Anda di halaman 1dari 26

PENERAPAN PROSES AKUNTANSI

PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDY KASUS PADA


PERUSAHAAN JASA FOTOCOPY SULIS)
DI KOTA PONTIANAK
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Sebagai salah satu syarat untuk

Menyelesaikan Studi Diploma III Akuntansi

OLEH:

SEPTIANA BERTIANI

NIM 3201705172

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2020
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI.................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian..................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................ 3

1.3. Batasan Penelitian................................................................ 3

1.4. Tujuan Penelitian.................................................................. 3

1.5. Manfaat Penelitian................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Akuntansi............................................................................... 5

2.2. Pelaporan Keuangan............................................................... 6

2.3. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM...................... 9

2.4. Perusahaan Jasa....................................................................... 13

2.5. Penelitian Terdahulu............................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian.................................................................... 19

3.2. Sumber Data.......................................................................... 19

3.3. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 20

3.4. Analisis Data........................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah suatu kegiatan

ekonomi yang berperan penting untuk suatu negara atau daerah. Karena dengan

banyaknya jumlah UMKM, maka akan semakin banyak pula penciptaan

kesempatan kerja bagi para pengangguran. Selain itu UMKM dapat dijadikan

sebagai sumber pendapatan khususnya didaerah pedesaan dan rumah tangga

berpendapatan rendah. UMKM memiliki kekuatan pendorong terdepan dalam

pembangunan ekonomi. Kegiatan ekonomi kecil yang berpengaruh besar dalam

menyerap tenaga kerja yang besar, walaupun tidak sebesar perusahaan. UMKM

juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut

permintaan pasar, hal ini dapat dilihat dari UMKM itu sendiri yang sangat

teridentifikasi dan memberikan kontribusi penting dalam perdagangan.

UMKM di Indonesia memiliki peranan penting dalam perekonomian

nasional, terutama dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Mengingat pentingnya peranan UMKM dibidang ekonomi, sosial dan politik,

maka saat ini perkembangan UMKM diberi perhatian cukup besar diberbagai

belahan dunia.

UMKM mempunyai peranan yang strategis dalam pembangunan

ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan

tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan.UMKM diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya nasional,

termasuk pemanfaatan tenaga kerja yang sesuai dengan kepentingan rakyat dan

1
mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimum. Rahmana (2009)

menambahkan UMKM telah menunjukkan peranannya dalam penciptaan

kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting bagi pertumbuhan

Produk Domestik Bruto (PDB).Usaha kecil juga memberikan kontribusi yang

tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor-sektor industri,

perdagangan dan transportasi. Sektor ini mempunyai peranan cukup penting

dalam penghasilan devisa negara melalui usaha pakaian jadi (garment), barang-

barang kerajinan termasuk meubel dan pelayanan bagi turis.

Peranan dalam bidang sosial bahwa UMKM disini mampu memberikan

manfaat sosial yaitu mereduksi ketimpangan pendapatan, terutama di negara-

negara berkembang. Peranan usaha kecil tidak hanya menyediakan barang-

barang dan jasa bagi konsumen yang berdaya beli rendah, tetapi juga bagi

konsumen perkotaan lain yang berdaya beli lebih tinggi. Selain itu, usaha kecil

juga menyediakan bahan baku atau jasa bagi usaha menengah dan besar,

termasuk pemerintah lokal. Tujuan sosial dari UMKM adalah untuk mencapai

tingkat kesejahteraan minimum, yaitu menjamin kebutuhan dasar rakyat.

Satu diantara jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang

saat ini pertumbuhan bisnisnya sedang berkembang adalah usaha jasa fotocopy.

Jenis usaha fotocopy merupakan salah satu langkah yang tepat dilakukan.

Karena fotocopy adalah salah satu kebutuhan sebagian dari pelajar, mahasiswa,

dosen, karyawan, maupun masyarakat di sekitar lingkungan kampus yang

sirkulasi permintaannya dilakukan setiap hari. Daya saing yang dimiliki usaha

fotocopy cukup tinggi sehingga kebutuhan relatif stabil. Mesin fotocopy

merupakan peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas dari

2
dokumen,buku,maupun sumber lain. Biasanya dalam sebuah pekerjaan,mesin

fotocopy sangat dibutuhkan untuk memperbanyak data dan dokumen secara

singkat dan mudah. Kita dengan mudah memperbanyak gambar dan

tulisan,tinggal tekan tombol,tunggu sejenak,semua pekerjaan penggandaan

beres.

Fotocopy sulis merupakan perusahaan jasa perseorangan yang didirikan

oleh Parman. Beralamat di Jl. Dr.Wahidin, Sungai Jawi, Kec. Pontianak Kota,

Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Fotocopy ini merupakan usaha yang dirintis

sejak 10 tahun usaha ini sudah berjalan kurang lebih sekitar 8 tahun dan sudah

mempunyai banyak pelanggan. Usaha ini termasuk usaha yang bergerak

dibidang jasa yang melayani percetakan.

Tantangan utama yang sering dihadapi oleh pemilik UMKM adalah

terkait dengan pengelolaan dana. Pengelolaan dana yang baik merupakan faktor

kunci yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan UMKM. Metode

praktis dan manjur dalam pengelolaan dana pada UMKM adalah dengan

menerapkan akuntansi dengan baik. Dengan demikian, akuntansi menjadikan

UMKM dapat memperoleh berbagai informasi keuangan dalam menjalankan

usahanya (Arifin,dkk,2012). Pencatatan proses akuntansi harus sesuai dengan

setiap transaksi yang terjadi dan berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

Standar akuntansi mempunyai perlakuan akuntansi mulai pengakuan,

pengukuran, penyajian maupun pengungkapan, dan tentunya dapat menjadi

dasar untuk menyusun laporan keuangan yang andal (Andrianto,dkk,2017).

Namun dalam pelaksanaanya pembukuan tersebut merupakan hal yang sulit bagi

pemilik UMKM karena keterbatasan pengetahuan terhadap ilmu akuntansi,

3
rumitnya proses akutansi, dan anggapan bahwa laporan keuangan bukanlah hal

yang penting bagi pengusaha UMKM.

Observasi awal yang dilakukan peneliti, ternyata ditemukan bahwa

penyusunan laporan keuangan pada fotocopy sulis hanya berdasarkan

kemampuan pemilik saja. Laporan keuangan fotocopy sulis hanya berupa

pencatatan pemasukan. Pencatatan pemasukan yang dilakukan inipun tidak

dilakukan proses lanjutan lagi sebagaimana tercantum di dalam siklus akuntansi,

sehingga sulit untuk menentukan pendapatan bersih. Begitu juga dengan pola

pikir dan kesadaran pemilik UMKM masih rendah, pemilik beranggapan apabila

dalam usahanya menerapkan akuntansi hanya akan menambah rumit pekerjaan.

Seharusnya para pemilik UMKM dapat memahami manfaat dari penerapan

proses akuntansi, hal ini karena aspek penting dari pengelolaan suatu usaha

adalah keuangan, maka apabila pengelolaan keuangan pada suatu usaha

amburadul atau tidak terkelola dengan baik dapat dipastikan usaha tersebut akan

mengalami gejolak dan tidak jarang hingga mengalami gulung tikar.

Sudah selayaknya penelitian ini penting untuk dilakukan guna

memecahkan berbagai macam permasalahan pada kegiatan UMKM yang

berkaitan dengan keuntungan, modal, kerugian atau biaya operasional serta

dapat menentukan keputusan yang secara adil, maka sesuai pernyataan mendasar

di atas, penulis tertarik untuk membantu membuatkan pencatatan proses

akuntansi pada fotocopy sulis agar dapat mengetahui kondisi laporan

keuangannya dan menentukan pendapatan bersih usaha tersebut.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan proses akuntansi pada usaha jasa fotocopy sulis ?

2. Bagaimana penyusunan rancangan sistem akuntansi sederhana yang dapat

mempermudah pemilik usaha fotocopy sulis dalam membuat laporan

keuangan berdasarkan standar yang berlaku ?

1.3 Batasan Masalah

Dari pokok permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis memberikan

batasan masalah. Adapun batasan masalah pada peneliian ini sebagai berikut :

1. Proses penyusunan siklus akuntansi akan dibuat sampai bulan maret 2020

2. Pada bagian penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan proses akuntansi pada usaha jasa fotocopy

sulis.

2. Untuk menyusun rancangan sistem akuntansi sederhana yang dapat

mempermudah pemilik usaha fotocopy sulis dalam membuat laporan

keuangan berdasarkan standar yang berlaku.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan

mempunyai manfaat dalam usaha jasa fotocopy baik secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

5
a. Memberikan pemasukan pikiran bagi pembaruan metode penerapan

akuntansi sederhana.

b. Memberikan inovasi penggunaan proses penerapan akuntansi sederhana

terhadap jasa fotocopy.

c. Sebagai tolak ukur referensi untuk penelitian–penelitian terhadap

penerapan proses akuntansi sederhana.

2. Manfaat praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:

a. Bagi penulis

Untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) khususnya jasa fotocopy.

b. Bagi Pengusaha

Mendapatkan gambaran tentang penerapan akuntansi sederhana dalam

pendapatan usaha untuk mendapatkan laba yang optimal.

c. Bagi Pembaca

Dapat menambah pengetahuan tentang akuntansi sederhana terhadap

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menjadi bahan

evaluasi bagi pihak–pihak yang melakukan penelitian selanjutnya.

6
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1. Akuntansi

Akuntansi akan memberikan berbagai informasi dan jawaban yang

berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan suatu bisnis yang dimana

informasi tersebut akan digunakan oleh sesorang dalam manajerial suatu

perusahaan. Kegunaan akuntansi dalam sektor bisnis tidak hanya dalam hal itu

saja, melainkan akuntansi juga memberikan informasi tersebut akan digunakan

untuk menilai performa atau kinerja dari perusahaan tersebut dalam menjalankan

bisnis.

Para ahli ekonomi dan akuntansi banyak mendefinisikan Akuntansi dengan

berbagai pengertian. Berikut ini merupakan pengertian akuntansi menurut para

ahli yaitu :

a. Menurut Sirait (2014:2) “Akuntansi merupakan suatu seni kegiatan jasa

dalam proses pengolahan data keuangan menjadi suatu informasi mengenai

suatu badan ekonomi yang digunakan untuk pengambilan keputusan

ekonomi”.

b. Menurut Mulyadi (2016:3) “Akuntansi adalah organisasi formulir, mencatat

dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk memberikan

informasi keuangan yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk

memudahkan pengolahan perusahaan.

c. Menurut Thomas (2011:2) “Akuntansi adalah suatu seni untuk

mengumpulkan, mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, mencatat

transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan,sehingga dapat

7
menghasilkan informasi, yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan.

d. Harisson (2012:3) “Akuntansi merupakan suatu sistem informasi, yang

mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan

mengomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan

membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas.

Berdasarkan pengertian akuntansi menurut para ahli diatas,penulis

mengambil kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu proses mencatat,

mengklasifikasikan, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi

serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat

digunakan dalam pembuatan laporan keuangan dan pengambilan keputusan.

2.2. Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan mencakup semua komunikasi informasi keuangan

perusahaan kepada orang-orang diluar perusahaan. Menurut (Yadiati,2007)

“Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-

informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan

informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi

tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek

perusahaan yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi

tingkat pengungkapan yang cukup”.

Dapat disimpulkan bahwa pelaporan keuangan merupakan proses

penyusunan laporan yang mengutip informasi-informasi yang bisa dipertanggng

jawabkan melalui ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode tertentu, sehingga

perasusahaan dapat melakukan suatu proses yaitu siklus akuntansi.

8
Menurut Indra Bastian (2007:76) “Siklus akuntansi merupakan sistematika

pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan”. Siklus

akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Identifikasi transaksi

Menurut Harnanto (2002) akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga

dapat dicatat dngan benar. Tidak semua transaski dapat dicatat, traansaski

yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi

keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit monter secara objekif.

2. Analisis Transaksi

Menurut Harnanto (2002) setelah menidentifikasi transaksi, akuntan harus

menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan

dapat menggunakan persamaan matematis yaitu: Aktiva = Kewajiban +

Ekuits.

3. Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal

Menurut Harnanto (2002) setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian

dicatat di buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis tentang

transaksi-transaksi yang terjadu dalam suatu periode akuntansi. Terdapat dua

jenis jurnal :

1. Jurnal umum

Pencatatan transaksi dimasukan kedalam satu rekening yang didebit dan

sat rekening dikredit

2. Jurnal khusus

Untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang

berulang

9
4. Posting Buku Besar

Menurut Harnanto (2002) buku besar adalah kumpulan rekening-rekening

pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang

aktiva tertentu.

5. Penyususunan Neraca Saldo

Menurut Harnanto (2002) neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening

buk besar pada periode tertentu.

6. Penyusuanan Jurnal Penyesuaian

Menurut Harnanto (2002) jurnal penyesuaian adalah jika pada akhir periode

akuntansi terdapat transaksi yang belum dicatat, atau ada transaksi yang

salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.

7. Penyususunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Menurut Harnanto (2002) pada tahap ini, harus menyusun neraca saldo kedua

dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke

dalam neraca saldo yang baru.

8. Penyusunan Laporan Keuanga

Menurut Harnanto (2002), laporan keuangan disusun seperti:

1. Laporan laba rugi

2. Laporan perubahan modal

3. Neraca

4. Laporan arus kas

10
9. Penyusunan Jurnal Penutup

Menurut Harnanto (2002), jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode

akuntansi. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba

rugi.

10. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan

Menurut Harnanto (2002) neraca saldo ini adalah daftar saldo rekening-

rekening buku besar setelah dibuatnya jurnal penutup. Oleh karena itu neraca

saldo ini hanya memuat saldo rekening-rekening permanen.

11. Penyusunan Jurnal Pembalik

Menurut Harnanto (2002), jurnal pembalik adalah menyederhanakan proedur

pencatatan transaksi-transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada

periode berikutnya.

2.3. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM

Entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan dasar akrual.

Dalam dasar akrual, akun-akun diakui sebagai aset,liabilitas,ekuitas, penghasilan,

dan beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing

akun-akun tersebut. Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:9) laporan keuangan

enttas meliputi :

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

2. Laporan laba rugi selama periode

3. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian akun – akun

tertentu yang relevan

11
Penjelasan mengenai laporan keuangan menurut SAK EMKM sebagai barikut:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:11) “Laporan posisi keuangan

menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir

periode pelaporan”. Laporan posisi keuangan entitas menurut SAK EMKM

dapat mencakup akun – akun berikut:

a. Kas dan setara kas

b. Piutang

c. Persediaan

d. Aset tetap

e. Utang usaha

f. Utang bank

g. Ekuitas

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:11-12) Entitas menyajikan akun dan

bagian dari akun dalam laporan posisi keuangan dengan klarifikasi sebagai

berikut:

1. Klarifikasi Aset dan Liabilitas

a) Entitas dapat menyajikan aset lancar dan asset tidak lancar serta liabilitas

jangka pendek dan liabilitas jangka panjang secara terpisah didalam

laporan posisi keuangan.

b) Entitas mengklasifikasikan yang dinilai sebagai aset lancar jika:

1) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau

digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas

2) Dimiliki untuk di perdagangkan

12
3) Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah

akhr periode pelaporan

4) Berupa kas atau secara, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari

pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan liabilitas setidaknya

12 bulan setelah akhir periode pelaporan

c) Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar. Jika

siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas,

makan siklus operasi diasumsikan 12 bulan

d) Entitas mengklasifikasikan liabilitas yang dinilai sebagai liabilitas jangka

pendek adalah:

1) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal

operasi entitas

2) Dimiliki untuk diperdagangkan

3) Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah

akhir periode pelaporan

4) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pen

5) yelesaian liabilitas setidaknya 12 bulan setelah akhir periode

pelaporan

6) Entitas mengklasifikasikan semua liabilitas lainnya sebagai liabilitas

jangka panjang.

2. Klasifikasi Ekuitas

IAI dalam SAK EMKM (2016:28) Mengungkapkan klasifikasi Ekuitas

sebagai berikut:

13
a. Pengakuan dan pegukuran modal yang disetor oleh pemilik dana dapat

berupa kas atau setara kas atau aset non kas yang dicatat sesuai dengan

peraturan perundang undangan yang berlaku.

b. Pengakuan dan pengukuran untuk entitas yan berbentuk perseroan

terbatas, akun tambahan modal disetor disajikan untuk setiap kelebihan

setoran modal atas nilai nominl saham.

c. Pengakuan dan pengukuran untuk badan usaha yang tidak berbentuk

Perseroan Terbatas, ekuitas diakui dan diukur sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut.

d. Peyajian untuk modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba

rugi disajikan dalam kelompok ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

2. Laporan laba rugi selama periode

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:13) entitas dapat menyajikan

laporan laba rugi yang merupakan kinerja keuangan entitas dalam satu periode.

Dalam laporan laba rugi entitas dapat mencakup akun – akun sebagai berikut:

a. Pendapatan

b. Beban keuangan

c. Beban pajak

3. Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian akun-akun

tertentu yang relevan

Laporan keuangan tidak memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan

pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan tersebut, maka dari itu perlu

adanya catatan atas laporan keuangan untuk menambahkan informasi yang

dibutuhkan dalam bentuk deskriptif dan dilaporkan dalam bentuk narasi, selain

14
itu juga dapat menginterpretasikan angka – angka yag terkandung didalam

laporan keuangan, maka dari itu pemakai uga perlu melihat catatan atas laporan

keuangan agar dapat memahami asumsi – asumsi yang dipakai dalam

keseluruhan laporan keuangan.

Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:14) catatan atas laporan

keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis dimana

setiap akun dalam laporan keuangan menunjukkan informasi terkait dalam

catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan yang berisikan tambahan menurut:

a. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan

SAK EMKM

b. Ikhtisar kebijakan akuntansi

c. Informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang menjelaskan transaksi

penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami

laporan keuangan

2.4. Perusahaan Jasa

Perusahaan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis, seperti perusahaan

manufaktur, perusahaan industri, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Dalam

penelitian ini penulis menjelaskan perusahaan jasa. Menurut Djaslim Saladin

(2004:134) “Menurutnya, jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang

ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta

tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan

mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik”. Dari penjelasan tersebut

15
dapat diketahui bahwa jasa bukan sesuatu yang menghasilkan suatu produk fisik

dan juga sesuatu yang ditawarkan tidak menyebkan perpindahan kepemilikan.

Pada usaha fotocopy sulis ini termasuk usaha menyediakan jasa dibidang

percetakan seperti cuci foto, mencetak dokumen, mengcopy dokumen, scanner

dokumen baik warna ataupun hitam putih . Pada usaha fotocopy sulis

menyediakan alat penunjang seperti mesin scanner, mesin fotocopy, mesin printer

dan alat pemotong kertas.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah

banyak dilakukan oleh berbagai penulis dan hasilnya hampir sama dengan penulis.

Terdapat perbedaan anatara peneliti sebelum dengan peneliti yang dilakukan saat

ini, yaitu terletak pada lokasi, objek penelitian dan ruang lingkup penelitian.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

. Penelitian
1. Rahma Yudi Penerapan Akuntansi Penelitian ini Hasil penelitian ini

Astuti (2017) Pembuatan Laporan menggunakan menunjukkan bahwa

Keuangan Kantin dan metode kualitatif dengn kegiatan

Fotocopy Di UNIDA program ipteks bagi

Gontor masyarakat ini,

diperoleh hasil yang

cukup baik yaitu

dihasilkannya

laporan keuangan

16
berupa laba/rugi,

laporan perubahan

modal dan neraca di

unit kantin UNIDA

dan di unit usaha

fotocopy.
2. Hidayati Analisis Penerapan Metode analisis yang Hasil penelitian ini

Pratiwi (2016) Standar Akuntansi digunakan dalam menunjukkan bahwa

Keuangan Pada penulisan ini adalah koperasi karyawan

Koperasi Karyawan metode analisis bersama PT EPFM

Bersama PT EPFM deskritif kuantitatif belum menyusun

CALK menurut SAK

ETAP. Seharusnya

koperasi karyawan

bersama EPFM

mencantumkan dasar

penyusunan laopran

keuangan serta dasar

pengmbilan

kebijakan – kebijkan

akuntansi. Dalam

penyajian laporan

keuangan, koperasi

karyawan bersama

EPFM tidak

17
menyusun laopran

arus kas dan laopran

perubahan ekuitas.
3. Lilya Andriani Analisis Penerapan Metode analisis yang Hasil penelitian ini

(2014) Pencatatan Keuangan digunakan dalam menunjukkan bahwa

Berbasis SAK ETAP penulisan ini adalah peggy salon masih

Pada Usaha Mikro metode analisis melakukan

Kecil Menengah deskritif kuantitatif pencatatan sangat

(UMKM) Pada Peggy sederhana dan

Salon dilakukan dengan

cara manual. Tidak

terlaksananya

pencatatan akuntansi

UMKM berbasis

SAK ETAP di

sebabkan oleh faktor

internal dan faktor

eksternal.

4. Deddy Penerapan Pencatatan Penilitian Dilakukan Persepsi pengusahan

Kurniawansya Akuntansi Dan Dengan Pendekatan UMKM di desa

h (2016) Penyusuna Laporan Pokok Penilitian gembongsari

Keuangan Kualitatif. mengenai

Berdasarkan SAK pentingnya

18
ETAP Pada Umkm keberadaan laporan

Desa Gembongsari keuangan, antara

Kecamatan Kalipuro lain: pengusaha

Kabupaten UMKM merasa tidak

Banyuwangi membutuhkan

informasi akuntansi

dan menyatakan

bahwa sulit untuk

melakukan

pencatatan akuntansi

dengan segala

keterbatasan yang

dimiliki ; kebutuhan

akan

penyelenggaraan

catatan akuntansi

dianggap hanya

membuang waktu

dan biaya.
5. Ade Astalia Analisis Penerapan Penelitian yang Hasil penelitian ini

Pratiwi (2014) SAK ETAP Pada dilakukan ini adalah menunjukkan bahwa

Penyajian Laporan penelitian deskriptif- PT Nichindo

Keuangan PT. komparatif Manado Suisan

Nichindo Manado belum menyusun

Suisan laporan keuangan

19
lengkap menurut

SAK ETAP. PT

Nichindo belum

sepenuhnya

mematuhi SAK

ETAP karena tidak

ada pernyataan

eksplisit dan secara

penuh mengenai

kepatuhan tersebut

pada CALK dan

tidak adanya

pengungkapan

seluruh kebijakan

akuntansi.

BAB III

Metode Penelitian

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan objek penelitian fotocopy sulis.

Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penyusunan proposal penelitian

ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2009:21) “Metode

deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

20
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas.” Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah

metode penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis.

Penulis menggunakan metode deskriptif ini untuk memberikan penjelasan

secara tertulis mengenai penerapan proses akuntansi pada jasa usaha fotocopy

sulis berdasarkan SAK EMKM.

2.2 Jenis Dan Sumber Data

Data yang diperoleh dari penelitian adalah data sekunder dan data primer.

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada,

dan bisa diperoleh dengan wawancara langsung dengan pemilik usaha jasa

fotocopy sulis, sementara data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara

langsung, data yang bisa diperoleh dengan catatan pendapatan dari usaha jasa

fotocopy.

2.3 Teknik Mengumpulkan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini antara lain:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaah terhadap buku – buku, literatur – literatur, catatan – catatan dan

laporan – laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan

21
dipecahkan. Studi kepustakaan merupakan cara pengumpulan data yang

dilakukan penulis dengan cara mencari dan memilih teori – teori yang

mendukung atau yang dapat digunakan penulis dalam menyelesaikan

penelitiannya.

2. Wawancara

Bentuk sederhanadari wawancara ialah proses tanya yang terdiri dari

sejumlah pertanyaan menyangkut objek penelitian serta proses jawab yang

terdiri dari jawaban atas pertayaan yang dilontarkan penulis. Penelitian ini

dilakukan, dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pihak yang

berkaitan yaitu pemilik usaha yang akan memberikan penjelasan tentang

gambaran umum tentang UMKM nya serta informasi – informasi yang

dibutuhkan penelitian studi kasus ini agar dapat membantu peneliti untuk

melengkapi data yang diperoleh mengenai permasalahan yang akan menjadi

objek penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam penelitian untuk

mengumpulkan data yang tersedia sebagai sumber informasi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Dengan cara pengumpulan data yang diperorleh

meliputi dokumen – dokumen transaksi atau yang lainnya yang dapat dari

fotocopy sulis. Serta mempelajari teori – teori yang ada dalam literatur dan

bahan – bahan tulisan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

diteliti.

3.4 Analisa Data

22
Dalam melakukan teknik analisis data, penulis melakukannya dengan

metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui pengolahan

transaksi keuangan pada fotocopy sulis hingga menjadi laporan keuangan.

Adapun alat analisis yang digunakan

1. Daftar pertanyaan wawancara, untuk proses mencari informasi yang

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun

sambil bertatap muka langsung dengan objek peneliti

2. SAK EMKM, untuk melihat dan membandingkan laporan keuangan yang ada

saat ini dengan laporan keuangan yang sesuai SAK EMKM.

23
DAFTAR PUSTAKA

Djaslim Saladin. (2012). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan

dan Pengendalian. Bandung : CV Linda Karya.

Harnanto. (2002). Akuntansi Perpajakan. Yogyakarta : BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil

dan Menengah. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Sirait. (2014). Pengantar Akuntansi Berbasis IFRS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Yadiati. (2009). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Kencana.

Wuri. (2017). Buku Ajar Pengantar Bisnis. Yogyakarta : CV Budi Utama.

24

Anda mungkin juga menyukai