TUGAS
PEMBANGUNAN PERTANIAN RAWA LEBAK
MENGANALISIS
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KEBUN
KARET DESA BATA, KECAMATAN JUAI
DISUSUN OLEH:
1. Wiliyati NPM. 2022020006
2. Fitri Ayu Handayani NPM. 2022020015
3. Aiga NPM. 2022020017
4. Ismawati NPM. 2022020025
5. Normila NPM. 2022020026
6. Antak Budhi Mitha NPM. 2022020031
7. Sarmila NPM. 2022020039
8. Norhana NPM 2022020053
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Pembangunan
Pertanian Rawa Lebak di Program Studi Agribisnis Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian Amuntai.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu Nurul Wahdah,
SP., MP., selaku dosen pengampu mata kuliah Pembangunan Pertanian Rawa
Lebak yang telah memberikan materi, bimbingan, arahan, saran, dan motivasi
kepada Kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Amuntai, November 2023
Penyusun
Kelompok 5
3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang dihasilkan getah karet ini akan melimpah apabila kita melakukan
beberapa cara yang bisa membuat pohon karet bisa menghasilkan getah yang
banyak, seperti melakukan perawatan yang sesuai dan memberikan obat atau
pupuk untuk tanaman karet tersebut, seperti yang kita ketahui tanaman karet
itu bisa mengeluarkan getah yang lancar apabila daun yang ada pada pohon-
pohon tersebut masih tumbuh subur dan selain itu juga dapat dilakukan
dengan cara pemberian obat pada bagian-bagian yang ada pada kayu
tersebut, para petani karet menyebutnya dengan pupuk poles.
Kehidupan sehari-hari banyak petani karet yang sangat
mengharapkan hasil karetnya selalu menghasilkan jumlah getah yang
melimpah, agar mendapatkan hasil yang memuaskan para petani karet saat ini
selalu menggunakan produk-produk yang ditawarkan oleh masyarakat untuk
proses tersebut dan para petani tidak memikirkan dampak yang akan
didapatkan untuk beberapa tahun ke depan pada pohon karetnya. Dampak
tersebut bisa terjadi apabila terlalu sering menggunakan produk tersebut dan
apabila terlalu sering menggunakan maka pohon lama-lama justru tidak akan
mengeluarkan getah kembali atau batang pohonnya akan kering dan mati dan
juga pada bagian daunnya akan gugur.
Stimulan berbahan aktif etilen dengan berbagai merek dagang seperti
Ethrel, ELS dan Cepha, bahan aktif ini mengeluarkan gas etilen yang jika
diaplikasikan akan meresap ke dalam pembuluh lateks. Di dalam pembuluh
lateks gas tersebut menyerap air dari sel-sel yang ada di sekitarnya. Penyerapan
air ini menyebabkan tekanan turgor naik yang diiringi dengan derasnya aliran
lateks. Sistem ekploitasi tanaman karet adalah system pengambilan lateks yang
mengikuti aturan-aturan tertentu dengan tujuan memperoleh produksi tinggi.
Bahan perangsang yang biasa dipakai untuk perangsangan dengancara oles
adalah stimulan. Penggunaan stimulant bertujuan untuk meningkatkan produksi
lateks.
Perumusan Masalah
Teori Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
a. Usahatani Karet
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar
tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baiengan istilah
input dan korbanan produksi dan memang sangat menentukan besar-kecilnya
produksi yang diperoleh. Faktor produksi dibagi menjadi empat yaitu:
1. Tanah (land)
Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil
pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil
produksi keluar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling
penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah
dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya (Mubyarto,2008). Potensi
ekonomi lahan pertanian dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berperan
dalam perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan. Setiap lahan
memiliki potensi ekonomi bervariasi (kondisi produksi dan pemasaran),
karena lahan pertanian memiliki karakteristik berbeda yang disesuaikan
dengan kondisi lahan tersebut. Secara umum, semakin banyak perubahan dan
adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko
ekonomi yang ditanggung untuk perubahan-perubahan tersebut. Kemampuan
ekonomi suatu lahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat oleh petani
dalam bentuk pendapatannya. Keuntungan ini bergantung pada kondisi-
kondisi produksi dan pemasaran. Keuntungan merupakan selisih antara hasil
(returns) dan biaya (cost).
2. Tenaga Kerja (labour)
Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan
perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan
saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam
tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada faktor produksi tenaga kerja adalah :
a. Tersedianya tenaga kerja setiap proses produksi diperlukan jumlah
kerja yang cukup memadai. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
9
Teori Produksi
a. Produksi
Produksi merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan (input). Dengan demikian kegiatan
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran