Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET UKM

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi biaya)

DISUSUN OLEH :

1. Monica Fressia Sembiring


2. Rumondang Hasian Lumbantobing
3. Ronaldo Fransiskus 7173143032

PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Abstrak

UKM masih menghadapi banyak permasalahan dalam menjalankan


usahanya. Masalah yang sering dihadapi para pelaku UKM antara lain pemasaran
produk, teknologi, kualitas sumber daya manusia sampai pengelolaan keuangan.
Pengelolaan keuangan melalui penerapan kaidah kaidah akuntansi yang baik dan
benar terkadang diabaikan para pelaku UKM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para pelaku UKM
menerapkan pengelolaan keuangan melalui siklus akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk menilai kinerja dan kesehatan UKM, serta untuk mengetahui
jenis usaha mana yang penerapan kaidah akuntansi lebih baik

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa sebagian besar UKM


masih jauh dalam menerapkan kaidah kaidah akuntansi melalui siklus akuntansi,
dan jenis usaha manufaktur lah yang penerapan kaidah akuntansi lebih baik
dibanding usaha barang dan jasa. Oleh karena itu, diharapkan pihak terkait dalam
hal ini pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak lain dapat memberikan
perhatian terhadap para pelaku UKM yang menghadapi kesulitan dalam
menerapkan kaidah akuntansi sesuai dengan standar sehingga para pelaku UKM
dapat menyadari pentingnya penerapan siklus akuntansi terhadap keberhasilan
usaha mereka dan mampu menerapkannya di dalam usahanya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha tersebut, maka banyak berdiri


bentuk- bentuk usaha baik yang berskala kecil, menengah sampai berskala besar.
Di era globalisasi saat ini, terutama di saat krisis global sedang melanda dunia
diharapkan setiap bentuk usaha dituntut untuk bisa maju dan bertahan dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Salah satu bentuk usaha yang memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah UKM (Usaha
Kecil dan Menengah). UKM boleh dikatakan merupakan salah satu solusi
masyarakat untuk tetap bertahan dalam menghadapi krisis.

Di zaman sekarang ini sulitnya mencari pekerjaan menyebabkan banyaknya


pengangguran, Hal inilah yang menyebabkan seseorang membuat usaha bisnis.
Usaha bisnis tidak mesti besar akan tetapi usaha kecil menengah (UKM) pun
sudah dapat mengurangi jumlah pengangguran di zaman sekarang ini. Usaha
bisnis yang paling di butuhkan oleh masyarakat adalah dalam hal makanan karena
makanan merupakan suatu kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia salah
satunya adalah tukang bakso. Menurut dari hasil pengamatan saya selama ini di
masa yang modern ini atas banyaknya konsumen yang menyukai atau
menggemari berbagai hal yang cepat saji, salah satunya yang paling banyak di
gemari oleh konsumen adalah makanan yang serba instant.

Maka di masa ini banyak sekali seorang produsen atau pedagang yang
menjual makanan yang cepat saji atau bisa disebut juga makanan yang instant. Hal
ini sangat berhubungan dengan dunia bisnis. Maka pada penelitian ini saya akan
membahas mengenai bisnis berjualan Bakso. kenapa saya memilih judul BAKSO
SIMAS karena banyak kalangan masyarakat mengemari makanan tersebut dari
kalangan atas maupun kalangan bawah
1.2 RUMUSAN MASALAH

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bentuk usaha yang
memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan UKM
boleh dikatakan merupakan salah satu solusi masyarakat untuk tetap bertahan
dalam menghadapi krisis.

Persoalan klasik adalah masalah permodalan dan pemasaran. Permodalan


dasar utamanya yaitu karena sistem akuntansi yang belum diterapkan,
dikarenakan Usaha mikro Kecil dan Menengah banyak mengalami kendala dalam
pembuatannya, yaitu minimnya ilmu yang dimiliki tentang sistem akuntansi dan
hal itu merupakan kendala sebagian besar yang dihadapi oleh beberapa UKM,
dengan kata lain, tidak mengerti harus bagaimana, apa yang harus dipersiapkan,
dan bagaimana menerapkannya.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian yang


diajukan adalah:

1.Bagaimana latar belakang pendirian UKM Simas ?

2.Bagaimana jenis usaha yang digeluti di UKM Bakso Simas ?

3.Bagaimana permodalan di UKM Bakso Simas ?

4.Bagaimana proses produksi di UKM Bakso Simas ?

5.Bagaimana promosi kerupuk di UKM Bakso Simas ?

6.Bagaimana persaingan yang di hadapi oleh UKM Bakso Simas ?

7.Berapa keuntungan yang di peroleh oleh UKM Bakso Simas ?

8.Bagaimana pengembangan usaha UKM Bakso Simas ?

9.Apa saja hambatan yang dialami oleh UKM Bakso Simas ? Pada saat produksi
maupun distribusi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk menjelaskan latar belakang pendirian UKM Bakso Rezeki.

2. Untuk menjelaskan jenis usaha yang digeluti di UKM Bakso Rezeki.

3. Untuk menjelaskan permodalan yang terdapat pada UKM Bakso Rezeki.

4. Untuk menjelaskan proses produksi UKM Bakso Rezeki.

5. Untuk menjelaskan promosi UKM Bakso Rezeki.

6. Untuk menjelaskan persaingan yang dihadapi pada UKM Bakso Rezeki.

7. Untuk menjelskan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan UKM


Bakso Rezeki.

8. Untuk menjelaskan pengembangan usaha di UKM Bakso Rezeki.

9. Untuk menjelaskan hambatan yang dialami UKM Bakso Rezeki.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

1. Pengertian akuntansi
Menurut Eldon (2000:135), “akuntansi adalah seni mencatat,
mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan transaksi dan kejadian yang terjadi,
paling tidak sebagian, bersifat keuangan dan dengan cara bermakna dan dalam
satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya”.
Skousen (2004:8) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “akuntansi adalah
suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif terutama
yang mempunyai sifat keuangan dari suatu usaha ekonomi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam memilih alternetif-alternatif dari suatu
keadaan”.
Dapat disimpulkan akuntansi adalah untuk memberikan informasi ekonomi
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Tujuan akuntansi
Skousen (2004:8) mengungkapkan bahwa tujuan menyeluruh akuntansi
adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan didalam pembuatan
keputusan ekonomi. Informasi akuntansi dapat digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Pemilik Usaha Pemilik dari suatu usaha perlu mengetahui bagaimana
keadaan keuangan usaha yang dimilikinya serta prospeknya di masa
datang.
2. Kreditur Pihak kreditur perlu mengetahui keadaan keuangan suatu
usaha sebelum memberikan pinjaman. Kreditur harus cermat dalam
menilai kemampuan suatu usaha dalam hal pengembalian pinjaman
dan sebagai pertimbangan apakah akan diberikan pinjaman lagi.
3. Pemerintah Pihak pemerintah membutuhkan informasi akuntansi untuk
tujuan- tujuan perpajakan dan peraturan-peraturan lainnya.
4. Pihak-pihak lain Pegawai dan serikat pekerja perlu mengetahui
mengenai stabilitas dan profitabilitas tempat mereka bekerja.
3. Hasil penelitian lainnya

Menurut Kristanti (2007) menunujukkan bahwa tujuan utama dari UKM


menyusun laporan keuangan adalah untuk tujuan perencanaan dan pengambilan
keputusan, sedangkan UKM mengalami kendala-kendala bila harus mengikuti
prinsip-prinsip standar akuntansi yang diterima umum dalam menyusun laporan
keuangan karena standar akuntansi tersebut lebih diperuntukkan bagi perusahaan-
perusahaan besar. Penelitian-penelitian sejenis lainnya, menekankan bahwa biaya
untuk menyiapkan informasi yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
melebihi potensi keuntungan yang dapat dicapai melalui peningkatan laporan
keuangan (Gavin Reid; Julia Smith, 2007)

2.2 Hipotesis

UKM tidak dapat menghitung biaya produksi dalam memproduksi produknya


sehingga dapat menentukan harga jualnya dengan wajar.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. PROFIL USAHA KECIL


Industri rumah tangga bakso Rezeki ini didirikan oleh pak yuslril dan
keluarga lima tahun yang lalu, tepatnya tahun 2009. Lokasi usaha (rumah bang
yanto) bertempat di jl. Pancing ,dekat kampus UNIMED dan dekat dengan
sekaligus merupakan lokasi yang sangat strategis karena dekat dengan jalan raya.
Pada mulanya, pemilik mendapatkan ide kreatif bakso Simas dari hasil coba-coba.
Awalnya, Bang yanto adalah seorang penjual mie ayam dan mencoba inovasi baru
yaitu membuat bakso dengan bahan dasar sapi. Setelah merasa hasil uji cobanya
berhasil, dia berusaha mengembangkan usaha dengan membuat bakso Simas,
bakso tersebut sangat diminati konsumen. Memang masyarakat cukup suka
dengan hadirnya bakso Rezeki ini. Jika satu porsi mie ayam bakso Simas dijual
dengan harga sekitar Rp 10.000,-.

3.2 SISTEM PEMASARAN

Sistem pemasaran yang dilakukan masih berada di tempat yg tetap. Karena


memiliki gerobak dan rumah sendiri sehingga pemasaran yg dilakukan adalah di
tempat tersebut.

3.3 KETENAGAKERJAAN

Tenaga kerja yang digunakan mengambil dari orang luar, untuk dijadikan
pegawai. Di bakso Rezeki ini, 8 Pegawai.

3.4 PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI USAHA KECIL

Usaha kecil bakso Rezeki ini belum memiliki pembukuan yang jelas dan
terperinci mengenai pemasukan dan pengeluaran per hari sehingga sulit untuk
memperkirakan omzet yang diperoleh selama sehari ataupun sebulan. Kegiatan
pengeluaran dan pemasukan dilakukan begitu saja tanpa ada bukti berupa nota
atau faktur serta pencatatan secara menyeluruh.

Oleh karena itu, kami (observer) berusaha untuk mengestimasikan sendiri arus
uang/hari yang ada di UKM “Bakso Simas”:

3.5 Modal awal pendirian bakso Simas :

a. Modal awal : ± Rp. 50.000.000,-


3.6 Pemasukan :

a. Pendapatan bakso Rezeki perhari ± Rp. 500.000,-

b. Pendapatan bakso Rezeki perbulan ± Rp. 15.000.000,-

3.7 Pengeluaran :

a. Biaya penggilingan : Rp. 3.000,- / Kg (5 kg/ per hari)

b. Belanja bulanan : Rp. 3.500.000,-

c. Belanja bahan pendukung : Rp. 50.000,-

3.8 Total :

a. Pengeluaran : Rp. 4.000.000,-

b. Pemasukan : Rp. 15.000.000,-

c. Laba bersih : Rp 9.000.000,-

3.9 Bahan pembuatan bakso simas :

1. Daging sapi 5 Kg

2. Sagu 1 ½ Ons

3. Garam secukupnya

4. Bawang putih secukupnya

5. Bawang goreng secukupnya

6. Baking soda secukupnya

7. Mie keriting secukupnya

3.10 PROSES PEMBUATAN BAKSO

1. Siapkan baskom berisi air panas.


2. Proses pembulatan/pencototan: Bentuk adonan menjadi bulat-bulat dengan
tangan lalu segera masukkan ke baskom berisi air panas agar adonan menjadi
benar-benar kuat dan bulat serta tidak penyok.

3. Proses perebusan : Masukkan bulatan-bulatan bakso ke dalam wajan besar


berisi air yang sudah mendidih, masak hingga setengah matang.

4. Proses penirisan: Angkat bakso dan tiriskan.

5. Proses pengeringan: Keringkan semua bakso di ruangan luas namun


terlindung dari panas matahari (di dalam rumah).

3.11 PROSES PEMBUATAN KUAH BAKSO

1. Pertama-tama didihkanlah tiga literair bersih diatas api sedang.

2. Kemudian masukkan tulang sapi dan didihkan sebentar lalu kecilkan


apinya

3. Lalu masukkan bawang putih, masaklah terus dengan api kecil sampai
kuah mendidih selama 1 jam dan kuah menyusut 1/3 bagian

4. Selanjutnya masukkan kaldu ayam,merica dan garam. biarkan diatas api


kecil sampai mendidih beberapa saat, matikan api.

5. Keluarkan sumsum dalam tulang sapi sampai bersih. biarkan mengambang


dikuah.

6. Kaldu siap dipakai untuk kuah bakso. cicipi, jika kurang asin tambahkan.

3.12 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UKM DALAM


MENGEMBANGKAN USAHA BAKSO REZEKI.

1. Kendala yang umum dihadapi oleh usaha kecil adalah masalah modal.
Para pengusaha industri kecil umumnya enggan meminjam uang di bank
karena prosedurnya yang sangat rumit.
2. Usaha bakso Simas ini sebenarnya masih membutuhkan mesin
pencototan (proses pembulatan adonan menjadi bakso) yang selama ini masih
dilakukan secara manual dengan tangan.

3. Harga ayam yang naik, terutama pada momen menjelang Idul Adha, dari
yang rata-rata awalnya berkisar antara Rp 95.000,00/kg, menjadi Rp
97.000,00/kg. Biasanya hal tersebut disiasati dengan membentuk bulatan baso
menjadi agak lebih kecil.

3.13 PENGEMBANGAN USAHA

Untuk pengembangan usaha bang Yanto telah berupaya meningkatkan


kualitas usahanya dengan cara :

1. Tetap menjaga kualitas bakso, baik dari rasa, ukuran maupun harga.

2. Melakukan inovasi terhadap bakso yang digunakan untuk produksi.


BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan


telapak tangan,, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan
dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa
yang dicita-citakan akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya
semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan usaha yang maksimal dengan
ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak singkat(tidak instan). Setelah
mengadakan observasi di ukm bakso Simas , perusahaan tersebut saat ini sudah
mengalami perkembangan yang pesat. Bakso yang diproduksi oleh bang Yanto
harganya relatif murah di banding bakso sapi lainnya. Karena itu bakso ini
diminati oleh berbagai kalangan. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan
dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.

4.1.1 SARAN

1. Untuk perusahaan bakso ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar
minat masyarakat tidak menurun.

2. Sebaiknya menempatkan usaha di tempat yg strategis, agar penjualan bisa


meningkat.

3. Sebaiknya ukm bakso Simas ini, menambahkan berbagai minuman seperti


es campur, es kelapa, dll. Agar konsumen lebih tertarik.

4.2 Implikasi/rekomendasi

Harapanya UKM dapat menghitung seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan


dalam memproduksi suatu produk agar dapat menentukan harga jual yang wajar
dan dapat mendapatkan laba. Cara agar menhitung biaya-biaya produksi adalah :

Pengertian Biaya Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan


biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Biaya
yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau
apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang
seharusnya tersebut. Akuntansi biaya selanjutnya melakukan analisis terhadap
penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya dan menyajikan
informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Berdasarkan analisis
penyimpangan tersebut manajemen akan dapat memepertimbangkan tindakan
koreksi. Adapun pengertian biaya menurut Mulyadi (2007: 24) adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemudian akan terjadi pada tujuan tertentu (dalam arti luas) sedangkan
dalam arti yang lebih sempit, biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber
ekonomi untuk memperoleh aktiva. Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
biaya sebagai suatu pengorbanan atas sumber-sumber ekonomi untuk
mendapatkan sesuatu yaitu pendapatan. Biaya sebagai harga pokok yang dapat
diukur atau merupakan harga pertukaran atas sumber ekonomis yang dikorbankan
atau diserahkan untuk mendapatkan suatu barang, jasa atau aktiva. Terkadang
biaya juga diukur berdasarkan

harga pasar dan aktiva yang didapat. Biaya sebagai beban adalah apabila
pengorbanan sumber ekonomis dalam rangka merealisasikan pendapatan dengan
demikian, jika dari cara bagaimana perusahaan pada umumnya berupaya untuk
menghasilkan laba, maka perbedaan antara harga pokok dan beban semata-mata
terletak pada faktor waktu. Penggolongan Biaya Penggolongan biaya harus
disesuaikan dengan tujuan dari biaya yang disajikan. Menurut Mulyadi (2007: 14)
biaya digolongkan menjadi lima, yaitu: 1. Penggolongan biaya menurut objek
pengeluaran, dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar,
maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya
bahan bakar”. 2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. a. Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong; biaya gaji karyawan yang
bekerja dalam bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi. b. Biaya Pemasaran Merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah
biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang
pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran. c.
Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi
kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji
karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan biaya pemeriksaan
akuntan, biaya photocopy. 3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya
dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya dapat ditujukan berupa produk atau
departemen. Hubungan antara biaya dengan produk ialah, biaya dapat dibagi
menjadi dua, yaitu: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Hubungan antara biaya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua, yaitu:
biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen. Hubungan
antara biaya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua
golongan yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect
cost). 4. Penggolongan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan dalam hubungannya dengan perubahan volume
aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi, biaya variabel, biaya semi variabel,
biaya semi fixed dan biaya tetap. 5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu
manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu pengeluaran modal (capital
expenditure), pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Harga Pokok
Produksi Harga pokok produksi atau products cost merupakan elemen penting
untuk menilai keberhasilan (performance) dari perusahaan dagang maupun
manufaktur. Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-
indikator tentang sukses perusahaan, seperti misalnya: laba kotor penjualan, dan
laba bersih. 1. Pengertian Harga Pokok Produksi. Harga pokok produksi pada
dasarnya menunjukan harga pokok produk barang dan jasa yang diproduksikan
dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal ini berarti bahwa harga pokok
produksi merupakan bagian dari harga pokok. Harga pokok dari produk yang
terjual dalam suatu periode akuntansi. Berikut ini pengertian harga pokok menurut
beberapa pendapat. Menurut Nurlela (2007: 60), harga pokok produksi adalah
Kumpulan biaya produksi

yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan
produk dalam proses akhir. Berdasarkan definisi di atas harga pokok produksi
merupakan biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi. 2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Perusahaan untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik suatu perusahaan
dihitung dengan mengurangkan pendapatan yang diperoleh dengan biayabiaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Disinilah informasi dari
harga pokok produksi diperlukan. Menurut Mulyadi (2007: 41) manfaat dari
penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut: a.
Menentukan harga jual produk Perusahaan yang berproduksi masa memproses
produknya untuk memenuhi persediaan di gudang, dengan demikian biaya
produksi dihitung dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilakan informasi
biaya produksi per satuan produk. Penentuan harga jual produk, biaya produksi
per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya
lain serta data non biaya. b. Memantau realisasi biaya produksi Manjemen
memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
dibandingkan dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, oleh sebab itu
akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah
produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan
sebelumnya. c. Menghitung Laba Rugi Periodik Guna mengetahui apakah
kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu
menghasilkan laba bruto. Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. d.
Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk jadi dan produk dalam proses yang
di sajikan dalam neraca pada saat manajemen di tuntut untuk membuat
pertanggungjawaban per periode, manajemen harus menyajikan laporan keuangan
berupa neraca dan laporn laba rugi, yang menyajikan harga pokok persediaan
produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca masih dalam proses.
Berdasarkan catatan biaya poduksi yang masih melekat pada produk jadi yang
belum di jual pada tanggal neraca serta dapat diketahui biaya produksinya. Biaya
yang melekat pada produk jadi pada tanggal neraca disajikan dalam harga pokok
persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai
harga pokok persediaan produk dalam proses. 3. Unsur-Unsur Harga Pokok
Produksi Menurut Nurlela (2007: 219), unsur-unsur harga pokok produksi dibagi
menjadi tiga, yaitu : a. Biaya bahan baku Biaya ini meliputi harga pokok dari
semua bahan yang secara praktis dapat diidentifikasi sebagai produk selesai. b.
Biaya tenaga kerja langsung Meliputi gaji dan upah dari seluruh tenaga kerja
langsung yang secara praktis dapat diidentifikasikan dengan pengolahan bahan
menjadi produk jadi atau setengah jadi. c. Biaya overhaed pabrik Biaya ini
meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik juga meliputi biaya bahan penolong, gaji dan
upah tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tak langsung lainnya. 4.
Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi.

4.3 Keterbatasan

Dalam usaha UKM banyak UKM yang tidak menghitung biaya yang
mereka keluarkan dalam memproduksi produknya. Pengusaha UKM hanya
menghitung biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja saja. Biya yang UKM
keluarkan diluar dari itu tidak mereka hitung.
DAFTAR PUSATAKA

https://ojs.poltek-kediri.ac.id/index.php/JAEB/article/download/308/229

http://e-journal.polsa.ac.id/index.php/jneti/article/download/17/14

Anda mungkin juga menyukai