar 15%.
Insomnia kronis – tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat
menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian.
Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan
dengan peningkatan angka kematian.
Jenis-jenis Penyakit Gangguan Tidur atau Sleep Disorder

Berikut adalah beberapa jenis penyakit gangguan tidur atau sleep disorder yang
umum terjadi:

1. Insomnia

Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Insomnia


Insomnia adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder ketika penderita kesulitan untuk
tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur. Atau dengan kata lain gangguan tidur yang
membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.

Ada Tiga macam insomnia :

a.Transient Insomnia

Gangguan tidur atau Sleep Disorder hanya beberapa malam.

B. Insomnia Jangka Pendek

Gangguan tidur atau Sleep Disorder dua atau empat minggu mengalami kesulitan tidur.
c. Insomnia Kronis

Gangguan tidur atau Sleep Disorder yang dialami hampir setiap malam selama sebulan
lebih.
2. Narkolepsi

Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Narkolepsi


Narkolepsi adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder ini secara umum ditandai
munculnya keinginan tidur di siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh
tertidur di sembarang waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari.
Narkolepsi adalah kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang
melibatkan system saraf pusat tubuh.

3. Hypersomnia

Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Hipersomnia


Hipersomnia adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder dengan rasa kantuk yang
berlebihan walaupun sudah tidur cukup. Penderita hipersomnia bisa tidur 16 sampai 20
jam sehari. Menurut World Sleep Foundation, hipersomnia terdiri dari 3 tipe. Tipe
hipersomnia adalah hipersomnia berulang, hipersomnia idiopatik dan hipersomnia post-
trauma.

4. Parasomnia

Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Parasomnia


Parasomnia adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder yang membuat penderitanya
melakkan kegiatan fisik yang tidak diinginkan. Parasomnia adalah suatu kelainan yang
disebabkan kejadia perilaku atau psikologis abnormal yang muncul di kala tidur. Tahapan
tertentu atau transisi fase tidur-terjaga.

Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu menandakan adanya
masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan. Ciri parasomnia adalah: Dorongan
membingungkan, Tidur jalan, Makan sambil tidur, Gigi gemetrik, Tidur bicara dan lain
sebagainya.
Sleep Apnea

5. Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Sleep Apnea


Tidur Apnea adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder dimana terjadinya penghetian
napas disaat tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi. Tidur apnea bisa muncul pada
segala kelompok usia dan jenis kelamin, namun lebih umum menimpa kaum pria.
Sleep Apnea terjadi ketika sebagian salran pernapasan bagian atas tersumbat dan
menghalangi proses pernapasan sesaat. Hal itu membuat penderita sleep apnea akan
sering terjaga saat tidur dan akan sangat merasa mengantuk di siang hari.
Sleep Paralisis

6. Gangguan Tidur atau Sleep Disorder Sleep Paralisis


Paralisis tidur adalah Gangguan tidur atau Sleep Disorder ditandai dengan kelumpuhan
mendadak saat tidur. Hal ini merujuk pada ketidakmampuan bergerak ketika kita sedang
tidur atau terjaga dari tidur. Sleep Paralisis biasanya akan mengalami masalah untuk
menggerakkan anggota badan, tidak bisa bersuara dan lain sebagainya. Bila kita
mengalami hal-hal seperti tersebut diatas, segeralah menemui Psikolog atau Tenaga
medis professional. Hal ini perlu kita lakukan agar terhindar dari Gangguan tidur atau
Sleep Disorder. Karena Gangguan tidur atau Sleep Disorder akan membuat hidup kita
jauh dari bahagia.

Penyebab Gangguan Tidur

Gangguan tidur disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari gangguan
tidur, antara lain:

 Gangguan fisik, seperti nyeri perut.

 Kondisi medis, seperti sesak napas.

 Obat-obatan, seperti kafein, antidepresan, atau stimulan.

 Gangguan kejiwaan, seperti depresi atau cemas.

 Kondisi lingkungan, seperti pekerja shift malam hari.

 Usia lanjut.

 Pecandu alkohol.

 Faktor genetik.
Gejala Gangguan Tidur

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan
tidur, antara lain:

Tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan
tidur yang ditandai dengan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Gangguan
ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu
terbangun dan duduk di tempat tidur

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dan
disertai dengan periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan tidur sleep
apnea termasuk kondisi berbahaya, karena menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak
mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Pengidap
OSA akan mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial, hal ini
disebabkan oleh obstruksi. OSA sangat berbahaya karena pengidap dapat kekurangan
oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain itu, pengidap akan merasakan sensasi
tercekik ketika tidur.

Insomnia, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur ini
membuat dirinya tak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan tersebut
menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan
aktivitas keesokan harinya.

Parasomnia. Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan
lahapnya tanpa sadar karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat
menyebabkan obsesitas dan juga penyakit lain yang berhubungan dengan pencernaan jika
tidak ditangani dengan tepat.

Pengobatan Gangguan Tidur

Pengobatan gangguan tidur harus berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan


umumnya merupakan kombinasi antara perawatan medis dan perubahan gaya hidup.
Pencegahan Gangguan Tidur

Beberapa upaya untuk mencegah gangguan tidur, antara lain:

 Mengonsumsi banyak sayuran dan ikan.

 Mengurangi asupan gula.

 Mengurangi stres dan kecemasan dengan aktivitas fisik.

 Mengikuti jadwal tidur yang teratur dan konsisten.

 Minum air putih lebih sedikit sebelum tidur.

 Membatasi asupan kafein, terutama pada sore atau malam hari.

 Mengurangi penggunaan rokok dan alkohol.

 Mengurangi asupan karbohidrat menjelang tidur.

3. Pengkajian teoritis pada klien luka bakar dan dermatitis

A. Identitas

Identitas yang disii berupa nama, jenis kelamin, No. mr, tanggal masuk dll.

B. Riwayak kesehatan sekarang

Biasanya pasien dengan luka bakat dan dermatitis mengeluh peradangan pada luka bakar akibat
kontak langsung dengan zat dan terkontaminasi.

C. Riwayat kesehatan terdahulu

Biasanya klien sebelum masuk rumah sakit tersiram zat berbahaya eehingga di bawa ke rumah
sakit

D. Pemeriksaan fisik

Kepala dan rambut tampak sinetris tidak berbau dan tidar terdapat kotoran

Telinga tampak simetri tidak terdapat kotoran


Mata tampak simetri, tidak terdapat kotoran, respon cahaya baik

Hygine mulut tampak bersih dan simetris

Dada tampak simetris

Kulit kaki terdapat luka bakar yang terjadi peradangan

E. Pemeriksaan diagnostik

Gangguan pola tidur akibat nyeri pada luka bakar

Data Etiologi Masalah


Ds : klien mengatakan sulit Perjalanan penyakit Gangguan pola tidur (00198)
tidur akibat nyetinpada luka
bakar
Do : klien kelihatan meringis
menahan sakit dan tampak
tidak bisa tidur

F. Diagnosa keperawatan

Gangguan pulantidur berhubungan dengan proses perjalanna penyakit ygbdirasakan klien

G.noc nic

Diagnosa kep Noc Nic


Gangguan pola tidur Pola tidur (05045) Dukungan tidur (05174)
berhubungan dengan proses - Keluhan sulit tidur - Memfasilitasi siklus
perjalanan penyakit (00198) menurun denagn skal 1 tidur terjaga dan
- Keluhan sering terjaga teratur
menurun dengan skala - Identifikasi pola
keluhan tidak puas aktivitas dan tidur
tidur berubah menurun - Identifikasi faktor
dengan skala 1 pengganggu tidur
- Keluhan istirahat tidak - Identifikasi makanan
cukup menurun dengan dan minuman yang
skla 1 dapat mengganggu
- Kemampuan tidur
beraktivitas meningkat - Identifikasi obat tidur
dengan skal 1 yang dipakai
- Modifikasi lingkungan
- Batasi waktu tidur
siang
- Fasilitasi
menghilangkan stres
sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur
rutin
- Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan
- Sesuaikan jadwal
pemberian obat
- Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari
makanan dan minuman
yang dapat
mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur
- Ajarkan relaksasibotot
autogenik atau cara
ninfarmakologi lainnya

Anda mungkin juga menyukai