Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Peluang Usaha Kulit Sapi

Oleh :
Puput Melati Sukma Ayu
NIM : C201 17 079

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU
2020
ANALISIS PELUANG USAHA KULIT SAPI

Latar Belakang

Saat ini sektor yang didirikan, dikembangkan dan diperluas ataupun dilikuidasi selalu

didahului dengan satu kegiatan yang disebut studi kelayakan. Bahkan di beberapa departemen

atau instansi pemerintah, pengusulan proyek harus disertai studi kelayakan. Apalagi di sektor

industri dan perdagangan yang lebih bersifat komersial dan padat modal. Kekeliruan dan

kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan resiko yang besar.

Penilaian investasi termasuk dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk menghindari

terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena usaha tidak layak atau

feasible. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin mengakses permodalan ke

perbangkan untuk mendapatkan pinjaman atau kredit harus disertai studi kelayakan. Bahkan

pemerintah melalui Bank Indonesia bekerja sama dengan komite penanggulangan kemiskinan

provinsi memfasilitasi terbentuknya Konsultan Keuangan Mitra Bank yang diharapkan dapat

mendampingi UMKM dalam menyusun studi kelayakan sebagai prasyarat untuk mendapat

akses permodalan ke perbangkan (Subagyo, 2007). Aspek kelayakan dalam berusaha sangat

penting untuk menilai apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan, dengan kata

lain jika usaha tersebut dijalankan, apakah akan memberikan manfaat atau tidak. Aspek

kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk mempelajari secara mendalam MAHATANI Vol.

2, No. 1, Juni 2019 ISSN 2622-1896 82 mengenai data dan informasi yang telah ada

kemudian mengukur, menghitung, dan menganalisa hasil penelitian tersebut dengan

menggunakan metode-metode tertentu (Pradipto, 2013). Metode penyusunan studi kelayakan

tidak ada yang baku, namun pada umumnya terdiri atas beberapa aspek yaitu : 1) Aspek Pasar

dan Pemasaran; 2) Aspek Teknis; 3) Aspek Manajemen; 4) Aspek Legal. Studi kelayakan
suatu usaha sangat dibutuhkan untuk kebaikan kelangsungan kehidupan usaha di masa yang

akan datang, dan agar tidak ada pihak yang dirugikan dari terlaksananya sebuah usaha. Bagi

pemilik usaha layak atau tidaknya sebuah usaha untuk dijalankan tentunya menjadi sebuah

hal besar yang harus diketahui, bagi kreditor hasil studi kelayakan akan meningkatkan

kepercayaan kepada pengusaha, bagi pemerintah studi kelayakan akan membantu pemerintah

dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat serta untuk masyarakat sendiri hasil studi

kelayakan memberi peluang lapangan kerja (Anonim, 2012). Usaha pengolahan kulit di Kota

Palu memiliki peluang yang tinggi dalam upaya pengembangan usaha pengolahan kulit sapi

karena produksi kulit sapi di Kota Palu cukup memadai.

Rumusan Masalah

1. Berapa banyak peternakan di kota palu yang memiliki ternak sapi?

2. Bagaimana peluang kulit sapi di kota palu agar dapat dijadikan sebagai produksi

tas,jaket dan sepatu dll?

3. Aspek – aspek apa saja yang harus dilihat agar peluang tersebut menjadi sebuah

keuntungan dalam produksi kulit sapi?


PEMBAHASAN

A. Peternakan di Sulawesi Tengah

Gubernur mengatakan tingkat populasi ternak sapi potong di Sulteng berkisar 299.485

ekor pada 2016 dan 2017 ini ditargetkan meningkat menjadi 400.000 ekor.

Pemprov Sulteng menaregetkan pada 2021,Sulteng bisa meningkatkan populasi ternak sapi

potong sebanyak satu juta ekor.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pada 2017 menargetkan angka kelahiran anak sapi di

daerah itu sebanyak 21.647 ekor.

Dalam rangka mewujudkan angka kelahiran, Pemprov Sulteng telah menyiapkan sebanyak

56.226 ekor akseptor tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di provinsi ini.

Secara rinci jumlah akseptor di Kabupaten Banggai ditargetkan sebanyak 12.289 ekor,

Donggala (7.890) ekor, Sigi 5.969 ekor, Parigi Mutong 5.889 ekor, Tojo Unauna 4.716 ekor,

Banggai Kepulauan 3.594 ekor, Poso 3.175 ekor, Buol 3.139 ekor, Morowali Utara 3.122

ekor, Tolitoli 2.996 ekor, Palu 1.841 ekor dan Morowali 1.606 ekor sapi betina bunting.

(skd).

B. Peluang kulit sapi dijadikan sebagai produk berkualitas

peminat tas dan dompet kulit sapi tidak pernah sepi peminat. Sudah lama

kulit sapi bisa dijadikan aneka produk fesyen. Produk kulit sapi ini

juga bernilai ekonomis tinggi. Dengan mengikuti mode dan sedikit

sentuhan kreativitas, para produsen aneka produk sapi kelas

rumahan pun bisa menjahit omzet hingga puluhan juta per bulan.
Kulit sapi memang mempunyai nilai ekonomi tinggi bila sudah

dibentuk menjadi berbagai produk fesyen seperti tas, dompet,

sandal, dan juga sepatu. Dengan beragam produk itu, kulit sapi

itu bisa bikin kantong tebal.

Salah satu perajin yang mengolah kulit sapi menjadi produk

fesyen itu adalah Nihayatun Nur Eni, dari Gresik, Jawa Timur. Ia

mengolah kulit sapi menjadi aneka produk, seperti tas, dompet,

sandal, sepatu, juga sarung ponsel. "Bisnis ini sudah saya tekuni

sejak 2004," kata Nihayatun.melihat dari beberapa link di

internet bahwa peminat kulit sapi sangat banyak dan produksi

yang dilakukan oleh beberapa pengusaha yang bergerak di

bidang tersebut menyukai hal tersebut.

Analisis deskriptif

Metode Analisis Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif

dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai

yang terjadi di tempat usaha terkait aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, dan

aspek legal

1. Aspek pasar dan pemasaran


1. melihat banyaknya peminat tas kulit di sulawesi tengah khususnya kota palu

mahasiswa Universitas Tadulako menjadi hal yang memungkinkan tingginya pasar

dan peluang bagi usaha ini

2. kondisi pesaing saat ini dikota palu sangat minim untuk produk barang kulit sapi.

karena masih kuranganya inovasi produk kulit sapi.

3. melirik dari banykanya pengguna tas kulit perilaku konsumen yang menyukai

produk berbahan kulit menjadi hal terpenting dalam memasarkan produk

4. strategi yang dilakukan dalam memasarkan produk yaitu melakukan promosi

melalui sosial media dan membuat sebuah aplikasi (AskLeather) untuk

memasarkan produk dan memberikan kepada peminat produk berbahan kulit untuk

memberikan saran dan kritik untuk produk tersebut.aplikasi tersebut juga dapat

sebagai pembelian produk secara resmi serta pertanyaan lebih spesifik seputaran

produk kulit.

2. Aspek Teknis Aspek teknis atau operasi

a. Lokasi usaha

Bertempat di Desa Mpanau

Menurut saya sangat strategis karena banyaknya pemotongan sapi dan penjualan yang

dilakukan setiap 2 minggu sekali.

b. peralatan yang digunakan

peralatan yang digunakan pasti akan membutuhkan banyak alat karena hal ini yang menjadi

kendala dalam memulai usaha ini.

c. Teknologi yang digunakan


penggunanaan teknologi padat karya, maka akan memberi kesempatan kerja, namun jika

padat modal justru sebaliknya.

3. Aspek Manajemen Aspek manajemen dan organisasi

a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal).

b. Pengelolah usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan yang

berpengalaman).

1) Karyawan yang berpengalaman di bidangnya.

2) Jumlah karyawan sesuai keperluan.

c. Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan.

d. Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.

4. Aspek Legal Aspek legal ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan

keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai surat izin-izin yang

dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan

dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan

kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang akan menerbitkan atau

mengeluarkan dokumen tersebut (Salsabila, 2013). Dokumen yang diperlukan meliputi:

a. Izin Domisili Usaha dari kantor Kelurahan dan Kecamatan setempat

t b. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

c. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


d. NRP (Nomor Register Perusahaan)

e. NRB (Nomor Rekening Bank)

Proses Pemilihan dan Penyemakan Kulit Sapi

proses pemilhan jenis kulit sapi diperlukan untuk mengetahui kualitas kulit yang akan

dijadikan sebagai bahan baku produksi. berikut beberapa jenis kulit sapi berkualitas :

1. kulit sapi nabati

kulit sapi nabati umumnya mempunyai tekstur kulit yang tebal dan kaku

2. kulit sapi krom

kulit sapi krom umumnya mempunyai tekstur kulit yang tebal dan lembut

3. kulit sapi Pullup

kulit sapi pullup umumnya mempunyai tekstur kulit yang tebal,lembut dan lentur

4. kulit sapi suede

kulit sapi suede umumnya mempunyai tekstur kulit yang tipis dan lembut

proses penyamakan dari bahan mentah kulit sapi

1. pisahkan bahan kulit menurut jenis dan kualifikasi

2. fleshing atau buang daging ( proses pemisahan lemak dan kulit)

3. soaking (penggaraman dan perendaman)

4. liming atau pengapuran bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diperlukan
5. deliming pembuangan kapur bertujuan untuk menghilangkan kapur yang terkandung

dalam kulit

6. tanning proses

7. pickle/bating atau pengasaman bertujuan agar kulit tidak bengkak bila bereaksi dengan

obat penyamaknya

8. dyeing (base color/pemeberian warna dasar

9. fathening atau proses pelembutan kulit

10. penetralan

11. pressing atau pengurangan kadar air

12. shaving pengetaman

13. bleaching atau pemucatan

14. pengecetan bahan dasar

15. oiling atau penggemukan

16. fat liquoring atau peminyakan

17. drying pengeringan

18. irroning

19. pelembapan

20. peregangan

21. pelabelan

Anda mungkin juga menyukai