Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN KAYU DAN


KERAJINAN TANDUK DESA PUCANG
(Studi Kasus Asyifa Collection dan Arif Horn Collection)
Disusun guna memenuhi tugas Program Pengabdian Masyarakat

Di susun oleh :

1. Siti Hardiyantisalim 6. Nanda Maya M.


1510101027 1510101101
2. Jofani Mega Puspitasari 7. Restu Nur Arifani
1510101047 1510101113
3. Bagaskara Prawira 8. Wahyu Angga D. N.
1510101052 1510101114
4. Elsiva Kusuma Wardani 9. Anindya Erma W
1510101074 1510101122
5. Haris Faisal Ahmad 10. Mikael Hanugrah K
1510101083 1510101124

S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2018

i
Halaman Pengesahan

PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN KAYU DAN


KERAJINAN TANDUK DESA PUCANG

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................... ii
Prakata ...................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ................................................................................. iv
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB II Metode Penelitian ....................................................................... 5
2.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................... 5
2.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 5
2.3 Teknik Analisis Data ..................................................................... 6
BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Hasil dan Pembahasan.................................................................... 7
BAB IV Penutup ....................................................................................... 16
4.1 Simpulan........................................................................................ 16
4.2 Implikasi ........................................................................................ 16
Daftar Pustaka .......................................................................................... 17
Lampiran .................................................................................................. 18

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan yang berjudul Pengembangan Usaha Kerajinan Kayu Dan
Kerajinan Tanduk Desa Pucang (Studi Kasus Asyifa Collection Dan Arif Horn
Collection) ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih atas bantuan yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan bagi para pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami mengharap kritik
dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Magelang, 10 Agustus 2018

Penulis

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Usaha kecil menengah merupakan sektor usaha yang memilki peran
cukup tinggi dalam perekonomian daerah, terutama dalam penyediaan
lapangan kerja. Andil UMKM bagi perekonomian Indonesia sudah tidak
diragukan lagi. UMKM mempunyai tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar
97% dari seluruh tenaga kerja nasional dan mempunyai kontribusi terhadap
produk domestik bruto (PDB) sekitar 57% (Data Bank Indonesia, 2015).
Namun demikian perkembangan usaha kecil menengah akhir-akhir ini cukup
memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang
merupakan hasil usaha menengah luar negeri. Kondisi demikian akan
memperlemah posisi sektor usaha kecil di pasar Indonesia. Semakin
melemahnya posisi sektor usaha kecil di pasar, dalam jangka panjang akan
berdampak pada turunnya taraf hidup masyarakat serta bertambahnya
pengangguran. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mengarah pada
pengembangan sektor usaha kecil dalam rangka memperbaiki mutu produk
atau jasa, sehingga mampu bersaing di pasar. Upaya untuk memperbaiki mutu
produk diperlukan pengelola usaha (manajemen) dengan baik, meliputi aspek
permodalan, produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan pembukuan
(Sriyana, 2010). Dilihat dari persebaran industri skala mikro dan kecil
berdasarkan lokasinya, sebagian besar berada di Pulau Jawa. Industri mikro
kecil di Provinsi Jawa Tengah memiliki prospek yang baik untuk
dikembangkan sebagai usaha untuk mengatasi masalah pengangguran dan
setengah pengangguran. Hal ini dikarenakan dalam industri mikro kecil,
teknologi yang lazim digunakan dalam proses produksi adalah teknologi padat
karya (Thee Kian Wie, 1994).

Desa Pucang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Secang,
Kabupaten Magelang. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang terkenal

1
dengan usaha penghasil kerajinan. Mata pencaharian warga desa setempat
adalah pengrajin, bukan hanya kerajinan tanduk, namun juga merambah ke
kerajinan kayu yang menghasilkan perlengkapan dapur seperti centong dan
solet dan souvenir yang diturunkan secara turun-temurun. Berbagai kendala
yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan sumber daya manusia yang terampil,
ulet dan telaten, pangsa pasar ekspor yang menurun sejak krisis ekonomi 1997
dan peristiwa Bom Bali I dan II, serta keterbatasan bahan baku yang
berkualitas, yang disebabkan bukan hanya minimnya proses penyembelihan
sapi dan kerbau di Kalimantan dan Sulawesi, akan tetapi juga adanya
persaingan memperoleh bahan baku dengan Negara Jepang. Hal tersebut
berakibat pada kuantitas dan kualitas kerajinan yang dihasilkan serta
mengurangi pangsa ekspor. Sedangkan, yang menjadi faktor pesaing dalam
pemasaran kerajinan kayu adalah banyak ditemukannya produk plastik dari
Cina, sehingga produk kerajinan kayu untuk dapat berkembang harus mampu
bersaing dengan produk tiruan berbahan dasar plastik.

Seperti usaha milik Bapak Fatkhul Arif yang menjadi UMKM binaan
kami. Dimana usaha ini merupakan usaha turun-temurun yang telah berdiri
sejak bertahun-tahun lalu. Dalam usahanya, Bapak Fatkhul Arif memproduksi
berbagai macam souvenir berbahan baku dari tanduk dan tulang, mulai dari
sisir, mangkok, sendok, garpu, gantungan kunci, bros, pipa rokok, dan masih
banyak lagi hasil kerajinan yang di hasilkan.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman di Desa Pucang


sudah banyak muncul usaha kerajinan yang berbahan dasar kayu, karena
dengan bahan dasar kayu, bahan yang dibutuhan lebih mudah dicari serta
pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat memercepat
produksi dan miningkatkan perekonomian masyarakat. Seperti UMKM mlik
Bapak Muhammad Rozi yang mengolah kayu menjadi berbagai macam
souvenir untuk pernikahan seperti centong, telenan, gantungan kunci, hiasan
dan masih banyak lainnya.

2
Dari kedua UMKM tersebut ternyata masih banyak masalah yang
dihadapi dan menghambat proses produksi maupun proses pemasaran. Seperti
dalam UMKM tanduk milik Bapak Fatkhul Arif yang masih memiliki
permasalahan yaitu belum adanya logo dan ciri khas produk yang membedakan
dari produk UMKM lain, belum adanya pemasaran melalui media online.
Sedangkan UMKM kayu milik Bapak Muhammad Rozi permasalahannya
adalah belum adanya pembukuan yang baik, belum adanya logo dan ciri khas
produk yang membedakan dari produk UMKM lain , belum adanya izin usaha
dari Instansi terkait, masih banyak produk gagal yang hanya terbuang sia-sia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah gambaran usaha kerajinan (Asyifa Collection & Arif Horn
Collection) di Desa Pucang?
2. Bagaimanakah permasalahan usaha (Asyifa Collection & Arif Horn
Collection) di Desa Pucang?
3. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi permasalahan usaha tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui gambaran usaha kerajinan (Asyifa Collection & Arif Horn
Collection) di Desa Pucang.
2. Mengetahui permasalahan usaha (Asyifa Collection & Arif Horn
Collection) Desa Pucang.
3. Mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan usaha.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian dapat memberikan manfaat kepada peneliti dan
masyarakat terhadap upaya mengatasi masalah dalam usaha dan bagaiman
mengerakkan perekonomian masyarakat melauli bidang usaha berbasis
kewirausahaan dengan baik.

3
2. Manfaat Praktis
Dari manfaat teoritis dapat memberikan manfaat praktis, yang dijadikan
rujukan bagi masyarakat tentang bagaimana mengembangkan usaha
kerajinan dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Pucang.

4
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian pada UMKM Pengrajin Kayu dan Kerajinan Tanduk adalah
penelitian lapangan atau field research. Artinya, peneliti melakukan penelitian
dengan terjun langsung ke lapangan dan terlibat dengan masyarakat setempat
yang akan di teliti.

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan :
a. Metode wawancara
Metode wawancara adalah metode yang di gunakan untuk memperoleh
informasi secara langsung yang mendalam kepada seorang responden yang
mana responden tersebut mengungkapkan perasaan, motivasi, atau
keyakinannya terhadap suatu topik.
Peneliti melakukan wawancara langsung kepada pengrajin kayu dan
pengrajin tanduk di Desa Pucang untuk memperoleh informasi dari
pembelian bahan, proses pembuatan sampai dengan pemasaran.
b. Metode Pengamatan
Metode pengamatan atau biasa di sebut metode observasi adalah
menghimpun bahan-bahan keterangan yang di lakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang di jadikan obyek pengamatan.,Peneliti melakukan pengamatan secara
langsung untuk memperoleh informasi secara rinci.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data dari semua yang
tersimpan berupa tulisan, cetakan, gambar, atau rekaman yang dapat
digunakan sebagai keterangan. Peneliti mencari data dengan melakukan
dokumentasi berupa foto dan video dari proses pembuatan alat-alat dapur
dan kerajinan tanduk.

5
2.3 Teknik Analisis Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus karena mengacu pada objek studi yang diamati, situasinya dan
perilakunya. Studi kasus digunakan untuk memperoleh pengamatan mendalam
tentang mengapa dan bagaimana kondisi UMKM Pengrajin Kayu dan
Kerajinan Tanduk dalam suatu program kegiatan dan kondisi usaha dalam
waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi
yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Sebagaimana prosedur perolehan
data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi,
dan pengumpulan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pengusaha yang
dapat diamati, penelitian kualitatif akan menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

6
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan


1.1.1 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pelaksanaan dalam pengabdian dalam masyarakat terdiri
dari dua tahap. Tahap pertama persiapan dan tahap kedua pelaksanaan
kegiatan :

A. Persiapan
Mengadakan koordinasi dengan pihak Kelurahan Desa Pucang
untuk mensosialisasikan program kegiatan mahasiswa kepala desa,
ketua RT/RW setempat serta pemilik UMKM yang akan didatangi.
Kegiatan survei lapangan dan wawancara dengan pihak pemilik
kerajinan bertujuan untuk mendapatkan data/sumber untuk kemudian
dapat dihimpun dan dianalisis serta diolah untuk mendapatkan .

B. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini merupakan diskusi dan
praktek lapangan yang melibatkan seluruh mahasiswa secara
langsung dalam merancang, mempersiapkan, dan melaksanakan
kegiatan ini sehingga mendapatkan hasil mengenai tujuan
dilakukannya kegiatan tersebut.

b. Pembimbingan
Bimbingan merupakan metode dalam proses pemberian bekal
ilmu kepada masing-masing kelompok agar dapat memahami tiap-
tiap kelompoknya. Sehingga ketua kelompok dapat mengarahkan
anggota kelompoknya agar dapat bertindak sesuai dengan tuntutan
dan keadaan di lingkungan kegiatan.

c. Pendampingan
Merupakan upaya sistematis dalam memberikan fasilitas
kelompok dalam mengatasi permasalahan dan menyesuaikan diri
dengan permasalahan yang dialami, sehingga kelompok dapat
mengatasi setiap permasalahan dengan baik.

7
1.1.2 Gambaran Umum Usaha
Usaha Kecil Menengah yang menjadi titik fokus observasi kelompok
5 adalah Asyifa Collection dan Aris Horn Collection. Kedua UMKM
tersebut memiliki latar belakang usaha yang berbeda dan dalam observasi
yang sudah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan dan upaya
penanganan masalah yang berbeda pula.

A. Usaha Asyifa Collection


Usaha ini merupakan usaha milik Bapak Muhammad Rozi Rihan.
Setelah Bapak Rozi dan istrinya memutuskan keluar dari pekerjaan,
dengan modal usaha kurang lebih Rp 15.000.000 usaha ini dapat
berkembang hingga sekarang. Tiga tahun berjalan, usaha kerajinan
kayu ini telah memberikan hasil yang cukup baik. Hingga bisa
membeli mobil, dan memperbaiki gudang atau tempat produksi.
Dalam bauran pemasaran, untuk meninjau seberapa besar
perkembanagan suatu usaha yang dikenal dengan 5P yaitu,
1. Promotion
Pomosi yang telah dijalankan adalah dengan online maupun
offline. Selain memasarkan langsung ke tempat-tempat wisata
(Jogja, Magelang, atau di ambil langsung oleh pembeli) usaha ini
telah merambah ke pasar online. Seperti lewat Shopee, facebook,
instagram, dan web (walaupun sudah tidak aktif). Kebanyakan
orderan didapat dari transaksi melalui Shopee.
2. Price
Pucang merupakan daerah penghasil kerajinan, untuk itu harga
yang dipasarkan cukup bersaing dan begitu pula adanya komitmen
Bapak Rozi dan istrinya untuk menjalankan usaha tidak mau
meminjam uang dari bank membuat usaha ini kurang maksimal.
Karena produksi hanya dibatasi oleh adanya modal yang pas-
pasan.
3. Product
Produk yang ditawarkan dalam usaha ini cukup banyak,
terdapat telenan, solet, dsb. Namun pada saat ini yang paling banya
digemari konsumen adalah telenan. Selain untuk memasak produk
yang dihasilkan juga banyak digunakan untuk souvenir pernikahan
dengan design yang diinginkan konsumen. Proses produksi
dilakukan dengan cara borongan, yaitu sistem dimana Bapak Rozi
membei bahan baku kemudian bahan tersebut diberikan kepada
pemotong, setelah itu di amplas dan di pitur baru tahap akhir
dilakukan di rumahnya, yaitu tahap finishing.

8
4. Place
Usaha ini, terletak di Jl. Dusun Pojok No.1 Desa Pucang
Kecamatan Secang. Keterbatasan tempat menjadikan operasi
dalam usaha ini terbagi-bagi, setiap tahap dalam proses
menghasilkan kerajinan terpisah satu sama lain. Bahkan sampai ke
beda desa/ Kecamatan.
5. People
Bapak Rozi, menjalankan usaha dengan dibantu oleh 5 orang
karyawan yang bekerja dirumahnya. Selain pengerjaan yang
dilakukan dengan sistem borongan ini, dikarenakan keterbatasan
dalam tempat, modal, dan sebagainya faktor sumber dayam
manusia juga memiliki peran penting dalam menjalankan suatu
uaha. Bapak Rozi melakukan dan mengontrol usahanya sendiri jadi
dalam usaha ini sangatlah jelas bahwa terjadi kekurangan tenaga
kerja. Sehingga hal tersebut menyebabkan kurang maksimalnya
usaha kerajinan yang sedang dijalankan.

B. Usaha Arif Horn Collection


Sesuai namanya, usaha ini merupakan sebuah usaha kerajinan
tanduk milik Bapak Fatkhul Arif atau lebih banyak dikenal sebagai
Bapak Aris. Bapak Aris telah menjalankan usahnya selama bertahun-
tahun. Kemampuannya dalam mengolah tanduk sudah tidak
diragukan lagi karena beliau belajar kerajinan tanduk sejak SD secara
otodidak. Dari tanduk, Bapak Aris menyulap tanduk-tanduk yang
telah dikeringkan tersebut menjadi produk kerajinan yang indah dan
bernilai estetis tinggi seperti, liontin, plakat, gelang, mangkuk, hiasan
dinding, dsb. Usaha ini dijalankan seorang diri oleh Bapak Arif
sehingga masih banyak hambatan dalam mewujudkan agar usaha ini
dapat terus berkembang. Usaha Dalam bauran pemasaran, untuk
meninjau seberapa besar perkembanagan suatu usaha yang dikenal
dengan 5P yaitu,
1. Promotion
Promosi yang dilakukan dalam usaha ini adalah melalui getuk
tular atau lewat mulut ke mulut. Bahkan pemilik usaha
menghindari sistem jual beli secara online. Salah satu penyebab
adalah kuranganya stok bahan baku, keterbatasan tenaga dan faktor
merasa cukup karena Bapak Aris tidak ingin menolak calon
pembeli. Hasil kerajinan Bapak Aris telah mencapai pasar expor
(Malaysia, Filiphina dan Vietnam). Selain dijual secara langsung

9
pemilik usaha ini juga sering mengikuti pameran dibeberapa
daerah.
2. Price
Pemilik usaha menentukan harga jual dengan prinsip “dapat
menutup bahan baku dan jasa pembuatan, yang penting tidak rugi”
jadi tidak ada standar ukurannya, semua berdasarkan perkiraan.
3. Product
Keterampilan menyulap tanduk menjadi kerajinan, sering
membuat Bapak Aris takut jika produknya di tiru oleh para pesaing
di daerahnya. Bekal keterampilan yang telah diasahnya dari kecil
menjadikan Bapak Aris mahir dalam membuat produk kerajinan
dari tanduk. Selain tanduk, bahan baku lain yang juga digunakan
adalah tulang dan tempurung. Produk kerajinan yang dihasilakn
berupa mangkuk, pipa rokok, sendok, solet, gelang, liontin, kalung,
dan lain sebagainya. Bahan baku yang diperoleh untuk
memproduksi kerajinan tersebut di datangkan antara lain dari
Jakarta, Kalimantan dan sebagian besar pulau Jawa yang memiliki
banyak tanduk, dan tanduk yang sering digunakan adalah tanduk
sapi dan tanduk kerbau.
4. Place
Usaha kerajinan ini belum memiliki toko. Bapak Aris
melakukan produksi di rumah kecil depan rumahnya dan
mendisplay hasil kerajinan di almari kaca didalam rumahnya.
Tempat usaha ini teretak di Dusun Pojok RT 02 RW 05 Pucang,
Secang, Kabupaten Magelang.

5. People
Proses produksi yang dilakukan dari nol hingga finishing
dikerjakan sendiri oleh pemilik. Tidak ada catatan khusus dalam
pembukuan usaha.

1.1.3 Permasalahan Usaha


Berdasarkan hasil observasi serta wawancara dengan pemilik
perusahaan terdapat beberapa permasalahan yang muncul dalam
menjalankan usaha yang dijalankan, diantaranya:

10
A. Kerajinan Kayu
Proses produksi kerajinan menggunakan bahan kayu,
diperlukan adanya ketelitian dan keuletan. Tenaga kerja yang
diperlukan adalah tenaga kerja terlatih. Seringkali ditemukan
kesalahan dalam setiap tahap produksi berupa kesalaahan dalam
pemilihan kayu, ukuran kayu yang tidak selalu seragam, ada yang
tebal dan tipis ada juga lubang pada gantungan alat-alat dapur yang
tidak sesuai, sehingga barang tersebut menjadi barang sisa atau
barang yang rusak yang pada akhirnya akan dibuang atau dibakar,
selain itu proses pemotongan kayu yang kurang sesuai mapupun
dalam proses penyablonan menghasilkan banyak produk BS atau
produk gagal yang dihasilkan. Produk gagal tersebut dalam waktu
satu minggu dapat mencapai lebih dari dua bagor/karung besar.
Kurangnya tenaga kerja menjadikan produk gagal tersebut
terbengkalai padahal produk gagal tersebut masih bisa dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembatan produk kerajinan lain seperti
gantungan kunci maupun untuk hiasan dinding. Sehingga perlu
adanya pemanfaatan atau inovasi dari barang-barang yang rusak
tersebut, agar tidak sayang untuk dibuang karena masih
dimanfaatkan untuk inovasi yang lain.

B. Kerajinan Tanduk
Dalam kerajinan tanduk perlu adanya keterampilan dalam
meneliti kualitas barang serta memiliki kreativitas dan inovasi yang
berbeda dari produk-produk yang ada. Terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi ketika proses pembuatan kerajinan
berlangsung, diantaranya barang yang dibuat seringkali patah ketika
pembuatan terlalu kecil atau susah dalam pembentukannya.

1.1.4 Program Kerja


Berdasarkan permasalahan yang telah kami temukan dengan
menggali informasi dari pemilik usaha, selanjutnya dalam upaya agar
kedua UMKM dapat berjalan lebih baik dan lebih berkembang
kedepannya program kerja yang kelompok kami tawarkan adalah:
A. Usaha Asyifa Souvenir
1. Membentu memperbaiki pembukuan usaha dengan memberikan
contoh sistem pembukuan yang mudah serta efektif untuk
terapkan.
2. Pengusulan/pembuatan logo usaha.
3. Pembuatan kartu nama.
4. Membantu dalam pendaftaran ijin usaha IUKM.

11
5. Menyumbangkan inovasi produk baru baik untuk bahan kayu
yang gagal maupun inovasi produk berbahan dasar kayu.
6. Membuat design plang yaitu berupa banner untuk nantinya
dijadikan plang usaha sesuai dengan request pemilik usaha.

B. Usaha Arif Horn Collection


1. Membuat mini katalog produk/brosur.
2. Membuat web yang berisi promosi dan sejarah dari kerajianan
tanduk.
3. Banner Dan X Banner Usaha
4. Logo Usaha
5. Kartu Nama Usaha
6. Membentu memperbaiki pembukuan usaha dengan memberikan
contoh sistem pembukuan yang mudah serta efektif untuk
terapkan.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diikuti oleh 110 mahasiswa


Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Kegiatan tersebut sudah dilaksakan
pada tanggal 17 Juli – 29 Juli 2018 rangkaian kegiatannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Rincian Pelaksanaan Kegiatan PPM Kelompok 5

No Waktu Uraian Kegiatan


Pembagian kelompok yang terbagi menjadi 10
1 Senin, 9 Juli 2018 kelompok, yang masing-masing anggota berjumlah 11
orang
Perubahan pembagian kelompok yang kemudian
menjadi 11 orang dengan masing-masing kelompok
2 Selasa, 10 Juli 2018
berjumlah 10 orang beserta pembagian penempatan
UMKM, lokasi UMKM dan Dosen Pembimbing.
Rapat yang dilakukan untuk pembagian buku
monitoring, surat tugas mahasiswa, dan keperluan
3 Kamis, 12 Juli 2018
lainnya yang diwakili oleh ketua masing-masing
kelompok.
Kelompok 5 mendapat tugas di 2 UMKM sekaligus
yang berlokasi di Dusun Pojok, Desa Pucang, Kec.
4 Kamis, 12 Juli 2018 Secang, Kab. Magelang di kerajinan Kayu & Souvenir
milik Bapak Muhammad Rozi Rihan dan kerajinan
tanduk milik Bapak Fatkhul Arif
Acara pembekalan sebelum penerjunan ke lapangan,
5 Jumat, 13 Juli 2018 yang dimulai sekitar pukul 08.00 – 11.00 WIB yang
bertempatkan di Ruang A.2B.2 untuk kelompok 1 sd 6

12
dan Ruang A.2B.1 untuk kelompok 7 sd 11, dengan isi
kegiatan antara lain :
1) Materi teknis kegiatan PPM (Emma Dwi
Ratnasari, S.E. M.Si / Drs. Whinarko Julipriyanto,
M.Si.)
2) Mater tentang gambaran Desa Pucang (Pak Lurah
& Staff Kelurahan)
3) Sharing informasi PPM (Kakak Tingkat)
Acara tersebut dipandu oleh :
- Mahesi P. & Wahyu P. Di ruang A2.B.2
- Tesalonica & Dhatu F. Di ruang A2.B.1
Dengan yang bertugas sebagai seksi dokumentasi yaitu
Ilham Hadikusuma
Selesai acara kelompok kami melakukan diskusi dan
menentukan tugas untuk masing-masing anggota mulai
6 Jumat, 13 Juli 2018
dari Ketua kelompok, Bendahara, Sekertaris, Seksi
Dokumentasi dan lainnya.
Setelah pembagian tugas, kelompok kami melakukan
bimbingan bersama dosen pembimbing kelompok dan
diskusi mengenai gambaran bagaimana PPM akan
7 Jumat, 13 Juli 2018
dilaksanakan, mengenai identifikasi masalah yang akan
dihadapi, program kerja kelompok, inovasi yang
dilakukan.
Beberapa perwakilan dari anggota kelompok melakukan
8 Senin, 16 Juli 2018 survei dan peninjauan di lokasi dan sedikit wawancara
mengenai UMKM yang ada disana.
Senin, 16 Juli 2018 Survei Lokasi yang dilakukan oleh Kelompok 5
Acara pemberangkatan seluruh mahasiswa PPM
Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar yang diikuti oleh
9 Selasa, 17 Juli 2018
110 mahasiswa. Acara pemberangkatan kurang lebih
dilakukan pada pukul 08.15
Seluruh Mahasiswa PPM Fakultas Ekonomi Universitas
10 Selasa, 17 Juli 2018 Tidar sampai di desa pucang dan berkumpul di Gedung
Citra Mandiri untuk acara pelepasan PPM dan lain-lain.
Setelah selesai acara kemudian kelompok di antar ke
11 Selasa, 17 Juli 2018 masing-masing UMKM yang di tugaskan dengan
diantar oleh karng taruna dari desa setempat.
Tiba di lokasi pertama di Kerajinan kayu dan souvenir
milik Bapak Muhammad Rozi Rihan, kelompok kami
serta didampingi oleh dosen pembimbing melakukan
12 Selasa, 17 Juli 2018
wawancara, cerita mengenai kedaan usaha dan beberapa
permasalahan yang dialami dan mengidentifikasi
masalah apa saja yang ada.
Di lokasi kedua yaitu di kerajinan Tanduk milik Bapak
13 Selasa, 17 Juli 2018
Aris Arfachsa, kita juga melaukan sesi wawancara dan

13
diskusi mengenai usaha yang digeluti dan kelompok
kami juga mengidentifikasi permasalahan apa saja yang
dialami.
Melakukan diskusi kelompok dan membahas mengenai
permasalahan yang di hadapi oleh masing-masing
14 Rabu, 18 Juli 2018
UMKM tersebut dan membahas program apa saja yang
akan dilaksanakan oleh kelompok kami.
Kelompok kami mengunjungi UMKM kerajinan
15 Kamis, 19 Juli 2018
Kayu&Souvenir serta Kerajinan Tanduk
Di lokasi Kerajinan Kayu & Souvenir kita melihat
16 Kamis, 19 Juli 2018 proses produksi, mulai dari pemotongan pola,
penghalusan, sampai ke tahap pengepakan.
Membawa beberapa barang cacat produksi guna
17 Kamis, 19 Juli 2018
menciptakan inovasi baru
Di lokasi kedua di Kerajinan Tanduk kita juga melihat
prose produksinya, mulai dari tanduk yang sebelumnya
dikeringkan dengan cara di jemur di bahawah sinar
19 Kamis, 19 Juli 2018 matarai, dikupas bagian pinggir tanduk, dipanaskan
sehingga menjadi lempengan, pembuatan pola sampai
pada tahap akhir produksi hingga menjadi kerajinan
tanduk yang bagus.
Di lokasi Kerajinan Tanduk, sebagian anggota yang lain
20 Kamis, 19 Juli 2018 melakukan photoshot hasil kerajinan tanduk guna
kelengkapan data untuk membuat brosur
Menetapkan program kerja apa saja yang akan
21 Jumat, 20 Juli 2018
dilakukan dan dilaksanakan
Usulan dan sharing mengenai inovasi tentang
22 Sabtu, 21 Juli 2018
pemanfaatan barang cacat produksi dari kayu
Kunjungan ke UMKM Kerajinan Kayu&Souvenir serta
23 Senin, 23 Juli 2018
Kerajinan Tanduk
Di lokasi Kerajinan Kayu&Souvenir kelompok kami
membahas mengenai program yang akan kita buat
24 Senin, 23 Juli 2018
setelah itu membawa barang cacat produksi kerajinan
kayu untuk menciptakan inovasi produk
Di lokasi Kerajinan Tanduk kelompok kami juga
25 Senin, 23 Juli 2018 membahas mengenai usulan program kerja yang akan
kami lakukan
Sebagian kelompok ditugaskan untuk survei harga guna
pembuatann banner, kartu nama dan brosur. Sebagian
26 Senin, 23 Juli 2018
kelompok lain membuat rancangan desain inovasi
produk.
Pembuatan desain logo untuk usaha Kerajinan
27 Selasa, 24 Juli 2018 Kayu&Souvenir serta kartu nama dan desain banner
Kerajinan Kayu & Souvenir
Perwakilan kelompok mendatangi Kecamatan guna
28 Selasa, 24 Juli 2018
pembuatan IUKM untuk masing-masing UMKM

14
Rapat anggota membahas mengenai program kerja dan
29 Rabu, 25 Juli 2018
kemudian pembuatan inovasi produk dari kayu
Perwakilan kelompok melaporkan hasil program kerja
30 Rabu, 25 Juli 2018 dan sekaligus bimbingan dengan dosen pembimbing
kelompok.
Perwakilan kelompok menuju lokasi UMKM Kerainan
Kayu&Souvenir untuk mengambil barang cacat
31 Rabu, 25 Juli 2018
produksi lagi guna bahan baku untuk penciptaan inovasi
produk yang baru
Perwakilan kelompok menikuti rapat Final Checking
32 Rabu, 25 Juli 2018
Acara Expo PPM 2018 di Balai Desa Pucang
Pembuatan desain logo untuk Kerajinan Tanduk beserta
33 Kamis, 26 Juli 2018 kartu nama. Dan desain banner kelompok untuk acara
Expo PPM 2018, desain banner Kerajinan Tanduk.
Pembuatan web untuk Kerajinan Tanduk dan desain
34 Jumat, 27 Juli 2018
brosur Kerajinan Tanduk
Pencetakan banner Kerajinan Kayu & Souvenir, banner
Kerajinan Tanduk, banner kelompok untuk acara expo
35 Jumat, 27 Juli 2018
PPM 2018, serta cetak kartu nama kedua UMKM
tersebut
Kerja bakti seluruh mahasiswa PPM beserta warga
masyarakat dan karang taruna desa setempat untuk
36 Sabtu, 28 Juli 2018
persiapan stand masing-masing kelompok dan acara
untuk expo.
Masing-masing kelompok mengumpulkan barang bekas
atau cacat produksi dari masing-masing UMKM yang
37 Sabtu, 28 Juli 2018
ditugaskan untuk membuat gunungan guna acara kirab
budaya.
Kelompok kami mempersiapkan barang-barang untuk
38 Sabtu, 28 Juli 2018
bazar di keesokan harinya.
Pengambilan banner dan kartu nama di percetakan
39 Sabtu, 28 Juli 2018
sekaligus mencetak brosur untuk Kerajinan Tanduk.
Acara puncak dari kegiatan PPM Fakultas Ekonomi
Minggu, 29 Juli
40 Universitas Tidar Magelang 2018, yaitu acara bazar dan
2018
Expo sekaligus penarikan/penutupan PPM 2018

15
BAB IV
PENUTUP

4.3 Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dalam
pelaksanaan PPM ini kami menjalankan beberapa program yang dapat
memajukan usaha UMKM yang kami bina yaitu Usaha Kerajinan
Asyifa Souvenir dan Usaha Arif Horn Collection. Dari UMKM tersebut
kami membuatkan inovasi akan produk yang dihasilkan dan juga
memanfaatkan produk yang tidak terpakai atau cacat untuk menjadi
produk yang lebih bermanfaat, selain itu kami juga mempermudah
akses dalam memasarkan produknya melalui media online, dan
kamipun juga membatu dalam pembenahan pembukuan, membuat
desain sebagai ciri khusus dari setiap kerajinan seperti logo, dan juga
kami membuatkan beberapa media yang menunjang pemasaran seperti
pembuatan banner/ spanduk, kartu nama, dan brosur disetiap
UMKMnya.
Kami juga berharap agar masalah yang kami temukan disetiap
UMKM agar menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan
rekomendasi kepada setiap instansi terkait sehingga UMKM di desa
Pucang dapat berjalan lebih baik.

4.4 Implikasi
Dari hasil penelitian akan UMKM tersebut diharapkan akan
Kerajinan Kayu dan Kerajinan Tanduk yang kami bina dapat
mengembangkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan
dan juga dapat lebih menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam
maupun di luar negeri.

16
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Statistik UMKM tahun 2012 – 2013. diakses dari
www.bps.go.id pada tanggal 23 Juni 2015.
Badan Pusat Statistik. Statistik UMKM tahun 2012 – 2013. diakses dari
www.bps.go.id pada tanggal 23 Juni 2015.
BPS. (2016). Kecamatan Secang Dalam Angka 2016. Mungkid.
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
ALFABETHA
Kementerian UMKM. Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2010 –
2011. diakses dari www.depkop.go.id pada tanggal 24 Juni 2015.
Tambunan, Tulus. (2006). Entrepreneurship Development: SMES In Indonesia.
Journal of Development Entrepreneurship Vol. 12, No. 1 (2007) 95- 118.
Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah.

17
Lampiran I
(Foto Proses Pelaksanaan)

OBSERVASI LAPANGAN

Gambar 1. UMKM Asyifa Collection Gambar 2. Lokasi UMKM


Arif Horn

RAPAT PERUMUSAN PROGRAM KERJA

18
PROGRAM KERJA
(ASYIFA COLLECTION)

1. Pembukuan Usaha

2. Pengusulan/pembuatan logo usaha.

3. Pembuatan kartu nama.


Design Kartu nama

19
4. Membantu dalam pendaftaran ijin usaha IUKM.
Pengumpulan informasi Izin Usaha ke Dinas dan Kecamatan

Gambar Blangko pendaftaran IUKM

5. Menyumbangkan inovasi produk baru baik untuk bahan kayu yang gagal
maupun inovasi produk berbahan dasar kayu.

20
21
6. Design plang yaitu berupa banner untuk nantinya dijadikan plang usaha sesuai
dengan request pemilik usaha.

22
PROGRAM KERJA
(ARIF HORN COLLECTION)

1. Membuat mini katalog produk/brosur.


Design

23
2. Membuat web yang berisi promosi dan sejarah dari kerajianan tanduk.

Alamat surel : www.arifhorncollection.wordpresss.com

24
3. Banner Dan X Banner Usaha

4. Logo Usaha
Pilhan logo usaha

25
5. Kartu Nama Usaha

6. Membentu memperbaiki pembukuan usaha dengan memberikan contoh


sistem pembukuan yang mudah serta efektif untuk terapkan.

26
Lampiran II
(Foto Kegiatan)

xxvii

Anda mungkin juga menyukai