Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Persamaan Arrhenius dan Energi Aktivitas”
yang bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana kebergantungan laju reaksi pada
suhu dan menghitung energi aktivitas (Ea) dengan menggunakan persamaan Arrhenius.
Prinsip dari percobaan ini adalah analisa kuantitatif. Hasil dari percobaan ini adalah
waktu yang dibutuhkan larutan hingga berubah warna pada suhu 38,5oC, 34oC, dan
16,5oC secara berturut-turut adalah 7, 13, dan 58 detik. Kesimpulan dari percobaan ini
adalah semakin tinggi suhu maka energi aktivasi semakin kecil dan laju reaksi
meningkat.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Banyak reaksi kimia yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi kimia
ini ada yang berlangsung dengan laju yang lambat dan ada juga yang berlangsung
dengan laju yang cepat. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
yaitu suhu. Ketergantungan konstanta laju reaksi terhadap suhu dapat dinyatakan
dengan persamaan Arrhenius, k=Ae-Ea/RT. Ea merupakan energi aktivasi, R adalah
konstansta gas, dan A adalah faktor frekuensi konstanta laju akan menurun dengan
meningkatnya energi aktivasi.
Kinetika kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari
laju reaksi. Laju reaksi berhubungan dengan seberapa cepat atau lambat reaksi
berlangsung. Merubah konsentrasi dari suatu zat di dalam suatu reaksi biasanya
merubah juga laju reaksi. Persamaan laju menggambarkan perubahan ini secara
matematis. Orde reaksi adalah bagian dari persamaan laju. Sebagai contoh seberapa
cepat reaksi pemusnahan ozon di atmosfer bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim
dalam tubuh berlangsung. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Percobaan ini dilakukan untuk melihat bagaimana kebergantungan laju reaksi
terhadap suhu. Dengan dilakukan percobaan ini, mahasiswa/i dapat
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari, seperti saat memasak ataupun
memanaskan sesuatu. Dengan mengetahui konsep mengenai laju reaksi terhadap suhu,
mahasiswa/i dapat memasak dengan cepat dengan mengetahui konsep dari laju reaksi
tersebut. Karena menurut konsep laju reaksi terhadap suhu, semakin suhu dinaikkan
maka akan membuat laju reaksi semakin cepat, dikarenakan partikel di dalam bahan
masakan tersebut bergerak dan saling bertumbukan dan menyebabkan masakannya
cepat matang.

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana
kebergantungan laju reaksi pada suhu dan menghitung energi aktivasi (Ea) dengan
menggunakan persamaan arrhenius.
LAMPIRAN

y = 0,0033x + 0,0221
Ln k = - Ea/RT + Ln A

• Pada suhu 38,5oC (311,5 K)


Ln k = Ln A – Ea/RT
- 4,2495 = 0,0221 – Ea/8,314 x 311,5
- 4,2495 = 0,0221 – Ea/2589,811
- 4,2495 – 0,0221 = - Ea/2589,811
- 4,2716 = - Ea/2589,811
Ea = 11062 J/mol
Ea = 11,062 kJ/mol

• Pada suhu 34oC (307 K)


Ln k = Ln A – Ea/RT
- 4,8686 = 0,0221 – Ea/8,314 x 307
- 4,8686 = 0,0221 – Ea/2552,398
- 4,8686 – 0,0221 = - Ea/2552,398
- 4,8907 = - Ea/2552,398
Ea = 12483 J/mol
Ea = 12,483 kJ/mol

• Pada suhu 16,5oC (289,5)


Ln k = Ln A – Ea/RT
- 6,3642 = 0,0221 – Ea/8,314 x 289,5
- 6,3642 = 0,0221 – Ea/2406,903
- 6,3642 – 0,0221 = - Ea/2406,903
- 6,3863 = - Ea/2406,903
Ea = 15371 J/mol
Ea = 15,371 kJ/mol
Kurva Ln K terhadap 1/T
0.0035
y = 0.0033x + 0.0221
0.00345
R² = 1
0.0034

0.00335

0.0033

0.00325

0.0032

0.00315
-5.76 -5.74 -5.72 -5.7 -5.68 -5.66

Gambar 1. Kurva Ln k terhadap 1/T

Anda mungkin juga menyukai