Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (P2MD)

PPMD BAGI PENGUATAN KELOMPOK INDUSTRI MEBEL


BAMBU DAN PERABOT RUMAH TANGGA
MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
BERBASIS KEARIFAN LOKAL

TIM PENGUSUL

Muktaf Dhiyaulhaq Maarif NIM 40040219650046-2019


Angga Dwi Putra Syofyan NIM 40040219650036-2019
Agade Bandule NIM 40040219650010-2019
Indri Nugroho NIM 40040219650032-2019
Adnan Muhammad Kasogi NIM 40040219650048-2019
Aswin Aditya NIM 40040219650034-2019
Bayu Adhityanto Wicaksono NIM 40040219650040-2019
Nurcholis Agung Wibowo NIM 40040219650044-2019
Hans John Hong NIM 40040219650056-2019
Sholahuddin Alwi NIM 40040219650031-2019
Maulana Erfian D.P NIM 40040219650024-2019
Anis Muyasaroh NIM 40040219650051-2019
Apriani Simarmata NIM 40040219650001-2019
Novrida Iskarina Br Sinuhaji NIM 40040219650042-2019
Tirza Aprilina NIM 40040219650100-2019

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021

i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Profil dan Kondisi Masyarakat....................................................................................1
1.2 Kondisi dan Potensi Wilayah......................................................................................2
1.3 Identifikasi SDA, SDM, Kelembagaan dan Potensi Sumber-Sumber Pendanaan......3
1.4 Kebijakan Pembangunan Daerah................................................................................5
II. PERUMUSAN MASALAH..............................................................................................6
2.1 Pola Penyelesaian Masalah.........................................................................................6
2.2 Industri Wisata Edukasi.............................................................................................6
2.3 Wisata relegi dan Budaya............................................................................................7
2.4 Wisata Alam dan Air...................................................................................................7
2.5 Wisata Festifal Duren..................................................................................................7
III. TUJUAN..........................................................................................................................8
3.1 Tujuan..........................................................................................................................8
3.2 Luaran..........................................................................................................................8
IV. MANFAAT......................................................................................................................9
V. PELAKSANAAN...........................................................................................................10
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM.............................................................11
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN..............................................................................12
VIII. RANCANGAN BIAYA..............................................................................................13
5.1 Anggaran Biaya.........................................................................................................13
5.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
Lampiran 1. Biodata Tim pengusul......................................................................................17
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana P2MD.......................................................20
Lampiran 3. Denah lokasi Desa Sasaran..............................................................................21

iii
RINGKASAN

Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan di desa,Desa Tegal Rejo merupakan


kaya dengan kerajinan bambu dengan bambu itu kita bisa membuat kerajinan seperti membuat
kursi,meja,gasebo dll dan disitu banyak yg bisa dijadikan destiwisata menggunakan bambu dengan
suasana alam yang disana desa tersebut juga menjunjung ke arifan lokal dengan bambu banyak
dikunjungi orang untuk mencari kebutuhan yang terbuat bambu banyak juga yang dipasarkan
maupun dibuat hiasan.

Salah satu kerajinan potensial unggulan di Kabupaten Magelang adalah kerajinan berbahan
baku bambu. Sentra kerajinan bambu sendiri tersebar di beberapa daerah seperti Sentra Kerjinan
Bambu Desa Sidodadi Kecamatan Tegalrejo, Sentra Kerajinan Bambu Desa Prajeksari Kecamatan
Tempuran, dan Sentra Kerajinan Bambu Desa Kebonsari Kecamatan Borobudur. Masing-masing
sentra memiliki ciri khas produk yang berbeda .
Sentra kerajinan bambu desa Sidodadi Kecamatan Tegalrejo terletak dijalur utama
Magelang – Kopeng sekitar KM ke 12. Disepanjang jalan tersebut banyak dibuka showroom
kerajinan bambu dalam bentuk aneka furniture seperti kursi set, tempat tidur, dan lain sebagainya.
Selain menampikan produuknya di showroom, sentra kerajinan bamboo ini juga melayani
pemesanan pembuatan gazebo bamboo dengan berbagai macam ukuran dan fungsi.

iv
JUDUL
PPMD Bagi Penguatan Kelompok Industri Mebel Bambu Dan Perabot Rumah
Tangga Melalui Aplikasi Teknologi Tepat Guna Berbasis Kearifan Lokal

I. PENDAHULUAN

1. Menguraikan dengan jelas potret, profil, dan kondisi masyarakat sasaran yang akan
dilibatkan. dilengkapi data-data yang cukup, lokasi daerah sasaran ditunjukkan dengan media
elektronik (google map).
2. Menguraikan kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun
lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Mendeskripsikan hasil identifikasi awal SDA, SDM, kelembagaan dan potensi sumber-
sumber pendanaan untuk keberlanjutan.
4. Menguraikan kebijakan pembangunan daerah yang relevan dengan permasalahan yang yang
ditemukan.

Pengrajin mebel bambu Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas merupakan industri
yang bergerak di bidang mebel bambu ukir dan sejenisnya. Pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas merupakan salah satu pemekaran dari Kelompok Antarest yang
terletak di Jln Magelang Kopeng (Salatiga) km 12 Sidodadi Tegalrejo Magelang Jawa
Tengah yang saat ini anggota kelompok telah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk
memudahkan koordinasi, kelompok pengrajin bambu Antarest berusaha untuk
memekarkan menjadi kelompok kecil (cluster) binaan dengan anggota rata-rata 10 - 15
orang. Dan salah satu UKM pengrajin bambu binaan adalah pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas dengan anggota pengrajin 15 orang. Pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas terletak di Jalan Magelang km 12 Sidodadi, RW 10 RT 27 Kec.
Tegalrejo Kab. Magelang Jawa Tengah (Slamet, 2021).

1.1 Profil dan Kondisi Masyarakat


Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan di desa
Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas menghasilkan produk mebel dan ukir
bambu. Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas memproduksi semua produk perabot
rumah meliputi meja, kursi, pembatas lipat, lemari, dipan, gezebo dan produk lain dengan

1
motif polos dan atau ukir. Untuk pemasaran produk tersebut secara tetap dan permanen
telah dilakukan dengan membangun stan sederhana di jalan Magelang Kopeng km 12

2
1.2 Kondisi dan Potensi Wilayah
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa pada prinsipnya didasarkan pada
beberapa potensi dan unggulan meliputi industri padat karya, alam pegunungan, pertanian
dataran tinggi, kuliner, peninggalan sejarah, seni dan budaya, pemandangan alam, air
terjun, waduk/embung dan potensi unggulan lain. Beberapa industri pendukung langsung
kerajianan bambu telah tumbuh yakni industri bahan bakar arang, penyedian bahan baku
bambu, pengepakan produk, dan beberapa industri jasa baik pemasaran, finishing (las dan
permesinan) dan pengerjaan khusus. Ada juga beberapa industri kreatif berbasis bambu
3
yakni ukir produk bambu, perabotan rumah tangga berbasis non logam (bambu dan kayu)
dan mebel bambu (ukir dan bermotif) dan pande besi. Beberapa industri tersebut telah dan
mulai tumbuh mendukung industri warisan kerajinan bambu yang relatif baik meskipun
kondisi industri warisan kerajianbambu tersebut sekarang sebenarnya memerlukan
pendampingan menghadapi era digital dan global.
Potensi unggulan di sekitar industri kerajinan bambu perlu didorong untuk sinergi
supaya berkontribusi dalam menggerakan ekonomi masyarakat sekitar lebih maksimal.
Selain mendorong sektor industri kerajinan bambu, potensi dan keunggulan lain sekitar
kecamatan Tegalrejo kabupaten Magelang meliputi alam pegunungan, pertanian dataran
tinggi (festival duren), peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata relegi, air terjun,
waduk/embung dan potensi ungguulan lain. Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan
di sekitar kecamatan Pakis kabupaten Magelang meliputi pegunungan Andong, air terjun
Grenjengan Kembar, hutan pinus, wisata keagamaan Makam KH Chudlori, pemandian air
hangat candi umbul dan festival kebun duren di Candimulyo.
Desa Tegalrejo merupakan desa dengan potensi atau unggulan dengan adanya kerajinan
bambu didesa tersebut juga bagus untuk dibuat destinasi wisata dengan menggunakan bambu,gak
hanya destiwisata juga bambu bisa digunakan saat kita membutuhkannya seperti membangun
rumah,membuat kerajinan,mebuat pagar dari bambu dll, desa Tegalrejo alokasinya juga tidak
begitu jauh dengan perkotaan kemungkinan dari kota Magelang menuju lokasi desa Tegalrejo
sekitar 5 km,disitulah tempat kerjinan bambu dibikin.

1.3 Identifikasi SDA, SDM, Kelembagaan dan Potensi Sumber-Sumber


Pendanaan
Sumberdaya manusia sekitar industri kerajinan bambu umumnya mempunyai
keahlian cukup baik. Pendidikan mereka rata-rata STM atau SMA (Slamet, 2021). Namun
juga ada tenaga yang berpendidikan rendah dan diusahakan untuk mengikuti pelatihan atau
magang untuk meningkatkan keahlian terutama ketrampilan, pengerjaan bambu, keahlian
ukir, perlakuan, grafis dan finishing. Selanjutnya untuk umur, mereka rata-rata di antara
30 – 45 tahun.
Pada saat sekarang angkatan kerja produktif terutama anak muda semakin
berkembang dan bertambah di industri kerajinan bambu. Mereka tidak lagi memandang/
4
menghiraukan kesan negatif industri kerajinan bambu. Kesan industri yang kotor dan
pekerjaan rendahan, bukan jenis kantoran, hasil rendah dan tidak prospektif telah berubah
menjadi industri yang strategis dan menjanjikan. Kerja di industri kerajinan bambu
diharapkan mempunyai tekad yang kuat, tekun, kreatif, inovatif dan berani mengambil
resiko. Bekerja di industri kerajinan bambu tidak harus terlibat langsung dalam
pengelolaan dan pembuatan produk, namun akan lebih menguntungkan bekerja di unit
pemasaran secara mandiri atau independen dengan bermitra dengan pemilik industri.
Pendanaan dan permodalan industri kerajinan bambu dan perabot rumah tangga di
Tegalrejo umumnya merupakan modal bersama (joint venture) keluarga. Tanah dan
bangunan perusahaan merupakan warisan dari orang tua. Dengan pembenahan dan rehap,
sebagian rumah dimanfaatkan sebagai ruang pameran (product showroom). Kepemilikan
saham perusahaan oleh pihak luar dapat dibuka untuk memperkuat permodalan
perusahaan. Untuk memperkuat modal usaha, pengelola perusahaan juga berusaha untuk
mendapatkan pinjaman modal bank secara lunak. Kemuadian bantuan berupa pendidikan
dan pelatihan secara berkala juga telah diberikan oleh pemerintah daerah untuk
meningkatkan keahlian dan manejemen pengelolaan perusahaan.

5
1.4 Kebijakan Pembangunan Daerah

Kegiatan Undip bersama dan pemerintah daerah (pemda) dan mitra industri yakni
Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas diharapkan menjadi penguatan sinergis kerja tim
mahsiswa UNDIP dengan UKM-UKM di Magelang khusunya industri perabot rumah
tangga dan bambu di Tegalrejo Magelang. Berdasarkan survey di lapangan, mitra
menginformasikan bahwa pernah ada kegiatan KKN Undip di tahun 2012, namun setelah
kegiatan tersebut belum ada kegiatan lebih lanjut hingga saat ini. Pengembangan industri
kerajinan bambu dan perabot rumah tangga di Tegalrejo Magelang perlu didukung dengan
kebijakan pemerintah yang mendukung. Dukungan kebijakan pemerintah dapat
diwujudkan di sektor perijinan, permodalan, pelatihan, penyuluhan, pendampingan,
pameran dan keringanan pajak. Kemuadian bantuan berupa pendidikan dan pelatihan
secara berkala juga telah diberikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan keahlian
dan manejemen pengelolaan perusahaan. Dan hadirnya tim kegiatan kerja lapangan
mahasiswa Undip diharapkan dapat berkontribusi juga di sektor pendidikan, konsultasi,
pelatihan dan penguatan unit-unit usaha dengan penerapan ilmu dan teknologi (iptek).

6
II. PERUMUSAN MASALAH

Merumuskan dengan jelas permasalahan yang ditemukan 2. Menunjukkan masalah


yang menjadi prioritas dalam program yang akan dilaksanakan

Berdasarkan survey awal dan diskusi dengan mitra dan perangkat desa dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi potensi desa yakni
 Beberapa industri kerajinan bambu dan perabot rumah tangga untuk penguatan
wisata edukasi dan teknowisata
 Kondisi alam dan pertanian yang berpotensi untuk penguatan wisata alam dan
agrowisata
 Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat yang berpotensi untuk penguatan wisata
budaya

2.1 Pola Penyelesaian Masalah


Solusi penguatan industri kerajinan bambu dan perabot rumah tangga untuk
mendukung wisata edukasi dan teknowisata.
Aplikasi teknologi permesiann salah satu pengembangan produk ekonomi kreatif adalah
pengembangan kerajinan tangan yang dibuat dengan bahan dari sumber alam sekitar yaitu anyaman
bambu dan rotan. Informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan sumber
daya manusia sebagai faktor produksi dan memiliki peran yang sangat strategis dalam
pembangunan ekonomi dan pengembangan bisnis. Implementasi konsep ekonomi kreatif ke bentuk
pengembangan industri kreatif adalah solusi cerdas Produk anyaman bambu dan rotan kini semakin
kreatif dan inovatif baik jenis maupun desainnya. Misalnya seperti aneka peralatan rumah tangga
mulai dari alat makan, tambir, tempat tisu, tempat buah, lampu hias, pigura serta beberapa
kerajinan lainnya yang kini diminati banyak orang seiring dengan maraknya isu global warming di
lingkungan masyarakat sehingga orang-orang tertarik menggunakan produk produk ramah
lingkungan untuk kehidupan sehari-hari.
Dibutuhkan teknologi yang mampu merubah batangan bambu menjadi lempengan dan
lembaran tipis yang kemudian dianyam untuk dijadikan beragam kerajinan bambu. Penerapan
teknologi mesin yang berfungsi untuk membelah bilah bambu menjadi lembaran-lembaran

7
memanjang ini, merupakan bentuk dari invovasi terkini dalam rangka peningkatan efisiensi,
efektivitas, dan daya saing untuk memenuhi tuntutan pasar atau tuntutan pasar. Sehingga produk
kerajinan tangan yang sangat ramah lingkungan ini, mampu memenuhi kebutuhan dari
perlengkapan rumah tangga yang hingga kini masi digemari dan di cintau oleh semua kalangan.
Teknologi yang diperlukan adalah, mesin pemotong atau penyayat bambu, yang dapat
mempercepat proses pembuatan kerajinan dari bambu.

Mesin pemotong bambu berfungsi sebagai pemotong bambu dengan kapasitas terus
menerus. Mesin pemotong bambu ini dilengkapi dengan piringan gergaji, meja pemotong, saklar
on/off untuk menjalankan atau mengoperasikan Penggunaan Mesin Pemotong Bambu ini biasanya
digunakan sebagai alat pembuat anyaman bambu, tusuk sate, dan masih banyak lagi untuk
produksi. Untuk menciptakan hasil sayatan bilah bambu yang maksimal maka, mata pisau penyayat
pada mesin ini harus dirancang dan diatur sdemikian rupa, agar ketebalan dari hasil penyayatan yng
didapat sesuai dengan keinginan.

2.2 Industri Wisata Edukasi


Menggali potensi kegiatan di industri bambu yang dapat diangkat menjadi wisata
edukasi. Misal membuat produk asbak bambu yang diukir dlll dapat diteruskan
1. Membuat produk asbak bambu yang diukir.

2. Bagian carang / ranting bamboo yang kecil bisa dibuat menjadi pulpen bamboo, gelang
bamboo, tirai bamboo, gantungan kunci, serta tas bamboo.

8
3. Pembuatan deretan kursi taman bamboo sebagai tempat istirahat wisatawan yang
berkunjung dan ukiran lampu taman, gerbang taman, dan pagar taman untuk memperindah
kawasan taman

4. Pembuatan anyaman bamboo seperti kipas, keranjang piknik, kotak hias, dll sebagai
hiasan estetik

2.3 Wisata relegi dan Budaya


Potensi Pondok Pesantren di tegalrejo dan Makam KH Chudloriuntuk wisata relegi
daan budaya.
Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah adalah salah satu tempat
wisata yang berada di desa tegalrejo, kabupaten magelang,provinsi jawa tengah, negara indonesia.
Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah adalah tempat wisata yang
ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa
memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah memiliki pesona
keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota
magelang tidak mengunjungi wisata religi yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.
Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah sangat cocok untuk
mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur
lainnya. Keindahan Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah ini
sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi
tempat Religi Makam Kyai Chudlori di Tegalrejo Magelang Jawa Tengah di kota magelang.

9
2.4 Wisata Alam dan Air
Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan di sekitar kecamatan Pakis kabupaten
Magelang meliputi pegunungan Andong, air terjun Grenjengan Kembar, hutan pinus
Daerah magelang yang dikelilingi oleh gunung – gunung besar ternyata menyimpan
potensi wisata air terjun yang sangat menarik untuk disinggahi. Beberapa diantaranya memiliki
ketinggian yang cukup deras meskipun memasuki musim kemarau.
Selain daripada itu, terdapat pula wisata hutan pinus, dengan berlatar belakang jajaran
pohon pinus pasti membuat wisatawan yang berkunjung menjadi antusias untuk berswafoto
(selfie).

2.5 Wisata Festifal Duren


Potensi festival kebun duren di Candimulyo
Festival ini tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama para pencinta durian. Ratusan
hingga ribuan warga datang berbondong-bondong menyaksikan sekaligus menikmati buah durian
khas kaki pegunungan Merbabu itu.
Tidak kurang dari 19 gunungan durian dikirab dalam puncak Festival Durian Candimulyo
di Lapangan Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kirab ini merupakan
agenda rutin setiap musim panen durian tiba.
Sembilan belas gunungan itu datang dari 19 desa yang ada di Kecamatan Candimulyo.
Buah dengan julukan "King of Fruits" itu memang menjadi unggulan di setiap desa, selain juga
beragam buah eksotis lainnya seperti rambutan, manggis, duku dan sebagainya. Buah-buahan itu
juga ikut dikirab.

10
11
III. TUJUAN

3.1 Tujuan
Pencapaian

1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai secara spesifik


2. Tujuan harus jelas, terukur dan merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud
setelah program selesai dilaksanakan.
3. Mengelola kondisi alam dan pertanian yang berpotensi untuk penguatan wisata
alam dan agrowisata
4. Mengelola adat istiadat dan kebiasaan masyarakat yang berpotensi untuk
penguatan wisata budaya
5. Membantu menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat. Potensi
terhadap kemandirian individu yang perlu diberdayakan, yang bersumber dari proses
kemandirian tiap individu yang meluas kekeluarga, kelompok serta masyarakat

3.2 Luaran
Luaran kegiatan
Mahasiswa akan memberikan informasi kepada masyarakat desa Tegalrejo, dengan cara
membuat buku panduan bagaimana membuat olahan bambu wulung dalam bentuk kerajinan
bambu dengan harapan desa Tegalrejo dapat menjadi sentra kerajinan bambu wulung dan dikenal
masyara

12
IV. MANFAAT

Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran dan pihak-pihak
lain, dari berbagai aspek, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah program selesai
dilaksanakan.
1. Membantu menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat.
Potensi terhadap kemandirian individu yang perlu diberdayakan, yang bersumber dari
proses kemandirian tiap individu yang meluas kekeluarga, kelompok serta masyarakat
2. Membantu mengatasi permasalahan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan Terbentuknya
akses pada berbagai peluang aka membuat rakyat yakin pemberdayaan, seperti tersedianya
lembaga-lembaga di bidang pendanaan, pelatihan, dan pemasaran. Dalam upaya
pemberdayaan masyarakat ini yang paling terpenting antara lain adalah peningkatan mutu
dan perbaikan sarana pendidikan dan kesehatan, serta akses pada sumber-sumber kemajuan
ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
3. lingkungan yang dihadapi masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap,
wawasan/pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi dengan pengembangan
kelembagaan masyarakat yang dinamis dan produktif baik dalam segi pemberdayaan wisa
dan potensi yang terdapat di desa setempat

13
V. PELAKSANAAN
Pelaksanaan P2MD berisi hal-hal berikut:
1. Menguraikan perkembangan kegiatan masyarakat yang relevan secara jelas dan sistematis.
2. Menguraikan metode pelaksanaan yang digunakan terkait dengan kondisi pandemi di desa
lokasi: offline secara penuh atau kombinasi offline dan online.
3. Menjelaskan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan, meliputi:
a a. Identifikasi potensi dan masalah; dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat.
b b. Proses dan penetapan khalayak sasaran (jenis, jumlah dan jangkauan wilayah).
c c. Proses penyusunan program yang partisipatif,
d d. Disain pembinaan khalayak sasaran.
e e. Pelaksanaan Program.
f f. Evaluasi secara periodik untuk perbaikan selama program berjalan.
g g. Perintisan kemitraan.
h h. Pengukuran tingkat keberhasilan program berdasarkan pencapaian indikator
keberhasilan.
i i. Lokakarya hasil.
j j. Pelaporan.
k k. Pemutakhiran data sasaran 2 bulan pasca program

14
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
 Keterlibatan rekan-rekan mahasiswa serta dosen-dosen dalam melakukan pengabdian
Masyarakat akan semakin tinggi dengan memberikan pengarahan dalam penguatan
kelompok industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga
 Dengan menguatnya kelompok industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga di
Kampung tegalrejo, sidodadi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan
industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga tersebut dan juga masyarakat disekitar
yang juga terjun dalam usaha tersebut
 Adanya tambahan pengetahuan bagi pelaksana usaha industri mebel dan juga perabotan
rumah tangga di Kampung tegalrejo, sidodadi
 Antusias masyarakat dan pelaku usaha diKampung tegalrejo,sidodadi dalam mengikuti
petunjuk dalam pelaksanaan penguatan kelompok industri mebel bambu dan perabotan
rumah tangga melalui aplikasi tepat guna
 Mampu menetapkan strategi pengembangan industri kecil dan menengah mebel bambu dan
perabotan rumah tangga sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan diKampung
tegalrejo, sidodadi

15
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Peralatan
Alat potong pahat ukir, potong, gergaji mesin, paku, amplas, palu, dll
2. Pemanfaatan prodak mebel bambu untuk pemanfaatan edukasi
3. Membuat konsep penataan duren dengan rak ukir bambu
4. Informasi website wisata edukasi

16
VIII. RANCANGAN BIAYA

5.1 Anggaran Biaya

1.a Bahan

No Bahan Volume Biaya satuan (Rp) Biaya (Rp)

Bambu

1 150 Rp 15.000 Rp 2.250.000

Rotan

2 20 Rp 30.000 Rp 600.000

Kayu mahoni/meter

3 10 Rp 45.000 Rp 450.000

Mesin potong bambu

4 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000

Jumlah Rp 7.800.000

1.b. Penataan Festival Durian

No Jenis Spesifikasi Volume Satuan (Rp) Biaya (Rp)

17
1 Bambu Gapura selamat 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
datang

2 Bambu Pagar hias 100 Rp 5000 Rp 500.000


sepanjang jalan

3 Bambu Deretan kursi 50 Rp 150.000 Rp 7.500.000


untuk istirahat
wisatawan

Jumlah Rp 11.500.000

1.c. Peralatan Pameran dan Pemasaran

No Jenis Spesifikasi Volume Satuan (Rp) Biaya (Rp)

1 Mobil pickup Rental 1 Rp 150.000 Rp 150.000

2 Banner 2x1 2 Rp 100.000 Rp 200.000

3 Pamflet - 100 Rp 5000 Rp 500.000

18
Jumlah Rp 850.000

1. d. Pelatihan

No Bahan Volume Biaya satuan (Rp) Biaya (Rp)

19
9

2.e. Peralatan Finishing

No Jenis Spesifikasi Volume Satuan (Rp) Biaya (Rp)

1 Penghalus 50 Rp 5000 Rp 250.000


bahan(amplas)

2 Cat bahan bambo 10 Rp 75.000 Rp 750.000

3 Kuas cat 20 Rp 12.000 Rp 240.000

Jumlah Rp 1.240.000

3. Perjalanan

20
No Tujuan Keperluan Volume Biaya satuan Biaya (Rp)
(Rp)

1 magelang ● kendaraan 5 Rp 60.000 Rp 300.000

Jumlah (48x300.000) Rp14.400.000

4. Biaya lain dan laporan

No Uraian Kegiatan Volume Biaya satuan(Rp) Biaya (Rp)

1 print 50 Rp 1000 Rp 50.000

2 poster 2 Rp 250.000 Rp 500.000

3 konsumsi 15 Rp 15.000 Rp 10.800.000

21
Jumlah Rp 11.350.000

Jumlah Total (1 + 2a + 2b + 2c + 2d + 3 + 4)

22
5.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Rencana kegiatan.
No
Uraian B U L A N Ke
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan   
Penentuan Desain 
Pembuatan Gam. Teknik 
Menyiapkan prototipe  
Langkah kerja  
2 Pengerjaan peralatan       
Peralatan gambar manual    
dan program komputer
Pembuatan matras    
Pembuatan pahat ut matras    
Penataan Wisata Kesenian     
Pengujian Awal     
3 Pemasarn dan Modal
Pemasaran Domestik       
Manejemen keuangan       
4 Pelaksanaan di Cepogo         
Survey industri   
Pelatihan kpd Mitra 
Menyiapkan bahan  
Menyiapkan peralatan 
Pemasangan dan pengujian  
Monitoring dan perawatan      
5 Penyusunan laporan              

23
DAFTAR PUSTAKA

Darius, A., 2005,’’ Pengelasan’’, Proses Produksi Universitas Darma Persada – Jakarta

https://www.magelangkab.go.id/home/detail/pondok-pesantren-api-tegalrejo/1584
http://research.unissula.ac.id/bo/reviewer/210216087/4850PENYUSUNAN_KONSEP_WISATA_
BERBASIS_POTENSI_LOKAL_DI_DESA_PURWOSARI_KECAMATAN_TEGALREJO_KA
BUPATEN_MAGELANG.pdf
https://www.magelangkab.go.id/images/dokumen/unggulan.pdf

24
Lampiran 1. Biodata Tim pengusul

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

25
26
27
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana P2MD

28
Lampiran 3. Denah lokasi Desa Sasaran

29

Anda mungkin juga menyukai