Anda di halaman 1dari 126

RANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS PADA TOKO

ONLINE PERTANIAN “FILAHAFARM.COM”

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ALIEF SYUJA’ HAKIM
S.1418.315

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2018 M./1440 H.
RANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS PADA TOKO ONLINE
PERTANIAN “FILAHAFARM.COM”

BUSINESS MODEL CANVAS


Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Bisnis Syariah
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Bogor

MUHAMMAD ALIEF SYUJA’ HAKIM


S.1418.315

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2018 M./1440 H
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “RANCANGAN


MODEL BISNIS KANVAS PADA TOKO ONLINE PERTANIAN
FILAHAFARM.COM” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bogor, 23 Oktober 2018


Yang membuat pernyataan,

Muhammad Alief Syuja’ Hakim


S.1418.315

i
PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “RANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS PADA


TOKO ONLINE PERTANIAN “FILAHAFARM.COM” yang disusun oleh:
Nama : Muhammad Alief Syuja’ Hakim
NIM : S.1418.315
telah diujikan pada tanggal 23 Oktober 2018 dan disahkan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Bisnis Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia Bogor.

Dewan Penguji

Sutopo, MP.
Ketua

Yaser Taufik Syamlan, CIFP Nur Hendrasto, M.Si., CPC


Anggota Anggota

Diketahui:

Ketua STEI Tazkia Ketua Program Studi


Manajemen Bisnis Syariah

Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc. Thuba Jazil, M.Sc. (Fin)

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “RANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS PADA


TOKO ONLINE PERTANIAN “FILAHAFARM.COM”
yang disusun oleh:
Nama : Muhammad Alief Syuja’ Hakim
NIM : S.1418.315
telah disetujui oleh pembimbing sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Bogor.

Bogor, 23 Oktober 2018


Pembimbing,

Nur Hendrasto, M.Si., CPC.

iii
ABSTRACT

Name : Muhammad Alief Syuja’ Hakim


NIM : S.1418.315
Major : Islamic Business Management
Title : The Business Model Canvas of Online Store
Agricultural Website Filahafarm.com

Indonesia is referred to as an agricultural country where most of the


population works as farmers. However, if viewed from Indonesia's land area of
only 568.7 square meters (m2) is smaller than other Asian countries such as China,
Thailand and Vietnam. Meanwhile, Indonesia's high potential in the agricultural
sector, especially vegetables, is hampered by several factors, including low farmer
education, narrow land and the most important factor is distribution. Among the
problems of fulfilling the organic vegetable market is the limited arable land for
vegetables, the solution to maximize agriculture in the vegetable sector by
maximizing land is hydroponics. However, because of that, this research focuses
on customer segment and value proposition which refers to the results of customer
discovery research using action research research methods with qualitative data.
With the growing innovation, this research resulted in the design of a canvas
business model at the online agriculture store filahafarm.com. With a well-
optimized website, working with farmers, the internet market will help Indonesia in
realizing agricultural potential in Indonesia. This study interviewed 30 respondents
consisting of hydroponic farmers, website practitioners, and consumers who had
participated in hydroponic training. So it was found that the online market is one
of the marketing channels that need to be optimized by answering the needs of
consumers in Indonesia.

Keywords: Agriculture, Hydroponics, Website, Agribusiness, Agriculture,


Canvas Business Model, Action Research

iv
ABSTRAK

Nama : Muhammad Alief Syuja’ Hakim


NIM : S.1418.315
Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah
Judul : Rancangan Model Bisnis Kanvas Pada Toko
Online Pertanian “Filahafarm.Com”

Indonesia disebut sebagai negara Agraris yang sebagian besar penduduknya


bekerja sebagai petani. Tetapi, jika dilihat luas lahan Indonesia yang hanya 568,7
meter persegi (m2) lebih kecil dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti
Cina, Thailand dan Vietnam. Sedangkan, potensi Indonesia yang tinggi di sektor
pertanian terutama sayuran terhambat oleh beberapa faktor yang diantaranya
pendidikan petani yang rendah, lahan yang sempit dan faktor yang terpenting yakni
distribusi. Diantara permasalahan pemenuhan pasar sayuran organik adalah
keterbatasan lahan garapan untuk sayuran, maka solusi untuk memaksimalkan
pertanian di sektor sayuran dengan memaksimalkan lahan adalah hidroponik.
Namun karena Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus kepada customer segment
dan value proposition yang mengacu pada hasil penelitian pencarian customer
discovery menggunakan metode penelitian action research dengan data kualitatif.
Dengan inovasi yang semakin berkembang, penelitian ini menghasilkan rancangan
model bisnis kanvas pada toko online pertanian filahafarm.com. Dengan website
yang di optimasi dengan baik, bekerjasama dengan petani, pasar internet akan
membantu Indonesia dalam mewujudkan potensi pertanian di Indonesia. Penelitian
ini mewawancara 30 responden yang terdiri dari petani hidroponik, praktisi
website, dan konsumen yang telah mengikuti pelatihan hidroponik. Maka
ditemukan bahwa pasar online merupakan salah satu jalur pemasaran yang perlu
dioptimalkan dengan menjawab kebutuhan konsumen yang ada di Indonesia.

Kata kunci : Pertanian, Hidroponik, Website, Agribisnis, Agrikultur, Model


Bisnis Kanvas, Riset Aksi

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika STEI Tazkia, saya yang bertanda tangan


dibawah ini:
Nama : Muhammad Alief Syuja’ Hakim
NIM : S.1418-315
Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah
Jenis Karya : Rencana Model Bisnis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada STEI Tazkia Hak Bebas Royalti Noneklusif (Non Exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“RANCANGAN MODEL BISNIS KANVAS PADA TOKO
ONLINE PERTANIAN “FILAHAFARM.COM” beserta perangkat yang
ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Noneklusif ini STEI Tazkia
berhak menyimpan, mengalihmedia atau format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau
pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 23 Oktober 2018

Yang menyatakan,

(Muhammad Alief Syuja’ Hakim)

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA
Arab Latin Arab Latin Arab Latin
‫ا‬ A ‫س‬ S ‫ل‬ L
‫ب‬ B ‫ش‬ Sy ‫م‬ M
‫ت‬ T ‫ص‬ Sh ‫ن‬ N
‫ث‬ Ts ‫ض‬ Dh ‫و‬ W
‫ج‬ J ‫ط‬ Th ‫ه‬ H
‫ح‬ H ‫ظ‬ Zh ‫ء‬ ’
‫خ‬ Kh ‫ع‬ ’ ‫ي‬ Y
‫د‬ D ‫غ‬ Gh
‫ذ‬ Dz ‫ف‬ F
‫ر‬ R ‫ق‬ Q
‫ز‬ Z ‫ك‬ K

Catatan:
1. Konsonan ber syaddah ditulis rangkap, seperti kata : ”‫” َر َّبنَ ََ ا‬, ditulis = Rabbanâ
2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris di bawah) dan
dhammah (baris di depan), ditulis â, î, û, misalnya kata :
‫ساكِيْن‬
َ ‫ ال َم‬ditulis : al-masâkîn
‫ ال ُمفْ ِلحُون‬ditulis : al-muflihûn
3. Diftong ditulis : ْ‫ = أَو‬aw, ْ‫ = أُو‬û, ْ‫ = أَي‬ay, ْ‫ = إي‬î
4. Kata sandang alif dan lam (‫)ال‬, baik diikuti oleh Qamariyah maupun huruf
Syamsiyah,ditulis “al” di awalnya, misalnya :
َ ّ‫ الن‬ditulis : al-nisâ
‫ساء‬
‫ ال ُمؤ ِمن‬ditulis : al-mu’min
5. Ta’ al marbuthah bila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti ‫البقرة‬ditulis : al-
Baqarah. Bila terletak di tengah kalimat, ditulis “t”, misalnya : ‫ زكاةْالمال‬ditulis :
zakât al-mâl.
6. Penulisan kalimat arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menurut tulisannya,:
َّ ‫ َوْه َُوْ َخي ُر‬, ditulis : wa huwa khair al-râziqîn.
َْ‫ْالر ِازقِين‬

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini mulai
dari zaman nabi Adam AS hingga pada zaman Rasulullah SAW, dimana kehidupan
manusia berawal dari kegelapan hidayah hingga terang benderang dengan rahmat
dan berkah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat serta salam
semoga Allah selalu SWT limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai
nabi dengan tugas rahmatan lil ‘alamin menyampaikan risalah dakwah Agama
Islam hingga keseluruh jagad raya. Hingga akhirnya ummat manusia saat ini dapat
merasakan nikmatnya Islam dan keimanan dalam naungan hidayah – Nya.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT penulis berterimakasih atas berbagai
pihak yang telah menjadi perantara atas terlaksananya sidang skripsi. Skripsi ini
mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang mendukung
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penelitian dan penyusunan skripsi antara lain :
1. Yang tercinta dan tersayang kedua orang tua saya Ibu Susilowati dan ayah
Bapak Toto Mudjiharto, sebagai sumber motivasi dan selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk selalu berkarya dan bermanfaat bagi orang
lain, semoga Allah SWT memuliakan keduanya di dunia dan di akhirat
2. Adik kandung tersayang Muhammad Baihaqi Jihad Al-Furqon, beserta
seluruh keluarga besar penulis, mudah – mudahan Allah SWT senantiasa
melindungi mereka semua.
3. Bapak Nur Hendrasto, M.Si., CPC sebagai pembimbing skripsi penelitian
bisnis dari Instansi Pendidikan STEI Tazkia, beliau telah membantu
banyak penulis mulai dari memberikan bimbingan dan masukan sehingga
penulis mampu menyelesaikan penelitian ini. Semoga Allah SWT
membalas jasa – jasa beliau dengan kebaikan dunia dan akhirat.
4. Dr. Murniati Mukhlisin, M. Acc. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi
Islam Tazkia, yang telah memberikan bimbingan belajar dan nasihat
Ekonomi Islam kepada saya.

viii
5. Bapak Thuba Jazil, M.Sc (Fin) selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis
Syariah STEI Tazkia Sentul City, Bogor yang telah membantu dalam proses
penelitian penulis dan memberi motivasi selama penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa – jasa beliau di dunia dan akhirat.
6. Tim Filahafarm.com yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian dengan model bisnis kanvas dan banyak memberikan bantuan serta
dukungan moral dalam proses penyusunan penelitian bisnis ini. Semoga Allah
SWT membalas jasa – jasa mereka di dunia dan di akhirat.
7. Alumni Pelatihan Hidroponik Filahafarm.com yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian model bisnis kanvas ini. Banyak masukan dan
saran serta nasihat yang didapat oleh penulis selama melakukan penelitian ini.
Semoga semuanya selalu dalam perlingungan Allah SWT.
8. Dan pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Maka dengan tugas akhir berjudul “Rancangan Model Bisnis Kanvas Toko
Online Pertanian Filahafarm.com” merupakan bentuk pertanggung jawaban penulis
sebagai mahasiswa STEI Tazkia.
Perlu disadari bahwa seluruh manusia memiliki celah kekurangan biarpun
sesempurna apapun itu. Begitu halnya dengan penulis, dalam penyusunan tugas
akhir ini masih jauh dari kata sempurna namun penulis tetap berusaha untuk
menjadikan sesempurna mungkin. Oleh karenanya penulis berharap atas feedback
kritik dan saran yang membangun guna bahan perbaikan di keesokan kelak.
Akhirnya semoga isi tulisan dari tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan dan menjadi referensi jika memiliki bidang bisnis yang sama.

Bogor, 23 Oktober 2018

Muhammad Alief Syuja’ Hakim

ix
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA ......................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Batasan Penelitian ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 6
2.1 Pertanian dalam Al-Qur’an ....................................................................... 6
2.2 Teori Model Bisnis ................................................................................... 8
2.3 Model Bisnis Kanvas ................................................................................ 9
2.4 Bisnis ...................................................................................................... 14
2.5 Pertanian ................................................................................................. 15
2.6 Hidroponik .............................................................................................. 15
2.7 Internet .................................................................................................... 18
2.8 Website ................................................................................................... 19
2.9 Domain.................................................................................................... 20
2.10 Hosting .................................................................................................... 20
2.11 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 20
BAB III METODE ................................................................................................ 24
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 24
3.2 Objek dan Subjek Penelitian ................................................................... 24
3.3 Metode Pengumpulan data...................................................................... 24
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 25

x
xi

3.5 Analisis Data .......................................................................................... 25


3.6 Proses Action Research .......................................................................... 26
3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 29
3.8 Ekstraksi Model Bisnis ........................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 38
4.1 Gambaran Umum Penelitian .................................................................. 38
4.2 Gambaran Produk ................................................................................... 38
4.3 Rencana Perusahaan ............................................................................... 46
4.4 Analisis Industri ..................................................................................... 49
4.5 Ukuran Pasar .......................................................................................... 51
4.6 Uji Masalah ............................................................................................ 52
4.7 Pembaharuan Model Bisnis .................................................................... 72
4.8 Uji Solusi ................................................................................................ 75
4.9 Verifikasi Model Bisnis.......................................................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 90
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 90
5.2 Saran ....................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92
LAMPIRAN .......................................................................................................... 95
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Produksi Tanaman Sayur di Indonesia .................................. 2


Tabel 2. 1 Business Model Canvas Marketplace Peternakan Hudhuds.com
.................................................................................................................... 21
Tabel 2. 2 Business Model Canvas Toko Online Muslim Fillah Fashion
Store ............................................................................................................ 22
Tabel 2. 3 Rencana Bisnis Model Canvas Dalam Usaha Aquaponic Dengan
Sistem Heater Dan Breeding Water Circulation ........................................ 23
Tabel 3. 1 Revenue Streams Filahafarm.com ................................................... 34
Tabel 3. 2 Cost Structure Filahafarm.com ....................................................... 36
Tabel 3. 3 Gross Profit Filahafarm.com........................................................... 37
Tabel 4. 1 Pembaharuan Model Bisnis ............................................................. 72
Tabel 4. 2 Ekstraksi Pembaharuan Model Bisnis ............................................. 74
Tabel 4. 3 Tabel Uji Solusi ............................................................................... 76
Tabel 4. 4 Verifikasi Model Bisnis Kanvas ...................................................... 82
Tabel 4. 5 Revenue Streams Filahfarm.com ..................................................... 85
Tabel 4. 6 Cost Structure Filahafarm.com ........................................................ 87
Tabel 4. 7 Perhitungan Pendapatan dan Keuntungan Filahfarm.com ............... 87
Tabel 4. 8 Perhitungan BEP dengan Pelatihan Hidroponik .............................. 88
Tabel 4. 9 Perhitungan BEP dengan Jasa Instalasi Hidroponik ........................ 88
Tabel 4. 10 Perhitungan BEP dengan Kunjungan Grup Instansi ...................... 89
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Letak Astronomis Indonesia .......................................................... 1


Gambar 1. 2 Penetrasi Internet di Indonesia Tahun 2017 .................................. 4
Gambar 1. 3 Pengguna Internet berdasarkan tempat tinggal.............................. 4
Gambar 2. 1 Business Model Canvas ................................................................. 9
Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian BMC STEI Tazkia 2016 .............................. 27
Gambar 3. 2 Ekstraksi Model Bisnis Kanvas Filahafarm.com ........................ 30
Gambar 3. 3 Data Usia Pengunjung Situs dari Google Analytics .................... 31
Gambar 4. 1 Logo Filaha Farm ........................................................................ 38
Gambar 4. 2 Tampilan halaman Home Filahafarm.com .................................. 40
Gambar 4. 3 Alur Kerja Filahafarm.com ......................................................... 41
Gambar 4. 4 Alur Bisnis Filahafarm.com ........................................................ 44
Gambar 4. 5 Logo Filaha Farm ........................................................................ 46
Gambar 4. 6 Struktur Organisasi Filahafarm.com ........................................... 48
Gambar 4. 7 Analisa SWOT Agro Farm .......................................................... 50
Gambar 4. 8 Analisa SWOT Garuda Farm ...................................................... 51
Gambar 4. 9 Jenis Kelamin Responden............................................................ 53
Gambar 4. 10 Usia Responden ......................................................................... 53
Gambar 4. 11 Pekerjaan Responden................................................................. 54
Gambar 4. 12 Penghasilan Bulanan Responden ............................................... 54
Gambar 4. 13 Daerah domisili Konsumen ....................................................... 55
Gambar 4. 14 Pengetahuan responden terhadap hidroponik ............................ 56
Gambar 4. 15 Sumber info responden tentang hidroponik .............................. 57
Gambar 4. 16 Ketertarikan Responden terhadap hidroponik ........................... 58
Gambar 4. 17 Pendapat konsumen antara bercocok tanam biasa dan
hidroponik .................................................................................................. 59
Gambar 4. 18 Persepsi Responden dalam Memilih Pelatihan Hidroponik ...... 60
Gambar 4. 19 Persepsi responden dalam memilih jasa Instalasi Hidroponik
.................................................................................................................... 62
Gambar 4. 20 Alasan responden menggunakan internet .................................. 63
Gambar 4. 21 Pendapat tentang Informasi yang tertera di website .................. 64
xiv

Gambar 4. 22 Informasi yang ingin diketahui responden dalam website ......... 65


Gambar 4. 23 Respon terhadap pelayanan online............................................. 66
Gambar 4. 24 Respon terhadap waktu pelayanan toko online. ......................... 67
Gambar 4. 25 Respon terhadap harga pelatihan. .............................................. 68
Gambar 4. 26 Respon terhadap pelayanan pelatihan ........................................ 69
Gambar 4. 27 Pendapat responden tentang hari pelatihan ................................ 71
Gambar 4. 28 Pendapat responden terhadap materi pelatihan lanjutan. ........... 71
Gambar 4. 29 Pendapat responden tentang Filahafarm.com memberikan
informasi yang efektif ................................................................................. 77
Gambar 4. 30 Pendapat responden tentang kepraktisan mengakses internet
.................................................................................................................... 78
Gambar 4. 31 Pendapat responden terhadap member area .............................. 78
Gambar 4. 32 Pendapat responden tentang Jasa Instalasi ................................. 79
Gambar 4. 33 Pendapat responden tentang Pelatihan Level lanjutan ............... 79
Gambar 4. 34 Respon terhadap materi pelatihan lanjutan ................................ 80
Gambar 4. 35 Respon terhadap maksimalisasi sesi praktek ............................. 80
Gambar 4. 36 Respon terhadap pelayanan online 24 jam................................. 80
Gambar 4. 37 Respon pelayanan konsultasi 24 jam ......................................... 81
Gambar 4. 38 Respon pelayanan kunjungan grup dan rombongan .................. 81
xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa
membentang dari ujung pulau sabang hingga merauke. Indonesia terdiri dari 17.504
pulau dengan perbandingan daratan dan lautan 4:1 sehingga disebut sebagai negara
maritim. Pesona alam Indonesia tidak hanya diwarnai oleh keindahan alamnya,
namun juga diwarnai oleh kekayaan hasil alam yang menjadi salah satu
penyumbang Pendapatan perkapita negara di sektor eskpor khususnya.
Letak Geografis Indonesia berada diantara dua benua dan dua samudera,
yakni benua Asia di wilayah Barat Laut dan Benua Australia di wilayah tenggara,
Samudera Pasifik di wilayah Timur dan Samudera Hindia di sebelah Barat.
Keadaan Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua Samudera ini
menyebabkan Indonesia dilalui oleh hembusan angina muson (monsoon) sehingga
Indonesia memiliki dua musim yang selalu bergantian yaitu musim penghujan dan
musim kemarau (Tim Penyusun Geography Online, 2018).

Gambar 1. 1 Letak Astronomis Indonesia


(Sumber : www.geografionline.com)
Indonesia secara Astronomis berdasarkan garis lintang dan garis bujur
terletak pada titik 6 Lintang Utara (LU) sampai 11 Lintang Selatan (LS). Dan antara
95 bujur timur (BT) sampai 141 bujur timur (BT). Letak Astronomis ini
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis yang memperoleh sinar matahari
1
2

sepanjang waktu. Letak Indonesia secara Astronomis bertepatan dengan garis


khayal Khatulistiwa. Karena memiliki kekayaan alam yang banyak dan terletak di
Garis Khatulistiwa, Indonesia dijuluki sebagai “Zamrud Khatulistiwa”.
Indonesia disebut sebagai Negara Agraris yang sebagian besar penduduknya
mendapatkan penghasilan dari bercocok tanam. Sementara itu, Indonesia hanya
memiliki lahan per kapita seluas 568,7 meter persegi (m2), Indonesia masih
tertinggal jauh dari negara-negara lainnya, seperti Vietnam (960 m2 per kapita),
Cina (1.120 m2 per kapita), India (1.591 m2 per kapita), Thailand (5.226 m2 per
kapita), dan Australia (26.264 m2 per kapita). (Al-Parisi, 2018)
Produksi tanaman sayur di Indonesia terutama untuk sawi, kangkung, dan
bayam mencapai 1.058.651 ton dalam tahun 2016 (BPS, 2016)
Tabel 1. 1 Jumlah Produksi Tanaman Sayur di Indonesia
Produksi Tanaman Sayuran

Petsai / Sawi (Ton) Kangkung (Ton) Bayam (Ton)


2016 2016 2016
601204 297130 160267
(Sumber : bps.go.id)
Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang besar dan
kapasitas produksi untuk tanaman sayuran yang banyak. Namun hal ini berbanding
terbalik dengan apa yang terjadi di Indoensia saat ini. Dilansir dari berdesa.com,
sebagian besar petani di Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Sebanyak 26 juta rumah tangga masih hidup dibawah garis kemisikinan. Dan
masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan mengandalkan ekonominya di
sektor pertanian.
Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro menyatakan
bahwa rendahnya kepemilikan lahan merupakan salah satu penyebab para petani
tidak pernah bisa hidup makmur. Kondisi ini menyebabkan petani sulit untuk
menghusahakan lahan pada tingkat yang menguntungkan.
Menurut Bambang Brodjonegoro, masalah lain bagi petani di Indonesia
adalah kurangnya keterampilan disebabkan oleh pendidikan yang rendah.
Keterbatasan keterampilan, pendapatan yang rendah, dan pendidikan yang kurang
memadai itu membuat para petani kesulitan mengadopsi teknologi pertanian yang
baru.
3

Indonesia memiliki banyak potensi di bidang pertanian bahkan sebagian


masyarakatnya memiliki profesi sebagai petani, namun sayangnya petani di
Indonesia berbanding terbalik dengan petani di luar negeri. Banyak masyarakat
berprofesi sebagai petani namun justru hidup di bawah taraf kemiskinan Indonesia.
Permasalahan yang terjadi bukan hanya karena faktor pendidikan yang
rendah, namun juga faktor lahan yang sempit, dimana petani tidak memiliki lahan
sendiri dan apabila memiliki lahan sendiri luasnya tidak lebih dari setengah hektar.
(Berdesa, 2017)
Tidak hanya itu, faktor distribusi juga berpengaruh terhadap harga jual hasil
tani di Indonesia. Dilansir dari metrotvnews.com, Pemotongan jalur distribusi akan
lebih meningkatkan penghasilan dari Rp 500 – Rp 700. Hal ini tentu lebih
menguntungkan petani dibandingkan bila dijual kepada tengkulak. Penyerapan
hasil tani juga lebih maksimal dibandingkan dengan distribusi melalui tengkulak.
Inilah setitik solusi yang muncul dari daerah Tangerang yang berhasil membangun
kerjasama antar produsen dan penyedia pasar. (www.metrotvnews.com, 2016)
Namun bila hanya memasarkan dengan cara konvensional, jangkauan
pasarnya pun terbatas. Pangsa pasar petani pun belum bisa meluas. Maka, perlu
dibuatkan kanal distribusi yang lebih luas dengan Internet. Di era globalisasi ini
banyak orang yang sudah menggunakan internet, bahkan menjadi kebutuhan sehari
– hari dalam kehidupan masyarakat ini.
Cara produksi yang mengandalkan lahan tanah pun terancam berkurang
produktivitasnya apabila tidak segera berinovasi. Ada sebuah teknik yang
memanfaatkan lahan sempit namun bisa bertani dengan hasil yang lebih maksimal
yaitu hidroponik. Sistem pertanian ini tidak memakai tanah sebagai media tanam
melainkan air. Meskipun teknik pertanian ini berasal dari London, namun teknik ini
adalah solusi bagi pertanian dengan lahan yang sempit. Di Indonesia belum banyak
orang yang mengetahui dan mengoptimalkan pertanian dengan teknik hidroponik.
Data dari Asosiasi Penyelenggara jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun
2017 pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa dari populasi
penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta orang. Penetrasi internet di Indoesia
mencapai 54,68% .
4

Gambar 1. 2 Penetrasi Internet di Indonesia Tahun 2017 (Asosiasi Penyedia


Jasa Internet Indonesia, 2017)
Dan berdasarkan pemakainya, sebanyak 72,41 % pengguna Internet berada di
daerah perkotaan atau urban. Sebanyak 58,08 persen pengguna internet berada di
Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar bagi petani apabila dapat
menjangkau pasar di internet begitu luas. (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia, 2017)

Gambar 1. 3 Pengguna Internet berdasarkan tempat tinggal (Asosiasi


Penyedia Jasa Internet Indonesia, 2017)
Namun merujuk pada pendapat menteri Perencanaan dan Pembangunan
Negara, Bambang Brodjonegoro menyatakan petani mengalami kesulitan untuk
beradaptasi dengan teknologi, sementara internet membutuhkan pengetahuan dan
5

keahlian dalam bidang teknologi. Maka ini menjadi gap antara sumber daya alam
yang luas, sumber daya manusia melimpah, namun penyerapan pasar masih minim.
(Berdesa, 2017)
Berbagai permasalahan ini tentu butuh solusi yang menjembatani antara
petani yang masih bermasalah dengan tekonologi dengan pangsa pasar internet
yang luas. Maka penulis membangun website toko online khusus di bidang
pertanian bernama Filahafarm.com. Dengan website yang dioptimasi dengan baik,
dan bekerjasama dengan petani, pasar internet akan menjadi hal yang dapat digapai
oleh petani di Indonesia.

1.2 Batasan Penelitian


Adapun penelitian yang akan di teliti difokuskan kepada Customer Segment
dan Value Proposition yang mengacu kepada hasil penelitian pencarian Customer
Discovery melalui model Action Research dengan menggunakan data kualitatif.

1.3 Tujuan Penelitian


Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui rancangan model bisnis kanvas yang menitik beratkan
pada Customer Segment dan Value proposition.
2. Untuk membuat perencanaan 9 elemen bisnis model canvas yang tepat
untuk usaha Filaha Farm.com
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui model bisnis kanvas ini, penelitian ini akan bermanfaat dalam rangka
1. Sebagai bahan acuan bagi penulis dalam rangka menjalankan bisnis Filaha
Farm
2. Sebagai pembelajaran observasi bisnis yang sudah ada di lingkungan sekitar
3. Menyelesaikan tugas akhir di STEI Tazkia.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pertanian dalam Al-Qur’an
Di dalam Al – Qur’an Allah telah menciptakan manusia sebagai khalifah di
muka bumi. Hal ini tercantum dalam firman Allah surat Al – Baqarah ayat 30 yaitu:

ِ ‫َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم ََل ِئ َك ِة إِ ِني َجا ِع ٌل ِفي ْاْل َ ْر‬
‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْ َع ُل ِفي َها َم ْن يُ ْف ِس ُد ِفي َها‬
)30:‫ِس لَ َك ۖ قَا َل إِنِي أ َ ْعلَ ُم َما ََل ت َ ْعلَ ُمونَ (البقرة‬
ُ ‫ِك َونُقَد‬ َ ُ‫الد َما َء َونَحْ ُن ن‬
َ ‫سبِ ُح بِ َح ْمد‬ ِ ُ‫َويَ ْس ِفك‬
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka
berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan
berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Dan diantara tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi, adalah untuk
menjaga keseimbangan alam dan memakmurkannya sebagaimana dijelaskan oleh
Allah dalam surat Hud ayat 61 :
َ ‫َّللا َما لَ ُك ْم ِم ْن ِإ ٰلَ ٍه‬
َ‫غي ُْرهُ ۖ ُه َو أ َ ْنشَأ َ ُك ْم ِمن‬ َ ‫صا ِل ًحا ۚ قَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُدُوا ه‬ َ ‫َو ِإلَ ٰى ث َ ُمو َد أَخَا ُه ْم‬
)61 :‫يب (هود‬ ٌ ‫يب ُم ِج‬ ٌ ‫ض َوا ْست َ ْع َم َر ُك ْم فِي َها َفا ْست َ ْغ ِف ُروهُ ث ُ هم تُوبُوا ِإلَ ْي ِه ۚ ِإ هن َر ِبي َق ِر‬
ِ ‫ْاْل َ ْر‬
Ayat – ayat tentang Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pertanian sangat
banyak sekali. Bahkan dalam mengibaratkan amal jariyah, Bahasa Al - Qur’an
mengibaratkannya dengan tanaman yang tumbuh hingga tujuh cabang, dan di setiap
cabang terdapat seratus biji – bijian. Seperti firman Allah dalam Surat Al – Baqarah
ayat 261 :
ُ‫س ۢنبُلَ ٖة ِماْئَة‬
ُ ‫سنَا ِب َل ِفي ُك ِل‬ َ ‫ٱَّللِ َك َمث َ ِل َحبه ٍة أ َ ۢنبَت َۡت‬
َ ‫س ۡب َع‬ ‫سبِي ِل ه‬ َ ‫همث َ ُل ٱلهذِينَ يُن ِفقُونَ أَمۡ ٰ َولَ ُه ۡم فِي‬
) 261 :‫ع ِلي ٌم ( البقرة‬ ‫شا ٓ ۚ ُء َو ه‬
َ ‫ٱَّللُ ٰ َو ِس ٌع‬ َ ‫ف ِل َمن َي‬ُ ‫ض ِع‬ ‫َحب ٖ ٖۗهة َو ه‬
َ ٰ ُ‫ٱَّللُ ي‬

Artinya: “Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya mereka


di jalan Allah adalah serupa dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir,
pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipat gandakan bagi siapa

6
7

yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) Lagi Maha Mengetahui.”
( Al-Baqarah : 261 )
Dalam Al – Qur’an Allah telah menurunkan ayat yang menjelaskan secara
umum persoalan manusia di dunia maupun persoalan di akhirat dengan berbagai
aspek seperti keimanan, perintah menyembah – Nya, larangan untuk
mempersekutukan – Nya, ayat tentang perniagaan, ayat tentang hukum, ekonomi
bahkan hingga kehidupan setelah kematian pun dijelaskan melalui ayat – ayat yang
telah Allah turunkan dalam kitab suci tersebut.
Termasuk dalam hal pertanian, Allah telah berfirman mengenai pertanian
dalam arti luas, termasuk berkebun, berternak, dan pengelolaan hasil bumi di dalam
banyak ayat. Menurut Muhaimin Iqbal, setidaknya Allah membahas pertanian
dalam 26 juz dari 30 juz Al – Qur’an dan di sebagian surat – surat Panjang dan surat
– surat pendek, sekurangnya ada 44 surat yang mengungkapkannya (Iqbal, 2015).
Dalam mengelola tanah atau lahan, Allah telah memperkenalkan manusia
untuk membajak sawah dan mengairinya dengna air melalui firmannya dalam surat
Al - Baqarah ayat 71:
َ‫سله َمةٌ ََل ِشيَة‬ َ ‫ض َو ََل ت َ ْس ِقي ْال َح ْر‬
َ ‫ث ُم‬ َ ‫ير ْاْل َ ْر‬
ُ ِ‫قَا َل ِإنههُ يَقُو ُل ِإنه َها بَقَ َرة ٌ ََل ذَلُو ٌل تُث‬
ِ ‫ت بِ ْال َح‬
)71 : ‫ق ۚ فَ َذبَ ُحوهَا َو َما َكادُوا يَ ْفعَلُونَ ) البقرة‬ َ ْ‫فِي َها ۚ قَالُوا ْاْلنَ ِجئ‬
Artinya : Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah
dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya".
Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu. (Al – Baqarah : 71).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa tanah yang akan digunakan untuk pertanian
atau perkebunan terlebih dahulu harus dibajak agar tanahnya gembur, dan lalu saat
sudah ditanami, tanah tersebut disiram air agar tanamannya dapat tumbuh subur
(Iqbal, 2015).
Lalu dalam pemeliharaan tanaman, tanaman membutuhkan air dan zat hara
sebagai bahan baku dalam proses pengolahan makanannya yaitu fotosintesis, unsur
hara dalam tanaman didapat dari tanah, dan agar tanaman dapat tumbuh subur,
tanaman diberi pupuk yang dapat berasal dari kotoran hewan. Maka dalam surat An
8

– Nahl ayat 10, dijelaskan bahwa Allah menurunkan hujan dan dengan hujan itu
tanah menjadi subur. Dan agar mendukung pertumbuhan tanaman, maka manusia
diperintahkan untuk beternak hewan yang kotorannya menjadi pupuk bagi tanaman
tersebut. (Iqbal, 2015)
)10 : ‫ش َج ٌر فِي ِه ت ُ ِسي ُمونَ (النحل‬ ٌ ‫اء َما ًء ۖ لَ ُك ْم ِم ْنهُ ش ََر‬
َ ُ‫اب َو ِم ْنه‬ ‫ُه َو الهذِي أ َ ْنزَ َل ِمنَ ال ه‬
ِ ‫س َم‬
Artinya : ”Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.” (An
– Nahl : 10)
Pertumbuhan tanaman yang berasal dari biji atau pertumbuhan tanaman
secara generatif pun sudah disebut dalam Al – Qur’an, yaitu dalam surat ‘Abasa
dari ayat 24 sampai dengan ayat 32 dimana dari biji – bijian kemudian tumbuh
menjadi kebun – kebun yang menjadi kenikmatan bagi manusia dan hewan – hewan
ternaknya.
‫ فَأ َ ْنبَتْنَا فِي َها‬. ‫شقًّا‬ َ ‫شقَ ْقنَا ْاْل َ ْر‬
َ ‫ض‬ َ ‫صبَ ْبنَا ْال َما َء‬
َ ‫ ث ُ هم‬. ‫صبًّا‬ َ ‫ أَنها‬. ‫ام ِه‬ َ ‫ان ِإلَ ٰى‬
ِ ‫ط َع‬ ُ ‫س‬ ُ ‫فَ ْليَ ْن‬
ِ ْ ‫ظ ِر‬
َ ‫اْل ْن‬
ً ‫ َمت َا‬. ‫ َوفَا ِك َهةً َوأَبًّا‬. ‫غ ْلبًا‬
‫عا لَ ُك ْم‬ ُ َ‫ َو َح َدائِق‬. ‫ َوزَ ْيتُونًا َون َْخ ًَل‬. ‫ضبًا‬
ْ َ‫ َو ِعنَبًا َوق‬. ‫َحبًّا‬
)32 - 24 : ‫ام ُك ْم ( عبس‬ ِ ‫َو ِْل َ ْن َع‬
Artinya : “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Sesungguhnya kami benar-benar Telah mencurahkan air (dari langit), Kemudian
kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi
itu, Anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan kurma, Kebun-kebun (yang) lebat, Dan
buah-buahan serta rumput-rumputan, Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-
binatang ternakmu.”(‘Abasa : 24 – 32).
2.2 Teori Model Bisnis
Definisi dari Model Bisnis adalah “A business model describes the rationable
of how an organization creates, delivers, and captures value.” Model Bisnis adalah
penggambaran secara rasional mengenai bagaimana organisasi membuat,
menyampaikan, dan mendapatkan nilai (Osterwalder & Pigneur, 2017).
Model bisnis dapat dibagi menjadi tiga macam kelompok, yaitu model bisnis
sebagai metode pelaksanaan atau cara, model bisnis yang dilihat dari komponen
(elemen – elemen) pembentuk sebuah model bisnis, dan model bisnis yang
9

diuraikan sebagai strategi bisnis. Model bisnis adalah gambaran berupa hubungan
antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat
perusahaan mampu menghasilkan laba (PPM Manajemen , 2012).

2.3 Model Bisnis Kanvas

Gambar 2. 1 Business Model Canvas


(Sumber : Business Model Generation 2017)
Model Bisnis kanvas adalah alat atau tool yang memudahakan kita dalam
merencanakan bisnis dengan Sembilan aspek yang telah dikemukakan oleh
Alexander Osterwalder. Adapun Sembilan aspek yang ada di dalam model bisnis
kanvas adalah: customer segments, value propositions, channel, customer
relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partners serta cost
structure. (Osterwalder & Pigneur, 2017)
Kesembilan aspek ini akan mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan
dalam melakukan langkah – langkah strategis untuk menjalankan bisnis dengan
tepat dan sesuai dengan model bisnis yang ditentukan. Adapun definisi dari setiap
blok dalam bisnis kanvas adalah sebagai berikut :
1. Customer Segments
Customer Segments adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang
pengusaha bidik untuk menjadi pelanggan. Hal yang harus diperhatikan oleh
10

pengusaha adalah harus mampu menspesifikasikan secara khusus target yang akan
dibidik. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan tingkat ekonomi, umur,
komunitas, dan prilaku khusus dari target konsumen. (Osterwalder & Pigneur,
2017)
2. Value Propositions
Value Proposition atau proposi nilai adalah nilai yang menggabungkan antara
produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan yang lebih
spesifik dengan kata lain proposisi nilai asalah promise atau janji yang perusahaan
berikan kepada konsumen sebelum atauapun setelah mengkonsumsi produk.
(Osterwalder & Pigneur, 2017)
3. Channel
Channel adalah blok yang menjelaskan tentang cara perusahaan
mengkomunikasikan dan mencapai customer segments untuk menyampaikan
Value Proposition, distribusi, dan kanal penjualan yang mempertemukan antar
perusahaan dengan Pelanggan. Channel adalah titik kontak pelanggan yang
memainkan peran penting dalam pengalaman pelanggan. (Osterwalder & Pigneur,
2017)
4. Customer Relationship
Customer Relationship adalah bagaimana membangun hubungan yang baik
dengan segmen pelanggan yang dipilih. Customer relationship dibangun sesuai
dengan Customer segment, karena setiap segmentasi memiliki karakteristik yang
berbeda. (Osterwalder & Pigneur, 2017)
Customer relationship, menurut Ostwalder dibagi menjadi enam:
a. Personal Assistance
Hubungaan ini berdasar pada interaksi antar orang. Pelanggan dapat
berkomunikasi dengan penanggung jawab pelanggan untuk mendapatkan
bantuan saat dalam proses pembelian atau setelah pembelian selesai.
b. Dedicated Personal Assistance
Hubungan ini melibatkan upaya untuk mendedikasikan pelanggan
dengan perwakilan khusus untuk klien individual. Ini merupakan hubungan
yang paling mendalam dan lebih privat yang memerlukan waktu lama untuk
membentuknya.
11

c. Self – service
Dalam hubungan jenis ini, perusahaan tidak melakukan hubungan
intraksi secara langsung dengan pelanggan, tapi perusahaan menyediakan
berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk menolong
mereka secara mandiri.
d. Automated Servives
Jenis hubungan ini menggabungkan bentuk pelayanan mandiri yang
lebih canggih dengan proses yang otomatis. Pelayanan otomatis dapat
mengetahui sifat individual pelanggan dan karakteristik mereka. Dan
menawarkan informasi terkait pesanan atau transaksi.
e. Communities
Semakin terhubung dengan pelanggan, perusahan memanfaatkan
komunitas pelanggan untuk menjadi lebih dekat dengan pelanggan dan
menjadi fasilitas yang menyambungkan antara anggota komunitas. Disini
pelanggan dapat saling berbagi informasi dan membantu satu sama lain.
f. Co – Creation
Hubungan ini lebih kompleks dimana perusahaan melibatkan
pelanggan untuk turut berperan dalam menciptakan value dalam bisnisnya.
5. Revenue Streams
Revenue Stream merupakan komponen yang paling vital yaitu aliran dana
masuk dari pelanggan yang masuk ke pendapatan pengusaha tidak secara langsung
atau bukan merupakan pendapatan yang di dapat dari hasil selisih semua
pendapatan usaha dikurangi oleh semua biaya yang dibutuhkan. (Osterwalder &
Pigneur, 2017)
Beberapa cara untuk membuat revenue streams adalah :
a. Asset Sale
Revenue Stream yang paling banyak diketahui adalah dengan menjual
barang yang dimiliki secara sah oleh perusahaan kepada pelanggan.
b. Usage Fee
Revenue Stream ini dibuat dari pemakaian layanan tertentu. Semakin
banyak layanan digunakan, semakin banyak pelanggan membayar.
12

c. Subsription Fee
Revenue stream ini terbentuk dari penjualan akses layanan yang
berkelanjutan.
d. Lending/Renting/Leasing
Revenue Stream yang satu ini terbentuk dengan memberikan hak guna
atas asset yang dimiliki oleh perusahaan dengan sejumlah bayaran sesuai
dengan masa yang telah disepakati. Untuk peminjam hal ini merupakan hal
yang menguntungkan untuk memperbaiki revenue – nya. Untuk yang
meminjamkan mendapat manfaat berupa keringanan atas beban asset yang
tidak terpakai dalam masa tertentu.
e. Licensing
Revenue stream ini terbuat dengan memberikan pelanggan izin atas
hak guna properti intelektual yang terlindungi hak cipta. Lisensi membuat
orang yang memiliki hak cipta untuk mendapat aliran dana masuk tanpa
harus memproduksi sebuah produk atau mengkomersilkan sebuah jasa. Hal
ini biasanya ada di industri media.
f. Brokerage Fees
Revenue ini didapat dari jasa mediasi antara kedua pihak atau banyak
pihak. Hal ini biasa dikenal dengan komisi.
g. Advertising
Revenue ini didapat dari upah yang didapat dari jasa mengiklankan
suatu produk, jasa atau brand tertentu.
6. Key Resources
Key Resource adalah asset – asset terpenting yang harus dibangun oleh
perusahaan untuk menjalankan fungsinya. Perusahaan harus mendapatkan
sumberdaya – sumberdaya terntentu untuk menciptakan value proposition.
(Osterwalder & Pigneur, 2017)
a. Physical, merupakan aset fisik yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.
b. Intellectual, seperti pengetahuan, merek, hak cipta ataupun database
pelanggan yang meerupakan komponen penting dalam bisnis model.
13

c. Human. Tenaga kerja yang kompeten, kerjasama yang baik sertamemiliki


dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan merupakan bagian terpenting
dalam suatu perusahaan.
d. Financial, atau keuangan suatu perusahaan adalah cermin dari kinerja
ataupun perputaran yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Dalam
membangun bisnis, modal merupakan salah satu faktor yang penting.
7. Key Activities
Key Activites adalah kegiatan terpeting yang harus dilakukan oleh
perusahaan agar bisnisnya dapat berjalan. Setiap model bisnis memiliki key
activities yang beragam. Sebagaimana key resource, mereka dibutuhkan untuk
menciptakan dan menawarkan value, mencapai pasar, menjaga hubungan dengan
pelanggan, dan memperoleh pemasukan. Key Activities berbeda sesuai dengan
jenis model bisnis. (Osterwalder & Pigneur, 2017)
Key Activities dapat dikategorikan sebagai berikut
a. Produksi
Aktivitas ini meliputi mendesain, membuat, dan mengantarkan
produk dalam jumlah tertentu atau kualitas yang prima.
b. Problem Solving
Aktivitas ini berkaitan dengan mendatangkan solusi untuk masalah
individual pelanggan.
c. Platform/Network
Bisnis model yang didesain dengan platform sebagai key
resourcenya banyak berkaitan dengan platform atau jaringan sebagai key
activitiesnya. Dalam hal ini key activities berkaitan dengan mengatur
platform, memperbaiki pelayanan, dan mempromosikan platformnya.
8. Key Partnerships
Key Partnerships adalah jaringan supplier atau penyedia barang/jasa dan
mitra yang membuat model bisnis dapat berjalan. Perusahaan menciptakan aliansi
dalam bisnis untuk mengoptimasi bisnis modelnya, mengurangi resiko, atau
mendapatkan sumber daya. (Osterwalder & Pigneur, 2017)
Ada empat macam kemitraan yang dapat kita pilih :
a. Aliansi Strategis antara non – competitor
14

b. Coopetition: kemitraan strategis antara competitor


c. Joint venture: kerjasama modal untuk mengembangkan bisnis baru
d. Kemitraan Pembeli – supplier untuk menjamin supply yang terpercaya.
9. Cost Structure
Cost structure adalah semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan
sebuah model bisnis. Blok ini menjelaskan biaya terpenting yang harus dikeluarkan
untuk menjalankan suatu model bisnis. Menciptakan dan mengantarkan value,
menjaga hubungan pelanggan, dan menciptakan pemasukan membutuhkan biaya.
Biaya akan dengan mudah diproyeksikan setelah menetapkan Key Resources, Key
Activities, dan Key Partnerships. (Osterwalder & Pigneur, 2017)
Adapun Cost Structure memiliki karakteristik yaitu :
a. Fixed Cost
Biaya yang akan tetap sama meskipun volume produksi barang atau
jasa meningkat.
b. Variable Cost
Biaya yang akan berubah sesuai dengan banyaknya volume barang
atau jasa yang diproduksi.
c. Skala Ekonomi
Keuntungan biaya yang dinikmati oleh bisnis karena produksi yang
meningkat. Semakin banyak barang yang di produksi, semakin rendah
biaya yang diperlukan.
d. Ekonomi ruang lingkup
Keuntungan Biaya yang dinikmati oleh bisnis disebabkan oleh
cangkupan operasi bisnis yang lebih besar.

2.4 Bisnis
Business is an organization that provides goods or services in order to earn
profit. Pengertan tersebut jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah sebuah
organisasi yang menyediakan barang atau jasa agar memperoleh keuntungan
(Griffin & Ebert, 2016).
Bisnis adalah segala sesuatu yang menyangkut aktivitas dan usaha untuk
mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkna bagi
15

sistem perekonomian. Beberapa bisnis memproduksi barang yang memiliki wujud,


sedangkan yang lain memberikan jasa (Louis E. Boone, 2008).

2.5 Pertanian
Pertanian diartikan sebagai kegiatan membuka lahan dan menanami lahan
tersebut dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim ataupun tanaman
tahunan, tanaman pangan maupun tanaman non – pangan serta digunakan untuk
memelihara ternak ataupun ikan.
Pertanian dapat mengandung dua macam arti jika di tinjau dari sumber
kehidupan dan lapangan pekerjaan, yaitu pertanian dalam arti sempit dan dalam arti
luas. Pertanian dalam arti sempit berarti kegiatan bercocok tanam. Sementara
pertanian dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan yang menyangkut proses
produksi untuk menghasilkan bahan – bahan kebutuhan manusia yang dapat berasal
dari tumbuh – tumbuhan maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk
memperbaharui, memperbanyak (reproduksi), dan mempertimbangkan faktor
ekonomis (Suratiyah, 2015).

2.6 Hidroponik
Hidroponik dalam Bahasa Inggris Hydroponic berasal dari Bahasa Yunani
yaitu Hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hydroponic dapat
diartikan sebagai pembudidayaan tanaman dengan media air yang diperkaya
dengan nutrisi. (Ahli Hidroponik Team, 2016)
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada
budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Sistem Hidroponik dibagi menjadi dua kategori yaitu sistem hidroponik
aktif/dinamis dan sistem hidroponik pasif/statis. Menurut para ahli hidroponik, ada
tujuh dasar sistem hidroponik yaitu:
16

a. Sistem Sumbu (Wick)


Sistem sumbu merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana dan
termasuk dalam sistem hidroponik statis. Sistem ini memanfaatkan
kapilaritas air untuk memberikan nutrisi bagi tanaman dengan memberikan
sumbu pada dasar pot tanaman hidroponik.
b. Sistem Kultur Air (Water Culture)
Sistem kultru air merupakan sistem yang paling sederhana dalam
hidroponik aktif. Penopang tanaman dalam sistem ini menggunakan
Styrofoam dan mengapung langsung diatas permukaan nutrisi. Sistem ini
menggunakan pompa udara melalui batu angin untuk membuat banyak
gelembung udara yang menyediakan oksigen bagi akar tanaman.
c. Sistem Fertigasi (Fertilizer dengan drip Irrigation).
Sistem Fertigasi merupakan sistem yang paling luas digunakan di dunia.
Sistem ini merupakan modifikasi dan pengembangan dari Drip Irrigation
dimana tanaman disiram dengan cara meneteskan air. Dalam sistem ini,
tetesan air yang diberikan kepada tanaman sudah mengandung nutrisi.
Sehingga setiap tetes air sudah terdapat nutrisi lengkap.
d. Sistem Pasang Surut (Ebb dan Flow / Food and Drain)
Sistem ini adalah sistem yang cocok untuk digunakan Bersama
berbagai macam media tanam. Seluruh wadah dalam sistem Pasang Surut
ini dapat diisi dengan batu – batuan, kerikil, atau butrian rockwool.
Penyiraman dengan sistem ini dilakukan secara berkala dengan timer
yang dihubungkan dengan pompa. Pompa ini akan mengalirkan air
bernutrisi dari bak penampungan ke pot-pot tanaman. Model penyiraman
pasang surut memungkinkan tanaman tergenang air pada waktu tertentu dan
ada kalanya kering.
e. Sistem Aeroponik
Sistem Aeroponik merupakan sistem yang menggunakan teknologi
tinggi. Pada sistem ini tanaman dibiarkan menggantung akarnya, lalu
dikabutkan dengan air yang memiliki nutrisi.
17

Pengabutan ini biasanya dilakukan setiap beberapa menit sekali.


Karena akar - akar terekspos di udara, akar – akar bisa cepat mongering jika
pengabutan terganggu.
f. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Ini adalah Teknik dimana aliran larutan nytrisi diberikan melalui
saluran air / pipa yang sangat dangkal, atau tipis seperti film. Sistem ini
menggunakan air yang tipis. Air yang mengandung semua nutrisi terlarut
diberikan secara terus menerus selama 24 jam.
Dalam sistem ini idealnya kedalaman aliran sirkulasi harus sangat
dangkal hal ini agar tanaman selalu mendapatkan air, nutrisi, dan oksigen
pada bagian akar.
Sistem ini dirancang berdasarkan pada kemiringan yang tepat, laju
aliran yang cukup, dan Panjang saluran yang sesuai.
g. Sistem DFT (Deep Flow Technique.)
Pada hidroponik sistem DFT akar tanaman pada model ini ditempatkan
terendam dalam bak air setinggi 30 - 40 cm. Tidak semua tanaman bisa
menggunakan model ini karena akar tanaman terendam seluruhnya.
Hidroponik sistem DFT memerlukan pasokan listrik untuk
mensirkulasikan air ke dalam talan-talang tersebut dengan menggunakan
pompa dan untuk menghemat penggunaan listrik, kita dapat menggunkan
timer (untuk mengatur waktu hidup dan mati pompa). Sebagai contoh pada
pagi hari pompa hidup dan sore hari pompa mati, begitu seterusnya. (Ahli
Hidroponik Team, 2016)
Air yang digunakan dalam sistem hidroponik adalah air yang telah diberi
nutrisi dari campuran pupuk AB mix dengan takaran nutrisi yang menyesuaikan
kebutuhan tanaman. Kelembaban air yang ideal untuk tanaman agar dapat tumbuh
adalah diantara Ph 5,5 – Ph 6,5 diukur dengan Ph Meter. Untuk menyesuaikan
jumlah nutrisi dengan tanaman dibutuhkan alat ukur yang disebut dengan TDS
meter. Air yang baik untuk digunakan sebagai air baku atau air dasar untuk dibuat
menjadi air nutrisi adalah air dengan konsentrasi 150 ppm (Ahli Hidroponik Team,
2016).
18

TDS singkatan dari Total Dissolve Solid yaitu ukuran zat terlarut baik itu zat
organik maupun anorganik, seperti garam, gula, dan sebagainya yang terdapat pada
sebuah larutan. Besarnya TDS ini akan menunjukkan kualitas air, sehingga TDS
meter bukan hanya digunakan dalam hidroponik, tetapi digunakan juga dalam
banyak kebutuhan terkait kualitas air, misalnya air minum, air kolam, atau dalam
industri makanan atau minuman.
Khusus dalam hidroponik dan aquaponik, TDS ini digunakan untuk
mengukur kepekatan nutrisi dalam air. Seperti kita ketahui, tanaman tertentu
membutuhkan kepekatan nutrisi tertentu, jika kita bisa memenuhi angka TDS
tersebut, maka pertumbuhan tanaman tersebut bisa optimal. Adapun cara
menggunakan TDS meter adalah sebagai berikut:
1. Buka tutup bawah dari TDS meter, tutup bawah TDS meter ini juga
merupakan batas paling atas dari posisi TDS ketika dicelupkan ke air. Atau
dengan kata lain, TDS meter tidak boleh dicelupkan ke air melebihi garis
tutup TDS meter.
2. Tekan tombol ON / OFF sampai TDS menunjukkan angka 000 atau 0000
(TDS EC meter)
3. Celupkan TDS meter sampai batas (lihat nomor 1 di atas)
4. Baca nilai penunjukannya.
5. Untuk mempertahankan nilai penunjukan TDS meter ketika TDS meter
diangkat dari air, tekan tombol Hold.
6. Selesai.
Dengan menggunakan TDS meter kebutuhan nutrisi tanaman dapat dipantau
secara berkala dan perhitungan kepekatan nutrisi dalam air lebih akurat. Jika sudah
selesai digunakan, sebaiknya bilas TDS meter pada bagian yang dicelup
sebelumnya dengan air bersih, lalu bersihkan air yang tersisa dengan kain lap atau
tisu sampai kering. Tutup TDS meter dan simpan ditempat yang sejuk dan aman
(Nur, 2018).

2.7 Internet
Internet adalah kumpulan atau jaringan dari komputer yang ada di seluruh
dunia. Internet adalah singkatan dari Interconnection – Networking secara harfiah
19

adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan standar Internet Protocol Suite (IP) untuk melayani miliyaran
pengguna di seluruh dunia.
Menurut Onno W. Purbo pengertian Internet pada dasarnya adalah sebuah
media yang digunakan untuk mengefisiensikan sebuah proses komunikasi yang
disambungkan dengan berbagai aplikasi, seperti Web,VoIP, E-mail (Prihatna,
2005).
Ramadhani dalam modul pembelajaran Internet mengatakan bahwa Internet
adalah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs
akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan.
Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan
memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik
tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan
berbasis protokol lainnya.
Bila disimpulkan, Internet adalah jaringan komunikasi suatu komputer
dengan komputer lainnya yang mencangkup seluruh dunia dan berbasis pada
sebuah protocol yang di sebut Internet Protocol (IP) (Ramadhani, 2003).

2.8 Website
Webiste merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling
berhubungan satu sama lain. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana
sistem bekerja dengan mulus. Web menggunakan teknik hypertext dan multimedia
yang membuat internet mudah dijelajahi dan dikontribusikan.
Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk
akses seara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau
perusahaan yang dapat menjadi bagian dari web berkontribusi pada web.
Web merupakan sistem yang menyebabakan pertukaran data di internet
menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas dua komponen dasar :
a. Server web : sebuah komputer dan software yang menyimpan dan
mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet.
20

b. Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai atau client
yang meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai
dengan data itu sendiri.
Menurut Hardjono web merupakan fasilitas hyperteks untuk menampilkan
data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya (Hardjono,
2006).

2.9 Domain
Pengertian domain adalah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi
nama server computer seperti web server atau email server. Domain berguna untuk
memudahkan pengguna internet dalam mengakses server.
Dengan adanya nama domain, pengunjung website tidak perlu menghafal
nomor IP server. IP server adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk setiap komputer host dalam jaringan
internet. Domain tidak bisa dimiliki secara permanen, sistem kepemilikan domain
adalah sewa yang dibayarkan setiap tahun (Defriansyah, 2017).

2.10 Hosting
Hosting adalah penyimpanan database sebuah website. Jika domain adalah
alamatnya, maka hosting adalah lahan yang siap dibuat bangunan berbentuk
website (Defriansyah, 2017).
a. Space Hostting
Space Hosting adalah besarnya kapasitas tempat penyimpanan data. Semakin
besar space hosting semakin banyak data yang dapat disimpan
b. Bandwith
Bandwith adalah kapasitas maksimum data transfer atau data yang keluar
masuk pada web. Bandwith akan terus berkurang setiap kali website diakses. Jika
Kuota bandwith habis, maka website tidak bisa dikunjungi.

2.11 Penelitian Terdahulu


1. Business Model Canvas Marketplace Peternakan Hudhuds.com ,
(Nashiruddin Huda Al – izzaty , S.E, 2017)
21

Tabel 2. 1 Business Model Canvas Marketplace Peternakan Hudhuds.com

Key Partners Key Activities Value Customer Costumer Segments


- Breeder - Penjualan Proposition Relationships - Pelaku Idul Qurban
(Peternak) - Distribusi - Efektif dan - Email / App dan Orang yang
Kecil - Pengontrolan Efisien - News Update Beraqiqah yaitu :
maupun besar Pelayanan - Transparasi - Forum Diskusi - Para Karyawan
- Pelaku usaha - Adanya Tips & Trik Seputar Swasta / Negeri dan
Aqiqah Standarisasi peternakan Wiraswastawan Laki
Web Key - Jangkauan Luas Channels – laki domisili
Developer Resources - Varian Produk - Promosi melalui 2 JABODETABEK
- Peternak sesuai budget media, Internet (FB yang familiar dengan
Hudhuds Ads, Google Ads, gadget
Platform Youtube Ads, SEO, dan
Nyata
- Pembayaran melalui
rekening bersama
Realtime 24 hour
Customer Service
Cost Structure Revenue Streams
- Fixed Cost : - Penjualan Kambing/Domba Qurban
- Wifi, Listrik, Web Hosting, Web - Penjualan Sapi Qurban
Domain, Sewa Lokasi, Aplikasi, - Penjualan Aqiqah
Laptop, Printer, Handphone Admin, - Penjualan Hewan Konsumsi
Supply, Pulsa, Gaji IT, Gaji Admin - Akun Premium
- Variabel Cost
Online Marketing, FB Ads, Adword,
Offline Marketing

Hasil dari penelitian terhadap bisnis marketplace untuk produk hewan


peternakan pada bilik Value Proposition adalah Efektif dan Efisien, Transparasi,
Adanya Standarisasi, Jangkauan Luas, Varian Produk sesuai budget. Dimana dalam
marketplace, yang menjual produk adalah para peternak di pasar online yang telah
disediakan oleh Hudhuds.com. Bisnis ini menyasar Customer Segments Pelaku Idul
Qurban dan Orang yang Beraqiqah yaitu Para Karyawan Swasta / Negeri dan
Wiraswastawan Laki – laki domisili JABODETABEK yang familiar dengan gawai.
Dari penelitian ini penulis mengambil kesimpulan dari peneliti bahwa untuk
produk hasil bumi, pelanggan harus melihat langsung produk yang dimaksud
sehingga Valuenya adalah Transparasi. Dan untuk memudahkan pelanggan
maupun peternak, dibuatkan platform berupa marketplace yang Efektif dan Efisien
yaitu Hudhuds.com
22

2. Business Model Canvas Toko Online Muslim Fillah Fashion Store ,


(Nurul Luthfi, S.E, 2017)
Tabel 2. 2 Business Model Canvas Toko Online Muslim Fillah Fashion Store

Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Costumer


- Jaskoko Optimasi - Memaksimalkan Relationships Segments
- Arxentake - FB Ads IG Ads dan SEO - E mail - Pria Muslim
konveksi - IG Ads - Produk Fashion - BBM (BC & Dewasa
- Samarase.com - Marketplace Ads Muslim pria Group) - Pengguna
GGS - SEO premium - WA (Channel & Internet
- Website - Menyediakan Group - Komunitas Islam
- Pelatihan TIM Custom partai + FB Messenger - Himpunan
gratis jasa desain Mahasiswa
Key Resources - Fast Respon Toko Channels - Organisasi dan
- SDM (Admin, Online 24 jam non - Fanspage Lembaga
owner, partner, stop all day - Instagram - Travel Haji dan
web developer) - Terpercaya - WEB Umrah
- Fasilitas (Gadget, (banyak testimoni) - Marketplace lokal Pesantren
-
Wifi, Laptop) + garansi uang - Marketplace Salaf/Modern
- Finansial (Investor, kembali International - Pengajian Akbar
Profit, Pembukuan) - Syariah - Agen, Reseller, Laki – laki
Hak Paten Orientation Dropship Muslim Proses
Gratis akses Web Nikah
E book Islami
Cost Structure Revenue Streams
- Biaya iklan - Penjualan Setiap Produk baik custom/non custom
- Biaya Produksi dan Packaging - Bonus Komisi Dropshipper
- Biaya SDM - Komisi Affiliate
- Biaya Desain - Bonus dari Poin harian dan Bulanan
Biaya Wifi, Kuota dan Pulsa

Penelitian ini membahas tentang toko retail online di bidang Fashion.


Karena yang menjadi keunikan model bisnis ini adalah berfokus pada
optimasi kanal pemasaran online dan menyerahkan masalah produksi pasa
key partnership, maka penulis mengambil rujukan model bisnis toko online
ini untuk produk pertanian. Yang membedakan adalah aspek bisnis atau niche
bisnis ini. Yang menjadi hubungan antara penelitian ini dengan penelitian
penulis adalah model bisnisnya yang menjadi rujukan.
23

3. Rencana Bisnis Model Canvas Dalam Usaha Aquaponic Dengan Sistem Heater
Dan Breeding Water Circulation (Arif Sumandar, S.E., 2016)
Tabel 2. 3 Rencana Bisnis Model Canvas Dalam Usaha Aquaponic Dengan
Sistem Heater Dan Breeding Water Circulation

Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Costumer


- Investor - Pembelian Bahan - Product Quality Relationships Segments
- Supplier Baku - Custom Produk - Member - Komunitas
- Agen - Penjualan Produk - Ultimate Produk Community - Masyarakat
NGO atau - Desain Produk - Free Konsultasi - Event - Perusahaan
Unit CSR Pembuatan Produk - Green Technology Gathering - Lembaga Sosial
Key Resources - Ramah Channels hobiis
- Modal Lingkungan - Website
- Bahan Baku Member Card - Social Media
- SDM - Direct Selling
- Asset
Teknologi

Cost Structure Revenue Streams


- Fixed Cost : - Penjualan Produk
- Peralatan, Aqua Tools - Iklan pada Website
- Website, Internet Sponsorship Event
- Gaji Karyawan
- Variabel Cost :
- Marketing, Bahan Baku, Seed
- Jasa Instalasi
Listrik

Penelitian ini membahas tentang pengembangan dari sistem Hidroponik yaitu


Aquaponic. Aquaponic merupakan pertanian terintegrasi dengan perikanan dimana
nutrisi tanaman berasal dari limbah ikan dalam kolam. Karena Aspeknya hampir
sama, penulis mengambil rujukan dari penelitian ini berupa cost structure dan
sebagian Revenue streams.
BAB III
METODE

3.1 Metode Penelitian


Jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan riset aksi. Riset aksi merupakan kegiatan atau tindakan
perbaikan suatu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya yang dikaji secara
sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkat riset. Riset aksi
fokus terhadap perubahan yang memiliki tahapan siklus yaitu melakukan diagnosa
masalah, membuat perencanaan, melakukan tindakan, dan evaluasi sampai
mendapatkan perubahan yang sesuai (Saunders, 2016).
Data-data yang diperoleh berbentuk wawancara langsung ditujukan kepada
responden yang terdiri dari calon konsumen produk filaha farm dan petani yang ada
di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Karawang, dan Bekasi.

3.2 Objek dan Subjek Penelitian


Subjek penelitian dalam penulisan ini adalah petani hidroponik, dan
pelanggan yang melakukan transaksi dengan Filaha Farm sementara Objek
Penelitian adalah Customer Segmentation dan Value Proposition.

3.3 Metode Pengumpulan data


Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan riset kualitatif dengan
metode action research. Kualitatif Action Research merupakan penelitian yang
dimana data yang didapatkan bersifat bebas (secara alamiah) dan dekriptif. Maksud
dari bersifat bebas merupakan data yang didapat tidak dibatasi oleh pertanyaan yang
bersifat
3.3.1 Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara
secara mendalam. Teknik pengumpulan data primer dalam penulisan ini dengan
menggunakan 2 cara, yaitu sebagai berikut:

24
25

a. Observasi
Obervasi merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Tujuan observasi dalam
penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai bisnis pertanian dan
edukasinya yang akan dijadikan bahan untuk menganalisa produk dari
Filahafarm.com.
b. Wawancara Terbuka
Wawancara terbuka merupakan metode pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab dengan pihak terkait secara langsung dan terbuka.
Wawancara terbuka dilakukan utnuk mendapatkan data yang berkaitan dengan uji
masalah dan uji solusi pada Value Proposition dan Customer Segmentations pada
website Filahafarm.com.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi pustaka. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan mencari data dari berbagai macam sumber
berupa buku, artikel, dan penelitian terdahulu yang data ataupun hasil penelitiannya
dapat digunakan dan berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di Kota Bogor. Lebih tepatnya di Sentul yang
merupakan tempat pembuatan toko online filaha farm. Tempat penelitian dilakukan
di Sentul karena Sentul memiliki akses sumber data yang dapat diolah, narasumber
petani untuk pengambilan data, dan konsumen yang tertarik dengan pertanian.
Lokasi Kebun Pertanian dengan metode hidroponik pun banyak ditemukan di
Bogor. Adapun waktu penelitian dilakukan pada masa semester genap di tahun
ajaran 2017-2018.

3.5 Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan metode action research dengan model bisnis kanvas awal target calon
konsumen dan supplier. Action Research merupakan bentuk penelitian terapan yang
yang bertujuan untuk mencari suatu cara yang efektif, yang menghasilkan suatu
26

perubahan yang disengaja dalam suatu lingkukan yang sebagian dikendalikan.


(Asep Hermawan, 2017)
Menurut Kurt Lewin konsep penelitian dengan Action Research terdiri dari
empat komponen yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3)
pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat
komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Model Kemmis & Taggart merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt lewin seperti yang
diuraikan di atas, hanya saja komponen acting dan observing dijadikan satu
kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi
dalam waktu yang sama.
Keempat langkah diatas merupakan satu siklus atau putaran. Dimana yang
artinya, setelah melewati langkah ke empat, maka akan kembali lagi pada langkah
awal dan begitu pula seterusnya. Setiap siklus ini meliputi:
1. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan ide bisnis,
rancangan bisnis, serta menentukan indikator kerja.
2. Tahapan pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala tindakan yang ada
dalam rencana pelaksanaan bisnis.
3. Tahapan pengamatan atau observing, tahap observasi ini dilakukan
bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Dimana observer akan
melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan.
4. Tahapan refleksi yaitu akan dilakukan melalui diskusi dan menerima
masukan dari para dosen terkait selaku pembimbing penelitian ini.

3.6 Proses Action Research


Tahapan penelitian dengan metode Action Research untuk model bisnis ini
disusun untuk memudahkan proses penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun
susunan tahapan Action Research pada model bisnis ini antara lain perancangan
kanvas model bisnis awal, uji masalah tahap awal, perbaikan model bisnis, uji solusi,
perbaikan model bisnis tahap ke, verifikasi model bisnis, dan perhitungan finansial.
Tahap paling pertama yang perlu dilakukan adalah merancang kanvas model
bisnis awal dengan menggunakan asumsi dan gambaran ide, lalu dilakukan uji
masalah yang membantu untuk menjawab masalah yang terangkum dalam tujuan
27

penelitian. Setelah mendapatkan jawaban atas masalah dalam tujuan penelitian,


maka dilakukan perbaikan pada bisnis model awal dengan menambahkan dan
menyesuaikan konsep bisnis dengan data yang ditemukan di lapangan. Setelah
menemukan jawaban pada masalah, dilakukan uji solusi untuk mengobservasi
respon pada solusi yang diberikan. Setelah menerima jawaban dari uji solusi,
dilakukan perbaikan kanvas model bisnis ke 2.

Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian BMC STEI Tazkia 2016


Berikut adalah tahap-tahap penelitian:
3.6.1 Pembuatan Model Bisnis Awal.
Pembuatan bisnis awal dimulai dari studi kepustakaan yang relevan. Studi
kepustakaan dimulai dari pengumpulan data dalam rangka untuk mengetahui
masalah yang dihadapi konsumen terkait dengan konsep produk yang akan dibuat.
Dilanjutkan dengan pembuatan solusi awal dari hasil studi kepustakaan yang
relevan. Studi ini kemudian dimasukan kedalam sembilan instrument Business
Model Canvas (BMC).
28

3.6.2 Uji Masalah


Uji masalah adalah tahapan dimana penulis akan mencari dan memilih
responden tetap untuk mendapatkan data primer sebagai langkah awal memvalidasi
model BMC yang telah dibuat terhadap value dan jenis produk yang ditawarkan
Filaha Farm.com dengan konsep Online Marketplace khusus pertanian ini. Tahap
ini dimulai dengan memetakan responden sesuai dengan target konsumen. Penulis
menetapkan 30 responden yang akan diwawancarai untuk fase uji masalah. Output
dari tahap ini adalah penulis mampu untuk menemukan prospek segmentasi
konsumen yang tepat dan value yang di harapkan konsumen terhadap produk.
3.6.3 Perbaikan Model Bisnis I
Setelah melaksanakan wawancara pada tahap uji solusi maka penulis telah
mampu untuk membuat rancangan model bisnis perbaikan yang Perancangan awal
kanvas bisnis model (1) Uji masalah (2) Perbaikan bisnis model (3) Uji Solusi (4)
Perbaikan bisnis model ke-2 (5) Verifikasi model bisnis (6) Perhitungan Finansial
(7) Bagan Tahapan Penelitian akan dilaksanakan pengujiannya kembali disertai
dengan produk untuk mendapatkan model bisnis yang valid.
3.6.4 Uji Solusi
Setelah masalah yang ditentukan sesuai dengan masalah yang ada di lapangan
maka dilanjutkan ke tahap pengujian solusi terhadap responden terpilih. Responden
terpilih merupakan responden prospek hasil penseleksian dari tahap uji masalah.
Pengujian solusi juga dilakukan dengan wawancara, produk awal, desain produk.
Pertanyaan yang dibuat mengenai konsep produk dan solusi yang ditawarkan. Jika
sesuai dengan keinginan konsumen maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. Jika
tidak sesuai maka dilakukan literasi hingga sesuai dengan apa yang diinginkan
konsumen.
3.6.5 Perbaikan Model Bisnis II
Perbaikan Model Bisnis II adalah perumusan kembali model bisnis sesuai
dengan hasil dari uji solusi di mana pada fase ini telah didapatkan model bisnis
terakhir yang telah tervalidasi.
3.6.6 Verifikasi Model Bisnis
Verifikasi model bisnis adalah tahapan untuk menganalisis hasil survei
terhadap pengujian solusi. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah
29

model bisnis yang dirancang sudah layak untuk diajukan ke pasar atau belum. Jika
model bisnis ini masih belum layak, maka akan dilakukan pengujian ulang (pivot).
Jika model bisnis ini sudah sesuai maka akan dilanjutkan dengan validasi model
bisnis.
3.6.7 Perhitungan Model Finansial
Untuk Cost Structure dan revenue stream perhitungan model finansial
digunakan untuk mengetahui layak tidaknya bisnis Filahafarm.com dengan konsep
toko Online khusus pertanian dijalankan melalui indikator aspek finansial dengan
mengidentifikasi Cost Structure dan revenue stream dari bisnis ini. Sehingga akan
didapatkan estimasi biaya operasional, estimasi laba rugi.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reduksi data,
Penyajian data, dan Interpretasi data
3.7.1 Reduksi Data (Reduction Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, yang sesuai dengan
fokus masalah, demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2013).
3.7.2 Penyajian data (Display Data)
Penyajian data berarti peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi
tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data sudah
lazim digunakan dalam bentuk teks naratif (Salim, 2006).
Display data juga bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, dan hubungan
antar kategori (Sugiyono, 2013). Penyajian dalam bentuk teks naratif adalah yang
paling sering digunakan karena memudahkan peneliti untuk memahami apa yang
terjadi selama proses wawancara berlangsung (Miles & Huberman, 1984).
3.7.3 InterPretasi Data
Interpretasi data yaitu penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan.
Disini Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan
mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan
30

dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi
(Salim, 2006).
3.8 Ekstraksi Model Bisnis
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Costumer
- Petani - Optimasi - Efisensi tenaga, Relationships Segments
- Peternak - Website waktu dan Efektivitas - E - mail - Hobiis cocok
- Web (SEO) informasi - Harga khusus alumni tanam
Developer - FB Ads - Transparasi harga pelatihan - Orang yang
- Bangun dan produk - Artikel tips & trik mencari peluang
kerjasama - Jangkauan luas seputar pertanian bisnis di bidang
dengan - Pelayanan online 24 - Sosial Media Agribisnis
petani & jam - Pelajar sekolah
peternak - Adanya Standarisasi dan perguruan
Pelayanan pelayanan pelanggan tinggi yang
Customer tertarik dengan
Key Channels Agrikultur
Resources - Website
- Petani - Fanspage facebook
- Peternak - Pembayaran melalui
- Webiste rekening Bersama
Data perusahaan
- Promosi berbayar
(Google Adword,
Facebook Ads)
- Konsultan Bisnis
Cost Structure Revenue Streams
- Fixed Cost : - Penjualan Produk
- Biaya Akses Internet, Domain dan Hosting - Iklan pada Website
Website - Pelatihan Pertanian
- Biaya Operasional : Gaji Karyawan, Listrik - Penjualan Kit Hidroponik
- Variabel Cost :
- Biaya Survey
- Merchandise
Biaya Pelatih
Gambar 3. 2 Ekstraksi Model Bisnis Kanvas Filahafarm.com
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
Deskripsi Hipotesa Awal Ekstraksi Kanvas Model Bisnis.
a. Customer Segment
Dalam hipotesa awal untuk blok customer segment, sebagai dasar bisnis ini
membidik konsumen pada segmen tertentu penulis berasumsi bahwa bisnis ini
membidik konsumen dengan target sebagai berikut:
a. Orang yang membutuhkan produk atau edukasi pertanian dan
peternakan
b. Menggunakan Internet
Dan dalam mengasumsikan karakteristik target konsumen yang dibidik,
penulis menggunakan alat Analisa website yang disediakan oleh mesin
31

pencarian di Internet bernama Google Analytics. Dan hasil yang didapatkan


adalah pria ataupun wanita pada usia 25 – 34 tahun. Namun belum diketahui
berapa penghasilan yang dimiliki, dan pekerjaan yang dilakukan oleh target
konsumen tersebut.

Gambar 3. 3 Data Usia Pengunjung Situs dari Google Analytics


(Sumber : Dokumentasi penulis)
Namun untuk sebagai hipotesa awal, asumsi konsumen yang dibidik dalam
bisnis ini adalah Karyawan Swasta, Pegawai Negeri, Wiraswasta, Mahasiswa
dan Pelajar. Deskripsi untuk setiap konsumen yang ditargetkan dalam bisnis
ini adalah sebagai berikut.
1. Orang yang memiliki hobi bercocok tanam
Orang yang memiliki hobi bercocok tanam atau hobiis dibidang
agrikultur memiliki ketertarikan dan kesenangan dengan bercocok
tanam. Segmen ini dipilih karena hidroponik merupakan salah satu
teknik bercocok tanam yang unik sehingga orang yang memiliki hobi
bercocok tanam menjadi target dari bisnis FilahaFarm.com. Hobiis
cocok tanam tidak harus seseorang yang berprofesi sebagai petani atau
tukang kebun, namun dapat berasal dari pekerjaan lainnya seperti
Pegawai Negeri, Wiraswasta, maupun Karyawan Swasta.
2. Orang yang mencari peluang bisnis di bidang Agribisnis
Bisnis di bidang Agribisnis adalah salah satu peluang usaha yang ada
di Indonesia, selain karena permintaan produk di bidang Agribisnis
yang tinggi, Masyarakat dengan modal yang cukup dapat memulai
usaha di bidang Agribisnis. Segmen ini dipilih karena orang yang ingin
32

serius berbisnis di bidang Agribisnis dapat menjadi konsumen yang


Potensial.
3. Pelajar baik di sekolah maupun perguruan tinggi yang mau belajar
dibidang Agrikultur. Bisnis Edukasi di bidang Agrikultur di Indonesia
merupakan salah satu bisnis yang potensial. Segmen ini dipilih untuk
edukasi di bidang Agrikultur.
b. Value Proposition
Untuk Hipotesa Awal blok Value Proposition sebagai paduan bisnis dalam
menetapkan Value yang ditawarkan kepada pelanggan yang ditargetkan dalam
Customer Segment, Penulis berasumsi sebagai berikut:
a. Efisensi tenaga, waktu dan Efektivitas informasi
Untuk menghemat sumber daya, maka dibutuhkan sistem yang
membatu penghematan sumber daya tersebut. Diantaranya adalah
tenaga dan waktu. Dengan kanal Internet, waktu dan tenaga dapat
dihemat dan diefisiensikan. Hal ini tentu harus didukung oleh
informasi yang padat dan efektif.
b. Transparasi harga dan produk
Transparasi harga berarti kejelasan harga untuk setiap produk
yang dijual kepada pelanggan dan ketersediaan barang maupun
keuntungan dari keikutsertaan dalam pelatihan agar membuat
pelanggan percaya
c. Adanya Standarisasi Pelayanan Pelanggan
Standarisasi penting untuk menetapkan standar kualitas
pelayanan dalam Filahafarm hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kepercayaan dari pelanggan terhadap Filahafarm.com. Karena tidak
banyak pertanian yang berfokus pada pelayanan.
d. Jangkauan Luas
Karena memakai Kanal Internet dengan menggunakan website,
maka jangkauan Filahafarm tidak terbatas daerah tertentu meskipun
berbasis di Bogor.
e. Pelayanan 24 jam
33

Tidak ada yang dapat menebak kapan pelanggan akan


menghubungi Filahafarm.com setiap harinya. Sehingga perlu
ditetapkan waktu pelayanan sepanjang hari selama 24 jam.
c. Channel
1. Website
Website berfungsi untuk menjangkau pelanggan melalui kanal
Internet. Dengan menggunakan website, Filaha Farm dapat
memberikan penawaran produk maupun pelatihan pertanian kepada
konsumen yang benar – benar membutuhkannya.
2. Fanspage
Fanspage di Facebook berfungsi sebagai kanal yang menjangkau
konsumen di sosial media terkhusus Facebook. Hal ini dikarenakan
akun Facebook untuk keperluan bisnis harus menggunakan Fanspage.
3. Pembayaran melalui rekening Bersama perusahaan
4. Promosi Berbayar (Google Adword, Facebook Ads)
5. Konsultan Bisnis yang menyediakan pelatihan untuk persiapan masa
purnabakti bagi Instansi maupun perusahaan.
d. Customer Relationship
a. Email
Email berfungsi sebagai sarana promosi tentang program terbaru
yang dimiliki oleh Filaha Farm, ataupun promo yang sedang
berlangsung di Filaha Farm
b. Harga Khusus Alumni Pelatihan
Harga khusus merupakan pelayanan after sales untuk alumni
pelatihan pertanian. Dalam hal ini Filaha Farm mengelola database
yang dimiliki dengan diskon, dan penawaran terbatas kepada alumni
pelatihan hidroponik.
c. Artikel
Artikel merupakan sebuah tulisan yang berisi informasi seputar
pertanian dengan Teknik hidroponik, tata cara, dan berbagai
pengetahuan dasar tentang pertanian.
d. Sosial Media
34

Sosial Media berfungsi sebagai media bersosialisasi secara


online dengan pelanggan yang berinteraksi melalui sosial media.
e. Revenue Streams
Tabel 3. 1 Revenue Streams Filahafarm.com
Jenis Pemasukan Jumlah satuan harga total
Pelatihan 32 orang Rp 350.000 Rp 11.200.000
Iklan di Website 1 bulan Rp 140.000 Rp 140.000
Penjualan KIT 10 buah Rp 3.500.000 Rp 35.000.000
Kunjungan instansi 1 grup Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
TOTAL Rp 51.340.000

(Sumber: Dokumentasi penulis)


a. Penjualan Produk
Menjual Produk pertanian yang diproduksi oleh para petani agar
dapat memaksimalkan pemasukan dana bagi petani.
b. Pelatihan Pertanian
Pengadaan pelatihan berbayar untuk edukasi pertanian yang lebih
intensif dengan narasumber berkopetensi di bidangnya. Termasuk
pelatihan kunjungan bagi Instansi dan pelatihan hidroponik.
c. Banner Ads
Merupakan sebuah ruang kecil yang disediakan oleh website
untuk beriklan dengan biaya tertentu. Hal ini berbeda dengan iklan yang
dikelola Google Adsense, namun iklan ini dikelola sendiri.
f. Key Resources
a. Petani
Berperan sebagai supplier barang berupa hasil pertanian dan
produk pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Petani
juga berperan sebagai Narasumber dalam pelatihan di bidang pertanian.
b. Peternak
Berperan sebagai supplier barang berupa hasil peternakan dan
produk pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Peternak
memiliki peran lain sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang
pertenakan
35

c. Website
Website yang sudah dioptimasi merupakan sumber daya
pemasaran yang sangat efektif karena menjangkau pasar yang luas, dan
memiliki banyak potensi untuk menghasilkan keuntungan.
d. Data
Data Supplier, data konsumen dengan berbagai permintaannya
merupakan sumber daya yang dimiliki oleh bisnis ini.
g. Key Activity
a. Optimasi
Memaksimalkan kanal pemasaran melalui internet dengan Search
Engine Optimation, dan Iklan berbayar Facebook atau Facebook Ads,
serta iklan berbayar per – kata kunci yaitu Google Adwords.
b. Bangun kerjasama
Membangun kerjasama dengan pihak supplier untuk ditawarkan
permintaan barang dari konsumen agar dapat menjual barang. Hal ini
tidak terbatas oleh hasil tani namun juga jasa Instalasi.
c. Pelayanan Pelanggan
Melayani pelanggan yang datang melalui website. Hal ini perlu
edukasi produk, dan memahamkan pelanggan tentang bisnis pertanian
dan peternakan. Termasuk dalam hal pelayanan adalah kunci untuk
mengkonversi calon pembeli menjadi pelanggan.
h. Key Partnership
a. Petani
Berperan sebagai supplier barang berupa hasil pertanian dan
produk pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Petani
juga berperan sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang pertanian.
b. Peternak
Berperan sebagai supplier barang berupa hasil peternakan dan
produk pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Peternak
memiliki peran lain sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang
pertenakan
36

c. Web Developer
Merupakan Pihak yang berkopetensi dan mampu untuk
mengelola Website di Internet dan mengoptimasinya.
i. Cost Structure
Tabel 3. 2 Cost Structure Filahafarm.com
Jenis Biaya Keterangan Biaya Jumlah satuan harga total
Fixed Cost Biaya Akses Internet
WIFI Hotspot 1 bulan Rp 350.000
Paket Data 1 bulan Rp 85.000
Biaya Iklan
Iklan Facebook 1 bulan Rp 300.000
Iklan Adword Google 1 bulan Rp 150.000
Biaya Website
Domain 1 bulan Rp 25.000
Hosting 1 bulan Rp 27.500 Rp 27.500
Tema website 1 bulan Rp 20.833
Biaya Operasional
Gaji Karyawan 1 bulan Rp 1.500.000
Listrik 1 bulan Rp 200.000
TOTAL Rp 2.658.333
Variable Cost Biaya Survey Jumlah
Bensin 2 liter Rp 9.500 Rp 19.000
Konsumsi 2 orang Rp 50.000 Rp 100.000
Merchandise 82 buah Rp 29.150 Rp 2.390.300
Biaya Pelatih
Fee Pelatih 32 orang Rp 52.500 Rp 1.680.000
Fee merakit kit 10 buah Rp 200.000 Rp 2.000.000
Fee Kunjungan 1 kali Rp 400.000 Rp 400.000
Biaya Bahan 10 sistem Rp 1.521.000 Rp 15.210.000
TOTAL Rp 19.290.000
TOTAL COST Rp 21.948.333
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
1. Fixed Cost
a. Biaya Akses Internet
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengakes jaringan internet
sehingga dapat melakukan aktivitas pemasaran dan kegiatan bisnis.
37

b. Biaya Iklan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan Filaha
Farm, baik website maupun produk yang ditawarkan kepada pelanggan
c. Biaya Operasional
Adalah biaya yang menunjuang berjalannya bisnis dari segi
operasi yaitu gaji karyawan dan Listrik untuk berjalannya sistem
hidroponik.
d. Biaya pemeliharaan website
Adalah biaya yang keluar karena kebutuhan memelihara website
seperti domain dan hosting yang dibayarkan perbulan. Serta biaya tema
website yang menjadi biaya tahunan.
2. Variable Cost
a. Biaya Survey
Biaya ini dikeluarkan untuk mensurvey lokasi petani dan
peternak untuk ditawarkan kerjasama dalam bisnis ini.
b. Merchandise
Ini adalah biaya yang dikeluarkan karena cinderamata yang
diberikan kepada konsumen yang sudah mengikuti pelatihan baik
dalam pertanian maupun peternakan.
c. Biaya Pelatih
Merupakan Komisi yang didapatkan oleh pelatih atau tenaga ahli
atas jasa dan tenaga yang diberikan untuk memberikan sesi pelatihan
dan merakit system hidroponik.
3. Gross Profit
Gross Profit adalah selisih antara Revenue dengan Total Cost. Berikut ini
adalah Gross Profit dari bisnis Filaha Farm
Tabel 3. 3 Gross Profit Filahafarm.com
TOTAL REVENUE Rp 51.340.000
TOTAL COST Rp 21.948.333

GROSS PROFIT Rp 29.391.667

(Sumber : Dokumentasi Penulis)


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian


Penelitian Bisnis Model Kanvas ini berjudul Rancangan Model Bisnis
Kanvas pada Toko Online “Filahafarm.com”. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret – Selesai 2018 di Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk mencari segmentasi
pasar yang tepat bagi Filahafarm.com, dan meneliti value yang tepat untuk objek
penelitiannya.

4.2 Gambaran Produk


Berawal dari permasalahan yang telah disampaikan pada subbab latar
belakang yang merupakan sebuah gap yang perlu dibangun kembali dengan model
bisnis yang baru. Filahafarm.com hadir sebagai website toko online yang
menyediakan berbagai macam produk dan edukasi di bidang pertanian dengan
membangun kerjasama dengan para petani yang ingin menjangkau pasar melalui
kanal internet. Bisnis Filaha Farm ini mengakomodir para petani yang ingin
menjual produk hasil tani dan ternaknya dengan para pebisnis yang membutuhkan
hasil pertanian maupun peternakan untuk bisnisnya ataupun orang yang
membutuhkan produk serta edukasi di bidang pertanian terutama di pertanian sayur
organik dengan cara hidroponik.
Produk yang disediakan di Filahafarm.com berfokus pada hasil pertanian dan
edukasinya berupa pelatihan dari tanah air. Dalam arti luas, filaha farm adalah e –
commerce yang khusus untuk produk hasil pertanian.
4.2.1 Konsep Filaha Farm
a. Logo

Gambar 4. 1 Logo Filaha Farm


(Sumber: Dokumentasi Penulis)

38
39

Gambar diatas merupakan logo FilahaFarm.com. Nama filaha farm berasal


dari Bahasa Arab yaitu filahah artinya pertanian. Makna lain secara literature dari
nama Filaha adalah Fallah yang berarti kemenangan. Maka filaha farm dari
namanya “Filaha” memiliki cita – cita untuk menjadikan pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang memenangkan pasar baik secara pemasaran konvensional
maupun secara online.
Lambang lingkaran berarti Persatuan dimana Filaha Farm menyatukan kedua
sisi yang saling berjauhan yaitu pelanggan dan supplier. Warna putih
melambangkan kesucian dan silaturahim, yakni hubungan dengan pelanggan harus
dijaga dengan baik dengan sopan santun dan adab yang baik. Hubungan dengan
supplier harus dijaga dengan silaturahim yang berkesinambungan.
Bentuk daun ada dua buah yang melambangkan mitra yang berhubungan
dengan Filaha Farm yakni pelanggan dan supplier. Keduanya di hubungkan oleh
sebuah tangkai yang putih berarti kedua stake holder dihubungkan oleh kekuatan
yang suci sesuai dengan asas islami. Warna hijau pada daun melambangkan
kesejahteraan dan kemakmuran. Yang berarti Filaha Farm berusaha mewujudkan
supplier yaitu pihak petani menjadi sejahtera.
b. Bentuk Website Toko Online
Ketika pelanggan memasuki website Filahafarm.com, pelanggan akan masuk
ke dalam halaman utama sebuah website atau biasa disebut dengan Home. Dalam
halaman home ditampilkan ulasan singkat tentang Filaha Farm dan tombol yang
terintegrasi ke halaman artikel tentang dunia pertanian. Di bagian atas website ada
menu yang menampilkan navigasi ke berbagai halaman lainnya, yaitu Home,
Products, Investasi, Contact us, Abous us.
1. Home
Halaman depan website merupakan pintu masuk calon pelanggan, berbagai
macam website memiliki tujuan tersendiri untuk menampilkan konten tertentu pada
halaman depan. Halaman ini berisi sapaan hangat kepada konsumen yang
berkunjung, Sekilas tentang Filaha Farm, dan tombol navigasi untuk membaca
artikel, melihat produk atau menghubungi pihak Customer Service.
40

Gambar 4. 2 Tampilan halaman Home Filahafarm.com


(Sumber: www.Filahafarm.com)
2. Product
Pada menu bagian atas terdapat pilihan menu product, yaitu navigasi ke
halaman yang menampilkan berbagai macam produk yang ditawarkan pada
pelanggan. Dalam menu ini, produk dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu pertanian,
peternakan, dan Pelatihan
3. Investasi
Pada menu bagian atas juga terdapat juga pilihan menu investasi, yaitu sebuah
navigasi yang mengarahkan pelanggan pada halaman yang menyajikan berbagai
halaman untuk menanamkan modal di bidang pertanian.
4. Contact us
Merupakan halaman yang berisi nomor customer service, dimana pelanggan
yang ingin menghubungi pihak Filaha Farm dapat menghubungi kontak yang ada
di halaman ini. Pada halaman ini juga disertai dengan navigasi untuk melakukan
panggilan, dan pesan singkat melalui aplikasi Whatssapp. Halaman ini memiliki
tujuan untuk membangun hubungan secara langsung terhadap pelanggan yang
berkunjung ke website Filaha Farm.
5. About us
About us pada menu di bagian atas merupakan navigasi menuju halaman yang
berisi profil perusahaan. Disini Filaha Farm menyajikan Visi dan Misi, profil
perusahaan dan testimoni para pelanggan yang sudah bertransaksi di Filaha Farm
untuk semua produk pertanian maupun edukasi dalam bidang pertanian.
41

6. Baca Artikel
Baca Artikel adalah tombol pada halaman utama yang menavigasikan
pengunjung website ke halaman khusus yang berisi artikel tentang pertanian, dan
beberapa tips tentang pertanian.
Artikel dalam Filaha Farm dibagi menjadi dua jenis, yaitu artikel berbagi tips
dan info unik seputar dunia pertanian dan artikel yang digunakan sebagai sarana
promosi melalui mesin pencarian internet. Artikel merupakan aset digital yang
dimiliki suatu website karena konten dalam artikel merupakan sesuatu yang akan
dibaca oleh pelanggan sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
c. Alur Kerja (Work flow) Filahafarm.com.
Untuk memudahakan jalannya bisnis Filahafarm.com, maka perlu dibuat
sebuah alur kerja yang terstruktur dan berurutan untuk memahami secara detail
konsep bisnis di Filahafarm.com. Maka berikut ini adalah alur kerja atau workflow
di Filahafarm.com.

Gambar 4. 3 Alur Kerja Filahafarm.com


(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Meskipun Filahafarm merupakan toko online yang menggunakan website
pada umumnya, namun Filaha farm tetap perlu mengiklankan atau mempromosikan
42

produknya di kanal digital juga. Dalam hal ini, Filahafarm mempromosikan


produknya melalui mesin pencari di Internet dengan Search Engine Optimation
(SEO) dan promosi berbayar di Facebook yaitu Facebook Ads. Berikut ini
merupakan detail penjelasan alur kerja Filahafarm.com
1. Promosi Iklan.
Promosi Iklan di Filaha Farm menggunakan dua kanal, yang pertama
memanfaatkan mesin pencarian internet seperti Google, Mozilla, Bing, dan lainnya
dengan Search Engine Optimation (SEO). Hal ini juga didukung oleh promosi
berbayar yang dimiliki oleh Facebook, yaitu Facebook Ads. Kedua iklan ini
mengarahkan konsumen untuk membuka konten berupa artikel yang berada di
website. Tujuan dari promosi ini adalah untuk mendatangkan pengunjung sebanyak
– banyaknya di Website agar meningkatkan volume konversi penawaran yang
terjadi di website sehingga menigkatkan konversi penjualan yang ada di website.
2. Website
Di dalam website, pengunjung yang sudah melihat kontetn artikel berupa tips
maupun jualan akan diarahkan menuju halaman khusus penawaran yang disebut
sebagai Landing Page. Dalam Website, pengunjung seperti mengunjungi toko pada
umumnya bebas mengeksporasi isi dari website Filahafarm.com. disini tugas bisnis
ini adalah membuat pengujung betah berlama – lama berada di website.
3. Landing Page
Landing Page merupakan halaman yang berisi tentang penawaran produk dan
navigasi menuju tim marketing dari produk tersebut. Dalam landing page pelanggan
akan ditampilkan penawaran produk ataupun program yang dimiliki oleh
Filahafarm secara terfokus. Di halaman ini jelaskan kelebihan dari penawaran
produk yang diberikan dan manfaat yang didapatkan apabila memilih produk
tersebut. Dan akhirnya, landing page berisi tombol navigasi yang berfungsi untuk
menghubungkan pelanggan dengan tim marketing/Contact person untuk negosiasi
tentang ketersediaan produk ataupun jadwal pelatihan yang ditawarkan.
4. Contact Person
Contact Person dalam flow ini bukan berarti layanan Customer Service yang
sudah tertera di halaman Contact Us dalam website ini. Dalam alur kerja website
ini, Contact person merupakan tim marketing khusus untuk setiap produk tertentu
43

yang memegang data supplier dan ketersediaan barang. Tugas Contact Person
adalah melayani pelanggan yang sudah masuk dari website di Landing Page agar
terkonversi menjadi penjualan produk atau pendaftar pelatihan.
5. Checkout
Checkout merupakan tahap dimana pelanggan dan tim marketing sudah
mencapai kesepakatan tentang pembelian produk, dan negosiasi harga berikut
pengiriman. Dalam pelatihan, tim marketing berarti sudah mendaftarkan peserta
untuk jadwal pelatihan yang akan datang, sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh tim marketing.
6. Cancel
Cancel merupakan tahap atau keadaan dimana pelanggan membatalkan
negosiasi setelah melewati landing page dan menghubungi tim marketing dari tiap
produk yang ditawarkan. Pembatalan bisa terjadi karena tidak kesesuaian harga dari
pihak konsumen ataupun ketidak tersediaan barang dari pihak supplier. Untuk tetap
menjangkau kembali pelanggan yang membatalkan pembelian, maka dilakukan
promosi tertarget untuk produk lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara Cross
selling dari pihak tim marketing, atau dengan iklan tertarget melalui email ataupun
iklan berbayar.
d. Alur Bisnis (Business Flow)
Dalam Filahafarm.com, ada sebuah alur khusus yang terjadi saat pelanggan
sudah menghubungi tim marketing pada produk tertentu. Alur ini terjadi antara
konsumen, pihak tim marketing, dan pihak supplier. Terlepas dari gambaran sistem
website Filahafarm yang mengarahkan konsumen untuk menghubungi tim
marketing, maka ada tahapan – tahapan dalam bisnis yang terjadi sebelum akhirnya
pelanggan benar – benar melakukan transaksi jual beli di Filahafarm.
44

Gambar 4. 4 Alur Bisnis Filahafarm.com


(Sumber: Dokumentasi Penulis)
1. Website
Dari website yang sudah diisi oleh konten berupa artikel untuk memberikan
penawaran produk kepada pelanggan, ada tombol navigasi yang menghubungkan
pelanggan kepada tim marketing untuk produk tersebut. Misalnya ada yang ingin
pelatihan hidroponik, maka dari Landing Page yang berisi penawaran tentang
pelatihan hidroponik akan diarahkan ke tombol navigasi menghubungkan langsung
ke tim Marketing melalui Whatsapp atau telepon.
2. Contact Person
Setelah melalui halaman penawaran dari website, pelanggan akan menekan
tombol yang menghubungkan langsung dengan tim Marketing dari produk yang
ditawarkan di dalam website. Saat melayani pelanggan, tim marketing akan
menanyakan kebutuhan pelanggan sesuai dengan produk yang ingin dibeli. Hal ini
45

akan menjadi data yang dipegang oleh tim marketing untuk ditanyakan ketersediaan
produknya oleh tim marketing kepada pihak supplier.
3. Supplier
Supplier merupakan pihak yang bertanggung jawab atas ketersediaan barang
yang dijual di toko online Filahafarm.com. Maka pihak supplier perlu
mengkonfirmasi ketersediaan barang yang sudah diminta berdasarkan data
permintaan konsumen yang diberikan oleh tim marketing. Dalam hubungan dengan
supplier, harga perlu dinegosiasikan diawal antara pihak supplier dengan pihak
marketing. Sehingga mendapat harga yang bisa ditawarkan kepada konsumen.
Setelah mendapat harga dari supplier, maka harga penawaran barang ditawarkan
kepada konsumen.
4. Contact Person
Dalam alur ini setelah mendapatkan harga dari supplier, maka tim marketing
menawarkan harga jual barang kepada konsumen. Harga yang ditawarkan tentu
bervariasi sesuai dengan jumlah dan kualitas barang. Tugas marketing pada tahap
ini adalah mendapat persetujuan harga dengan konsumen. Selanjutnya bila
konsumen ingin berkunjung ke kendang supplier untuk melihat barang secara
langsung, pihak marketing akan membuat janji kunjungan dengan pelanggan ke
kebun.
5. Check out.
Fase ini berarti pelanggan cukup membeli produk tanpa harus melihat barang
secara langsung karena barang sudah dikonfirmasi oleh pihak supplier
keberadaannya dan disetujui oleh pelanggan harga jualnya. Barang akan dikirim
oleh supplier dan pihak tim marketing akan mengabari pelanggan tentang status
pengiriman barangnya.
6. Visiting.
Visiting adalah fase dimana pelanggan ingin mengunjungi kebun atau
kandang untuk melihat secara langsung barang yang akhirnya akan membeli produk
di lokasi kunjungan atau melakukan pembelian setelahnya. Dalam fase kunjungan
ini perlu dibuat sebuah perjanjian untuk mengadakan kunjungan ke kebun untuk
kesiapan pihak kebun untuk menerima kunjungan pelanggan.
46

7. Closing/Deal
Closing merupakan tahap dimana pihak konsumen dan tim marketing sama –
sama menyetujui pembelian sebuah barang dengan harga yang telah disetujui
bersama.
8. Cancel
Cancel atau pembatalan adalah fase yang terjadi apabila pelanggan
membatalkan tujuannya untuk melanjutkan ke tahap pembelian atau tahap
kunjungan. Hal ini bisa terjadi saat masa negosiasi dengan tim marketing.

4.3 Rencana Perusahaan

Gambar 4. 5 Logo Filaha Farm


(Sumber: Dokumentasi penulis)
Gambar diatas adalah logo dari Filahafarm.com. Nama filaha farm berasal
dari Bahasa Arab yaitu filahah artinya pertanian. Makna lain secara literatur dari
nama Filaha adalah Fallah yang berarti kemenangan. Maka filaha farm dari
namanya “Filaha” memiliki cita – cita untuk menjadikan pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang memenangkan pasar baik secara pemasaran konvensional
maupun secara online.
Lambang lingkaran berarti Persatuan dimana Filaha Farm menyatukan kedua
sisi yang saling berjauhan yaitu pelanggan dan supplier. Warna putih
melambangkan kesucian dan silaturahim, yakni hubungan dengan pelanggan harus
dijaga dengan baik dengan sopan santun dan adab yang baik. Hubungan dengan
supplier harus dijaga dengan silaturahim yang berkesinambungan.
47

Bentuk daun ada dua buah yang melambangkan mitra yang berhubungan
dengan Filaha Farm yakni pelanggan dan supplier. Keduanya di hubungkan oleh
sebuah tangkai yang putih berarti kedua stake holder dihubungkan oleh kekuatan
silaturahim yang suci sesuai dengan asas islami. Warna hijau pada daun
melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Yang berarti Filaha Farm berusaha
mewujudkan supplier yaitu pihak petani menjadi sejahtera.

4.3.1 Profil Perusahaan


Filahafarm.com adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang E –
Commerce pertanian yang mengakomodir para petani, peternak dan konsumen
yang membutuhkan sumber daya dari hasil pertanian dengan efektif dan efisien.
Fokus produk ini adalah hasil bumi dari para petani serta edukasi tentang pertanian
di Indonesia.
4.3.2 Data Perusahaan
Perusahaan ini didirikan di Kabupaten Bogor.
Nama Perusahaan : Filahafarm.com
Tanggal Berdiri : September 2017
Alamat Perusahaan : Jl. Tapos RT. 03 / RW. 04, Bojong Koneng, Sentul
Selatan, Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor,
Jawa Barat 16810
Produk : E – Commerce
Email : admin@filahafarm.com
4.3.3 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi Pemberdaya Petani di Indonesia
b. Misi Perusahaan
1. Meningkatkan pemasukan para petani dengan menyediakan pasar
konsumen dari Internet.
2. Menjadi pemasok kebutuhan sayuran organik, dan peralatan berkebun
pendukungnya.
3. Menjadi pusat edukasi pertanian dengan pelatihan hidroponik dan
pengembangannya.
48

4. Selalu berdedikasi dan berinovasi untuk mengembangkan mutu dan


kualitas produksi sayuran organik.
4.3.4 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dalam Filahafarm.com didasari oleh sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya bisnis ini. Adapun struktur
Organisasi dalam bisnis Filahafarm.com adalah sebagai berikut:

.
Gambar 4. 6 Struktur Organisasi Filahafarm.com
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
1. Direktur
Merupakan pimpinan sekaligus Project pilot dalam bisnis
Filahafarm.com
2. Keuangan
Merupakan seseorang atau tim yang mencatat, mengelola, dan mengatur
keuangan dalam bisinis
3. Marketing
Merupakan orang atau tim yang berperan untuk memasarkan produk atau
pelatihan yang ditawarkan oleh Filaha farm.
4. Information Technology (IT)
Merupakan orang yang berperan penting untuk mengembangan website
dan mengoptimasinya serta berinovasi untuk kemajuan bisnis.
49

5. Customer Service
Merupakan orang atau yang berperan penting untuk menjalin hubungan
dengan orang baik calon pelanggan ataupun calon supplier.
6. Survey Team
Merupakan tim yang dibentuk khusus untuk keperluan survey terhadap
calon supplier maupun calon pelanggan yang diperlukan survey.

4.4 Analisis Industri


Untuk melakukan Analisa Industri, maka penulis menggunakan Analisis
SWOT untuk menganalisa kekuatan pesaing dan kelemahannya, serta kesempatan
dan ancamannya.
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini mengidentifikasi factor internal dan eksternal dari suatu bisnis dari
faktor yang mendukung dan yang tidak mendukung dan melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari bisnis tersebut. Dengan memilah berbagai hal yang sesuai
dengan faktornya, lalu menerapkan hasil pemilahan berbagai faktor tersebut dalam
sebuah gambar matrik SWOT. Dalam Analisa ini dapat diketahui bagaimana
kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Berikut ini adalah Analisa para pesaing yang dimiliki oleh Filahafarm.com:
50

1. Agro Gemilang Farm

Gambar 4. 7 Analisa SWOT Agro Farm


51

2. Garuda Farm

Gambar 4. 8 Analisa SWOT Garuda Farm

4.5 Ukuran Pasar


Model bisnis yang baik dapat ditunjukkan dengan perhitungan dan perkiraan
peluang pasar yang dapat diraih, yaitu dengan cara menentukan ukuran pasar.
Penetapan ukuran pasar pada produk Filahafarm.com ditentukan dengan Total
Adderessable Market, Served Avalaible Market, dan Target Market.

4.5.1 Total Addressable Market


Pasar Utama dari Bisnis Filaha farm adalah orang yang memiliki ketertarikan
dengan pertanian, baik edukasinya maupun hasil pertaniannya. Perkembangan
bisnis di Filahafarm.com diasumsikan berbanding lurus dengan permintaan
sayuran ataupun edukasi cara berkebunnya. Karena jumlah penduduk Indonesia
52

terus meningkat berarti konsumsi sayuran diasumsikan meningkat pula maka bisnis
ini memiliki potensi untuk tumbuh.
Adapun besaran pasar yang akan disasar oleh bisnis filahafarm.com
didasarkan pada jumlah penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta yang berjumlah
56.887.524 jiwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jakarta dan Jawa Barat.
4.5.2 Served Avalaible Market
SAM atau Served Avalaible Market adalah besaran pasar atau ukuran pasar
yang dapat dijangkau dengan model bisnis kanvas ini. Jangkauan pasar untuk bisnis
ini untuk tahap awal berfokus di Sebagian Daerah Jawa Barat dan termasuk daerah
Jakarta sendiri, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
(JABODETABEK). Jangkauan pasar ini tidak terbatas oleh jenis kelamin. Jumlah
penduduk di daerah JABODETABEK adalah 13.422.206 jiwa
4.5.3 Targeted Market
Targeted Market adalah besaran pasar yang akan dibidik dalam eksekusi
bisnis, adapun besaran Targeted Market dalam bisnis ini adalah 1% dari SAM yaitu
1.342.220,6 jiwa. Penentuan tersebut dipengaruhi oleh faktor potensi pasar yang
dapat dikangkau oleh petani dan konsumen.

4.6 Uji Masalah


Uji masalah pada model bisnis kanvas memiliki tujuan untuk menguji
customer segment dan value proposition. Uji masalah ini dilakukan dengan teknik
wawancara terhadap 30 responden yang sudah ditargetkan sebelumnya. Kategori
responden yaitu petani hidroponik, alumni pelatihan hidroponik yang sudah
bertransaksi di Filahafarm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
53

Jenis Kelamin

10%
Perempuan
Laki - Laki
90%

Gambar 4. 9 Jenis Kelamin Responden


Diagram data diatas menunjukkan jenis kelamin responden penelitian dan
ditemukan bahwa responden berjenis kelamin laki – laki sebanyak 90 % dan
responden yang perempuan sebanyak 10 %. Menurut hasil penilitian 90 %
responden adalah laki – laki, mesikpun bisnis filahafarm.com tidak terikat dalam
jenis kelamin konsumen, namun hal ini akan menjadi rujukan bahwa konsumen
yang tertarik dengan produk Filahafarm.com didominasi oleh laki – laki.

Usia

37% 33% 20 - 30 tahun


31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
17% 13%
> 50 tahun

Gambar 4. 10 Usia Responden


Diagram data diatas menunjukkan usia responden yang dimulai dari usia 20
tahun sampai dengan diatas 50 tahun. Data diagram diatas menunjukkan bahwa
37 % responden berusia > 50 tahun, 33 % berusia 20 – 30 tahun, 17 % berusia 41
– 50 tahun, dan 13 % berusia 31 – 40 tahun. Kelompok usia terbanyak adalah diatas
50 tahun, dan kelompok usia yang hampir sama banyaknya adalah usia 20 – 30
tahun dimana penulis menarik kesimpulan bahwa hidroponik diminati oleh
kalangan tua, dengan usia diatas 50 tahun dan kalangan muda yang ber usia 20 – 30
tahun.
54

Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil
Karyawan Swasta
3%3% 10%
3% Mahasiswa
10% Wiraswasta
27% Pensiunan
13%
Petani Hidroponik
17% 14% Ibu Rumah Tangga
Ahli SEO
Lainnya

Gambar 4. 11 Pekerjaan Responden


Data diagram menunjukkan pekerjaan atau profesi yang dimiliki oleh
responden, dan menunjukkan bahwa sebanyak 27 % responden adalah seorang
karyawan swasta, lalu 17 % responden berprofesi sebagai wiraswasta. 14 %
responden adalah mahasiswa dan mahasiswi, 13 % responden adalah pensiunan
10 % responden bekerja sebagai pegawai negeri sipil, 10 % responden adalah petani
hidroponik. 3 % responden adalah pekerja bebas, 3 % Ahli dalam SEO (Search
Engine Optimation) dan 3 % responden adalah Ibu Rumah Tangga.

Penghasilan Bulanan
< Rp 5.000.000

7% Rp 5.000.000 - Rp
7% 10.000.000
7%
46% Rp 11.000.000 - Rp
15.000.000
33% Rp 16.000.000 - Rp
20.000.000
> Rp 20.000.000

Gambar 4. 12 Penghasilan Bulanan Responden


Diagram diatas menampilkan data penghasilan pribadi responden dalam
kurun waktu 1 bulan, dari penelitian yang dilakukan terhadap responden
55

menunjukkan bahwa sebanyak 46 % responden memiliki penghasilan dibawah Rp


5.000.000,00. 33 % responden memiliki penghasilan sebanyak Rp 5.000.000,00 –
Rp 10.000.000,00. 7 % responden memiliki penghasilan sebanyak Rp
11.000.000,00 – Rp 15.000.000,00. 7 % responden memiliki penghasilan sebanyak
Rp 16.000.000,00 – Rp 20.000.000,00. Dan 7 % responden berpenghasilan lebih
dari Rp 20.000.000,00.

Daerah

Jakarta

4%3% 10% Bogor


4%
14% Depok
Tangerang - Banten
7%
41% Bekasi
17% Bandung
Demak
Madura

Gambar 4. 13 Daerah domisili Konsumen


Diagram data diatas menunjukkan bahwa 41 % responden berasal dari daerah
Bogor, 17 % berasal dari daerah Bogor, 14 % berasal dari daerah Bekasi, 10 %
berasal dari Jakarta, 7 % berasal dari daerah Tangerang – Banten, 4 % dari Bandung,
4 % dari Demak, 3 % dari Madura. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
Filahafarm.com banyak yang berdomisili di daerah Jabodetabek. Sehingga sasaran
pasar Filahafarm.com adalah konsumen yang berada di daerah tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Targeted Market (TM) Filahafarm.com
Dari karakteristik responden, bisa disimpulkan bahwa peminat hidroponik
yang paling banyak adalah laki – laki dengan kelompok usia diatas 50 tahun dan
antara 20 – 30 tahun. Profesi peminat hidroponik banyak di dominasi oleh karyawan
swasta dan wiraswasta. Latar belakang penghasilan yang paling banyak di temukan
adalah dibawah Rp 5.000.000,00 per – bulan dimana hal ini menandakan bahwa
yang berminat dengan hidroponik belum tentu berasal dari golongan menengah
keatas saja, namun justru banyak di minati oleh golongan menengah kebawah.
Domisili peminat hidroponik yang penulis temukan banyak yang berasal dari
56

daerah Bogor. Namun secara menyeluruh, mayoritas responden berasal dari daerah
Jabodetabek.
4.6.1 Customer Segments Filahafarm.com
Penelitian bisnis ini dilakukan untuk mendapatkan data dari konsumen yang
potensial atau secara tidak langsung berperan dalam memaksimalkan pertumbuhan
bisnis Filahafarm dari sisi volume penjualan, maupun pelayanan, sehingga menjadi
solusi bagi konsumen, maupun pihak Filahafarm.com dan mitra yang bekerja sama
dengan bisnis ini. Untuk mencapai hal itu, maka dilakukan uji masalah pada target
responden mengenai hidroponik. Adapun hal – hal yang dibahas dalam Customer
Segment yaitu :
1. Perilaku konsumen hidroponik
Untuk menjalankan bisnis Filahafarm.com yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen, maka perlu ditinjau permasalahan yang ada pada konsumen sekaligus
mengetahui minat konsumen terhadap hidroponik. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut:

Pengetahuan Hidroponik

belum
31% sudah
sudah
tahu sedikit
54%
tahu sedikit belum
15%

Gambar 4. 14 Pengetahuan responden terhadap hidroponik


Data dalam diagram diatas menampilkan tentang pengetahuan responden
tentang hidroponik. Sebanyak 54 % responden sudah mengetahui tentang budidaya
tanaman dengan menggunakan air. Lalu sebanyak 31 % responden menyatakan
bahwa mereka belum mengetahui tentang budidaya tanaman dengan hidroponik.
Sementara sebanyak 15 % responden mengaku hanya mengetahui sedikit tentang
hidroponik.
Namun demikian, bukan berarti bahwa yang sudah tahu hidroponik berarti
ahli dalam bercocok tanam dengan metode tersebut, melainkan sudah pernah
57

mencari info, dan mencoba cocok tanam dengan hidroponik dengan pengetahuan
yang didapat dari info tersebut. Adapun responden yang mengaku tahu sedikit
adalah responden yang hanya mengetahui hidroponik secara sekilas, membaca
artikel singkat, dan tidak mencoba cocok tanam dengan cara tersebut. Responden
yang mengaku tahu sedikit hanya bisa membayangkan hidroponik adalah cocok
tanam menggunakan pipa air, namun tidak mengetahui cara bercocok tanam dengan
hidroponik lebih dalam. Responden yang menyatakan dirinya belum tahu
hidroponik hanya mengetahui cocok tanam dengan cara yang umum, yaitu dengan
media tanah.

Asal Info responden

8% 19%
Teman
Internet
Iklan berbayar
73%

Gambar 4. 15 Sumber info responden tentang hidroponik


Diagram data diatas menampilkan darimana responden mendapatkan info
tentang hidroponik sebanyak 73 % responden mengetahui info tentang hidroponik
dari Internet yakni melalui website, dan youtube. Hal ini dilakukan menggunakan
search engine yaitu google dengan mengetikkan kata kunci yang ingin diketahui
oleh responden. Sebanyak 19 % responden mendapatkan info tentang hidroponik
melalui rekomendasi teman. Responden yang mendapatkan rekomendasi dari
teman menggunakan rekomendasi tersebut sebagai rujukan dalam mencari info
tentang hidroponik. Dan sebanyak 8 % responden mengetahui hidroponik melalui
iklan berbayar di sosial media, dalam hal ini penulis menemukan responden yang
mendapatkan info tentang hidroponik melalui Iklan di sosial media facebook.
Sumber informasi yang terbanyak adalah melalui internet dengan
menggunakan mesin pencari atau Search Engine hal ini menjadi pertimbangan
bahwa memanfaatkan Search Engine dapat digunakan sebagai salah satu cara
58

pemasaran yang efektif. Selain informasi melalui internet, mouth – to –


mouth bisa jadi menjadi salah satu pemasaran yang efektif melalui
rekomendasi konsumen.

Ketertarikan Hidroponik

Hobi
4%
15% 19% Peluang Bisnis
Hemat Tempat
8%
Menambah wawasan
27%
27% Praktis
Unik

Gambar 4. 16 Ketertarikan Responden terhadap hidroponik


Data diagram diatas menampilkan motif atau alasan ketertarikan
responden terhadap hidroponik. Sebanyak 27 % responden menyatakan
dirinya tertarik dengan peluang bisnis dalam usaha hidroponik. Lalu 27 %
responden lainnya menyatakan tertarik dengan hidroponik karena
kelebihannya yaitu hemat tempat. Dalam hal ini responden mengaku dari
daerah perkotaan dengan lahan yang terbatas dan ingin bercocok tanam
meskipun tidak memiliki media tanam berupa tanah. Sebanyak 19 %
responden menyatakan bahwa dirinya tertarik dengan hidroponik karena
hobi, dalam hal ini beberapa responden bahkan memiliki latar belakang
pertanian dan hobi bercocok tanam.
Hal lain yang menjadi penarik minat para responden terhadap
hidroponik adalah kelebihan yang dimiliki oleh cara berhidroponik yaitu
praktis, ditunjukkan oleh data diagram sebanyak 15% dimana para
responden dalam kelompok ini berpendapat bahwa menghilangkan
pekerjaan dalam cocok tanam konvensional seperti mencangkul,
menggemburkan tanah dan menyirami tanaman adalah suatu hal yang
disebut praktis. Karena dalam cocok tanam hidroponik, tanah diganti
dengan air yang sudah bernutrisi, tidak perlu disirami air kecuali saat masa
59

penyemaian, dan tempat bercocok tanam yang fleksibel menjadi alasan bagi
responden bahwa hidroponik itu praktis.
Beberapa responden sebanyak 4 % juga menyatakan bahwa hidroponik itu
unik, karena walaupun tidak menggunakan tanah namun bisa menumbuhkan
tanaman. Alasan lain responden menyatakan hidroponik itu unik karena tidak
terbatas oleh tanah dan menyatakan bahwa bercocok tanam dengan lahan yang
fleksibel itu unik.
Dari tiga diagram diatas penulis mengambil kesimpulan atas perilaku
konsumen terhadap hidroponik yaitu :
1. Orang yang tertarik berhidroponik kebanyakan adalah orang yang sudah
mengetahui kelebihan dari cocok tanam dengan cara tersebut .
2. mayoritas responden yang tertarik untuk berhidroponik adalah orang yang
mencari peluang bisnis dalam hidroponik, memiliki hobi bercocok tanam dan
hidroponik menjadi hal baru dalam hobinya, dan yang paling banyak menarik
minat responden untuk berhidroponik adalah tempat Bertani yang fleksibel, hal
ini menjadi faktor kedua terbanyak yang menjadi alasan responden tertarik
dengan hidroponik
3. Sumber Informasi yang paling sering digunakan adalah Internet melalui
website, beberapa responden menyatakan Youtube, namun yang paling banyak
digunakan adalah Googling.
2. Persepsi Konsumen Filahafarm.com

Respon terhadap pilihan


berhidroponik atau cocok tanam biasa
12%

hidroponik
lainnya
88%

Gambar 4. 17 Pendapat konsumen antara bercocok tanam biasa dan


hidroponik
60

Diagram data daitas menampilkan pendapat konsumen apabila diberikan


pilihan antara bercocok tanam dengan cara biasa, yaitu menggunakan media tanah
dan bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik. Dari hasil penelitian yang
diadapat, 88 % responden menyatakan bahwa lebih memilih hidroponik karena
kelebihan yang dimiliki oleh metode ini yaitu hemat lahan, praktis, dan fleksibel.
Beberapa responden juga menyatakan lebih memilih hidroponik karena sayuran
yang dihasilkan lebih sehat tanpa perlu pestisida kimia buatan dalam proses
pertumbuhannya. 12 % responden menyatakan bahwa bercocok tanam
menggunakan media hidroponik bisa dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan,
dan kondisi lahan pertanian. Apabila lebih bagus dengan tanah dan tidak ada
kendala dalam hal itu maka cocok tanam menggunakan tanah bisa digunakan dan
cocok tanam hidroponik adalah pilihan bagi mereka yang terbatas oleh lahan.

Gambar 4. 18 Persepsi Responden dalam Memilih Pelatihan Hidroponik


Diagram data diatas menampilkan pendapat konsumen ketika diberikan
pertanyaan tentang faktor memilih suatu pelatihan hidroponik. Pendapat yang
dinyatakan oleh responden beragam, karena tiap responden memiliki persepsi
masing – masing dalam menentukan sebuah pelatihan hidroponik yang dipilih. Dari
yang penulis temukan, sebanyak 32 % responden menyatakan bahwa mereka lebih
memperhatikan materi yang akan diajarkan dalam pelatihan tersebut. Hal ini
berkaitan dengan rasa ingin tahu responden yang sudah, maupun belum mengetahui
hidroponik. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemateri yang akan menerangkan
materi dalam pelatihan hidroponik, dimana orang yang mengajarkan adalah orang
yang memiliki pengalaman tentang berkebun dengan cara hidroponik.
61

Sebanyak 24 % responden menyatakan tempat menjadi hal yang


berpengaruh dalam menentukan pelatihan yang akan diikuti. Tempat yang
terjangkau di daerah Jabodetabek adalah tempat yang ideal menurut responden,
beberapa responden menyatakan bahwa tempat pelatihan di restoran tradisional
menjadi nilai tambah bagi penyelenggara pelatihan. Hal ini disebabkan karena
kebanyakan responden berdomisili di daerah Bogor.
15 % responden menyatakan bahwa waktu pelatihan adalah faktor yang
berpengaruh dalam menentukan dirinya untuk ikut serta dalam pelatihan
hidroponik. Karena banyak responden menyatakan dirinya berprofesi sebagai
karyawan swasta, maka banyak responden yang lebih memperhatikan waktu
pelatihan sebagai faktor dalam memilih pelatihan hiroponik.
Faktor yang berpengaruh selanjutnya adalah Fasilitas pelatihan, yaitu
sebanyak 9 % responden menyatakan bahwa fasilitas selama pelatihan menjadi hal
perlu diperhatikan dalam menentukan pelatihan yang diikuti fasilitas yang
dimaksud adalah perlengakapan praktek dan fasilitas penunjang berjalannya
pelatihan. Lalu sebanyak 8 % responden memperhatikan harga yang ditawarkan
untuk pelatihan hidroponik. Pertimbangan harga menurut responden berbanding
lurus dengan fasilitas yang ditawarkan. Selain fasilitas pelatihan, sebanyak 8 %
responden menyatakan layanan setelah pelatihan juga berpengaruh. Layanan pasca
pelatihan yang dimaksud adalah grup bimbingan, atau komunitas hidroponik untuk
menambah relasi dan sharing. Faktor lainnya sebanyak 4 % adalah potensi
penghasilan bisnis yang didapatkan dari hidroponik, dan media tanam yang
digunakan dalam hidroponik.
62

Gambar 4. 19 Persepsi responden dalam memilih jasa Instalasi Hidroponik


Data diagram diatas menampilkan persepsi responden dalam memilih jasa
Instalasi sistem hidroponik. 36 % responden mempertimbangkan harga dalam
memilih sistem yang akan dibeli. 20 % responden menyatakan model atau tipe
sistem yang akan dipilih menjadi pertimbangan dalam menggunakan jasa instalasi
sistem hidroponik. Beberapa responden menyatakan bahwa harga yang
dipertimbangkan dipengaruhi oleh model yang akan dipilih. Pertimbangan lainnya
adalah kualitas bahan yang akan dibeli, yaitu sebanyak 13 % responden menyatakan
kualitas bahan menjadi pertimbangan dalam memlilih jasa Instalasi. 10 %
responden menyatakan layanan aftersales menjadi pertimbangan, dimana layanan
tersebut berupa pembinaan pasca pembelian sistem, jasa perawatan, penyertaan
buku manual menjalankan sistem dan merakitnya, dan layanan yang ditawarkan
untuk mendistribusikan hasil sayuran hidroponiknya.
8 % responden mempertimbangkan masalah keahlian pekerja, hal ini dinilai
dari protofolio atau pengalaman penyedia jasa dalam merakit sistem hidroponik. 8
% responden mempertimbangkan space tempat untuk dipasangi sistem hidroponik
yang tersedia di rumahnya, atau di lahan tertentu. 2 % responden menyatakan waktu
pengerjaan menjadi hal yang dipertimbangkan dalam memilih jasa instalasi
hidroponik. 3 % responden menyatakan faktor lain yang diperhatikan adalah faktor
pengiriman sistem ke tempat pelanggan.
63

4.6.2 Value Proposition Filahafarm.com

Gambar 4. 20 Alasan responden menggunakan internet


Data dalam diagram diatas menampilkan alasan responden saat ditanya
tentang alasan menggunakan Internet dalam mencari informasi tentang pelatihan
hidoponik. Secara dominan sebanyak 46 % menyatakan mudah apabila mencari
informasi menggunakan Internet, karena hal yang ingin diketahui cukup ditulis di
mesin pencari, dan mesin pencarian yang akan menampilkan informasi yang ingin
diketahui oleh responden secara Instan. Responden menyatakan jika menggunakan
Internet lebih praktis ketimbang mencari informasi melalui cara lain. Dikatakan
praktis karena bisa dilakukan dengan mudah dimana saja dan kapan saja. Hal ini
didukung oleh responden yang menyatakan bahwa menggunakan internet
disebabkan oleh fleksibelnya waktu yang diperlukan untuk mencari sebuah
informasi. Responden memiliki pendapat bahwa mencari informasi menggunakan
internet lebih simple, yang berarti tidak perlu banyak usaha dalam mencari
informasi melalui internet. Hal ini dikuatkan lagi dengan 17 % responden yang
menyatakan bahwa mencari informasi di website lebih hemat waktu ketimbang
mencari informasi dengan cara lain. 16 % responden memiliki pendapat bahwa
mencari informasi di internet terutama website lebih hemat tenaga. 21 % responden
menyatakan bahwa menggunakan internet lebih fleksibel ketimbang menggunakan
cara lainnya. Dalam hal ini berarti keluwesan responden dalam mencari informasi
tentang pelatihan hidroponik.
64

Responden juga menyatakan bahwa mereka menemukan pelatihan


hidroponik Filahafarm.com melalui pencarian teratas dalam mesin pencarian
seperti Google.

Gambar 4. 21 Pendapat tentang Informasi yang tertera di website


Untuk menawarkan pelatihan hidroponik, Filahafarm.com menggunakan
Internet untuk mempromosikan pelatihan hidroponik dasar yang akan
diselenggarakan dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan oleh pihak
manajemen Filahafarm.com. Informasi yang ditampilkan didalam website adalah
rincian materi yang akan di pelajari dalam pelatihan dasar, rincian fasilitas yang
akan didapatkan dalam pelatihan seperti makan siang, oleh – oleh, peralatan praktik
penyemaian, dan informasi harga. Disertakan pula testimonial alumni pelatihan
bersama Filahafarm.com. Dalam halaman penawaran itu ditampilkan tombol klik
ke Whatsapp admin untuk pendaftaran pelatihan. Dari hal itu penulis melakukan
survey kepada responden yang mendaftar melalui website dan menemukan bahwa
dengan informasi yang telah ada, responden berpendapat hal itu sudah cukup
sebanyak 59 %, lalu sebanyak 32 % responden menyatakan bahwa informasi yang
didapatkan di website sudah jelas, dimana rincian yang ada di halaman penawaran
tersebut sudah memberikan informasi yang cukup untuk mengikuti pelatihan
hidroponik. 9 % responden menyatakan bahwa informasi ini perlu ditingatkan,
seperti pemateri siapa yang memberikan pelajaran hidroponik dasar, dan video
promosi yang perlu dilengkapi berupa suasana tempat pelatihan.
Dalam hal peningkatan informasi website, penulis menemukan masalah
lainnya konten informasi yang perlu ditingkatkan dalam website Filahafarm.com.
65

Gambar 4. 22 Informasi yang ingin diketahui responden dalam website


Data diagram diatas menampilkan hal – hal yang ingin diketahui oleh
responden dalam sebuah website pertanian. Ternyata banyak yang mencari
informasi tentang artikel tips dan trik berhidroponik. Mekipun responden sudah
mengikuti pelatihan dasar berhidroponik, namun website tempat responden
mendaftar masih menjadi rujukan informasi tentang ulasan materi, dan informasi
yang berkaitan dengan cara – cara berhidroponik. Hal ini ditunjukkan dengan 45 %
orang yang mencari artikel hidroponik dalam website Filahafarm.com
Sebanyak 25 % responden menyatakan bahwa mereka mencari produk
layanan dalam website Filahafarm.com adapun layanan yang dimaksud adalah
layanan untuk pembuatan sistem hidroponik, dan layanan kerjasama untuk
penjualan sayuran hidroponik dan layanan kunjungan untuk Instansi dan
perusahaan. Hal ini menjadi konten yang perlu ditindak lanjuti dalam bisnis
filahafarm.com.
15 % responden ingin mencari informasi video dalam suatu website berupa
cara merakit sistem hidroponik yang sederhana, dan video pelengkap informasi
dalam pelatihan hidroponik berupa suasana tempat pelatihan hidroponik. 15 %
responden mencari informasi tentang peluang berbisnis hidroponik dalam hal ini
responden ingin mengetahui informasi terkait langkah – langkah yang diperlukan
untuk memulai usaha dalam berhidroponik.
66

Respon terhadap pelayanan Online

8% 12% Fast Respon


informatif
28% 16%
bagus
cukup baik

36% grup

Gambar 4. 23 Respon terhadap pelayanan online


Pelayanan Online Filahafarm.com terjadi pada saat responden sudah masuk
kedalam halaman penawaran produk atau pelatihan dan menekan tombol untuk
menghubungi admin. Kesan yang diberikan responden terhadap alur dan pelayanan
yang diberikan juga beragam. Diantaranya adalah 36 % responden yang
menyatakan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh admin online dan alur tombol
langsung menghubungi admin adalah hal yang bagus dan perlu dipertahankan.
Karena tombol ini membuat lebih yakin responden yang sudah membaca
penawaran dalam halaman khusus, ataupun melalui iklan Facebook.
Kesan selanjutnya yang dikatakan oleh responden adalah cukup baik untuk
menjadi pelayanan dalam toko online. Sebanyak 28 % responden menyatakan
pelayanan dengan alur yang digunakan oleh Filahafarm.com dan performa admin
dalam melayani sudah cukup baik. Cukup baik dalam hal ini berarti sudah standar
menurut responden dan tidak terlalu mengecewakan hal ini perlu diperhatikan
bahwa perlu adalanya pengingkatan dalam segi pelayanan online. 12 % responden
menyatakan bahwa admin yang melayani cepat tanggap dalam menjawab
pertanyaan seputar informasi yang ditanyakan kepada admin. Responden
menyatakan bahwa hal ini juga mencangkup keaktifan admin dalam memberikan
informasi kepada responden. Namun tidak hanya pelayanan yang cepat tanggap
atau fast response namun juga informasi yang diberikan harus sesuai dengan hal
yang ingin diketahui oleh responden. Hal ini didukung oleh 16 % responden yang
menyatakan bahwa admin sangat informatif. Pelayanan online yang diinginkan
oleh responden adalah pelayanan yang cepat tanggap, dan informasi yang sesuai
67

dengan kebutuhan responden. 8 % responden menyatakan bahwa grup untuk


sharing informasi menjadi hal yang menambah nilai pelayanan online sebuah toko
online. Selain itu grup diskusi juga menjadi hal yang menurut responden penting
untuk diaktifkan, agar menjadi sarana berbagi informasi tentang hidroponik
pengelolaan pelanggan yang efektif.
Pelayanan online yang optimal tentu memerlukan pertimbangan waktu
operasional yang memenuhi permintaan konsumen. Dalam hal ini penulis
menanyakan tentang pelayanan online 24 jam kepada responden, maka didapatkan
tanggapan yang berbeda sebagai berikut

Gambar 4. 24 Respon terhadap waktu pelayanan toko online.


Diagram data diatas menunjukkan bahwa sebanyak 71 % responden
menyatakan setuju apabila waktu pelayanan yang disediakan oleh toko online
adalah 24 jam. Hal ini juga berlaku dalam perihal konsultasi pasca pelatihan dimana
responden ingin keleluasaan waktu untuk menanyakan permasalahan yang dialami
dalam belajar hidroponik. Jadi ada dua aspek yang responden ingin untuk dilayani
tanpa batas waktu, yaitu pelayanan untuk kebutuhan yang akan dibeli dari toko
online. Dan yang ingin dilayani tanpa batas waktu adalah pelayanan konsultasi
bimbingan, secara individu maupun dalam grup diskusi. Namun sebaliknya,
sebanyak 21 % responden menyatakan bahwa adanya jam kerja tertentu untuk
melayani konsumen. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan menurut pandangan
responden bahwa produk pelatihan ataupun produk layanan untuk hidroponik tidak
begitu perlu menyediakan layanan 24 jam. Beberapa responden menyatakan perlu
diadakan konsultasi dengan mempertimbangkan waktu yang tidak mengganggu
responden dalam bearktifitas sehari – hari. Juga pendapat responden yang
68

menyatakan bahwa 24 jam pelayanan belum tentu efektif untuk toko online
pertanian. Sebanyak 8 % responden ragu dalam hal pelayanan online 24 jam karena
bukan hal yang begitu penting untuk toko dengan jasa pelatihan dan pelayanan
edukasi hidroponik.
Penulis menelusuri lagi ke responden tentang pendapat tentang efisiensi
tenaga dan waktu serta efektifitas informasi. Karena hal tersebut adalah aspek yang
perlu di tingkatkan dalam pelayanan online Filahafarm.com . Responden
menyatakan bahwa efisensi tenaga dan waktu adalah penggunaan tenaga sesuai
dengan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu dan tentunya hal itu
dilakukan tanpa harus memakan waktu yang lama untuk mengerjakannya. Pendapat
responden juga menyatakan bahwa efisiensi tenaga berarti responden
memaksimalkan tenaga dalam pekerjaan yang dicapai.
Informasi yang efektif atau efektifitas informasi menurut pendapat responden
adalah informasi yang dapat mengajak responden untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan informasi yang didapat oleh responden tersebut. Hal ini banyak responden
yang menyatakan bahwa informasi yang efektif adalah informasi yang tepat sesuai
dengan kebutuhan informasi yang diinginkan oleh responden atau informasi yang
tepat sasaran. Tentu dalam hal ini Informasi yang diberikan adalah informasi yang
mudah dipahami oleh responden.
Harga yang diberikan dalam produk pelatihan dasar untuk Filahafarm.com
adalah Rp 350.000,00 untuk setiap orang yang mendaftar. Penulis menanyakan
kepada responden tentang pendapat mereka dengan harga tersebut.

Respon terhadap harga

murah
48% 43%
mahal
seusai
9%

Gambar 4. 25 Respon terhadap harga pelatihan.


69

Harga pelatihan yang diberikan oleh Filahafarm.com menurut para responden


termasuk murah dengan pernyataan sebanyak 43 % responden yang berperndapat
bahwa harga yang diberikan untuk pelatiihan dasar dengan fasilitas yang diberikan
murah. Ada pula responden yang menyatakan bahwa harga untuk ilmu hidroponik
dengan nominal tersebut terlalu murah karena seharusnya ilmu hidroponik itu
mahal. Hal ini dinyatakan pula oleh petani hidroponik yang penulis survey, bahwa
harga pelatihan dasar yang diberikan adalah Rp 750.000,00 dengan fasilitas yang
sama dan harga pelatihan bervariasi sesuai dengan kelas yang ingin diikuti oleh
konsumen. 48 % responden menyatakan harga yang diberikan sesuai dengan materi
pelatihan yang didapat oleh responden. Hal ini juga dibandingkan dengan manfaat
yang didapat dari segi fasilitas, dan oleh - oleh yang di dapatkan oleh responden.
Dan sisanya 9% menyatakan bahwa harga pelatihan terlalu mahal dan terlalu tinggi.
Hal ini karena persepsi responden yang menyatakan pelatihan dengan harga diatas
Rp 300.000,00 sudah termasuk mahal. Dengan demikian harga pelatihan Rp
350.000,00 sudah termasuk harga yang terjangkau dengan materi pelatihan dasar
yang disediakan dan fasilitas selama pelatihan.
Dalam pelatihan hidrponik dasar penulis menanyakan pelayanan apa saja
yang perlu dilengkapi untuk menjadi evaluasi pelayanan pelatihan yang lebih baik.
Maka data yang didapatkan adalah sebagai berikut

Gambar 4. 26 Respon terhadap pelayanan pelatihan


70

Sebanyak 31 % responden menyatakan bahwa hal perlu dibenahi dalam


pelatihan hidroponik dasar adalah sarana dan prasarana yang mendukung
berjalaannya pelatihan tersebut. Dalam hal ini responden menyatakan perlu
disediakan proyektor atau slide presentasi yang membantu pemateri menjelaskan
materi pelatihan yang dimaksud. Ada juga yang memberi usulan agar pelatihan
dilakukan di ruangan tertutup agar lebih konsentrasi dengan pelatihan. Alat peraga
untuk demonstrasi juga perlu dipersiapkan lebih baik dan lebih lengkap. Buku
panduan atau buku modul pelatihan diharuskan berwarna agar peserta lebih
memahami materi yang disampaikan oleh pemateri dan diusahakan agar diberikan
jadwal acara pelatihan kepada responden sebelum hari pelatihan. Responden juga
menyatakan bahwa simulasi sirkulasi sistem hidorponik menjadi hal yang perlu
diadakan agar peserta memahami sistem hidropnik dengan baik.
Sebanyak 19 % responden menyatakan bahwa materi yang diajarkan
sebaiknya diutamakan pada bagian praktek. Karena responden merasa lebih
memahami materi dengan banyak sesi praktek. Bahkan didukung dengan 8 %
responden yang menyatakan durasi pelatihan perlu ditambah dan komposisi nya
diperbanyak praktek yang dilakukan.
8 % responden juga berpendapat bahwa Materi ajar ditambahkan seperti
pemahaman hama dalam hidroponik dan penanggualanannya, serta cara mengelola
kebun. Dan responden juga ingin mengetahui Teknik irigasi air dalam hidroponik
agar menghasilkan sayuran yang optimal. Sementara itu 7 % responden menyatakan
bahwa pemateri perlu ditingkatkan dalam memberi penjelasan agar dapat dengan
mudah dipahami oleh peserta pelatihan. 4 % responden menyarankan pelatihan
dengan waktu yang fleksibel termasuk juga penyediaan waktu pelatihan untuk
kunjungan instansi yang jadwal pelatihannya menyesuaikan jadwal Instansi.
Setelah pelatihan ternyata banyak yang ingin membeli peraltan hidroponik di
tempat pelatihan hidroponik yang ada. Sebanyak 23 % responden ingin membeli
peralatan hidroponik di tempat pelatihan agar menghemat waktu untuk persiapan
praktek dirumah pasca pelatihan.
Penulis juga mensurvei waktu pelatihan yang sebaiknya dijadwalkan oleh
Filahafarm.com dalam hal ini penulis menanyakan kepada responden apabila
pelatihan diadakan di hari kerja (weekday) atau sebaiknya di akhir pekan.
71

Gambar 4. 27 Pendapat responden tentang hari pelatihan


Data diagram diatas menampilkan bahwa 48 % responden lebih senang
dengan pelatihan di akhir pekan karena responden memiliki profesi sebagai pekerja
kantoran yang hanya memiliki waktu kosong di akhir pekan. Lalu di hari kerja yang
dapat mengikuti pelatihan adalah 33 % responden yang berlatar belakang sebagai
pensiunan, dan tidak terikat jam kerja kantoran. Terakhir sebanyak 19 % responden
berpendapat bahwa waktu pelatihan sebaiknya fleksibel sehingga memudahkan
responden dalam menetapkan waktu untuk mengikuti pelatihan hidroponik.
Responden penelitian semuanya mendukung diadakan pelatihan lanjutan atau
kelas dengan tingkatan materi yang lebih sulit. Namun dalam hal ini permintaan
materi pelatihan yang ingin dipelajari ternyata bermacam – macam.

Materi pelatihan lanjutan

18% Kelas Bisnis

43% Cara Membuat sistem


Operasional Kebun
28%
Materi lanjutan
11%

Gambar 4. 28 Pendapat responden terhadap materi pelatihan lanjutan.


Permintaan pelatihan lanjutan yang paling banyak adalah pelatihan untuk
berbisnis hidroponik. Sebanyak 43 % responden menyatakan bahwa kelas lanjutan
pelatihan hidroponik seharusnya adalah kelas berbisnis hidroponik. Dalam
72

berbisnis hidroponik, hal yang ingin diketahui oleh responden adalah langkah –
langkah menjadi pengusaha hidroponik, manajemen produksi sayuran organik, dan
cara menjual produk sayuran hidroponik. 28 % responden ingin kelas lanjutan
mengajarkan tata cara pengelolaan dan perawatan kebun hidroponik. Yang ingin
dipelajari lebih lanjut oleh responden ini adalah teknis perawatan kebun dengan
simulasi dan berikut teknis kegiatan dalam kebun hidroponik. 18 % responden
menyatakan ingin mengikuti pelatihan lanjutan dengan pembahasan materi yang
lebih luas, yaitu cara menghalau hama secara organik, dan produk olahan
hidroponik yang dapat dimanfaatkan untuk keburutuhan sehari – hari. 11 %
responden menyatakan bahwa kelas lanjutan sebaiknya mengajarkan cara merakit
sistem hidroponik dan cara perhitungan yang benar agar sistem hidroponik yang
dirakit menjadi optimal dan menjadi sistem hidroponik yang baik.

4.7 Pembaharuan Model Bisnis


Dalam tahap pembaharuan model bisnis dilakukan penyesuaian hasil
pengujian masalah dengan model bisnis kanvas pada opsi sebelumnya. Perbaikan
model bisnis kanvas memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil akhir yang
berpotensi dan dapat menjawab permasalahan konsumen Filahafarm.com. Bagian
kanvas model bisnis yang mengalami perubahan adalah customer segment dan
value proposition sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut :
Tabel 4. 1 Pembaharuan Model Bisnis
No Model Bisnis Awal Pembaharuan Model Bisnis
1 Customer Segment : Customer Segment :
- Hobiis cocok tanam - Usia 20 – 50 tahun
- Orang yang mencari peluang bisnis di - Hobiis cocok tanam
bidang Agribisnis - Orang yang mencari peluang bisnis di bidang
- Pelajar sekolah dan perguruan tinggi Agribisnis
yang tertarik dengan Agrikultur - Pelajar sekolah dan perguruan tinggi yang
tertarik dengan Agrikultur
- Instansi dan perusahaan yang butuh edukasi
hidroponik
73

2 Value Proposition : Value Proposition :


- Efisensi tenaga, waktu dan Efektivitas - Praktis & Fleksibel
informasi - Memaksimalkan SEO
- Transparasi harga dan produk - Efisiensi tenaga & waktu
- Jangkauan luas - Efektivitas Informasi
- Pelayanan online 24 jam - Layanan konsultasi 24 jam
- Adanya Standarisasi pelayanan - Member Area
pelanggan - Pelatihan berlevel (Pemula, Intermediate,
Bisnis)
- Jasa Instalasi Hidroponik
- Paket kunjungan Grup

Perubahan pada model bisnis terjadi karena adanya beberapa aspek yang tidak
sesuai antara pengujian masalah dengan model bisnis kanvas awal, pada costumer
segment dalam uji masalah ditemukan bahwa responden menginginkan pelatihan
yang dibuat khusus untuk kunjungan Instansi dan perusahaan. Kunjungan Instansi
dan Perusahaan membutuhkan harga paket dan jadwal pelatihan yang fleksibel
menyesuaikan program dari Instansi dan perusahaan yang mengajukan. Hal ini
kemudan menjadi aspek yang perlu ditambah dalam value proposition dimana
paket kunjungan grup menjadi value baru dalam bisnis ini.
Responden yang secara dominan mencari informasi tentang hidroponik
melalui internet terutama dengan memanfaatkan mesin pencari
Pelayanan konsumen 24 pada value proposition awal diubah menjadi
layanan konsultasi online 24 jam, karena menurut responden produk hidroponik
dan jasa instalasinya tidak begitu perlu layanan 24 jam, namun responden
menyatakan perlu konsultasi online tanpa dibatasi oleh waktu.
Member area menjadi temuan baru dalam masalah layanan aftersales yang
diinginkan konsumen. Hal ini karena konsumen butuh komunitas yang sama sama
menyukai hidroponik. Dalam member area konsumen bisa bertukar pikiran dan
sharing pengalaman tentang berhidroponik. Sehingga menjadi layanan yang perlu
dimasukkan sebagai value proposition bisnis ini.
Pelatihan berlevel menjadi value dalam pembaruan model bisnis karena
setiap kebutuhan konsumen berbeda. Bagi yang hobi cocok tanam dan baru
mengenal hidroponik maka dia akan tertarik untuk pelatihan dasar, sementara yang
sudah mengetahui hidoponik dan ingin mendalami bidang cocok tanam ini ingin
menggali ilmu hidroponik lebih dalam dan teknik berwirausaha dalam bisnis
74

hidroponik. Hal ini adalah yang menjadi pertimbangan pelatihan dasar dijadikan
pelatihan yang memiliki tingkatan.
Tidak hanya pelatihan yang diinginkan, namun penyaluran minat
hidroponik juga berbentuk permintaan untuk jasa Instalasi hidroponik. Responden
mengaku perlu ada layanan jasa instalasi sistem hidroponik, baik secara permintaan
(custom) atau sesuai model yang disediakan. Dalam hal ini responden mengaku
lebih mempertimbangkan harga dan model yang akan dipilih. Masalah harga
menurut responden menyesuaikan model hidroponik yang dipilih.
Karena responden mengaku lebih memilih info teratas dalam mesin
pencarian, maka Filahafarm.com perlu memaksimalkan SEO atau Search Engine
Optimation agar menjadi info paling depan yang dicari oleh konsumen di mesin
pencari online. Hal ini menurut praktisi SEO perlu diperhatikan karena 90 % orang
berhenti di halaman pertama dalam mesin pencarian.
Responden secara testimonial mengaku mencari informasi di internet lebih
praktis dan efisien. Karena ini menjadi kemudahan bagi konsumen, maka value
kemudahan ini ditambahkan dalam value proposition dalam pembaharuan model
bisnis.
Tabel 4. 2 Ekstraksi Pembaharuan Model Bisnis
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Costumer
- Petani - Optimasi - Praktis & Relationships Segments
- Peternak - Website (SEO) Fleksibel - E - mail - Usia 20 – 50
- Web - FB Ads - Memaksimalkan - Harga khusus alumni tahun
Developer - Bangun SEO pelatihan - Hobiis cocok
kerjasama - Efisiensi tenaga & - Artikel tips & trik tanam
dengan petani waktu seputar pertanian - Orang yang
& peternak - Efektivitas - Sosial Media mencari peluang
Pelayanan Informasi bisnis di bidang
Customer - Layanan Agribisnis
Key Resources konsultasi 24 jam Channels - Pelajar sekolah
- Petani - Member Area - Website dan perguruan
- Peternak - Pelatihan berlevel - Fanspage Facebook tinggi yang
- Webiste (Pemula, - Pembayaran melalui tertarik dengan
Data Intermediate, rekening Bersama Agrikultur
Bisnis) perusahaan - Instansi dan
- Jasa Instalasi - Promosi berbayar perusahaan yang
Hidroponik (Google Adword, butuh edukasi
- Paket kunjungan Facebook Ads) hidroponik
Grup - Toko di tempat
pelatihan
75

Cost Structure Revenue Streams


- Fixed Cost : - Penjualan Produk
- Biaya Akses Internet, Domain dan Hosting - Iklan pada Website
Website - Pelatihan Pertanian
- Biaya Operasional : Gaji Karyawan, Listrik - Penjualan Kit Hidroponik
- Variabel Cost :
- Biaya Survey
- Merchandise - Biaya Pelatih

4.8 Uji Solusi


Uji masalah yang dilakukan kepada responden menemukan berbagai aspek
yang perlu diberikan solusi agar menjadi hal yang dapat memenuhi kebutuhan
konsumen dan memaksimalkan performa bisnis filahafarm.com. 75 % responden
mencari informasi tentang pelatihan hidroponik di Internet, terutama yang paling
dominan adalah menggunakan mesin pencari. Dan yang paling dominan dicari
adalah info tentang artikel berhidroponik 45 % responden mencari info tentang
artikel seputar bercocok tanam dengan cara hidroponik. Lalu alasan responden
mencari di Internet secara dominan 43 % adalah karena kemudahan praktisnya
menggunakan internet. Untuk masalah ini penulis memberikan solusi dengan
membuat website yang memberikan informasi yang efektif. Dan karena responden
meminta cara yang praktis untuk mencari informasi dan mereka berpendapat bahwa
internet adalah cara yang praktis untuk memberikan sarana informasi, maka
dibuatkan website yang mendukung mesin pencarian agar memudahkan akses
infromasi.
Dalam uji masalah pelayanan pelatihan dan jasa instalasi hidroponik, telah
ditemukan masalah aftersales yang diberikan untuk responden yang telah
menggunakan kedua jasa tersebut. Sebanyak 10 % di jasa instalasi hidroponik dan
8 % di pelatihan hidroponik mempermaslahkan layanan aftersales. Diantara
layanan yang mereka inginkan adalah video cara merakit hidroponik, dan konsultasi
online untuk bimbingan pasca pelatihan. Maka untuk masalah ini penulis
menawarkan pembuatan member area yang diakses secara eksklusif oleh konsumen.
Dimana dalam member area tersebut konsumen dapat mengikuti bimbingan pasca
pelatihan, dan forum diskusi sesama peserta pelatihan hidroponik.
Penulis juga menemukan bahwa responden menginginkan jasa instalasi
hidroponik. Hal yang menjadi pertimbangan responden dalam jasa instalasi
hidroponik adalah harga dan model, dimana 36 % responden mempertimbangkan
76

harga dan 20 % model sistem. Lalu 13 % responden mempertimbangkan kualitas


bahan sebagai acuan dalam memilih jasa instalasi hidroponik. Maka dalam hal ini
penulis memberi solusi dengan menawarkan jasa instalsi hidroponik dengan harga
yang menyesuaikan model sistem hidroponik.
Masalah dalam pelatihan adalah sebanyak 19 % responden yang
menyatakan bahwa pelatihan harus memiliki sesi praktek yang banyak. Hal ini
perlu didukung dengan penyediaan fasilitas pendukung pelatihan yang sebanyak 31
% responden mempermasalahkan hal tersebut. Namun pendapat dari responden
secara dominan sebanyak 48 % menyatakan harga pelatihan menyesuaikan fasilitas
dan materi yang diajarkan. Responden juga merespon secara positif diadakan
pelatihan hidroponik lanjutan dimana 43 % responden ingin pelatihan skala bisnis
dan 28 % responden menyatakan ingin pelatihan manajemen kebun. Dalam Maka
untuk permasalahan ini penulis memberikan solusi agar sesi praktek diperbanyak.
Dan untuk pelatihan hidroponik lanjutan solusinya adalah diadakan pelatihan
berlevel untuk skala bisnis dan manajemen operasional kebun.
Dalam pelayanan yang disediakan secara online, responden sebanyak 71 %
menginginkan pelayanan online 24 jam jadi konsumen secara leluasa dan fleksibel
dapat bertanya tentang informasi dan konsultasi tanpa Batasan waktu. Untuk
masalah ini diberikan solusi pelayanan online 24 jam.
Karena diantara 25 % responden yang mencari informasi dalam website
menyatakan ingin informasi kunjungan pelatihan untuk intansi swasta maupun
negri, dan harga rombongan maka dibuatkan solusi pelayanan pelatihan untuk
kunjungan intansi. Berikut ini adalah masalah yang ditemukan oleh penulis dari
responden dan solusi yang diberikan untuk masalah tersebut
Tabel 4. 3 Tabel Uji Solusi
No Masalah yang ditemukan Solusi yang diberikan
1 Responden mencari Informasi di Memberikan website dengan
Intenet informasi yang efektif
2 Responden ingin mencari informasi Membuatkan website yang
dengan cara praktis mendukung kemudahan akses
informasi
3 Responden ingin informasi seputar Membuat Member Area untuk
ilmu hidroponik video dan grup bimbingan konsultasi
konsultasi
77

4 Respoden ingin jasa instalasi Menyediakan layanan jasa Instalasi


hidroponik dengan harga sesuai bahan dan
model
5 Responden ingin ilmu pelatihan Menyediakan pelatihan tingkat
hidroponik lebih lanjut : skala bisnis lanjutan
dan manajemen kebun
6 Responden ingin materi pelatihan Memperbanyak sesi praktek dalam
lebih banyak sesi praktek pelatihan
7 Responden ingin dilayani secara Menyediakan layanan online 24 jam
online 24 jam
8 Responden ingin layanan kunjungan Menyediakan layanan kunjungan
instansi / rombongan Instansi / rombongan

Dari hasil uji solusi yang dilakukan kepada responden yang sama, telah
dikumpulkan persetujuan responden terhadap solusi yang ditawarkan atas masalah
yang ditemukan dalam uji masalah. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Uji solusi terhadap informasi yang efektif

Gambar 4. 29 Pendapat responden tentang Filahafarm.com memberikan


informasi yang efektif
Data diagram diatas menunjukkan bahwa 100 % responden setuju jika dengan
membuat website yang berisi informasi efektif akan menjawab permasalahan
responden yang mencari informasi dengan memanfaatkan mesin pencari di Internet.
Hal ini karena mayoritas responden sudah menggunakan internet dan lebih suka
mencari informasi melalui mesin pencari. Dengan membuat website berisi
informasi yang efektif akan menjadi jawaban permasalahan responden yang
mencari informasi melalui internet.
78

2. Uji solusi terhadap kemudahan akses informasi

Gambar 4. 30 Pendapat responden tentang kepraktisan mengakses internet


Data diagram diatas menunjukkan bahwa 88,9% responden menyatakan
setuju apabila mengakses informasi melalui website lebih praktis dibandingkan
dengan cara lainnya. Dengan menjadi website yang muncul dihalaman pertama
mesin pencari akan menjadikan pencarian informasi lebih praktis dan memudahkan
konsumen mendapatkan info tentang hidroponik melalui website Filahafarm.com.
Hal ini berarti Filahfarm akan fokus pada optimasi Website dengan SEO (Search
Engine Optimation).

3. Uji Solusi terhadap Member Area

Gambar 4. 31 Pendapat responden terhadap member area


Data diagram diatas menunjukkan bahwa 100 % responden menyatakan
setuju apabila dibuatkan sebuah grup forum untuk peserta pelatihan hidroponik
berupa Member Area. Ini adalah forum diskusi sharing dan konsultasi untuk
pelanggan filahafarm.com. Hal ini akan menjadi layanan yang akan ditambahkan
dalam bisnis Filahafarm.com.
79

4. Uji Solusi terhadap Jasa Intalasi Hidroponik

Gambar 4. 32 Pendapat responden tentang Jasa Instalasi


Data diagram diatas menampilkan bahwa 88,9 % responden setuju jika
Filahafarm.com menyediakan jasa Instalasi hidroponik namun dengan harga yang
menyesuaikan model sistem dan kualitas bahan sistem yang disediakan. Dengan
demikian dalam menawarkan jasa instalasi hidroponik maka Filahafarm.com akan
menawarkan sistem berdasarkan model sistem dan kualitas bahan yang digunakan.

5. Uji Solusi terhadap Pelatihan Berlevel

Gambar 4. 33 Pendapat responden tentang Pelatihan Level lanjutan


Data diagram diatas menunjukkan bahwa dalam menyediakan pelatihan
sebaiknya memiliki tingkat kesulitan dan pendalaman materi yang berbeda
tingkatan. Sebanyak 88,9 % responden setuju bila pelatihan diadakan tingkat lanjut.
Dan dalam hal ini 100 % responden setuju bahwa materi pelatihan lanjutan adalah
manajemen kebun hidroponik dan bisnis hidroponik.
80

Gambar 4. 34 Respon terhadap materi pelatihan lanjutan


Berarti dalam menyediakan pelatihan lanjutan akan diadakan materi pelatihan
untuk kelas bisnis dan kelas manajemen kebun hidroponik. Hal ini juga menjawab
kebutuhan pelatihan konsumen yang berbeda.

6. Uji Solusi terhadap sesi praktek pelatihan

Gambar 4. 35 Respon terhadap maksimalisasi sesi praktek


Data diagram diatas menujukkan bahwa 100 % responden setuju jika
pelatihan hidroponik memperbanyak sesi praktek. Hal ini karena responden ingin
memahami pelatihan dengan mempraktekkan selama sesi pelatihan. Dan dalam
penyelenggaraan pelatihan maka Filaha farm akan lebih memaksimalkan sesi
praktek ketimbang materi teoritis

7. Uji Solusi pelayanan 24 jam

Gambar 4. 36 Respon terhadap pelayanan online 24 jam


81

Data diagram diatas menunjukkan bahwa dengan masalah waktu pelayanan


respoden secara dominan 88,9 % setuju bila Filahafarm.com melayani online 24
jam. Hal ini berarti Filahfarm.com akan menyediakan pelayanan online 24 jam.
Dalam 24 jam tidak hanya pelayanan online, namun juga layanan konsultasi
untuk bimbingan secara online selama 24 jam. Hal ini ditunjukkan oleh data
perbandingan responden yang setuju dan tidak setuju dengan layanan konsultasi
online 24 jam.

Gambar 4. 37 Respon pelayanan konsultasi 24 jam


Sebanyak 77,8 % responden menyatakan setuju bila disediakan pelayanan
konsultasi online 24 jam. Sebanyak 22,2 % responden tidak setuju dengan layanan
ini namun dengan jadwal pelayanan tertentu atau membuat shift pelayanan.

8. Uji Solusi terhadap pelatihan kunjungan rombongan grup

Gambar 4. 38 Respon pelayanan kunjungan grup dan rombongan


Data diagram diatas menyatakan bahwa 88,9 % responden menyatakan
bahwa mereka setuju bila diadakan pelatihan untuk Instansi yang membawa
rombongan dengan jumlah peserta yang banyak. Maka ini menjadi layanan dalam
Filahafarm.com dengan menyediakan pelatihan untuk kunjungan rombongan grup.
82

4.9 Verifikasi Model Bisnis


Model bisnis awal yang telah dilakukan uji masalah dan uji solusi, mengalami
dua kali perubahan dan setelah dilakukan perbaikan pada customer segment dan
value proposition, maka verifikasi model bisnis kanvas Filahafarm.com adalah
sebagai berikut :
Tabel 4. 4 Verifikasi Model Bisnis Kanvas
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Costumer
- Petani - Optimasi - Praktis & Fleksibel Relationships Segments
- Peternak - Website - Memaksimalkan - E - mail - Usia 20 – 50
- Web (SEO) SEO - Harga khusus alumni tahun
Developer - FB Ads - Efisiensi tenaga & pelatihan - Hobiis cocok
- Bangun waktu - Artikel tips & trik tanam
kerjasama - Efektivitas seputar pertanian - Orang yang
dengan Informasi - Sosial Media mencari peluang
petani & - Layanan konsultasi bisnis di bidang
peternak 24 jam Agribisnis
Pelayanan - Member Area - Pelajar sekolah
Customer - Pelatihan berlevel dan perguruan
Key (Pemula, Channels tinggi yang
Resources Intermediate, - Website tertarik dengan
- Petani Bisnis) - Fanspage Facebook Agrikultur
- Peternak - Jasa Instalasi - Pembayaran melalui - Instansi dan
- Webiste Hidroponik rekening Bersama perusahaan yang
Data - Paket kunjungan perusahaan butuh edukasi
Grup - Promosi berbayar hidroponik
(Google Adword,
Facebook Ads)
- Toko di tempat
pelatihan
- Konsultan Bisnis
Cost Structure Revenue Streams
- Fixed Cost : - Penjualan Produk
- Biaya Akses Internet, Domain dan Hosting - Iklan pada Website
Website - Pelatihan Hidoponik
- Biaya Operasional : Gaji Karyawan, Listrik - Penjualan Kit Hidroponik
- Variabel Cost :
- Biaya Survey
- Merchandise
Biaya Pelatih

4.9.1 Sembilan Blok Model Bisnis Kanvas


Value Proposition
1. Produk adalah website atau situs internet pertainan yang menampikan informasi
seputar pertanian dengan Teknik hidroponik. Dengan memanfaatkan kemudahan
akses di mesin pencari internet agar mendukung kemudahan akses informasi
yang praktis dan informatif serta fleksibel bisa diakses kapan saja dan dimana
saja.
83

2. Website toko online pertanian Filahafarm.com mengutamakan informasi yang


efektif agar dapat menghemat tenaga dan waktu konsumen untuk mencari
informasi kebutuhan hidroponik. Dengan alur sistem online yang dibangun,
dapat memudahkan konsumen dalam mencari kebutuhan hidroponik.
3. Pelatihan pertanian hidroponik berlevel adalah layanan pelatihan hidroponik
bagi konsumen yang ingin ikut pelatihan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Pelatihan pemula ditargetkan untuk konsumen yang baru berkenalan dengan
hidroponik. Pelatihan tingkat Intermediate adalah pelatihan yang ditargetkan
untuk konsumen yang sudah bisa berhidroponik namun ingin materi lanjutan
berupa teknis manajemen kebun hidroponik. Pelatihan Bisnis hidroponik adalah
pelatihan yang ditargetkan untuk konsumen dengan minat berwirausaha dalam
agribisnis terutama hidroponik.
4. Member area adalah sebuah layanan berupa forum khusus untuk bimbingan
pasca pelatihan hidroponik yang disediakan untuk alumni pelatihan hidroponik
yang ingin berbagi dan bertukar informasi maupun konsultasi masalah pertanian
hidroponik. Member area menyediakan video tutorial, Modul pelatihan digital,
dan tips & trik seputar bercocok tanam hidroponik yang dikhususkan untuk
alumni pelatihan hidroponik di Filahafarm.com
5. Layanan konsultasi 24 jam adalah solusi bagi konsumen yang ingin
berkonsultasi tanpa ada batasan waktu, termasuk pelayanan online admin bagi
konsumen yang menghubungi melalui website.
6. Jasa Instalasi Hidroponik adalah layanan yang disediakan untuk konsumen yang
ingin membuat sistem hidroponik. Dalam hal ini harga sistem menyesuaikan
desain sistem dan kualitas bahan yang akan dibeli. Sehingga konsumen memiliki
pilihan dalam memilih sistem hidroponik yang akan dibeli.
7. Paket kunjungan grup adalah layanan pelatihan hidroponik yang diperuntukkan
bagi peserta rombongan. Target pelayanan ini adalah instansi negara maupun
swasta yang ingin berkunjung dan diadakan pelatihan hidroponik.
84

Costumer Segments
1. Laki – laki maupun perempuan dengan usia 20 – 50 tahun.
2. Hobiis cocok tanam yaitu orang memiliki hobi merawat tanaman dan memiliki
ketertarikan terhadap tanaman. Hobiis cocok tanam secara dominan adalah
konsumen dengan profesi sebagai purnabakti atau pensiun dan karyawan swasta.
Para hobiis tanaman menjadi target konsumen Filahafarm.com karena mereka
ingin informasi lebih tentang bercocok tanam dengan cara hidroponik dan
pelatihan hidroponik.
3. Orang yang mencari peluang bisnis di bidang agribisnis, dalam hal ini
didominasi oleh karyawan swasta dan purnabakti, namun ada juga
wiraswastawan yang ingin mencari peluang usaha di bidang hidroponik.
Konsumen dengan minat bisnis di hidroponik menjadi target konsumen
Filahafarm.com karena kebutuhan mereka akan pengetahuan bisnis hidroponik.
Konsumen ini juga berpotensi akan permintaan jasa instalasi hidroponik
4. Pelajar sekolah dan perguruan tinggi yang tertarik dengan agrikultur. Pelajar
baik yang dalam sekolah maupun perguruan tinggi memiliki ketertarikan untuk
mendalami agrikultur berpotensi untuk mengikuti pelatihan edukasi hidroponik.
5. Intansi dan perusahaan yang butuh edukasi hidroponik. Diantara program untuk
karyawan yang dimiliki oleh perusahaan maupun instansi adalah pelatihan
persiapan masa purnabakti yang diadakan untuk karyawan yang masa kerjanya
mendekati masa purnabakti. Diantara program tersebut adalah edukasi agribisnis
yang menjasi potensi pelatihan kunjungan dalam bisnis Filahafarm.com
Channels
Offline dengan membuat toko di tempat pelatihan diadakan dalam toko ini
menyediakan peralatan hidroponik seperti alat ukur nutrisi TDS – EC dan alat ukur
Ph meter, netpot yaitu pot khusus hidroponik, media tanam rockwool, pupuk AB
mix hidroponik. Biji – biji tanaman, dan peralatan hidroponik lainnya. Toko
peralatan juga memiliki fungsi untuk menerima pelayanan jasa Instalasi pasca
pelatihan hidroponik dari konsumen yang tertarik untuk memesan pembuatan
sistem hidroponik tersebut. Pemasaran melalui konsultan bisnis juga menjadi
sarana untuk menjangkau pelatihan instansi maupun perusahaan yang
85

menggunakan jasa konsultan bisnis untuk pengadaan pelaithan persiapan masa


purnabakti bagi karyawan maupun pegawai instansi dan perusahaan.
Online yaitu dengan membuat website Filahafarm.com yang dioptimasi
dengan menggunakan SEO atau Search Engine Optimation agar menjadi informasi
yang muncul di halaman pertama pencarian mesin pencari Internet. Informasi yang
ada di website bertujuan membuat orang menghubungi admin agar terjadi penjualan
baik pelatihan maupun jasa dan peralatan. Strategi lainnya yaitu dengan membuat
Facebook fanspage untuk mempromosikan produk maupun pelatihan di
Filahafarm.com menggunakan iklan berbayar.
Customer Relationship
1. E – mail notification yaitu dengan memberi informasi promosi program, dan info
terbaru melalui e – mail konsumen. Karena e – mail merupakan salah satu sarana
promosi yang efektif. Menjalin hubungan dengan konsumen melalui e – mail
adalah sarana digital yang diupayakan untuk menjalin hubungan dengan
konsumen Filahafarm.com
2. Harga khusus Alumni Pelatihan adalah salah satu promosi untuk alumni
pelatihan yang telah mengikuti pelatihan bersama Filahafarm.com karena dan
ini adalah upaya untuk membangun hubungan dengan konsumen.
3. Artikel Tips dan trik adalah artikel yang berhubungan dengan pengetahuan
umum bercocok tanam dengan hidroponik. Hal ini diperlukan untuk membangun
hubungan dengan konsumen terutama alumni pelatihan.
4. Sosial Media berfungsi untuk memberikan kabar terbaru Filahafarm.com seperti
promosi dan sharing informasi. Sosial media juga berfungsi sebagai sarana
pelayanan keluhan dan kebutuhan konsumen.

Revenue Streams
Tabel 4. 5 Revenue Streams Filahfarm.com
Jenis Pemasukan Jumlah satuan harga total
Pelatihan 32 orang Rp 350.000 Rp 11.200.000
Iklan di Website 1 bulan Rp 140.000 Rp 140.000
Penjualan KIT 10 buah Rp 3.500.000 Rp 35.000.000
Kunjungan instansi 1 grup Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
TOTAL Rp 51.340.000
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
86

Key Activities
1. Optimasi yaitu Memaksimalkan kanal pemasaran melalui internet dengan
Search Engine Optimation, dan Iklan berbayar Facebook atau Facebook Ads,
serta iklan berbayar per – kata kunci yaitu Google Adwords.
2. Bangun kerjasama dengan membangun kerjasama dengan pihak supplier untuk
ditawarkan permintaan barang dari konsumen agar dapat menjual barang. Hal
ini tidak terbatas oleh hasil tani namun juga jasa Instalasi.
3. Pelayanan Pelanggan melayani pelanggan yang datang melalui website. Hal ini
perlu edukasi produk, dan memahamkan pelanggan tentang bisnis pertanian dan
peternakan. Termasuk dalam hal pelayanan adalah kunci untuk mengkonversi
calon pembeli menjadi pelanggan.
Key Resources
1. Petani berperan sebagai supplier barang berupa hasil pertanian dan produk
pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Petani juga berperan
sebagai Narasumber dalam pelatihan di bidang pertanian.
2. Peternak berperan sebagai supplier barang berupa hasil peternakan dan produk
pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Peternak memiliki peran
lain sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang pertenakan
3. Website adalah website yang sudah dioptimasi merupakan sumber daya
pemasaran yang sangat efektif karena menjangkau pasar yang luas, dan memiliki
banyak potensi untuk menghasilkan keuntungan.
4. Data berupa data Supplier, data konsumen dengan berbagai permintaannya
merupakan sumber daya yang dimiliki oleh bisnis ini.
Key Partnership
1. Petani yang berperan sebagai supplier barang berupa hasil pertanian dan produk
pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Petani juga berperan
sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang pertanian.
2. Peternak yang berperan sebagai supplier barang berupa hasil peternakan dan
produk pendukungnya yang menunjang bisnis di Filaha farm. Peternak memiliki
peran lain sebagai narasumber dalam pelatihan di bidang pertenakan
3. Web Developer merupakan pihak yang berkopetensi dan mampu untuk
mengelola Website di Internet dan mengoptimasinya.
87

Cost Structure
Tabel 4. 6 Cost Structure Filahafarm.com
Jenis Biaya Keterangan Biaya Jumlah satuan harga total
Fixed Cost Biaya Akses Internet
WIFI Hotspot 1 bulan Rp 350.000
Paket Data 1 bulan Rp 85.000
Biaya Iklan
Iklan Facebook 1 bulan Rp 300.000
Iklan Adword Google 1 bulan Rp 150.000
Biaya Website
Domain 1 bulan Rp 25.000
Hosting 1 bulan Rp 27.500 Rp 27.500
Tema website 1 bulan Rp 20.833
Biaya Operasional
Gaji Karyawan 1 bulan Rp 1.500.000
Listrik 1 bulan Rp 200.000
TOTAL Rp 2.658.333
Variable Cost Biaya Survey Jumlah
Bensin 2 liter Rp 9.500 Rp 19.000
Konsumsi 2 orang Rp 50.000 Rp 100.000
Merchandise 82 buah Rp 29.150 Rp 2.390.300
Biaya Pelatih
Fee Pelatih 32 orang Rp 52.500 Rp 1.680.000
Fee merakit kit 10 buah Rp 200.000 Rp 2.000.000
Fee Kunjungan 1 kali Rp 400.000 Rp 400.000
Biaya Bahan 10 sistem Rp 1.521.000 Rp 15.210.000
TOTAL Rp 19.290.000
TOTAL COST Rp 21.948.333

(Sumber : Dokumentasi Penulis)


Untuk menganalisa pendapatan bisnis Filahafarm.com dalam jangka waktu
sebulan maka diadakan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Perhitungan Pendapatan dan Keuntungan Filahfarm.com
Fixed cost + Variable Cost Rp 2.658.333 + Rp 19.290.000 = Rp 21.948.000
Total Revenue Rp 51.340.000
Net Income Rp 51.340.000 - Rp 21.948.000 = Rp 29.391.000
88

Break Even Point


1. BEP Pelatihan Hidroponik
Tabel 4. 8 Perhitungan BEP dengan Pelatihan Hidroponik

No Items Jumlah Keterangan


1 Jumlah Produksi 32 Diketahui dari cost structure
2 Harga Jual Rp 350.000 Diketahui dari revenue streams
Formula = Jumlah produksi*Harga
3 Total Penjualan (S) Rp 11.200.000 Jual
4 FC (FIX COST) Rp 2.658.333 Formula = FC total
5 VC Rp 4.212.800 Formula = 131650 x 32
6 FC per pcs Rp 83.073 Formula = FC total / 32
7 VC per pcs Rp 131.650 Diketahui dari cost structure
Formula =
8 BEP Per Unit 12
FC Total/(Harga Jual-VC per pcs)
Formula =
9 BEP Per Rupiah Rp 4.261.125 FC Total/(1-(VC Total: Total
Penjualan))

2. BEP Jasa Instalasi Hidroponik


Tabel 4. 9 Perhitungan BEP dengan Jasa Instalasi Hidroponik

No Items Jumlah Keterangan


1 Jumlah Produksi 10 Diketahui dari cost structure
2 Harga Jual Rp 3.500.000 Diketahui dari revenue streams
Formula = Jumlah produksi*Harga
3 Total Penjualan (S) Rp 35.000.000 Jual
4 FC (FIX COST) Rp 2.658.333 Formula = FC total
5 VC Rp 17.210.000 Formula = 1721000 x 10
6 FC per pcs Rp 265.833 Formula = FC total / 10
7 VC per pcs Rp 1.721.000 Diketahui dari cost structure
Formula =
8 BEP Per Unit 1
FC Total/(Harga Jual-VC per pcs)
Formula =
9 BEP Per Rupiah Rp 5.229.997 FC Total/(1-(VC Total: Total
Penjualan))
89

3. BEP Kunjungan Grup Instansi


Tabel 4. 10 Perhitungan BEP dengan Kunjungan Grup Instansi

No Items Jumlah Keterangan


1 Jumlah Produksi 1 Diketahui dari cost structure
2 Harga Jual Rp 5.000.000 Diketahui dari revenue streams
Formula = Jumlah produksi*Harga
3 Total Penjualan (S) Rp 5.000.000 Jual
4 FC (FIX COST) Rp 2.658.333 Diketahui dari cost structure
5 VC Rp 1.857.000 Diketahui dari cost structure
6 FC per pcs Rp 2.658.333 Diketahui dari cost structure
7 VC per pcs Rp 1.857.000 Diketahui dari cost structure
Formula =
8 BEP Per Unit 1
FC Total/(Harga Jual-VC per pcs)
Formula =
9 BEP Per Rupiah Rp 4.228.974 FC Total/(1-(VC Total: Total
Penjualan))
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil dari pembahasan mengenai rancangan model
bisnis kanvas website pertanian Filahafarm.com, berikut penulis menyampaikan
beberapa perihal terkait hasil penelitian bisnis tersebut yaitu sebagai berikut :
Customer Segment Filahafarm.com adalah laki – laki dan perempuan
dengan usia antara 20 – 50 tahun yang memliki ketertarikan terhadap cocok tanam
dan agrikultur serta peluang usaha dalam bidang agribisnis. Adapun orang yang
memiliki ketertarikan terhadap tanaman diantaranya adalah orang hobi bercocok
tanam, dan orang yang memiliki ketertarikan dalam bidang bisnis agrikultur banyak
dari kalangan purnabakti atau pensiunan dan wiraswasta. Target konsumen
Filahafarm.com saat ini adalah konsumen dengan wilayah area Jabodetabek.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa konsumen luar jawa juga masuk dalam
wesbsite Filahafarm.com.
Value proposition Filahafarm.com adalah praktis dan fleksibel dengan
memanfaatkan pencarian internet melalui website yang di optimasi untuk menjadi
informasi teratas dalam pencaraian internet. Hal ini perlu didukung dengan
informasi yang efektif sehingga menghemat tenaga dan waktu konsumen. Karena
tidak terbatas waktu, maka pelayanan online Filahafarm.com disediakan 24 jam
menerima pelanggan dan layanan konsultasi bimbingan. Untuk alumni pelatihan
hidroponik maka diadakan member area agar menjadi tempat bimbingan dan forum
diskusi secara online dengan fitur tertentu yang hanya dapat diakses oleh alumni
pelatihan hidroponik. Layanan jasa Instalasi hidroponik diadakan untuk konsumen
yang ingin membeli sistem hidroponik dengan menyesuaikan model sistem yang
akan dibeli. Disediakan pula paket kunjungan grup yang ditargetkan untuk instansi
dengan kebutuhan edukasi hidroponik.
Prospek dalam rancangan bisnis Filahafarm.com adalah baik, karena
hidroponik adalah solusi bagi yang ingin bercocok tanam namun terbatas akan
luasnya lahan. Hal ini ditemukan dengan sebanyak 75 % responden yang mencari
informasi hidroponik melalui internet. Dan karena pengguna internet di Indonesia

90
91

termasuk tinggi, pemanfaatan internet untuk memasarkan produk melalui website


adalah hal yang efektif. Selain itu tidak hanya materi dasar, namun materi lanjutan
juga termasuk hal yang ingin didalami oleh responden. Ini menunjukkan bahwa
hidroponik adalah hal yang dicari sebagai solusi pertanian dengan keterbatasan
lahan.

5.2 Saran
Dalam membahas model bisnis kanvas untuk website pertanian
Filahafarm.com penulis memiliki saran untuk pengembangan dari segi penelitian
dan beberapa masukan.
Kepada akademisi terutama bidang pemasaran untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terhadap pengaruh pemasaran produk komoditi terutama sayuran
melalui website terhadap performa penjualan hasil tani para petani lokal khususnya
di Jawa Barat. Kepada akademisi bidang bisnis untuk melakukan penelitian tentang
model bisnis pertanian dan peternakan yang terintegrasi untuk memaksimalkan
permintaan pasar yang masih tinggi terhadap hasil pertanian dan peternakan.
Kepada praktisi bisnis terutama yang mendalami bisnis ini untuk
mengembangkan inovasi pelayanan digital yang membuat konsumen nyaman
bertransaksi barang komoditi hasil pertanian secara online. Dan membuat sistem
bisnis yang terkelola secara profesional agar bisnis dapat berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an
Ahli Hidroponik Team. (2016). Hidroponik from Zero to Hero. .
Al-Parisi, S. (2018, January 18). Negara Agraris, Fakta atau Utopia? Retrieved
from Republika.co.id: https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-
warga/wacana/18/01/17/p2pl16440-negara-agraris-fakta-atau-utopia
Asep Hermawan, H. L. (2017). Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif. Depok:
KENCANA.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2017).
https://www.apjii.or.id/content/read/39/342/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-
Perilaku-Pengguna-Internet-Indonesia-2017. Retrieved from
www.apjii.or.id: https://www.apjii.or.id/content/read/39/342/Hasil-Survei-
Penetrasi-dan-Perilaku-Pengguna-Internet-Indonesia-2017
Berdesa, A. (2017, November 15). Kenapa Petani Indonesia Miskin, Ini
Jawabannya. Retrieved from www.berdesa.com:
http://www.berdesa.com/kenapa-petani-indonesia-miskin-jawabannya/
BPS. (2016). Tabel Dinamis Produksi Tanaman Sayuran Indonesia. Retrieved from
www.bps.go.id: https://www.bps.go.id/site/resultTab
Davison, R. M., Martinsons, M. G., & Kock, N. (2004). Principles of canonical
action research. Information System Journal, 65-86.
Defriansyah. (2017). Jualan Laris dari Google. Bandung: Billionaire Sinergi
Korpora.
Griffin, R. W., & Ebert, R. J. (2016). Business Essentials, eleventh edition. Harlow:
Pearson Education Limited.
Hardjono, D. (2006). Panduan Lengkap Menguasai Pemograman Web dengan
PHP 5. Yogyakarta: Andi Offset.
Iqbal, M. (2015, June Tuesday). Pertanian dalam Al - Qur'an (Bagian I). Retrieved
from www.geraidinar.com: http://www.geraidinar.com/using-
joomla/extensions/components/content-component/article-categories/81-
gd-articles/entrepreneurship/1597-pertanian-dalam-al-qur-an-bagian-i

92
93

Iqbal, M. (2015, June Friday). Pertanian dalam Al-Qur'an (Bagian II). Retrieved
from www.geraidinar.com: http://www.geraidinar.com/using-
joomla/extensions/components/content-component/article-categories/81-
gd-articles/entrepreneurship/1599-pertanian-dalam-al-qur-an-bagian-ii
Louis E. Boone, D. L. (2008). Contemporary Business 2007 . South Western:
Thomson.
Mark Saunders, P. L. (2016). Research Method for Business Students Seventh
Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative data analysis. Los Angeles:
Sage Publications.
Nur. (2018, 10 24). Cara menggunakan TDS meter. Retrieved from
http://hidroponik.bisnisant.web.id: http://hidroponik.bisnisant.web.id/cara-
menggunakan-tds-meter/
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2017). Business Model Generation. New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.
PPM Manajemen . (2012). Business Model Canvas : Penerapan di Indonesia.
Jakarta: Penerbit PPM .
Prihatna, H. (2005). Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Ramadhani, G. (2003, July). Modul Pengenalan Internet. Diambil kembali dari
Slideshare.net: https://www.slideshare.net/Endrie/pengenalan-internet-
7320985
Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial : Buku Sumber Untuk
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suratiyah, K. (2015). Ilmu Usaha Tani Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tim Penyusun Geography Online. (2018, July 17). Letak Geografis dan Astronomis
Indonesia serta Pengaruhnya. Retrieved from www.geografionline.com:
http://www.geografionline.com/images/gbr_materi/Letak_Geografis_dan_
Astronomis_Indonesia_serta_Pengaruhnya.pdf
94

www.metrotvnews.com. (2016, June 19). Petani Tangerang Berhasil Pangkas


Distribusi Sayuran. Retrieved from www.metrotvnews.com:
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/06/19/544921/petani-
tangerang-berhasil-pangkas-distribusi-sayuran
95

LAMPIRAN
Panduan Wawancara Uji Masalah Usaha Toko Online Pertanian
www.filahafarm.com

Karakteristik Responden
Nama : _________________________________________
No HP :____________________/Email : ____________________
Alamat :_________________________________________________________
__________________________________________________________________
Jenis Kelamin : Laki – laki / Perempuan
Usia : a. 20 – 30 tahun
b. 31 – 40 tahun
c. 41 – 50 tahun
d. > 50 tahun
Pekerjaan : a. Pegawai Negeri Sipil
b. Karyawan Swasta
c. Mahasiswa
d. Pelajar Sekolah
e. Wiraswasta
f. Lainnya _____________

Pendapatan Perbulan : a. < Rp 5.000.000


b. Rp 5.000.000 s.d Rp 10.000.000
c. Rp 11.000.000 s.d Rp 15.000.000
d. Rp 16.000.000 s.d Rp 20.000.000
e. > Rp 20.000.000
I.Customer Segment
a. Perilaku Konsumen
1. Sebelum mengkuti pelatihan hidroponik oleh Filahafarm, apakah anda
sudah mengetahui hidroponik?
__________________________________________________________________
96

2. Mengapa anda tertarik untuk berkebun dengan cara hidroponik?


__________________________________________________________________
3. Darimana anda mendapatkan info tentang pelatihan hidroponik ini?
__________________________________________________________________

b. Persepsi konsumen
1. Hal apa saja yang anda perhatikan sebelum mengkuti pelatihan
hidroponik?
[ ] Harga [ ] Waktu [ ] Tempat/Lokasi [ ] Materi
[ ] Lainnya sebutkan________________________________________________
2. Hal apa saja yang anda perhatikan sebelum menggunakan jasa instalasi
hidroponik?
__________________________________________________________________
3. Apakah anda lebih memilih bercocok tanam dengan cara hidroponik, atau
dengan cocok tanam yang biasa?
_____________________________________________________________
4. Mengapa anda memilih untuk mengikuti pelatihan hidroponik di Filaha
farm?
__________________________________________________________________

Value Proposition
a. Efisiensi tenaga, waktu dan Efektivitas Informasi
1. Apakah anda sudah melihat Website kami di Filahafarm.com?
__________________________________________________________________
2. Apa alasan anda menggunakan Internet untuk mencari infromasi Filaha Farm?
__________________________________________________________________
3. Bagaimana pendapat anda tentang Informasi yang tertera di website kami?
__________________________________________________________________
4. Apa yang anda ketahui tentang Efisensi Tenaga?
__________________________________________________________________
5. Apa yang anda ketahui tentang Efektifitas Informasi?
__________________________________________________________________
97

6. Informasi apa saja yang anda ingin ketahui dari website Filaha Farm?
__________________________________________________________________

b. Transparasi Harga dan Produk


1. Bagaimana pendapat anda tentang informasi pelatihan yang ada di website?
__________________________________________________________________
2. Bagaimana pendapat anda tentang harga pelatihan yang kami berikan?
__________________________________________________________________
3. Bagaimana pendapat anda tentang harga produk yang kami tawarkan?
__________________________________________________________________

c. Jangakuan Luas
1. Apakah kanal Internet membantu informasi produk Filaha Farm sampai ke anda?
__________________________________________________________________
2. Bagaimana Internet membantu Informasi Produk Filaha Farm sampai ke anda?
__________________________________________________________________

d. Pelayanan Online 24 jam


1. Bagaimana pendapat anda tentang pelayanan online Filaha Farm?
__________________________________________________________________
2. Bagaimana pendapat anda bila Filahafarm melayani online selama 24 jam sehari?
__________________________________________________________________

e. Standarisasi pelayanan pelanggan


1. Bagaimana pendapat tentang pelayanan pelatihan kami?
__________________________________________________________________
2. Mohon berikan masukan anda untuk peningkatan pelatihan hidroponik Filaha farm
__________________________________________________________________
3. Bagaimana Pendapat Anda jika Filaha Farm mengadakan pelatihan level
Selanjutnya?
__________________________________________________________________
98

4. Hal apa saja yang ingin anda pelajari jika Filaha farm mengadakan pelatihan level
selanjutnya?
__________________________________________________________________
5. Bagaimana pendapat and ajika Filaha Farm mengadakan pelatihan di Hari Weekday
( Senin – Jum’at ) ?
___________________________________________________________________
6. Topik pelatihan apa yang menarik minat anda berikutnya?
___________________________________________________________________
99

Daftar pertanyaan Uji Solusi ( Test Solution ) untuk Toko Online Pertanian
“Filahafarm.com”
A. Data Diri Responden
Nama :
B. Pertanyaan
1. Apakah anda setuju jika website Filahafarm.com memberikan infromasi
yang efektif?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

2. Apakah anda setuju jika website Filahafarm.com membuat member area


khusus alumni pelatihan hidroponik?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

3. Apakah anda setuju dengan mencari informasi pelatihan hidroponik di


website Filahafarm.com anda menghemat tenaga dan waktu?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

4. Apakah anda setuju melihat website Filahafarm.com lebih praktis untuk


mencari informasi pelatihan hidroponik?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

5. Apakah anda setuju jika harga jasa Instalasi hidroponik menyesuaikan


model sistem, dan kualitas bahan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
100

6. Apakah anda setuju jika harga pelatihan hidroponik menyesuaikan level


materi yang diajarkan, dan fasilitas yang disediakan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

7. Apakah anda setuju jika pelatihan hidroponik memaksimalkan lebih


banyak sesi praktek?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

8. Apakah anda setuju jika Filahafarm.com mengadakan pelatihan hidroponik


level lanjutan?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

9. Apakah anda setuju jika materi pelatihan lanjutan adalah Manajemen


Kebun dan Bisnis Hidroponik?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

10. Apakah anda setuju jika Filahafarm.com menyediakan paket khusus untuk
kunjungan instansi dan edukasi sekolah?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

11. Apakah anda setuju jika pelayanan online admin Filahafarm.com selama
24 jam?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
12. Apakah anda setuju jika pelayanan konsultasi masalah hidroponik 24 jam?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

Anda mungkin juga menyukai