Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN LIMBAH POPOK DALAM BAHAN PEMBUATAN

POT BUNGA DI PATRANG JEMBER

Disusun Oleh :

Nabil Fatahillah

Farrel Yasa Wirawan

Fatih Kayana Radithya

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JEMBER

2023
DAFTAR ISI

KATA PENAGNTAR
BAB 1 PENDAHULU..........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5

1.3 Tujuan..................................................................................................................................5

1.4 Manfaat................................................................................................................................6

BAB 2 KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA...........................................................7

2.1 Kerangka Teori..........................................................................................................................7

2.2 Tinjauan Pustaka.......................................................................................................................9

BAB 3 METODE PENELITIAN......................................................................................................11

3.1 Metode Yang Digunakan...................................................................................................11

3.2 Subjek Penelitian...............................................................................................................11

3.3 Sumber Data......................................................................................................................11

3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................................11

3.5 Analisis Data......................................................................................................................12

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................................13

4.1 Hasil Penelitian..................................................................................................................13


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat serta karunia
yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dengan
sebaik-baiknya.

Penyusunan proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Mulok (Muatan Lokal)
Riset, serta Antropologi. Dan tidak lupa kami berterima kasih kepada Ibu Fitria Candra S.Pd serta
Bapak Syuhadak S.Pd selaku guru mata pelajaran yang bersangkutan, yang telah membimbing kami
sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami sangat yakin bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian
ini serta masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca sehingga dapat mengembangkan penulisan serta isi dalam proposal ini. Kami juga
berharap semoga dengan adanya proposal ini dapat berguna bagi para pembaca..

Jember, 15 Juni 2023


BAB 1 PENDAHULU

1.1 Latar Belakang

Sampah adalah sisa dari kegiatan manusia sehari-hari. Sampah bisa juga dikatakan sebagai
barang atau materi sisa yang tidak lagi digunakan dan biasanya akan dibuang karena sudah tidak
bermanfaat. Sampah adalah barang padat yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi
dikehendaki dan tidak berguna (Soemirat, 1994). Sampah merupakan masalah serius yang dialami
oleh banyak Negara di seluruh dunia. Sampah menjadi penyumbang polusi terbanyak sampai saat ini.
Ada banyak sekali macam-macam sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya, beribu-ribu ton
sampah dibuang tanpa adanya pengelolaan yang memadai. Banjir, pencemaran tanah, global warming
merupakan bencana alam yang banyak diakibatkan kurangnya perhatian manusia terhadap bencana
sampah ini. Dilansir dari data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat,
Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah tersebut mengalami
penurunan 33,33% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 32,87 juta ton. Dilihat dari data
tersebut tentunya masalah sampah ini bukanlah masalah yang bisa diremehkan. Penumpukan sampah
yang masif dan tidak terkontrol akan berdampak pada ketidaklayakan lingkungan bagi
keberlangsungan kehidupan manusia.

Ada banyak macam sampah yang dihasilkan manusia setiap harinya, berton-ton sampah
dibuang dan menumpuk tanpa adanya pengelolaan yang memadai. Dari berbagai banyak macam
sampah yang dihasilkan, sampah dapat diuraikan menjadi dua golongan yaitu sampah yang berjenis
organik dan sampah berjenis non-organik. Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah
untuk terurai dan biasa dipergunakan dalam pembuatan pupuk organik bagi tumbuhan, untuk
mempercepat dan meningkatkan kesuburan tanaman. Sampah organik biasanya banyak berasal dari
sisa-sisa tumbuhan, daun-daun kering atau kotoran hewan dan banyak macam lainnya. Selain jenis
sampah yang dapat terurai dengan mudah, ada jenis sampah yang sangat sulit dan lama untuk terurai,
yaitu sampah non-organik. Sampah non-organik merupakan jenis sampah yang sulit terurai, sampah
ini yang kerap kali menjadi masalah di lingkungan masyarakat karena sifatnya yang tidak bisa atau
sulit terurai. Sampah plastik, kaleng, besi dan kaca merupakan sampah berjenis non-organik. Kerap
kali sampah berjenis non-organik akan didaur ulang menjadi barang baru yang dapat dipergunakan
kembali, contohnya adalah gelas air plastik. Tetapi, tidak semua sampah berjenis non-organik dapat
digunakan atau difungsikan kembali, salah satu sampah yang tidak dapat digunakan kembali adalah
limbah pampers.
Pampers sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alas bayi yang terbuat
dari kertas berdaya serap baik dan kedap air dengan lapisan luar dari plastik tipis; popok; lampin.
Pampers umumnya digunakan oleh bayi atau balita yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga jumlah
penggunaan pampers setiap tahunnya juga semakin meningkat. Sebagian masyarakat membuang
limbah pampers ini di sungai, dan hal itu mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir.

Akhir-akhir ini pelaku usaha tanah air sudah berupaya menjadikan limbah ini menjadi barang
yang bermanfaat kembali, salah satunya adalah PT Softex Indonesia sebagai produsen popok sweety
berusaha mengolah limbah pampers menjadi potbrick atau batu bata yang terbuat dari limbah
pampers. Selain itu, di Patrang, Jember terdapat sebuah rumah produksi yang menjadikan limbah
pampers menjadi sebuah pot yang indah dan bernilai jual. Usaha pembuatan pot dari pampers ini
merupakan langkah kecil yang bisa dilakukan dalam pengurangan limbah yang selama ini menjadi
masalah dalam masyarakat. Limbah pampers diambil bagian gel yang ada di dalamnya digunakan
sebagai bahan campuran semen putih untuk selanjutnya dicetak menjadi sebuah bentuk pot bunga.
Hal ini juga dapat menjadi referensi bisnis atau usaha bagi orang lain dalam pembuatan sesuatu
barang yang bermanfaat dengan bahan baku limbah sampah, sehingga dapat meningkatkan
perekonomian daerah tersebut. Berdasarkan hal itu maka kami tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pemanfaatan Limbah Popok dalam Bahan Pembuatan Pot Bunga di Patrang Jember”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pemanfaatan limbah pampers dalam bahan pembuatan pot bunga di Patrang
Kabupaten Jember?
2. Bagaimana proses tahapan dari mulai produksi hingga penjualan pot bunga dari limbah
pampers tersebut di Patrang Kabupaten Jember?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah pampers dalam pembuatan pot bunga di Patrang
Kabupaten Jember.
2. Untuk mengetahui proses tahapan dari mulai produksi hingga penjualan pot bunga dari
limbah pampers tersebut di Patrang Kabupaten Jember.
1.4 Manfaat

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah


sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai


pengelolaan dan pemanfaatan kembali limbah pampers menjadi barang bernilai jual.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman
penulis mengenai kajian yang akan dibahas tentang pemanfaatan limbah pampers dalam bahan
pembuatan pot bunga.

Bagi masyarakat

Menambah rujukan dan wawasan bagi masyarakat mengenai bagaimana limbah


pampers yang dianggap tidak lagi bernilai dapat diolah menjadi barang yang bernilai jual.

Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan menjadi wawasan dan pengetahuan sehingga menjadi bahan
pertimbangan bagi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah
melalui kajian tentang pemanfaatan limbah pampers ini.
BAB 2 KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Definisi Sampah

Sampah merupakan barang sisa dari suatu produksi yang berasal dari domestik atau
industri. Secara umum sampah adalah segala sesuatu yang sudah tidak digunakan, sehingga tidak
bernilai lagi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 mengenai
Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses alam yang
berbentuk padat. Menurut Manik (2003) dikatakan sampah adalah benda yang tidak digunakan
atau tidak dikendaki oleh manusia yang berupa sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesatu yang
harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya
(Azwar, 1990). Sampah akan menjadi sebuah masalah yang tidak akan berakhir dalam jangka
waktu yang lama. Yang hanya manusia bisa lakukan adalah dengan mengubah sampah tersebut
menjadi sesuatu yang bisa dipergunakan kembali, tetapi tidak bisa menguranginya.

2.1.2 Jenis Sampah

Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah non-
organik. Berikut pengertian dari sampah organik dan sampah non-organik:

1. Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari sisa-sisa dari makhluk hidup
seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sampah organik dapat terurai dengan mudah dan
cepat, sehingga tidak mencemari lingkungan. Biasanya sampah organik banyak dikelola
kembali menjadi pupuk dan lain sebagainya.

2. Sampah non-organik merupakan jenis sampah yang berasal dari benda-benda buatan
manusia atau bahan sintetik, dapat diartikan juga sampah non alam. Biasanya sampah
sintetik ini berasal dari benda yang dihasilkan dari produksi pengelolaan barang. Sampah
organik dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan karena sifat sampah non-
organik yang sangat sulit terurai. Sampah jenis ini biasanya akan dikelola kembali
menjadi barang baru yang dapat digunakan.
3. Sampah B3 merupakan akronim dari sampah bahan beracun dan berbahaya. Sampah B3
adalah sampah atau limbah yang di dalamnya mengandung zat yang sifatnya berbahaya
dan beracun. Karena sifatnya yang berbahaya sampah jenis ini akan dapat merusak
lingkungan serta mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup makhluk hidup. Sampah
B3 biasanya dihasilkan dari kegiatan industri. Akan tetapi sampah jenis ini juga banyak
dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Dan sampah ini tidak akan bisa untuk didaur ulang
kembali.

2.1.3 Limbah Popok

Secara umum limbah dapat diartikan sebagai hasil buangan atau material yang bersifat
sisa serta dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari sebuah proses produksi, seperti
industri ataupun domestik. Jenis limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan manusia umumnya
juga sangat berbahaya serta berdampak buruk terhadap lingkungan juga bagi kesehatan manusia.

Salah satu limbah yang berasal dari domestik atau rumah tangga adalah popok atau
pampers bayi. Pampers menurut KBBI adalah alas bayi yang terbuat dari kertas berdaya serap
baik dan kedap air dengan lapisan luar dari plastik tipis. Fungsi pampers adalah untuk
menampung feses atau menyerap urin dari bayi. Populasi angka kelahiran bayi yang terus
meningkat tiap tahunnya, menjadi faktor pertumbuhan limbah pampers. Bahkan limbah pampers
menjadi penyumbang terbanyak kedua di laut, yakni 21% menurut dari data riset Bank Dunia
pada tahun 2017.

Limbah pampers bekas kerap kali mencemari sungai karena budaya orang Indonesia
yang seringkali membuang sampah ke sungai dan tidak membuang sampah atau limbah pampers
ketempat pembuangan sampah yang selayaknya. Fenomena ini sangat merugikan, sebab akan
menyebabkan terjadinya banyak sekali penyakit serta menyebabkan rusaknya lingkungan
perairan. Karena sifat pampers yang merupakan barang sekali pakai menyebabkan penumpukan
limbah pampers meningkat setiap tahunnya.

2.1.4 Pembuatan Pot

Pot adalah salah satu media pendukung dalam melakukan kegiatan bercocok tanam atau
berkebun. Pot digunakan sebagai tempat tanaman yang berukuran kecil sampai sedang, biasanya
digunakan untuk menanam bunga atau tanaman hias. Ditinjau dari ukurannyan, pot memiliki
banyak sekali ukuran dari yang kecil, sedang hingga besar, tergantung daripada jenis tanaman
yang akan ditanam di pot tersebut. Jenis bahan dalam pembuatan pot umumnya menggunakan
bahan seperti halnya plastik, atau semen.

Dewasa ini pembuatan pot sudah sangat bermacam variasinya. Inovasi pot berbahan
limbah sudah sangat banyak ditemui. Ada pot yang dibuat dengan limbah kaleng bekas atau botol
plastik yang sudah tak terpakai. Tak hanya itu, pot yang menggunakan bahan utamanya berupa
semen juga bisa memanfaatkan limbah, berupa limbah pampers bekas. Kapas atau kain pelapis
dari pampers dapat digunakan dalam bahan campuran semen sebelum dicetak menjadi sebuah pot
bunga. Kelebihan dari pot yang menggunakan pampers ini, selain bahan utamanya dapat dicetak
menjadi pot, gel yang berada pada popok dapat digunakan dalam campuran tanah sehingga dapat
menjaga tanah tetap lembab, sehinga sangat efektif dalam menyuburkan tanaman. Inovasi
pembuatan pot dari berbagai macam bahan berupa limbah ini merupakan langkah kecil dalam
pengurangan sampah. Dan juga keuntungannya selain itu juga dapat menambah nilai jual pot
tersebut.

2.2 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran penulis mengenai kajian dan penelitian tentang “Pemanfaatan
Limbah Pampers Dalam Bahan Pembuatan Pot Bunga di Patrang Jember” maka diperlukan adanya
telaah terhadap penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk
melihat relevansinya dengan penelitian ini sekaligus sebagai upaya menghindari reduplikasi dan
plagiasi terhadap penelitian ini. Kajian dan penelitian tentang pemanfaatan limbah pampers sudah
pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa penulis atau peneliti di antaranya sebagai berikut:

1. Adriel L.H. Pasaribu, dkk (2020), dengan judul, “Pemanfaatan Limbah Popok Bayi Sebagai
Campuran Pembuatan Paving Block”. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah tentang
eksperimen mengenai tentang keefektivan pampers dalam bahan campuran dari Paving Block,
karena limbah pampers memiliki kandungan berupa hidrogel. Dijelaskan bahwa limbah pampers
terbukti dapat daya tekan yang kuat. Proses pembuatannya adalah denga menambahkan potongan-
potongan kecil dari pampers bayi ke campuran bahan pembuatan Paving Block.

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
variasi terhadap nilai kuat tekan yang dihasilkan. Akan tetapi terdapat sebuah pengaruh
penambahan limbah popok bayi dalam bahan campuran Paving Block pada variasi terbaik dan
memenuhi kuat tekan yang dikategorikan kedalam Paving Block mutu B yaitu pada variasi
1PC:4PS:0,5P dengan nilai kuat tekan 183,33 Kg/cm2 , 1PC:4PS:1P dengan nilai kuat tekan
225,00 Kg/cm2 , dan 1PC:4PS:2P dengan nilai kuat tekan 175,00 Kg/cm2 , Pada mutu C pada
variasi 1PC:4PS:1,5P dengan nilai kuat tekan 151,67 Kg/cm2 , 1PC:4PS:2,5P dengan nilai kuat
tekan yaitu 145,00 Kg/cm2 , dan 1PC:4PS:3P dengan nilai kuat tekan 135,00 Kg/cm2 . Pada daya
serap air pada masing–masing perbandingan popok bayi pada Paving Block tidak memenuhi
standar SNI 03-0691 1996.

2. Muhammad Irfan Nawawi, dkk (2019), dengan judul, “PELIPOB: Pemanfaatan Limbah Popok
Bayi Sebagai Alternatif Media Tanam”. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dinyatakan bahwa
popok bayi memiliki kandungan hidrogel yang dapat menyerap air atau menampung air. Dengan
adanya kandungan hidrogel tersebut limbah popok bayi dapat dimanfaatkan sebagai media tanam
alternatif sebab dapat menyimpan air dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, di dalam limbah
popok bayi juga mengandung urine, dalam urine terkandung zat-zat seperti sampah nitrogen,
asam hipurat, ion-ion elektrolit, hormone, dan lain sebagainya. Karena itu urin pada popok bayi
sangatlah berguna juga sebagai sebagai pupuk.
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif, yang


merupakan penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa bahasa tertulis. Metode
penelitian ini tidak menggunakan model-model matematik maupun statistik. Dasar penelitian
kualitatif merupakan konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.
Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran ialah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui
penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim,
2002). Penelitian kualitatif menggunakan sumber data yang bersifat alamiah, yang terjadi secara
alami tanpa manipulasi dari peneliti.

3.2 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah salah seorang warga yaitu pemilik usaha
produksi pot dari pampers, dan juga salah seorang karyawan yang bekerja di usaha produksi
tersebut sebagai subjek wawancara yang lain.

3.3 Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang dijadikan referensi dalam melakukan penulisan
ini adalah data sekunder.
a. Primer
Adapun yang menjadi sumber data primer dari penelitian ini merupakan pemilik usaha
produksi pot di Patrang, Jember.

b. Sekunder
Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data pendukung dari berbagai referensi dari
internet melalui jurnal-jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan atau relevan dengan
pembahasan ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Wawancara


pada awal pengumpulan data sebaiknya ditetapkan topiknya secara spesifik, kemudian dapat
dikembangkan menjadi berbagai bentuk pertanyaan yang lebih mendalam guna memperoleh data
yang lebih akurat (Afifuddin, 2018:132). Dalam hal ini peneliti mencari serta menggali informasi
kepada pemilik usaha pot bunga dari limbah pampers.

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data menggunakan metode pengamatan langsung


kepada objek penelitian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi suatu objek
yang ingin diteliti dengan menggunakan pencatatan secara sistematis. Observasi merupakan suatu
metode untuk mengumpulkan data penelitian dengan sifat dasar naturalistik yang berlangsung
dalam konteks natural (Supriyati 2011:46). Metode observasi ini akan diterapkan untuk
mengetahui bagaimana proses dari pembuatan pot menggunakan limbah pampers.

3.5 Analisis Data

Menurut Boghdan dan Biklen dalam Lexi J. Moleong (2017:248) analisis data adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Langkah-langkah analisis data menurut Sugiyono (2017:485-492)
sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan,


keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-
hal pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

b. Penyajian Data (Data Display)

Dengan men-display data, maka akan memudahkan pemahaman terkait hal yang
terjadi.

c. Conclusion Drawing / Verivication

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi jika bukti tersebut valid, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menerangkan hasil dari penelitian mengenain rumusan
permasalahan pada Bab I. Hasil dari penelitian akan dijabarkan berdasarkan hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan limbah popok sebagai bahan
pembuatan pot bunga di Patrang, Jember.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pemanfaatan Limbah Pampers

Dalam pembuatan pot bunga yang ada di Patrang ini, limbah pempers merupakan bagian yang
pokok. Limbah pampers yang digunakan berfungsi sebagai cetakan dari pot bunga tersebut

4.1.2 Proses Produksi

Tahapan dari produksi pot bunga ini diawali dengan memperoleh limbah pampers yang
digunakan sebagai bahan baku produksi pot bunga. Limbah pampers didapatkan dari bank sampah di
daerah sekitar Patrang. Selain pampers, bahan-bahan yang lain seperti semen, kuas, cat, minyak dan
pot bekas sebagai cetakan juga dibutuhkan dalam pembuatan pot bunga. Setelah bahan-bahan telah
didapatkan, dilanjutkan dengan proses pengerjaan. Peneliti akan memaparkan tahapan-tahapan proses
pembuatan yang mengacu pada hasil wawancara yang telah dilakukan.

Tahapan awal adalah dengan memisahkan pampers dengan gel yang ada didalamnya. Setelah
gel dan pampers dipisahkan, cuci hingga bersih pampers tersebut lalu dijemur dibawah sinar matahari.
Siapkan adonan semen yang akan menjadi bahan pengeras. Setelah adonan semen telah disiapkan,
siapkan juga pot yang akan digunakan sebagai cetakan.

Anda mungkin juga menyukai