Anda di halaman 1dari 133

DOKUMEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN PKWU KELAS XI
TAHUN 2020/2021
'

Disusun Oleh:

SARI ROHAYATI
NIP. --
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Perencanaan Usaha Produk
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Khas Daerah
Kelas / Semester : XI / 3 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.1 Memahami perencanaan usaha pengolahan 4.1 Menyususn perencanaan usaha pengolahan
makanan khas asli daerah dari bahan pangan makanan khas asli daerah dari bahan pangan
nabati dan hewani meliputi ide dan peluang nabati dan hewani meliputi ide, peluang usaha,
usaha, sumber daya, administrasi dan sumber daya, administrasi dan pemasaran
pemasaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan dan menyusun perencanaan usaha produk makanan khas daerah dari bahan
pangan nabati dan hewani (KD 3.1 dan 4.1)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penyusunan Analisis SWOT serta rencana
tentang produk makanan awetan khas daerah usaha salah satu jenis produk makanan khas daerah
dari bahan pangan nabati dan hewani. dari bahan pangan nabati dan hewani
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
bahan pangan nabati dan hewani setempat didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
yang telah dijadikan produk makanan khas dalam pembelajaran.
daerah setempat.
 Menganalisis peluang usaha produk makanan
khas daerah dari bahan nabati dan hewani
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di setiap akhir pertemuan a. Di setiap akhir pertemuan Dengan observasi, dilakukan
dilakukanpost testkepada siswa diberikan post test guna penilaian sikap setiap siswa baik
guna mengukur pengetahuan mengukur keterampilan siswa dalam individu ataupun kelompok.
apakah mereka telah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan rencana usaha menyusun Analisis SWOT
produk makanan khas daerah serta rencana usaha produk
dengan baik. makanan khas daerah dengan
b. Diberikan tes tertulis untuk baik.
mengukur pengetahuan siswa, b. Diberikan tes tertulis untuk
mampu menjabarkan rencana mengukur keterampilan siswa,
usaha produk makanan khas mampu menyusun analisis
daerah dengan baik. SWOT serta rencana usaha
produk makanan khas daerah
dengan baik.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 2 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Seorang pelaku usaha atau calon wirausahawan sedang mengamati lingkungan sekitar,
berarti pelakua usaha tersebut sedang berada di dalam tahap . . . .
a. Ideasi
b. Ekplosif
c. Eksplorasi
d. Identifikasi
2) Menampilkan berbagai macam peluang usaha yang mungkin dapat menghasilkan inovasi
baru merupakan tujuan dari tahap . . . .
a. Ideasi
b. Ekplosif
c. Eksplorasi
d. Identifikasi
e. Ideasi
3) Berikut ini yang bukan merupakan konsep 3S dalam tahap identifikasi adalah . . . .
a. Seksi
b. Sederhana
c. Singkat
d. Spesifik
e. Seksi
4) Seorang wirausahawan harus memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam pemilihan gagasan
yang baik untuk usaha. Kriteria mana yang tidak termasuk di dalamnya?
a. Berpotensi sukses
b. Bersifat menyenangkan
c. Berupa terobosan tidak terduga
d. Mengikuti trend kekinian
e. Berpotensi sukses
5) Tahapan keempat dari design thinking yaitu . . . .
a. Eksplorasi
b. Ideasi
c. Visualisasi
d. Identifikasi
6) Mana dari usaha Yang termasuk dalam usaha kecil?
a. Pabrik mobil
b. Pabrik motor
c. Laundri
d. Toko sepatu
7) Pernyataan mana dari berikut ini yang menjelaskan ciri dari suatu usaha berskala kecil?
a. Keputusan pada investor
b. Ruangan luas
c. Wilayah operasional kecil
d. Mempunyai lebih dari 5 karyawan
8) salah satu dari 5 langkah yang disebut sebagai proses suatu usaha ialah
a. berhasil
Halaman 3 dari 133
b. bergantung
c. Mengimplementasikan
d. meminjam
9) Berikut adalah unsur pokok yang dalam sebuah misi…..
a. Merupakan pernyataan startegis jangka panjang dan jangka pendek
b. Menyatakan kiat dan usaha untuk mewujudkan visi
c. Ada nilai-nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam sebuah misi organisasi
d. Keyakinan yang kuat, asumsi-asumsinya, dan budaya kerja dengan orientasi mutu.
e. Semua di atas benar
10) Sebuah misi akan efektif jika bersifat bisa membantu untuk mengambil keputusan, artinya…
a. Misi harus mencerminkan unsur pembentuk etos kerja, motivasi, semangat kerja, sehingga
misi itu mengandung nilai-nilai yang harus diangkat menjadi ciri-ciri perusahaan yang
dipegang teguh oleh karyawannya.
b. Misi harus memiliki ketegasan namun harus sesuai dengan perkembangan zaman.
c. Misi harus jelas dipahami, gampang diingat dan menyatakan spesifikasinya dari bidang
yang digelutinya.
d. Misi harus menjadi pegangan kerja, arah, dan kebijakan perusahaan dalam operasionalnya.
e. Misi harus memiliki unsur ambisi, tekad bulat, dan arah perusahaan yang akan dituju
sehingga dapat memberikan inspirasi dan ide baru bagi siapa saja yang berada dalam
organisasi.
11) Visi adalah sebuah tujuan, keinginan, atau angan-angan (gambaran) masa depan perusahaan
yang anda bangun, pilih, dan besarkan pada suatu saat nanti. “Bisa menjadi tujuan untuk
bersaing, ada unsur pembedanya dengan yang lain, bisa menjadi motivator, unik dengan
yang lain”, tergolong kedalam sifat…
a. Komunikatif
b. Sederhana
c. Strategis
d. Ambisius
e. Terukur
12) Misi adalah suatu usaha, pemikiran, langkah-langkah secara formal untuk mewujudkan
sebuah visi, artinya tindakan untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik
perusahaan dan menjadi pegangan untuk menjalankan usaha anda sekarang menuju masa
yang akan datang sehingga visi bisa diwujudkan. Artinya misi harus……….
a. Memiliki tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi.
b. Memiliki periode waktu
c. Menyatakan tindakan apa yang harus dilakukan dan langkah-langkahnya.
d. Harus menyatakan kiat dan alasan mengapa bisnis anda harus tumbuh dan berkembang.
e. Harus menunjukan langkah-langkah bagaimana anda mewujudkan tujuan anda.
13) Target usaha yang didalamnya terdapat keinginan dan kebutuhan yang akan dipenuhi atau
dipuaskan seseorang atau kelompok dinamakan...
a. Peluang usaha
b. Keberhasilan usaha
c. Peluang
d. Usaha
14) Untuk mencapai peluang usaha diperlukan…
a. Modal usaha
b. Kerja keras dan pengorbanan
c. Perencanaan usaha yang baik
d. Perhitungan laba rugi

Halaman 4 dari 133


15) Seorang wirausahawan akan berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu berdasarkan
kekuatan dan kemampuannya sendiri tanpa memikirkan pertolongan orang lain terlebih
dahulu, mulai pembuatan program sampai pelaksanaannya, adalah sikap ….
a. teliti
b. mandiri
c. mengenal potensi diri
d. berpedoman pada program
16) Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatip berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya disebut …..
a. produktivitas
b. hasil karya
c. realitas
d. kreatifitas
17) Contoh kebiasaan buruk yang melemahkan kreativitas ialah ….
a. menunda pekerjaan
b. mencari kesibukan lain
c. melakukan pekerjaan lain
d. membuat inovasi
18) Sikap seorang wirausaha harus siap dan berani menghadapi kegagalan dalam berusaha. Hal
ini ditunjukkan dengan ….
a. menjelek-jelekan orang lain
b. memperbaiki kegagalan
c. menyalahkan orang lain
d. menyesali kegagalan
19) Untuk mendapatkan keunggulan bersaing, maka yang
a. Memahami kelebihan pesaing
b. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar
c. Memahami lingkungan perusahaan
d. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing
20) Semua kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang
dapat dinilai dengan uang disebut….
a. Neraca
b. aktiva
c. passive
d. laba
e. kewajiban
21) Mana yang termasuk dari melakukan analisis potensi pasar …
a. Menciptakan produk baru yang disenangi konsumen
b. Memperbaiki penampilan produk
c. Menemukan potensi pasar yang menguntungkan
d. Keuangan dapat dijamin keberhasilannya
e. Struktur organisasi perusahaan dapat dikendalikan
22) Dengan melakukan analisis SWOT, maka wirausahawan akan mengetahui tentang Weakness,
yaitu....
a. Ancaman yang membahayakan pengembangan usaha
b. Adanya peluang usaha
c. Kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam pengembangan usaha
d. Kelemahan yang dapat menghambat pencapaian pengembangan usaha
e. Persaingan yang harus dihadapi perusahaan
Halaman 5 dari 133
23) Dengan melakukan analisis SWOT, maka wirausahawan akan mengetahui tentang Weakness,
yaitu....
a. Ancaman yang membahayakan pengembangan usaha
b. Adanya peluang usaha
c. Kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam pengembangan usaha
d. Kelemahan yang dapat menghambat pencapaian pengembangan usaha
e. Persaingan yang harus dihadapi perusahaan
24) Izin yang dilakukan untuk menjaga agar lingkungan tempat usaha bebas dari pencemaran
limbah adalah….
a. SITU
b. SIUP
c. NPWP
d. NRP
e. AMDAL
25) Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan surat keterangan AMDAL adalah
berikut ini, kecuali….
a. Foto copy KTP
b. Foto copy NPWP
c. Foto copy SITU
d. Foto copy NRP
e. Foto copy STNK
26) Sebelum kegiatan usaha dimulai terlebih dahulu perusahaan harus …
a. Mengurus IMB
b. Mengurus SIUP
c. Mengurus NPWP
d. Mendaftarkan ke Pemda
e. Mengurus izin usaha
27) SIUP perusahaan kecil dan menengah diterbitkan dan ditandatangani oleh …
a. Menteri perdagangan
b. Pemerintah provinsi dan kabupaten kota/kotamadya
c. Kantor pelayanan pajak setempat
d. Kepala kantor perdagangan provinsi
e. Kepala kantor perdagangan kabupaten/kotamadya
28) Masa berlaku SIUP untuk perusahaan besar adalah …
a. 5 tahun
b. 3 tahun
c. 1 tahun
d. Seumur hidup
e. 10 tahun
29) Bagi wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak akan dikenakan
sanksi pidana sesuai dengan undang – undang dalam pasal …
a. 39 UU No.6 thn 2007
b. 39 UU No.16 thn 2000
c. 36 UU No.6 thn 1983
d. 36 UU No.16 thn 2000
e. 39 UU No.6 thn 1983
30) Badan usaha yang sebagian besar modalnya dimiliki Negara adalah….
a. BUMN
b. Badan usaha perorangan
Halaman 6 dari 133
c. CV/Firma
d. Koperasi
e. PT
31) Penerbit surat izingangguan ( HO ) dan surat izin tempat usaha (SITU) dilakukan ……
a. menteri perdagangan
b. presiden
c. kecamatan
d. pemerintahan daerah
e. menteri keuangan
32) Berikut ini yang bukan merupakan manfaat yang diperoleh jika telah memiliki SITU-HO adalah

a. mempermudah permohonan SIUP
b. sarana untuk meminta ganti rugi
c. memperoleh jaminan perlindungan keamanan
d. bias digunakan sebagai jaminan pinjaman modal di bank
e. bebas dari kewajiban membayar pajak
33) Pemberian izin tempat usaha kepada seseorang atau badan usaha di lokasi tertentu yang
tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan disebut …..
a. Surat izin Tempat Usaha (SITU)
b. akta pendirian perusahaan
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
34) Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
SWOT merupakan singkatan dari...
a. Strength, Weaknesses, Opponent, Threats
b. Strong, Weak, Opportunities, Threats
c. Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats
d. Strength, Weaknesses, Opportunities, Though
35) Berikut ini yang bukan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi
perusahaan
a. memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
b. masyarakat yang akan dilyani
c. Kualitas produk dan pelayanan jasa yang dikehendaki masyarakat
d. produk dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat
36) Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha,maka perusahaan perlu memiliki hal-
hal dibawah ini,kecuali
a. Sumber daya manusia yang sesuai zaman
b. segmen pasar
c. sumber daya keuangan
d. Kedudukan perusahaan di dalam pasar
37) Badan usaha yang kegiatannya menggali,mengambil,dan mengolah kekayaan alam yang
tersedia dengan tidak mengubah atau membuat
a. Badan usaha ekstraktif
b. Badan usaha industri
c. Badan Usaha Agraris
d. Badan usaha Jasa

Halaman 7 dari 133


38) Badan Usaha menurut menurut kepemilikannya dapat dikelompokkan menjadi beberapa
pemilik yaitu, kecuali
a. Badan usaha milik Negara
b. Badan Usaha milik campuran
c. Badan usaha milik Swasta
d. Badan usaha milik perseorangan
39) Berikut ini merupakan tujuan tempat usaha berdekatan dengan tempat pemusatan para
konsumen,kecuali
a. barang dapat diserahkan sewaktu-waktu
b. agar penduduk sekitar menjadi lebih padat
c. dapat menjamin penyerahan barang dengan mudah dan cepat
d. konsumen mengambil sendiri barang yang diinginkan
40) Suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan menggunakan kepandaian ilmu
menjual, merupakan arti dari seni …
a. Menjual
b. menawar
c. wirausaha
d. pemasaran
41) Dibawah ini objek ilmu menjual yang benar adalah …
a. Pembeli dan barang yang dijual
b. Penjual dan pembeli
c. Penawaran dan pemesanan
d. Barang atau jasa yang dijual
42) Sifat kepribadian penjual antara lain sebagai berikut, kecuali….
a. Bijaksana
b. Penuh inisiatif
c. Pesimis
d. Disiplin
43) Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa,
perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang….
a. Lokasi pemasaran
b. Harga barang yang dijual
c. Permintaan dan jumlah pemasoknya
d. Lokasi pemasaran
44) Seorang wirausahawan akan berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu berdasarkan
kekuatan dan kemampuannya sendiri tanpa memikirkan pertolongan orang lain terlebih
dahulu, mulai pembuatan program sampai pelaksanaannya, adalah sikap ….
a. Teliti
b. mengenal potensi diri
c. Berpedoman pada program
d. mandiri
45) Sifat kepribadian penjual antara lain sebagai berikut, kecuali….
a. Penuh inisiatif
b. pesimis
c. bijaksana
d. mudah bergurau
46) Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap suatu barang atau jasa,
perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang….

Halaman 8 dari 133


a. Harga barang yang dijual
b. Lokasi pemasaran
c. Sifat pelanggan
d. Permintaan dan jumlah pemasoknya
47) Dengan melakukan analisis SWOT, maka wirausahawan akan mengetahui tentang Weakness,
yaitu....
a. Ancaman yang membahayakan pengembangan usaha
b. Adanya peluang usaha
c. Kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam pengembangan usaha
d. Kelemahan yang dapat menghambat pencapaian pengembangan usaha
e. Persaingan yang harus dihadapi perusahaan
48) Semua kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang
dapat dinilai dengan uang disebut….
a. Neraca
b. aktiva
c. passive
d. laba
e. kewajiban
2. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran:
1. 6. 11. 16. 21. c
2. 7. 12. 17. 22. d
3. 8. 13. 18. 23. d
4. 9. 14. 19. 24. b
5. 10. 15. 20. 25.
3. Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Pengetahuan (Tes Tertulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
20
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Hard Skill:
a. Anggap bahwa kamu akan merintis sebuah usaha yang memproduksi makanan khas daerah
dari bahan pangan nabati dan hewani (jenis produk bebas memilih, bisa makanan atau
minuman), kemudian buatlah contoh analisis peluang usahanya (Analisis SWOT).
b. Buatlah contoh sederhana dokumen proposal usaha diatas untuk diajukan kepada investor.
2. Pedoman Penskoran
Halaman 9 dari 133
Skor
Indikator Keterangan
1 2 3 4
Menunjukkan dengan tepat tujuan pembuatan   4, sangat sesuai
perencanaan usaha  3, sesuai
Orisinalitas   2, cukup sesuai
Pemilihan nama usaha dan/atau merek produk   1, kurang sesuai
Kesesuaian antara isi naskah dengan tujuan 
Kesimpulan 
Daftar pustakaatau sumber yang dapat 
Dipertanggungjawabkan
Jumlah Skor 4 x 6 = 24
Skor Maksimal 24
3. Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 4 x 6 = 24
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Jumlah Nilai Sikap
Predikat
Diamati Skor Sosial
5)Kerjasama (maks.

5)Kejujuran (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor maksimal tiap aspek perilaku = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian

Halaman 10 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 11 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: KULINER KHAS DAERAH DARI BAHAN NABATI


DAN HEWANI
Sasaran:
 Dapat menjelaskan tujuan pengolahan bahan-bahan nabati dan hewani menjadi produk kuliner
khas daerah
 Dapat memberikan contoh produk-produk kuliner khas daerah dari bahan nabati dan hewani
yang sudah dikenal oleh masyarakat

Pendahuluan
Makanan khas daerah adalah makanan (dan minuman) yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat suatu
daerah, memiliki citarasa khas yang diterima oleh masyarakat daerah itu, serta mencerminkan karakter
dari masyarakat daerah yang bersangkutan. Pada umumnya makanan khas asli daerah diolah dengan
cara yang tradisional dan menggunakan bumbu-bumbu dari bahan-bahan yang masih segar

Tujuan Pembuatan Produk Kuliner Khas Daerah


 Memanfaatkan bahan pangan nabati dan hewani yang berasal dari wilayah setempat untuk
diolah menjadi sebuah produk kuliner yang berciri khas daerah itu
 Mengangkat citra masakan tradisional setempat sebagai masakan khas daerah yang selama ini
kurang dikenal oleh masyarakat karena belum terpublikasikan
 Menjadikan kuliner awetan nabati dan hewani yang ada di wilayah setempat sebagai produk
kuliner khas daerah

Contoh Kuliner Khas Daerah


 Masyarakat Jogyakarta memiliki cara pengolahan tersendiri untuk menghasilkan Gudeg dari
buah nangka muda (Pertanyaannya: Bukankah buah nangka muda itu hampir ada di setiap
daerah?)
 Masyarakat Minang memiliki cara khusus dalam mengolah daging menjadi Rendang
(Pertanyaannya: Bukankah di daerah lainnya juga ada makanan khas daerah setempat yang
berbahan utama daging?)
 Masyarakat Palembang memiliki Pempek yang terkenal itu (Pertanyaannya: Adakah Pempek
yang berasal dari daerah lain?)
 Masyarakat Lamongan memiliki Soto Ayam dengan taburan koya (Pertanyaannya: Bukankah
Soto Ayam bisa dijumpai di hampir setiap daerah?)
 Masyarakat Kudus memiliki Jenang yang terkenal legit (Pertanyaannya: Bukankah masyarakat
Garut juga memiliki makanan ringan sejenis yaitu Dodol?)

Contoh Makanan Khas Asli Daerah dari Berbagai Wilayah


1. Bika Ambon (Medan) dan Gulai Ikan Patin (Jambi)

Halaman 12 dari 133


2. Lumpia (Semarang) dan Rujak Cingur (Jawa Timur)

3. Ayam Taliwang (Lombok, NTT) dan Sup Konro (Makasar)

MATERI 2: ORGANISASI DAN MANAJEMEN PADA USAHA KULINER


KHAS DAERAH DARI BAHAN NABATI DAN HEWANI
Sasaran:
 Dapat memilih bentuk organisasi usaha yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah bisnis
kuliner khas daerah dari bahan nabati dan hewani
 Dapat memberikan contoh perumusan visi dan misi untuk sebuah usaha kuliner khas daerah
dari bahan nabati dan hewani
 Dapat menyusun contoh struktur organisasi sederhana untuk usaha kuliner khas daerah dari
bahan nabati dan hewani
 Dapat menjelaskan sarana manajemen yang diperlukan untuk usaha kuliner khas daerah dari
bahan nabati dan hewani
 Dapat memilih salah satu teknik manajemen yang sesuai untuk sebuah usaha kuliner khas
daerah dari bahan nabati dan hewani

Pendahuluan
Halaman 13 dari 133
Organisasi usaha itu wadah segala aktivitas yang berhubungan dengan berwirausaha. Setiap organisasi
usaha pasti memiliki tujuan, itulah sebabnya organisasi usaha harus diatur dan dikelola dengan baik
guna mencapai tujuan itu. Pengaturan dan pengelolaan organisasi usaha guna mencapai tujuan itulah
yang dimaksud sebagai manajemen.
Sebuah organisasi usaha terdiri dari sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu
bentuk kerjasama usaha untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati, sedangkan manajemen
menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kerjasama antar seluruh sumber
daya yang terlibat dalam organisasi usaha.

Organisasi Usaha Kuliner Khas Daerah dari Bahan Nabati dan Hewani
1. Usaha Perseorangan (Firma)
Bisnis kuliner khas daerah dari bahan nabati dan hewani banyak dijalankan dalam bentuk Usaha
Perorangan (Firma). Ini merupakan bentuk organisasi usaha yang paling kecil dan paling umum.
Segala sesuatu dalam organisasi usaha jenis ini tanggungjawabnya terletak pada satu orang,
yakni pemilik usaha.
Kelebihan usaha perseorangan:
 Biaya perizinan lebih rendah dibandingkan dengan bentuk usaha lainnya
 Pengambilan keputusan dan pengendalian usaha bisa lebih cepat, karena tanggungjawab
pemiliki usaha sekaligus adalah pimpinan usaha.
 Keuntungan yang diraih lebih besar, karena tidak perlu membaginya dengan siapapun.
 Respon terhadap kebutuhan usaha lebih cepat terkendali, karena sebagai pemilik tunggal
tidak perlu berkonsultasi kepada banyak orang
Kekurangan usaha perseorangan:
 Tanggungjawab berada pada pemilik, sehingga ketika perusahaan berhutang, maka sering
semua harta benda pribadi pemilik menjadi jaminan.
 Ketersediaan modal lebih kecil dibanding dengan jenis usaha lainnya.
 Kemungkinan untuk memperoleh investasi jangka panjang relatif kecil, karena status
kepemilikan hanya berada pada satu orang.
2. Usaha Patungan (Usaha Perkongsian)
Bisnis kuliner khas daerah dari bahan nabati dan hewani juga dapat dijalankan dalam bentuk
Usaha Patungan. Ini merupakan bentuk organisasi usaha yang status kepemilikannya berada
dibawah sejumlah orang yang ikut terlibat dalam patungan itu. Hal ini berarti segala sesuatu
yang terjadi di dalam usaha itu menjadi tanggungjawab bersama.
Kelebihan usaha patungan:
 Lebih mudah dalam menghimpun modal, karena modal bisa bersumber dari beberapa orang
yang berkongsi
 Mereka yang terlibat dalam perkongsian dapat termotivasi dalam menerapkan semua
kemampuannya, karena mereka ikut memperoleh laba
 Perolehan formalitas hukum lebih mudah dan biayanya lebih kecil
Kekurangan usaha patungan:
 Relatif lebih sulit untuk mendapatkan kredit permodalan jangka panjang
 Kemungkinan bubarnya perusahaan lebih besar, terutama jika ada salah seorang yang
berkongsi tidak sepaham lagi dengan yang lain.

Halaman 14 dari 133


 Kewajiban yang berkongsi tidak terbatas, terutama apabila perusahaan mengalami kendala
dalam pengembangannya.
 Pengambilan keputusan agak lambat, karena harus mendapatkan persetujuan dari semua
yang berkongsi.
3. Perusahaan Perseroan
Merupakan bentuk organisasi usaha yang sama sekali terpisah dari pemiliknya. Pemilik usaha
tidak lebih dari seorang yang berstatus sebagai pemilik saham, namun memiliki hak untuk
menunjuk pihak-pihak yang dapat menjalankan perusahaan.
Kelebihan usaha perseroan:
 Organisasi usaha dapat didelegasikan kepada pihak-pihak profesional
 Kemungkinan untuk memperoleh modal investasi dan modal kerja relatif lebih mudah,
mengingat kelangsungan hidup perusahaan relatif terjamin
 Pengelolaan usaha secara profesional lebih dimungkinkan, mengingat organisasi perusahaan
memiliki kesanggupan untuk menggaji tenaga kerja yang dipekerjakan
 Kepemilikan saham tidak terbatas, siapa saja yang berminat boleh memiliki saham. Sehingga
kemungkinan perolehan modal dari pembeli/pemilik saham lebih besar.
Kekurangan usaha perseroan:
 Biaya pendirian usaha lebih besar
 Perusahaan lebih banyak terikat pada peraturan-peraturan Pemerintah dan memperoleh
pengawasan yang lebih ketat
 Kegiatan-kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian dan perkembangan peraturan yang
berlaku.

Pendekatan dalam Menyusun Organisasi Usaha


1. Pendekatan fungsional, yakni membagi pekerjaan berdasarkan fungsi bagian-bagian
2. Pendekatan produk, yakni membagi pekerjaan berdasarkan produk yang dihasilkan atau
dipasarkan
3. Pendekatan pelanggan, yakni membagi pekerjaan berdasarkan pelanggan yang dijadikan sasaran
pasar
4. Pendekatan geografis, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wilayah yang dijadikan sasaran
pasar
5. Pendekatan matriks, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wewenang ganda dan
menggabungkan beberapa pendekatan

Visi dan Misi Organisasi Usaha


Visi organisasi usaha menunjukkan cita-cita masa depan yang ingin diraih oleh organisasi usaha itu.
Contoh, "Membangun insan mandiri melalui usaha kuliner khas daerah yang dapat diterima oleh
masyarakat luas".
Misi organisasi usaha menunjukkan maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi usaha itu
dengan organisasi usaha lain. Misi sekaligus menunjukkan ruang lingkup kegiatan dari organisasi usaha.
Contoh, "Menjadikan Soto Kletuk sebagai masakan khas Blora".

Struktur Organisasi Usaha

Halaman 15 dari 133


Terdapat empat pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun struktur organisasi
usaha, yaitu:
1. Berdasarkan Pembagian Kerja (Division Of Work)
Setiap orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap jenis pekerjaan. Contoh:

2. Berdasarkan Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)


Pembagian dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Contoh:

3. Berdasarkan Penentuan Relasi Antar-Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy)


Penentuanrelasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal
4. Berdasarkan Koordinasi (Coordination)
Mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi
dapat tercapai secara efektif

Pertimbangan dalam Menyusun Struktur Organisasi Usaha


1. Ukuran Organisasi Usaha
Semakin besar organisasi sebuah usaha, semakin besar pula jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, semakin luas cakupan wilayah yang dijangkau, dan bisa jadi membutuhkan
bermacam-macam spesialisasi pekerjaan. Dengan demikian struktur organisasinya dibuat
semakin kompleks mengikuti perkembangan ukuran organisasi usaha
2. Teknologi Organisasi Usaha
Teknologi yang dimaksudkan adalah cara organisasi usaha itu mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (output). Organisasi usaha yang menggunakan teknologi tradisional sederhana,
struktur organisasinya tidak sama dengan organisasi usaha yang telah menggunakan teknologi
modern.
3. Lingkungan Organisasi Usaha
Halaman 16 dari 133
Perkembangan sebuah organisasi usaha tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal usaha itu sendiri. Organisasi usaha menjalankan aktivitasnya
tidak semata-mata untuk mengejar laba, namun lebih daripada itu adalah memberikan
pelayanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders.
Perlu disadari bahwa setiap stakeholders baik internal (manajemen dan tenaga kerja), maupun
ekternal (pesaing, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat dan sebagainya), memiliki
kekuatan serta berpengaruh terhadap pelaksanaan kinerja dan perkembangan organisasi usaha.
Olehnya itu, perkembangan lingkungan organisasi usaha harus diikuti dengan penyesuaian
struktur organisasi, karena bila tidak, organisasi usaha akan mengalami kesulitan dalam
menerapkan strategi dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen dalam Organisasi Perusahaan


1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pelaksanaan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)

Sarana Manajemen Usaha


1. Man
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi usaha. Dalam manajemen, faktor manusia
adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2. Money
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dari jumlah uang yang beredar dalam organisasi usaha. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional.
3. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/material sebagai salah satu sarana. Sebab material dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
4. Machine
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran
manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat
insedental.
5. Method

Halaman 17 dari 133


Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode kerja. Tata cara kerja yang baik akan memperlancar
jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas.
6. Market
Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera dan daya beli pelanggan.

Teknik Manajemen Usaha


1. Management by delegation
Teknik ini dilakukan dengan prinsip-prinsip pendelegasian dan pengawasan pekerjaan dengan
menggunakan asas perimbangan antara tugas, kekuasaan, dan tanggungjawab yang
pendelegasiannya jelas dan tegas.
Syarat operasional:
 Penugasan yang jelas dan tegas
 Pelimpahan kekuasaan jelas batasannya, terutama yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan
 Pelimpahan tanggungjawab yang jelas
2. Management by exception
Teknik ini merupakan kelanjutan dari management by delegation namun penekanannya pada
penguasaan teknis pekerjaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, manajer bagian harus
mampu memimpin, memiliki mentalitas dan tanggung jawab, memenuhi syarat teknis keahlian.
3. Management by objective
Penerapan teknik manajemen ini adalah manajer berunding dengan para bawahannya mengenai
tujuan yang akan dicapai hingga dapat ditetapkan sebagai sasaran perusahaan.
Sasaran tersebut dapat berupa target penjualan atau produksi yang selanjutnya dapat dipakai
sebagai pedoman yang harus dicapai oleh para manajer bawahan dan sekaligus dapat pula
dipakai oleh manajer untuk menilai prestasi bawahannya.
4. Management by result
Teknik manajemen ini dapat dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk apa pun, asalkan
pimpinan perusahaan secara sadar menghadapkan dirinya pada tri tugas ekonomi, yaitu:
a. Perusahaan yang sekarang harus dibuat seefektif mungkin gaya prestasinya harus
ditingkatkan secara maksimal
b. Hal-hal yang potensial harus ditemukan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c. Perusahaan harus menjadi unggulan di masa yang akan datang
5. Management by system
Teknik manajemen ini mengembangkan struktur organisasi menjadi suatu tata sistem, dimana
setiap sistem akan merupakan suatu kelompok aktifitas perusahaan yang diikat satu sama lain
melalui metode dan prosedur tata urutan dalam mengerjakan atau menjalankan aktifitas
tertentu.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan cara ini adalah prosedur aktifitas organisasi dapat
dikuasai dan ditertibkan.

Halaman 18 dari 133


6. Management by participation
Teknik manajemen ini menekankan unsur partisipasi seluruh pihak yang ada pada perusahaan.
Teknik ini sering dikenal dengan istilah Total Quality Control (TQC), karena dalam penerapannya
banyak berorientasi pada perbaikan kualitas.

MATERI 3: PERENCANAAN USAHA KULINER KHAS DAERAH DARI


BAHAN NABATI DAN HEWANI
Sasaran:
 Dapat melakukan analisis SWOT terhadap suatu peluang usaha kuliner khas daerah dari bahan
nabati dan hewani
 Dapat menyusun sebuah contoh rencana usaha kuliner khas daerah dari bahan nabati dan
hewani secara sederhana
 Dapat membuat contoh sederhana dokumen proposal usaha kuliner khas daerah dari bahan
nabati dan hewani

Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha


a. Memahami konsep produk dengan baik.
b. Merumuskan visi dan misi usaha
c. Perlunya sikap positif, sikap belajar, dan sikap pemenangan untuk menjadi sukses
d. Perencanaan dan strategi usaha yang efektif akan menghindarkan usaha dari risiko usaha dan
resiko keuangan.
e. Pengetahuan dasar yang baik tentang manajemen, organisasi, dan sistem akan menghindarkan
usaha dari risiko manajemen.
f. Jika kita bisa mengoptimalkan Sumber Daya Manusia, boleh jadi 50% keberhasilan usaha sudah
ada di tangan.
g. Pentingnya kreativitas, kepemimpinan, dan proses pengambilan keputusan.
h. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
i. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Usaha dan Perencanaan Usaha


Usaha adalah kegiatan individu atau kelompok yang dilakukan secara legal dengan menggunakan dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi guna menyediakan produk bagi masyarakat dengan maksud
mendapatkan keuntungan secara finansial (laba).
Perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan yang
menggambarkan hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal yang terlibat dalam memulai
sebuah usaha baru.

Proses Perencanaan Usaha

Halaman 19 dari 133


Bagaimana cara mengindentifikasi peluang usaha? Sebuah produk berpotensi untuk laku dijual jika
permintaan lebih besar daripada penawarannya. Jadi, peluang usaha sebuah produk dicirikan dari
besarnya permintaan masyarakat terhadap produk itu.
1. Menganalisis Peluang Usaha Kuliner Khas Daerah dari Bahan Nabati dan Hewani
Kita dapat menganalisis sebuah peluang usaha dengan menggunakan SWOT. Ini merupakan
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam suatu spekulasi usaha.

Oppotunities Threats
SWOT
(faktor eksternal, bersifat positif) (faktor eksternal, bersifat negatif)
Strengths Strategi S-O Strategi S-T
(faktor internal, Apa saja kekuatan usaha yang bisa Bagaimana anda bisa gunakan
bersifat positif) dipakai untuk memaksimalkan kekuatan usaha untuk
peluang yang anda identifikasi? meminimalisir ancaman yang anda
identifikasi?
Weakness Strategi W-O Strategi W-T
(faktor internal, Apa saja tindakan yang bisa anda Bagaimana kita bisa meminimalisir
bersifat negatif) ambil untuk meminimalisir kelemahan usaha untuk mencegah
kelemahan usaha dengan memakai ancaman yang anda identifikasi?
peluang yang anda identifikasi?

Contoh analisis peluang usaha untuk usaha makanan:

SWOT Oppotunities Threats


1. Jumlah penduduk yang 1. Menjamurnya usaha
tinggi makanan
2. Pola konsumsi yang 2. Bunga pinjaman bank
berubah yang tinggi
3. Tingkat kesibukan 3. Harga bahan bakar yang
penduduk perkotaan tinggi
yang semakin tinggi 4. Ketersediaan bahan baku
4. Berkembangnya yang bersifat musiman
kebiasaan makan diluar 5. Persaingan dengan usaha
rumah pada akhir pekan sejenis
5. Banyak menyerap tenaga 6. Persaingan dengan
kerja yang berpendidikan restoran besar

Halaman 20 dari 133


rendah 7. Kebijakan pemerintah
6. Sarana dalam yang belum berpihak
pendistribusian produk pada usaha kecil
produk industri besar
7. Penerimaan produk oleh
semua lapisan
masyarakat
Strengths Strategi Kekuatan Peluang (S- Strategi Kekuatan-Ancaman
1. Lokasi usaha yang O) (S-T)
strategis 1. Meningkatkan kualitas 1. Mempertahankan
2. Pelayanan kepada produk yang dijual (S4, hubungan kerjasama
pelanggan yang bersifat S7, O2, O4) yang baik dengan
kekeluargaan 2. Mengembangkan fasilitas pemasok untuk menjaga
3. Harga yang bersaing pesan antar (S1, S5, O2, kontinuitas pasokan
4. Cita rasa makanan yang O3, O7) bahan baku (S3, S6, T1,
ssesuai dengan pembeli T4, T5, T6)
5. Jam operasional usaha 2. Pinjaman modal kepada
yang panjang pelaku usaha kecil
6. Hubungan kerjasama dengan bunga ringan (S3,
yang baik dengan T2, T3, T7)
pemasok bahan baku 3. Menawarkan variasi
7. Banyak variasi makanan makanan baru kepada
yang dijual konsumen (S4, S7, T1, T5,
T6)
Weakness Strategi Kelemahan-Peluang Strategi Kelemahan-Ancaman
1. Sumberdaya keuangan (W-O) (W-T)
yang masih terbatas 1. Melakukan promosi yang 1. Pemerintah
2. Promosi yang kurang lebih baik lagi untuk mempermudah akses
maksimal menarik konsumen baru pinjaman modal bagi
3. Keterampilan pekerja (W2, O1, O2, O4) usaha kecil (W1, W4, W7,
belum sama 2. Meningkatkan keahlian T2, T3, T7)
4. Harga bahan baku yang para pekerja dalam 2. Adanya program
fluktuatif kegiatan usaha (W3, W6, pengembangan
5. Teknologi dalam kegiatan O5, O6) kemampuan manajerial
produksi masih 3. Bantuan program dari pemerintah (W3,
sederhana pembinaan usaha dari W6, T1, T5, T6)
6. Belum adanya program pemerintah (W1, W3,
pembinaan dari W4, W5, W6, W7, O5, O6,
pemerintah O7)
7. Terbatasnya akses pada
lembaga keuangan

8. Menentukan Jenis Usaha yang Akan Dijalankan


Pertimbangan hal-hal berikut sebelum menentukan jenis usaha yang akan dijalankan:
 Besarnya modal dan sumber modal
 Ketersediaan bahan baku (mutu, jumlah, kontinuitas)
 Ketersediaan tenaga kerja
 Prospek pemasaran produk

Halaman 21 dari 133


 Daya beli masyarakat terhadap produk
 Selera pelanggan
 Cara-cara pendistribusian
9. Melakukan Studi Kelayakan Usaha
Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study) adalah kegiatan analisis yang cermat, sistematis, dan
menyeluruh mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi kemungkinan layaknya suatu usaha
dijalankan.
10. Menyusun Proposal Usaha
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis berisi perencanaan usaha yang diajukan kepada
investor atau bank dalam rangka mendapatkan dukungan modal dalam bentuk investasi atau
pinjaman.

Cara Menyusun Perencanaan Usaha Kuliner Khas Daerah dari Bahan Nabati dan Hewani
Dokumen rencana usaha berisi:
1. Umum
2. Rencana Pemasaran
3. Rencana Produksi dan Operasi
4. Rencana Manajemen dan Organisasi
5. Rencana Keuangan

Manfaat Menyusun Perencanaan Usaha


1. Dengan perencanaan yang matang, kegiatan usaha dapat dilakukan secara teratur, dan dengan
tujuan yang jelas
2. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan seluruh sumberdaya lebih efisien, dan kegiatan
bisnis yang tidak produktif dapat dihindari
3. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia alat evaluasi untuk mengukur
keberhasilan usaha
4. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia landasan untuk pengawasan dan
upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha dipakai untuk menjamin bahwa tujuan yang
ditetapkan telah tercapai

Ciri-Ciri Perencanaan Usaha yang Baik


1. Bersifat fokus,dibuat berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang jelas
2. Bersifat rasional dan faktual, dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik,
berorientasi ke masa depan, dan didukung dengan fakta-fakta yang ada
3. Bersifat berkesinambungan dan estimasi, dibuat sebagai persiapan untuk aktivitas-aktivitas
yang berkelanjutan, serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi mendatang
4. Bersifat preparasi dan fleksibel, dibuat sebagai persiapan yaitu pedoman untuk aktivitas-
aktivitas yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi
5. Bersifat operasional, dibuat sesederhana mungkin, terperinci, dan dapat dilaksanakan

Halaman 22 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Sistem Pengolahan Produk
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Khas Daerah
Kelas / Semester : XI / 3 Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan khas 4.2 Mengolah makanan khas daerah yang
asli daerah dari bahan pangan nabati dan dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki
oleh daerah setempat oleh daerah setempat
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menganalisis sistem pengolahan serta melaksanakan pengolahan produk makanan khas
daerah dari bahan pangan nabati sesuai dengan yang dicontohkan (KD 3.2 dan 4.2)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan perumusan langkah-langkah produksi
tentang teknik produksi makanan khas daerah dari salah satu jenis makanan khas daerah dari bahan
bahan pangan nabati dan hewani. pangan nabatidan hewani setempat.
 Mendiskusikan dalam kelompok, jenis bahan  Melakukan pembuatan produk makanan khas
pangan nabati dan hewani setempat dan teknik daerah dari bahan pangan nabati dan hewani
pengolahan yang digunakan untuk menjadikannya setempat serta rencana pengemasannya.
sebuah produk makanan khas daerah.
 Menganalisis persiapan dan perhitungan proses
produksi.
Pertemuan 3
 Melakukan kegiatan lanjutan dari pembuatan produk makanan khas daerah dari bahan pangan nabati dan
hewani setempat beserta pengemasannya.
 Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan dalam
pembelajaran.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menyimpulkan sistem membuat contoh produk
pengolahan produk makanan makanan khas daerah dengan
khas daerah. baik.
b. Diberikan tes tertulis untuk b. Diberikan tes tertulis untuk
mengukur pengetahuan siswa, mengukur keterampilan siswa,
mampu menyimpulkan sistem mampu membuat contoh
pengolahan produk makanan produk makanan khas daerah
khas daerah. setempat dengan baik.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 23 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Sebagai hasil dari suatu proses produksi, produk memiliki sifat-sifat fisik dan kimiawi. Apa
maksud dari hal tersebut?
2) Apa yang dimaksud dengan produksi atau proses produksi?
3) Dalam merencanakan suatu proses produksi salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan adalah merencanakan produksi. Jelaskan secara singkat maksud dari
merencanakan produksi terebut!
4) Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu produk. Apa
saja ketiga hal yang dimaksud tersebut?
5) Dalam menentukan produk yang akan dibuat terdapat prinsip "market-pull" dan "technology-
push". Apa perbedaan dari keduanya?
6) Pertimbangan apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana produksi?
Sebutkan empat saja diantaranya!
7) Apa saja tiga langkah penting dalam menyusun proses produksi?
8) Apa saja karakteristik dari proses produksi terbatas?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Produk itu dihasilkan dari pengubahan secara fisik maupun kimiawi sehingga dapat dirasakan
oleh panca indera
2) Setiap kegiatan yang ditunjukan untuk menciptakan atau menambah nilai suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan
3) Merencanakan produksi berarti bagaimana cara kegiatan produksi akan dilaksanakan untuk
menghasilkan produk yang telah direncanakan
4) Produk apa yang akan dibuat, berapa banyak volume produksinya, dan berapa macam
kombinasi produk yang akan dibuat
5) Market-pull berarti memproduksi barang yang bisa dijual, dalam hal ini untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Technology-push berarti menjual barang yang bisa diproduksi, dalam
hal ini menciptakan kebutuhan masyarakat.
6) Kemungkinan jawaban adalah empat dari enam hal berikut ini:
a. Ketersediaan bahan baku, bahan penolong, serta tenaga kerja
b. Skala produksi yang akan dilaksanakan
c. Jika melibatkan mesin, berapa besar kapasitas produksi yang dimiliki
d. Apakah jumlah fasilitas mesin sudah memadai jika terjadi penambahan kapasitas
produksi
e. Berapa jumlah produksi barang yang dibutuhkan selama kurun waktu tertentu
f. Berapa lama proses produksi akan dilaksanakan
7) Melakukan studi kelayakan finansial, membuat produk pendahuluan, dan menetapkan skala
produksi.
8) Proses produksi dilaksanakan berdasarkan atas pesanan, barang yang diproduksi tidak
tersedia bebas di pasaran, dan perusahaan tidak perlu melakukan persediaan barang
3. Pedoman Penskoran:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 5 x 8 = 40
Halaman 24 dari 133
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Hard Skill:
Buatlah sebuah produk makanan awetan dari bahan pangan nabati, dengan mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
 Bisa berupa makanan awetan basah atau pun kering
 Bisa berupa produk jadi atau pun setengah jadi
 Desain sederhana dan unik
 Pemakaian warna alami sangat dianjurkan.
 Kemasan menarik dan ramah lingkungan
 Dapat diproduksi secara massal
2. Pedoman Penskoran

FORMAT PENILAIAN PRODUK


Mata Pelajaran : PKWU
Nama Proyek : ................................
Nama Peserta Didik : ................................ Kelas : .............................

Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Perencanaan:
a. Penggalian gagasan

b. Pengembangan gagasan
c. Desain produk
2. Peoses pembuatan:
a. Persiapan alat dan bahan

b. Teknik pengolahan
c. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Hasil produk:
a. Tampilan

b. Fungsi
c. Estetika
Skor Maksimal 12
3. Perhitungan Nilai Akhir

Halaman 25 dari 133


 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 3 x 4 = 12
 Nilai Keterampilan (Produk):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang
Diamati
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

No Nama Siswa (maks. 5)Disiplin Jumlah Nilai Sikap


Predikat
Skor Sosial

1. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
2. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 26 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: BUMBU DASAR MASAKAN KHAS


DAERAH DI INDONESIA
Sasaran:
 Dapat menjelaskan perbedaan antara empat bumbu dasar dalam masakan Indonesia
 Dapat menyiapkan dan mengemas empat bumbu dasar masakan Indonesia
 Dapat membuat salah satu makanan khas daerah yang menggunakan salah satu dari bumbu
dasar yang ada

Pendahuluan
Terdapat empat macam bumbu dasar yang sering dpakai untuk mengolah dan menghidangkan makanan
khas daerah di Indonesia, yaitu bumbu dasar putih, kuning, orange, dan merah. Keempatnya memiliki
struktur bahan yang sama. Bila ingin membuat bumbu dasar kuning maka kita tinggal menambahkan
kunyit kedalam bumbu dasar putih, dan sebaliknya jika diinginkan bumbu dasar merah, kita tinggal
menambahkan cabe, tomat, dan gula merah kedalam bumbu dasar putih.
1. Bumbu Dasar Putih, banyak digunakan untuk mengolah masakan-masakan seperti sayur lodeh,
gudeg, terik ikan teri, tahu dan tempe bacem, mie goreng, semur, opor ayam, dll.
2. Bumbu Dasar Kuning, Terdiri dari bumbu dasar putih yang ditambah dengan kunyit. Bumbu
dasar kuning banyak digunakan untuk mengolah masakan seperti nasi kuning, kare ayam, terik
daging, dll
3. Bumbu Dasar Orange, terdiri dari bumbu dasar putih yang ditambah dengan cabe merah. Bumbu
dasar merah banyak digunakan untuk mengolah masakan-masakan seperti gulai, kare, rendang
dll.
4. Bumbu Dasar Merah, terdiri dari bumbu dasar putih yang ditambah dengan cabe merah, tomat,
dan gula merah. Bumbu dasar merah banyak digunakan untuk mengolah masakan-masakan
seperti rendang, balado, sambal goreng ati/kentang, dll.

Cara Pengolahan Bumbu Dasar


1. Bumbu Dasar Putih
a. Peralatan
 Pisau atau pengupas
 Blender
 Talenan kayu
 Scraper spatula
 Mangkok/Toples
 Timbangan dapur
 Gelas ukur
b. Bahan-Bahan
 250 gram Bawang merah
 100 gram Bawang putih
 2 sdm Lada bubuk
 150 ml minyak goreng
 3 sdm minyak goreng untuk menumis
Halaman 27 dari 133
 2 sdm Garam
 50 gram Kemiri
c. Pengolahan
1) Masukkan semua bahan (kecuali garam dan minyak untuk menumis) kedalam Blender
dan haluskan
2) Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu hingga harum
3) Tambahkan garam, dan aduk merata
4) Masak hingga bumbu berminyak dan berubah warna
5) Setelah dingin masukkan bumbu kedalam wadah kedap udara atau lemari pendingin
untuk menyimpannya.
d. Penggunaan
Bumbu dasar putih siap digunakan untuk 15 porsi (1 sdm per porsi). Bumbu dasar putih biasa
digunakan untuk membuat masakan sayur lodeh, gudeg, terik ikan teri, tahu dan tempe
bacem, mie goreng, semur, opor ayam, dll. Waktu yang diperlukan untuk pembuatannya
sekitar 30 menit.
2. Bumbu Dasar Kuning
a. Bahan-Bahan
 100 gram kemiri
 150 gram bawang putih
 300 gram bawang merah
 50 gram kunyit
 20 gram jahe
 20 gram lengkuas
 2 sdm lada
 150 ml minyak goreng
 2 sdm garam
 4 sdm minyak goreng untuk menumis
b. Pengolahan
1) Masukkan bahan-bahan (kecuali garam dan minyak untuk menumis) kedalam Blender,
dan haluskan
2) Panaskan 4 sdm minyak goreng, dan tumis bumbu hingga harum
3) Tambahkan 2 sdm garam dan aduk hingga rata
4) Masak hingga berminyak dan berubah warna
5) Setelah dingin masukkan bumbu kedalam wadah kedap udara atau lemari pendingin
untuk menyimpannya
c. Penggunaan
Bumbu dasar kuning siap digunakan untuk 20 porsi (1 sdm per porsi). Bumbu dasar kuning
bisa dipakai untuk membuat masakan ayam goreng, soto, acar, pepes, pesmol dll. Waktu
yang diperlukan untuk pembuatannya sekitar 30 menit.
3. Bumbu Dasar Orange
a. Bahan-Bahan
 100 gram cabe merah besar
 150 gram cabe merah keriting
 100 gram kemiri
 150 gram bawang putih
 300 gram bawang merah
Halaman 28 dari 133
 20 gram jahe
 20 gram lengkuas
 100 ml minyak goreng
 4 sdm minyak goreng untuk menumis
 2 sdm garam
b. Pengolahan
1) Masukkan semua bahan (kecuali garam dan minyak untuk menumis) kedalam Blender,
lalu haluskan
2) Panaskan minyak, dan tumis bumbu hingga harum
3) Tambahkan garam dan aduk hingga merata
4) Masak hingga berminyak dan berubah warna
5) Untuk penyimpanan, masukkan bumbu kedalam toples kedap udara atau letakkan
didalam almari pendingin.
c. Penggunaan
Bumbu dasar orange siap digunakan untuk 25 porsi (1 sdm per porsi). Bumbu dasar orange
bisa dipakai untuk membuat masakan gulai, kare, rendang dll. Waktu yang diperlukan untuk
pembuatannya sekitar 30 menit.
4. Bumbu Dasar Merah
a. Bahan-Bahan
 150 gram cabe merah besar
 350 gram cabe merah keriting
 100 gram tomat
 100 gram bawang putih
 150 gram bawang merah
 50 gram gula merah
 100 ml minyak goreng
 4 sdm minyak goreng untuk menumis
 2 sdm garam
b. Pengolahan
1) Masukkan semua bahan (kecuali garam dan minyak untuk menumis) kedalam Blender,
lalu haluskan
2) Panaskan minyak, dan tumis bumbu hingga harum
3) Tambahkan garam dan aduk hingga merata
4) Masak hingga berminyak dan berubah warna
5) Untuk penyimpanan, masukkan bumbu kedalam toples kedap udara atau letakkan
didalam almari pendingin.
c. Penggunaan
Bumbu dasar merah siap digunakan untuk 25 porsi (1 sdm per porsi). Bumbu dasar merah
bisa dipakai untuk membuat masakan nasi goreng, sambal goreng, balado, saur asem dll.
Waktu yang diperlukan untuk pembuatannya sekitar 30 menit.

Contoh Masakan dengan Bumbu Dasar


1. Lodeh Terong
Bahan-bahan:
 2 buah terong ungu
 1 sachet santan instan @65 ml
Halaman 29 dari 133
 1 sdm bumbu dasar putih
 350 ml air
 Secukupnya garam, gula, merica
Langkah:
a. Potong bulat terong ungu/sesuai selera
b. Tumis bumbu dasar putih sampai harum
c. Tambahkan air, setelah mendidih masukkan terong ungu
d. Tambah garam gula merica, terakhir masukkan santan instannya
e. Lodeh siap disajikan
2. Telur Puyuh Balado
Bahan-bahan:
 30 butir telur puyuh(rebus,kupas)
 2 papan pete
 1 bh kentang (potong dadu)
 Bumbu halus:
 13 bh cabe merah
 5 siung bawang merah
 1 bh tomat
 secukupnya Garam
 Minyak utk menggoreng
Langkah:
1. Goreng kentang sisihkan. Goreng telur puyuh, sisihkan. Goreng pete, sisihkan.

2. Tumis bumbu halus hingga bau langu cabe hilang, lalu cicipi rasanya. Tambah penyedap
jika suka, kemudian aduk hingga tercampur rata

3. Pindahkan ke piring saji dan siap dihidangkan dengan nasi hangat

Halaman 30 dari 133


MATERI 2: DAUN AROMATIK YANG UMUM DIPAKAI
DALAM MASAKAN KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat menjelaskan aneka macam daun aromatik yang lazim digunakan dalam masakan khas
daerah dari bahan nabati dan hewani
 Dapat menggunakan jenis daun aromatik yang tepat dalam pengolahan kuliner khas daerah

Pendahuluan
Masakan Indonesia pastinya kaya akan bumbu dan rempah dengan berbagai rupa. Salah satunya adalah
rempah daun. Didalam masakan Indonesia fungsi daun sebagai bumbu yaitu sebagai pemberi rasa dan
aroma.
1. Serai

Banyak orang menyebut daun ini sebagai “batang serai”. Padahal, serai ini termasuk daun. Serai,
atau akrab disapa lemongrass, merupakan daun yang bentuknya agak keras seperti batang,
berwarna hijau terang, dan beraroma segar.
Biasanya, serai hanya dimemarkan, diiris, atau dihaluskan (bagian putihnya saja) bersama bumbu
lainnya. Daun ini bisa digunakan aneka masakan terutama tumisan, rebusan, masakan berkuah,
hingga bersantan. Selain aroma, serai juga bisa dijadikan tusuk sate untuk sate lilit.
2. Daun Bawang

Seperti namanya, daun bawang memiliki aroma bawang yang khas. Jangan sampai tertukar
dengan serai ya, karena daun bawang berukuran lebih panjang dan berwarna hijau tua. Tekstur
daunnya pun lunak sehingga sangat mudah diiris tipis, dicacah, atau dicincang.
Daun bawang banyak digunakan sebagai bahan campuran atau topping untuk gorengan,
tumisan, masakan berkuah, hingga masakan bersantan. Daun ini juga jadi ikon untuk beberapa
masakan seperti tempe mendoan dan martabak.

3. Daun Jeruk
Halaman 31 dari 133
Dari namanya pun kita bisa menebak kalau daun ini memiliki aroma jeruk yang kuat. Tekstur
daun ini agak tebal dan berwarna hijau tua. Biasanya, daun jeruk hanya dipakai helai daunnya
saja alias dibuang bagian tulang daunnya.

Daun ini bisa diiris tipis, disobek, atau langsung dimasukkan utuh dalam aneka masakan
seperti peyek, balado, hingga bumbu pecelyang akan terasa lebih mantap dengan daun ini.
4. Daun Salam

Daun salam memiliki aroma yang khas. Secara fisik, daun ini memiliki ujung runcing dan
berwarna hijau tua. Semakin gelap warna daunnya, semakin kuat aromanya. Karena masa
awetnya tak terlalu lama, daun salam memiliki dua versi, yakni segar dan kering. Daun salam
biasa disobek, diiris, atau dimasukkan utuh dalam tumisan, masakan bersantan, dan sayur
berkuah.
5. Daun Pandan

Nah, daun yang satu ini pastinya sudah tak asing lagi ya. Bentuk daunnya ramping, bertulang
tengah, tipis, dan beraroma wangi yang khas. Daun pandan memang sudah sering digunakan
dalam masakan gurih maupun pembuatan kue sebagai pewangi. Uniknya, daun ini juga punya

Halaman 32 dari 133


manfaat lain, yakni sebagai pewarna hijau alami. Biasanya, daun ini disobek, disimpul, atau
dibuat sari daun (jus) untuk aneka bubur manis, kolak, dan jajan pasar.
6. Daun Kemangi

Anda gemar makan lauk dan lalapan? Nah, daun kemangi biasanya masuk dalam sayur segar
lalapan. Daun ini memiliki tekstur yang halus, tipis, dan lebar. Aromanya wangi dan kuat,
sehingga sering dipakai untuk mengusir bau amis seperti dalam sup ikan, pepes, dan sebagainya.
Selain itu, daun kemangi juga cocok untuk pecel sayur dan urap.
7. Daun Kari

Pernah dengar tentang daun salam koja? Ternyata, daun kari adalah istilah lain dari daun
tersebut. Daun kari ini sekilas mirip daun belimbing, yakni berbentuk bulat dengan warna hijau
tua mengkilat. Jika masih mentah, aroma daun ini memang tidak kuat dan cenderung langu. Tapi
ketika dimasukkan dalam masakan, aroma khas kari benar-benar tercium sedap. Nah, biasanya
daun kari ini langsung dimasukkan ke dalam hidangan kari seperti kari kambing, karipap, dan kari
bihun medan.
8. Daun Kunyit
Selain dalam bentuk rimpang, tanaman kunyit juga menyumbang bumbu dalam bentuk daun.
Dari segi aroma, kita pastinya bisa menebak kalau daun ini memiliki aroma kunyit. Namun jika
diperhatikan fisiknya, bentuk daun kunyit ini mirip daun bambu dengan versi lebih tipis, ramping,
dan berwarna hijau muda.

Halaman 33 dari 133


Oleh sebab itu, daun kunyit sering disimpul seperti daun pandan, disobek, atau dicincang halus
sebelum dimasukkan dalam masakan, seperti gulai ikan, rendang, kalio ayam, dan ayam woku.
9. Daun Ketumbar

Daun yang satu ini memiliki bentuk bergerigi, membulat, dan berwarna hijau cerah. Saat masih
mentah aromanya memang cenderung langu, tapi jika dicampurkan dengan sup ikan, tom yam,
dan masakan berkuah Asia lainnya langsung tercium aroma wangi yang khas. Daun ketumbar
biasa dicincang atau disobek, lalu dimasukkan dalam masakan. Selain dicampurkan dalam
masakan, daun ketumbar juga suka dipakai untuk garnish (hiasan masakan).

MATERI 3: PROSES PRODUKSI

Definisi Produksi
Produksi atau proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang dengan menggunakan faktor-faktor produksi agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan
sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen
Faktor-faktor produksi:
 Tenaga kerja
 Mesin dan peralatan
 Bahan baku
 Biaya

Kebutuhan Proses Produksi

Halaman 34 dari 133


1. Bahan baku
2. Tenaga kerja
3. Mesin/peralatan
4. Lokasi
5. Biaya

Bahan Baku
1. Kategori bahan baku
a. Bahan baku langsung
Bahan yang digunakan dalam proses produksi dan terikat atau menjadi bagian dalam
produk
b. Bahan baku tak langsung
Bahan yang bukan atau tidak menjadi bagian dalam produk, namun sangat diperlukan
untuk mendukung produksi
2. Persyaratan bahan baku
a. Berkualitas baik
b. Mudah diperoleh
c. Mudah diolah
d. Harganya relatif murah
3. Penyediaan bahan baku
a. Mengandalkan pemasok
b. Menyediakan sendiri
Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan lebih efisien dibandingkan
dengan pengadaan bahan yang bersumber dari pemasok?
Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran setiap saat dan bagaimana
keandalan pemasok dalam menyediakannya?

Tenaga Kerja
Dalam arti luas, tenaga kerja adalah orang yang sudah menduduki usia kerja dan mampu untuk bekerja,
sedangkan dalam arti sempit, tenaga kerja adalah orang yang memberikan andil dalam suatu proses
produksi. Dalam pengertian sempit inilah tenaga kerja dipandang sebagai modal intelektual (intelectual
capital) bagi perusahaan
1. Tenaga kerja upahan
Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, yang masing-masing pihak
memiliki hak dan kewajiban
a. Tenaga kerja tetap
Memperoleh upah secara tetap
b. Tenaga kerja tidak tetap
Upah diberikan hanya selama mereka menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
perjajian
c. Tenaga kerja borongan

Halaman 35 dari 133


Upah diberikan setelah menyelesaikan pekerjaan dalam volume tertentu yang mampu
diselesaikan dalam batas waktu tertentu
2. Tenaga kerja keluarga
Tenaga kerja yang berasal dari kalangan keluarga dan biasanya secara formal tidak diberi upah

Mesin dan Peralatan


Mesin dan peralatan yang digunakan dalam suatu proses produksi memiliki peran yang cukup besar
dalam menghasilkan produk, baik dalam hal kuantitas, kualitas, maupun kontinyuitasnya
Konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan adalah adanya beban biaya penyusutan yang harus
ditanggung oleh perusahaan meskipun mesin dan peralatan tersebut kurang/tidak mendukung dalam
menghasilkan produk

Lokasi Produksi
Lokasi produksi menunjukkan dimana tempat proses produksi dilaksanakan

Biaya Produksi
1. Biaya menurut perilakunya
a. Biaya tetap, besar-kecilnya tidak bergantung kepada volume produksi dan dalam periole
tertentu jumlahya tetap
b. Biaya tidak tetap, dalam periode tertentu besar-kecilnya dapat berubah tergantung pada
tingkat produksi yang dihasilkan
2. Biaya menurut jenisnya
a. Biaya langsung, merupakan biaya yang langsung terikat atau menjadi bagian pokok dari
produk yang dihasilkan
b. Biaya tak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan untuk menghasilkan
produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok dari produk yang dihasilkan
c. Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
administrasi kantor perusahaan dan umum

Jenis-Jenis Proses Produksi


1. Proses produksi berkesinambungan
Arus masukan berlangsung terus melalui sistem produksi yang telah distandarisasi untuk
menghasilkan produk yang seragam. Bentuk produk yang dihasilkan bersifat standar dan tidak
tergantung pada spesifikasi pemesan. Tujuan produksi umumnya untuk persediaan kemudian
dipasarkan
2. Proses produksi terputus-putus
Biasanya menghasilkan produk yang berbeda-beda, prosedur yang berbeda-beda dan bahkan
kadang dengan masukan yang berbeda-beda. Bentuk produknya disesuaikan dengan pesanan
konsumen. Tujuan produksi adalah untuk melayani pesanan konsumen

Pengendalian dalam Proses Produksi


1. Pengendalian pembelian
Halaman 36 dari 133
Agar pembelian yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan proses produksi lebih efisien
(hemat biaya).
Dalam pengendalian pembelian ini melibatkan beberapa faktor yang saling terkait, yaitu
kuantitas, kualitas, harga, waktu dan pelayanan
2. Pengendalian persediaan
Perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan dapat dikendalikan
3. Pengendalian proses
Agar proses produksi dapat berjalan lancar, tepat waktu dan menghasilkan produk dalam
kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan yang direncanakan
4. Pengendalian mutu
Dilakukan pada setiap tahapan proses yang bertujuan untuk mencegah adanya penyimpangan
terhadap standar kualitas produk yang telah ditetapkan (quality control)

MATERI 4: MERENCANAKAN PROSES PRODUKSI

Pendahuluan
Terdapat dua tahapan dalam merencanakan sebuah proses produksi:
 Merencanakan produk yang akan dibuat
 Merencanakan proses produksinya

Merencanakan Produk yang akan Dibuat


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah produk:
 Produk yang akan dibuat?
 Berapa volume produk yang akan dibuat?
 Berapa macam kombinasi produk?
1. Produk Apa yang akan dibuat
a. Merencanakan produk karena tarikan pasar (Market Pull)
Merencanakan produk karena tarikan pasar (market pull) berarti membuat apa yang bisa
dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar
b. Merencanakan Produk karena dorongan teknologi (Technology Push)
Merencanakan produk karena dorongan teknologi (technology push) berarti menjual apa
yang bisa dibuat untuk menciptakan kebutuhan pasar
2. Berapa volume produk yang akan dibuat

3. Berapa macam kombinasi produk


Misalnya akan dibuat produk jenis X dan jenis Y tapi bahan bakunya terbatas, maka perlu
dihitung secara cermat berapa produk jenis X akan dibuat dan berapa untuk produk jenis Y
sesuai dengan beberapa pertimbangan

Merencanakan Proses Produksi

Halaman 37 dari 133


Inti dari merencanakan proses produksi adalah bagaimana kegiatan pembuatan poduk yang telah
dirancang akan dilaksanakan. Langkah-langkah dalam merencanakan proses produksi:
1. Lakukan studi kelayakan secara finansial
Supaya diperoleh kepastian bahwa rencana proses produksi yang akan dilaksanakan memiliki
kelayakan secara finansial, terutama kejelasan berapa lama bisnis akan balik-modal
2. Buatlah desain pendahuluan untuk produk
Tahapa dalam membuat desain pendahuluan untuk produk:
a. Tentukan bentuk atau fungsi produk
b. Pilih bahan-bahan yang akan digunakan
c. Adakah peluang mendiversifikasi produk
d. Lakukan pengujian terhadap desain pendahuluan
e. Tetapkan desain akhir untuk produk
3. Tentukan skala produksinya
Skala produksi sangat bergantung kepada ketersediaan modal, sebab ketersediaan modal akan
mempengaruhi:
 Jumlah produk yang bisa dibuat
 Besarnya anggaran yang dibutuhkan
 Jumlah orang yang akan dipekerjakan
 Peralatan yang perlu disediakan
 Kecukupan persediaan bahan baku
 Lamanya proses produksi akan dilaksanakan

Halaman 38 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Perhitungan BEP pada Usaha
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Khas Daerah
Kelas / Semester : XI / 3 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.3 Memahami perhitungan titik impas (Break Even 4.3 Menghitung titik impas (Break Even Point)
Point) usaha pengolahan makanan khas asli usaha pengolahan makanan khas asli daerah
daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan serta melakukan perhitungan titik impas usaha (BEP) pada usaha produk
makanan khas daerah seperti yang dicontohkan (KD 3.3 dan 4.3)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penghitungan BEP serta balik-modal
tentang perhitungan BEP pada usaha produk pada usaha produk makanan khas daerah.
makanan khas daerah.  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
 Mendiskusikan dalam kelompok, cara melakukan didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
perhitungan BEP pada usaha produk makanan dalam pembelajaran.
khas daerah.
 Menganalisis balik-modal berdasarkan BEP pada
usaha produk makanan khas daerah.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan perhitungan BEP menghitung BEP dengan baik
dengan baik dan teliti. pada usaha produk makanan
b. Diberikan tes tertulis untuk khas daerah.
mengukur pengetahuan siswa, b. Diberikan tes tertulis untuk
mampu menjabarkan BEP mengukur keterampilan siswa,
dengan baik dan teliti. mampu menghitung BEP
dengan baik pada usaha
produk makanan khas daerah.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 39 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Apakah biaya pokok produksi dengan harga pokok produksi? Berikan alasan dari jawabanmu!
2) Apa sebenarnya biaya overhead pabrik, dan apa contoh yang bisa kamu berikan untuk biaya
tersebut?
3) Bagaimana kamu bisa jelaskan perbedaan full costing dan variable costing dalam perhitungan
biaya pokok produksi?
4) Berikan contoh sederhana perhitungan biaya pokok produksi pada sebuah bisnis kuliner
awetan nabati!
5) Mengapa dikatakan bahwa perhitungan biaya pokok produksi bermanfaat sebagai alat
pemantau realisasi biaya produksi?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Tidak sama karena biaya pokok produksi menunjukkan akumulasi dari seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk, sedangkan
harga pokok produksi menunjukkan harga produk di tingkat distributor
2) Biaya-biaya lain dalam proses produksi, yang tidak termasuk kelompok biaya tidak tetap
3) Pada metode full costing seluruh biaya overhead pabrik ikut diperhitungkan, sebaliknya pada
metode variable costing hanya biaya overhead pabrik yang bersifat tidak tetap saja yang ikut
diperhitungkan
4) Contoh sederhana dengan metode variable costing:
 Biaya bahan baku = Rp 250.000
 Biaya tenaga kerja langsung = Rp 100.000
 Biaya overhead pabrik tidak tetap = Rp 50.000 +
 Biaya pokok produksi = Rp 400.000
5) Karena hasil perhitungan dapat dijadikan acuan realisasi dari pengeluaran-pengeluaran yang
sebenarnya
3. Pedoman Penskoran:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Halaman 40 dari 133
Soft Skill:
 Buatlah perhitungan harga jual salah satu jenis produk makanan/minuman awetan nabati
dengan memakai 5 strategi yang ada.
2. Pedoman Penskoran dan Nilai
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Jumlah Nilai
Predikat
Diamati Skor Sikap
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran
 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 41 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHA KULINER


KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat menjelaskan manfaat dari Analisis Titik Impas Usaha (Break Even Point)
 Dapat melakukan perhitungan titik impas pada usaha kuliner khas daerah

Pendahuluan
Setiap bisnis harus memiliki rencana laba jangka pendek yaitu program kerja yang telah ditetapkan oleh
manajemen untuk memperoleh laba pada setiap kali transaksi, setiap bulan, setiap triwulan, setiap
semester, atau paling lama setiap tahun.
Salah satu cara dalam merencanakan laba jangka pendek adalah dengan Analisis Titik Impas (Break Even
Point), Margin of Safety, dan Shut Down Point.

Biaya-Biaya Tetap dan Biaya-Biaya Tidak Tetap Dalam Produksi Usaha Kuliner Khas
Daerah
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap menunjukkan biaya-biaya yang nilainya senantiasa tetap, tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi. Contohnya gaji untuk manajer/karyawan, sewa lahan pabrik dsb.
Dalam Analisis Titik Impas, biaya tetap dihitung per bulan.
2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Biaya tidak tetap menunjukkan biaya-biaya yang secara keseluruhan nilainya bisa berubah-ubah
karena pengaruh perubahan pada volume produksi secara proporsional. Biaya tidak tetap ini bisa
dikatakan sebagai biaya langsung yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses produksi,
contohnya pembelian bahan baku dan upah pekerja pelaksana produksi. Dalam Analisis Titik
Impas, biaya tidak tetap dihitung per unit produk.

Kapan Usaha Saya akan Mencapai Titik Impas?


Untuk menemukan jawabannya, kita perlu perhitungan berapa banyak produk harus terjual, atau
berapa rupiah pendapatan dari penjualan harus diperoleh. Komponen-komponen yang diperlukan
dalam perhitungan adalah biaya tetap per bulan, biaya tidak tetap per unit produk, dan harga jual
produk per unit.
Biaya Tetap
BEPunit =
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
BEPunit =
Harga Jual−Biaya Tetap
Jika pertanyaannya, berapa pendapatan dari penjualan yang harus diperoleh untuk dapat mencapai titik
impas? Maka perhitungannya menggunakan persamaan:

Biaya Tetap
BEPrupiah =
Margin Income Ratio
Biaya Tetap
BEPrupiah=
Biaya Tidak Tetap per unit
1−
Harga Jual per unit
Halaman 42 dari 133
Tujuan Analisis Titik Impas
1. Menemukan tingkat aktivitas bisnis dimana pendapatan akan sama besarnya dengan
pengeluaran (biaya-biaya)
2. Menunjukkan sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih
3. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat ataukah jauh dari titik
impas (break even point)

Asumsi yang Digunakan dalam Analisis Titik Impas


1. Seluruh biaya yang ada harus bisa dikategorikan dengan jelas sebagai biaya tetap dan biaya tidak
tetap
2. Produk memiliki harga jual per unit yang tetap
3. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis produk. Jika ternyata lebih dari satu
jenis produk maka harus dianggap sebagai satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap

Pendekatan Matematik pada Analisis Titik Impas


Pendekatan matematik digunakan untuk menghitung titik impas (Break Even Point), baik dalam satuan
unit maupun dalam satuan rupiah
Analisis Titik Impas dalam satuan unit:
Biaya Tetap
BEPunit =
Margin Kontribusi

Biaya Tetap
BEPunit =
Harga Jual per unit −Biaya Tidak Tetap per unit

Analisis titik impas dalam satuan rupiah:


Biaya Tetap
BEPrupiah=
Margin Income Ratio

Biaya Tetap
BEPrupiah=
Biaya Tidak Tetap per unit
1−
Harga Jual per unit

Contoh Analisis Titik Impas


Sebuah bisnis kuliner khas daerah memiliki data rencana dan biaya produksi Rendang Instan sebagai
berikut:
• Biaya tetap (untuk gaji dan sewa tempat usaha) Rp 5,6 juta per bulan
• Biaya tidak tetap (untuk bahan baku) sebesar Rp 20 ribu per kaleng
• Ditentukan harga jual produk Rp 50 ribu per kaleng
Tentukan:
1. Berapa kaleng harus terjual untuk mencapai titik impas?
2. Berapa hasil penjualan untuk mencapai titik impas?
3. Berapa kaleng yang harus terjual setiap bulan jika ditargetkan laba Rp 3 juta?
4. Buktikan kebenaran perhitungan!

Halaman 43 dari 133


Penyelesaian:
Jumlah produk yang harus terjual untuk mencapai titik impas:
Biaya Tetap
BEPunit =
Harga Jual per kaleng−Biaya Tidak Tetap per kaleng
Rp5,6 juta
BEPunit =
Rp50 ribu−Rp 20 ribu

Rp5,6 Juta
BEPunit = =187 kaleng
Rp 30 ribu

Jumlah pendapatan yang harus diperoleh untuk mencapai titik impas:


Biaya Tetap
BEPrupiah=
Biaya Tidak Tetap per kaleng
1−
Harga Jual per kaleng
Rp5,6 juta
BEPrupiah =
Rp 20ribu
1−
Rp50 ribu
Rp 5,6 juta
BEPrupiah=
1−0,4

Rp 5,6 Juta
BEPrupiah= =Rp 9,3 juta
0,6

Jumlah produk yang harus terjual untuk mencapai titik impas pada target laba:
Biaya Tetap+Target Laba
BEPunit =
Harga Jual per kaleng−Biaya Tidak Tetap per kaleng

Rp 5,6 juta+ Rp 3 juta


BEPunit =
Rp50 ribu−Rp 20 ribu

Rp 8,6 Juta
BEPunit = =287 kaleng
Rp30 ribu

Pembuktian:
• Benarkah dengan menjual 187 kaleng Rendang Instan akan diperoleh pendapatan sebesar Rp 9,3
juta?
• 187 kaleng x Rp 50 ribu = Rp 9,3 juta
• Benarkah dengan menjual 287 kaleng Rendang Instan setiap bulan akan diperoleh laba sebesar
Rp 3 juta per bulan?
• Total Penjualan = 287 porsi x Rp 50 ribu = Rp 14,35 juta
• Biaya tetap = Rp 5,6 juta
• Biaya tidak tetap = 287 porsi x Rp 20 ribu = Rp 5,74 juta
• Total Biaya = Rp 5,6 juta + Rp 5,74 juta = Rp 11,34 juta
• Laba = Total Penjualan – Total Biaya
• Laba = Rp 14,35 juta – Rp 11,34 juta
• Laba = Rp 3,01 juta

Manfaat Analisis Titik Impas bagi Manajemen


Halaman 44 dari 133
1. Sebagai alat perencanaan laba
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan harga jual produk per unit yang tepat
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

Margin of Safety
Idealnya penjualan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun ada kalanya penjualan
mengalami penurunan. Seberapa besar penurunan penjualan boleh terjadi dengan tidak menyebabkan
perusahaan menderita kerugian ditunjukkan oleh Margin of Safety
Margin safety yang besar menjadikan perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan yang cukup
jauh. Semakin besar margin of safety, semakin besar pula perusahaan dapat memperoleh laba

Shut Down Point


Shut Down Point berarti titik penutupan bisnis. Selain membutuhkan informasi mengenai berapa
pendapatan penjualan minimum supaya perusahaan tidak menderita kerugian, pihak manajemen juga
membutuhkan informasi mengenai berapa jumlah penjualan minimum sehingga usaha tidak layak untuk
dilanjutkan (harus ditutup)
Suatu bisnis dikatakan tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan kembali apabila pendapatan
penjualan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai. Biaya tunai merupakan biaya yang membutuhkan
pembayaran segera dengan uang kas. Seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik dsb

Halaman 45 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Strategi Promosi Usaha Produk
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Khas Daerah
Kelas / Semester : XI / 3 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.4 Menganalisis strategi promosi produk usaha 4.4 Melakukan promosi produk usaha pengolahan
pengolahan makanan khas asli daerah dari makanan khas asli daerah dari bahan pangan
bahan pangan nabati dan hewani nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan serta menggunakan strategi pemasaran usaha produk makanan khas daerah
dari bahan pangan nabati dan hewani seperti yang dicontohkan (KD 3.4 dan 4.4)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikanvideo/slide/gambar/observasi  Melakukan kegiatan promosi produk makanan
tentang strategi promosi usaha, khususnyauntuk khas daerah dari bahan pangan nabati dan
produk makanan khas daerah setempat. hewani.
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai strategi  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
promosi yang dapat dilakukan dalam memasarkan didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
produk makanan khas daerah setempat. dalam pembelajaran.
 Menganalisisstrategi promosi yang cocok sesuai
dengan jenis produk makanan khas daerah yang
akan dipasarkan.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan strategi-strategi menggunakan strategi
promosi dengan baik. promosi guna memasarkan
b. Diberikan tes tertulis untuk produk makanan khas daerah
mengukur pengetahuan siswa, dengan baik.
mampu menjabarkan strategi- b. Diberikan tes tertulis untuk
strategi promosi yang cocok mengukur keterampilan siswa,
untuk memasarkan produk mampu mempromosikan
makanan khas daerah dengan produk makanan khas daerah
baik. dengan memakai salah satu
strategi yang sesuai.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 46 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Mengapa dikatakan bahwa pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu bisnis?
2) Apa itu produk, dan bagaimana cara termudah untuk menentukan produk yang ingin kita
tawarkan (jual) ke pasar?
3) Apa itu harga, dan mengapa harga menjadi salah satu faktor penting dari strategi
pemasaran?
4) Apa keuntungan yang didapat oleh pelanggan dari layanan Delivery Order?
5) Apa itu promosi, dan mengapa produsen perlu melakukan promosi sebagai bagian dari
strategi pemasaran?
6) Bagaimana membedakan pemasaran dengan cara menjual langsung dan dengan cara titip-
jual?
7) Pada pemasaran dengan cara menjual langsung, mengapa waktu dan tenaga sepenuhnya
lebih terfokus ke kegiatan penjualan?
8) Pada pemasaran titip-jual, mengapa waktu dan tenaga bisa lebih difokuskan ke
pengembangan produk serta jaringan penjualan, dan apa keuntungan dari hal ini?
9) Saat ini getok tular (informasi dari mulut ke mulut) masih menjadi cara yang cukup ampuh
dalam memasarkan produk. Bagaimana kamu menjelaskan hal ini?
10) Keuntungan apa yang didapat oleh pemilik toko atau kios dari pemasaran titip-jual?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Karena lemah/kuatnya pemasaran akan berdampak langsung pada volume proses produksi
yang akan dilaksanakan
2) Semuahal yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi agar dapat memuaskan kebutuhan. Yaitu dengan membandingkan langsung
produk sejenis, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan
kekurangan dari produk itu
3) Sejumlahuang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Karena
perusahaan yang mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya akan mendapatkan hasil
yang memuaskan
4) Pelanggan bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah
5) Arus informasi atau persuasi (ajakan) satu arah yang sengaja dibuat untuk mengarahkan
seseorang ke tindakan pembelian
3. Pedoman Penskoran:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 8 x 5 = 40
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
Halaman 47 dari 133
Interval Nilai Predikat
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Soft Skill:
 Lakukan ujicoba memasarkan secara langsung salah satu jenis produk makanan awetan
nabati di lingkungan sekitar dengan mengikuti ketentuan-ketentuan berikut ini:
o Produk boleh buatan sendiri, produk pihak lain, atau produk repacking.
o Buatlah catatan kecil tentang tanggapan-tanggapan pembeli
2. Pedoman Penskoran dan Nilai
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Diamati
(maks. 5)Tanggungjawab
(maks. 5)Kerjasama

(maks. 5)Kejujuran

(maks. 5)Disiplin

Jumlah Nilai Sikap


No Nama Siswa Predikat
Skor Sosial

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian

Halaman 48 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 49 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: PROMOSI PENJUALAN PRODUK


KULINER KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat menjelaskan dengan tepat point-pont penting dari sebuah promosi penjualan
 Dapat menjelaskan tentang Product Motives sebagai salah salah satu dari keuntungan promosi
penjualan
 Dapat menyusun program promosi sederhana untuk suatu usaha kuliner khas daerah
 Dapat memilih bentuk promosi yang paling cocok untuk usaha kuliner khas daerah
 Dapat menjelaskan tentang Impulse Buying sebagai salah satu tujuan dari Sales Promotion

Pendahuluan
Promosi penjualan merupakan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan kepada konsumen yang
memuat pemberitaan, bujukan (persuasi), dan pengaruh mengenai produk yang bertujuan
meningkatkan volume penjualan dengan cara menarik minat konsumen mengambil keputusan membeli
produk tersebut.

Point Penting Promosi Penjualan


1. Promosi pada dasarnya berfungsi memberitahu konsumen, membujuk konsumen, dan
mengimbaskan keputusan membeli ke konsumen
2. Didalam promosi terjadi proses penyajian pesan-pesan kepada konsumen yang ditujukan untuk
membantu penjualan produk
3. Promosi merupakan aktivitas yang paling terlihat dan rutin dilakukan oleh pelaku bisnis

Tujuan Promosi Penjualan


1. Penampakan, memberitahu/menunjukkan konsumen akan keberadaan sebuah produk baru
2. Perhatian, menarik perhatian konsumen ke produk, atau menjaga perhatian mereka supaya
tidak berpaling ke produk pesaing
3. Pemahaman, tercapainya pemahaman pada diri konsumen ketika mereka mencerna pesan-
pesan promosi yang sampai ke mereka
4. Perubahan Sikap, terjadinya perubahan sikap konsumen terhadap produk
5. Tindakan, membangkitkan tindakan pada konsumen, yaitu membeli produk

Keuntungan Promosi Penjualan


1. Promosi dapat meningkatkan omset penjualan produk
2. Promosi dapat mengangkat produk menjadi lebih cepat terkenal
3. Promosi akan mengingatkan konsumen mengenai produk-produk yang akan mereka beli
4. Promosi bisa membentuk productmotives (bersedia membeli karena produk-produk tertentu)
5. Promosi mempercepat perputaran modal kerja perusahaan
6. Promosi dapat memperpendek piutang-piutang perusahaan

Sasaran Promosi Penjualan


Halaman 50 dari 133
• Masyarakat secara keseluruhan supaya mau membeli produk promosi
• Para calon pembeli potensial untuk produk promosi
• Para peminat produk promosi
• para pemakai produk sejenis pada saat ini
• Mereka para pelanggan setia
• Pesaing, pedagang besar, dan pengecer

Cara Menyusun Program Promosi Penjualan


1. Tentukan Besarnya Insentif. Berapa besar diskon atau harga promosi yang akan diberikan untuk
produk promosi?
2. Tentukan Syarat Partisipasi. Apa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menerima diskon?
3. Tentukan Durasi Promosi. Berapa lama masa promosi akan berlangsung?
4. Tentukan Sarana Distribusi Promosi. Apa cara yang digunakan dalam menyebarkan promosi?
5. Tentukan Waktu Tepat Promosi Dilaksanakan. Kapan kegiatan promosi akan diselenggarakan?
6. Tentukan Anggaran Promosi. Hitung seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program
promosi

Bentuk-Bentuk Promosi Penjualan


1. Personal selling
Promosi bisnis yang dilakukan secara lisan melalui pendekatan personal, misalnya penjual
mengunjungi rumah calon pembeli
2. Mass selling
Promosi bisnis dengan memanfaatkan media massa, misalnya mengiklankan produk di koran dan
radio
3. Sales promotion
Promosi bisnis yang membujuk calon pembeli dengan iming-iming suatu insentif, misalnya
menawarkan produk dengan diskon tertentu atau harga promosi. Bisa juga berupa pembagian
sampel produk, kupon, undian, stempel dagang, demo produk, dan jaminan uang kembali
Tujuan Sales Promotion:
• Menarik pelanggan baru
• Mempengaruhi orang mencoba produk
• Mendorong orang membeli lebih banyak
• Meningkatkan impulse buying
• Menyerang aktivitas promosi pesaing
4. Direct marketing
Direct marketing merupakan bentuk promosi yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan
media surat, sms, telepon, televisi, media online, dan media sosial. Biasanya memberikan
layanan Delivery Order dan Cash on Delivery
Mengapa direct selling disukai pelanggan? Konsumen menyukai bentuk promosi ini karena
alasan malas keluar rumah, lalu lintas sering macet, lahan parkir terbatas, malas mengantri di
kasir, mereka bisa belanja tanpa harus keluar rumah

Halaman 51 dari 133


MATERI 2: TEMPAT, ALAT SAJI, DAN KEMASAN
KULINER KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat mengenal berbagai macam tempat, alat saji, dan kemasan untuk produk kuliner khas
daerah dari bahan nabati dan hewani
 Dapat membuat salah satu alat saji berbahan dasar daun untuk makanan khas daerah

Tempat dan Alat Saji Makanan Tradisional Khas Indonesia


Selain karena rasanya yang enak dan lebih pas di lidah orang Indonesia, salah satu hal yang membuat
konsumen suka makanan tradisional adalah karena cara penyajiannya yang sederhana namun unik. Alih-
alih menggunakan alat saji berbahan dasar kaca atau keramik, kebanyakan dari penjaja lebih suka
menggunakan piring anyaman bambu atau mangkuk batok kelapa.
Selain lebih pas dengan 'suasana' sajian, alat saji ini biasa lebih aman karena tidak mudah pecah bila
terjatuh. Berikut aneka macam alat saji makanan tradisional yang bisa ditemukan di Indonesia.
1. Wadah Anyaman Bambu

Sesuai namanya, wadah anyaman bambu ini terbuat dari bambu yang dianyam sampai
berbentuk seperti wadah dengan berbagai bentuk dan fungsinya masing-masing. Anyaman
bambu berbentuk persegi sedang lebih sering disebut besek, dan biasa digunakan untuk wadah
nasi selametan atau nasi berkat, nasi gudeg, atau wadah pembungkus oleh-oleh daerah
seperti getuk goreng dan tahu aci khas Tegal. Ada juga wadah anyaman bambu berbentuk
silinder tinggi yang biasa digunakan untuk wadah peuyeum khas Jawa Barat, bentuk bulat pipih
untuk alas nasi kuning tumpeng, sampai anyaman bambu berbentuk seperti bakul nasi.
Kelebihan dari wadah anyaman bambu ini adalah mampu membuat makanan lebih tahan lama,
karena celah udaranya hanya sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah wadah cepat rusak,
rentan basah, dan menyerap air.
2. Wadah Gerabah
Wadah gerabah adalah wadah tradisional yang terbuat dari tanah liat yang sudah dibakar agar
kuat. Wadah gerabah ini memiliki banyak jenis seperti mangkuk, piring, kuali, cangkir, teko, dan
kendi. Bentuk dari wadah gerabah biasanya cenderung bulat dan cekung. Kuali gerabah banyak
digunakan untuk tempat memasak soto, sehingga sebutannya lebih populer dengan soto kuali.
Atau digunakan untuk menaruh es dawet/cendol pada penjaja yang masih tradisional.

Halaman 52 dari 133


Kelebihan dari wadah gerabah ini adalah kuat dan tahan lama. Namun gampang lembap karena
menyerap air, sehingga harus dijemur setelah dicuci hingga benar-benar kering.
3. Wadah Enamel

Versi jadul wadah enamel terbuat dari bahan kaleng berlapis enamel. Namun sekarang sudah
banyak alat yang berbahan besi atau aluminium yang juga berlapis enamel. Bentuk dari wadah
enamel ini sangat bervariasi. Dari mulai piring, mangkok, gelas, wadah nasi, sampai alat masak.
Wadah enamel memiliki kelebihan yaitu tahan lama. Warna dan motifnya pun cantik. Hanya saja
wadah enamel ini rentan terkelupas dan berkarat jika tergores, sehingga zat kimia tanpa sadar
bisa terikut dalam makanan.
4. Wadah Tempurung Kelapa

Wadah dari tempurung kelapa ini berbentuk mangkok dan biasa digunakan untuk menyajikan
makanan berkuah seperti soto, bakso, hingga minuman khas tradisional. Tak hanya itu,
tempurung kelapa juga bisa dibuat menjadi sendok dan garpu yang cantik. Biasanya, tempurung
kelapa yang digunakan untuk menyajikan makanan sudah diamplas dan diproses sedemikian
rupa agar teksturnya lebih halus dan tidak tajam saat digunakan.
Kekurangan dari tempurung kelapa ini adalah mudah pecah jika terjatuh, jadi harus benar-benar
diperhatikan penggunaannya.
Halaman 53 dari 133
5. Wadah daun pisang

Berbeda dengan wadah lainnya, fungsi daun pisang lebih sebagai alas makanan. Daun pisang
memiliki kelebihan yaitu murah, aman, wangi, dan bisa mempercantik tampilan makanan. Hanya
saja daun pisang ini mudah sobek, jadi tidak bisa dipindah-pindah sembarangan.
Sebenarnya, masih ada daun lain yang digunakan untuk alas makan seperti daun jati, daun
mangkok, daun kelapa, daun ganyong, daun bambu, dll. Tapi daun-daun tersebut sulit ditemukan
sehingga sering diganti dengan daun pisang.
6. Wadah Kayu

Anda mungkin masih jarang menemukan wadah saji atau makanan berbahan dasar kayu ini di
pasaran, karena memang biasanya wadah kayu dijual terbatas sejumlah permintaan, atau
digunakan hanya sebatas souvenir dan hasil kerajinan (craft).
Kelebihan dari wadah kayu ini ialah aman dan sangat kuat. Hanya saja harganya kurang
bersahabat karena bergantung dari kualitas kayu yang digunakan. Kayu haruslah jenis kayu keras
yang kokoh dan tidak mudah menyerap air agar awet serta tidak mudah berjamur.

Berbagai Jenis Lipatan Daun Pisang Untuk Penyajian/Kemasan Makanan


Indonesia punya cara unik dalam menyajikan hidangan khas nusantara, salah satunya dengan memakai
alas daun. Cara penyajian ini sudah ada sejak zaman dahulu. Ketika rakyat Indonesia memiliki
keterbatasan dalam penggunaan piring beling, beberapa daun dipilih sebagai alas yang dapat menahan
makanan. Selain bentuknya lentur dan lebar, beberapa jenis daun membuat masakan atau kue jadi
wangi. Nah, jenis masakan dan kue Indonesia tentunya beraneka ragam, ya. Ada yang teksturnya kering,
basah, atau berkuah. Lipatan daun untuk penyajian makanannya juga pasti berbeda.
1. Lemper

Halaman 54 dari 133


Di Indonesia, lemper identik dengan kudapan beras ketan putih yang diisi abon atau ayam suwir
bersantan. Padahal aslinya, lemper adalah salah satu jenis lipatan daun. Daun pisang berbentuk
persegi diisi beras ketan putih lalu dirapatkan ke tengah. Setelahnya, daun digulung dan kedua
ujungnya disematkan dengan lidi.
2. Lontong

Tak jauh beda dengan lemper, lontong juga identik dengan nasi pelengkap  gado-gado, tahu tek,
atau menu wajib Lebaran. Namun, lontong merupakan lipatan daun yang mirip lemper. Bedanya,
lontong memakai daun pisang yang berbentuk persegi panjang. Kalau anda buat nasi dengan
lipatan lontong, warnanya akan kehijauan serta aromanya lebih wangi. Selain lontong, arem-
arem juga memakai lipatan lontong.
3. Pincuk

Pernah dengar istilah pecel pincuk? Nah, pincuk adalah jenis lipatan daun untuk
menyajikan pecel sayur tersebut. Pincuk dibuat dari daun pisang berbentuk persegi yang dilipat
ujungnya menjadi segitiga. Ujungnya disemat lidi sehingga wadah ini terlihat seperti
pengki/serok. Selain pecel, pincuk digunakan untuk sate, nasi langgi, nasi liwet, dan sebagainya.
4. Takir

Halaman 55 dari 133


Serupa dengan pincuk, namun disini penyematan lidi pengikat dilakukan pada kedua ujung
lipatan. Takir biasa digunakan untuk penyajian bubur, kolak, nasi urap dsb.
5. Tum

Kalau anda pergi ke Bali, ada makanan yang disebut tum


ayam, tum bebek, atau tum ikan. Sama seperti lemper, tum adalah jenis lipatan daun. Tum
dibuat dengan daun pisang persegi yang dua ujungnya dilipat ke atas dan disemat lidi. Lipatan ini
biasa digunakan untuk membungkus makanan yang berkuah seperti tum Bali, jongkong
kopyor, garang asem, bothok, gadon daging, dan lainnya.
6. Pasung

Ada sebuah jajanan pasar yang disebut kue pasung. Bentuknya dibungkus daun pisang
mengerucut dan berisi tepung beras, santan, dan gula merah. Nah lagi-lagi, nama pasung ini
terinspirasi dari lipatan daun pembungkus kuenya, nih. Pasung dibuat dari daun lingkaran atau
setengah lingkaran yang digulung hingga berbentuk kerucut. Selain daun pisang, orang
Temanggung memakai daun kelapa untuk membuat kue celorot atau dumbek.
7. Sumpil

Halaman 56 dari 133


Sumpil adalah lipatan daun berbentuk segitiga. Berbeda dengan pincuk, sumpil merupakan
lipatan yang rapat. Cara buatnya, pakai daun panjang atau persegi panjang. Di bagian satu ujung,
lipat segitiga dan isi dengan bahan makanan dalam lipatan tersebut. Gulung dengan cara melipat
segitiga lalu ujung satu lagi bisa disematkan lidi atau diselipkan saja. Sumpil digunakan untuk kue
lupis, nagasari, bacang, tempe, atau lepet.

Halaman 57 dari 133


MATERI 3: STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK
KULINER KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat menjelaskan dengan tepat perbedaan antara konsumen, retailer, grosir, dan distributor
sebagai mata rantai pemasaran sebuah produk
 Dapat menjelaskan karakteristik-karakteristik dari strategi promosi penjualan
 Dapat membedakan antara pembeli marjinal, pembeli potensial, dan pembeli setia
 Dapat memilih cara yang tepat dalam meningkatkan pembeli potensial ketika melakukan
promosi penjualan
 Dapat melakukan diskriminasi terhadap konsumen dalam promosi penjualan
 Dapat memilih salah satu kegiatan promosi yang tepat untuk promosi penjualan produk kuliner
khas daerah

Definisi Strategi Promosi Penjualan


Strategi promosi penjualan adalah perencanaan atau kegiatan penjualan dari sebuah perusahaan agar
dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Konsumen, Retailer, Grosir, dan Distributor


1. Konsumen
Konsumen adalah mereka para pemakai barang yang tersedia di masyarakat untuk kepentingan
diri sendiri dan tidak untuk diperdagangkan. Dapat dikatakan bahwa konsumen menjadi tujuan
akhir dari sebuah produk.
2. Pengecer (Retailer)
Konsumen yang membeli produk namun bukan untuk dipakai sendiri melainkan untuk dijual
kembali kepada konsumen akhir dengan mengharapkan laba. Para retailer umumnya
mendapatkan harga khusus retailer karena membeli barang dalam jumlah banyak. Pada
umumnya retailer mendapatkan atau membeli produk dari grosir.
3. Grosir
Para grosir tidak melayani pembelian produk secara eceran kepada konsumen akhir. Mereka
hanya melayani pembelian produk dalam jumlah banyak kepada para retailer, agen, maupun
sesama grosir.
4. Distributor
Para grosir mendapatkan barang dalam jumlah banyak dari para perantara penyaluran produk
dari pabrikan yang disebut distributor. Jadi, setelah barang diproduksi oleh pabrik, maka produk
akan dikirimkan/dijual ke distributor. Dalam hal ini tugas dari distributor adalah:
 Membeli barang atau produk dari produsen dalam jumlah besar
 Mengklasifikasi produk atau memilah-milahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
 Memperkenalkan produk yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya melalui reklame
atau iklan

Tujuan Strategi Promosi Penjualan


1. Meningkatkan Volume Penjualan

Halaman 58 dari 133


Tujuan jangka pendek perusahaan seperti menghabiskan persediaan barang lama, mengurangi
persediaan barang yang ada di gudang, memenuhi persediaan yang ada di tingkat pengecer
sebelum pesaing memperkenalkan produknya.
Selain itu, strategi promosi penjualan juga dapat mendorong pembeli marjinal datang membeli
produk. Pembeli marginal adalah mereka yang membeli hanya ketika produk masih dalam masa
promosi.
2. Meningkatkan Jumlah Pembeli Coba-Coba
Mendorong para pembeli potensial untuk datang membeli produk yang ditawarkan. Pembeli
potensial adalah mereka yang belum pernah sama sekali membeli produk kita, atau hanya
pernah memakai produk sejenis dari pesaing.
Para pembeli potensial tidak akan pernah membeli produk anda dalam jumlah besar sebelum
mereka tahu bahwa produk anda lebih bagus daripada produk lain. Hal yang dapat dilakukan
untuk menjaring pembeli potensial antara lain:
a. Membagikan sampel produk atau kupon secara gratis sehingga mereka mau mencoba
memakai produk yang kita tawarkan.
b. Memberikan manfaat tambahan sehingga produk yang kita tawarkan tampak superior
dibandingkan dengan produk sejenis milik pesaing.
c. Memberikan manfaat finansial jangka pendek, misalnya memberikan fasilitas pembelian
secara kredit tanpa bunga.
3. Meningkatkan Jumlah Pembelian-Ulang
Memberikan potongan khusus ketika terjadi pembelian-ulang juga dapat meningkatkan
pembelian tetap serta pembelian dalam jumlah besar. Cara promosi seperti ini juga ditujukan
untuk "mengganggu" peluncuran produk sejenis dari pesaing dan menjaga pelanggan agar tetap
setia memakai produk anda. Cara yang dapat ditempuh misalnya:
a. Menyisipkan kupon potongan harga untuk pembelian berikutnya
b. Menawarkan "membeli 3 gratis 1"
c. Memakai cara "10 kupon gratis 1".
4. Meningkatkan Loyalitas Konsumen terhadap Produk
Lebih menekankan kepada memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada
konsumen. Sebagai contoh kita dapat menyisipkan secara acak sebuah kupon kedalam produk
yang berisi manfaat tertentu. Siapa saja yang berhasil mendapatkan kupon itu Ia berhak menjadi
anggota sebuah klub dengan fasilitas khusus
5. Memperluas Kegunaan Produk
Tujuan strategi promosi penjualan salah satunya juga untuk memperluas kegunaan produk ketika
kegunaan awal produk mulai menurun/memudar.
6. Menciptakan Ketertarikan terhadap Produk
Membeli produk yang itu-itu saja secara rutin dari waktu ke waktu dapat menimbulkan
kebosanan pada diri konsumen. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat melakukan strategi
promosi penjualan yang benar-benar baru sehingga konsumen akan lebih tertarik.
7. Menciptakan Kesadaran akan produk
Dilaksanakan dengan tujuan untuk menimbulkan kesadaran didalam diri konsumen akan
kehadiran produk kita ditengah-tengah mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
melakukan promosi di suatu tempat bersama produk lain yang sudah dikenal oleh konsumen,
asalkan produk lain itu tidak sejenis dengan produk yang kita miliki.
Halaman 59 dari 133
8. Mengalihkan Perhatian dari Harga
Strategi promosi penjualan juga memiliki tujuan untuk mengalihkan perhatian konsumen dari
harga produk sehingga kita tidak terjebak "perang harga" dengan pihak lain. Contohnya:
a. Promosi "Beli 3 gratis 1".
b. Promosi potongan harga tertentu pada pembelian berikutnya.
c. Promosi "Isi 30% lebih banyak".
9. Mendapatkan Dukungan dari Perantara
Produk yang kita miliki membutuhkan dukungan dari perantara. Siapa yang dimaksud dengan
perantara disini? Adalah para pedagang eceran (retailer), agen, pedagang grosir, dan distributor.
Bahkan konsumen akhir juga bisa bertindak sebagai perantara yang ikut mempromosikan produk
kita karena kepuasan mereka terhadap produk kita. Contohnya adalah:
a. Program "Member get member".
b. Memberikan penawaran harga yang bisa membuat marjin distributor, pedagang grosir, agen,
pengecer atau sales menjadi lebih tinggi.
10. Melakukan Diskriminasi terhadap Konsumen
Arti kata "diskriminasi" yang dimaksud disini adalah membuat pemilahan terhadap konsumen.
Contohnya seperti berikut ini:
a. Memberikan harga khusus bagi mereka yang melakukan pemesanan lebih awal atau melalui
tempat tertentu seperti datang langsung ke toko anda, pemesanan khusus melalui web atau
yang lainnya.
b. Memberikan harga khusus untuk kelompok tertentu (misalnya konsumen anak-anak) yang
tidak diberikan kepada kelompok lainnya (misalnya konsumen dewasa).

Karakteristik Strategi Promosi Penjualan


1. Komunikatif, yaitu mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan
produk kepada pelanggan.
2. Insentif, yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.
3. Persuatif, yaitu mengajak khalayak untuk membeli pada saat itu juga.

Klasifikasi Promosi Penjualan


1. Customer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk
membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang grosir,
pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada
penjual.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual
lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan

Fungsi Strategi Promosi Penjualan


Fungsi pokok dari strategi promosi penjualan adalah mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik
komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan untuk
menargetkan pembeli, menjawab kesempatar khusus, dan menciptakan insentif pembelian.

Halaman 60 dari 133


Pengembangan strategi promosi penjualan dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
1. Mendefinisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi
penjualan.
2. Menetapkan tujuan promosi khusus yang menyangkut kesadaran dan keinginan membeli.
Disini perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang wajar
dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasil dan biaya yang terbaik,
baik isi promosi penjualan maupun waktu promosi harus dikoordinasikan dengan kegiatan-
kegiatan promosi lainnya.
3. Melaksanakan program promosi serta mengevaluasi hasil pelaksanaan berdasarkan
kesinambungannya.
Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang dapat
dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi pembelian

Kegiatan Promosi Penjualan


1. Periklanan (Advertising)
Yaitu bentuk promosi non-personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk
merangsang pembelian. Jenis-jenis periklanan:
a. Periklanan lembaga atau intuisi (bank, supermarket, department store)
b. Periklanan merk (Toyota, Honda, pepsodent, cerebrovit )
c. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)
d. Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Yaitu bentuk promosi antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga pelanggan kemudian bersedia mencoba dan membelinya.
Sifat-sifat penjualan tatap muka:
a. Personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
b. Tanggapan langsung atas pertanyaan atau reaksi konsumen
c. Mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan
d. Biaya oprasional cukup tinggi
3. Publisitas (Publicity)
Merupakan usaha untuk merangsang permintaan suatu produk secara non-personal dengan
memuat berita komersial yang menarik mengenai produk tersebut didalam media cetak atau
lainnya, mapun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Yaitu suatu bentuk promosi yang ditujukan untuk merangsang pembelian oleh konsumen dan
efektifitas penyalur, melalui pameran, pertunjukan, demonstrasi, peragaan.
Jenis-jenis promosi penjualan:
a. Promosi konsumen (misalnya barang contoh, kupon hadiah pembelian demonstrasi)
b. Promosi dagang (kredit pembelian, periklanan bersama)
c. Promosi bisnis (sponsor pertunjukan, kontes penjualan)
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Halaman 61 dari 133


Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung yang ditujukan untuk mempengaruhi
pembelian konsumen.
Sifat pemasaran langsung:
a. Non-publik, yaitu pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, misalnya pengiriman
surat via pos atau email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait saja.
b. Disesuaikan, yaitu pesan dapat disiapkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya terlebih
dahulu sebelum dikirimkan kepada orang yang bersangkutan agar ia tertarik.
c. Terbaru, yaitu pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat sesuai dengan kondisi terkini.
d. Interaktif, yaitu pesan dapat diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga
menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.

Halaman 62 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Laporan Kegiatan Usaha Produk
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Khas Daerah
Kelas / Semester : XI / 3 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan
pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan
dari bahan pangan nabati dan hewani pangan nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyimpulkan serta menyusun laporan Kegiatan Usaha khususnya pada usaha produk
makanan khas daerah seperti yang dicontohkan (KD 3.5 dan 4.5)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan evaluasi terhadap laporan kegiatan
tentang laporan kegiatan usaha khususnya untuk usaha produk makanan khas daerah.
usaha produk makanan khas daerah.  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
laporan kegiatan usaha produk makanan khas dalam pembelajaran.
daerah.
 Menganalisis laporan kegiatan usaha produk
makanan khas daerah.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post testkepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menyimpulkan laporan kegiatan menyusun laporan kegiatan
usaha produk makanan khas usaha dengan csermat
daerah dengan cermat. khususnya pada usaha produk
b. Diberikan tes tertulis untuk makanan khas daerah.
mengukur pengetahuan siswa, b. Diberikan tes tertulis untuk
mampu menerapkan laporan mengukur keterampilan siswa,
kegiatan usaha khususnya pada mampumenyusun laporan
usaha produk makanan khas kegiatan usaha dengan
daerah dengan cermat cermat, khususnya pada usaha
produk makanan khas daerah.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 63 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Bilamana evaluasi pada sebuah bisnis kuliner awetan nabati dikatakan bersifat formatif
ataukah sumatif?
2) Bilamana sebuah bisnis kuliner awetan nabati dikatakan berhasil?
3) Apa itu stagnasi bisnis, dan apa yang menjadi penyebabnya?
4) Salah satu kunci sukses bisnis adalah monitoring. Apa hasil yang diharapkan dari monitoring?
5) Evaluasi bisnis diantaranya dapat dilakukan dengan metode inspeksi langsung. Apa
maksudnya?
6) Bagaimana cara memperoleh gambaran singkat kondisi menyeluruh dari sebuah bisnis?
7) Bagaimana cara praktis dalam menilai kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis?
8) Apa yang membedakan evaluasi berkala triwulan dan evaluasi berkala tahunan pada sebuah
bisnis?
9) Mengapa evaluasi bisnis yang dilakukan secara berkala lebih baik manfaatnya daripada jika
dilakukan secara insidental?
10) Mengapa evaluasi bisnis yang dilakukan secara insidental sebenarnya kurang baik
manfaatnya?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Bersifat formatif bila evaluasi terhadap usaha dilakukan berjalannya usaha supaya terjadi
perbaikan, bersifat sumatif bila evaluasi dilaksanakan setelah selesainya usaha dalam satu
periode tertentu
2) apabila bisnis itu mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya, termasuk kewajiban pada
pihak ketiga
3) Kemandegan yang terjadi pada sebuah bisnis
4) Dapat dianalisisnya kemunduran, kemajuan, serta pencapaian yang sudah dilaksanakan
5) Pengawasan secara langsung terhadap bagian-bagian yang ada dalam organisasi usaha
6) Melalui informasi mengenai jumlah harta, hutang, pendapatan rata-rata per bulan,
pendapatan bersih per bulan, dan adakah penyimpangan keuangan
7) Membandingkan kondisi pada saat awal usaha dijalankan dan sesudahnya
8) Evaluasi berkala triwulan dilaksanakan pada setiap tiga bulan sekali, sedangkan tahunan
dilaksanakan pada setiap satu tahun sekali
9) Masalah yang timbul di tengah berjalannya usaha dapat segera diatasi, dan peluang untuk
pengembangan usaha bisa lebih cepat dimanfaatkan
10) Karena masalah sudah terjadi dan tindakan pencegahannya juga sudah tidak bisa dilakukan
lagi
3. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 10 x 5 = 50
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:

Halaman 64 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Soft Skill:
 .
2. Pedoman Penskoran dan Nilai
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Jumlah Nilai Sikap
Predikat
Diamati Skor Sosial
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian

Halaman 65 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 66 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA


KULINER KHAS DAERAH
Sasaran:
 Dapat menjelaskan hakekat dari analisis laporan keuangan pada suatu usaha kuliner khas
daerah
 Dapat menjelaskan cara menilai keadaan keuangan jangka pendek pada usaha kuliner khas
daerah dari bahan nabati dan hewani
 Dapat melakukan penilaian hasil pada suatu usaha kuliner khas daerah
 Dapat menjelaskan manfaat dari analisis laporan keuangan usaha bagi beberapa pihak
 Dapat menjelaskan tentang analisis rasio keuangan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu
usaha

Pendahuluan
Untuk mengetahui tingkat kemajuan dari bisnis yang sedang berjalan, perlu dilaksanakan suatu evaluasi
terhadap kegiatan bisnis itu. Evaluasi kegiatan usaha merupakan proses penilaian terhadap kinerja
sebuah bisnis yang mencakup analisis dan penafsiran hasil yang telah dicapai oleh kegiatan bisnis itu.
Setelah evaluasi dilaksanakan maka selanjutnya dapat disusun laporan hasil kegiatan usaha.

Definisi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


Laporan Hasil Kegiatan Usahaadalah dokumen tertulis yang memuat informasi tentang hasil
pelaksanaan kegiatan suatu bisnis. Informasi yang termuat didalam Laporan Hasil Kegiatan Usaha akan
menjawab:
 Bagaimana kegiatan bisnis itu dilaksanakan?
 Apa hasil yang telah dicapai oleh kegiatan bisnis itu?
 Apa evaluasi yang dapat diberikan terhadap kegiatan bisnis itu?

Isi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


1. Analisis Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bisnis
Analisis yang dilakukan mencakup bidang-bidang:
 Kegiatan Usaha
 Laba/Rugi
 Keuangan
 Pemodalan
 Administrasi dan Pembukuan
 Tenaga Kerja
 Pemasaran
 Organisasi
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Hakekat analisis laporan keuangan
Pada hakekatnya analisis laporan keuangan merupakan evaluasi terhadap neraca dan
perubahan posisi keuangan yang terjadi di perusahaan. Analisis tersebut bertujuan untuk

Halaman 67 dari 133


mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan, merupakan alat untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan, serta selalu berhubungan dengan masalah neraca,
rugi/laba, dan perubahan modal perusahaan.
b. Kapan sebaiknya analisis laporan keuangan disusun
Manajemen perusahaan harus menyusun analisis laporan keuangan sebagai bagian dari
laporan hasil kegiatan usaha selambat-lambatnya 2 tahun terakhir dari sejak operasi
usahanya
c. Penilaian dalam analisis laporan keuangan
 Keadaan Keuangan Jangka Pendek
 Keadaan Keuangan Jangka Panjang
 Hasil Usaha Perusahaan

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Pendek


Terdapat dua sasaran yang akan dianalisis, yaitu keuangan dan modal kerja
1. Analisis terhadap keuangan
Bagaimana kemampuan perusahaan dalam hal:
 Membayar biaya-biaya?
 Melunasi utang-utang lancarnya?
 Menjaga persediaan barang?
 Memberikan kredit penjualan?
 Bertahan dari keadaan defisit?
2. Analisis terhadap modal kerja
 Dari mana perusahaan memperoleh sumber-sumber modal?
 Untuk apa saja modal kerja itu digunakan?

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Panjang


Sasaran yang dianalisis meliputi:
 Keseimbangan antara modal sendiri dan modal luar
 Bertambah/berkurangnya aktiva tetap
 Bertambah/berkurangnya hutang jangka panjang
 Kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman secara stabil

Penilaian Hasil Usaha Perusahaan


Sasaran yang dianalisis meliputi:
 Volume penjualan pada titik impas (break even point)
 Efisiensi antara penjualan dan aktiva yang digunakan
 Efisiensi antara dana dan aktiva yang digunakan
 Manfaat dari hasil analisis keuangan

Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan:
1. Pemilik Usaha

Halaman 68 dari 133


Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemilik perusahaan?
 Pemilik usaha dapat menilai besar-kecilnya imbalan yang akan Ia terima
 Pemilik usaha dapat menilai berhasil-tidaknya bisnis sedang berjalan
 Pemilik usaha dapat menilai mampu-tidaknya Ia memimpin guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan
2. Manajer
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi manajer perusahaan?
 Menggunakannya sebagai dasar untuk menyusun recana kegiatan bisnis akan datang
 Menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan kebijakan manajemen
 Menggunakannya sebagai dasar untuk mengukur sistem pengendalian intern
3. Investor, Bankir, dan Kreditur
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi investor, bankir, dan kreditur?
 Membuat keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan investasi
 Membuat keputusan untuk menyetujui atau menolak pemberian pinjaman
 Membuat keputusan untuk mengubah pinjaman yang diberikan menjadi modal perusahaan
4. Pemerintah
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemerintah?
 Menetapkan pajak
 Menetapkan kebijakan masalah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional
5. Karyawan
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi karyawan perusahaan?
 Meningkatkan produktivitas kerja
 Adanya perasaan nyaman dalam bekerja
 Terbukanya kesempatan untuk menerima promosi jabatan
 Mengambil keputusan untuk pindah kerja ke perusahaan lain

Cara Menilai Tingkat Keberhasilan Usaha


Tingkat keberhasilan sebuah usaha dapat diukur dengan menggunakan perhitungan analisis rasio
keuangan perusahaan, yang terdiri dari:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Jika kewajiban-kewajiban keuangan itu dapat
ditunaikan secara tepat waktu maka perusahaan itu dikatakan dalam posisi likuid
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
sejumlah dana investasi untuk periode waktu tertentu
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh aset yang
dimilikinya
Halaman 69 dari 133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Perencanaan Usaha Makanan
Sekolah : SMK PGRI CEPU Internasional
Kelas / Semester : XI / 4 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.6 Memahami perencanaan usaha pengolahan 4.6 Menyususn perencanaan usaha pengolahan
makanan internasional dari bahan pangan makanan internasional dari bahan pangan nabati
nabati dan hewani meliputi ide dan peluang dan hewani meliputi ide, peluang usaha, sumber
usaha, sumber daya, administrasi dan daya, administrasi dan pemasaran
pemasaran
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan dan menyusun perencanaan usaha produk makanan internasional dari bahan
pangan nabati dan hewani setempat (KD 3.6 dan 4.6)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penyusunan analisis SWOT serta rencana
tentang produk makanan internasional. usaha makanan internasional.
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
bahan pangan nabati dan hewani setempat didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
yang telah dijadikan sebagai bahan pokok dalam pembelajaran.
untuk produk makanan internasional.
 Menganalisis peluang usaha makanan
internasional di daerah setempat.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan dengan baik menyusun analisis SWOT serta
rencana usaha produk makanan rencana usaha dengan baik
internasional. untuk produk makanan
b. Diberikan tes tertulis untuk internasional.
mengukur pengetahuan siswa, b. Diberikan tes tertulis untuk
mampu menjabarkan dengan mengukur keterampilan siswa,
baik rencana usaha produk mampu menyusun analisis
makanan internasional. SWOT serta rencana usaha
dengan baik untuk produk
makanan internasional.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 70 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Apa hal pokok yang membedakan produk kuliner awetan hewani dengan produk kuliner
berbahan hewani jenis lainnya?
2) Bagaimana cara menyajikan produk makanan awetan hewani yang berbentuk setengah jadi
untuk dikonsumsi?
3) Potensi apa yang melatarbelakangi daerah Padang (Sumatera Barat) sehingga dadih bisa
menjadi produk makanan khas daerah itu?
4) Sidoarjo Jawa Timur salah satu contoh produk kuliner awetan hewani. Apa yang
membedakannya dengan petis dari daerah lain?
2. Rambu-Rambu Jawaban dan Pedoman Penskoran:
Skor Maks
No Kunci Jawaban
per Soal
1. Makanan awetan hewani memiliki karakteristik lebih tahan lama 5
2. Harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi 5
3. Karena daerah Padang kaya akan produksi susu kerbau 5
4. Petis sidoarjo terbuat dari udang sehingga lebih gurih. 5
3. Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
20
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Hard Skill:
a. Anggap bahwa kamu akan merintis sebuah usaha yang memproduksi makanan/minuman
awetan hewani (jenis produk bebas memilih), kemudian buatlah contoh analisis peluang
usahanya (Analisis SWOT).
b. Buatlah contoh sederhana dokumen proposal usaha diatas untuk diajukan kepada investor.
2. Pedoman Penskoran

Halaman 71 dari 133


Skor Keterangan
Indikator
1 2 3 4
Menunjukkan dengan tepat tujuan pembuatan   4, sangat sesuai
perencanaan usaha  3, sesuai
Orisinalitas   2, cukup sesuai
Pemilihan nama usaha dan/atau merek produk   1, kurang sesuai
Kesesuaian antara isi naskah dengan tujuan 
Kesimpulan 
Daftar pustakaatau sumber yang dapat 
Dipertanggungjawabkan
Jumlah Skor 4 x 6 = 24
Skor Maksimal 24
3. Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 4 x 6 = 24
 Nilai Keterampilan (Portofolio):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Perilaku yang Diamati Jumlah Nilai Sikap
Predikat
Skor Sosial
\(maks. 5)Kerjasama

(maks. 5)Kejujuran

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran
 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor maksimal tiap aspek perilaku = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)

Halaman 72 dari 133


Interval Nilai Predikat
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 73 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: KULINER MANCA NEGARA DARI BAHAN


NABATI DAN HEWANI
Sasaran:
 Dapat menjelaskan tujuan pengolahan bahan-bahan nabati dan hewani menjadi produk kuliner
manca negara
 Dapat memberikan contoh produk-produk kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
yang sudah dikenal oleh masyarakat

Pendahuluan
Makanan internasional adalah makanan (dan minuman) yang biasa dikonsumsi oleh penduduk suatu
negara, memiliki citarasa khas yang diterima oleh penduduk negara itu, serta mencerminkan karakter
dari penduduk negara yang bersangkutan.

Tujuan Pembuatan Produk Kuliner Manca Negara


 Memanfaatkan bahan pangan nabati dan hewani yang ada dari wilayah setempat untuk diolah
menjadi sebuah produk kuliner manca negara
 Memperkenalkan kuliner manca negara
 Menjadikan salah satu kuliner manca negara sebagai sumber penghasilan

Kategori Kuliner Manca Negara


1. Masakan Kontinental
Masakan yang berasal dari negara-negara yang memiliki wilayah berupa dataran yang luas
(benua) contohnya masakan yang berkembang di kawasan eropa, amerika, australia.
2. Masakan Oriental
Masakan yang berasal dari negara-negara kepulauan seperti jepang, korea, filipina, indonesia,
serta negara-negara kawasan asia lainnya dan timur tengah.

Perbedaan Antara Masakan Kontinental dan Oriental


1. Perbedaan dari Segi Bumbu
Masakan kontinental menggunakan bumbu instan yang siap pakai berupa bumbu kering, serta
bumbu-bumbu dari tanaman herbal, sedangkan masakan oriental menggunakan bumbu segar
yang lasung diracik serta bumbu-bumbu fermentasi.
2. Perbedaan dari Segi Cara Pengolahan
Pengolahan masakan kontinental bersifat sederhana dan cepat saji, sedangkan pengolahan
masakan oriental relatif lebih kompleks dan lama.
3. Perbedaan dari Segi Bahan Pokok
Bahan pokok pada masakan kontinental adalah kentang, dimana porsi karbohidratnya lebih
sedikit daripada protein hewaninya, sedangkan bahan pokok masakan oriental adalah beras,
mie, jagung dengan porsi karbohidratnya lebih banyak daripada protein hewaninya.

Halaman 74 dari 133


4. Perbedaan dari Segi Lauk Pauk
Lauk pauk masakan kontinental adalah daging yang porsi protein hewaninya lebih banyak
daripada karbohidratnya, sedangkan lauk pauk masakan oriental terdiri dari protein hewani dan
nabati dengan porsi lebih sedikit daripada karbohidratnya.
5. Perbedaan dari Segi Sayuran
Dalam masakan kontinental sayuran merupakan satu rangkaian dalam makanan utama yang
jumlah porsinya sama dengan karbohidratnya, sedangkan dalam masakan oriental susunan
sayurannya berdiri sendiri dan belum ada standarisasi bobot.
6. Perbedaan dari Segi Struktur Menu
Pada masakan kontinental terdapat menu klasik yang terdiri dari 13 sajian dan menu modern
yang terdiri dari 3 hingga 5 sajian. Pada masakan oriental struktur menunya hanya terdiri terdiri
dari makanan pokok, lauk pauk, dan sayuran.
7. Perbedaan dari Segi Susunan Hidangan Utama
Pada masakan kontinental susunan hidangan utama merupakan satu rangkaian yang terdiri dari
protein hewani, makanan pokok, dan sayuran, sedangkan pada masakan oriental susunan
hidangan berdiri sendiri-sendiri yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, dan sayuran.
8. Perbedaan dari Segi Penyajian
Pada masakan kontinental pelayanan dilakukan bertahap, alat makan berbeda tiap jenis
makanan dan dihidangkan sesuai giliran. Pada masakan oriental cara penyajiannya lebih
sederhana, dihidangkan bersamaan dengan alat makan yang sama untuk makanan berbeda dan
dilaksanakan sekaligus.

Struktur Menu Masakan Kontinental


Pada menu klasik, masakan kontinental terdiri dari:
1. Appetizer
Appetizer merupakan hidangan pembuka yang memiliki rasa yang ringan, menyegarkan, gurih
dan disajikan dengan penampilan yang menarik. Mempunyai variasi rasa dan bentuk yang
menarik minat untuk segera melahap Appetizer tersebut. Disajikan dengan porsi yang kecil,
hanya satu atau dua gigitan (bit size). Komposisi Appetizer 50-75 gram saja.
 Cold Appetizer
Jenis appetizer yang disajikan pada suhu 10-15 derajat Celcius. Contohnya adalah Canape
(Roti panggang kecil dengan aneka sayur, daging dan dressing), Mix Green salad (Berbagai
macam sayur yang dicampur dengan dressing) dan masih banyak lainnya.
 Hot Appetizer
Jenis appetizer yang disajikan pada suhu 50-60 derajat Celcius. Contohnya Croquette, fritter,
muffin, risoles dan lain-lainnya.
2. Main Course
Merupakan hidangan utama
3. Dessert
Merupakan hidangan penutup.

Contoh Kuliner Manca Negara


Halaman 75 dari 133
Halaman 76 dari 133
MATERI 2: ORGANISASI DAN MANAJEMEN PADA
USAHA KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:
 Dapat memilih bentuk organisasi usaha yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah bisnis
kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani
 Dapat memberikan contoh perumusan visi dan misi untuk sebuah usaha kuliner manca negara
dari bahan nabati dan hewani
 Dapat menyusun contoh struktur organisasi sederhana untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
 Dapat menjelaskan sarana manajemen yang diperlukan untuk usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
 Dapat memilih salah satu teknik manajemen yang sesuai untuk sebuah usaha kuliner manca
negara dari bahan nabati dan hewani

Pendahuluan
Organisasi usaha itu wadah segala aktivitas yang berhubungan dengan berwirausaha. Setiap organisasi
usaha pasti memiliki tujuan, itulah sebabnya organisasi usaha harus diatur dan dikelola dengan baik
guna mencapai tujuan itu. Pengaturan dan pengelolaan organisasi usaha guna mencapai tujuan itulah
yang dimaksud sebagai manajemen.
Sebuah organisasi usaha terdiri dari sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu
bentuk kerjasama usaha untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati, sedangkan manajemen
menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kerjasama antar seluruh sumber
daya yang terlibat dalam organisasi usaha.

Organisasi Usaha Kuliner Manca Negara


4. Usaha Perseorangan (Firma)
Bisnis kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani banyak dijalankan dalam bentuk
Usaha Perorangan (Firma). Ini merupakan bentuk organisasi usaha yang paling kecil dan paling
umum. Segala sesuatu dalam organisasi usaha jenis ini tanggungjawabnya terletak pada satu
orang, yakni pemilik usaha.
Kelebihan usaha perseorangan:
 Biaya perizinan lebih rendah dibandingkan dengan bentuk usaha lainnya
 Pengambilan keputusan dan pengendalian usaha bisa lebih cepat, karena tanggungjawab
pemiliki usaha sekaligus adalah pimpinan usaha.
 Keuntungan yang diraih lebih besar, karena tidak perlu membaginya dengan siapapun.
 Respon terhadap kebutuhan usaha lebih cepat terkendali, karena sebagai pemilik tunggal
tidak perlu berkonsultasi kepada banyak orang
Kekurangan usaha perseorangan:
 Tanggungjawab berada pada pemilik, sehingga ketika perusahaan berhutang, maka sering
semua harta benda pribadi pemilik menjadi jaminan.
 Ketersediaan modal lebih kecil dibanding dengan jenis usaha lainnya.
 Kemungkinan untuk memperoleh investasi jangka panjang relatif kecil, karena status
kepemilikan hanya berada pada satu orang.
5. Usaha Patungan (Usaha Perkongsian)
Halaman 77 dari 133
Bisnis kuliner manca negara dari bahan nabati dan hewani juga dapat dijalankan dalam bentuk
Usaha Patungan. Ini merupakan bentuk organisasi usaha yang status kepemilikannya berada
dibawah sejumlah orang yang ikut terlibat dalam patungan itu. Hal ini berarti segala sesuatu
yang terjadi di dalam usaha itu menjadi tanggungjawab bersama.
Kelebihan usaha patungan:
 Lebih mudah dalam menghimpun modal, karena modal bisa bersumber dari beberapa orang
yang berkongsi
 Mereka yang terlibat dalam perkongsian dapat termotivasi dalam menerapkan semua
kemampuannya, karena mereka ikut memperoleh laba
 Perolehan formalitas hukum lebih mudah dan biayanya lebih kecil
Kekurangan usaha patungan:
 Relatif lebih sulit untuk mendapatkan kredit permodalan jangka panjang
 Kemungkinan bubarnya perusahaan lebih besar, terutama jika ada salah seorang yang
berkongsi tidak sepaham lagi dengan yang lain.
 Kewajiban yang berkongsi tidak terbatas, terutama apabila perusahaan mengalami kendala
dalam pengembangannya.
 Pengambilan keputusan agak lambat, karena harus mendapatkan persetujuan dari semua
yang berkongsi.
6. Perusahaan Perseroan
Merupakan bentuk organisasi usaha yang sama sekali terpisah dari pemiliknya. Pemilik usaha
tidak lebih dari seorang yang berstatus sebagai pemilik saham, namun memiliki hak untuk
menunjuk pihak-pihak yang dapat menjalankan perusahaan.
Kelebihan usaha perseroan:
 Organisasi usaha dapat didelegasikan kepada pihak-pihak profesional
 Kemungkinan untuk memperoleh modal investasi dan modal kerja relatif lebih mudah,
mengingat kelangsungan hidup perusahaan relatif terjamin
 Pengelolaan usaha secara profesional lebih dimungkinkan, mengingat organisasi perusahaan
memiliki kesanggupan untuk menggaji tenaga kerja yang dipekerjakan
 Kepemilikan saham tidak terbatas, siapa saja yang berminat boleh memiliki saham. Sehingga
kemungkinan perolehan modal dari pembeli/pemilik saham lebih besar.
Kekurangan usaha perseroan:
 Biaya pendirian usaha lebih besar
 Perusahaan lebih banyak terikat pada peraturan-peraturan Pemerintah dan memperoleh
pengawasan yang lebih ketat
 Kegiatan-kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian dan perkembangan peraturan yang
berlaku.

Pendekatan dalam Menyusun Organisasi Usaha


6. Pendekatan fungsional, yakni membagi pekerjaan berdasarkan fungsi bagian-bagian
7. Pendekatan produk, yakni membagi pekerjaan berdasarkan produk yang dihasilkan atau
dipasarkan
8. Pendekatan pelanggan, yakni membagi pekerjaan berdasarkan pelanggan yang dijadikan sasaran
pasar

Halaman 78 dari 133


9. Pendekatan geografis, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wilayah yang dijadikan sasaran
pasar
10. Pendekatan matriks, yakni membagi pekerjaan berdasarkan wewenang ganda dan
menggabungkan beberapa pendekatan

Visi dan Misi Organisasi Usaha


Visi organisasi usaha menunjukkan cita-cita masa depan yang ingin diraih oleh organisasi usaha itu.
Contoh, "Membangun insan mandiri melalui usaha kuliner manca negara yang dapat diterima oleh
masyarakat luas".
Misi organisasi usaha menunjukkan maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi usaha itu
dengan organisasi usaha lain. Misi sekaligus menunjukkan ruang lingkup kegiatan dari organisasi usaha.
Contoh, "Menjadikan Nasi Goreng sebagai salah satu kuliner internasional".

Struktur Organisasi Usaha


Terdapat empat pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun struktur organisasi
usaha, yaitu:
5. Berdasarkan Pembagian Kerja (Division Of Work)
Setiap orang ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap jenis pekerjaan. Contoh:

6. Berdasarkan Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)


Pembagian dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Contoh:

7. Berdasarkan Penentuan Relasi Antar-Bagian Dalam Organisasi (Hierarchy)


Penentuanrelasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal
8. Berdasarkan Koordinasi (Coordination)

Halaman 79 dari 133


Mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi
dapat tercapai secara efektif

Pertimbangan dalam Menyusun Struktur Organisasi Usaha


4. Ukuran Organisasi Usaha
Semakin besar organisasi sebuah usaha, semakin besar pula jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, semakin luas cakupan wilayah yang dijangkau, dan bisa jadi membutuhkan
bermacam-macam spesialisasi pekerjaan. Dengan demikian struktur organisasinya dibuat
semakin kompleks mengikuti perkembangan ukuran organisasi usaha
5. Teknologi Organisasi Usaha
Teknologi yang dimaksudkan adalah cara organisasi usaha itu mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (output). Organisasi usaha yang menggunakan teknologi tradisional sederhana,
struktur organisasinya tidak sama dengan organisasi usaha yang telah menggunakan teknologi
modern.
6. Lingkungan Organisasi Usaha
Perkembangan sebuah organisasi usaha tidak terlepas dari perkembangan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal usaha itu sendiri. Organisasi usaha menjalankan aktivitasnya
tidak semata-mata untuk mengejar laba, namun lebih daripada itu adalah memberikan
pelayanan yang terbaik kepada seluruh stakeholders.
Perlu disadari bahwa setiap stakeholders baik internal (manajemen dan tenaga kerja), maupun
ekternal (pesaing, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat dan sebagainya), memiliki
kekuatan serta berpengaruh terhadap pelaksanaan kinerja dan perkembangan organisasi usaha.
Olehnya itu, perkembangan lingkungan organisasi usaha harus diikuti dengan penyesuaian
struktur organisasi, karena bila tidak, organisasi usaha akan mengalami kesulitan dalam
menerapkan strategi dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen dalam Organisasi Perusahaan


5. Perencanaan (planning)
6. Pengorganisasian (organizing)
7. Pelaksanaan (actuating)
8. Pengawasan (controlling)

Sarana Manajemen Usaha


7. Man
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi usaha. Dalam manajemen, faktor manusia
adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
8. Money
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dari jumlah uang yang beredar dalam organisasi usaha. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional.

Halaman 80 dari 133


9. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/material sebagai salah satu sarana. Sebab material dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
10. Machine
Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran
manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat
insedental.
11. Method
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode kerja. Tata cara kerja yang baik akan memperlancar
jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas.
12. Market
Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera dan daya beli pelanggan.

Teknik Manajemen Usaha


7. Management by delegation
Teknik ini dilakukan dengan prinsip-prinsip pendelegasian dan pengawasan pekerjaan dengan
menggunakan asas perimbangan antara tugas, kekuasaan, dan tanggungjawab yang
pendelegasiannya jelas dan tegas.
Syarat operasional:
 Penugasan yang jelas dan tegas
 Pelimpahan kekuasaan jelas batasannya, terutama yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan
 Pelimpahan tanggungjawab yang jelas
8. Management by exception
Teknik ini merupakan kelanjutan dari management by delegation namun penekanannya pada
penguasaan teknis pekerjaan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, manajer bagian harus
mampu memimpin, memiliki mentalitas dan tanggung jawab, memenuhi syarat teknis keahlian.
9. Management by objective
Penerapan teknik manajemen ini adalah manajer berunding dengan para bawahannya mengenai
tujuan yang akan dicapai hingga dapat ditetapkan sebagai sasaran perusahaan.
Sasaran tersebut dapat berupa target penjualan atau produksi yang selanjutnya dapat dipakai
sebagai pedoman yang harus dicapai oleh para manajer bawahan dan sekaligus dapat pula
dipakai oleh manajer untuk menilai prestasi bawahannya.
10. Management by result

Halaman 81 dari 133


Teknik manajemen ini dapat dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk apa pun, asalkan
pimpinan perusahaan secara sadar menghadapkan dirinya pada tri tugas ekonomi, yaitu:
d. Perusahaan yang sekarang harus dibuat seefektif mungkin gaya prestasinya harus
ditingkatkan secara maksimal
e. Hal-hal yang potensial harus ditemukan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
f. Perusahaan harus menjadi unggulan di masa yang akan datang
11. Management by system
Teknik manajemen ini mengembangkan struktur organisasi menjadi suatu tata sistem, dimana
setiap sistem akan merupakan suatu kelompok aktifitas perusahaan yang diikat satu sama lain
melalui metode dan prosedur tata urutan dalam mengerjakan atau menjalankan aktifitas
tertentu.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan cara ini adalah prosedur aktifitas organisasi dapat
dikuasai dan ditertibkan.
12. Management by participation
Teknik manajemen ini menekankan unsur partisipasi seluruh pihak yang ada pada perusahaan.
Teknik ini sering dikenal dengan istilah Total Quality Control (TQC), karena dalam penerapannya
banyak berorientasi pada perbaikan kualitas.

MATERI 3: PERENCANAAN USAHA KULINER MANCA NEGARA


DARI BAHAN NABATI DAN HEWANI
Sasaran:
 Dapat melakukan analisis SWOT terhadap suatu peluang usaha kuliner manca negara dari
bahan nabati dan hewani
 Dapat menyusun sebuah contoh rencana usaha kuliner manca negara dari bahan nabati dan
hewani secara sederhana
 Dapat membuat contoh sederhana dokumen proposal usaha kuliner manca negara dari bahan
nabati dan hewani

Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha


j. Memahami konsep produk dengan baik.
k. Merumuskan visi dan misi usaha
l. Perlunya sikap positif, sikap belajar, dan sikap pemenangan untuk menjadi sukses
m. Perencanaan dan strategi usaha yang efektif akan menghindarkan usaha dari risiko usaha dan
resiko keuangan.
n. Pengetahuan dasar yang baik tentang manajemen, organisasi, dan sistem akan menghindarkan
usaha dari risiko manajemen.
o. Jika kita bisa mengoptimalkan Sumber Daya Manusia, boleh jadi 50% keberhasilan usaha sudah
ada di tangan.
p. Pentingnya kreativitas, kepemimpinan, dan proses pengambilan keputusan.
q. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
r. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Usaha dan Perencanaan Usaha

Halaman 82 dari 133


Usaha adalah kegiatan individu atau kelompok yang dilakukan secara legal dengan menggunakan dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi guna menyediakan produk bagi masyarakat dengan maksud
mendapatkan keuntungan secara finansial (laba).
Perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan yang
menggambarkan hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal yang terlibat dalam memulai
sebuah usaha baru.

Proses Perencanaan Usaha

Bagaimana cara mengindentifikasi peluang usaha? Sebuah produk berpotensi untuk laku dijual jika
permintaan lebih besar daripada penawarannya. Jadi, peluang usaha sebuah produk dicirikan dari
besarnya permintaan masyarakat terhadap produk itu.
2. Menganalisis Peluang Usaha Kuliner Manca Negara dari Bahan Nabati dan Hewani
Kita dapat menganalisis sebuah peluang usaha dengan menggunakan SWOT. Ini merupakan
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam suatu spekulasi usaha.

Oppotunities Threats
SWOT
(faktor eksternal, bersifat positif) (faktor eksternal, bersifat negatif)
Strengths Strategi S-O Strategi S-T
(faktor internal, Apa saja kekuatan usaha yang bisa Bagaimana anda bisa gunakan
bersifat positif) dipakai untuk memaksimalkan kekuatan usaha untuk
peluang yang anda identifikasi? meminimalisir ancaman yang
anda identifikasi?
Weakness Strategi W-O Strategi W-T
(faktor internal, Apa saja tindakan yang bisa anda Bagaimana kita bisa
bersifat negatif) ambil untuk meminimalisir meminimalisir kelemahan usaha
kelemahan usaha dengan memakai untuk mencegah ancaman yang
peluang yang anda identifikasi? anda identifikasi?

Contoh analisis peluang usaha untuk usaha makanan:

SWOT Oppotunities Threats


11. Jumlah penduduk yang 8. Menjamurnya usaha
tinggi makanan
12. Pola konsumsi yang 9. Bunga pinjaman bank
Halaman 83 dari 133
berubah yang tinggi
13. Tingkat kesibukan 10. Harga bahan bakar yang
penduduk perkotaan tinggi
yang semakin tinggi 11. Ketersediaan bahan baku
14. Berkembangnya yang bersifat musiman
kebiasaan makan diluar 12. Persaingan dengan usaha
rumah pada akhir pekan sejenis
15. Banyak menyerap tenaga 13. Persaingan dengan
kerja yang berpendidikan restoran besar
rendah 14. Kebijakan pemerintah
16. Sarana dalam yang belum berpihak
pendistribusian produk pada usaha kecil
produk industri besar
17. Penerimaan produk oleh
semua lapisan
masyarakat
Strengths Strategi Kekuatan Peluang (S- Strategi Kekuatan-Ancaman
8. Lokasi usaha yang O) (S-T)
strategis 3. Meningkatkan kualitas 4. Mempertahankan
9. Pelayanan kepada produk yang dijual (S4, hubungan kerjasama
pelanggan yang bersifat S7, O2, O4) yang baik dengan
kekeluargaan 4. Mengembangkan fasilitas pemasok untuk menjaga
10. Harga yang bersaing pesan antar (S1, S5, O2, kontinuitas pasokan
11. Cita rasa makanan yang O3, O7) bahan baku (S3, S6, T1,
ssesuai dengan pembeli T4, T5, T6)
12. Jam operasional usaha 5. Pinjaman modal kepada
yang panjang pelaku usaha kecil
13. Hubungan kerjasama dengan bunga ringan (S3,
yang baik dengan T2, T3, T7)
pemasok bahan baku 6. Menawarkan variasi
14. Banyak variasi makanan makanan baru kepada
yang dijual konsumen (S4, S7, T1, T5,
T6)
Weakness Strategi Kelemahan-Peluang Strategi Kelemahan-Ancaman
8. Sumberdaya keuangan (W-O) (W-T)
yang masih terbatas 4. Melakukan promosi yang 3. Pemerintah
9. Promosi yang kurang lebih baik lagi untuk mempermudah akses
maksimal menarik konsumen baru pinjaman modal bagi
10. Keterampilan pekerja (W2, O1, O2, O4) usaha kecil (W1, W4, W7,
belum sama 5. Meningkatkan keahlian T2, T3, T7)
11. Harga bahan baku yang para pekerja dalam 4. Adanya program
fluktuatif kegiatan usaha (W3, W6, pengembangan
12. Teknologi dalam kegiatan O5, O6) kemampuan manajerial
produksi masih 6. Bantuan program dari pemerintah (W3,
sederhana pembinaan usaha dari W6, T1, T5, T6)
13. Belum adanya program pemerintah (W1, W3,
pembinaan dari W4, W5, W6, W7, O5, O6,
pemerintah O7)
14. Terbatasnya akses pada
Halaman 84 dari 133
lembaga keuangan

18. Menentukan Jenis Usaha yang Akan Dijalankan


Pertimbangan hal-hal berikut sebelum menentukan jenis usaha yang akan dijalankan:
 Besarnya modal dan sumber modal
 Ketersediaan bahan baku (mutu, jumlah, kontinuitas)
 Ketersediaan tenaga kerja
 Prospek pemasaran produk
 Daya beli masyarakat terhadap produk
 Selera pelanggan
 Cara-cara pendistribusian
19. Melakukan Studi Kelayakan Usaha
Studi Kelayakan Usaha (Feasibility Study) adalah kegiatan analisis yang cermat, sistematis, dan
menyeluruh mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi kemungkinan layaknya suatu usaha
dijalankan.
20. Menyusun Proposal Usaha
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis berisi perencanaan usaha yang diajukan kepada
investor atau bank dalam rangka mendapatkan dukungan modal dalam bentuk investasi atau
pinjaman.

Cara Menyusun Perencanaan Usaha Kuliner Manca Negara dari Bahan Nabati dan
Hewani
Dokumen rencana usaha berisi:
6. Umum
7. Rencana Pemasaran
8. Rencana Produksi dan Operasi
9. Rencana Manajemen dan Organisasi
10. Rencana Keuangan

Manfaat Menyusun Perencanaan Usaha


5. Dengan perencanaan yang matang, kegiatan usaha dapat dilakukan secara teratur, dan dengan
tujuan yang jelas
6. Dengan perencanaan yang matang, penggunaan seluruh sumberdaya lebih efisien, dan kegiatan
bisnis yang tidak produktif dapat dihindari
7. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia alat evaluasi untuk mengukur
keberhasilan usaha
8. Dengan adanya perencanaan yang matang, berarti tersedia landasan untuk pengawasan dan
upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha dipakai untuk menjamin bahwa tujuan yang
ditetapkan telah tercapai

Ciri-Ciri Perencanaan Usaha yang Baik


6. Bersifat fokus,dibuat berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang jelas
7. Bersifat rasional dan faktual, dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik,
berorientasi ke masa depan, dan didukung dengan fakta-fakta yang ada

Halaman 85 dari 133


8. Bersifat berkesinambungan dan estimasi, dibuat sebagai persiapan untuk aktivitas-aktivitas
yang berkelanjutan, serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi mendatang
9. Bersifat preparasi dan fleksibel, dibuat sebagai persiapan yaitu pedoman untuk aktivitas-
aktivitas yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi
10. Bersifat operasional, dibuat sesederhana mungkin, terperinci, dan dapat dilaksanakan

Halaman 86 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Sistem Pengolahan Produk
Sekolah : SMK PGRI CEPU Makanan Internasional
Kelas / Semester : XI / 4 Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.7 Menganalisis sistem pengolahan makanan 4.7 Mengolah makanan internasional dari bahan
internasional dari bahan pangan nabati dan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya
hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
oleh daerah setempat
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menganalisis sistem pengolahan serta melaksanakan pengolahan produk makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewanisesuai dengan yang dicontohkan (KD 3.7 dan 4.7)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penyusunan langkah-langkah produksi
tentang teknik produksi makanan internasional. salah satu jenis makanan internasional.
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai teknik  Melakukan pembuatan produk makanan
yang digunakan dalam pembuatan produk internasional beserta rencana pengemasannya.
makanan internasional.
 Menganalisis persiapan dan perhitungan proses
produksi.
Pertemuan 3
 Melakukan kegiatan lanjutan dari pembuatan produk makanan internasional dari bahan pangan nabati dan
hewani setempat beserta pengemasannya.
 Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan dalam
pembelajaran.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menyimpulkan dengan baik membuat contoh produk
sistem pengolahan produk makanan internasional
makanan internasional. dengan baik.
b. Diberikan tes tertulis untuk b. Diberikan tes tertulis untuk
mengukur pengetahuan siswa, mengukur keterampilan siswa,
mampu menyimpulkan dengan mampu membuat contoh
baik sistem pengolahan produk produk makanan internasional
makanan internasional. dengan baik.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 87 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Sebagai hasil dari suatu proses produksi, produk memiliki sifat-sifat fisik dan kimiawi. Apa
maksud dari hal tersebut?
2) Apa yang dimaksud dengan produksi atau proses produksi?
3) Dalam merencanakan suatu proses produksi salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan adalah merencanakan produksi. Jelaskan secara singkat maksud dari
merencanakan produksi terebut!
4) Terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu produk. Apa
saja ketiga hal yang dimaksud tersebut?
5) Dalam menentukan produk yang akan dibuat terdapat prinsip "market-pull" dan "technology-
push". Apa perbedaan dari keduanya?
6) Pertimbangan apa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana produksi?
Sebutkan empat saja diantaranya!
7) Apa saja tiga langkah penting dalam menyusun proses produksi?
8) Apa saja karakteristik dari proses produksi terbatas?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Produk itu dihasilkan dari pengubahan secara fisik maupun kimiawi sehingga dapat dirasakan
oleh panca indera
2) Setiap kegiatan yang ditunjukan untuk menciptakan atau menambah nilai suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan
3) Merencanakan produksi berarti bagaimana cara kegiatan produksi akan dilaksanakan untuk
menghasilkan produk yang telah direncanakan
4) Produk apa yang akan dibuat, berapa banyak volume produksinya, dan berapa macam
kombinasi produk yang akan dibuat
5) Market-pull berarti memproduksi barang yang bisa dijual, dalam hal ini untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Technology-push berarti menjual barang yang bisa diproduksi, dalam
hal ini menciptakan kebutuhan masyarakat.
6) Kemungkinan jawaban adalah empat dari enam hal berikut ini:
a. Ketersediaan bahan baku, bahan penolong, serta tenaga kerja
b. Skala produksi yang akan dilaksanakan
c. Jika melibatkan mesin, berapa besar kapasitas produksi yang dimiliki
d. Apakah jumlah fasilitas mesin sudah memadai jika terjadi penambahan kapasitas
produksi
e. Berapa jumlah produksi barang yang dibutuhkan selama kurun waktu tertentu
f. Berapa lama proses produksi akan dilaksanakan
7) Melakukan studi kelayakan finansial, membuat produk pendahuluan, dan menetapkan skala
produksi.
8) Proses produksi dilaksanakan berdasarkan atas pesanan, barang yang diproduksi tidak
tersedia bebas di pasaran, dan perusahaan tidak perlu melakukan persediaan barang
3. Pedoman Penskoran:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 5 x 8 = 40
Halaman 88 dari 133
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Hard Skill:
Buatlah sebuah produk makanan awetan dari bahan pangan hewani, dengan mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
 Bisa berupa makanan awetan basah ataupun kering
 Bisa berupa produk jadi atau pun setengah jadi
 Desain sederhana dan unik
 Pemakaian warna alami sangat dianjurkan.
 Kemasan menarik dan ramah lingkungan
 Dapat diproduksi secara massal
2. Pedoman Penskoran

FORMAT PENILAIAN PRODUK


Mata Pelajaran : PKWU
Nama Proyek : ................................
Nama Peserta Didik : ................................ Kelas : .............................

Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Perencanaan:
d. Penggalian gagasan

e. Pengembangan gagasan
f. Desain produk
2. Peoses pembuatan:
d. Persiapan alat dan bahan

e. Teknik pengolahan
f. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Hasil produk:
d. Tampilan

e. Fungsi
f. Estetika
Skor Maksimal 12
3. Perhitungan Nilai Akhir

Halaman 89 dari 133


 Nilai KKM = 70
 Skor Maksimal = 3 x 4 = 12
 Nilai Keterampilan (Produk):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang
Diamati
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

No Nama Siswa (maks. 5)Disiplin Jumlah Nilai Sikap


Predikat
Skor Sosial

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 90 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: SISTEM PENGOLAHAN KULINER


MANCA NEGARA
Sasaran:
 Dapat mengenali beberapa bumbu khas masakan oriental meliputi bahan dasar serta
kegunaannya dalam masakan
 Dapat mengenali bumbu herbal pada masakan kontinental serta kegunaannya
 Dapat membuat salah satu masakan manca negara, baik jenis appetizer, main course, maupun
dessert dengan menggunakan bahan nabati dan hewani dari wilayah setempat

Pendahuluan
Makanan internasional merupakan makanan khas yang berasal dari suatu negara dengan citarasa yang
diterima oleh masyarakat negara itu, serta karakteristik makanannya mencerminkan karakter dari
masyarakat negara yang bersangkutan.
Makanan internasional terbagi dalam dua kategori, yaitu makanan kontinental dan makanan oriental.
Kategori yang pertama berasal dari negara-negara yang memiliki dataran luas seperti nagara-negara di
kawasan eropa, amerika dan australia. Sedangkan kategori yang kedua berasal dari negara-negara
kepulauan seperti indonesia, jepang, korea, serta negara-negara kawasan timur tengah.

Bumbu Khas Masakan Oriental


1. Minyak Wijen

Minyak wijen merupakan minyak nabati yang terbuat dari esktraksi biji wijen. Di pasaran, tersedia
dua jenis minyak wijen, yaitu minyak wijen mentah dan minyak wijen sangrai. Minyak wijen
mentah memiliki warna bening dan berbau mentah. Sedangkan minyak wijen sangrai memiliki
warna yang lebih keruh atau gelap, tapi baunya lebih harum.
Minyak ini punya aroma dan rasa khas sehingga biasa digunakan sebagai penguat rasa pada
berbagai masakan oriental. Selain ditambahkan terakhir sebelum masakan diangkat, minyak wijen
juga sering dicampurkan dalam bumbu rendaman (marinasi) daging sebelum dimasak.Nasi
goreng, kwetiau siram, yakiniku, dan ayam lada hitam adalah masakan yang menggunakan
minyak wijen.
2. Saus Tiram

Halaman 91 dari 133


Saus yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga anda. Saus tiram terbuat dari tiram rebus
yang dikeringkan, lalu dikentalkan menjadi saus bersama aneka bumbu lainnya. Tekstur dari saus
tiram ini kental berwarna kehitaman dengan rasa yang asin dan gurih yang kuat. Saus tiram paling
cocok diolah bersama aneka tumisan oriental seperti capcay, tumis kangkung, sapo tahu, serta
tumisan seafood seperti kepiting, cumi, dan kerang.

3. Kecap Asin

Soy sauce atau yang kita kenal sebagai kecap asin juga termasuk ke dalam bumbu khas oriental.
Kecap asin terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi dalam air garam dengan jumlah yang
banyak selama berbulan-bulan lamanya. Warna dari kecap asin ini cokelat tua dengan aroma yang
khas. Sedangkan untuk teksturnya sendiri cair seperti air. Karena rasanya yang asin, kecap asin
sering digunakan sebagai penambah rasa dalam aneka masakan seperti shabu shabu, teriyaki,
dan kwetiau kuah.
4. Cuka Beras
Cuka beras atau rice vinegar merupakan salah satu jenis cuka yang terbuat dari fermentasi beras
ketan. Aroma dan rasa cuka beras jauh lebih ringan dibanding jenis cuka lainnya.

Halaman 92 dari 133


Teksturnya cair, sedangkan untuk warnanya tergantung dari jenis cuka beras. Untuk white rice
vinegar warnanya putih kekuningan dengan aroma dan rasa paling ringan, brown rice
vinegarberwarna cokelat gelap yang lebih kaya akan rasa dan nutrisi, black rice vinegar berwarna
cokelat pekat kehitaman dengan rasa dan aroma yang pekat dan sedikit bau asap, red rice
vinegar berwarna kuning kemerahan dengan rasa yang asam-manis-getir-asin, dan seasoned rice
vinegar yang merupakan campuran dari white rice vinegar dengan tambahan gula, garam dan
MSG.
Red rice vinegar ini adalah jenis yang paling banyak kita jumpai dan lebih dikenal dengan sebutan
arak masak, arak merah, atau angciu. Masakan yang menggunakan angciu ini seperti nasi
goreng, capcay, dan sapi lada hitam.
5. Tausi

Jika tidak suka dengan rasa dan aroma tauco yang kuat, maka bisa menjadikan tausi sebagai
alternatif pengganti. Rasa tausi hampir mirip dengan tauco, hanya saja sedikit lebih ringan. Tausi
terbuat dari fermentasi kedelai hitam dan biasanya dijual dalam bentuk utuh bersama cairannya
didalam kemasan botol dan memiliki rasa yang asin. Masakan yang cocok dimasak bersama tausi
adalah aneka tumisan seperti ikan cah tausi, tahu masak tausi, dan mapo tofu.
6. Saus Hoisin
Saus hoisin atau saus hoixian biasanya digunakan untuk merendam daging sebelum dipanggang.
Terbuat dari kedelai fermentasi yang dicampur bersama beras merah, bawang putih, bubuk
ngohiong, biji pekak, cuka, cabai, garam, dan gula. Warna dari saus hoisin ini cokelat tua dengan
rasa cenderung manis dan agak pedas. Masakan dengan saus hoisin seperti ayam saus hoisin,
charsiu, dan ayam kungpao.

Halaman 93 dari 133


7. Ngohiong
Ngohiong termasuk kedalam bumbu bubuk berwarna merah kecokelatan yang terbuat dari
campuran lima rempah yaitu kayu manis, cengkeh, adas, merica, dan pekak. Rasa yang dihasilkan
sangat unik yaitu perpaduan antara manis, asam, pedas, pahit, dan asin.

Aromanya pun sangat harum dan khas. Ngohiong sering digunakan untuk membumbui ayam dan
daging, serta sering dijadikan sebagai penyedap rasa di dalam masakan oriental. Sajian khas yang
menggunakan bumbu ini yaitu daging giling yang dibalut kulit tahu tipis untuk kemudian dikukus
dan digoreng.
8. Angkak

Angkak adalah beras merah yang cukup populer di Asia dan memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Sebenarnya, angkak berasal dari beras putih yang difermentasi oleh jamur sehingga
menghasilkan warna merah keunguan yang pekat.
Angkak berbentuk bulir-bulir padi utuh dan sering digunakan sebagai pengawet makanan,
pewarna makanan, campuran rempah pada masakan, juga sering dijadikan sebagai bahan anggur
beras. Contoh sajian yang menggunakan bumbu ini seperti ayam angkak, charsiu, dan bebek
panggang.

Halaman 94 dari 133


9. Saus Plum

Saus plum merupakan saus kental yang terbuat dari campuran buah plum, cuka, rempah-rempah,
gula, dan aprikot. Teksturnya sangat kental menyerupai selai dengan rasa yang manis. sedangkan
untuk warnanya cokelat tua kemerahan. Biasanya, saus plum digunakan sebagai saus pelengkap
dalam hidangan bebek peking. Itulah sebabnya saus plum juga disebut dengan nama duck
sauce atau saus bebek. Meski begitu, saus plum juga seirng digunakan untuk campuran masakan
lain seperti ayam dan tahu.

Aneka Jenis Rempah-Rempah Khas Makanan Barat


1. Peterseli atau Parsley

Kita mungkin sering melihat daun hijau yang biasa dijadikan garnish diatas masakan yang sudah
jadi. Itulah yang disebut daun peterseli atau parsley. Ternyata, daun ini merupakan salah satu
jenis rempah yang menjadi rempah khas orang Barat. Daun ini memiliki aroma ringan, tidak
seperti daun mint. Selain sebagai garnish, peterseli biasanya digunakan untuk campuran salad
atau masakan Eropa lainnya.
2. Basil

Halaman 95 dari 133


 
Kalau daun yang satu ini mirip dengan daun kemangi. Aroma dan rasanya segar banget. Kalau di
pasaran tersedia basil dalam bentuk masih segar maupun kering. Biasanya daun ini dijadikan
tambahan dalam masakan pasta, sup, salad, ikan, ayam, dan lain-lain.
3. Mint

Daun mint punya aroma wangi dan segar, seperti permen-permen mint yang biasa kita
makan, ladies. Rasa dingin dan segar dari daun mint ini ternyata berasal dari kandungan senyawa
mentol. Biasanya daun mint hanya dijadikan garnish untuk sajian makanan manis atau bisa juga
dijadikan teh.
4. Tarragon

Asing ya namanya? Sebagian orang juga pasti baru tahu ada herbs western yang namanya
tarragon. Bentuk daunnya panjang-panjang, mirip kayak kangkung. Baunya juga tajam dan
khas banget. Daun ini dipercaya bisa meningkatkan cita rasa semua jenis masakan, mulai dari
olahan telur bahkan seafood. Orang Barat juga suka mencincang-cincang daun tarragon untuk
dicampur ke dalam mayones supaya rasanya lebih nikmat.
5. Rosemary

Halaman 96 dari 133


Aroma rosemary sangat khas, sehingga dengan menggunakannya sedikit saja bau makanan
seperti kambing atau amis ikan akan berkurang. Rosemary bisa digunakan dalam bentuk serbuk
atau segar. Selain untuk kambing dan ikan, rosemary juga bisa untuk hidangan bebek, ayam, dan
kalkun yang di BBQ.
6. Oregano

Hmm, kalau kalian penggemar pizza pasti sudah sering menyantap oregano ya. Soalnya oregano
ini merupakan ciri khas topping pizza. Selain buat pizza, oregano juga banyak disajikan dengan
makanan Italia lainnya seperti pasta, sup, salad, dan steak. Kalau di pasaran biasa dijual dalam
bentuk bubuk kering atau masih segar.
7. Dill

Daun ini berbentuk panjang dan halus-halus. Aromanya dipercaya bisa menghilangkan bau amis
pada masakan seafood. Selain untuk seafood, dill juga biasa digunakan untuk membuat acar,
salad, dan sup. Aroma dill akan menguarkan aroma lebih kuat kalau kamu menggunakannya
dalam kondisi segar.
8. Thyme

Bentuknya mirip-mirip kayak parsley. Jadi, daun thyme memang banyak digunakan untuk bumbu
ketika memanggang daging seperti ayam, sapi, atau seafood. Caranya dengan merendam bahan
masakan ke dalam bumbu cair yang sudah diberi tambahan larutan thyme dan bumbu-bumbu
lainnya. Gunakan thyme juga saat membuat kaldu ya agar aromanya bisa lebih harum.
Halaman 97 dari 133
9. Marjoram

Marjoram ini bentuknya mirip seperti oregano. Cuma kalau marjoram punya daun yang lebih
lebar. Biasanya marjoram digunakan untuk campuran saus tomat dan sup. Tanaman marjoram
dipercaya berasal dari Mediterania. Kamu harus ke supermarket besar dan ke bagian bumbu-
bumbu khas Eropa untuk mendapatkan marjoram ini. Biasanya marjoram dijual dalam kemasan
botol dan sudah kering.
10. Saffron

Kalau di Indonesia biasa pakai kunyit, di luar negeri ada nih pewarna kuning alami yang bernama
saffron. Bentuknya seperti benang-benang, kering, dan berwarna merah. Baunya juga
khas banget. Biasanya saffron ini dijual dengan harga yang mahal. Saffron sendiri sebenarnya
adalah sari bunga crocus, yakni salah satu bunga yang ada di Yunani.

Contoh Pembuatan Hot Appetizer dalam Masakan Kontinental


1. Onion Rings
Onion rings adalah salah satu masakan Hot Appetizer karena masakan ini cocok dimakan selagi
hangat dan rasanya yang enak. Serta pengolahanya yang mudah dibuat.
Bahan-bahan:
 2 buah Onion (Bawang bombay)
 1 bungkus Tepung Bumbu Kentaky (Kobe/Sasa)
 120 ml Air matang
 Sck Minyak goreng
 Sck Sauce sambal (sebagai pelengkap)
 Sck Parsley/peterseli (sebagai garnish)
Langkah:
a. Kupas Bawang bombay terlebih dahulu
b. Potong Bawang bombay dengan potongan melingkar.lalu tekan lapisan Bawang bombay
sampai terpisah semua (jangan sampai rusak/terputus)
c. Buat adonan tepung basah dengan campuran 4 sdm tepung dan 120 ml air
Halaman 98 dari 133
d. Tuang sisa tepung tadi di atas piring
e. Masukan Bawang bombay yang telah di potong tadi ke dalam tepung basah
f. Lalu letakan diatas tepung kering dan balurkan Bawang bombay satu per satu hingga rata
g. Kemudian Goreng dengan minyak panas sampai matang dan warnanya berubah kuning ke
emasan lalu tiriskan
h. Dan sajikan dengan sauce sambal dan beri garnish

Contoh Pembuatan Masakan Oriental


Sushi merupakan makanan khas jepang yang terkenal dan disukai banyak orang. Rasanya yang khas
apalagi ditunjang dengan presentasinya yang indah, ada yang roll ataupun nigiri. Porsinya yang kecil
membuat sushi cocok dijadikan menu santapan ataupun camilan.
1. Sushi Jepang
a. Bahan untuk Membuat Sushi Jepang
Berikut ini bahan yang dibutuhkan untuk membuat sushi Poke Joobu:
 350 gram beras cuci dengan air dingin
 1 genggam beras ketan
 600 ml air
 1 buah telur ayam dadar
 5 lembar daging asap
 1/2 sendok makan cuka beras
 1/2 sendok makan gula pasir
 1 sendok teh garam
 1 buat ketimun potong memanjang
 1 buah wortel, potong memanjang
 2 buah jamur, iris
 Kecap asin secukupnya
 Minyak goreng secukupnya
 Nori untuk membungkus sushi

b. Cara Membuat
Berikut ini proses membuat sushi Joobu Poke:
 Rebus sebentar wortel dan jamur, hanya agar layu. Tiriskan wortel dan jamur. Letakkan di
mangkuk bersama ketimun dan tuangkan 2 sendok makan kecap asin. Aduk rata. Sisihkan
 Goreng daging asap hingga kering, angkat dan tiriskan
 Dadar telur dengan minyak sedikit, lipat sebanyak dua kali sehinga telur agak tebal masak
hingga telur dadar matang. Tiriskan.
 Potong-potong telur dan daging asap memanjang seukuran sayuran. Sisihkan
 Masak campuran nasi dan ketan di rice cooker hingga matang.
 Campurkan cuka beras, gula dan garam dalam mangkok kecil.
 Tuang nasi dalam keadaan panas ke dalam mangkok besar lalu perlahan tambahkan
campuran cuka beras sambil diaduk hingga uap nasi hilang dan bertekstur lebih lembab
dan menggumpal.
 Siapkan makisu atau sushi mat yaitu anyaman bambu seperti tikar mini untuk menggulung
sushi, taruh selembar nori diatasnya.
 Letakkan dua gumpalan nasi sushi di salah satu ujung nori, ratakan hingga nasi memenuhi
permukaan nori.
 Taruh irisan sayur, telur dan daging asap diatas nasi, rapikan.
 Gulung sushi dengan menekuk sushi mat, tekan nasi selama menggulung agar sushi padat.
 Potong-potong sushi dengan ukuran 1½ cm. Lakukan hingga bahan habis.
Halaman 99 dari 133
 Sajikan dengan dicelupkan kedalam kecap asin, mayonaise atau wasabi.
c. Tips dan Trik Membuat Sushi untuk Pemula dan Pengganti Bahan untuk Sushi
Berikut ini tips serta trik dalam membuat sushi Poke Joobu:
 Cuci beras menggunakan air dingin agar vitamin dalam beras yang larut dalam air tidak
banyak terbuang
 Karena beras jepang lebih lengket disebabkan kadar amilosanya yang lebih tinggi dari
beras lokal maka perbandingan jika memakai beras lokal,sebaiknya dicampur dengan
beras ketan. Jadi, komposisinya untuk 1 kg beras harus ditambah 1 ons beras ketan.
 Untuk menambah kepulenan nasi bisa juga ditambahkan agar-agar putih ketika memasak
nasi.
 Sebenarnya ada beras khusus membuat sushi, yang kita tahu adalah sushi rice merek
sunrice yang berbentuk bulat-bulat.
 Pastikan daging dan telur kadar minyak nya sudah kecil (kering) dengan cara menyerap
minyak dengan tisu agar tidak mengganggu proses ketika menggulung dan memotong
sushi
 Cuka beras atau Rice vinegar bisa diganti dengan perasan lemon yang ditambahkan sedikit
gula dan garam.
 Sushi mat bisa di beli di supermarket bahan makanan Jepang atau toko bahan makanan
Jepang dan Korea bisa juga diganti dengan tatakan piring untuk meja makan yang terbuat
dari anyaman bambu atau lidi.
 Ketika proses menggulung jangan sekaligus menaruh banyak nasi ke nori, karena jika nori
terkena nasi panas menjadi sulit diatur

MATERI 2: PROSES PRODUKSI

Definisi Produksi
Produksi atau proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang dengan menggunakan faktor-faktor produksi agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan
sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen
Faktor-faktor produksi:
 Tenaga kerja
 Mesin dan peralatan
Halaman 100 dari 133
 Bahan baku
 Biaya

Kebutuhan Proses Produksi


6. Bahan baku
7. Tenaga kerja
8. Mesin/peralatan
9. Lokasi
10. Biaya

Bahan Baku
4. Kategori bahan baku
a. Bahan baku langsung
Bahan yang digunakan dalam proses produksi dan terikat atau menjadi bagian dalam
produk
b. Bahan baku tak langsung
Bahan yang bukan atau tidak menjadi bagian dalam produk, namun sangat diperlukan
untuk mendukung produksi
5. Persyaratan bahan baku
e. Berkualitas baik
f. Mudah diperoleh
g. Mudah diolah
h. Harganya relatif murah
6. Penyediaan bahan baku
c. Mengandalkan pemasok
d. Menyediakan sendiri
Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan lebih efisien dibandingkan
dengan pengadaan bahan yang bersumber dari pemasok?
Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran setiap saat dan bagaimana
keandalan pemasok dalam menyediakannya?

Tenaga Kerja
Dalam arti luas, tenaga kerja adalah orang yang sudah menduduki usia kerja dan mampu untuk bekerja,
sedangkan dalam arti sempit, tenaga kerja adalah orang yang memberikan andil dalam suatu proses
produksi. Dalam pengertian sempit inilah tenaga kerja dipandang sebagai modal intelektual (intelectual
capital) bagi perusahaan
3. Tenaga kerja upahan
Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, yang masing-masing pihak
memiliki hak dan kewajiban
d. Tenaga kerja tetap
Memperoleh upah secara tetap
e. Tenaga kerja tidak tetap

Halaman 101 dari 133


Upah diberikan hanya selama mereka menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
perjajian
f. Tenaga kerja borongan
Upah diberikan setelah menyelesaikan pekerjaan dalam volume tertentu yang mampu
diselesaikan dalam batas waktu tertentu
4. Tenaga kerja keluarga
Tenaga kerja yang berasal dari kalangan keluarga dan biasanya secara formal tidak diberi upah

Mesin dan Peralatan


Mesin dan peralatan yang digunakan dalam suatu proses produksi memiliki peran yang cukup besar
dalam menghasilkan produk, baik dalam hal kuantitas, kualitas, maupun kontinyuitasnya
Konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan adalah adanya beban biaya penyusutan yang harus
ditanggung oleh perusahaan meskipun mesin dan peralatan tersebut kurang/tidak mendukung dalam
menghasilkan produk

Lokasi Produksi
Lokasi produksi menunjukkan dimana tempat proses produksi dilaksanakan

Biaya Produksi
3. Biaya menurut perilakunya
a. Biaya tetap, besar-kecilnya tidak bergantung kepada volume produksi dan dalam periole
tertentu jumlahya tetap
b. Biaya tidak tetap, dalam periode tertentu besar-kecilnya dapat berubah tergantung pada
tingkat produksi yang dihasilkan
4. Biaya menurut jenisnya
a. Biaya langsung, merupakan biaya yang langsung terikat atau menjadi bagian pokok dari
produk yang dihasilkan
b. Biaya tak langsung, merupakan biaya yang secara tidak digunakan untuk menghasilkan
produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok dari produk yang dihasilkan
c. Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
administrasi kantor perusahaan dan umum

Jenis-Jenis Proses Produksi


3. Proses produksi berkesinambungan
Arus masukan berlangsung terus melalui sistem produksi yang telah distandarisasi untuk
menghasilkan produk yang seragam. Bentuk produk yang dihasilkan bersifat standar dan tidak
tergantung pada spesifikasi pemesan. Tujuan produksi umumnya untuk persediaan kemudian
dipasarkan
4. Proses produksi terputus-putus
Biasanya menghasilkan produk yang berbeda-beda, prosedur yang berbeda-beda dan bahkan
kadang dengan masukan yang berbeda-beda. Bentuk produknya disesuaikan dengan pesanan
konsumen. Tujuan produksi adalah untuk melayani pesanan konsumen
Halaman 102 dari 133
Pengendalian dalam Proses Produksi
5. Pengendalian pembelian
Agar pembelian yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan proses produksi lebih efisien
(hemat biaya).
Dalam pengendalian pembelian ini melibatkan beberapa faktor yang saling terkait, yaitu
kuantitas, kualitas, harga, waktu dan pelayanan
6. Pengendalian persediaan
Perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan dapat dikendalikan
7. Pengendalian proses
Agar proses produksi dapat berjalan lancar, tepat waktu dan menghasilkan produk dalam
kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan yang direncanakan
8. Pengendalian mutu
Dilakukan pada setiap tahapan proses yang bertujuan untuk mencegah adanya penyimpangan
terhadap standar kualitas produk yang telah ditetapkan (quality control)

MATERI 3: MERENCANAKAN PROSES PRODUKSI

Pendahuluan
Terdapat dua tahapan dalam merencanakan sebuah proses produksi:
 Merencanakan produk yang akan dibuat
 Merencanakan proses produksinya

Merencanakan Produk yang akan Dibuat


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah produk:
 Produk yang akan dibuat?
 Berapa volume produk yang akan dibuat?
 Berapa macam kombinasi produk?
4. Produk Apa yang akan dibuat
c. Merencanakan produk karena tarikan pasar (Market Pull)
Merencanakan produk karena tarikan pasar (market pull) berarti membuat apa yang bisa
dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar
d. Merencanakan Produk karena dorongan teknologi (Technology Push)
Merencanakan produk karena dorongan teknologi (technology push) berarti menjual apa
yang bisa dibuat untuk menciptakan kebutuhan pasar
5. Berapa volume produk yang akan dibuat

6. Berapa macam kombinasi produk

Halaman 103 dari 133


Misalnya akan dibuat produk jenis X dan jenis Y tapi bahan bakunya terbatas, maka perlu
dihitung secara cermat berapa produk jenis X akan dibuat dan berapa untuk produk jenis Y
sesuai dengan beberapa pertimbangan

Merencanakan Proses Produksi


Inti dari merencanakan proses produksi adalah bagaimana kegiatan pembuatan poduk yang telah
dirancang akan dilaksanakan. Langkah-langkah dalam merencanakan proses produksi:
4. Lakukan studi kelayakan secara finansial
Supaya diperoleh kepastian bahwa rencana proses produksi yang akan dilaksanakan memiliki
kelayakan secara finansial, terutama kejelasan berapa lama bisnis akan balik-modal
5. Buatlah desain pendahuluan untuk produk
Tahapa dalam membuat desain pendahuluan untuk produk:
f. Tentukan bentuk atau fungsi produk
g. Pilih bahan-bahan yang akan digunakan
h. Adakah peluang mendiversifikasi produk
i. Lakukan pengujian terhadap desain pendahuluan
j. Tetapkan desain akhir untuk produk
6. Tentukan skala produksinya
Skala produksi sangat bergantung kepada ketersediaan modal, sebab ketersediaan modal akan
mempengaruhi:
 Jumlah produk yang bisa dibuat
 Besarnya anggaran yang dibutuhkan
 Jumlah orang yang akan dipekerjakan
 Peralatan yang perlu disediakan
 Kecukupan persediaan bahan baku
 Lamanya proses produksi akan dilaksanakan

Halaman 104 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Perhitungan BEP pada Usaha
Sekolah : SMK PGRI CEPU Produk Makanan Internasional
Kelas / Semester : XI / 4 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.8 Memahami perhitungan titik impas (Break Even 4.8 Menghitung titik impas (Break Even Point)
Point) usaha pengolahan makanan internasional usaha pengolahan makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan serta melakukan perhitungan impas usaha pada usaha produk makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan hewani seperti yang dicontohkan (KD 3.8 dan 4.8)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penghitungan BEP pada usaha produk
tentang perhitungan BEP pada usaha produk makanan internasional.
makanan internasional.  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
 Mendiskusikan dalam kelompok, cara melakukan didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
perhitungan BEP serta penetapan balik-modal dalam pembelajaran.
usaha khususnya pada usaha produk makanan
internasional.
 Menganalisis balik-modal usaha berdasarkan
perhitungan BEP pada usaha produk makanan
internasional.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan perhitungan BEP menghitung BEP dengan
dengan cermat pada usaha cermat pada usaha produk
produk makanan internasional. makanan internasional.
b. Diberikan tes tertulis untuk b. Diberikan tes tertulis untuk
mengukur pengetahuan siswa, mengukur keterampilan siswa,
mampu menjabarkan mampu menghitung BEP
perhitungan BEP dengan cermat dengan cermat pada usaha
khususnya pada usaha produk produk makanan
makanan internasional. internasional.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 105 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Apakah biaya pokok produksi dengan harga pokok produksi? Berikan alasan dari jawabanmu!
2) Apa sebenarnya biaya overhead pabrik, dan apa contoh yang bisa kamu berikan untuk biaya
tersebut?
3) Bagaimana kamu bisa jelaskan perbedaan full costing dan variable costing dalam perhitungan
biaya pokok produksi?
4) Berikan contoh sederhana perhitungan biaya pokok produksi pada sebuah bisnis kuliner
awetan nabati!
5) Mengapa dikatakan bahwa perhitungan biaya pokok produksi bermanfaat sebagai alat
pemantau realisasi biaya produksi?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Tidak sama karena biaya pokok produksi menunjukkan akumulasi dari seluruh biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk, sedangkan
harga pokok produksi menunjukkan harga produk di tingkat distributor
2) Biaya-biaya lain dalam proses produksi, yang tidak termasuk kelompok biaya tidak tetap
3) Pada metode full costing seluruh biaya overhead pabrik ikut diperhitungkan, sebaliknya pada
metode variable costing hanya biaya overhead pabrik yang bersifat tidak tetap saja yang ikut
diperhitungkan
4) Contoh sederhana dengan metode variable costing:
 Biaya bahan baku = Rp 250.000
 Biaya tenaga kerja langsung = Rp 100.000
 Biaya overhead pabrik tidak tetap = Rp 50.000 +
 Biaya pokok produksi = Rp 400.000
5) Karena hasil perhitungan dapat dijadikan acuan realisasi dari pengeluaran-pengeluaran yang
sebenarnya
3. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Halaman 106 dari 133
Soft Skill:
 Buatlah perhitungan harga jual salah satu jenis produk makanan/minuman awetan hewani
dengan memakai 5 strategi yang ada.
2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Jumlah Nilai Sikap
Predikat
Diamati Skor Sosial
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 107 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHA


KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:
 Dapat menjelaskan manfaat dari Analisis Titik Impas Usaha (Break Even Point)
 Dapat melakukan perhitungan titik impas pada usaha kuliner manca negara

Pendahuluan
Setiap bisnis harus memiliki rencana laba jangka pendek yaitu program kerja yang telah ditetapkan oleh
manajemen untuk memperoleh laba pada setiap kali transaksi, setiap bulan, setiap triwulan, setiap
semester, atau paling lama setiap tahun.
Salah satu cara dalam merencanakan laba jangka pendek adalah dengan Analisis Titik Impas (Break Even
Point), Margin of Safety, dan Shut Down Point.

Fixed Cost dan Variable Cost dalam Produksi Usaha Kuliner Manca Negara
3. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap menunjukkan biaya-biaya yang nilainya senantiasa tetap, tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi. Contohnya gaji untuk manajer/karyawan, sewa lahan pabrik dsb.
Dalam Analisis Titik Impas, biaya tetap dihitung per bulan.
4. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Biaya tidak tetap menunjukkan biaya-biaya yang secara keseluruhan nilainya bisa berubah-ubah
karena pengaruh perubahan pada volume produksi secara proporsional. Biaya tidak tetap ini bisa
dikatakan sebagai biaya langsung yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses produksi,
contohnya pembelian bahan baku dan upah pekerja pelaksana produksi. Dalam Analisis Titik
Impas, biaya tidak tetap dihitung per unit produk.

Kapan Usaha Saya akan Mencapai Titik Impas?


Untuk menemukan jawabannya, kita perlu perhitungan berapa banyak produk harus terjual, atau
berapa rupiah pendapatan dari penjualan harus diperoleh. Komponen-komponen yang diperlukan
dalam perhitungan adalah biaya tetap per bulan, biaya tidak tetap per unit produk, dan harga jual
produk per unit.
Biaya Tetap
BEPunit =
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
BEPunit =
Harga Jual−Biaya Tetap
Jika pertanyaannya, berapa pendapatan dari penjualan yang harus diperoleh untuk dapat mencapai titik
impas? Maka perhitungannya menggunakan persamaan:

Biaya Tetap
BEPrupiah =
Margin Income Ratio
Biaya Tetap
BEPrupiah=
Biaya Tidak Tetap per unit
1−
Harga Jual per unit

Halaman 108 dari 133


Tujuan Analisis Titik Impas
4. Menemukan tingkat aktivitas bisnis dimana pendapatan akan sama besarnya dengan
pengeluaran (biaya-biaya)
5. Menunjukkan sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih
6. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat ataukah jauh dari titik
impas (break even point)

Asumsi yang Digunakan dalam Analisis Titik Impas


4. Seluruh biaya yang ada harus bisa dikategorikan dengan jelas sebagai biaya tetap dan biaya tidak
tetap
5. Produk memiliki harga jual per unit yang tetap
6. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis produk. Jika ternyata lebih dari satu
jenis produk maka harus dianggap sebagai satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap

Pendekatan Matematik pada Analisis Titik Impas


Pendekatan matematik digunakan untuk menghitung titik impas (Break Even Point), baik dalam satuan
unit maupun dalam satuan rupiah
Analisis Titik Impas dalam satuan unit:
Biaya Tetap
BEPunit =
Margin KontribusiBiaya Tetap
BEPunit =
Harga Jual per unit −Biaya Tidak Tetap per unit
Analisis titik impas dalam satuan rupiah:
Biaya Tetap
BEPrupiah=
Margin Income Ratio
Biaya Tetap
BEPrupiah=
Biaya Tidak Tetap per unit
1−
Harga
Manfaat Analisis TitikJual per unit
Impas bagi Manajemen
4. Sebagai alat perencanaan laba
5. Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan harga jual produk per unit yang tepat
6. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

Margin of Safety
Idealnya penjualan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun ada kalanya penjualan
mengalami penurunan. Seberapa besar penurunan penjualan boleh terjadi dengan tidak menyebabkan
perusahaan menderita kerugian ditunjukkan oleh Margin of Safety
Margin safety yang besar menjadikan perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan yang cukup
jauh. Semakin besar margin of safety, semakin besar pula perusahaan dapat memperoleh laba

Shut Down Point


Shut Down Point berarti titik penutupan bisnis. Selain membutuhkan informasi mengenai berapa
pendapatan penjualan minimum supaya perusahaan tidak menderita kerugian, pihak manajemen juga

Halaman 109 dari 133


membutuhkan informasi mengenai berapa jumlah penjualan minimum sehingga usaha tidak layak untuk
dilanjutkan (harus ditutup)
Suatu bisnis dikatakan tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan kembali apabila pendapatan
penjualan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai. Biaya tunai merupakan biaya yang membutuhkan
pembayaran segera dengan uang kas. Seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik dsb

Halaman 110 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Strategi Promosi Produk Makanan
Sekolah : SMK PGRI CEPU Internasional
Kelas / Semester : XI / 4 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.9 Menganalisis strategi promosi produk usaha 4.9 Menganalisis laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan internasional dari bahan pengolahan makanan internasional dari bahan
pangan nabati dan hewani pangan nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjabarkan serta melakukan strategi-strategi promosi produk makanan internasional dair
bahan pangan nabati dan hewani seperti yang dicontohkan (KD 3.9 dan 4.9)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan kegiatan pemasaran produk makanan
tentang strategi promosi, khususnya untuk produk awetan hewani secara langsung.
makanan internasional.  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
 Mendiskusikan dalam kelompok, berbagai strategi didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
yang dapat dilakukan dalam mempromosikan dalam pembelajaran.
produk makanan internasional.
 Menganalisis strategi promosi yang cocok untuk
memasarkan produk-produk makanan
internasional berdasarkan karakteristinya.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menjabarkan bentuk-bentuk memakai strategi yang sesuai
direct marketingdengan baik. dalam mempromosikan salah
b. Diberikan tes tertulis untuk satu jenis produk makanan
mengukur pengetahuan siswa, internasional.
mampu menjabarkan bentuk b. Diberikan tes tertulis untuk
direct marketing yang cocok mengukur keterampilan siswa,
untuk memasarkan produk mampu mempromosikan
makanan awetan hewani produk makanan internasional
dengan baik. dengan salah satu strategi
yang sesuai.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 111 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Mengapa dikatakan bahwa pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu bisnis?
2) Apa itu produk, dan bagaimana cara termudah untuk menentukan produk yang ingin kita
tawarkan (jual) ke pasar?
3) Apa itu harga, dan mengapa harga menjadi salah satu faktor penting dari strategi
pemasaran?
4) Apa keuntungan yang didapat oleh pelanggan dari layanan Delivery Order?
5) Apa itu promosi, dan mengapa produsen perlu melakukan promosi sebagai bagian dari
strategi pemasaran?
6) Bagaimana membedakan pemasaran dengan cara menjual langsung dan dengan cara titip-
jual?
7) Pada pemasaran dengan cara menjual langsung, mengapa waktu dan tenaga sepenuhnya
lebih terfokus ke kegiatan penjualan?
8) Pada pemasaran titip-jual, mengapa waktu dan tenaga bisa lebih difokuskan ke
pengembangan produk serta jaringan penjualan, dan apa keuntungan dari hal ini?
9) Saat ini getok tular (informasi dari mulut ke mulut) masih menjadi cara yang cukup ampuh
dalam memasarkan produk. Bagaimana kamu menjelaskan hal ini?
10) Keuntungan apa yang didapat oleh pemilik toko atau kios dari pemasaran titip-jual?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Karena lemah/kuatnya pemasaran akan berdampak langsung pada volume proses produksi
yang akan dilaksanakan
2) Semuahal yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi agar dapat memuaskan kebutuhan. Yaitu dengan membandingkan langsung
produk sejenis, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan
kekurangan dari produk itu
3) Sejumlahuang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Karena
perusahaan yang mampu dengan jitu menetapkan harga tentunya akan mendapatkan hasil
yang memuaskan
4) Pelanggan bisa berbelanja tanpa harus keluar rumah
5) Arus informasi atau persuasi (ajakan) satu arah yang sengaja dibuat untuk mengarahkan
seseorang ke tindakan pembelian
3. Pedoman Penskoran:
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 8 x 5 = 40
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian:
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
Halaman 112 dari 133
Interval Nilai Predikat
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

4. Instrumen Penilaian
Soft Skill:
 Lakukan ujicoba memasarkan secara langsung salah satu jenis produk makanan awetan
hewani di lingkungan sekitar dengan mengikuti ketentuan-ketentuan berikut ini:
o Produk boleh buatan sendiri, produk pihak lain, atau produk repacking.
o Buatlah catatan kecil tentang tanggapan-tanggapan pembeli
1. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
2. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang
Diamati
5)Kejujuran (maks.
5)Kerjasama (maks.

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

Jumlah Nilai Sikap


No Nama Siswa Predikat
Skor Sosial

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian
Halaman 113 dari 133
Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 114 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: PROMOSI PENJUALAN PRODUK KULINER


MANCA NEGARA
Sasaran:
 Dapat menjelaskan dengan tepat point-pont penting dari sebuah promosi penjualan
 Dapat menjelaskan tentang Product Motives sebagai salah salah satu dari keuntungan promosi
penjualan
 Dapat menyusun program promosi sederhana untuk suatu usaha kuliner manca negara
 Dapat memilih bentuk promosi yang paling cocok untuk usaha kuliner manca negara
 Dapat menjelaskan tentang Impulse Buying sebagai salah satu tujuan dari Sales Promotion

Pendahuluan
Promosi penjualan merupakan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan kepada konsumen yang
memuat pemberitaan, bujukan (persuasi), dan pengaruh mengenai produk yang bertujuan
meningkatkan volume penjualan dengan cara menarik minat konsumen mengambil keputusan membeli
produk tersebut.

Point Penting Promosi Penjualan


4. Promosi pada dasarnya berfungsi memberitahu konsumen, membujuk konsumen, dan
mengimbaskan keputusan membeli ke konsumen
5. Didalam promosi terjadi proses penyajian pesan-pesan kepada konsumen yang ditujukan untuk
membantu penjualan produk
6. Promosi merupakan aktivitas yang paling terlihat dan rutin dilakukan oleh pelaku bisnis

Tujuan Promosi Penjualan


6. Penampakan, memberitahu/menunjukkan konsumen akan keberadaan sebuah produk baru
7. Perhatian, menarik perhatian konsumen ke produk, atau menjaga perhatian mereka supaya
tidak berpaling ke produk pesaing
8. Pemahaman, tercapainya pemahaman pada diri konsumen ketika mereka mencerna pesan-
pesan promosi yang sampai ke mereka
9. Perubahan Sikap, terjadinya perubahan sikap konsumen terhadap produk
10. Tindakan, membangkitkan tindakan pada konsumen, yaitu membeli produk

Keuntungan Promosi Penjualan


7. Promosi dapat meningkatkan omset penjualan produk
8. Promosi dapat mengangkat produk menjadi lebih cepat terkenal
9. Promosi akan mengingatkan konsumen mengenai produk-produk yang akan mereka beli
10. Promosi bisa membentuk productmotives (bersedia membeli karena produk-produk tertentu)
11. Promosi mempercepat perputaran modal kerja perusahaan
12. Promosi dapat memperpendek piutang-piutang perusahaan

Sasaran Promosi Penjualan


Halaman 115 dari 133
• Masyarakat secara keseluruhan supaya mau membeli produk promosi
• Para calon pembeli potensial untuk produk promosi
• Para peminat produk promosi
• para pemakai produk sejenis pada saat ini
• Mereka para pelanggan setia
• Pesaing, pedagang besar, dan pengecer

Cara Menyusun Program Promosi Penjualan


7. Tentukan Besarnya Insentif. Berapa besar diskon atau harga promosi yang akan diberikan untuk
produk promosi?
8. Tentukan Syarat Partisipasi. Apa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menerima diskon?
9. Tentukan Durasi Promosi. Berapa lama masa promosi akan berlangsung?
10. Tentukan Sarana Distribusi Promosi. Apa cara yang digunakan dalam menyebarkan promosi?
11. Tentukan Waktu Tepat Promosi Dilaksanakan. Kapan kegiatan promosi akan diselenggarakan?
12. Tentukan Anggaran Promosi. Hitung seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program
promosi

Bentuk-Bentuk Promosi Penjualan


5. Personal selling
Promosi bisnis yang dilakukan secara lisan melalui pendekatan personal, misalnya penjual
mengunjungi rumah calon pembeli
6. Mass selling
Promosi bisnis dengan memanfaatkan media massa, misalnya mengiklankan produk di koran dan
radio
7. Sales promotion
Promosi bisnis yang membujuk calon pembeli dengan iming-iming suatu insentif, misalnya
menawarkan produk dengan diskon tertentu atau harga promosi. Bisa juga berupa pembagian
sampel produk, kupon, undian, stempel dagang, demo produk, dan jaminan uang kembali
Tujuan Sales Promotion:
• Menarik pelanggan baru
• Mempengaruhi orang mencoba produk
• Mendorong orang membeli lebih banyak
• Meningkatkan impulse buying
• Menyerang aktivitas promosi pesaing
8. Direct marketing
Direct marketing merupakan bentuk promosi yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan
media surat, sms, telepon, televisi, media online, dan media sosial. Biasanya memberikan
layanan Delivery Order dan Cash on Delivery
Mengapa direct selling disukai pelanggan? Konsumen menyukai bentuk promosi ini karena
alasan malas keluar rumah, lalu lintas sering macet, lahan parkir terbatas, malas mengantri di
kasir, mereka bisa belanja tanpa harus keluar rumah

Halaman 116 dari 133


MATERI 2: WADAH SAJI KULINER MANCA NEGARA

Sasaran:
 Dapat menjelaskan berbagai macam plate dan fungsinya dalam penyajian kuliner manca
negara, khususnya masakan kontinental
 Dapat menjelaskan 3 alat makan standar dalam penyajian kuliner manca negara, khususnya
masakan kontinental

Pendahuluan
Jika bersantap dengan set menu lengkap di restoran, kita pasti akan disuguhi satu paket sajian makan
lengkap mulai dari appetizer, soup, main course, tea/coffee, sampai dessert. Nah, makanan-makanan
tersebut biasanya disajikan berurutan dengan jeda waktu tertentu. Dalam hal ini kita harus mengenal
istilah table manner. Table Manner adalah adalah aturan etiket yang digunakan saat makan, serta
mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Salah satu ciri khas dari bersantap dengan
table manner adalah peralatan makan yang digunakan, termasuk plate atau wadah saji makanannya
yang sesuai dengan standar internasional.
Plate tersebut biasanya masuk ke dalam kategori chinaware atau peralatan pecah belah yang terbuat
dari keramik, porselin, atau tembikar. Kira-kira apa saja sih jenis plate yang digunakan ketika table
manner?

Berbagai Jenis Plate untuk Table Manner Masakan Kontinental


1. Dinner Plate

Dinner plate adalah piring ceper berbentuk lingkaran. Biasanya dinner plate berukuran besar


dengan diameter sekitar 26 cm. Karena memang dinner plate dibuat khusus untuk
menjadikan main course atau hidangan utama dalam table manner.
2. Dessert Plate

Meskipun namanya dessert plate, namun piring yang satu ini bisa dibilang multifungsi. Piring
berbentuk bulat ini bisa digunakan untuk menyajikan dessert, appetizer, atau sebagai
Halaman 117 dari 133
alas appetizer/dessert. Karena porsi appetizer atau dessert biasanya hanya sedikit, ukuran
dari dessert plate ini pun jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran dinner plate, yaitu
berdiameter hanya sekitar 18 cm.
3. Bnb Plate

Bnb plate merupakan singkatan dari butter and bread plate, atau sering juga disebut
sebagai side plate/quarter plate, karena selalu diletakkan di samping kiri garpu. Sesuai namanya,
bnb plate digunakan untuk menyajikan roti dan mentega ketika table manner. Bnb plate
berbentuk bulat seperti dinner plate dan dessert plate, hanya saja diameternya lebih kecil, yaitu
15 cm.
4. Soup Bowl

Nah, yang satu ini merupakan mangkuk khusus untuk sup. Mangkuk ini berbentuk cekung dan
biasa digunakan untuk menyajikan sup krim yang kental sebagai makanan pembuka.
5. Soup Cup

Jika soup bowl berfungsi untuk menghidangkan sup kental, maka soup cup ini digunakan untuk
menyajikan sup yang cair. Sup cup berbentuk seperti cangkir berdiameter 10 cm dengan dua
‘kuping’ cangkir di kiri-kanan yang berfungsi sebagai pegangan agar sup tidak tumpah.
6. Saucer

Halaman 118 dari 133


Bisa dibilang, saucer ini adalah pasangannya soup cup, karena mereka pasti digunakan secara
bersamaan. Saucer adalah tatakan berdiameter 14 cm yang digunakan sebagai tatakan atau
alas soup cup agar sup tidak terpercik ke taplak meja.
7. Fish Plate

Fish flate merupakan piring lonjong yang digunakan khusus untuk menyajikan ikan. Ukuran fish
plate ini beragam, namun biasanya cukup besar, menyesuaikan bentuk dan ukuran ikan.

Alat Makan untuk Table Manner Masakan Kontinental


Tak hanya alat saji saja yang harus diperhatikan ketika melakukan table manner, keberadaan alat makan
juga sangat penting. Pasti tidak bisa membayangkan bagaimana repotnya makan sup tanpa sendok, atau
makan steak tanpa garpu dan pisau. Peralatan makan ala table manner ini berbeda ya dengan peralatan
makan kita sehari-hari di rumah. Misalnya untuk sendok dan garpu saja, akan berbeda untuk tiap jenis
makanan. Nah, apa saja peralatan makan yang digunakan dalam table manner? Berikut informasinya
untuk anda.
1. Spoon
Spoon atau sendok merupakan alat makan yang sangat penting ketika table manner. Spoonbisa
membantu anda mengambil makanan yang lunak dan berkuah. Jenis spoon dalam table
manner antara lain berikut.
a. Soup spoon

Soup spoon merupakan sendok khusus untuk sup. Karena digunakan untuk menyendok
makanan cair, maka soup spoon dibuat dengan bentuk bulat besar dan cekung agar kuah sup
lebih mudah diambil.
b. Dinner spoon
Kalau yang ini biasa digunakan untuk menyendok makanan utama atau main course seperti
nasi dan lauknya di dinner plate. Ukuran dinner spoon ini lebih kecil dibanding soup
spoon dan bentuknya pun cenderung lonjong, seperti sendok makan pada umumnya.

Halaman 119 dari 133


c. Dessert spoon

Dessert spoon adalah sendok yang digunakan untuk menyendok aneka dessert lembut
seperti puding, dan lain-lain. Dessert spoon memiliki ukuran yang jauh lebih kecil
dibanding soup spoon dan dinner spoon.
d. Coffee or tea spoon
Coffee or tea spoon berfungsi untuk mengaduk gula pada teh atau kopi. Ukuran sendok ini
paling kecil di antara yang lainnya. Karena memang fungsinya hanya untuk mengaduk saja.
2. Fork
Sama seperti sendok, garpu yang digunakan dalam table manner pun ada beberapa jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Dinner fork
Dinner fork adalah garpu yang digunakan untuk mengambil makanan utama di piring anda.
Ukuran dinner fork ini besar dan biasanya terdapat 3 gigi untuk memudahkan anda
mengambil makanan.
b. Dessert fork
Ini adalah garpu khusus untuk mengambil dessert seperti cake, puding, dan lainnya. Berbeda
dari dinner fork, dessert fork ini memiliki 4 gigi dan ukurannya pun jauh lebih kecil
dibanding dinner fork.
c. Steak fork

Meskipun sudah ada dinner fork, tapi anda membutuhkan garpu yang berbeda untuk
menikmati steak. Steak fork ini memiliki 2 gigi tajam yang memudahkan anda saat menusuk
daging.
d. Fish fork

Halaman 120 dari 133


Untuk ikan, anda juga memerlukan garpu yang berbeda. Fish fork memiliki 4 gigi kecil yang
terbagi ke dalam dua bagian. Fungsi dari gigi tersebut adalah untuk memisahkan bagian
daging ikan dari duri.
3. Cutlery
Cutlery atau pisau potong terbagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.
a. Dinner knife
Dinner knife memiliki ujung yang tumpul dan berukuran besar. Dinner knife umumnya
digunakan untuk menyisihkan makanan di piring anda.
b. Steak knife

Karena fungsinya untuk memotong daging, maka steak knife lebih tajam dengan ujung yang
runcing. Hal tersebut akan memudahkan anda saat memotong daging.
c. Butter knife
Sesuai namanya, butter knife memiliki fungsi untuk mengambil mentega dan
mengoleskannya pada roti. Karena hanya difungsikan untuk mengoles saja, butter
knife didesain dengan ujung tumpul. Ukurannya pun kecil.

MATERI 3: STRATEGI PROMOSI PENJUALAN PRODUK


KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:

Halaman 121 dari 133


 Dapat menjelaskan dengan tepat perbedaan antara konsumen, retailer, grosir, dan distributor
sebagai mata rantai pemasaran sebuah produk kuliner manca negara
 Dapat menjelaskan karakteristik-karakteristik dari strategi promosi penjualan
 Dapat membedakan antara pembeli marjinal, pembeli potensial, dan pembeli setia
 Dapat memilih cara yang tepat dalam meningkatkan pembeli potensial ketika melakukan
promosi penjualan
 Dapat melakukan diskriminasi terhadap konsumen dalam promosi penjualan
 Dapat memilih salah satu kegiatan promosi yang tepat untuk promosi penjualan produk kuliner
manca negara

Definisi Strategi Promosi Penjualan


Strategi promosi penjualan adalah perencanaan atau kegiatan penjualan dari sebuah perusahaan agar
dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Konsumen, Retailer, Grosir, dan Distributor


5. Konsumen
Konsumen adalah mereka para pemakai barang yang tersedia di masyarakat untuk kepentingan
diri sendiri dan tidak untuk diperdagangkan. Dapat dikatakan bahwa konsumen menjadi tujuan
akhir dari sebuah produk.
6. Pengecer (Retailer)
Konsumen yang membeli produk namun bukan untuk dipakai sendiri melainkan untuk dijual
kembali kepada konsumen akhir dengan mengharapkan laba. Para retailer umumnya
mendapatkan harga khusus retailer karena membeli barang dalam jumlah banyak. Pada
umumnya retailer mendapatkan atau membeli produk dari grosir.
7. Grosir
Para grosir tidak melayani pembelian produk secara eceran kepada konsumen akhir. Mereka
hanya melayani pembelian produk dalam jumlah banyak kepada para retailer, agen, maupun
sesama grosir.
8. Distributor
Para grosir mendapatkan barang dalam jumlah banyak dari para perantara penyaluran produk
dari pabrikan yang disebut distributor. Jadi, setelah barang diproduksi oleh pabrik, maka produk
akan dikirimkan/dijual ke distributor. Dalam hal ini tugas dari distributor adalah:
 Membeli barang atau produk dari produsen dalam jumlah besar
 Mengklasifikasi produk atau memilah-milahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
 Memperkenalkan produk yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya melalui reklame
atau iklan

Tujuan Strategi Promosi Penjualan


11. Meningkatkan Volume Penjualan
Tujuan jangka pendek perusahaan seperti menghabiskan persediaan barang lama, mengurangi
persediaan barang yang ada di gudang, memenuhi persediaan yang ada di tingkat pengecer
sebelum pesaing memperkenalkan produknya.

Halaman 122 dari 133


Selain itu, strategi promosi penjualan juga dapat mendorong pembeli marjinal datang membeli
produk. Pembeli marginal adalah mereka yang membeli hanya ketika produk masih dalam masa
promosi.
12. Meningkatkan Jumlah Pembeli Coba-Coba
Mendorong para pembeli potensial untuk datang membeli produk yang ditawarkan. Pembeli
potensial adalah mereka yang belum pernah sama sekali membeli produk kita, atau hanya
pernah memakai produk sejenis dari pesaing.
Para pembeli potensial tidak akan pernah membeli produk anda dalam jumlah besar sebelum
mereka tahu bahwa produk anda lebih bagus daripada produk lain. Hal yang dapat dilakukan
untuk menjaring pembeli potensial antara lain:
d. Membagikan sampel produk atau kupon secara gratis sehingga mereka mau mencoba
memakai produk yang kita tawarkan.
e. Memberikan manfaat tambahan sehingga produk yang kita tawarkan tampak superior
dibandingkan dengan produk sejenis milik pesaing.
f. Memberikan manfaat finansial jangka pendek, misalnya memberikan fasilitas pembelian
secara kredit tanpa bunga.
13. Meningkatkan Jumlah Pembelian-Ulang
Memberikan potongan khusus ketika terjadi pembelian-ulang juga dapat meningkatkan
pembelian tetap serta pembelian dalam jumlah besar. Cara promosi seperti ini juga ditujukan
untuk "mengganggu" peluncuran produk sejenis dari pesaing dan menjaga pelanggan agar tetap
setia memakai produk anda. Cara yang dapat ditempuh misalnya:
d. Menyisipkan kupon potongan harga untuk pembelian berikutnya
e. Menawarkan "membeli 3 gratis 1"
f. Memakai cara "10 kupon gratis 1".
14. Meningkatkan Loyalitas Konsumen terhadap Produk
Lebih menekankan kepada memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada
konsumen. Sebagai contoh kita dapat menyisipkan secara acak sebuah kupon kedalam produk
yang berisi manfaat tertentu. Siapa saja yang berhasil mendapatkan kupon itu Ia berhak menjadi
anggota sebuah klub dengan fasilitas khusus
15. Memperluas Kegunaan Produk
Tujuan strategi promosi penjualan salah satunya juga untuk memperluas kegunaan produk ketika
kegunaan awal produk mulai menurun/memudar.
16. Menciptakan Ketertarikan terhadap Produk
Membeli produk yang itu-itu saja secara rutin dari waktu ke waktu dapat menimbulkan
kebosanan pada diri konsumen. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat melakukan strategi
promosi penjualan yang benar-benar baru sehingga konsumen akan lebih tertarik.
17. Menciptakan Kesadaran akan produk
Dilaksanakan dengan tujuan untuk menimbulkan kesadaran didalam diri konsumen akan
kehadiran produk kita ditengah-tengah mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
melakukan promosi di suatu tempat bersama produk lain yang sudah dikenal oleh konsumen,
asalkan produk lain itu tidak sejenis dengan produk yang kita miliki.
18. Mengalihkan Perhatian dari Harga

Halaman 123 dari 133


Strategi promosi penjualan juga memiliki tujuan untuk mengalihkan perhatian konsumen dari
harga produk sehingga kita tidak terjebak "perang harga" dengan pihak lain. Contohnya:
d. Promosi "Beli 3 gratis 1".
e. Promosi potongan harga tertentu pada pembelian berikutnya.
f. Promosi "Isi 30% lebih banyak".
19. Mendapatkan Dukungan dari Perantara
Produk yang kita miliki membutuhkan dukungan dari perantara. Siapa yang dimaksud dengan
perantara disini? Adalah para pedagang eceran (retailer), agen, pedagang grosir, dan distributor.
Bahkan konsumen akhir juga bisa bertindak sebagai perantara yang ikut mempromosikan produk
kita karena kepuasan mereka terhadap produk kita. Contohnya adalah:
c. Program "Member get member".
d. Memberikan penawaran harga yang bisa membuat marjin distributor, pedagang grosir, agen,
pengecer atau sales menjadi lebih tinggi.
20. Melakukan Diskriminasi terhadap Konsumen
Arti kata "diskriminasi" yang dimaksud disini adalah membuat pemilahan terhadap konsumen.
Contohnya seperti berikut ini:
c. Memberikan harga khusus bagi mereka yang melakukan pemesanan lebih awal atau melalui
tempat tertentu seperti datang langsung ke toko anda, pemesanan khusus melalui web atau
yang lainnya.
d. Memberikan harga khusus untuk kelompok tertentu (misalnya konsumen anak-anak) yang
tidak diberikan kepada kelompok lainnya (misalnya konsumen dewasa).

Karakteristik Strategi Promosi Penjualan


4. Komunikatif, yaitu mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan
produk kepada pelanggan.
5. Insentif, yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.
6. Persuatif, yaitu mengajak khalayak untuk membeli pada saat itu juga.

Klasifikasi Promosi Penjualan


5. Customer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk
membeli.
6. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang grosir,
pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor.
7. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada
penjual.
8. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual
lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan

Fungsi Strategi Promosi Penjualan


Fungsi pokok dari strategi promosi penjualan adalah mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik
komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan untuk
menargetkan pembeli, menjawab kesempatar khusus, dan menciptakan insentif pembelian.
Pengembangan strategi promosi penjualan dapat dilakukan dengan langkah-langkah:

Halaman 124 dari 133


4. Mendefinisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi
penjualan.
5. Menetapkan tujuan promosi khusus yang menyangkut kesadaran dan keinginan membeli.
Disini perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang wajar
dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasil dan biaya yang terbaik,
baik isi promosi penjualan maupun waktu promosi harus dikoordinasikan dengan kegiatan-
kegiatan promosi lainnya.
6. Melaksanakan program promosi serta mengevaluasi hasil pelaksanaan berdasarkan
kesinambungannya.
Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang dapat
dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi pembelian

Kegiatan Promosi Penjualan


6. Periklanan (Advertising)
Yaitu bentuk promosi non-personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk
merangsang pembelian. Jenis-jenis periklanan:
e. Periklanan lembaga atau intuisi (bank, supermarket, department store)
f. Periklanan merk (Toyota, Honda, pepsodent, cerebrovit )
g. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)
h. Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
7. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Yaitu bentuk promosi antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga pelanggan kemudian bersedia mencoba dan membelinya.
Sifat-sifat penjualan tatap muka:
e. Personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
f. Tanggapan langsung atas pertanyaan atau reaksi konsumen
g. Mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan
h. Biaya oprasional cukup tinggi
8. Publisitas (Publicity)
Merupakan usaha untuk merangsang permintaan suatu produk secara non-personal dengan
memuat berita komersial yang menarik mengenai produk tersebut didalam media cetak atau
lainnya, mapun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
9. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Yaitu suatu bentuk promosi yang ditujukan untuk merangsang pembelian oleh konsumen dan
efektifitas penyalur, melalui pameran, pertunjukan, demonstrasi, peragaan.
Jenis-jenis promosi penjualan:
d. Promosi konsumen (misalnya barang contoh, kupon hadiah pembelian demonstrasi)
e. Promosi dagang (kredit pembelian, periklanan bersama)
f. Promosi bisnis (sponsor pertunjukan, kontes penjualan)
10. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung yang ditujukan untuk mempengaruhi
pembelian konsumen.

Halaman 125 dari 133


Sifat pemasaran langsung:
e. Non-publik, yaitu pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu, misalnya pengiriman
surat via pos atau email, itu berarti yang mengetahui pesan tersebut hanya pihak terkait saja.
f. Disesuaikan, yaitu pesan dapat disiapkan dan dirancang dengan sebaik-baiknya terlebih
dahulu sebelum dikirimkan kepada orang yang bersangkutan agar ia tertarik.
g. Terbaru, yaitu pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat sesuai dengan kondisi terkini.
h. Interaktif, yaitu pesan dapat diubah sesuai tanggapan orang yang berkaitan sehingga
menimbulkan suatu komunikasi yang interaktif.

Halaman 126 dari 133


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : PKWU Materi Pokok : Laporan Hasil Kegiatan Usaha
Sekolah : SMK PGRI CEPU Produk Makanan Internasional
Kelas / Semester : XI / 4 Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 Menit)
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.10 Menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 Menyusun laporan kegiatan usaha pengolahan
pengolahan makanan internasional dari bahan makanan internasional dari bahan pangan
pangan nabati dan hewani nabati dan hewani
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menyimpulkan serta menyusun laporan kegiatan usaha produk makanan internasiona dari
bahan pangan nabati dan hewani seperti yang dicontohkan (KD 3.10 dan 4.10)
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik Metode: Tanya Jawab, Diskusi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
 Menyaksikan video/slide/gambar/observasi  Melakukan penilaianterhadap laporan kegiatan
tentang laporan kegiatan usaha khususnya usaha usaha produk makanan internasional.
produk makanan internasional.  Refleksi dan Konfirmasi dilakukan untuk peserta
 Mendiskusikan dalam kelompok, laporan kegiatan didik dan guru terhadap kelemahan dan kekuatan
usaha produk makanan internasional. dalam pembelajaran.
 Menganalisis laporan kegiatan usaha produk
makanan internasional.
Penilaian Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
a. Di akhir pertemuan diberikan a. Di akhir pertemuan diberikan Dengan observasi, dilakukan
post testkepada siswa guna post test kepada siswa guna penilaian sikap setiap siswa baik
mengukur pengetahuan apakah mengukur keterampilan dalam individu ataupun kelompok.
mereka sudah mampu apakah mereka sudah mampu
menyimpulkan dengan baik melakukan penyusunan
mengenai laporan kegiatan laporan kegiatan usaha
usaha produk makanan khususnya pada usaha produk
internasional. makanan internasional.
b. Diberikan tes tertulis untuk b. Diberikan tes tertulis untuk
mengukur pengetahuan siswa, mengukur keterampilan siswa,
mampu menerapkan dengan mampu melakukan
baik laporan kegiatan usaha penyusunan laporan kegiatan
khususnya usaha produk usaha dengan baik khususnya
makanan internasional. pada usaha produk makanan
internasional.

Mengetahui, Cepu, Juli 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKWU

Drs. WADJIANTO, M.Pd.I. SARI ROHAYATI


NIP. -- NIP. --

Halaman 127 dari 133


Lampiran I. Lembar Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan

1. Instrumen Penilaian
1) Bilamana evaluasi pada sebuah bisnis kuliner awetan nabati dikatakan bersifat formatif
ataukah sumatif?
2) Bilamana sebuah bisnis kuliner awetan nabati dikatakan berhasil?
3) Apa itu stagnasi bisnis, dan apa yang menjadi penyebabnya?
4) Salah satu kunci sukses bisnis adalah monitoring. Apa hasil yang diharapkan dari monitoring?
5) Evaluasi bisnis diantaranya dapat dilakukan dengan metode inspeksi langsung. Apa
maksudnya?
6) Bagaimana cara memperoleh gambaran singkat kondisi menyeluruh dari sebuah bisnis?
7) Bagaimana cara praktis dalam menilai kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis?
8) Apa yang membedakan evaluasi berkala triwulan dan evaluasi berkala tahunan pada sebuah
bisnis?
9) Mengapa evaluasi bisnis yang dilakukan secara berkala lebih baik manfaatnya daripada jika
dilakukan secara insidental?
10) Mengapa evaluasi bisnis yang dilakukan secara insidental sebenarnya kurang baik
manfaatnya?
2. Rambu-Rambu Jawaban
1) Bersifat formatif bila evaluasi terhadap usaha dilakukan berjalannya usaha supaya terjadi
perbaikan, bersifat sumatif bila evaluasi dilaksanakan setelah selesainya usaha dalam satu
periode tertentu
2) apabila bisnis itu mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya, termasuk kewajiban pada
pihak ketiga
3) Kemandegan yang terjadi pada sebuah bisnis
4) Dapat dianalisisnya kemunduran, kemajuan, serta pencapaian yang sudah dilaksanakan
5) Pengawasan secara langsung terhadap bagian-bagian yang ada dalam organisasi usaha
6) Melalui informasi mengenai jumlah harta, hutang, pendapatan rata-rata per bulan,
pendapatan bersih per bulan, dan adakah penyimpangan keuangan
7) Membandingkan kondisi pada saat awal usaha dijalankan dan sesudahnya
8) Evaluasi berkala triwulan dilaksanakan pada setiap tiga bulan sekali, sedangkan tahunan
dilaksanakan pada setiap satu tahun sekali
9) Masalah yang timbul di tengah berjalannya usaha dapat segera diatasi, dan peluang untuk
pengembangan usaha bisa lebih cepat dimanfaatkan
10) Karena masalah sudah terjadi dan tindakan pencegahannya juga sudah tidak bisa dilakukan
lagi
3. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal tiap butir soal = 5
 Skor maksimal = 10 x 5 = 50
 Nilai Pengetahuan (Tulis):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
4. Kriteria Penilaian

Halaman 128 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

B. Penilaian Keterampilan

1. Instrumen Penilaian
Soft Skill:
 .
2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir
 Nilai KKM = 70
 Skor maksimal per item jawaban = 5
 Skor maksimal = 5 x 5 = 25
 Nilai Keterampilan (Praktek):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
25
3. Kriteria Penilaian
Interval Nilai Predikat
91  100 A
80  90 B
70  79 C
Di bawah 70 D

C. Penilaian Sikap

1. Rubrik Observasi Sikap


Aspek Perilaku yang Diamati Jumlah Nilai Sikap
Predikat
Skor Sosial
(maks. 5)Kerjasama

(maks. 5)Kejujuran

(maks. 5)Tanggungjawab

(maks. 5)Disiplin

No Nama Siswa

2. Pedoman Penskoran dan Perhitungan Nilai Akhir


 Nilai KKM = B (Baik)
 Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
 Nilai Sikap (Sosial):
Jumla h Skor
Nilai= x 100
SkorMaksimal
3. Kriteria Penilaian

Halaman 129 dari 133


Interval Nilai Predikat
91  100 A (Sangat baik)
80  90 B (Baik)
70  79 C (Cukup)
Di bawah 70 D (Kurang)

Halaman 130 dari 133


Lampiran II. Materi Pembelajaran

MATERI 1: EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA


KULINER MANCA NEGARA
Sasaran:
 Dapat menjelaskan hakekat dari analisis laporan keuangan pada suatu usaha kuliner manca
negara
 Dapat menjelaskan cara menilai keadaan keuangan jangka pendek pada usaha kuliner manca
negara dari bahan nabati dan hewani
 Dapat melakukan penilaian hasil pada suatu usaha kuliner manca negara
 Dapat menjelaskan manfaat dari analisis laporan keuangan usaha bagi beberapa pihak
 Dapat menjelaskan tentang analisis rasio keuangan dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu
usaha kuliner manca negara

Pendahuluan
Untuk mengetahui tingkat kemajuan dari bisnis yang sedang berjalan, perlu dilaksanakan suatu evaluasi
terhadap kegiatan bisnis itu. Evaluasi kegiatan usaha merupakan proses penilaian terhadap kinerja
sebuah bisnis yang mencakup analisis dan penafsiran hasil yang telah dicapai oleh kegiatan bisnis itu.
Setelah evaluasi dilaksanakan maka selanjutnya dapat disusun laporan hasil kegiatan usaha.

Definisi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


Laporan Hasil Kegiatan Usahaadalah dokumen tertulis yang memuat informasi tentang hasil
pelaksanaan kegiatan suatu bisnis. Informasi yang termuat didalam Laporan Hasil Kegiatan Usaha akan
menjawab:
 Bagaimana kegiatan bisnis itu dilaksanakan?
 Apa hasil yang telah dicapai oleh kegiatan bisnis itu?
 Apa evaluasi yang dapat diberikan terhadap kegiatan bisnis itu?

Isi Laporan Hasil Kegiatan Usaha


3. Analisis Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bisnis
Analisis yang dilakukan mencakup bidang-bidang:
 Kegiatan Usaha
 Laba/Rugi
 Keuangan
 Pemodalan
 Administrasi dan Pembukuan
 Tenaga Kerja
 Pemasaran
 Organisasi
4. Analisis Laporan Keuangan
d. Hakekat analisis laporan keuangan
Pada hakekatnya analisis laporan keuangan merupakan evaluasi terhadap neraca dan
perubahan posisi keuangan yang terjadi di perusahaan. Analisis tersebut bertujuan untuk

Halaman 131 dari 133


mengetahui keadaan serta perkembangan keuangan perusahaan, merupakan alat untuk
menilai keadaan keuangan perusahaan, serta selalu berhubungan dengan masalah neraca,
rugi/laba, dan perubahan modal perusahaan.
e. Kapan sebaiknya analisis laporan keuangan disusun
Manajemen perusahaan harus menyusun analisis laporan keuangan sebagai bagian dari
laporan hasil kegiatan usaha selambat-lambatnya 2 tahun terakhir dari sejak operasi
usahanya
f. Penilaian dalam analisis laporan keuangan
 Keadaan Keuangan Jangka Pendek
 Keadaan Keuangan Jangka Panjang
 Hasil Usaha Perusahaan

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Pendek


Terdapat dua sasaran yang akan dianalisis, yaitu keuangan dan modal kerja
3. Analisis terhadap keuangan
Bagaimana kemampuan perusahaan dalam hal:
 Membayar biaya-biaya?
 Melunasi utang-utang lancarnya?
 Menjaga persediaan barang?
 Memberikan kredit penjualan?
 Bertahan dari keadaan defisit?
4. Analisis terhadap modal kerja
 Dari mana perusahaan memperoleh sumber-sumber modal?
 Untuk apa saja modal kerja itu digunakan?

Penilaian Keadaan Keuangan Jangka Panjang


Sasaran yang dianalisis meliputi:
 Keseimbangan antara modal sendiri dan modal luar
 Bertambah/berkurangnya aktiva tetap
 Bertambah/berkurangnya hutang jangka panjang
 Kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman secara stabil

Penilaian Hasil Usaha Perusahaan


Sasaran yang dianalisis meliputi:
 Volume penjualan pada titik impas (break even point)
 Efisiensi antara penjualan dan aktiva yang digunakan
 Efisiensi antara dana dan aktiva yang digunakan
 Manfaat dari hasil analisis keuangan

Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisis laporan keuangan:
6. Pemilik Usaha

Halaman 132 dari 133


Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemilik perusahaan?
 Pemilik usaha dapat menilai besar-kecilnya imbalan yang akan Ia terima
 Pemilik usaha dapat menilai berhasil-tidaknya bisnis sedang berjalan
 Pemilik usaha dapat menilai mampu-tidaknya Ia memimpin guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan
7. Manajer
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi manajer perusahaan?
 Menggunakannya sebagai dasar untuk menyusun recana kegiatan bisnis akan datang
 Menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan kebijakan manajemen
 Menggunakannya sebagai dasar untuk mengukur sistem pengendalian intern
8. Investor, Bankir, dan Kreditur
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi investor, bankir, dan kreditur?
 Membuat keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan investasi
 Membuat keputusan untuk menyetujui atau menolak pemberian pinjaman
 Membuat keputusan untuk mengubah pinjaman yang diberikan menjadi modal perusahaan
9. Pemerintah
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi pemerintah?
 Menetapkan pajak
 Menetapkan kebijakan masalah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional
10. Karyawan
Apa manfaat hasil analisis laporan keuangan bagi karyawan perusahaan?
 Meningkatkan produktivitas kerja
 Adanya perasaan nyaman dalam bekerja
 Terbukanya kesempatan untuk menerima promosi jabatan
 Mengambil keputusan untuk pindah kerja ke perusahaan lain

Cara Menilai Tingkat Keberhasilan Usaha


Tingkat keberhasilan sebuah usaha dapat diukur dengan menggunakan perhitungan analisis rasio
keuangan perusahaan, yang terdiri dari:
5. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Jika kewajiban-kewajiban keuangan itu dapat
ditunaikan secara tepat waktu maka perusahaan itu dikatakan dalam posisi likuid
6. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya
7. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
sejumlah dana investasi untuk periode waktu tertentu
8. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh aset yang
dimilikinya
Halaman 133 dari 133

Anda mungkin juga menyukai