*Syarat peserta :
1. Pemuda Indonesia berusia 18-30 tahun
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Mempunyai visi dan misi pribadi untuk membangun Indonesia lebih baik
4. Memiliki wawasan yang luas mengenai isu nasional dan internasional
5. Memiliki kemampuan seni dan budaya Indonesia atau skill yang dapat dikontribusikan untuk program
(contoh: fotografi, film/video making, menulis, public speaking, mengajar, desain, dll)
6. Aktif dalam kegiatan sosial dan kepemudaan
*Timeline Program
01 – 31 Agustus 2017 : Pekan Pendaftaran
07 September 2017 : Pengumuman Delagasi terpilih
14 September : Persiapan keberangkatan peserta
29 September – 1 Oktober 2017 : Program di Malaysia
07 Oktober 2017 : Pembagian E-Sertifikat kepada applicant
*Nb : Jadwal dapat berubah berdasarkan pengumuman lanjut dari panitia
Dengan ini saya menyatakan keikutsertaan saya pada Pemilihan Peserta Youth Summit 2017 dan
bersedia mematuhi segala peraturan yang ditetapkan oleh Pihak Penyelenggara (IYOIN dan Studec). √
Saya menghargai bahwa keputusan Pihak Penyelenggara adalah final, sah, dan tidak dapat diganggu-
gugat. √
Informasi yang saya berikan adalah benar adanya. Jika terdapat kesalahan informasi yang disengaja,
maka saya setuju atas konsekuensi berupa pembatalan keikutsertaan diri saya dalam Youth Summit 2017. √
(ULUL ALBAB)
Perhatian :
1. Lengkapi formulir ini. Usahakan isi dokumen ini dalam format Ms.Word. Apabila Anda mengisi dokumen ini secara
manual, tulislah dengan tulisan tangan yang jelas terbaca dan gunakanlah pulpen, kemudian Anda dapat men- scan
serta mengirimkan dokumen tersebut dalam bentuk PDF, namun sertakan pula format Ms.Word-nya.
2. Kirimkanlah dokumen Formulir ini beserta kelengkapan lainnya, yaitu :
a. Esai 800-1000 kata dalam format Ms.Word
b. Tanda bukti pembayaran
3. Kirimkan dokumen Formulir ini ke email youthsummitbyiyoin2017@gmail.com dengan subjek email YSBI2017 – Nama
Lengkap – Universitas/Instasi asal
Indonesia sekarang berbeda dengan Indonesia dahulu. Indonesia sekarang lebih banyak
tantangan dan hambatan, terlebih lagi Indonesia telah menjadi negara dengan berpenduduk
terbesar dan terpadat nomor empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat sebanyak
250 juta lebih. Indonesia juga memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa yang sangat kental
yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Kini Indonesia dihadapi oleh bonus demografi, yaitu
jumlah penduduk angkatan kerja direntang umur 15-64 tahun mencapai 70% yang mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2030 yang berarti adalah pada tahun 2020-2030, masyarakat
produktif yang dimiliki oleh Indonesia sangat berlimpah. Itu semua memiliki sudut pandang
dalam aspek sebagai tantangan yang berbuah positif dan juga bisa menjadi tantangan yang
berbuah negatif.
Bonus demografi tersebut menjadi tantangan yang berbuah positif seperti negara yang
telah sukses memanfaatkan bonus demografi tersebut seperti Korea Selatan, Cina, dan
Thailand. Negara tersebut sukses dalam melakukan pembangunan pada saat bonus demografi
berlangsung sehingga saat ini, ketiga negara tersebut menjadi negara yang sangat
diperhitungkan di dunia dan sangat berkembang pesat. Oleh karena itu, kita harus mengikuti
jejak negara-negara tersebut dengan memanfaatkan seluruh masyarakat produktif kita kepada
pembangunan berkelanjutan di beberapa sektor yang belum dimanfaatkan secara efektif dan
efisien seperti pada sektor hutan, sektor laut, dan sektor pertambangan.
Pada sektor pertama, yaitu sektor hutan, kita memiliki hutan yang sangat luas dan
menjadi pemilik hutan hujan tropis terluas kedua di dunia setelah Brasil. Hutan tersebut
mejadikan Indonesia sebagai pendulang kayu yang sangat menggiurkan untuk pemasukan
uang negara kita. Akan tetapi, kita harus memilah-milih atau tebang pilih dalam memanfaatkan
hutan tersebut, agar tidak terjadi kerusakan hutan. Pada sektor kedua, yaitu sektor laut, kita
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada yang menjadikan kita memiliki
daerah lautan yang sangat luas. Dengan memiliki lautan yang sangat luas, kita memiliki
sumber daya laut yang melimpah, banyak ikan-ikan yang melalui laut kita yang menjadikan
kita sebagai salah satu negara berpenghasil ikan terbesar di dunia sebesar 6,5 juta ton
pertahun. Itu semua membuat Indonesia pengekspor ikan yang dapat mendulang penghasilan
bagi negara untuk pembangunan Indonesia secara merata. Pada sektor ketiga, yaitu sektor
pertambangan, Indonesia juga menjadi penghasil hasil tambang yang sangat besar dan
menggiurkan untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang sangat berpenghasil bagi
masyarakat setempat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwasanya, Freeport merupakan
Bonus demografi menjadi tantangan yang berbuah negatif apabila tidak dibarengi
dengan lapangan kerja yang cukup yang disediakan pemerintah kepada para pekerja yang
produktif sehingga menjadikan para pekerja produktif tersebut menjadi pengangguran dan
menjadikan kemiskinan di negara kita menjadi bertambah dan menimbulkan masalah sosial
yang sangat berbahaya bagi kelangsungan masa depan negara kita. Seperti contoh negara
yang gagal dalam memanfaatkan bonus demografi adalah Brasil dan Afrika Selatan. Brasil
gagal menaikkan dari middle income menjadi high income karena ketimpangan antar
masyarakatnya yang sangat tinggi sehingga gagal dalam memanfaatkan bonus demografi.
Masalah hampir mirip juga terjadi dengan Afrika Selatan yang tidak bisa menurunkan tingkat
kemiskinannya sehingga terjebak di dalam kemiskinan yang berlarut-larut. Oleh karena itu,
sebagai pemimpin harus memiliki perencanaan yang matang agar tidak terjadi masalah seperti
kedua negara tersebut.
Oleh karena itu, sebagai pemimpin masa depan, saya dan kita semua harus bersinergi
untuk membantu dan menaikkan kualitas hidup masyarakat kita seperti meningkatkan sumber
daya manusia (SDM), menurunkan pengangguran dan kemiskinan, serta meringankan biaya
kesehatan. Itu semua adalah hal yang sangat penting untuk menyukseskan suatu bonus
demografi negara kita. Dalam meningkkatkan sumber daya manusia adalah hal yang sangat
penting untuk meneruskan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus yaitu generasi emas
kita di masa depan pada saat bonus demografi memuncak. Dengan menyiapkan sumber daya
manusia, masyarakat kita tidak menjadi masyarakat yang menjadi pekerja di negeri sendiri,
akan tetapi menjadi raja di negeri sendiri dengan menciptakan sesuatu yang kreatif dan
inovatif yang memiliki daya jual dan daya saing yang sangat tinggi di dalam negeri maupun di
luar negeri. Dalam menurunkan pengangguran dan kemiskinan, kita membentuk suatu satgas
untuk menurunkan pengangguran dan kemiskinan di negara kita, karena pengangguran dan
kemiskinan tersebut menjadi masalah sosial yang sangat mengerikan apabila kita tidak
menindaklanjuti hal tersebut. Hal kecil yang bisa kita lakukan seperti membuat organisasi
pengumpulan dana di seluruh Indonesia yang dapat di berikan kepada masyarakat yang
sangat membutuhkan, dengan itu dapat meringankan beban mereka dan dapat menurunkan