Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

PRODUK KERAJINAN LAMPION DARI BENANG

OLEH :
Cintya Oktavia

(05)

Ilma Nasukha

(11)

Mega Ayu Wardani

(17)

Muntiani

(23)

Rachmi Diana Samroyyani

(29)

Windha Setyo Oetamie

(35)

XII IPS 1
SMA NEGERI 1 BANGIL
JALAN BADER 3 KALIREJO BANGIL PASURUAN 67153

PENGESAHAN

Proposal Penawaran Produk Kerajainan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


Peserta Didik Kelas XII IPS 1 ini, telah diperiksa dan disahkan,

Bangil, 02 Agustus 2016


Diperiksa oleh,
Guru Mata Pembimbing

Dra.Hj.Rini Kusyati
NIP. 19591028 198403 2 004

Disahkan oleh,
Kepala SMA NEGERI 1 BANGIL

Dwi Cahyosetiyono, S.Pd, M.Si


NIP. 19641001 198702 1 004

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga pelapor dapat menyelesaikan proposal produksi kerajinan yang merupakan salah
satu syarat kelulusan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang peelapor tempuh di
kelas XII IPS-1 tanpa suatu hambatan yang berarti.
Pada kesempatan ini pelapor menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini, terutama kepada:
1. Ibu Dra.Hj.Rini Kusyati yang penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyelesaian Proposal .
2. Semua pihak yang tidak dapat pelapor sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal produksi kerajinan ini tentunya masih
terdapat banyak kekurangan terutama materi yang disajikan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangatlah diperlukan guna terciptanya tujuan yang diharapkan.
Semoga proposal produksi kerajinan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Bangil, 02 Agustus 2016

Analisator,

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Keindahan ruangan merupakan aspek yang sangat diinginkan semua orang
dengan kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangan tersebut, karena hal
itulah penulis merancang sebuah usaha kecil yang mampu bertahan atas segala ujian
pada zaman globalisasi saat ini. Usaha kecil yang penulis mulai yaitu usaha kerajinan
LAMPION DARI BENANG yang mana produk tersebut akan membuat ruangan
menjadi lebih elegan dan terasa indah.
Usaha ini merupakan usaha yang kreatif dan juga ramah lingkungan karena
membutuhkan ketrampilan, keahlian dan ketelitian. Sehingga usaha ini dapat
berpotensial tinggi, bertahan, berkembang, maju dan dapat menghasilkan sesuai yang
diharapkan.
Penulis memilih produk kerajinan ini dikarenakan bahan kerajinan mudah
ditemukan. Selain itu, kerajinan ini ramah lingkungan dan bisa menampung banyak
tenaga kerja. Usaha yang bergerak di bidang kerajinan ini lebih bermanfaat dan
pastinya dapat dipasarkan maupun digunakan sebagai benda pakai dan benda hias.
2. Tujuan
1. Memperkenalkan produk lampion benang pada masyarakat.
2. Untuk memaparkan peralatan, bahan dan cara pembuatan lampion dari benang

3.

Untuk memberi perincian pembiayaan dalam pembuatan lampion dari benang.

4. Untuk menciptakan kepribadian yang peduli terhadap lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif


Dunia telah melewati empat gelombang peradaban ekonomi. Pada
gelombang pertama ekonomi, pertanian menjadi penggerak ekonomi
yang utama. Gelombang tersebut dikenal dengan Gelombang Ekonomi
Pertanian. Revolusi industri dan perkembangan permesinan, membawa
babak baru bagi perekomomian. Industri manufaktur bermunculan dan
menghasilkan produk secara masal.
Produk dari industri massal menjadi
motor penggerak utama ekonomi.
Gelombang

ini

disebut

sebagai

Gelombang

Ekonomi

Industri.

Gelombang

berikutnya

muncul

sebagai akibat dari inovasi di bidang


teknologi

informasi.

Gelombang

ketiga ini disebut sebagai Gelombang


Ekonomi

Informasi.

Sarana

dan

sumber daya fisik memiliki keterbatasan. Ide dan gagasan kreatif dapat
memberikan solusi untuk keterbatasan fisik yang ada. Ide kreatif
membuat ekonomi terus tumbuh. Gelombang dengan ide kreatif sebagai
penggeraknya

disebut

sebagai

Gelombang

Ekonomi

Kreatif.

Pada

gelombang ini industri kreatif menjadi penggerak utamanya. Industriindustri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokan ke dalam
14 sub sektor. Sub sektor tersebut adalah: arsitektur, desain, fesyen,
kerajinan, penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, film,
video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar
dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan
permainan interaktif. Dan salah satunya kerajinan yang akan kami bahas
yaitu Lampion dari Benang.

B. Kewirausahaan Produk Kerajinan


Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar
(supply) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan
adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli
akan menurunkan harga barang. Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada
permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi. Produk kerajinan
memanfatkan keterampilan tangan.Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu
yang lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam
rentang waktu tertentu. Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan
produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang
produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah
terbatas atau limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat
memiliki harga jual yang tinggi.
Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan
dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan
mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud
melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia,
material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam
sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang),
Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), saat ini biasa disebutkan dengan
istilah Man Power atau Mind Power, adalah personel atau orang-orang yang terlibat dalam
wirausaha tersebut. Wirausaha yang berhasil salah satunya adalah apabila berhasil mengelola
sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha.
Pengelolaan sumber daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat
bermanfaat baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum.
Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang
melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan
pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk
pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.

Material, machine dan method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi
dalam usaha tersebut. Kemampuan wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan
efisien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.
Market, adalah pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.
Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan
suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar,
dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar
bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu usaha
terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan
persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat
serta keputusan penetapan harga jual produk.

nbxk
sebesar Rp 92,6 triliiun pada
pendapatan Domestik Bruto
Indonesia dan membuka 1
juta lapangan usaha yang
sebagian besar merupakan
usaha mikro, kecil, dan
menengah
LAYANAN
KOMPUTER
& PIRANTI
LUNAK
PERMAINAN
INTERAKTIF

EKONOMI
PERTANIAN
EKONOMI
INDUSTRI
EKONOMI
INFORMASI
EKONOM

C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah


1. Jenis-jenis Produk Hiasan
Produk
berkembang.

kerajinan
Sumber

Indonesia
manusia

memiliki

Indonesia

potensi

memiliki

besar

untuk

kreativitas

dan

keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut


didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah.
Perkembangan
diperolehnya
keindahan

industri
bahan

yang

di

baku

dihasilkan

setiap
untuk
oleh

daerah
kerajinan.

juga

membuka

Kerajinan

keterampilan

tangan

peluang

menampilkan
dari

proses

pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan


adalah produk hiasan.
Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita.
Dilihat dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah
(interior) dan di luar rumah (eksterior). Hiasan di luar rumah dapat
berfungsi untuk menghias pagar, taman, atau dinding bagian luar rumah.
Produk hiasan di dalam rumah sangat beragam, berfungsi menghias dan
membuat suasana tertentu di dalam ruangan. Hiasan yang digunakan di
dalam rumah seperti Produk hiasan kerajinan Lampion dari Benang akan
membuat ruangan menjadi lebih elegan dan terasa indah.

3. Produk Hiasan dan Nilai Estetik


Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias. Beberapa
produk

hiasan

hanya

berfungsi

sebagai

elemen visual yang memperindah suasana


dan tampilan suatu produk. Beberapa produk
hiasan lainnya disamping memiliki fungsi
hias, juga memiliki fungsi pakai. Contohnya
kerajinan kincir angin yang ditempatkan di
halaman, selain memiliki fungsi hias juga
berfungsi

untuk

mengetahui

kecepatan

angin. Produk hiasan di dalam rumah seperti


lampion dari benang, memiliki fungsi sebagai
hiasan atau gambar yang memiliki nilai
estetika.

Selain

kerajinan

lampion

memiliki
dari

nilai

benang

estetika
ini

juga

memiliki nilai fungsi seperti untuk menerangi


ruangan.
Diatas telah dijelaskan berbagai macam jenis produk dan nilainilai yang ada didalamnya, dari situ kami mencoba discover sebuah
produk yang berbasis produk kerajinan hiasan yang memiliki nilai
estetika sekaligus
fungsional, produk ini bernama Lampion dari Benang
Lampion adalah sejenis cahaya yang dibungkus
dengan kertas. Biasanya cahaya yang dimasukkan didalam
kertas ada yang berupa lilin, lampu dan semacam lainnya.
Suasana kumpulan lampion membuat nyaman dan indah.

Komposisi warna yang indah dipadukan dengan gelapnya malam memiliki pesona
alam yang begitu luar biasa. Lampion benang adalah suatu kerajinan tangan yang
berbahan dasar dari benang dengan dibentuk sebagai tempat lampu bolam.

D. Bahan, Alat-alat, Perawatan dan Keselamatan


kerja untuk
Kerajinan Lampion dari Benang
1. Bahan Bahan
- Balon
- Benang jahit
- Lem Kayu
- Kain Flanel
- Pernis
- Gelas plastik bekas minuman
- Bohlam min 5 watt
- Stand lampu dilengkapi kabel dan colokan listrik
2. Alat Alat
- Kuas
- Gunting
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja yang digunakan ketika memproduksi kerajinan terkait adalah
sebagai berikut:
1) Gunakan selalu sarung tangan untuk menghindari lem ke tangan secara langsung.
2) Pastikan lingkungan tetap bersih dan nyaman.
3) Gunakan Alat dan bahan dengan hati-hati.
4) Pergunakan pakaian kerja praktik atau pakaian yang telah ditentukan.
5) Periksa alat-alat yang diperlukan, kepresisiannya, kelengkapan, dan kualitasnya.
6) Bahan-bahan praktik harus seefisien mungkin diperlukan.
7) Harus berhati-hati bila bekerja menggunakan alat-alat listrik yang bertegangan
arus bolak-balik.
4. Perawatan

Perawatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah kerusakan pada produk


kerajianan adalah sebagai berikut:
1. Hindarkan dari anak kecil karena memiliki aliran listrik.
2. Hindarkan produk kerajinan ini dari air.
3. Jangan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
4. Upayakan selalu rutin untuk membersihkan dengan tisu agar tidak mudah
berdebu.

E. Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Lampion


dari Benang
1. Tiup balon hingga mencapai ukuran sedang atau diameter 13 cm, kemudian
ikatkan ujung balonnya.
2. Masukkan lem kayu ke dalam gelas plastic dan campurkan dengan air
secukupnya.
3. Setelah lem tercampur lalu gunakan kuas untuk melapisi sluruh permukaan balon
dengan lem.
4. Mulailah lilitkan benang ke balon ( lilitannya secara acak ).
5. Setelah terlihat agak tebal lapisi seluruh permukaan benang dengan lem lagi dan
lilit kembali dengan benang, begitu seterusnya sampai beberapa kali pengulangan.
6. Kemudian lapisi seluruh permukaan benang di lapisan terluar dengan lem .
7. Keringkan dengan cara digantung ( jangan dikeringkan dibawah sinar matahari
nanti balon bisa meletus dan jangan diletakkan di lantai karena balon dapat
menyusut).
8. Setelah mengering,lapisi dengan pernis agar terlihat mengkilap.
9. Setelah memberi pernis buatlah lubang di bagian bawah balon, keluarkan balon
yang ada di dalam, gunting kain flannel dan bentuklah sesuai karakter yang
diinginkan lalu tempelkan.
10. Satukan balon benang dengan lampu dan stand lampunya.

Gambar no.1

Gambar no.2

Gambar no.3

Gambar no.4

Gambar no.5

Gambar no.6

Gambar no.7

Gambar no.8

Gambar no.9

Hasil karya

F. Langkah-langkah Perancangan Desain, Strategi


Pemasaran,
Pengemasan Produk dan Biaya Produksi
Hiasan
1. Pengembangan Desain
Pengembangan desain dari benang untuk membuat produk
hiasan lampion diawali dengan riset dengan tujuan mencari data
tentang potensi benang yang akan digunakan untuk bahan baku.
Penentuan bahan baku benang yang akan digunakan menjadi dasar
untuk proses eksplorasi ide produk. Desain produk hiasan harus
memiliki nilai estetik dan keunikan. Proses pencarian ide menjadi
sangat penting.
Ide desain produk hiasan dapat diperoleh dengan tiga cara
pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan mengenali pasar
sasaran dan selera pasar. Pendekatan kedua adalah dengan
melakukan eksplorasi material benang untuk menghasilkan nilai
estetik produk yang berbeda dan unik. Ketiga adalah dengan
memikirkan di mana produk hiasan tersebut akan diletakkan. Produk
yang dibuat akan menyesuaikan dengan tempat akan diletakkannya
produk

tersebut.

Ide

produk

dapat

muncul

saat

dilakukan

pengamatan pada sebuah tempat. Apabila proses pengembangan


desain dilakukan dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan
curah pendapat (brainstorming), diskusi, dan tukar pikiran untuk
memperoleh desain akhir yang memuaskan. Setelah ide diperoleh,
tahap selanjutnya adalah pembuatan sketsa ide, dan pembuatan
model atau prototype produk.
a. Studi Pasar Sasaran untuk Ide Pengembangan Produk
Pasar sasaran dari produk hiasan berbahan benang sangat
beragam Pasar sasaran dapat dibedakan dari usia, gender, bangsa
dan etnis, pekerjaan, psikografi, tingkat ekonomi. Pasar sasaran
yang berbeda memiliki selera dan daya beli yang berbeda pula.
Pemahaman akan pasar sasaran akan mendukung proses pencarian

ide dan penetapan harga jual. Pencarian data melalui referensi,


kuisioner, pengamatan dan wawancara dapat dilakukan kepada
pasar sasaran yang dituju.Pasar sasaran yang beragam memiliki
selera yang sangat beragam pula. Selera pasar yang beragam,
membuka banyak peluang untuk beragam jenis produk hiasan yang
memiliki keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya, selera akan
gaya desain. Gaya desain desain dengan tema alami. Gaya desain
dapat selalu berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru.

b. Eksporasi Material untuk Ide Pengembangan Produk


Proses

pengembangan

menghasilkan

nilai

Pengembangan

desain

estetik
untuk

desain

untuk

sebagai
nilai

produk

tujuan

estetik

hiasan

utamanya.

adalah

dengan

mengeksplorasi berbagai kemungkinan keindahan dan keunikan


yang dihasilkan oleh bahan kerajinan yang ada. Eksplorasi material
dilakukan dengan membuat beberapa percobaan teknik pengolahan
pada suatu material. Semakin banyak percobaan yang dilakukan,
akan semakin banyak pula kemungkinan keindahan dan keunikan
yang diperoleh. Pada saat melakukan eksplorasi material, pikirkan
juga produk hiasan apa saja yang dapat dibuat.
c. Proses Merespon Lingkungan untuk Ide Pengembangan
Produk
Produk hiasan dapat berupa hiasan ruangan. Produk hiasan di
dalam rumah dan perhiasan dapat pula dibuat dari material plastik,
kaca, logam, benang dan kayu. Produk kami pun didesain karena
ketiga pendekatan tersebut, dimana kami sangat akrab dengan
pasar dan seleranya, karena produk kami adalah produk kesehatan
dengan desain trendy yang digemari kalangan anak muda dengan
gaya Tumblrlicious yang marak tahun-tahun ini, selain disasar untuk
anak muda, produk ini juga ditujukan untuk orang-orang dewasa
yang bergaya sosialita. Dengan dilakukannya eksplorasi material

kerajinan kami berhasil menciptakan produk yang memiliki nilai


estetik dan tentunya unik. Sehingga cocok diletakkan dimanapun.

2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang tepat digunakan pada usaha untuk peningkatan
konsumen dalam segmentasi pasar yang mendukung perluasan pasar di antaranya
dengan melakukan Analisis SWOT, dan penggunaan iklan. Upaya yang dilakukan
oleh usaha terkait diantaranya menambah jumlah periklanan baik dalam iklan koran
maupun iklan pamflet bahkan iklan internet yang saat ini menjadi hal tersendiri dari
masyarakat

dengan mempromosikan kekuatan dan kelebihan produk tersebut.

Dengan adanya penggunaan pamflet diharapkan mampu meningkatkan minat


produk dengan mempertimbangkan aspek aspek tertentu, tidak hanya itu peran
wirausaha dengan cara menejemen yang akurat sangatlah penting dalam kesuksesan
usaha terkait.Penentuan lokasi pemasaran dangan meninjau keadaan masyarakat
dan peluang suatu usaha menjadi salah satu hal yang perlu dianalisa, supaya mampu
menjadikan kelancaran tersendiri dalam menjalankan usaha.

3. Pengemasan Produk
Pengemasan yang paling cocok saat pemasaran produk kepada masyarakat
adalah menggunakan Kemasan primer artinya kemasan yang langsung menyentuh
produk yaitu kardus. Dan jangan lupa diberi label agar pembeli lebih tertarik.

4. Penghitungan Biaya Produksi


Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan
baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebut overhead. Total biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut disebut dengan
biaya produksi.
1.

Biaya Variabel (berubah)

No

Nama Barang / kegiatan

Harga Satuan

Jumlah

1.

Balon 2 buah

Rp. 2.500/buah

Rp. 5.000

2.

Benang jahit 6 buah

Rp. 2.500/buah

Rp. 15.000

3.

Lem Kayu 2 buah

Rp. 15.000/buah

Rp. 30.000

4.

Kain flannel 14 buah

Rp. 2.500/buah

Rp. 35.000

5.

Bohlam 2 buah

Rp. 3.000/buah

Rp. 6.000

6.

Stand lampu 2 buah

Rp. 5.000/buah

Rp. 10.000

7.

Kabel 4 meter

Rp. 6.000/2 meter

Rp. 12.000

8.

Colokan 2 buah

Rp. 6.000/buah

Rp. 12.000

9.

Pernis 1 buah

Rp. 35.000/buah

RP. 35.000

10.

Tenaga Kerja 2 orang

Rp. 30.000/orang

Rp. 60.000

KESELURUHAN BIAYA VARIABEL

RP. 220.000

2. Biaya Tetap
No
Nama Barang / Kegiatan
1
Gunting besar 2 buah
2
Kuas 2 buah

Harga Satuan
Rp 10.000
Rp. 5.000

KESELURUHAN BIAYA TETAP

3.

Biaya Produksi
Biaya Variabel + Biaya tetap
220.0000 + 3 = 223.000
223.000 : 5 ( target produksi ) = 45.000
Pengusaha mengambil keuntungan setiap satu unit Rp. 20.000
Jadi harga satu unit kerajinan dari lampion yaitu Rp. 65.000

Jumlah
Rp 20.000
Rp 10.000
Rp.30.000

BAB III
PENUTUP

1.

Kesimpulan
Kami berharap dengan adanya penawaran produk terkait, pihak yang
bersangkutan dapat menyetujuai kerjasama penawaran yang telah dipaparkan diatas
sebagai bukti kualitas terbaik dan layanan terbaik yang kami berikan kepada
konsumen, terima kasih kepada semua pihak yang menyetujui gelaran penawaran
terkait.

Anda mungkin juga menyukai