TIM PENGUSUL
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
i
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Profil dan Kondisi Masyarakat....................................................................................1
1.2 Kondisi dan Potensi Wilayah......................................................................................2
1.3 Identifikasi SDA, SDM, Kelembagaan dan Potensi Sumber-Sumber Pendanaan......3
1.4 Kebijakan Pembangunan Daerah................................................................................5
II. PERUMUSAN MASALAH..............................................................................................6
2.1 Pola Penyelesaian Masalah.........................................................................................6
2.2 Industri Wisata Edukasi.............................................................................................6
2.3 Wisata relegi dan Budaya............................................................................................7
2.4 Wisata Alam dan Air...................................................................................................7
2.5 Wisata Festifal Duren..................................................................................................7
III. TUJUAN..........................................................................................................................8
3.1 Tujuan..........................................................................................................................8
3.2 Luaran..........................................................................................................................8
IV. MANFAAT......................................................................................................................9
V. PELAKSANAAN...........................................................................................................10
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM.............................................................11
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN..............................................................................12
VIII. RANCANGAN BIAYA..............................................................................................13
5.1 Anggaran Biaya.........................................................................................................13
5.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
Lampiran 1. Biodata Tim pengusul......................................................................................17
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana P2MD.......................................................20
Lampiran 3. Denah lokasi Desa Sasaran..............................................................................21
iii
RINGKASAN
Salah satu kerajinan potensial unggulan di Kabupaten Magelang adalah kerajinan berbahan
baku bambu. Sentra kerajinan bambu sendiri tersebar di beberapa daerah seperti Sentra Kerjinan
Bambu Desa Sidodadi Kecamatan Tegalrejo, Sentra Kerajinan Bambu Desa Prajeksari Kecamatan
Tempuran, dan Sentra Kerajinan Bambu Desa Kebonsari Kecamatan Borobudur. Masing-masing
sentra memiliki ciri khas produk yang berbeda .
Sentra kerajinan bambu desa Sidodadi Kecamatan Tegalrejo terletak dijalur utama
Magelang – Kopeng sekitar KM ke 12. Disepanjang jalan tersebut banyak dibuka showroom
kerajinan bambu dalam bentuk aneka furniture seperti kursi set, tempat tidur, dan lain sebagainya.
Selain menampikan produuknya di showroom, sentra kerajinan bamboo ini juga melayani
pemesanan pembuatan gazebo bamboo dengan berbagai macam ukuran dan fungsi.
iv
JUDUL
PPMD Bagi Penguatan Kelompok Industri Mebel Bambu Dan Perabot Rumah
Tangga Melalui Aplikasi Teknologi Tepat Guna Berbasis Kearifan Lokal
I. PENDAHULUAN
1. Menguraikan dengan jelas potret, profil, dan kondisi masyarakat sasaran yang akan
dilibatkan. dilengkapi data-data yang cukup, lokasi daerah sasaran ditunjukkan dengan media
elektronik (google map).
2. Menguraikan kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun
lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Mendeskripsikan hasil identifikasi awal SDA, SDM, kelembagaan dan potensi sumber-
sumber pendanaan untuk keberlanjutan.
4. Menguraikan kebijakan pembangunan daerah yang relevan dengan permasalahan yang yang
ditemukan.
Pengrajin mebel bambu Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas merupakan industri
yang bergerak di bidang mebel bambu ukir dan sejenisnya. Pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas merupakan salah satu pemekaran dari Kelompok Antarest yang
terletak di Jln Magelang Kopeng (Salatiga) km 12 Sidodadi Tegalrejo Magelang Jawa
Tengah yang saat ini anggota kelompok telah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk
memudahkan koordinasi, kelompok pengrajin bambu Antarest berusaha untuk
memekarkan menjadi kelompok kecil (cluster) binaan dengan anggota rata-rata 10 - 15
orang. Dan salah satu UKM pengrajin bambu binaan adalah pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas dengan anggota pengrajin 15 orang. Pengrajin Karya Bambu
Mandiri dan Bambu Mas terletak di Jalan Magelang km 12 Sidodadi, RW 10 RT 27 Kec.
Tegalrejo Kab. Magelang Jawa Tengah (Slamet, 2021).
1
motif polos dan atau ukir. Untuk pemasaran produk tersebut secara tetap dan permanen
telah dilakukan dengan membangun stan sederhana di jalan Magelang Kopeng km 12
2
1.2 Kondisi dan Potensi Wilayah
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa pada prinsipnya didasarkan pada
beberapa potensi dan unggulan meliputi industri padat karya, alam pegunungan, pertanian
dataran tinggi, kuliner, peninggalan sejarah, seni dan budaya, pemandangan alam, air
terjun, waduk/embung dan potensi unggulan lain. Beberapa industri pendukung langsung
kerajianan bambu telah tumbuh yakni industri bahan bakar arang, penyedian bahan baku
bambu, pengepakan produk, dan beberapa industri jasa baik pemasaran, finishing (las dan
permesinan) dan pengerjaan khusus. Ada juga beberapa industri kreatif berbasis bambu
3
yakni ukir produk bambu, perabotan rumah tangga berbasis non logam (bambu dan kayu)
dan mebel bambu (ukir dan bermotif) dan pande besi. Beberapa industri tersebut telah dan
mulai tumbuh mendukung industri warisan kerajinan bambu yang relatif baik meskipun
kondisi industri warisan kerajianbambu tersebut sekarang sebenarnya memerlukan
pendampingan menghadapi era digital dan global.
Potensi unggulan di sekitar industri kerajinan bambu perlu didorong untuk sinergi
supaya berkontribusi dalam menggerakan ekonomi masyarakat sekitar lebih maksimal.
Selain mendorong sektor industri kerajinan bambu, potensi dan keunggulan lain sekitar
kecamatan Tegalrejo kabupaten Magelang meliputi alam pegunungan, pertanian dataran
tinggi (festival duren), peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata relegi, air terjun,
waduk/embung dan potensi ungguulan lain. Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan
di sekitar kecamatan Pakis kabupaten Magelang meliputi pegunungan Andong, air terjun
Grenjengan Kembar, hutan pinus, wisata keagamaan Makam KH Chudlori, pemandian air
hangat candi umbul dan festival kebun duren di Candimulyo.
Desa Tegalrejo merupakan desa dengan potensi atau unggulan dengan adanya kerajinan
bambu didesa tersebut juga bagus untuk dibuat destinasi wisata dengan menggunakan bambu,gak
hanya destiwisata juga bambu bisa digunakan saat kita membutuhkannya seperti membangun
rumah,membuat kerajinan,mebuat pagar dari bambu dll, desa Tegalrejo alokasinya juga tidak
begitu jauh dengan perkotaan kemungkinan dari kota Magelang menuju lokasi desa Tegalrejo
sekitar 5 km,disitulah tempat kerjinan bambu dibikin.
5
1.4 Kebijakan Pembangunan Daerah
Kegiatan Undip bersama dan pemerintah daerah (pemda) dan mitra industri yakni
Karya Bambu Mandiri dan Bambu Mas diharapkan menjadi penguatan sinergis kerja tim
mahsiswa UNDIP dengan UKM-UKM di Magelang khusunya industri perabot rumah
tangga dan bambu di Tegalrejo Magelang. Berdasarkan survey di lapangan, mitra
menginformasikan bahwa pernah ada kegiatan KKN Undip di tahun 2012, namun setelah
kegiatan tersebut belum ada kegiatan lebih lanjut hingga saat ini. Pengembangan industri
kerajinan bambu dan perabot rumah tangga di Tegalrejo Magelang perlu didukung dengan
kebijakan pemerintah yang mendukung. Dukungan kebijakan pemerintah dapat
diwujudkan di sektor perijinan, permodalan, pelatihan, penyuluhan, pendampingan,
pameran dan keringanan pajak. Kemuadian bantuan berupa pendidikan dan pelatihan
secara berkala juga telah diberikan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan keahlian
dan manejemen pengelolaan perusahaan. Dan hadirnya tim kegiatan kerja lapangan
mahasiswa Undip diharapkan dapat berkontribusi juga di sektor pendidikan, konsultasi,
pelatihan dan penguatan unit-unit usaha dengan penerapan ilmu dan teknologi (iptek).
6
II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan survey awal dan diskusi dengan mitra dan perangkat desa dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi potensi desa yakni
Beberapa industri kerajinan bambu dan perabot rumah tangga untuk penguatan
wisata edukasi dan teknowisata
Kondisi alam dan pertanian yang berpotensi untuk penguatan wisata alam dan
agrowisata
Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat yang berpotensi untuk penguatan wisata
budaya
7
memanjang ini, merupakan bentuk dari invovasi terkini dalam rangka peningkatan efisiensi,
efektivitas, dan daya saing untuk memenuhi tuntutan pasar atau tuntutan pasar. Sehingga produk
kerajinan tangan yang sangat ramah lingkungan ini, mampu memenuhi kebutuhan dari
perlengkapan rumah tangga yang hingga kini masi digemari dan di cintau oleh semua kalangan.
Teknologi yang diperlukan adalah, mesin pemotong atau penyayat bambu, yang dapat
mempercepat proses pembuatan kerajinan dari bambu.
Mesin pemotong bambu berfungsi sebagai pemotong bambu dengan kapasitas terus
menerus. Mesin pemotong bambu ini dilengkapi dengan piringan gergaji, meja pemotong, saklar
on/off untuk menjalankan atau mengoperasikan Penggunaan Mesin Pemotong Bambu ini biasanya
digunakan sebagai alat pembuat anyaman bambu, tusuk sate, dan masih banyak lagi untuk
produksi. Untuk menciptakan hasil sayatan bilah bambu yang maksimal maka, mata pisau penyayat
pada mesin ini harus dirancang dan diatur sdemikian rupa, agar ketebalan dari hasil penyayatan yng
didapat sesuai dengan keinginan.
2. Bagian carang / ranting bamboo yang kecil bisa dibuat menjadi pulpen bamboo, gelang
bamboo, tirai bamboo, gantungan kunci, serta tas bamboo.
8
3. Pembuatan deretan kursi taman bamboo sebagai tempat istirahat wisatawan yang
berkunjung dan ukiran lampu taman, gerbang taman, dan pagar taman untuk memperindah
kawasan taman
4. Pembuatan anyaman bamboo seperti kipas, keranjang piknik, kotak hias, dll sebagai
hiasan estetik
9
2.4 Wisata Alam dan Air
Potensi, peluang dan keunggulan-keunggulan di sekitar kecamatan Pakis kabupaten
Magelang meliputi pegunungan Andong, air terjun Grenjengan Kembar, hutan pinus
Daerah magelang yang dikelilingi oleh gunung – gunung besar ternyata menyimpan
potensi wisata air terjun yang sangat menarik untuk disinggahi. Beberapa diantaranya memiliki
ketinggian yang cukup deras meskipun memasuki musim kemarau.
Selain daripada itu, terdapat pula wisata hutan pinus, dengan berlatar belakang jajaran
pohon pinus pasti membuat wisatawan yang berkunjung menjadi antusias untuk berswafoto
(selfie).
10
11
III. TUJUAN
3.1 Tujuan
Pencapaian
3.2 Luaran
Luaran kegiatan
Mahasiswa akan memberikan informasi kepada masyarakat desa Tegalrejo, dengan cara
membuat buku panduan bagaimana membuat olahan bambu wulung dalam bentuk kerajinan
bambu dengan harapan desa Tegalrejo dapat menjadi sentra kerajinan bambu wulung dan dikenal
masyara
12
IV. MANFAAT
Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat sasaran dan pihak-pihak
lain, dari berbagai aspek, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah program selesai
dilaksanakan.
1. Membantu menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat.
Potensi terhadap kemandirian individu yang perlu diberdayakan, yang bersumber dari
proses kemandirian tiap individu yang meluas kekeluarga, kelompok serta masyarakat
2. Membantu mengatasi permasalahan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan Terbentuknya
akses pada berbagai peluang aka membuat rakyat yakin pemberdayaan, seperti tersedianya
lembaga-lembaga di bidang pendanaan, pelatihan, dan pemasaran. Dalam upaya
pemberdayaan masyarakat ini yang paling terpenting antara lain adalah peningkatan mutu
dan perbaikan sarana pendidikan dan kesehatan, serta akses pada sumber-sumber kemajuan
ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
3. lingkungan yang dihadapi masyarakat melalui upaya peningkatan kesadaran/sikap,
wawasan/pengetahuan dan keterampilan yang terintegrasi dengan pengembangan
kelembagaan masyarakat yang dinamis dan produktif baik dalam segi pemberdayaan wisa
dan potensi yang terdapat di desa setempat
13
V. PELAKSANAAN
Pelaksanaan P2MD berisi hal-hal berikut:
1. Menguraikan perkembangan kegiatan masyarakat yang relevan secara jelas dan sistematis.
2. Menguraikan metode pelaksanaan yang digunakan terkait dengan kondisi pandemi di desa
lokasi: offline secara penuh atau kombinasi offline dan online.
3. Menjelaskan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan, meliputi:
a a. Identifikasi potensi dan masalah; dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat.
b b. Proses dan penetapan khalayak sasaran (jenis, jumlah dan jangkauan wilayah).
c c. Proses penyusunan program yang partisipatif,
d d. Disain pembinaan khalayak sasaran.
e e. Pelaksanaan Program.
f f. Evaluasi secara periodik untuk perbaikan selama program berjalan.
g g. Perintisan kemitraan.
h h. Pengukuran tingkat keberhasilan program berdasarkan pencapaian indikator
keberhasilan.
i i. Lokakarya hasil.
j j. Pelaporan.
k k. Pemutakhiran data sasaran 2 bulan pasca program
14
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Keterlibatan rekan-rekan mahasiswa serta dosen-dosen dalam melakukan pengabdian
Masyarakat akan semakin tinggi dengan memberikan pengarahan dalam penguatan
kelompok industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga
Dengan menguatnya kelompok industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga di
Kampung tegalrejo, sidodadi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan
industri mebel bambu dan perabotan rumah tangga tersebut dan juga masyarakat disekitar
yang juga terjun dalam usaha tersebut
Adanya tambahan pengetahuan bagi pelaksana usaha industri mebel dan juga perabotan
rumah tangga di Kampung tegalrejo, sidodadi
Antusias masyarakat dan pelaku usaha diKampung tegalrejo,sidodadi dalam mengikuti
petunjuk dalam pelaksanaan penguatan kelompok industri mebel bambu dan perabotan
rumah tangga melalui aplikasi tepat guna
Mampu menetapkan strategi pengembangan industri kecil dan menengah mebel bambu dan
perabotan rumah tangga sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan diKampung
tegalrejo, sidodadi
15
VII. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Peralatan
Alat potong pahat ukir, potong, gergaji mesin, paku, amplas, palu, dll
2. Pemanfaatan prodak mebel bambu untuk pemanfaatan edukasi
3. Membuat konsep penataan duren dengan rak ukir bambu
4. Informasi website wisata edukasi
16
VIII. RANCANGAN BIAYA
1.a Bahan
Bambu
Rotan
2 20 Rp 30.000 Rp 600.000
Kayu mahoni/meter
3 10 Rp 45.000 Rp 450.000
4 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
Jumlah Rp 7.800.000
17
1 Bambu Gapura selamat 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
datang
Jumlah Rp 11.500.000
18
Jumlah Rp 850.000
1. d. Pelatihan
19
9
Jumlah Rp 1.240.000
3. Perjalanan
20
No Tujuan Keperluan Volume Biaya satuan Biaya (Rp)
(Rp)
21
Jumlah Rp 11.350.000
Jumlah Total (1 + 2a + 2b + 2c + 2d + 3 + 4)
22
5.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Rencana kegiatan.
No
Uraian B U L A N Ke
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
Penentuan Desain
Pembuatan Gam. Teknik
Menyiapkan prototipe
Langkah kerja
2 Pengerjaan peralatan
Peralatan gambar manual
dan program komputer
Pembuatan matras
Pembuatan pahat ut matras
Penataan Wisata Kesenian
Pengujian Awal
3 Pemasarn dan Modal
Pemasaran Domestik
Manejemen keuangan
4 Pelaksanaan di Cepogo
Survey industri
Pelatihan kpd Mitra
Menyiapkan bahan
Menyiapkan peralatan
Pemasangan dan pengujian
Monitoring dan perawatan
5 Penyusunan laporan
23
DAFTAR PUSTAKA
Darius, A., 2005,’’ Pengelasan’’, Proses Produksi Universitas Darma Persada – Jakarta
https://www.magelangkab.go.id/home/detail/pondok-pesantren-api-tegalrejo/1584
http://research.unissula.ac.id/bo/reviewer/210216087/4850PENYUSUNAN_KONSEP_WISATA_
BERBASIS_POTENSI_LOKAL_DI_DESA_PURWOSARI_KECAMATAN_TEGALREJO_KA
BUPATEN_MAGELANG.pdf
https://www.magelangkab.go.id/images/dokumen/unggulan.pdf
24
Lampiran 1. Biodata Tim pengusul
25
26
27
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana P2MD
28
Lampiran 3. Denah lokasi Desa Sasaran
29