Anda di halaman 1dari 11

Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.

11

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI


(PKWU-K.3.11/4.11/2/5-9)

Evaluasi Hasil Kegiatan Kerajinan Budaya Lokal

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
b. Semester : Genap
c. Kompetensi Dasar :

3.11 Memahami proses evaluasi hasil kegiatan usaha produk grafika

4.11. Merumuskan hasil kegiatan usaha produk grafika

3. Materi Pokok : Evaluasi Hasil Kegiatan Kerajinan Budaya Lokal


4. Alokasi Waktu : 90 menit
5. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis,


peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi komponen laporan hasil usaha produk
grafika
2. Mengidentifikasi laporan hasil usaha produk grafika secara
langsung
3. Mengevaluasi sehingga peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar
prakarya dan kewirausahaan, mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
6. Materi Pembelajaran
 Lihat dan baca(4C).
kreativitas pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Werdhaningsih, Hendriana,
dkk. 2016. Buku Siswa PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X Wajib.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

2. Peta Konsep

Evaluasi Hasil Kegiatan Kerajinan Budaya Lokal

Komponen Usaha Produk Laporan Hasil Usaha


Grafika Grafika

3. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
 Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian melihat video yang ditayangkan
https://www.youtube.com/watch?v=cVlO3A54TRc
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan
belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.

b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKB
a) Baca dan pahami materi lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP):
Werdhaningsih, Hendriana, dkk. 2016. Buku Siswa PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN KELAS X Wajib. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir
tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian
yang telah disediakan.
d) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo
berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1 kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar
kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.
e)

Kegiatan Belajar

MATERI

Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian pesan, gagasan, informasi, pikiran
dan kesan perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada
khalayak. Grafika merupakan teknologi yang memungkinkan menjadikan buah pikiran-
pikiran tokoh, ratusan bahkan ribuan tahun lalu sampai kepada kita berupa hasil cetakan.

Sifat grafika adalah menyebar,/merebak, menginformasi, artinya dengan teknologi grafika,


suatu informasi cepat menyebar ke khalayak umum. Grafika atau teknik cetak terdiri dari
beberapa macam yaitu sebagai berikut.
©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi
Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

1. CETAK TINGGI (RELIEF)


Cetak tinggi (relief) adalah proses cetak timbul atau menonjol artinya dimana bagian
mencetak (BM) dan bagian tidak mencetak (BTM) dalam acuan cetaknya adalah tidak sma
datar atau tinggi di acuan cetak dan bersentuhan langsung pada bahan cetak. Sistem kerja
teknik cetak tinggi seperti mesin degel yang terdiri dari dua komponen yaitu fundamen cetak
dan penekan.
Beberapa produk grafika yang menggunakan teknik cetak tinggi antara lain sebagai berikut.

 Stempel, embos (tulisan timbul).


 Hot leafsteam.
2. CETAK DATAR (OFFSET)
Cetak offset adalah salah satu teknik cetak secara itdak langsung karena menggunakan
media perantara dimana bagian mencetak (BM) bertinta ditransfer lebih dahulu dari pelat ke
lembaran karet (blanket), lalu ke bahan cetak. Cetak datar/offset adalah cetak yang dimana
bagian mencetak (BM) dan tidak mencetak (BTM) pada acuan cetak berada sama datar.

3. CETAK DALAM
Cetak dalam hampir ada persamaan dengan cetak datar dan cetak digital dengan segala
peralatannya serta kapasitas mesinnya hingga menghasilkan produk/barang yang cetakannya
seperti ada benang emas, hologram, misalnya uang dan materai.

4. CETAK SARING (SABLON)


Cetak saring adalah cetak secara langsung dimana acuancetak dan bahan cetaknya bertemu
langsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel) kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta
secara saring/rembes ke atas bahan cetak. Cetak ini biasanya disebut sablon. Cetak ini
terhitung cetak secara manual dengan kapasitas cetakan sedikit standar atau tidak terlalu
banyak. Contohnya : berupa kaus, spanduk, badge nama, stiker dan lain-lain.

5. CETAK DIGITAL
Cetak digital adalah cetak secara send to print berpusat dari perintah data dari komputer.
Cetak digital adalah sebuah teknologi cetak saat ini terbilang modern yang mungkin lebih
sedikit tenaga kerja karena sebuah teknologi yang sudah canggih hingga beberapa teknis kerja
dapat dilakukan oleh komponen mesin cetak tersebut. Saat ini contoh produk digital adalah
baliho yang menggunakan media MMT, banner, poster, bahkan cetak-cetak fullcolor lainnya.
Namun, biasanya cetak digital tidak terlalu dalam atau banyak daripada cetak offset.

Salah satu ilmu grafika yang banyak digunakan adalah grafika komputer. Grafika
komputer adalah proses untuk menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi objek
ataupun latar belakang yang terkandung pada gambar tersebut.
Berikut merupakan sistem kerja grafika komputer.

 Merupakan teknik untuk membuat gambar objek sesuai dengan objek tersebut di alam
nyata (realisme).
 Bertujuan menghasilkan gambar/citra (lebih tepat disebut grafika/picture) dengan
primitif-primitif geometri, seperti garis dan lingkaran.
 Primitif-primitif geomaetri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-
elemen gambar. Data deskriptif yaitu koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran,
tebal garis, warna, dan lain-lain.
 Grafika komputer berperan dalam visualisasi dan virtual reality.
Bagian dari grafika komputer meliputi sebagai berikut.

 Geometri : mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang.


©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi
Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

 Animasi : mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan.


 Rendering : mempelajari alogaritma untuk menampilkan efek cahaya.
 Citra (imaging) : mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.
Seorang wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru dan
memasarkannya.
1. PELUANG USAHA PRODUK GRAFIKA
Jika dicermati dewasa ini banyak muncul distro atau toko merchandise, hal ini merupakan
peluang yang besar bagi usahawan di bidang sablon.

2. MENCIPTAKAN PELUANG USAHA SABLON


a. Ide Usaha

Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk grafika adalah ssebagai berikut.

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapi dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari
dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain sebagai berikut.

 Pengetahuan yang dimiliki.


 Pengalaman dari individu itu sendiri.
 Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah.
 Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain sebagai berikut.

 Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.


 Kesulitan yang dihadapi sehari-hari.
 Kebutuhan yang belum terpenuhi, baik untuk dirinya maupun orang lain.
 Pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha produk grafika yang baik, seorang wirausaha tentunya harus
melihat prospek usaha jangka pendek, menengah, dan panjang.

b. Risiko Usaha

Dalam menjalankan usahanya, wirausahawan harus memperhitungkan risikonya sehingga


dapat diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya. Risiko yang biasanya terjadi adalah
sebagai berikut.

1) Risiko Usaha Internal

Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri. Apabila risiko usaha ini timbul, akan berakibat buruk
bagi usaha yang sedang dijalankan. resiko bagi usaha biasanya disebut dengan resiko usaha
berdampak bagi internal usaha.

2) Risiko Usaha Eksternal

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

Risiko usaha eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri.

c. Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

Faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai berikut.

1) Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena
manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya.
Di sini diperlukan manusia yang beretor kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang menyerah.

2) Faktro Keuangan
Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut
digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan
operasi.

3) Faktor Organisasi
Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga
orang-orang yang dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

4) Faktor Perencanaan
Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh
karena itu, perencanaan harus dibuat oleh seorang wirausaha sejak usahanya didirikan.

5) Faktor Mengatur Usaha


Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang
wirausaha adalah menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya, menyusun
struktur organisasi usaha, memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan , menetapkan balas
jasa dan insentif, serta mengawasi usaha dan pengendaliannya.

6) Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran produk perusahaan adalah daya serap pasar dan prospeknya, kondisi
pemasaran dan prospeknya, serta program pengendaliannya.

7) Faktor Administrasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai
catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut
dibuat secara kronologis, kemudian didokumentasikan.

3. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN WIRAUSAHA DI BIDANG SABLON


a. Tahap Memulai
Tahap memulai adalah tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru
yang mungkin bisa membuka usaha baru, melakukan akuisi, atau melakukan franchising.
Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.

b. Tahap Melaksanakan Usaha


Dalam tahap ini, seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya yang mencakup aspek-aspek berikut.
©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi
Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

 Pembiayaan
 Sumber daya manusia
 Kepemilikan
 Organisasi
 Kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, serta melakukan evaluasi.
c. Tahap Mempertahankan Usaha

Tahap dimana seorang wirausaha berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

d. Tahap Mengembangkan Usaha

Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan Budaya Lokal

1. Komponen Evaluasi

Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan
rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah
dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana
produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga. Analisis Evaluasi untuk
melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan usaha tersebut.

Adapun tujuan dari evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek
tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang
diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu
pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2)
Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003)

Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri
bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup
kuat maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah
melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang
perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?
a. Posisi Keseluruhan Usaha.
Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui
berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-
hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan
berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada
penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk
melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha
©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi
Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang


sebenarnya.

b. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha.


Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi
kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-
galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau
kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat
awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka
waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya
seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

c. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan.


Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya.
Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-
kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah
efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar
usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan
penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah
‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan
untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang
diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda
harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui
bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak
semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah
yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

d. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya.


Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk
mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil
usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan,
tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk
mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan
‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau
pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi
saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka
penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang
target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti,
Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah
waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?
 Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda
berpergian ketempat asing tanpa peta atau petunjuk jalan.
 Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda
tanpa adanya evaluasi.
 Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda
sekarang ataupun untuk menjad ipatokan dalam mengembangkan
usaha.
 Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

Pentingnya Evaluasi :
 Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
 Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
 Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
 Target Usaha andaSelanjutnya. 10%

Metoda Evaluasi Usaha :


1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.
2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi
resiko pada masing-masing tahap.
4. Inspeksi langsung.
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)

Aspek Evaluasi :
 Umum : Strategi, Disain organisasi
 Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan

Level Evaluasi :
1. National
Adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas
Adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang ada
berkolerasi.
3. Volatilitas
Adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable
target.

Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami :


1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan
harga produksi dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau
menyediakn bahan baku yang habis dalam satu kali produksi.
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total
produksi dengan satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya
bunga, penyusutan per usaha dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per
usaha dengan satuan Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per
usaha dengan satuan Rp.
9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga
(w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

Evaluasi Kinerja, yang memberikan majikan dengan kesempatan untuk menilai


kontribusi karyawan mereka untuk organisasi, sangat penting untuk
mengembangkan tim kerja yang kuat. Namun dalam beberapa praktek, praktek
dokter dan manajer menempatkan evaluasi kinerja di bagian belakang kompor,
sering karena waktu yang terlibat dan kesulitan mengkritisi karyawan dengan siapa
mereka bekerja sama. Manfaat dari evaluasi kinerja lebih besar daripada tantangan
ini, meskipun. Ketika dilakukan sebagai bagian dari sistem evaluasi kinerja yang
mencakup bentuk evaluasi standar, tolok ukur kinerja standar, pedoman untuk
memberikan umpan balik, dan prosedur disiplin, evaluasi kinerja dapat
menegakkan batas-batas yang dapat diterima kinerja, mempromosikan pengakuan
staf dan komunikasi yang efektif dan memotivasi individu untuk melakukan mereka
terbaik bagi diri mereka sendiri dan praktek.

Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran
adil kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian
yang akurat untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat
tinggi kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem
penilaian kinerja dalam praktek Anda, ikuti lima langkah:
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
3. Set pedoman untuk umpan balik.
4. Buat disiplin dan pemutusan prosedur.
5. Atur jadwal evaluasi.

Hal ini juga dianjurkan untuk menjalankan sistem selesai dengan pengacara Anda untuk
mengidentifikasi potensi masalah hukum yang harus tetap. Secara umum studi kelayakan
usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial,
aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya
aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti
aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.

 Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan


konsentrasi !!!

 Sebelum Anda melanjutkan ke materi selanjutnya jawablah pertanyaan di


bawah ini:
1. Jelaskan kriteria yang bisa dipakai utuk mengevaluasi hasil kegiatan usaha
produk grafika!
2. Apakah fugsi dan manfaat dari evaluasi hasil kegiatan usaha produk
grafika?

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

4. Pemahaman Individu

Sebagai penguat materi dan keahlian, maka kerjakan tugas di bawah ini.
1. Berikan ide kalian untuk membuat inovasi baru pada kerajinan produk
grafika! Buatlah konsep dari ide tersebut!
2. Produk usaha grafika terdiri dari apa saja?
3. Buatlah sketsa sebuah produk untuk usaha grafika yang sebelumnya
belum pernah dikembangkan!

5. Pemahaman Kelompok

Sebagai penguat materi dan keahlian, maka kerjakan tugas kelompok di


bawah ini.
Gabunglah bersama teman satu meja untuk membuat laporan usaha grafika
yang ada di daerah sekitar rumah/sekolah. Dengan ini kalian bisa
memberikan kritik dan saran dari perkembangan kerajinan budaya
lokalyang ada.

Bagian B
Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 2

a. Penutup

Bagaimana Anda sekarang?


Setelah Anda mengevaluasi diri mengenai kerajinan melalui kegiatan belajar 1, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri Anda terhadap evaluasi diri yang sudah Anda
lakukan. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan pada UKB ini di Tabel
berikut.

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi


Unit Kegiatan Belajar PKW KERAJINAN, Pasangan KD 3.11/4.11

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya telah memahami tentang komponen usaha produk
grafika
2. Saya telah memahami tentang laporan hasil usaha grafika

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
dan 2 yang sekiranya perlu Anda ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
TETAP SEMANGAT. Dan apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan,
maka lanjutkan berikut.

Setelah mengisi evaluasi diri di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1, dan 2, berarti
Anda sudah mengevaluasi diri selama mengikuti pembelajaran kerajinan nonbenda. Anda
bisa menentukan apakah Anda sudah paham atau belum dalam mengikuti pembelajaran
kerajinana selama 1 semester. Hasil kegiatan 1 dan 2 dapat dikumpulkan.
Setelah menyelesaikan UKB ini, mintalah tes formatif kepada Guru kalian sebelum
,belajar ke UKB berikutnya. GOOD LUCK!!!

©2017-Workshop Pengembangan UKB MKKS SMA Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai