(VARIASI RASIO MOLAR UMPAN DAN KONSENTRASI KATALIS)
Ummi Kalsum, Syarfi, Syamsu Herman
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau ummikalsum04@yahoo.com
Abstract
Membrane reactor is an alternative technology that is used in the manufacture of
biodiesel, one of the advantages that the reaction and separation process takes place in a single stage simultaneous. This research aims to study the effect of the variation of the catalyst and mole ratio feed waste cooking oil- methanol in biodiesel production, transesterification process which was held in a membrane reactor with a variation of the mole ratio of waste cooking oil - methanol 1:12, 1:16, and 1:20, the concentration of the base catalyst 1% -wt, 1.5% -wt and 2% - wt, pressure transmembrane 2 bar and a temperature of 60 oC process. The results showed biodiesel production using membrane reactor reached 94.81% yield on the condition of the mole ratio of 1:16 with a concentration of 2 %-wt, characteristics of biodiesel produced meets the quality standards of biodiesel in Indonesia including biodiesel, densityis 850-873 kg/m3, viscosity cinematic of biodiesel 5.12-5.97 mm2/s, Flash Point 150-160 °C, Acid Number 0.55 to 0.64 mg-KOH/g.
digunakan untuk pembuatan Kebutuhan akan bahan bakar biodiesel dalam skala produksi minyak bumi terus mengalami adalah minyak sawit sedangkan peningkatan. Ketergantungan untuk minyak jelantah masih dalam terhadap bahan bakar minyak bumi tahap penelitian. Minyak jelantah dapat dikurangi dengan cara merupakan minyak bekas sehingga memanfaatkan bahan bakar alternatif tidak mengurangi persentase untuk berbasis minyak nabati [Setiawati kebutuhan pangan seperti hal nya dkk, 2012]. minyak sawit. Minyak jelantah Biodiesel merupakan salah satu diperoleh dari minyak sisa bahan bakar alternatif yang ramah penggorengan yang sudah tidak lingkungan. Biodiesel berasal dari digunakan lagi. Pengolahan biodiesel sumber daya yang dapat diperbaharui dari minyak jelantah merupakan seperti minyak nabati dan lemak salah satu alternatif untuk
Jom FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 1
menurunkan harga jual biodiesel membran dengan bahan baku CPO kerena murahnya bahan baku. off grade, kondisi operasi yang Secara umum terdapat dua digunakan yaitu waktu reaksi 2 jam, tantangan dalam pengembangan temperatur 60 0C, dengan konsentrasi proses produksi biodiesel yaitu katalis 1% berat minyak, reaksitransesterifikasi yang bersifat perbandingan rasio mol minyak- reversibel dan ketidaklarutan antara metanol 1:12, 1:16, 1:20, tekanan minyak dan alkohol. Reaksi yang transmembran 1 bar, 1,5 bar tidak sempurna dapat menyebabkan dan 2 bar , diperoleh yield sebesar rendahnya kualitas biodiesel karena 71,51% pada variasi mol minyak- terdapat zat-zatpengotor seperti metanol 1:16 dan tekanan trigliserida, monogliserida dan transmembran 2 bar. kehilangan reaktan, sedangkan untuk Priadinanta [2014] melakukan mengatasi ketidaklarutan antara penelitian menggunakan reaktor minyak dan alkohol biasanya membran dari CPO dengan waktu digunakan proses pengadukan pada reaksi 2,5 jam, temperatur 60 0C, sistem reaksi, namun hal ini konsentrasi katalis 0,5 %, 1 % , 1,5 meningkatkan biaya energi dalam % berat minyak, perbandingan rasio proses produksi, untuk mengatasi hal mol minyak-metanol 1:10, 1:14, tersebut digunakan teknologi yang 1:18, tekanan transmembran 1 sedang berkembang saat ini yaitu bar, diperoleh yield sebesar 85,45% reaktor membran. pada variasi mol minyak- metanol Reaktor membran memadukan 1:18 dan katalis 1,5%.Rendahnya proses reaksi dan proses pemisahan yield yang dihasilkan dari penelitian produk dalam satu tahap yang sebelumnya diduga disebabkan oleh simultan, beberapa keuntungan rasio mol minyak-metanol dan pembuatan biodiesel dengan reaktor tekanan transmembran yang belum membran yaitu kemudahan maksimum, dengan meningkatkan memisahkan produk utama dengan konsentrasi rasio mol minyak- reaktan yang tidak bereaksi dan metanol menjadi 1:12, 1:16, 1:20, dapat menghalangi pengotor tekanan transmembran menjadi sehingga menghasilkan produk bar dan variasi katalis 1%, 1,5%, 2% dengan tingkat kemurnian yang sehingga memungkinkan perolehan tinggi [Wenten dan Nasution, 2010] yield yang lebih tinggi. Secara umum biodiesel diproduksi melalui transesterifikasi METODE PENELITIAN minyak dan alkohol menggunakan Bahan dan Alat katalis basa yaitu natrium hidroksida. Penggunaan minyak berkadar ALB Bahan dan alat yang digunakan diatas 1% dibutuhkan perlakuan dalam penelitian ini meliputi : awal, jika perlakuan awal tidak dilakukan maka ALB dapat bereaksi a. Bahan dengan katalis basa membentuk Bahan yang digunakan, minyak sabun dan dapat menganggu proses. jelantah, metanol (CH3OH), KOH Maulana [2014] melakukan kristal, NaOH kristal, asam penelitian menggunakan reaktor oksalat, indikator PP dan aquades.
Jom FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 2
b. Alat a. Proses Produksi Alat utama yaitu rangkaian Rangkaian aliran proses reaktor membran dan alatpendukung produksi biodiesel menggunakan seperti gelas ukur, termometer, reaktor membran ditampilkan pada corong pisah, erlenmeyer, statif, gambar 2. hotplate, piknometer, pipet tetes, viskometer dan neraca digital. 3
Rangkaian Alat Penelitian dapat P1 P2
dilihat pada Gambar 1 dan skema 2
pembuatan biodiesel pada Gambar 2. V-1 V-2 V-3 V-4 V-5
Variabel Penelitian Variabel tetap : temperature 60°C, tekanan transmembran 2 bar,waktu 1
reaksi 2,5 jam. Keterangan:
1 . Bejana Umpan 3 . Modul membran V- (1,2,3,4,5,). Valve Variabel berubah : rasio mol 2 . Bejana Produk 4 . Pompa P-(1,2 ). Pressure gauge
umpan minyak goring bekas
Gambar 2.Rangkaian Aliran Proses (jelantah) - metanol 1:12, 1:16, 1:20 Reaktor Membran dan konsentrasi katalis KOH 1 % , 1,5 %, dan 2 %-wt. Minyak goreng bekas (jelantah) Prosedur Penelitian direaksikan dalam reaktor membran. Proses pembuatan biodiesel dari Berikut tahapan proses kerjanya: Minyak goreng bekas (jelantah) Persiapan minyak goreng bekas menggunakan (jelantah)dan metanol dengan reaktormembranditampilkan pada perbandingan rasio mol adalah Gambar 1. 1:12 dan kalalis KOH 1 %-wt. Minyak Jelantah minyak goreng bekas (jelantah)dimasukan kedalam bejana umpan yaitu labu leher tiga Metanol Reaksi dan dipanaskan hingga suhu 60ºC. Transesterifikasi KOH ( Reaktor Membran) Setelah minyak pada kondisi suhu 60ºC, campuranmetanol-katalis dimasukan kedalam bejana Pencucian dan umpan. Pemisahan Aquades Selanjutnyapompa dihidupkan, namun sebelum itu tutup V-1, V- 4, V-5, dan buka V-2 dan V-3. Kemudian umpan di sirkulasikan Biodiesel melewati V-3 selama 30 menit ( metil ester) hingga campuranya homogen dengan suhu 60ºC. Gambar 1. Prosesdur Pembuatan Selanjutnya umpan dialirkan Biodiesel dari minyak goreng bekas kedalam membran dengan (jelantah). caramembuka V-1 dan V-4 secara perlahan-lahan hingga bukaan 100%, serta menutup V-2. Setelah
Jom FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 3
itudilakukan pengaturan tekanan membandingkan kualitas biodiesel dengan cara mengatur bukaan V-3 hasil penelitian dengan standard dan V-5. nasional indonesia-SNI 04-7182 Setelah V-1 terbuka dan umpan 2006. mengalir melewati membran, maka produk yang keluar pada HASIL DAN PEMBAHASAN aliran permeat 30 menit pertama disirkulasi kedalam bejana Analisa Bahan Baku umpan. (hal ini karena reaktan KarakteristikMinyak goreng belum bereaksi sempurna). bekas (jelantah)hasil uji ditunjukan Setelah itu produk keluaran pada tabel 1. permeat ditampung di bejana Tabel 1. Sifat Fisika dan produk, produk keluaran dihitung kimiaminyak goring bekas (jelantah) volumenya setiap 10 menit, untuk menghitung fluks permeat hingga NO Parameter Unit Hasil umpan habis terkonversi menjadi 1 Densitas (400C) kg/m3 896 produk. 2 Viskositas (400C) m2/s 10,80 Setelah 2,5 jam proses, pompa 3 Kadar ALB % 1,31 dimatikan dan crude biodiesel yang diperolehdilakukan proses Pengaruh Perbandingan Mol pencucian serta pemisahan. Minyak Goreng Bekas (Jelantah)- Untuk menjaga efektifitas Metanol dan Konsentrasi Katalis membran, maka dilakukan proses Terhadap Yield pencucianmenggunakan larutan NaOH 0.5 N dengan sistem Grafik pengaruh rasio mol minyak counter current, dimana V-2 goreng bekas (jelantah)-metanol dan dalam keadaan tertutup sedangkan konsentrasi katalis terhadap yield V-1, V-3, V-4 dan V-5 dapat dilihat pada Gambar 3.Yield dalamkeadaan terbuka, pencucian tertinggi biodiesel dihasilkan pada dilakukan selama 1 jam atau rasio mol minyak goreng bekas sampai kondisiair cucian tetap (jelantah)-metanol 1:16 dengan bersih. konsentrasi katalis 2 %-wt yaitu Untuk varibel penelitian sebesar 94,81%. Sedangkan berikutnya, dilakukan proses yang Yieldterendah dihasilkan pada rasio sama denganprosedur diatas. mol minyak goreng bekas (jelantah)– metanol 1:20 dengan konsentrasi Teknik Analisa Data katalis 1 %-wt yaitu sebesar 76,64%. Analisa kandungan senyawa pada Yield yang dihasilkan pada rasio mol biodiesel menggunakan GCMS, 1:12 dengan katalis 1 %-wt, 1,5%-wt analisa viskositas menggunakan dan 2%-wt terus mengalami viskometer Ostwald dan densitas peningkatan yaitu 80,76%, 83,73% menggunakan piknometer. dan 85,88%, hal yang sama juga terjadi pada rasio mol 1:16 dan 1:20. Parameter Uji Keberhasilan Dari Gambar 3Yield tertinggi yang Teknik analisis yang dipakai dihasilkanyaitu 94,81% pada adalah analisa deskriptif dengan cara perbandingan molar 1:16 dengan
Jom FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 4
konsentrasi katalis KOH 2% berat berbau. Berdasarkan hasil uji analisa minyak dengan waktu reaksi selama sifat fisik dan sifat kimianya telah 2,5 jam, hasil penelitian ini sesuai memenuhi standar yang diinginkan. dengan penelitian bahwa Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 2. semakintinggi konsentrasi katalis maka konversi reaksi akan semakin Tabel. 2 Karakteristik Biodiesel tinggi.Pada perbandingan molar 1:12 Parameter Unit Biodiesel Hasil didapatkan yield maksimal sebesar SNI 85,88% dengan konsentrasi katalis Densitas (400C) kg/m3 850-890 857 KOH 2% beratminyak. Hal ini dapat Viskositas (400C) m2/s 2,3-6 5,38 menunjukkan semakin besar Bilangan Asam mg-KOH/g 0,8 0,55 o perbandingan rasio molarminyak Titik Nyala C 100 158 terhadap metanol dapat meningkatkan perolehan yield, Hasil Analisa GCMS Biodiesel namun padaperbandingan molar 1:20 terjadi penurunan yang signifikan Hasil analisa produk dengan terhadap perolehanyield biodiesel menggunakan alat GCMS pada konsentrasi katalis 2% yaitu menyatakan jumlah persentasi 78,53% didugakarena pengaruh komponen kimia yang terkandung di jumlah metanol yang berlebih dalam biodiesel. Hasil analisis terlarut dalam gliserol yang menggunakan GCMS untuk rasio terbentuk, akibatnya metanol yang mol minyak goreng bekas (jelantah)- bereaksi dengan trigliserida metanol adalah 1:16 dengan semakinberkurang, selain itu konsentrasi katalis basa KOH 2 %- keberadaan gliserol yang tinggi wt, tekanan transmembran 2 bar. dalam biodiesel dapatmenyebabkan reaksi berbalik arah sehingga mengurangi yield biodiesel.Hal ini disebabkan karena reaksi sudah mencapai kesetimbangan.
Gambar 4. Hasil GCMS Produk
Tabel 3. Hasil Analisa GCMS
produk Peak % Rumus Komponen Height Molekul 6,23 C15H30O2 Tetradekanoat Gambar 3. Pengaruh Rasio Mol 1 Acid, Methyl Ester Minyak Goreng Bekas (Jelantah)- Methyl palmitate Metanol dan Katalis Terhadap Yield 5 8,12 C17H32O2 Heksadekenoat Acid, Methyl palmitate Karakteristik Fisik Metil Ester 6 14.75 C19H36O2 9-Octadecenoat Ester yang dihasilkan berwarna Acid, Methyl kuning pucat, transparan, encer dan Ester 7 7,98 C21H40O2 11-eikosenoat,
Jom FTEKNIK Volume 2 No.2 Oktober 2015 5
Methyl Ester karena dapat di gunakan (CAS) 8 24.38 C19H36O2 nonadekenoat kembali. Acid, methyl ester Methyl oleat UCAPAN TERIMAKASIH 9 9.02 C19H34O2 10- Penulis mengucapkan terimakasih Octadecadienoic Acid, Metyhl kepada kedua orang tua, teman Ester seperjuangan Enang Vovilya, Silvia Methyl Linoleat Rahmi, Nia Amelia serta orang 10 9,59 C15H30O2 Eikosenoat, Metyhl Ester, terdekat yang selalu membantu Methyl Myristate sehingga penelitian ini dapat 11 14,49 C19H36O2 6-0ctadecenoic terlaksana dan selesai dengan baik. acid, Metyhl Ester, Methyl Oleat DAFTAR PUSTAKA Sumber : Hasil Uji Indonesian oil palm research institute – Medan Maulana F., 2014. Pembuatan biodiesel dari Minyak goreng KESIMPULAN bekas (jelantah)dengan 1. Jumlah asam lemak yang menggunakan reaktor terkonversi menjadi metyl ester membran. Skripsi sebesar 94,56%. Sarjana,Fakultas Teknik, 2. Yield optimum biodiesel yang Universitas Riau, Pekanbaru. dihasilkan adalah sebesar Priadinanta, L., 2014, Pengaruh 94,81% pada variasi rasio mol Konsentrasi Katalis dan minyak jelantah-metanol Rasio Molar Umpan 1:16dan konsentrasi katalis 2 %- Terhadap Metanol Pada wt. Pembuatan Biodiesel dari 3. Hasil karakteristik sifat fisika CPO Menggunakan Reaktor dan sifat kimia biodiesel yang Membran,Skripsi: Jurusan dihasilkan memenuhi standar Teknik Kimia, Fakultas mutu biodiesel indonesia yaitu Teknik, UR, Pekanbaru. densitas 850-873 kg/m3, Setiawati, E., dan Edwar, F., 2012, viskositas kinematik 5,12- Teknologi Pengolahan 5,97St, angka asam 0,55-0,64 Biodiesel dari Minyak mg-KOH/g sampel dan titik Goreng Bebas dengan Teknik nyala 150-160 ºC. Mikrofiltrasi dan Transesterifikasi Sebagai SARAN Alternatif Bahan Bakar Mesin 1. Sebaiknya dilakukan analisa Diesel, Balai Riset dan kemurnian produk biodiesel Standardisasi Industri, untuk mengetahui tingkat Banjabaru. kemurnian biodiesel yang Wenten, I.G., dan Nasution, H.M., diproduksi. 2010, Review Proses produksi 2. Diperlukan penelitian lanjutan Biodiesel Menggunakan dengan menggunakan katalis Membran Reaktor. Seminar heterogen yang lebih ekonomis Rekayasa Kima dan Proses. Bandung.