Anda di halaman 1dari 3

BADAN USAHA MILIK DESA “...................


KECAMATAN ..... KABUPATEN LAMPUNG...... PROVINSI LAMPUNG
(alamat)..................kecamatan........................., Kabupaten ............
Telp ;............................ email : .@...............

ANALISIS KELAYAKAN
USAHA UNIT USAHA PABRIK
BATU BATA

I. PENDAHULUAN
Berisikan tentang kondisi sumber daya lokal (alam dan manusia) yang memiliki nilai ekonomis.....

II. TUJUAN
1. Untuk menentukan usaha ini layak dijalankan.
2. Untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan
3. Untuk Menentukan perencanaan usaha

III. TIM PEMBUAT STUDI KELAYAKAN USAHA


Tim yang terlibat dalam pembuatan analisa usaha ini berdasarkan SK Kepala Desa nomor
(lampiran).

IV. TAHAPAN YANG DILAKUKAN


1. Persiapan, yaitu dengan melakukan : Survei potensi (sumber daya alam (bahan baku) dan /atau
manusia)
2. Tahapan Pelaksanaan (melakukan penghitungan berdasarkan model Break Even Point, Bisnis
analisa kanvas, dan /atau analisa SWOT)
3. Penyusunan dokumen dan pengajuan Analisas Kelayakan Usaha Ke Desa.

V. HASIL PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN USAHA (Perencanaan Usaha)


A. Aspek yang dipilih
1. Aspek Hukum/legalitas : Ini adalah elemen yang memiliki kaitan
secara langsung dengan semua hal berkaitan ke legalitas dari produk bisnis
perusahaan. Contohnya antara lain : Nomor registrasi BUMDes Dari
Kemendesa dan Kemenkumham, SITU SIUP, NIB (Nomor Induk Berusaha),
NPWP, PIRT, surat tata perusahaan dan lain-lain
2. Aspek Produksi dan Bahan Baku : Dilihat dari segi bidang ekonomi.
Dilakukan pertimbangan pada apakah bisnis perusahaan mampu
meningkatkan pendapatan per kapita rata-rata atau tidak, atau justru berlaku
sebaliknya.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran : Di dalam studi kelayakan bisnis ini
terkait dengan pertanyaan adakah peluang pasar bagi produk yang
dihasilkan perusahaan. Di mana terdapat beberapa hal yang akan dijadikan
pertimbangan, antara lain :
 Potensi pasar, yang akan dinilai dari bentuk konsumen atau pasar yang
dipilih pasar lokal (desa), kecamatan, kabupaten, Provinsi, antara provinsi
dan /atau ekspor.
 Jumlah konsumen potensial, di mana jumlahnya itu diketahui berdasar
proses pengukuran dan prediksi permintaan serta penawaran, atas dasar
produk sejenis saingan yang sudah ada sekarang ini
 Daya beli masyarakat juga akan menjadi pertimbangan, di mana dengan
cara memperhitungkan pertumbuhan atau perkembangan penduduk
 Situasi persaingan dalam lingkungan industri
 Target, segmentasi, serta posisi produk dalam pasar
 Perilaku, sikap, serta kepuasan konsumen pada produk sejenis (Saingan)
yang sudah ada sekarang ini
 Yang terakhir adalah manajemen pemasaran, di mana ini terdiri dari
analisis bauran dan persaingan pemasaran menggunakan online atau off
line>
4. Aspek Teknologi, misalnya usaha ini adalah menggunakan teknologi yang sederhana
dan mudah dijalankan oleh semua kalangan, ramah lingkungan, dan efesien.
5. Aspek Sumber daya Manusia dan Manajemen:
a. Sumber daya manusia di desa .........
 Ketersediaan dari semua kalangan usia kerja yang memiliki kapasitas dan
kapabilitas.
 Penggunaan tenaga kerja dapat bersifat padat karya.
b. Manajemen, dalam menjalankan usaha BUMDesa ......pengurus/manajemen
BUMDesa menggunakan Standar Operating Procedure sebagai panduan tata kelola
BUMDesa...... dan telah memenuhi standar keamanan kerja, dll
6. Aspek Keuangan : Aspek keuangan dalam menjalankan usaha ini terdiri dari
1. Jumlah Modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp .......................... (
.................rupiah). Yang akan dipenuhi dalam satu tahun anggaran dan akan
ditransfer pada paling lambat bulan .....tahun ..............
2. Sumber modal ; sumber modal berasal dari APBPekon dan/atau dapat
melibatkan masyarakat atau pihak ketiga dalam bentuk investasi yang
menguntungkan
3. Break Even Point (BEP) atau titik impas (pulang modal) : usaha yang akan
dijalankan ini menggunakan model BEP paling lambat pada tahun ketiga usaha ini
dijalankan, dengan penghitungan akan dijelaskan dalam lampiran ....
4. Potensi Keuntungan
7. ASPEK LINGKUNGAN Kegiatan usaha yang dijalankan ini telah memenuhi standar
ramah lingkungan, diantaranya penggunaan kemasan yang dapat didaur ulang (kertas, dll)
atau sistem dalam pengelolaan limbah telah tersedia disediakan pemerintah daerah atau
masyarakat (dunia usaha). Pengelolaan limbah ini telah mendapatkan izin dari pihak yang
berkompeten (dinas lingkungan, kesehatan, dll) dan mendapatkan izin.

VI. ANALISA SWOT


VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan studi kelayakan usaha ini adalah :
1. Usaha ini layak dibangun/dikembangkan jika dikaitkan dengan semua aspek yang
dikemukakan di atas.
2. Prospek keuntungan yang relatif cukup besar dengan modal yang relatif kecil dan resiko
kerugian yang kecil.
3. Usaha ini dapat melibatkan masyarakat secara luas, baik dalam permodalan dan tenaga kerja.

VIII. Rekomendasi
a. Berdasarkan uraian di atas, Direktur BUMG merekomendasikan agar unit usaha pabrik batu
bata ini mendapatkan dukungan dari Komisaris karena telah terbukti dapat membuka
lapangan kerja, mendatangkan Pendapatan Asli Gampong, serta bersentuhan langsung
dengan sebagian besar masyarakat Paya Ru.
b. Unit usaha pabrik batu bata ini layak dijalankan karena tidak mendapatkan penolakan
dari mayoritas warga sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan mendapatkan resistensi
yang berpengaruh kepada tingkat keberhasilannya.
c. Unit usaha pabrik batu bata ini layak dijalankan karena tidak bergantung kepada faktor
iklim sehingga dapat terus beproduksi sepanjang tahun.
d. Dst
Demikian analisis kelayakan usaha ini kami sampaikan semoga mendapatkan persetujuan dari
Komisaris BUMG serta dukungan dari masyarakat. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan kami
ucapkan banyak terima kasih.

Paya Ru, 30 April 2017

Diajukan oleh: Diverifikasi oleh: Disetujui oleh:

Zulkarnaini, ST Tgk. Zainal Abidin Azhar, S.Pd


Direktur BUMG Ketua Pengawas Komisaris

Anda mungkin juga menyukai