Gangguan Tidur atau Sleep Disorder adalah kelainan yang membuat penderitanya
mengalami kesulitan akan mengatur pola tidurnya. Ciri-ciri penderita Gangguan Tidur
atau Sleep Disorde antara lain: bangun tidur tak segar, cepat mengantuk, sulit
berkonsentrasi, cepat lelah dan daya ingat yang terus menurun.
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer
Society. Mereka menemukan:
Bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat
kematian terendah.
Orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat
kematiannya.
Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian
sebesar 15%.
Insomnia kronis – tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat
menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian.
Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan
dengan peningkatan angka kematian.
Jenis-jenis Penyakit Gangguan Tidur atau Sleep Disorder
Berikut adalah beberapa jenis penyakit gangguan tidur atau sleep disorder yang
umum terjadi:
1. Insomnia
a.Transient Insomnia
Gangguan tidur atau Sleep Disorder dua atau empat minggu mengalami kesulitan tidur.
c. Insomnia Kronis
Gangguan tidur atau Sleep Disorder yang dialami hampir setiap malam selama sebulan
lebih.
2. Narkolepsi
3. Hypersomnia
4. Parasomnia
Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu menandakan adanya
masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan. Ciri parasomnia adalah: Dorongan
membingungkan, Tidur jalan, Makan sambil tidur, Gigi gemetrik, Tidur bicara dan lain
sebagainya.
Sleep Apnea
Gangguan tidur disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari gangguan
tidur, antara lain:
Usia lanjut.
Pecandu alkohol.
Faktor genetik.
Gejala Gangguan Tidur
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan
tidur, antara lain:
Tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan
tidur yang ditandai dengan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Gangguan
ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu
terbangun dan duduk di tempat tidur
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dan
disertai dengan periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan tidur sleep
apnea termasuk kondisi berbahaya, karena menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak
mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Pengidap
OSA akan mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial, hal ini
disebabkan oleh obstruksi. OSA sangat berbahaya karena pengidap dapat kekurangan
oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain itu, pengidap akan merasakan sensasi
tercekik ketika tidur.
Insomnia, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur ini
membuat dirinya tak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan tersebut
menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan
aktivitas keesokan harinya.
Parasomnia. Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan
lahapnya tanpa sadar karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat
menyebabkan obsesitas dan juga penyakit lain yang berhubungan dengan pencernaan jika
tidak ditangani dengan tepat.
A. Identitas
Identitas yang disii berupa nama, jenis kelamin, No. mr, tanggal masuk dll.
Biasanya pasien dengan luka bakat dan dermatitis mengeluh peradangan pada luka bakar akibat
kontak langsung dengan zat dan terkontaminasi.
Biasanya klien sebelum masuk rumah sakit tersiram zat berbahaya eehingga di bawa ke rumah
sakit
D. Pemeriksaan fisik
Kepala dan rambut tampak sinetris tidak berbau dan tidar terdapat kotoran
E. Pemeriksaan diagnostik
F. Diagnosa keperawatan
G.noc nic