Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

TENTANG
PENGEMBANGAN PRODUK INDUSTRI KREATIF

DI SUSUN OLEH

ARDI CAHYO WICAKSONO


NPM : 152021

Dosen Pengampu :
Agustina Sri Idayanti, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SOERJO NGAWI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
berkah, dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “PENGEMBANGAN PRODUK INDUSTRI KREATIF”.

Makalah ini disusun agar dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan
dengan Pengembangan Produk Industri Kreatif yang berada di kehidupan sehari-hari dan
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua sumber-sumber media yang


telah saya jadikan referensi untuk penyusunan makalah ini, semoga dapat memberikan
terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Saya berharap, semoga informasi yang ada
dalam makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih ada kekurangan
dan kesalahannya. Saya menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan
makalah ini.

Ngawi, 21 April 2019

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Indonesia
merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang perekonomiannya. Pembangunan
ekonomi negara Indonesia di masa yang akan datang, sangatlah ditentukan dari peran yang
maksimal dari para wirausahawannya. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun
eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat
ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan
pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk itu, peran seorang wirausaha sangat dibutuhkan
sekali untuk membantu mengangkat perekonomian Negara.

Dewasa ini banyak sekali perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia,


sementara rakyat Indonesia sebagai pekerja di perusahaa tersebut. Misalnya saja perusahaan
Caltex dari Amerika Serikat yang bergerak dibidang pengeboran minyak, perusahaan
handphone seperti Sony, Samsung, Siemen yang berasal dari Jepang, Korea Selatan dan
Perancis, perusahaan motor seperti Honda yang berasal dari Jepang, serta perusahaaan-
perusahaan asing lainnya. Dengan berdirinya perusahaan-perusahaan asing di Indonesia
membuat rakyat Indonesia sendiri mengalami kerugian dimana rakyat Indonesia tidak dapat
menikmati hasil alam dengan sepenuhnya dan tidak bisa mengelola hasil alam alam dengan
mandiri. Hal ini membuktikan bahwa rakyat Indonesia masih belum mampu menjadi seorang
wirausaha dan membantu membangun negeri.

Namun tidaklah mudah menjadi seorang wirausaha yang sukses gemilang. Banyak sekali
tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh seorang wirausaha, terlebih lagi untuk
seorang wirausaha pemula. Para wirausahawan harus memiliki banyak ide dan berani
berkreasi agar produk yang dihasilkan bisa terjual maksimal.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
b. Apa saja Jenis-jenis Industri ?
c. Apa yang dimaksud dengan Industri Kreatif?
d. Apa yang dimaksud dengan Product Life Cyrcle?
1.3.Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Industri Kreatif
c. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Product Life Cyrcle
d. Mengetahui Jenis-jenis Industri
e. Mengetahui Tahapan Pengembangan Produk
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship


(1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari
yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Ada enam hakekat
penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad
Sanusi,1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda ( Drucker,1959)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer,1996)
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha ( Soeharto Prawiro,1997)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu
yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai
tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru
yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru
untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.

2.2. Jenis-jenis Industri

Jenis-jenis industri di Indonesia digolongkan menjadi 12 kelompok, yaitu sebagai berikut :


a. Industri pengolahan pangan
Yang termasuk industri pengolahan bahan pangan adalah penggilingan padi, pembuatan
minyak kelapa sawit dan minyak nabati lainnya, pembuatan tapioka, pabrik teh, pabrik kopi
dan coklat, pabrik-pabrik es, pengolahan gading, ikan, dan pembuatan mie (termasuk pabrik
mie instan), roti, pengawetan ikan, buah-buahan dan jamur, pembuatan susu bubuk, tepung,
permen, biskuit, pembuatan kecap, terasi, dan pabrik gula.

b. Industri tekstil
Industri tekstil besar dan kecil banyak terdapat di Jawa Barat, daerah khusus Ibu Kota
Jakarta, dan sebagian terdapat di Jawa Tengah. Dalam industri ini termasuk industri batik
yang banyak terdapat di Jawa Tengah, terutama di Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.
Kemajuan industri tekstil sangat pesat setelah ditemukan mesin-mesin modern. Penemuan
mesin-mesin ini mengakibatkan industri kecil tenun gulun tikar.

c. Industri barang kulit


Industri barang dari kulit menghasilkan tas, koper, sepatu, sepatu, kipas, wayang, sandal;
ikat pinggang, dan barang-barang kerajinan kulit lainnya. Industri ini banyak terdapat di
dalam sentra-sentra industri di Jawa. Adapun industri pengolahan kulit tidak termasuk ke
dalam kelompok ini. Namun dewasa ini industri barang dari kulit perkembangannya tidak
pesat, karena disaingi kulit sintetis.

d. Industri pengolahan kayu


Industri pengolahan kayu mengahasilkan bahan bangunan dan perbot rumah tangga,
seperti meja, kursi, dan pigura. Industri besar pengolahan kayu menghasilkan kayu lapis.
Industri pengolahan kayu banyak diekspor ke Eropa, Timur Tengah, Jepang, dan Amerika.

e. Industri pengolahan kertas


Perkembangan industri pengolahan kertas berbentuk industri besar yang menghasilkan
barang-barnag dari kertas tulis biasa, kertas bungkus dan karton, kertas hias dan tisu. Industri
ini terdapat antara lain di Pematang Siantar (Sumatera), Padalarang, Blabak, Bayuwangi
(Jawa), dan Martapura (kalimantan).
f. Industri kimia farmasi
Industri kimia dan farmasi menghasilkan zat asam, garam kimia, pupuk, pembasmi
serangga, plastik, serat buatan, bahan-bahan kecantikan, cat, pernis, dan obat-obatan.
Perkembangan industri kimia dan farmasi sangat pesat, khususnya di kota-kota besar.

g. Industri pengolahan karet


Industri pengolahan karet terutama menghasilkan ban luar dan ban dalam untuk
kendaraaan bermotor maupun tidak bermotor. Kecualiitu, industri ini juga menghasilkan
barang-barang lain seperti bola, mainan anak, keperluan rumah tangga, keperluan
kelengkapan mobil, pesawat motor dan kapal.

h. Industri barang galian bukan logam


Industri-industri besar barang galian bukan logam menghasilkan semen, gelas, dan kaca.
Industri ini juga manghasilkan keramik dan asbes. Pabrik semen yang besar terdapat di
Padang (Sumatera Barat), Tonasa, (Sulawesi Selatan), Gresik (Jawa Timur), Cibinong (Jawa
Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan beberapa tempat lainnya. Pabrik pupuk terdapat di
Palembang dan Kalimantan Timur. Industri semen berkembang pesat karena semakin banyak
bangunan yang terbuat dari beton.

i. Industri baja / pengolahan logam


Industri baja yang besar terdapat di Cilegon, Jawa Barat yang menghasilkan antara lain
plat baja, pipa baja, dan kabel-kabel baja. Industri yang tidak begitu besar menghasilkan atap
seng, besi, beton, pipa-pipa besi dan lainnya, dan bahkan pisau silet. Industri baja sangat
pesat perkembangannya, banyak dibutuhkan untuk industri karoseri mobil dan perusahaan
angkutan lainnya.

j. Industri peralatan
Industri peralatan menghasilkan terutama alat-alat transtasi dan alat berat serta kendaraan
lainnya, dalam bentuk Pesawat terbang yang dihasilkan PT. Dirgantara Indonesia (dahulu
IPTN) di BandungKapal laut yang dihasilkan PT PAL di SurabayaPerakitan mobil dan
sepeda motor di Jakarta dan KarawangAlat-alat elektronik dan perakitannya di
JabotabekAlat-alat pertanian dan alat-alat pertukangan di Karawang dan Depok.
k. Industri pertambangan
Industri pertambangan umumnya berupa industri besar dengan seluruh atau sebagian
menggunakan modal asing. Misalnya tambang minyak oleh beberapa perusahaan asing di
samping Pertamina milik Indonesia sendiri, tambang timah, tambang nikel, dan tambang
tembaga. Tambang tembaga dikelola PT Freepost di Irian Jaya ternyata juga menghasilkan
emas dalam jumlah yang cukup banyak.

l. Industri pariwisata
Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan industri pariwisata. Orang asing
mengenal Indonesia sebagai negara yang indah panoramanya, beragam budayanya, dan
ramah tamah orangnya. Indonesia berbenah diri untuk mengembangkan potensi pariwisata
baik potensi alam budaya, maupun historis, guna meraih devisa yang besar. Pencanangan
pariwisata Indonesia dimulai tahun 1991. tahun ini dinyatakan sebagai tahun kunjungan ke
Indonesia atau visit “Indonesia Year 1991”. Dengan pencanangan ini diharapkan diharapakan
diharapkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia meningkat.

2.3. Tahapan Pengembangan Produk

Dalam menciptakan dan mengembangkan produk yang berkualitas, terdapat berbagai


langkah atau tahap yang biasa terjadi ketika kita sedang menciptakan atau mengembangkan
produk yaitu:
a. Penciptaan Ide : Tahapan ini adalah tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk
yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang
produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran atau
belum.
b. Penyaringan Ide : Pada tahapan ini, kita mulai menyaring, menseleksi atau bahkan
mengkombinasikan ide – ide yang ada.
c. Pembuatan & Pengujian Ide : Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide
yang telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai
dengan harapan.
d. Pengembangan Strategi Pemasaran : Tahap ini adalah tahapan kita dalam membuat
dan menyusun strategi pemasaran efektif yang dapat digunakan dalam
memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.
e. Analisis Usaha : Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah
produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak.
f. Pengembangan Produk : pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk yang
telah di konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan hasil analisis yang telah
dilakukan sebelumnya.
g. Market Testing : tahap ini adalah tahapan dalam mempelajari performance terhadap
produk yang dipasarkan. Apakah produk tersebut sudah memenuhi target atau belum.
Selain itu tahap ini juga biasa digunakan untuk mengetahui pendapat konsumen
mengenai produk yang di pasarkan.
h. Komersialisasi : tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam penciptaan dan
pengembangan produk. Tahap ini adalah tahap yang dilakukan demi menunjang
penjualan yang telah diciptakan dan dikembangkan.

2.4. Pengertian Product Life Cyrcle

Pengertian Siklus Hidup Produk (Product Life cycle) – Pada prinsipnya, Hampir setiap
produk di dunia ini mengalami Siklus Hidup Produk. Namun jangka waktu siklus hidup
produk pada setiap produk tersebut berbeda-beda, ada yang cepat hilang, ada juga yang dapat
bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Apalagi pada produk-produk yang
berorientasi pada Teknologi seperti pada produk-produk Elektronika (Ponsel, Komputer,
Televisi), Siklus Hidup suatu produk akan semakin terasa. Mungkin banyak diantara kita
yang kurang memperhatikannya, namun itulah yang sering terjadi di kehidupan kita.

Oleh karena itu, mengerti dan memahami konsep Siklus Hidup Produk atau Product Life
Cycle ini merupakan suatu hal yang penting bagi setiap produsen untuk memproduksi dan
memasarkan produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan proses
perjalanan hidup suatu produk mulai dari diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga
pada akhirnya hilang dari pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup suatu produk,
produsen harus bekerja keras melakukan berbagai strategi agar produknya dapat bertahan)
lebih lama lagi di pasar (market).
Tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle

Pada umumnya, Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle memiliki 4 Tahapan yaitu
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), Kedewasaan (Maturity), Penurunan
(Decline). Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai keempat tahapan Siklus Hidup
Produk beberapa strategi umum yang digunakan produsen dalam memasarkan produknya
berdasarkan Fase atau Tahap Siklusnya. Tahap Perkenalan (Introduction)

Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana
produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Beberapa
ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
a. Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
b. Omset penjualan yang masih rendah
c. Kapasitas produksi masih rendah
d. Biaya per unit yang masih tinggi
e. Cash Flow Negatif
f. Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih belum
terbukti Kualitasnya.
g. Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan
produknya (biaya promosi yang tinggi)

Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :


a. Mendorong Adopsi pelanggan
b. Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada
produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
c. Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi
(Penetration)
d. Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan


tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap
Perkembangan ini adalah :
a. Memperluas pasar
b. Omset penjualan yang naik signifikan
c. Meningkatnya kapasitas produksi
d. Produk mulai diterima oleh pasar
e. Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
f. Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing
baru akan mulai bermunculan
g. Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan


a. Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan
memperkuat merek (branding)
b. Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
c. Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta
memperbanyak model atau varian.
d. Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
e. Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan
mereknya.

Tahap Kedewasaan (Maturity) Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat,


bersaing dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.

a. Kapasitas produksi yang tinggi


b. Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
c. Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
d. Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
e. Harga Produk mulai turun

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan


a. Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model,
warna, bau, rasa, estetika)
b. Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
c. Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
d. Menerapkan harga yang lebih bersaing
e. Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk
menggunakan produknya.
f. Menarik pengguna-pengguna baru
g. Distribusi yang intensif
h. Memasuki Segmen pasar yang baru
i. Repositioning

Tahap Penurunan (Decline) Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan
semakin menurun dan jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan
mungkin akan hilang dari pasar (market). Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
a. Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
b. Pasar menjadi Jenuh
c. Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
d. Kapasitas produksi akan menurun

Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
b. Mempersempit saluran distribusi
c. Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya

Strategi Ekstensi (Perpanjangan) Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi


yang sering dilakukan oleh produsen agar memperlambat produknya memasuki tahap
penurunan diantaranya sebagai berikut :
a. Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha
mengingatkan pengguna lama.
b. Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
c. Penambahan Nilai (Adding Value),Menambahkan fitur baru pada produk saat ini
(contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
d. Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
e. Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang
lebih cerah dan segar.
2.5. Manfaat Pengembangan Produk

Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil
tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan
perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang efektif dalam mengelola proses
pengembangan produk.

Djaslim Saladin dan Yevis marty Oesman (2002 : 79) mengatakan bahwa manfaat
dilakukannya pengembangan produk diantaranya :

a. Untuk mencapai kemantapan penjualan dan laba

b. Untuk memperoleh penghematan dalam pasarnya

c. Untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan

d. Untuk menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan konsumen serta

pengembangan teknologi

e. Untuk meningkatkan market share

f. Untuk memperluas pasar

2.6. Contoh – contoh hasil Pengembangan Produk

Kuliner

Sebagai salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi industri kreatif di Indonesia,
kuliner tradisional secara perlahan mulai diterima masyarakat. Hal ini juga dimanfaatkan
konsumen sebagai pelepas rindu kepada kampung halaman. Contohnya adalah Maicih, yang
mengadaptasi dari jajanan keripik singkong tradisional dengan pemasarannya yang unik. Ada
juga Gudeg Kaleng Mbak Yayah yang menjual gudeg dalam kemasan kaleng.
Fesyen

Berkat kekayaan budaya Indonesia yang beragam, industri fesyen tradisional pun
terus berkembang. Kain tradisional seperti batik, tenun ikat, songket, hingga kain sasirangan,
kini sering dipadukan ke berbagai media fesyen seperti busana muslim, blouse, rok mini,
bahkan tas. Salah satu contoh brand yang sukses adalah Tenun Patra milik I Gusti Made
Arsawan, yang dikembangkan dari teknik tenun kriya tradisional Bali menjadi lebih modern
dan dinamis.

Kerajinan

Industri kerajinan sebagai salah satu lini penting industri kreatif merupakan potensi
yang dimiliki Indonesia. Hasil kerajinan antara lain seperti ketak, ukiran, paper craft, bordir,
anyaman tikar, mebel, hingga kreasi daur ulang. Industri ini juga telah dipasarkan ke 180
negara, yakni Amerika, Jepang, Inggris, Jerman, Australia, Perancis, dan Belanda.
Barang Seni

Meski masih banyak hambatan dalam perkembangannya, produk barang seni mulai
kembali marak. Hal ini ditandai dengan hadirnya pameran-pameran dengan tema tertentu,
seperti vintage. Ciri khas industri ini adalah barang-barang yang dijual atau dikoleksi
merupakan barang yang bernilai, unik, dan langka. Contoh usaha yang sukses di industri ini
adalah Jakarta Vintage, Kios Engkong, Galeri Siwil Art, dan Mall Rongsok.
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan

a. Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari
yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Selain itu
kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar.
b. Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang menentukan
berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil,
mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang efektif dalam
mengelola proses pengembangan produk.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org

http://8thinktank.co.id/business/8-tahapan-dalam-proses-mengembangkan-produk/

Anda mungkin juga menyukai