5.1 Menunjukkan etika yang baik sesuai dengan nilai agama dalam melakukan
aktivitas belajar kerajinan berbahan lunak.
I. MATERI PEMBELAJARAN
1.1 Menjelaskan konsep desain Kerajinan berbahan lunak
1.2 Mengidentifikasi aneka karya kerajinan berbahan lunak
1.3 Menjelaskan manfaat mempelajari karya kerajinan dari bahan lunak
1.4 Mengidentifikasi Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan
1.5 Menjelaskan Motif ragam hias pada kerajinan dari bahan lunak
1.6 Mengidentifikasi Teknik pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak
1.7 Mendeskripsikan konsep Pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak
MATERI:
Sabun Batangan
Sabun adalah surfaktan yang dipakai dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Surfaktan artinya molekul yang memiliki gugus polar yang
suka-air (hidrofilik) dan gugus non-polar yang suka-minyak (lipofilik)
sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak
dan air. Umumnya sabun berupa padatan tercetak yang disebut batang,
sehingga disebut sebagai sabun batangan. Meskipun saat ini terdapat jenis
sabun cair, namun yang dipakai dalam kerajinan tangan adalah sabun
batangan.
Parafin
Parafin merupakan salah satu bentuk dari hasil olahan minyak bumi. Parafin
menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk karya kerajinan lilin hias. Bahan
ini berbentuk lempengan, namun ada juga berupa pellet atau butiran. Parafin
memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Titik-leburnya 56oC hingga 60oC
Tidak berwarna
Tidak beracun
Tanah Liat
Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah
liat memiliki karakteristik:
Sulit menyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok
untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat
menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya.
Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang
dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000oC.
Tanah liat primer, dihasilkan dari pelapukan batuan karena tenaga endogen
namun tidak berpindah dari batuan induknya, sehingga sifatnya lebih murni
daripada tanah liat sekunder. Tanah liat jenis ini berwarna putih atau putih
kusam. Termasuk tanah liat jenis ini adalah kaolin, bentonite, feldspatik,
kwarsa dan dolomite.
tidak plastis,
Tanah liat Sekunder, merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan oleh
tenaga eksogen sehingga mengalami perpindahan tempat atau terpisah jauh dari
batuan induknya, dan kemudian mengendap di suatu tempat.
Ciri-ciri tanah liat sekunder:
Kurang murni
Clay
Sebenarnya istilah "clay" berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah
tersebut bisa diartikan sebagai tanah liat buatan. Terdapat clay yang terbuat dari
adonan tepung, parafin, bubur kertas dan polymer. Terdapat beberapa macam clay,
diantaranya yaitu:.
PlastisinClay
Terbuat dari bahan plastisin yang lunak, namun tidak selunak parafin clay.
PaperClay
Merupakan jenis clay yang terbuat dari bubur kertas. Hasil akhirnya akan mengeras
setelah diangin-anginkan. Sentuhan akhir adalah dengan cara dicat.
FlourClay
Jenis clay ini terbuat dari adonan tepung, lem, aroma dsb. Bisa berupa tepung tapioka,
tepung terigu, tepung roti atau jenis tepung lainny
4. Peralataan Kerajinan dari Bahan Lunak
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan produk karya kerajinan dari bahan lunak
bergantung kepada jenis bahan lunak yang digunakan. Karena bahan yang dikerjakan bersifat
lunak, maka satu set peralatan bisa dipakai untuk berbagai jenis bahan lunak.
Pahat Ukir
Pahat ukir biasanya dijual 1 set. Terdapat pahat dari logam dengan gagang kayu atau
plastik, serta ada pula pahat ukur terbuat dari kayu seluruhnya.
Ball Stylus Set
Merupakan peralatan untuk pekerjaan memahat dan menusir dimana mata pahat atau
mata tusir terbuat dari kayu dan kawat.
Pisau
Kuas
Caliper
Cetakan (Mold)
Terdapat aneka cetakan untuk berbagai keperluan pembuatan produk karya kerajinan clay
dengan cara dicetak.
NiLai estetik dalam karya kerajinan dapat dilihat dari aspek bentuk, warna, rqgam
hias, danfungsinya. Dari segi bentuk disuguhkan beraneka ragam bentuk sesuai
fungsinya, baik bentuk dua atau tiga demensi. Lahirnya bentuk mengikuti fungsi dan
bedasar pada proporsi, komposisi. balance dan kaidah penciptaan karya seni rupa yang
lainnya.
Dari segi warna sangat banyak pilihan baik warna sebagai penunjang keindahan sampai
warna sebagai perlambangan. Bahkan telah muncul warna pada produk kerajinan yang
berkesan antic seolah-olah menggambarkan karya masa lampau. Dari segi fungsi lahir
kerajinan dari gantungan kunci sampai meja kursi yang sangat bervariasi. mulai dari
fungsi kerajinan harus mempertimbangkan aspek kenyamanan.
Hadirnya nilai estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra karya tersebut.
Lebih-lebih hal ini jika diukur dari nilai fungsi dan ekonomi. Dari fungsi kerajinan dapat
diukur dengan banyaknya orang memiliki atau menggunakan produk tersebut.
Dari segi ekonomi dapat dilihat dari naiknya nilai nominal karya kerajinan dan
peningkatan ekonomi bagi perajin dan pengusaha kerajinan. Dalam aspek ekonomi
kerajinan adalah lahan subur sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar
dalam perkembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini.
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alami sekitar dan cara
pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan
buatan. Bahan alami yang kita kenal adalah tanah. Tanah dapat kita gunakan untuk bahan
baku seni kerajinan yaitu tanah yang dibuat dan diolah menjadi liat sehingga dapat
dibentuk sesuai dengan keinginan.
b) Teknik pilin
c) Teknik slap
d) Teknik cetak
e) Teknik putar
11. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa karya kerajinan adalah
sebagai suatu produk yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan praktis. Penciptaan
tersebut memiliki beberapa tujuan yang penting antara lain, kegiatan membuat kerajinan
sebagai mata pencaharian yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi. Kerajinan sebagai
wahana penciptaan barang-barang fungsional yang memiliki nilai estetik. Nilai estetik pada
karya kerajinan dapat diwujudkan dalam aspek bentuk, warna, dan ragam hiasnya, sedangkan
nilai praktisnya dapat diwujudkan dalam bentuk yang ergonomik dan sesuai dengan anatomi
tubuh manusia. Sebagai benda fungsional praktis harus dapat menjawab akan keamanan,
kepuasan, dan kenyamanan digunakan. Pertimbangan ergonomic karya fungsional adalah
kriteria utamanya, bukan estetiknya.
estetik adalah sebagai eleman pelengkap yang memberikan nilai keindaha.. dan
kesenangan. Nilai estetik dalam karya kerajinan dapat menambah daya tarik atau pemikat
para konsumen dan memberikan kepuasan rasa indah tersendiri. Terciptanya sebuah karya
kerajinan didasarkan atas pemikiran akan perpaduan bahan, ide, teknik perwujudan, sehingga
lahirlah kerajinan bentuk dua dan tiga demensi.
Bentuk kerajinan itu dilahirkan dengan perpaduan komposisi, proporsi,.harmoni,
keseimbangan, nuansa, simbolik, dan komponen estetik!lainnya. Hal ini adalah merupakan
suatu sistem komunikasi dari logika intUitif untuk membentuk karya kerajinan sebagai karya
fungsional, esteti$,dan ekonomis.
Pemilihan bahan baku yang baik, teknik pengerjaan yang teliti, finishing karya yang
benar adalah kriteria yang penting dalam membuat produk kerajinan. Nilai estetik pada
sebuah karya kerajinan dapat meningkatkan nilai rasa keindahan, dapat meningkatkan nilai
fungsi dan nilai ekonomi.
Oleh karena itu sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat penting artinya., Karya
kerajinan tanpa sentuhan estetik hanya akan menjawab tantangan guna Praktis saja , sehingga
akan hambar dan kurang bemilai karena tidak memberikan kepuasan rohani
pemakainya.Karya kerajinan yang memiliki nilai estetik dapat meningkatkan daya tarik
konsumen sehingga secara Langsung dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. .
Demikiaplah pentingnya estetika dalam sebuah penciptaan karyakarya
visual khususnya karya kerajinan. Untuk mewujudkan kriteria nilai estetik karya kerajinan
dapat ditentukan melalui penciptaan bentuk kerajinan yang menjawab kenyamanan fungsi.
Penentuan wama finishing yang menunjang karakter bentuk dan nilai-nilai tertentu bagi
pencipta atau masyarakatnya.
Pemberian ragam hias pada benda kerajinan harus mempertimbangkan faktor
ketepatan, keserasian, dan kesatuan. Semua unsure tesebut diolah depgan baik akan
melahirkan bentuk kerajinan yang baik dan diterima semua pihak
EVALUASI/PENILAIAN
Penilaian yang digunakan untuk menilai hasil belajar yaitu dengan cara
mengamati siswa selama menganalisis dan mempresentasikan hasil diskusi dalam
kelompok jigsaw, dan hasil pekerjaan/kegiatannya dinilai dengan menggunakan
panduan dengan skala penilaian sebagai berikut .
1. Pemahaman materi peserta didik
2. Kemampuan berpendapat peserta didik
3. Kemampuan berdiskusi peserta didik
4. Kemampuan mempresentasikan peserta didik
5. Kemampuan menghasilkan produk
Soal Esay
1. Jelaskan konsep desain Kerajinan berbahan lunak
2. Sebutkan aneka karya kerajinan berbahan lunak
3. Sebutkan bahan dasar pembuatan karya berbahan lunak
4. Sebutkan manfaat kegiatan membuat karya kerajinan dari bahan lunak
5. Jelaskan Unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan
6. Sebutkan ragam hias pada kerajinan dari bahan lunak
7. Sebutkan Teknik pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak
8. Jelaskan Fungsi Pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak
Soal choise
1.Berikut adalah urutan membuat kerajinan dari bahan lunak yang tepat!
a.