Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN 11

DISUSUN OLEH :

ARTIA RESTY 2010612014333

Dosen Pengampu;
SARI RAHAYU,SE,MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATRA BARAT
PARIAMAN 2023/2024
1. Coba Anda uraikan apa yang dimaksud dengan Scanning riset pemasaran ?
2. Uraikanlah langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran?
3. Coba anda cari 2 kasus dalam pemasaran,kasusnya seperti apa, produknya seperti
apa, dan perusahaan apa saja yang dekat dengan posisi anda! Didalam kasus
tersebut jelaskanlah:
a. Apa kasus permasalahanya!
b. Identifikasi permasalahanya!
c. Siapa yang terlibat dalam perusahaan tersebut!
d. Bagaimana pemecahan masalahnya!
e. Apa kesimpulan atau tanggapan anda atas kasus tersebut!
f. Bagaimana menurut anda market produk tersebut!

Penyelesaian :
1. Scanning merupakan informasi yang vital, riset menunjukn bahwa eksekutif kantor
perusahaan global memperoleh dua per tiga informasi yang mereka butuhkan dari
sumber perorang. Riset Pemasaran (Marketing Research) adalah sebuah proses yang
perlu Anda lakukan sebelum memulai bisnis maupun usaha. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh data yang objektif dan akurat untuk selanjutnya dapat dijadikan acuan
dalam membuat keputusan. Proses yang ada meliputi pengumpulan data, observasi,
serta pengolahan data yang ada pada objek penelitian di dunia pemasaran. Baik itu
bisnis skala kecil maupun besar, siapa saja bisa menggunakan riset pemasaran.

2. Berikut ini adalah beberapa langkah sistematis dalam melakukan riset pemasaran:
1. Rumusan Masalah
Poin ini sangat krusial agar kita mengetahui tujuan apa yang hendak dicari maupun
digapai setelah riset pemasaran selesai. Rumusan masalah ini juga nantinya dapat
menjadi patokan kita untuk terfokus pada masalah yang ada dan tidak terkecoh pada
hal lain yang mungkin kita temui saat melakukan riset.
2. Desain Riset Pemasaran
Adanya desain riset bertujuan untuk mengetahui prosedur apa saja yang akan
dilakukan nantinya sekaligus menjadi parameter saat menarik kesimpulan. Prosedur
yang ada antara lain meliputi pengumpulan data, pengujian hipotesis, melakukan
kuesioner atau pengumpulan data, dan masih banyak lagi.
3. Merancang Metode Pengumpulan Data
Terdapat 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan.Sedangkan
untuk data sekunder sumbernya diambil dari buku, blog, serta referensi lainnya yang
relevan. Setelah data diperoleh, selanjutnya Anda akan mengolah data yang ada
menjadi database 
4. Mengambil Sampel dan Mengumpulkan Data
Ada 2 metode pengambilan sampel yang dapat digunakan. Diantaranya yaitu
probability dan non-probability sampling. Beberapa metode pengumpulan data yang
bisa digunakan misalnya wawancara, observasi lapangan, kuesioner, atau studi

2
dokumen riset lain yang sejenis. Hasil dari pengumpulan data tersebut selanjutnya
perlu dihimpun menjadi sebuah database. , ini adalah langkah riset pemasaran yang
cukup penting. Sebab, wawancara mendalam tentu menjadi keunggulan.
5. Melakukan Analisis dan Interpretasi Data
Bertujuan untuk mengolah data-data yang sudah berhasil didapat untuk selanjutnya
bisa dijadikan kesimpulan.
6. Menyusun Laporan Riset

Laporan riset yang ada biasanya berupa hasil penelitian yang berbentuk rekomendasi
untuk evaluasi strategi berikutnya.

Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama, yakni:

 Evaluating: Fungsi ini digunakan untuk mengevaluasi program-program


pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya.
 Understanding: Fungsi ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan lebih baik.
 Predicting: Fungsi ini bertujuan untuk memprediksi kondisi pasar di masa yang
akan datang ataupun mempersiapkan langkah-langkah preventif terhadap suatu
kondisi tertentu.

3. Kasus Pertama

Studi Kasus pabrik Tahu dikecamatan Sungai Limau

- Kasus Permasalahannya: 1. Permasalahan Produksi. Yaitu permasalahan yang


dialami Mitra berhubungna penataan ruang produksi, 2. Permasalahan Manajemen,
yaitu permasalahan yang berhubungan dengan manajemen pemasaran.

- Indentifikasi masalah : Pabrik Usaha Tahu di Kecamatan Sungai Limau merupakan


salah satu home industry atau industry Rumah Tangga (IRT)di Indonesia yang
memproduksi tahu dari bahan baku kedelai yang dirintis sejak tahun 2015.Pabrik
Usaha Tahu ini beralamat di simpang 4 sungai sirah kecamatan sungai limau,
kabupaten padang pariaman. Pabrik Usaha Tahu ini termasuk kategori masyarakat
produktif secara ekonomi, walau masih sangat sederhana, dalam sehari produksi
tahu mencapai 8-10 masakan (batch)perhari, sepekan bisa menghasilkan 72 bungkus
berisi10 biji tahu omset harian mencapai 3 juta rupiah, perendaman sampai
pengemasan membutuhkan waktu kurang lebih 9 jam, dari segi bangunan bisa
dibilang masih sangat sederhana,belum tertata lengkap sesuai kebutuhan terlihat
belum rapi dan bersih untuk menjamin higienitas dan sterilitas produk makanan
tahu. promosi dan jangkauan pasar masih sangat terbatas, begitu pula belum
tersedia perlengkapan pakaian khusus untuk karyawan produksi dan pengemasan..
Dari segi produksi tahu, proses dalam mengolah bahan baku kedelai masih
sederhana, baik dari segi teknologi peralatan maupun dari segi metode proses
produksi. Teknologi peralatan produksi masih manual mengandalkan tenaga
manusia khususnya dalam pemerasan dan pemisahan cake protein untuk dicetak
menjadi tahu, sehingga potensi maximum yield tidak diperoleh, peralatan

3
percetakan tahu juga masih sederhana terbuat dari rak-rak kayu, yang disusun
dengan mengandalkan gaya beban rak untuk memadatkan cetakan tahu.

- Siapa yang terlibat dalam pabrik tersebut : yang terlibat yaitu terdiri atas kepala
pabrik 1 Orang, general administrasi 1 Orang, Kepala Produksi 1 Orang, bagian
pengemasan produk tahu 2 orang, serta divisi pemasaran/pengantar produk tahu
kepada pemesan dan pelanggan terdiri 2 orang, jadi total Karywan 9 Orang Serta
konsumen ataupun pelanggan.

- Bagaimana pemecahan masalahnya :

1. Prosedur penanganan masalah produksi

Dilakukan pemisahan yang nyata antara ruang produksi basah dengan ruang
pengemasan dan penyimpanan produk akhir. Ruang pengemasan ditata sedemikian
rupa, terjaga dari berbagai kemungkinan kontiminasi dengan pencemar debu, asap,
dan kerumunan serangga. Diadakan perlengkapan pakaian khusus untuk karyawan
produksi dan pengemasan. Termasuk perlengkapan kaos tangan dan masker yang
putih bersih steril.

2. Prosedur Penanganan Masalah Manajemen Pemasaran

Mendesain dan mencetak spanduk yang menarik dan efektif untuk para agen. dan
publik. Melakukan promosi produk dengan berbagai aneka ragam variasi makanan
berbasis tahu pada media social. Agar mencapai target pasar yang lebih
menguntungkan.

- Kesimpulan dan tanggapan : dari analisis kasus diatas dapat dijelaskan bahwa
pabrik tahu masih tergolong kedalam kategori produksi yang masih diminati akan
tetapi masih tergolong sangat sederhana dalam proses pembuatannya, dapat dilihat
dari kurangnya karyawan dan perlengkapan tempat yang masih sederhana, dan
belum tersedianya teknlogi yang lebih mampu untuk melakukan produksi tahu itu
sendiri, sebaiknya agar target pasar tercapai dan mendapat keuntungan pabrik tahu
harus mempromosikan produk tahu keluar daerah dengan cara membagikan
promosi ke social media agar bisa mencapai target pasar dan keuntungan.

- Dari segi market produk : tahu banyak diminati mulai dari usia anak-anak, dewasa,
bahkan nenek/ kakek. Selain mempunyai cita rasa yang enak , tahu juga banyak
diolah menjadi makanan yang menarik, seperti bakso tahu, tahu goreng dan banyak
juga olahan lainnya sehingga banyak digemari oleh masyarakat luas. Tentunya
dengan produk yang satu ini gak heran lagi pasti banyak pembelinya, wajar saja
jika omset penjulan tahu ini meningkat tiap tahunnya.

4
Kasus Kedua

Studi Kasus Usaha Kerupuk Jangek Kota Pariaman

- Kasus Permasalahannya : 1. Apa saja faktor-faktor hambatan produksi kerupuk


jangek (kerupuk kulit) Kota Pariaman ?

- Indentifikasi masalah : Kerupuk jangek adalah salah satu jenis kerupuk olahan
makanan warisan nenek moyang asli Indonesia. Umumnya kerupuk ini hanya
dikenal oleh masyarakat Sumatra Barat. Dengan perkembangan yang begitu pesat
kini kerupuk jangek bisa temukan dimana saja. Pada umumnya, bahan baku kulit
yang digunakan dalam pembuatan kerupuk ini menggunakan kulit kerbau dan kulit
sapi. Tapi para pengolah lebih cenderung menggunakan kulit kerbau, karena kulit
sapi ini paling mudah didapatkan dipasaran. Kulit merupakan bagian dari hewan
yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan baku pangan.
Namun, kulit dapat diolah kembali menjadi makanan sehingga menjadikan suatu
kesempatan untuk melakukan kegiatan usaha dalam pembuatan kerupuk jangek dan
berpeluang besar untuk memasuki perdagangan dipasar. Salah satu strategi
pemasaran kerupuk jangek adalah menjual kerupuk dalam kondisi yang mentah.
Beberapa pertimbangan bagi konsumen mereka lebih menyukai membeli kerupuk
yang sudah digoreng karena lebih praktis dan siap untuk dimakan. Pada saat
kerupuk digoreng, kondisinya lebih mekar, garing dan lebih ringan, ini membuat
kemasan lebih tampak banyak isinya. Dalam memasarkan kerupuk jangek, kita juga
harus memperhitungkan adanya tambahan biaya produksi untuk pembelian minyak
goreng, bahan bakar, kemasan serta tenaga kerja, disamping itu perlu adanya
tambahan waktu juga. Kebersihan dan higenisnya plastik kemasan harus terjaga
dengan menggunakan plastik kemasan yang lebih tebal yang dapat menjaga kualitas
produk tetap baik. Konsumen merasa kerupuk jangek sangat cocok dikonsumsi
sebagai makanan ringan dan tambahan lauk pauk saat makan. Konsumen juga
merasa kerupuk jangek sangat mudah di dapat dan harga yang ditawarkan oleh
produsen yang mentah sangat terjangkau yaitu Rp.180.000,-per kilo gramnya.
Sedangkan harga yang sudah masak Rp.200.000,- per kilo grammya.

- Siapa Yang Terlibat dalam Usaha : Yang Terlibat yaitu Konsumen/ Masyarakat
Luas yang membeli, Orang Yang Memproduksi Terdiri dari 1 Orang Atasan, 3
Orang Karyawan.

Bagaimana Pemecahan Masalahnya : Untuk Memecahkan masalah diatas ada


beberapa factor yang harus dilakukan diantaranya ;

1. Man (Manusia). Adalah orang atau operator yang mengoperasikan mesin dalam


sebuah proses produksi. Berikut ini adalah beberapa hambatan yang muncul dan cara
mengatasinya:

5
- Kurang tenaga kerja, maka cara mengatasinya dengan menambah orang atau
menambah jam lembur.
- Kurangnya skill operator, maka cara mengatasinya dengan cara melakukan training
sesuai dengan skill yang dibutuhkan.

2. Material (Bahan Baku). Adalah material yang digunakan dalam proses produksi
baik itu material mentah (raw) ataupun material setengah jadi (half finish product).
Berikut ini adalah beberapa hambatan yang muncul dan cara mengatasinya:

- Kualitas bahan baku tidak sesuai keinginan, maka cara mengatasinya dengan cara
melakukan inspeksi kedatangan material atau dengan mencari pengganti suplier
bahan baku.
- Proses kedatangan bahan baku tidak sesuai dengan planning produksi, maka cara
mengatasinya adalah dengan melakuakan perencanaan ulang tentang kedatangan
bahan baku (Forecast).

3. Machine (Mesin). Adalah mesin atau peralatan yang digunakan dalam sebuah


proses produksi. Berikut ini adalah hambatan yang muncul dan cara mengatasi
hambatan tersebut:

- Kapasitas mesin produksi tidak sesuai dengan target, maka cara mengatasinya
adalah dengan menambah mesin atau melakukan sub kontraktor kepada orang lain.
- Mesin yang digunakan mudah rusak dan waktu kerusakannya lebih sering, maka
cara mengatasinya adalah dengan melakukan perawatan berkala terhadap mesin
tersebut. Jika diperlukan maka perlu dilakukan peremajaan atau penggantian spare
part dari mesin tersebut.

4. Method (Metode). Adalah cara atau langkah-langkah dalam proses produksi.


Berikut ini adalah hambatan yang muncul dan cara mengatasinya yaitu:

- Terjadi pemborosan material, maka cara mengatasinya adalah dengan melakukan


analisa dan mengganti dengan metode lainnya.
- Proses produksi terlalu panjang, maka cara mengatasinya adalah dengan melakukan
eliminasi proses yang tidak diperlukan.

- Kesimpulan : dari Keterangan diatas dapat disimpulkan Usaha Kerupuk Jangek ini
Sangat Bagus Untuk dipasarkan bukan hanya untuk didalam negri tapi juga layak
dipasarkan diluar negri, disamping itu biaya produksi dari mulai pengemasan
sampai selesai juga terbilang cukup sederhana dan tarif ataupun harga masih sangat
terjangkau. Saran sebaiknya dalam pembuatan kerupuk jangek harus menggunkan
minyak yang lebih higienis, dan juga bahan baku harus menggunakan kulit sapi atau
6
kerbau yang berkualitas agar tidak terjadi pembusukan supaya rasanya lebih enak
dan gurih.

- Dari segi Market Produk : Kerupuk Jangek Ini Banyak disukai Oleh Masyarakat
Sekitar, Targetnya bukan saja anak-anak tapi juga kalangan Orang dewasa, mampu
bersaing bukan hanya didalam negri tapi juga dikancah internasional/ global,
memiliki cita rasa yang unik dikarenakan serat dari kulit sapi/ kerbau tersebut.
Tempat pemasarannya bisa berupa media social, diwarung, minimarket maupun
tempat-tempat kuliner lainnya.

Anda mungkin juga menyukai