Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN HASIL KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


TEMATIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MULTISEKTORAL
BERBASIS POTENSI LOKAL GEL.1 TAHUN 2019
KELOMPOK 1 DESA SLOROK

Lokasi : Dusun Sumberjo, Slorok dan Jatiroto


Desa : Slorok
Kecamatan : Doko
Kabupaten : Blitar
No Nama Mahasiswa NIM No Nama Mahasiswa NIM
1 Ade Nur Muhklis 17201163454 14 Kuny Nayla Masrochati 17201163440
2 Agung Adi Pratama 17104163029 15 Latifatul Fauziyah 17305163031
3 Arina Manasikana 17203163072 16 Mochammad Afik 17304163038
4 Ayu Eka Putri 17402163672 17 Mochammad Arief S. 17205163212
5 Dwi Rizkiana 17306163001 18 Nandana Estungkoro S.. 17402163418
6 Eka Anggiana K. 17401163410 19 Puput Putri Lestari 17401163424
7 Eva Rumyati 17402163597 20 Rini Setyaningsih 17102163091
8 Gilang Akbar Mukti 17403163219 21 Safanatul Masluki 17205163138
9 Habibaturrohmah 17202163006 22 Sinta Adilla Najmu H. 17204163234
10 Hendra A. Nurochim 17402163657 23 Siti Khuzaimah 17208163047
11 Kharisma Desyana 17402163425 24 Siti Munawaroh 17205163140
12 Kris Damayanti Advi R. 17209163053 25 Sufi Badriana 17301163006
13 Kristia Ningsih 17204163127 26 Umi Sofinatus Solihah 17201163108

Dosen Pembimbing Lapangan


Dr. H. Moch. Arief Faizin, M.Ag
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan hasil kegiatan KKN ini telah disusun sebagaimana ketentuan pada buku
pedoman, serta telah diperiksa dan dikoreksi oleh DPL dan pemerintah desa.
Maka laporan ini dapat disahkan untuk memenuhi syarat kelulusan KKN pada
semester VI tahun Akademik 2018/2019
Kelompok : Slorok 1
Lokasi : Dusun Sumberjo, Slorok dan Jatiroto
Desa : Slorok
Kecamatan : Doko
Kabupaten : Blitar

Disahkan pada tanggal Februari 2019

Mengetahui,
Ketua LP2M DPL KKN

Dr. Ngainun Naim, M. H.I. Dr. H. Moch. Arief Faizin, M.Ag


NIP. 19750719 2003 12 1 002 NIP.19760827 2005 01 1 005

Kepala Desa Slorok

Muyasaroh, S.E

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) gelombang 1 (satu) Mahasiswa Institu Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
Melalui laporan ini pula, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah turut andil dalam kesusksesan kegiatan KKN.
Ungkapan terima kasih secara khusus kami sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku rektor Institu Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
2. Bapak Dr. Ngainun Naim, M.H.I, selaku ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institu Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
3. Dr. H. Moch. Arief Faizin, M.Ag, selaku dosen pembimbing lapangan (DPL)
yang telah memberikan nasihat dan bimbingannya selama kegiatan KKN.
4. Masyarakat Desa Slorok tanpa terkecuali yang telah mengajarkan kami banyak
pelajaran selama kegiatan KKN. Serta semua pihak yang mendukung lancarnya
pembuatan laporan ini.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas KKN di Institu Agama
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua. Penulisan laporan ini kami rasa masih mempunyai
kekurang baik dalam teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang kami miliki. Sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
membangun pembuatan laporan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Tulungagung, Februari 2019

Kelompok Slorok 1
iii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................... Error! Bookmark not defined.


BAB I PROFIL DESA .......................................................................................... 1
A. Selayang Pandang Desa Slorok Tahun 2019 ............................................... 1

B. Kondisi Lokasi Kegiatan KKN .................................................................... 2

C. Analisis Potensi ............................................................................................ 9

D. Pemetaan Lokasi ........................................................................................ 13

E. Identifikasi Kondisi .................................................................................... 15

BAB II PROGRAM KEGIATAN KKN ........................................................... 17


A. Pelatihan Pembuatan Kripik Pare............................................................... 17

B. Labelling Produk UMKM .......................................................................... 20

C. Pengadaan Identitas TPQ – Madin............................................................. 22

D. Pengadaan hiasan dinding berupa Asmaul Husna dan Mahfudzat ............ 24

E. Inovasi Nama dan Pembuatan Logo Grup Sholawat Dusun Sumberjo


Desa Slorok ....................................................................................................... 25

F. Sosialisasi dan Penyuluhan Penanggulangan DBD ................................... 27

G. Penyuluhan Cara Mencuci Tangan dan Menyikat Gigi bagi Siwa SD dan
TK ................................................................................................................... 30

H. Penanaman Pohon, Bunga, Toga di Lingkungan Sekolah ......................... 32

I. Nonton Edukasi .......................................................................................... 33


iv
J. Lomba Mewarna dan Outbound ................................................................ 37

BAB III RENCANA TINDAKLANJUT (RTL) ............................................... 42


BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 43
A. Kesimpulan .................................................................................................. 43

B. Saran/Rekomendasi ...................................................................................... 43

LAMPIRAN ......................................................................................................... 44
Indofrafis ........................................................................................................... 44

Dokumentasi Kegiatan Harian .......................................................................... 45

v
1

BAB I

PROFIL DESA

A. Selayang Pandang Desa Slorok Tahun 2019


Desa Slorok merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Doko
Kabupaten Blitar. Penduduk Slorok mayoritas (53%) bergerak dibidang
wiraswasta dan 22% bergerak dibidang pertanian dan perkebunan. Para
penduduknya berprofesi sebagai petani, buruh tani, pedagang dan wiraswasta.
Tanaman yang paling banyak ditanam saat ini adalah pagi. Sebanyak 232,5045
Hektare dari luas desa atau 49% dari lahan desa.
Masyarakat desa Slorok bisa dikatakan adalah masyarakat yang tanggap
dengan perubahan dan kemajuan, tak terkecuali bidang perternakan. Hal ini
dibuktikan dengan majunya perternakan unggas, dimana mereka tergabung
dalam suatu wadah kelompok ― Mitra Karya‖. Mitra karya merupakan
kelompok atau komunitas peternak unggas di desa Slorok yang menjalin kerja
sama dengan sebuah perusahaan unggas di Malang.
Masyarakat di desa ini memiliki tingkat jiwa sosial yang tinggi, hal ini
dibuktikan dengan masih tetap lestarinya tradisi gotong royong. Proses
pembangunan rumah, hajatan, bersih desa dan kegiatan sosial lainnya. Bukti
lain bahwa masyarakat desa Slorok memiliki jiwa sosial yang tinggi adalah
adanya tradisi jimpitan, tradisi pengumpulan kayu bakar untuk keluarga
almarhum yang kemudian kayu tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan
memasak. Selain itu, di desa Slorok terdapat rutinan Yasinan, tahlilan, senam
ibu-ibu dan berbagai aktifitas lain yag sejenis.
Pada data kependudukan tahun 2018, tingkat pendidikan didominasi oleh
kelulusan SD dan SMP sederajat. Perhatian orang tua terhadap pendidikan
anak kurang, sehingga sangat diperlukan perhatian yang lebih dari orang tua,
keluarga dan guru. Terdapat beberapa anak yang pendidikan maupun moral
kurang, hal ini karena kurangnya perhatian dari orang tua ( bekerja di luar kota
maupun luar negeri. Di desa Slorok terdapat tiga sekolah dasar dan tujuh
2

Taman kanak-kanak. Pada bidang kesehatan, warga antusias mengikuti


program posyandu dan bidan desa setempat yang menyediakan periksa
kesehatan bagi warga masyarakatnya.
Secara garis besar desa Slorok memiliki banyak potensi untuk menjadi
Desa yang makmur dan sejahtera. Selain memiliki tanah yang subur, sumber
daya manusia yang baik, pemerintahan desa yang yang sehat dan kondusif.
Dalam bidang ekonomi, terutama home industri seperti kerajinan kaligrafi,
kerajinan tangan (rajutan) dan beberapa produksi makanan ringan. Dari usaha
rumahan tersebut tentunya akan menambah pemasukan dan kesejahteraan.

B. Kondisi Lokasi Kegiatan KKN


1. Letak Geografis Desa
Desa Slorok sebagai wilayah pengabdian KKN tematik perberdayaan
masyarakat multisektoral berbasis potensi lokal Mahasiswa IAIN
Tulungagung merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di kecamatan
Doko. Secara geografis letak wilayahnya adalah 112.34885 BT dan -
8.102424 LS.
Desa Slorok memiliki batas-batas sebagai berikut:
Batas Desa/ Kelurahan Kecamatan
Sebelah utara Suru Doko
Sebelah selatan Popoh Selopuro
Sebelah timur Tepas Kesamben
Sebelah barat Klemunan Wlingi
Secara keselurahan, desa Slorok terbagi atas enam dusun, antara lain:
Plangi, Slorok, Banjarjo, Tulungrejo, Sumberjo dan Jatiroto. Wilayah
tersebut terbagi menjadi dua bagian, yakni pembegian yang pertama dari
posko 1 meliputi Dusun Sumberjo, Slorok dan Jatiroto, sedangkan
pembagian yang kedua dari posko 2 meliputi dusun Plangi, Banjarjo dan
Tulungrejo.
Adapun Dusun Sumberjo yang dijadikan posko 1 memiliki wilayah
sebagai berikut:
3

a. Sebelah utara : Dusun Ngadirejo, Desa Genengan


b. Sebelah selatan : Desa Popoh, Kecamatan Selopuro
c. Sebelah barat : Dusun Banjarjo, Desa Slorok
d. Sebelah timur : Dusun Jatiroto, Desa Slorok

2. Kondisi Geografis dan Monografi Desa


a. Geografi Desa
1) Jumlah penduduk Desa Slorok sampai dengan akhir bulan Desember
2018 adalah 5.336 jiwa, terdiri dari:
- Laki – laki : 2.714 jiwa
- Perempuan : 2.622 jiwa
- Jumlah Kepala Keluarga : 1.836 KK
- Jumlah KK Prasejahtera : 141 KK
- Jumlah KK Sejahtera 1 : 329 KK
- Jumlah KK Sejahtera 2 : 843 KK
- Jumlah KK Sejahtera 3 : 122 KK
- Jumlah KK Sejahtera 3+ : 21 KK

2) Mata Pencaharian Penduduk :


Laki –
Perempuan Jumlah
Sektor Mata Pencaharian laki
(orang) (orang)
(orang)
Buruh Tani 95 78 173
Pedagang Barang Kelontong 48 30 78
POLRI 3 - 3
Dosen Swasta 1 1 2
Pembantu Rumah Tangga - 35 35
Wiraswasta 257 168 425
Purnawirawan (Pensiunan) 41 12 53
Perangkat Desa 15 2 17
Buruh Jasa Perdagangan Hasil 11 - 11
4

Bumi
Dukun/ Paranormal/
1 - 1
supranatural
Tukang Rias - 1 1
Jumlah 472 327 799

3) Pendidikan Masyarakat
- Tingkat Pendidikan
Tingkat Laki-Laki Perempuan
Jumlah
Pendidikan (orang) (orang)
Tamat
939 914 1853
SD/Sederajat
Tamat
565 550 1115
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat 351 282 633
S-1/Sederajat 14 7 21
S-2/Sederajat 5 4 9
Jumlah Total 1874 1757 3631

- Fasilitas Pendidikan yang ada (Dsn. Sumberjo, Dsn. Slorok, Dsn.


Jatiroto)
No. Fasilitas Pendidikan Jumlah
1. TPQ/ TPA 4
2. TK/ RA 7
3. SD/ MI 3
4. SMP/ MTs -
5. SMA/ MAN -
6. Perguruan Tinggi -
Jumlah 14
5

4) Kesehatan Masyarakat
Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Slorok

Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)

Puskesmas Pembantu 1
Posyandu 7
Jumlah Total (Unit) 8

5) Agama
- Agama yang dianut :
Laki –
No. Agama Perempuan Jumlah
laki
1. Islam 2.562 2.481 5.043
2. Hindu 144 131 275
3. Katolik 2 5 7
4. Kristen 6 5 11
Total 2.714 2.622 5.336

- Sarana dan Prasarana Tempat Peribadatan


Jenis Tempat Ibadah Jumlah
Masjid 7
Langgar/Surau/Musholla 16
Pura 2
Jumlah Total (Unit) 25

b. Monografi Desa
Luas Wilayah 476.564,000000
- Sawah : 232,5045
- Tegal/Ladang : 43,6550
- Pemukiman : 76,6370
- Pekarangan : 104, 1030
6

- Tanah Kas Desa : 13, 0535


- Fasilitas Umum : 6,1700

3. Kondisi Ekonomi
Desa Slorok merupakan desa yang memiliki potensi alam yang cukup
melimpah dan subur. Mayoritas masyarakat desa slorok bermata
pencaharian sebagai petani dan peternak. Adapun dari sektor pertanian yang
ada di desa Slorok diantarannya seperti padi, jagung, ketela pohon, pisang,
jeruk dan lain sebagainnya. Terdapat potensi hasil panen padi yang cukup
melimpah dikarenakan banyaknya lahan pertanian yang tersebar di desa
Slorok. Sedangkan dari sektor peternakan, masyarakat desa Slorok
khususnya di dusun Sumberjo banyak yang beternak bebek, bahkan di
dusun ini telah dibentuk paguyuban peternak bebek yang bernama ―Mitra
Karya‖ sehingga sangat memudahkan para peternak dalam menjalankan
usaha dan memenuhi segala kebutuhan ternak dengan cara bermitra dengan
mitra karya.
Selain dari dua sektor diatas, masyarakat desa Slorok juga memilki
produk dari home industri yakni olahan kripik pisang, sale pisang,
walangan, krupuk ketela dan lain sebagainya. Produk home industri ini
banyak ditemui khususnya di dusun Jatiroto desa Slorok. Selain home
industri di bidang makanan di desa Slorok juga terdapat home industri
pembuatan kaligrafi yang berada di dusun Sumberjo. Perkembangan home
industri ini masih dikelola secara pribadi oleh pemilik usaha, sehingga dari
hasil usaha home industri ini masyarakat menggunakan hasil tersebut untuk
memenuhi kebutuhan sehari–hari.

4. Kondisi Keberagaman, Sosial dan Budaya


Mayoritas agama yang dianut oleh penduduk Desa Slorok adalah
Islam. Banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan secara rutin oleh
masyarakat sekitar. Di antaranya rutinan yasinan, rutinan khotmil quran,
rutinan muslimat, dan sholawatan. Namun di sisi lain pemahaman penduduk
7

akan kebudayaan Islam kejawen masih melekat erat di antaranya ialah


budaya slametan, fidaan, dan tahlilan.
Walaupun kepercayaan tersebut masih melekat di masyarakat, dari
segi pendidikan agama mendapatkan respon masyarakat sangat positif. Hal
tersebut terbukti dari tersedianya beberapa fasilitas/tempat yang menjadi
sarana belajar bagi para warga yang ingin belajar agama. Sarana tersebut
berupa masjid dan mushola. Di Desa Slorok terdapat bebrapa Taman
Pendidikan Al-Qur`an (TPQ) yang tersebar di beberapa dusun, bahkan
beberapa di antaranya merangkap dengan madin (madrasah diniyah).
Dalam kehidupan bermasyarakat terutama pada generasi muda
memegang peranan yang sangat penting dalam melestarikan kebudayaan-
kebudayaan yang dimiliki. Apalagi kepedulian masyarakat dan generasi
muda tentang budaya di Desa Slorok sudah baik, Salah satu kebudayaan
yang di lestarikan di Desa Slorok adalah Sholawat, jaranan, hadrah, kirim
dawuhan, kerja bakti dan sayan. Beberapa kegiatan tersebut masih
dilestarikan oleh masyarakat dengan dukungan dari tokoh agama, remaja
masjid, karang taruna serta masyarakat Desa Slorok.
Di Desa Slorok kebudayaan sudah mulai berkembang, akan tetapi ada
sedikit masalah. Masalah utama dalam bidang sosial budaya adalah
sebagaian kebudayaan belum berjalan dengan maksimal, antara lain
Hadroh. Latihan hadroh di desa Slorok, khususya Dusun Sumberjo kurang
berjalan dengan baik karena belum adanya pelatih yang mumpuni. Belum
lagi nama grup hadrahnya yang masih terkesan asal-asalan karena hanya
memberi nama tanpa tahu arti dari nama grup tersebut. Sholawatan atau
yang biasa dikenal dengan hadrah merupakan kesenian Islami yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW yang dapat
kita jadikan suri tauladan yang baik menuju keselamatan dunia maupun
akhirat. Sholawatan biasanya diiringi alunan musik rebana yang terbuat dari
kulit sapi. Sholawatan yang berjalan di desa Slorok sendiri diselenggarakan
oleh remaja-remaja di desa Slorok,
Kegiatan sholawatan bertempat di Masjid Mambaul Huda di Dusun
Sumberjo, Kemudian Dibaan adalah tradisi membaca atau melantunkan
8

shalawat kepada Nabi Muhammad yang dilakukan oleh masyarakat NU.


Pembacaan shalawat dilakukan bersama secara bergantian di beberapa
Masjid dan Musholla di Dusun Jtiroto, Kegiatan diba’an yang berkembang
di desa Slorok khususnya Dusun Jairoto diselenggarakan oleh ibu-ibu.
Kegiatan Diba’an bertempat di salah satu Masjid dan Musholla di Dusun
Jatiroto secara bergantian. Biasanya mereka rutinan satu minggu sekali
setiap malam Ahad.
Kesenian jaranan Wargo Jati Budoyo adalah suatu seni tari yang
menggunakan instrumen berupa kulit hewan sapi/kambing yang dibentuk
seperti kuda-kudaan. Tarian jaranan ini dipopulerkan di daerah Jatiroto
yang berasal dari Kecamatan Doko Kabupaten Blitar.

5. Kondisi Pendidikan
Dilihat dari data yang diperoleh dari data kependudukan Kondisi
Pendidikan di desa Slorok masih belum bisa dikatakan desa terpelajar.
Masih ada warga dan bahkan siswa SD yang belum dapat membaca dan
menulis. Akan tetapi sudah banyak siswa lulusan SD di Desa Slorok yang
melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP ataupun SLTA. Namun masih
sedikit yang melanjutkan studinya ke tingkat Perguruan Tinggi. Mungkin
disebabkan oleh kurangnya minat dan kurangnya pendapatan.

6. Kondisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus salah satu
investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa, karena itu
diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, dengan tuuan untuk meningkatkan kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kesehatan adalah satu layanan sosial dasar yang harus dipenuhi oleh
pemerintah oleh pemerintah sebagai kewajibannya untuk menjaga
kesejahteraan masyarakat serta lingkungan agar tercipta keadaan sejahtera
dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
9

produktif secara sosial dan ekonomis. Program bidang kesehatan yang


sudah ada di desa Slorok yaitu posyandu lansia dan kelas ibu serta posyandu
balita yang dilaksanakan setiap dusun.
Program ini sudah berjalan namun ada beberapa program yang masih
belum berjalan seperti penyuluhan kesehatan dan jumantik. Hal ini
dikarenakan kurangnya personil tenaga medis, dimana hanya terdapat satu
bidan. Apabla akan melaksanakan program lainnya, sedikit merasa
kewalahan karena yang bergerak hanya orang yang sama.
Program bidang lingkungan yang sudah ada di desa Semberjo,
Jatiroto, dan Slorok yaitu kerja bakti yang dilaksanakan setiap hari Minggu
pagi di pertengahan bulan di setiap dusun.

C. Analisis Potensi
Gambaran permasalahan yang secara umum terdapat di desa Slorok
(Dusun Sumberjo, Dusun Slorok dan Dusun Jatiroto) ialah:
1. Bidang Keagamaan, Sosial dan Budaya
Gambaran permasalahan yang secara umum terdapat di desa Slorok
ialah: Kerukunan dan kebersamaan bisa dikatakan sebagai modal sosial
terbesar yang dimiliki oleh Desa Slorok. Masyarakat menjunjung tinggi
nilai-nilai tersebut. Kepedulian terhadap sesama, terutama kepada mereka
yang membutuhkan bantuan sangat tinggi, hal ini terlihat dari berbagai
praktik gotong royong dalam beberapa kali kejadian.
Masyarakat di Desa Slorok juga tergolong masyarakat yang
melestarikan budaya kesenian tradisional. Terdapat 2 kelompok kesenian
jaranan yang masih lestari menjadi bukti klaim tersebut.
Dalam bidang keagamaan juga sangat menggembirakan. Meski
mayoritas pendudukan beragama Islam, solidaritas terhadap agama dan
kepercayaan lain sangat tinggi. Mereka bisa hidup dalam harmoni. Belum
pernah sekalipun ada kasus intoleransi dalam kerukunan umat beragama di
Desa Slorok sejauh ini, dan semoga seterusnya begitu.
Kegiatan-kegiatan yang berbasis agama Islam juga masih lestari.
Salah satunya ialah berdirnya Taman Pendidkan Al-Qur’an dan Madrasah
10

Diniyah yang memiliki banyak santri. Waktu pelaksanaannya berlangsung


setiap jam 14.00 – 17.00 WIB. Dengan hari libur antara lain ada yang
Jum’at atau hari Ahad. Total TPQ ada 3 dengan jumlah ustadz-ustadzah
sebanyak kurang lebih 10 orang.
Di sisi lain, ada satu permasalahan yang cukup vital dibidang tersebut
yaitu manajemen pendidikan madrasah dan TPQ yang belum sistematis.
Misalnya proses belajar mengajar yang berlangsung kurang kondusif.
Santri-santri dibiarkan ramai dan bermain-main sendiri atau bahkan
meninggalkan kelas karena kekurangan tenaga pengajar. Selain itu jadwal
mengajar guru juga belum terbagi dengan maksimal. Serta beberapa guru /
ustadz yang belum mumpuni dalam bidangnya.

2. Bidang Ekonomi
Desa Slorok merupakan desa yang cukup memiliki potensi alam yang
subur dan cukup melimpah. Lahan persawahan yang dimiliki desa Slorok
juga relatif luas bahkan berdasarkan dari hasil pemetaan kami hampir
setengah dari luas wilayah desa Slorok merupakan lahan persawahan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa desa Slorok ini mempunyai potensi
alam yang bernilai ekonomi dengan akurasi yang relatif tinggi. Meskipun
memilki potensi yang cukup tinggi di bidang pertanian,masyarakat Slorok
tidak hanya mengandalkan sektor pertanian saja yang terkadang hasil
panennya tidak menentu. Masyarakat desa Slorok juga memilki potensi di
bidang peternakan dan industri mikro.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, di desa Slorok terutama
di dusun Sumberjo sudah dibentuk organisasi yang dapat membantu
masyarakat dalam mengatasi masalah ekonomi. Salah satunya paguyuban
yang menaungi para peternak bebek khususnya di dusun Sumberjo yakni
―Mitra Karya‖. Dengan adanya paguyuban ini sangat membantu para
peternak dalam memenuhi kebutuhan ternak seperti halnya pendanaan,
pakan ternak, pemasaran, informasi harga telur, perawatan ternak dan
sebagainya.
11

Selain itu terdapat pula home industri , terutama di dusun Jatiroto


desa Slorok. Di dusun Jatiroto terdapat beberapa industri kecil seperti
pembuatan olahan kripik pisang, sale pisang, walangan, krupuk ketela dan
lain sebagainya. Dan dari industri kecil tersebut memilki potensi yang besar
dalam hal perekonomian. Bahkan dari hasil industri kecil ini dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa kendala yang ditemui
dalam bidang ekonomi antara lain terletak pada kurang optimalnya
masyarakat dalam mengekspolarasi dan mengelola hasil sumber daya alam
yang terdapat di desa. Sehingga masih banyak sekali potensi alam yang
belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
Kendala yang dialami oleh para pengusaha home industri yakni
dalam hal pemasaran yang belum begitu luas. Pemasaran hanya sampai
lingkup lokal yakni daerah kabupaten Blitar itu sendiri padahal produk-
produk yang dihasilkan memiliki potensi jual yang tinggi. Selain itu,
kendala yang dialami yakni dalam hal pengemasan produk yang kurang
menarik. Sehingga, daya jual dari produk tersebut masih belum bisa
mencapai hasil yang maksimal.
Kendala dalam sektor ekonomi lainnya yakni, banyaknya ibu rumah
tangga yang menganggur di rumah sehingga kegiatan dirumah kurang
produktif. Jika ditelusuri, ibu rumah tangga ini dapat diperdayakan ke dalam
kegiatan yang mempunyai nilai produktif seperti pelatihan pembuatan kripik
pare atau pelatihan lain untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Sehingga,
dalam perkembangangan selanjutnya ibu rumah tangga tersebut dapat
memiliki kegiatan yang dapat membantu perekonomian rumah tangga dan
dapat lebih produktif dan bahkan mampu menghasilkan pendapatan sendiri
tanpa mengabaikan kondratnya sebagai ibu rumah tangga.

3. Bidang Pendidikan dan Teknologi


Desa Slorok sudah memiliki 3 sekolah dasar negeri yaitu SDN Slorok
1 , SDN Slorok 2 yang bertempat di Dusun Jatiroto dan SDN Slorok 3 yang
bertempat di Dusun Sumberjo. Fasilitas di SDN Slorok 2 yang bertempat di
12

dusun Jatiroto masih terbilang sangat minim. Jumlah guru di SD tersebut


pun tidak sesuai dengan jumlah kelas yang ada di SD tersebut. Disana guru
bisa merangkap menjadi 2 sampai 3 wali kelas. Sedangkan fasilitas di SDN
Slorok 3 sudah cukup memadai. Jumlah guru di SDN Slorok 3 sudah sesuai
dengan kapasitas jumlah siswa yang berseklah di SDN Slorok 3.
Permasalahan yang diperoleh dari divisi pendidikan tentang keadaan
siswa dan siswi Desa Slorok adalah kurangnya semangat belajar siswa yang
mungkin salah satu sebabnya adalah kurangnya fasilitas dan motivasi
belajar. Dari lingkungan sekitarpun juga kurang mendukung terutama dalam
lingkungan keluarga. Kebanyakan siswa disini kurang memperoleh kasih
sayang dari kedua orang tua, karena kebanyakan salahsatu dari kedua
orangtua mereka bekerja keluar negeri sehingga yang merawat siswa
tersebut neneknya.
Desa SLorok juga membunyai Taman Kanak-kanak untuk usia ± 5
tahun. Ada 4 TK yang ada di 3 dusun,. Pertama, TK Dharmawanita 1 Slorok
yang terletak di dusun slorok. Kedua, TK Dharmawanita 2 Slorok yang
terletak di dusun Jatiroto. Ketiga, TK Dharmawanita 3 Slorok yang terletak
di dusun Sumberjo. Dan keempat, TK Al-Hidayah yang terletak di Dusun
Sumberjo. Pada dasarnya pendidikan anak-anak di desa Slorok sudah cukup
baik. Terbukti dengan banyaknya jumlah siswa yang bersekolah di TK
maupun SD.

4. Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup


Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan terbilang cukup baik.
Petugas kesehatan dari Posyandu dan Pustu secara rutin melakukan
sosialisasi kesehatan. Mulai dari pentingnya menjaga pola hidup sehat,
menjaga lingkungan bersih dan rapi yang biasa dilakukan setiap hari
minggu oleh anggota karang taruna dan warga, hingga pentingnnya
olahraga bagi semua umur. Di Desa Slorok terdapat 2 kelompok senam,
yakni senam lansia dan senam ibu-ibu PKK.
Di Desa Slorok juga belum terdeteksi potensi lokal yang bisa
dijadikan menjadi tempat wisata. Namun terdapat lokasi – lokasi persawaha
13

yang sedap dipandang. Tingkat kesehatan di desa Slorok sudah terlihat


cukup baik karena sudah ada pustu yang telah berjalan dan terprogram
dengan baik. Kepedulian masyarakat tentang kesehatan juga sudah cukup
baik, sebagian besar masyarakat sudah memenuhi kriteria jamban sehat
meskipun masih ada sebagian yang belum memenuhi kriteria jamban sehat.
Masalah utama dalam bidang kesehatan di masyarakat Slorok,
Kecamatan doko adalah masih banyak warga yang membuang sampah ke
sungai dan ada juga yang membakar sampah di belakang rumah. Tindakan
tersebut dapat menyebabkan kualitas air menjadi menurun dan polusi udara
yang bisa menimbulkan gangguan pernafasan. Hal itu terjadi dikarenakan
belum terselenggaranya kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan tentang
kesehatan dan lingkungan karena minimnya tenaga kesehatan untuk
melakukan penyuluhan dan sebagainya.
Masyarakat di Desa Slorok juga masih gemar mengkonsumsi obat-
obat atau ramuan tradisional. Seperti halnya Kunyit asam, jahe, kunyit, temu
lawak dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan di
tengah maraknya makanan dan obat berbahaya yang beredar bebas di
pasaran.

D. Pemetaan Lokasi
Sebelum melakukan pemetaan wilayah perlu diadakannya sebuah
observasi untuk mengetahui gambaran awal wialayah yang yang akan
digunakan sebagai sasaran kegiatan KKN tersebut. Observasi lapangan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan KKN oleh koordinasi desa, ketua posko 1
dan 2 serta pengurus harian KKN tepatnya dilakukan pada tanggal 4 Januari
2019. Pada pelaksanaannya, Mahasiswa KKN Slorok 1, melakukan survey
sesuai dengan arahan dari Kepala Desa. KKN Slorok 1 mendapat wilayah
pemetaan di Dusun Sumberjo.
Laporan ini bersifat motivatif dan inovatif, yaitu dengan mengajak
masyarakat utamanya para sesepuh dan para pimpinan setempat, Ketua RT dan
RW serta perangkat desa, agar tertarik, peduli dan kreatif serta sanggup bekerja
keras bersama mahasiswa untuk membangun desanya maju dan sejahtera. Para
14

tokoh tersebut diundang untuk membicarakan segala keadaan yang ada serta
harapan adanya KKN ini. Acara ini dihadiri juga Dosen pembimbing
Lapangan, 13 Januari 2019. Dari acara ini mahasiswa mendapatkan bimbingan
para sesepuh dan aparat desa, secara gotong royong membangun program
pemberdayaan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara mandiri.
Pada pelaksanaannya, observasi dilakukan dalam delapan kelompok yang
selanjutnya menghimpun data dari kader dengan menggunakan instrumen
pengumpulan data. Selain itu, untuk menambah wawasan tentang desa,
mahasiswa KKN Slorok 1 juga menggunakan data yang ada pada setiap
perangkat desa, data posyandu dan data dari desa, sehingga data yang diperoleh
dapat dijamin keabsahannya.
Data yang telah diperoleh kemudian diolah sehingga dapat menunjukkan
kelompok keluarga sejahtera dan pra sejahtera serta potensi yang ada dalam
wilayah dusun yang dijadikan sasaran kelompok KKN Slorok 1. Setelah
mendapatkan data tersebut maka langkah selanjutnya adalah membentuk
program kerja dan menjalankannya dengan baik. Dalam penyusunan program
kerja, Mahasiswa KKN dibimbing oleh ibu Ika, beliau dipercaya dapat
mngetahui secara mendalam kondisi Desa Slorok, sehingga program kerja yang
dibuat sesuai kebutuhan dan tepat sasaran.
Data kesejahteraan Keluarga Desa Slorok
Kesejahteraan Keluarga Jumlah
Keluarga Prasejahtera (KK) 141
Keluarga Sejahtera 1 (KK) 329
Keluarga Sejahtera 2 (KK) 843
Keluarga Sejahtera 3 (KK) 121
Keluarga Sejahtera 3+ (KK) 21
Jumlah Kepala Keluarga 1.456

Peta Transek
15

Peta Dusun Slorok Peta Dusun Sumberjo

Peta Dusun Jatiroto

E. Identifikasi Kondisi

Pokok
Identifikasi Kondisi Identifikasi Identifikasi
No. Rencana
Awal Potensi Kegiatan
Kegiatan
1. Letak desa Slorok Potensi di Koordinasi Optimalisasi
bearda di kaki gunung Tempat ini dengan potensi desa
Kawi dibidang kelompok menjadi desa
pertanian, tani, mandiri bidang
perkebunan, kelompok perekonomian
peternakan, mitra karya,
dan home karang taruna,
16

industri dan ibu-ibu


PKK.
Pelatihan
pemasaran
melalui media
social,
packing
produk.
2. Angka keikutsertaan Dukungan Koordinasi Sosialisasi
sekolah di desa Slorok dari orang dengan tentang
100%. Semua anak tua agar anak pemuda desa pentingnya
sekolah, namun melanjutkan yang pendidikan,
sebagian anak berhenti sekolah melanjutkan menanamkan
pada jenjang sekolah kejenjang keperguruan jiwa
menengah keatas. yang lenih tinggi dan kepemimpinan,
tinggi. sukses. dan cinta
pendidikan.
3. Warga belum bias Warga dapat Melakukan Melakukan
mengembangkan hasil membuat seminar seminar
pertanian. olahan kewirausahaan kewirausahaan
pangan dan dan melakukan
sendiri dan melakukan pelatihan
menjadikan pelatihan pengolahan
lebih pengolahan hasil panen
bermutu pare menjadi menjadi
ekonomis. kripik pare makanan.
17

BAB II

PROGRAM KEGIATAN KKN

A. Pelatihan Pembuatan Kripik Pare


1. Nama dan tema kegiatan
Pelatihan Home Industri Pembuatan Kripik Pare denga tema
―Mengembangkan Potensi Desa Menuju Go Public‖
2. Alasan dan tujuan
Berdasarkan hasil survey dusun Jatiroto desa Slorok sebagaian besar ibu-
ibu rumah tangga yang menganggur dirumah sehingga kegiatan dirumah
kurang produktif. Padahal mereka dapat melakukan aktivitas yang
produktif, salah atunya yaitu dengan membuat produk home industri.
Kegiatan pelatihan home industri membuat kripik pare ini bertujuan
untuk memberikan keahlian dalam membuat kripik pare pada ibu-ibu rumah
tangga dusun Jatiroto. Diharapkan dari keahlian yang diperoleh mereka
dapat melakukannya dirumah sehigga kegiatan mereka dirumah lebih
produktif.
3. Narasumber
Sri Wantik
4. Waktu Pelaksanaan
02 Februari 2019
5. Sasaran Kegiatan
Ibu-ibu rumah tangga dusun Jatiroto
6. Narasi Kegiatan
Jatiroto, 02 Februari 2019- Aksi nyata kegiatan KKN posko 1 Desa
Slorok Kecamatan Doko Kabupaten Blitar dengan beberapa aktivitas yang
sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Tentunya tujuan akhir dari kegiatan
ini memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
sekitar khususnya di bidang ekonomi. Adanya antusias yang tinggi dari ibu
18

– ibu rumah tangga di Slorok khususnya di dusun Jatiroto membuat kami


mempertimbangkan dan yakin melakukan kegiatan ini.
Sebelum berlanjut membahas kegiatan kami. Sebelumnya kami telah
melakukan observasi lapangan terkait potensi alam dan potensi industri
yang ada di dusun Jatiroto. Maka dari itu, munculah ide untuk membuat
suatu pelatihan yang sebelumnya belum pernah ada, yaitu dengan
mengadakan pelatihan pembuatan kripik pare.
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa sebagian besar status ibu-ibu di dusun jatiroto adalah
sebagai ibu rumah tangga sehingga banyak yang tidak melakukan kegiatan
lain dirumah kecuali memasak dan mengurus keluarganya. Tentunya
keadaan ini dapat dikategorikan sebagai suatu pengangguran bagi ibu rumah
tangga dan tergolong kurang produktif. Maka dari itu, kami memiliki ide
untuk memberdayakan ibu – ibu rumah tangga dalam keadaan yang lebih
produktif. Salah satu wujud nyata dari ide tersebut adalah dengan
diadakannya kegiatan ― Pelatihan Pembuatan Kripik Pare‖ dengan tema
―Mengembangkan Potensi Desa Menuju Go Public‖. Dan Alhamdulillah,
kegiatan tersebut mendapat respon yang baik dan antusias yang tinggi dari
ibu – ibu rumah tangga.
Adapun latar belakang yang mendasari kegiatan pelatihan pembuatan
kripik pare ini adalah ketertarikan kami terhadap kondisi perekonomian
masyarakat desa Slorok khusunya di dusun Jatiroto. Seperti halnya ibu
rumah tangga pada umumnya pastinnya ingin memiliki penghasilan
tambahan dan mengehemat anggaran belanja rumah tangga. Dan juga,
adanya salah satu potensi alam yang belum dimanfaatkan dengan baik
seperti pare tersebut. Sehingga kami memiliki suatu kegiatan pemberdayaan
ibu rumah tangga berupa kegiatan pelatihan pembuatan kripik pare.
Pada kegiatan ini, kami menghadirkan pemateri yang berprofesi sebagai
ibu rumah tangga dan memilki keahlian dalam membuat kripik pare. Beliau
berasal dari kota marmer yaitu Tulungagung, Beliau memiliki keahlian
dalam pembuatan kripik pare sehingga kami memilih beliau menjadi
pemateri dalam kegiatan pelatihan tersebut.
19

Adapun sasaran dari pelatihan pembuatan kripik pare ini adalah ibu – ibu
rumah tangga di desa Slorok khususnya di dusun Jatiroto. Selama kegiatan
berlangsung antusias mereka sangatlah tinggi sehingga kami pun
bersemangat dan termotivasi mengadakan acara ini. Antusias ibu – ibu
rumah tangga ini dapat dilihat pada saat praktek pembuatan kue dan pada
saat persiapan acara mereka sangat bersemangat mengikuti acara tersebut.
Kami menggunakan properti yang cukup sederhana, kami menyiapkan
peralatan masak pada umumnya seperti kompor, alat penggorengan, bahan –
bahan pembuatan kripik pare dan sebagainya.
Acara kami selenggarakan pukul 10.00 WIB di rumah bapak kepala
dusun Jatiroto, sebelumnya kami selaku panitia acara mempersiapkan
berbagai keperluan acara sekitar pukul 09.00. Selama acara Alhamduillah,
berjalan lancar meskipun dalam keadaan yang cukup sederhana. Pemateri
menjelaskan materi dengan cukup jelas dan dengan bahasa yang sederhana
sehingga para ibu – ibu rumah tangga mudah memahami dan dapat langsung
mempraktikan pembuatan kripik pare tersebut.
Inovasi pembuatan kripik pare ini menjadi hal yang baru bagi masyarakat
Slorok khusunya di dusun Jatiroto. Meskipun kami hanya mampu
memberikan sedikit ilmu melalui kegiatan ini namun kami yakin semua ini
pasti berbuah manis suatu saat nanti. Semoga dengan adanya pelatihan ini
dapat memberikan pengalaman sehingga dapat memberikan manfaat bagi
ibu – ibu rumah tangga dengan memilki kegiatan yang produktif.

7. Dokumentasi Kegiatan

Foto Pada Saat Narasumber Foto Pada Saat Kegiatan Pelatihan


20

Memberikan Pelatihan Kepada Ibu – Kripik Pare Bersama Ibu – Ibu PKK
Ibu PKK

Foto KKN Slorok 1 dan Devisi


Foto Devisi Ekonomi Bersama
Ekonomi Bersama Dengan Kepala
Dengan Narasumber
Dusun Jatiroto Dan Ibu –Ibu PKK

B. Labelling Produk UMKM


1. Nama dan tema kegiatan
Labelling produk UMKM carang mas dan kripik pisang.
2. Alasan dan tujuan
UMKM di desa Slorok memproduksi produk-produk yang berkuaitas dan
bernilai jual tinggi. Namun dalam hal packaging dan pelabelan produk
belum maksimal sehingga nilai jual belum signifikan. Dalam kegiatan
labelling produk ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual produk UMKM
di desa Slorok.
3. Waktu pelaksanaan
05 Februari 2019
4. Sasaran kegiatan
Salah satu UMKM desa Slorok (Sumber Rezeki Mbak Yanti)
5. Narasi Kegiatan
Slorok, 05 Februari 2019 – Setelah kegiatan sosialisasi pertama kami
telah sukses terlaksana di dusun Jatiroto, kami melanjutkan kegiatan
sosialisasi yang kedua yaitu survei UMKM di desa Slorok. Hasil dari survei
yang didapat yaitu sebagian besar mereka memproduksi makanan ringan
atau cemilan yang berkulitas dan bernilai jual tinggi, hanya saja kendala
mereka adalah dalam packaging dan pelabellan produk yang kurang
maksimal dan menarik sehingga nilai jual mereka kurang signifikan.
21

Selama beberapa hari kami survei UMKM di desa Slorok, hal yang kami
ingat adalah salah satu UMKM di desa Slorok yaitu memiliki usaha
makanan ringan seperi pembuatan kripik pisang, sale pisang, carang mas,
opak gambir dan sebagainya. Mbak Yanti namanya, beliau adalah pemilik
usaha yang beliau namakan Sumber Rezeki. Beliau memulai usaha tersebut
bermula dari hobi memasaknya. Kemudian berawal dari sekedar hobi
tersebut menjadi sebuah peluang usaha yang bernilai ekonomis tinggi.
Dalam proses produksi sudah sangat bagus namun pada sisi labelling
masih kurang menarik. Hal inilah yang membuat kami mempunyai ide
untuk membantu melakukan pelabellan produk dari UMKM milik Mbak
Yanti. Adapun nama produk dari UMKM ini adalah ―Sumber Rezeki‖ yang
diharapkan dapat menjadi sumber rezeki bagi pemilik usaha khususnya
mbak Yanti.
Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah UMKM di desa
Slorok khususnya UMKM di Jatiroto milik mbak Yanti. Kami membantu
mendesain label dan membantu mencarikan pencetakan label yang memilki
kualitas bagus dengan harga terjangkau dan dengan lokasi yang terjangkau
pula. Selain itu kami juga memberikan inovasi desain yang menarik
sehingga dapat menjadikan daya tarik dan menambah nilai jual pada produk
tersebut.
Berkaitan dengan waktu pelaksanaan, pelabellan ini kami laksanakan
pada hari Senin, 5 Februari 2018 dan bertempat di tempat UMKM di dusun
Jatiroto. Antusias dari pemilik UMKM cukup tinggi sehingga kami sangat
termotivasi menyelenggarkan acara ini. Dan untuk kedepannya, dengan
adanya kegiatan ini kami berharap dapat berlanjut dan dapat membantu
memudahkan para pemilik UMKM dalam pelabellan sehingga dapat
membantu produk lebih dikenali oleh konsumen dan juga dapat membantu
meningkatkan daya jual dari produk tersebut.

6. Dokumentasi Kegiatan
22

Label lama Inovasi label baru

Produk Carang Mas (Walangan)

Produk Olahan Pisang

C. Pengadaan Identitas TPQ – Madin


1. Nama dan Tema Kegiatan
―Pengadaan identitas TPQ – Madin‖
2. Alasan dan Tujuan
Masyarakat desa Slorok khususnya dusun Jatiroto yang 65% kurang
memahami tentang nama TPQ- MADIN Maftahul Ulum, banyak yang
23

menyebutnya dengan MIFTAHUL ULUM. Hal ini disebabkan oleh


beberapa hal, yaitu: pertama, belum adanya logo identitas TPQ- MADIN
Maftahul Ulum.
Kedua, belum adanya plakat identitas TPQ- MADIN Maftahul
Ulum, jadi masih banyak masyarakat di Desa Slorok khususnya di Dusun
Jatiroto yang masih simpang siur dalam penyebutan nama MADIN
tersebut. Dengan adanya plakat tersebut diharapkan masyarakat desa
Slorok dapat mengetahui nama madin tersebut dengan tepat.
3. Narasumber
Kyai Ahmad Maliki (Kepala TPQ- MADIN Maftahul Ulum)
4. Waktu Pemasangan
9 Februari 2019
5. Sasaran Kegiatan
Remaja Masjid dan pengurus TPQ- MADIN Maftahul Ulum
6. Narasi Kegiatan
9 Februari 2019 Aksi nyata KKN dusun Jatiroto desa Slorok
kabupaten Blitar dengan beberapa aktivitas mengejutkan. Aktifitas tersebut
dalam kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya. Dalam kegiatan keagamaan
aktifitas yang dilakukan peserta KKN yaitu memberikan plakat sebagai
identitas lembaga pendidikan islam dan pembuatan logo madin khususnya
di dusun Jatiroto yang sebelumnya belum terpasang. Hal ini yang menjadi
pertimbangan kami dalam melakukan kegiatan ini. Tentunya kegiatan ini
berpengaruh besar bagi masyarakat desa Slorok karena sebelum terpasang
plakat dan memiliki logo, masyarakat sekitar sering kali salah dalam
penyebutan identitas.

7. Dokumentasi kegiatan
24

Proses pemasangan identitas (plakat) dan pembuatan logo TPQ- MADIN

D. Pengadaan hiasan dinding berupa Asmaul Husna dan Mahfudzat


1. Nama dan Tema Kegiatan
―Pengadaan hiasan dinding berupa Asmaul Husna dan Mahfudzat‖
2. Alasan dan Tujuan
Madin Maftahul Ulum Jatiroto adalah lembaga pendidikan Islam
yang bisa dibilang masih baru, karena pada awalnya Madin berada di rumah
salah seorang warga di Jatiroto. Karena Madin ini baru dibangun, kondisi
kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar masih polos. Oleh karena itu,
peserta KKN berinisiatif untuk menambahkan hiasan dinding berupa
Asmaul Husna dan Mahfudzat (kata-kata mutiara berbahasa Arab) dengan
tujuan untuk memperindah kelas. Selain itu, diharapkan santri dapat
mengenal bahkan hafal Asmaul Husna dan beberapa kosa kata bahasa Arab
dari mahfudzat yang dipasang.
3. Waktu Kegiatan
28 Januari 2019-30 Januari 2019
4. Sasaran Kegiatan
Santri-santri Madin Maftahul Ulum
5. Narasi Kegiatan
Pada tanggal 28 Februari kegiatan dalam bidang Agama, Sosial dan
Budaya oleh peserta KKN telah dilakukan di Madin Maftahul Ulum Jatiroto
desa Slorok. Kegiatan ini melibatkan santri-santri Madin Maftahul Ulum
dan didukung oleh beberapa pihak, seperti pengasuh Madin dan dewan
25

Asatidz Madin Maftahul Ulum. Kegiatan ini sangat disambut dengan baik
oleh santri maupun dewan Asatidz. Karena pasalnya kelas yang semula
polos berubah menjadi lebih menarik dan penuh warna. Para santri juga
sangat antusias dalam membantu kegiatan ini dan mereka sangat menikmati
proses pembuatannya. Dengan pemasangan hiasan dinding semacam ini
(Asmaul Husna dan Mahfudzat) diharapkan menjadi nilai edukatif, dapat
menghidupkan kelas dan menambah semangat para santri untuk belajar.

6. Dokumentasi Kegiatan

Proses pembuatan mahfudzat Proses pemasangan asmaul husna


bersama santri Maftahul Ulum dan mahfudzat

E. Inovasi Nama dan Pembuatan Logo Grup Sholawat Dusun Sumberjo


Desa Slorok
1. Nama dan Tema Kegiatan
―Inovasi Nama dan Pembuatan Logo Grup Sholawat Dusun Sumberjo
Desa Slorok‖.
2. Alasan dan Tujuan
Di Dusun Sumberjo Desa Slorok terdapat grup hadrah yang
beranggotakan para remaja sekitar Masjid Mambaul Huda. Grup hadrah ini
baru terbentuk pada bulan November 2018. Karena masih terbilang grup
baru, grup ini masih belum banyak dikenal dan belum pernah tampil atau
diundang dalam sebuah acara. Bahkan grup tersebut belum mempunyai
26

logo dan nama pun masih asal-asalan. Dengan adanya inovasi nama dan
pembuatan logo ini, diharapkan grup sholawat ini mempunyai nama yang
baik dan sesuai dengan tujuan Syiar Agama, dapat berkembang dengan baik
serta diakui eksistensinya oleh masyarakat.
3. Waktu Kegiatan
a. Waktu latihan : Setiap Selasa Malam dan Jumat Malam
b. Waktu Inovasi nama dan pembuatan logo : 5 Februari 2019
4. Sasaran Kegiatan
Grup Hadrah Dusun Sumberjo
5. Narasi Kegiatan
Setiap Selasa malam dan Jumat malam peserta KKN putra ikut serta
dalam latihan rutin grup Hadrah di Dusun Sumberjo. Pada pertemuan
pertama, kami mendapati adanya kejanggalan dalam pemberian nama grup
Hadrah tersebut. Mereka meberi nama grup Hadrah tersebut dengan “Al-
Khabika Musthofa”. Kemudian, kami menanyakan arti atau maksud dari
nama tersebut. Namun, mereka menjawab bahwa mereka menamai grup
tersebut dengan asal-asalan dan tidak tahu artinya. Sehingga kami
merundingkan nama grup tersebut dengan “Habibul Mustofa” dan mereka
menyetujuinya. Selain itu, grup tersebut belum mempunyai logo sehingga
kami berinisiatif untuk membuatkan logo.
6. Dokumentasi Kegiatan

Proses pembuatan logo Hasil Pembuatan logo


27

F. Sosialisasi dan Penyuluhan Penanggulangan DBD


1. Alasan dan Tujuan
Kegiatan ini dilakukan adalah kami melihat begitu maraknya penyakit
demam berdarah dengue (DBD) yang menjangkit masyarakat. Dengan
adanya kegiatan penyuluhan penanggulangan penyakit DBD ini di harapkan
masyarakat mampu lebih menjaga lingkungan sekitar dan mengantisipasi
dari terjngkitnya penyakit DBD.
2. Narasumber
Anggota devisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup KKN IAIN
Tulungagung.
3. Waktu Pelaksanaan: 18, 21, 24 Januari 2019
4. Sasaran Kegiatan
Ibu – ibu anggota posyandu balita.
5. Narasi Kegiatan
Slorok, 18 Januari 2019. Kegiatan warga di dusun Sumberjo desa
Slorok Kecamatan Doko kabupaten Blitar cukup aktif dalam bidang
kesehatan. Hal ini terbukti pada hari tanggal yang sama, di dusun Sumberjo
ini telah diadakan kegiatan posyandu yang secara rutin dilaksanakan di
setiap bulannya. Dalam kesempatan ini kami turut berpartisipasi sekaligus
memberikan penyuluhan mengenai PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
untuk menghindari penyakit DBD.
Sebelum memulai kegiatan penyuluhan kami turut serta dalam
kegiatan posyandu. Kami turut membantu ibu-ibu kader posyandu dalam
menimbang berat badan, mengukur lingkar kepala, dan juga tinggi badan
Balita yang hadir pada posyandu (pos pelayanan terpadu). Setelah kegiatan
posyandu berlangsung dan hampir berakhir ibu-ibu peserta posyandu
diberikan pengumuman oleh bidan desa Slorok untuk tidak pulang terlebih
dahulu karena akan ada penyuluhan dari adik-adik KKN, begitu
pengumuman dari bidan desa (Bu Endang).
Dalam kesempatan ini yang memberikan materi penyuluhan adalah
dari salah satu anggota devisi kesehatan dan lingkungan hidup, dengan
materi yang telah diberikan oleh bidan desa (Bu Endang). Pemateri
28

menjelaskan bagaimana DBD bisa menjangkiti, bagaimana ciri-ciri orang


yang terkena DBD dan bagaimana penanganan awal sebelum di bawa ke
pusat layanan kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat, serta
bagaimana tata cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus.
Warga sangat antusias mendengarkan materi yang kami sampaikan. Hal ini
terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang diajukan. Setelah
penyuluhan kami rasa cukup kami mohon undur diri dari hadapan ibu-ibu
peserta posyandu, dan dengan segera ibu-ibu kembali ke rumah masing-
masing.
Kami sangat berharap bahwa dengan adanya penyuluhan yang telah
diberikan warga diharapkan dapat mempraktikannya di lingkungan
rumahnya masing-masing. Dan dengan begitu masyarakat desa slorok dusun
sumberjo khususnya tidak ada yang terjangkit penyakit DBD.
Slorok, 21 Januari 2019—kegiatan di hari ini kami lakukan di dusun
Slorok, desa Slorok, kecamatan Doko. Kegiatan kami kali ini bersamaan
dengan kegiatan posyandu yang diadakan secara rutin di desa slorok ini.
Seperti halnya kegiatan penyuluhan sebelumnya, kami membantu proses
pelaksanaan posyandu dengan membantu ibu-ibu kader posyandu terlebih
dahulu sebelum melakukan penyuluhan. Seperti membantu mengukur berat
badan, mengukur tinggi badan, dan mengukur lingkar kepala.
Namun peserta posyandu yang hadir pada hari ini hanya separuh dari
hari biasanya. Dikarenakan kendala hujan yang mengguyur desa slorok dan
sekitarnya mulai dari pagi hingga menjelang siang. Namun meskipun
peserta posyandu hanya sedikit, acara penyuluhan yang telah kami lakukan
cukup berhasil, karena warga sangat antusias dalam mendengarkan materi
penyuluhan mengenai apa itu penyakit DBD bagaimana ciri-ciri yang
terjangkit dan bagaimana cara memberantas sarang nyamuk (PSN) dengan
cara 3M plus yang kami berikan.
Plangi, 24 Januari 2019—Kegiatan ini di lakukan di balai
perkumpulan desa slorok bersamaan dengan perkumpulan ibu-ibu PKK.
Pada kesempatan perkumpulan ini bebarengan juga dengan reorganisasi
pengurus baru kelompok ibu-ibu PKK. Kegiatan ini juga sempat di hadiri
29

oleh ibu kepala desa slorok (ibu Muyasaroh, S.E.), belaiu juga sempat
memberikan beberapa sambutan dalam kegiatan pemilihan ketua baru
kelompok PKK.
Kehadiran kami dalam perkumpulan ini disambut dengan baik oleh
ibu-ibu PKK. Hal tersebut dibuktikan dengan setelah acara pemilihan ketua
baru berakhir kami di berikan kesempatan untuk menyampaikan materi
penyuluhan. Masih tetap sama kami memberikan dan menggencarkan
penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara
3M plus. Dan ibu-ibu yang hadir pada kegiatan ini sangat antusias, dan ada
beberapa peserta penyuluhan yang mengajukan pertanyaan. kegiatan ini
kami akhiri dengan mengabadikan moment dengan sesi foto-foto.
Slorok, 07 Februari 2019—kegiatan kali ini kami lakukan bersama
pemerintah desa slorok, atas pertimbangan dari ibu kepala desa dan bidan
desa. Karena ada informasi bahwa ada dua warga dusun Plangi desa Slorok
kecamatan Doko yang terjangkit penyakit DBD. Setelah diadakan rapat
koordinasi dengan perangkat desa, maka kami melakukan aksi dengan
perangkat desa bersama-sama memberikan penyuluhan kepad warga dengan
cara keliling desa.
Terjangkitnya dua warga tersebut di duga karena adanya anggapan
yang salah terhadap pengertian PSN. Kebanyakan warga menganggap
kegiatan PSN cukup hanya dengan dilakukan dengan merapikan jalan
dengan membersihkan rumput, dan merapikan bunga. Padahal makna PSN
yang sesungguhnya lebih dari itu. Yakni lebih berfokus pada tempat-tempt
yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Seperti botol-
botol bekas, tempat penampungan air yang tidak pernah dikuras, tempat
minum burung, vas bunga, wadah dispenser, saluran talang air yang tidak
lancar, dan sebagainya.
Untuk itu kami beserta dengan beberapa perangkat desa melakukan
aksi ini, memberikan informasi dengan berkeliling dari desa ke desa dengan
menggunakan mobil pemerintah desa Slorok untuk memberikan penekanan
kepada masyarakat bahwa harus lebih berhati-hati dan lebih peduli terhadap
30

lingkungan sekitar, khususnya terhadap tempat-tempat yang berpotensi


digunakan untuk berkembangbiak nyamuk.
6. Dokumentasi Kegiatan

Penyuluhan di Posyandu

G. Penyuluhan Cara Mencuci Tangan dan Menyikat Gigi bagi Siwa SD dan
TK
1. Alasan dan Tujuan
Kegiatan ini dilakukan adalah kami melihat banyak siswa SD dan TK
yang kurang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan pentingnya
mencuci tangan setelah beraktifitas.Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini
diharapkan para siswa mengetahui pentingnya mencuci tangan dan menyikat
gigi serta diharapkan lebih rajin untuk menyikat gigi dan mencuci tangan
setelah beraktifitas.
2. Narasumber
Anggota devisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup KKN IAIN
Tulungagung
3. Waktu Pelaksanaan : 01, 02, & 06 Februari 2019
4. Sasaran Kegiatan
Murid TK dan SD
5. Narasi Kegiatan
Kegiatan kedua yang dilakukan oleh divisi kesehatan adalah
penyuluhan mengenai cara mencuci tangan dan menggosok gigi dengan
benar. Kegiatan ini dilakukan di SDN Slorok 3 pada hari Jum’at tanggal 1
31

Februari 2019, di TK Jatiroto pada Sabtu tanggal 2 Februari 2019, dan


terakhir di SDN Slorok 2 pada hari Rabu tanggal 6 Februari 2019. Kegiatan
ini di tujukan murid kelas satu sd dan taman kanak-kanak kelas A dan B.
Penyuluhan dimulai pada pukul 08.30, setelah semua murid dikondisikan di
dalam kelas kegiatana penyuluhan pun dimulai yakni dengan memberikan
materi berupa video yang menyenangkan tentang cara mencuci tangan dan
menggosok gigi dengan benar. Saat menjelaskan materi, kami juga
sekaligus mencontohkan bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok
gigi dengan benar.
Setelah selesai memberikan materi, kami memberikan sedikit
pertanyaan dan memberikan hadiah kepada murid yang berhasil menjawab
pertanyaan di depan tentang materi tadi guna memancing keaktifan murid.
Ada beberapa murid yang sangat antusias untuk menjawab pertanyaan.
Setelah sesi tanya jawab, kami beserta murid-murid melakukan praktek
langsung baik mencuci tangan menggosok gigi di luar kelas. Murid-murid
yang sebelumnya sudah diberitahu untuk membawa perlengkapan gosok
gigi sangat tidak sabar untuk mencoba praktek langsung. Mereka sangat
senang saat melakukan praktek karena kegiatan ini juga menggunakan air,
yang secara otomatis memancing mereka untuk sekaligus bermain. Setelah
selesai praktek kami melakukan penutupan dengan membagikan beberapa
kenang-kenangan dan snack dari kami lalu berpamitan.

6. Dokumentasi Kegiatan
32

Penyuluhan Cara Mencuci Tangan dan Sikat Gigi

Praktek Cara Mencuci Tangan Dengan Benar

H. Penanaman Pohon, Bunga, Toga di Lingkungan Sekolah


1. Alasan dan Tujuan
Kegiatan menanam pohon dan bunga ini dilakukan yaitu karena
adanya lahan kosong yang terbengkalai yang seharusnya bisa dipergunakan
untuk penghijaun. Dengan adanya kegiataan ini diharapkan para murid lebih
memperhatikan lingkungan sekitar dan pemanfaatan lahan agar tidak
gersang.
2. Narasumber
Anggota Devisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup KKN IAIN
Tulungagung
3. Waktu Pelaksanaan : 09 Februari 2019
4. Sasaran Kegiatan
Murid TK
5. Narasi Kegiatan
Kegiatan terahir ini dilakukan di TK Jatiroto hari Sabtu tepatnya pukul
09.00 kami sekaligus dari Devisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup
berangkat dari posko jam 08.30 menuju tempat penanaman pohon,
sesampainya kami di TK Jatiroto murid-murid sangat antusias dengan
kedatangan kami merekapun sudah membawa bungan masing-masing dari
rumah.
33

Kegiatan dimulai dari kakak-kakak KKN mengajak murid-murid


untuk ikut serta melakukan penanaman bunga dan pohon mereka berebut
untuk menanam hingga kami harus mengatur agar kegiatan ini berjalan
dengan rapi dan tentunya murid di TK ini senang, mereka juga diajari
tentang berani kotor itu bagus meskipun ada beberapa yang sudah mencuci
tangan sebelum kegiatan selesai kami selalu memberi info jika kegiatan
belom selesai mereka tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu. Ketika
mereka melihat cacing ada yang berani namun tak juga ada yang merasa
jijik dan takut, lucunya ada yang menjaili temannya dengan menakut-nakuti
cacing. Setelah kegiatan ini selesai kami beserta guru dan murid di TK
Jatiroto melakukan makan bersama dengan berlesehan di ruang kelas,
setelah itu kami berpamitan dengan disertai foto bersama guru dan murid
TK Jatiroto.

6. Dokumentasi Kegiatan

Penanaman Pohon, Bunga, Toga di Lingkungan Sekolah

I. Nonton Edukasi
1. Nama dan Tema Kegiatan :
―Nonton Edukasi – Menanamkan Nilai Moral dan Melatih
Ketangkasan Siswa melalui AudiovisuaI”.
2. Alasan dan Tujuan
Berdasarkan analisis potensi pendidikan yang telah dilakukan pada 2
Sekolah Dasar yang menjadi titik sorot potensi pendidikan, yakni ; SDN
34

Slorok 2 dan SDN Slorok3, telah menemukan fakta bahwa rata rata siswa
masih belum bisa memahami nilai moral untuk kehidupan yang terbilang
ringan. Hal ini menjadi titik sorot Devisi Pendidikan dalam menentukan
program kerja yang tidak lain yaitu ―Nonton Edukasi‖. Hasil analisis ini,
sangat disayangkan apabila tidak ada yang memulai memotivasi siswa untuk
belajar memahami nilai moral dalam kehidupan yang terbilang ringan.
Dengan memanfaatkan media audiovisual, yaitu film, dari Devisi
Pendidikan mencoba menyampaikan nilai moral melalui media tersebut.
Selain itu, dari nilai moral tersebut juga melatih ketangkasan siswa dalam
memahami nilai moral tersebut. Temuan dari hasil analisis desa Slorok
mulai dari siswa SDN Slorok 2 yang terletak di dusun Jatiroto, siswa lebih
banyak memiliki keterbatasan dalam mendapatkan inovasi pembelajaran.
Banyak dari mereka kurang memusatkan guru dalam pembelajaran, dan
kurang dalam mendapatkan pendidikan internal (keluarga) yang mengampu
nilai moral. Sedangkan dari siswa SDN Slorok 3 yang terletak di dusun
Sumberjo, siswa lebih memiliki keantusiasan atau semangat dalam belajar
yang juga dikarenakan dari sumber pendidik yang memadai dan memiliki
media dan inovasi pendidikan.
Berangkat dari fakta tersebut, kelompok KKN Desa Slorok dari Devisi
Pendidikan mencoba membuat program kerja yang dibutuhkan dari 2
sumber potensi tersebut, yaitu ―Nonton Edukasi‖. Metode penyampaian dari
media audiovisual, dirasa sesuai karena melalui film mampu menciptakan
inovasi atau suasana baru. Selain itu, dari Devisi Pendidikan memberikan
apresiasi pada mereka untuk menciptakan kecakapan dan ketangkasan siswa
yang berupa hadiah.
3. Narasumber/Sumber
Film ―Hafalan Sholat Delisa‖
4. Waktu Pelaksanaan
a. SDN Slorok 3 : Sabtu, 26 Januari 2019
b. SDN Slorok 2 : Sabtu, 9 Februari 2019
5. Sasaran Kegiatan
Siswa SDN Slorok 2 dan 3 kelas 4, 5, 6
35

6. Narasi Kegiatan
Tanggal 14 Januari 2019 kegiatan nyata Kuliah Kerja Nyata (KKN)
IAIN Tulungagung Dusun Sumberjo, Desa Slorok, Kecamatan Doko
dimulai dengan survei potensi yang terdapat di desa. Survei potensi
dilakukan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh desa untuk membantu
pembuatan rancangan program kerja. Terkhusus dari Devisi Pendidikan
memulai survei dari objek jenjang Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak.
Dari tiga dusun yang didapat sebagai wilayah Kuliah Kerja Nyata posko
Slorok 1, yaitu ; Slorok, Sumberjo, dan Jatiroto, Devisi Pendidikan
mendapatkan 2 titik objek Sekolah Dasar dan 3 titik objek Taman Kanak-
Kanak. Lima tempat tersebut sebagai wilayah Kuliah Kerja Nyata untuk
Devisi Pendidikan posko Slorok 1.
Untuk program kerja ini berlaku pada siswa sekolah dasar yaitu SDN
Slorok 2 dan SDN Slorok 3 kelas 4, 5, dan 6. Program kerja ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 di SDN Slorok 3, sedangkan
yang bertempat di SDN Slorok 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Februari
2019. Waktu pelaksanaan berlangsung selama sekitar 3 jam yang
terlaksanakan mulai jam 09.00-12.00 WIB. Program kerja ini diikuti oleh
siswa kelas 4, 5, dan 6, karena dari Devisi Pendidikan mencoba
memusatkan program ini dirasa dari tingkatan kelas tersebut sudah mampu
memahami maksud dari isi sebuah cerita.
Dari program kerja ini devisi Pendidikan mengambil tema
―Menanamkan Nilai Moral dan Melatih Ketangkasan Siswa melalui
AudiovisuaI‖. Tema ini diambil karena devisi Pendidikan mencoba
menanamkan nilai moral yang terbilang ringan dalam kehidupan atau yang
seharusnya sering diterapkan dengan sedikit menginovasikan melalui media
audiovisual yang berupa film. Film yang digunakan yaitu ―Hafalan Surat
Delisa‖. Devisi Pendidikan mengambil film tersebut karena dirasa dari film
ini terdapat nilai moral yang seharusnya sering diterapkan, seperti rajin
beribadah, menghormati orang tua, berkata yang sopan pada yang lebih tua,
mengutamakan adab, memiliki semangat serta usaha dalam belajar, dsb.
Hal ini dirasa dibutuhkan bagi siswa SDN Slorok 3 dan terlebih SDN Slorok
36

2, karena beberapa dari siswa masih kurang memahami dan menerapkan


nilai moral yang seharusnya diterapkan oleh mereka. Beberapa dari mereka
masih ada yang kurang memiliki sikap yang bias dinilai kurang baik, dan
kekurangan sopan santun serta kesungguhan dalam belajar, walaupun dari
mereka memiki semangat dan antusias dalam mengikuti program ini.
Program kerja ―Nonton Edukasi‖ diberlangsungkan di salah satu
ruangan di setiap sekolah dasar yang menjadi sasaran. Kegiatan ini
berlangsung pada jam 09.00 WIB yang mana dimulai dengan persiapan
sarana atau properti mulai dari kesiapan film, LCD dan layar proyektor,
laptop, speaker, tikar, banner, stop kontak, kabel, dan kesiapan hadiah yang
akan dibagikan sebagai apresiasi kecakapan dan ketangkasan siswa. Setelah
kesiapan dari sarana dan prasarana selesai, siswa diinstruksikan untuk
masuk ke dalam ruangan yang digunakan untuk kegiatan. Kegiatan ini
berlangsung dengan beberapa bagian acara, yaitu ; 1) pembukaan, yang diisi
dengan sambutan dari kepala sekolah atau perwakilan, 2) inti, kegiatan
utama yang akan diperlihatkan sebuah film, 3) penutupan, yang diisi dengan
sesi tanya jawab atau uji ketangkasan, pembagian hadiah, dan foto bersama.
Untuk menghilangkan kejenuhan, dari devisi Pendidikan juga mengajak
sedikit refreshing dengan mengajak beberapa gaya tepuk dan meningkatkan
semangat siswa.
Bagian yang paling menyenangkan dari kegiatan ini adalah bagian
paling akhir. Sesi pertanyaan bertujuan meningkatkan ketangkasan dari
pemahaman yang mereka dapat dari cerita film tersebut, selain juga
memperlihatkan nilai moral yang mungkin seharusnya dimiliki oleh mereka.
Banyak dari mereka yang berlomba-lomba menguji keberanian dan
ketangkasan mereka dengan berebut menjawab pertanyaan. Untuk
memancing ketangkasan mereka, pemberian hadiah diperuntukkan sebagai
apresiasi kesiapan mereka yang telah berantusias. Kegiatan ini diakiri foto
bersama sebagai dokumentasi telah berlangsungnya program kerja ini.
Kegiatan ini berakhir kurang lebih sekitar jam 12.00 WIB.

7. Dokumentasi Kegiatan
37

Nonton Edukasi Kuis Setelah Nonton

Foto Bersama

J. Lomba Mewarna dan Outbound


1. Nama dan Tema Kegiatan :
―Lomba Mewarna dan Outbound – Melestarikan Budaya Lokal
melalui Permainan Tradisional”.
2. Alasan dan Tujuan
Melihat keadaan pendidikan yang telah dilakukan pada beberapa
sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Desa Slorok, Devisi Pendidikan
telah menemukan fakta bahwa banyak dari siswa sekolah dasar dan taman
kanak-kanak banyak menyukai kegiatan seni mewarnai dan permainan-
permainan jadul. Hal ini menjadi titik tumpu Devisi Pendidikan dalam
menentukan program kerja yang tidak lain yaitu ―Lomba Mewarna dan
Outbound‖. Hasil analisis ini, sangat dipertimbangkan untuk membuat
kegiatan yang bisa membantu siswa untuk mengapresiasikan hal yang
mereka senangi dan menjadikan nilai semangat bagi mereka.
38

Dengan memanfaatkan permainan tradisional, yang biasa dimainkan


anak-anak di zaman dahulu dengan sedikit menambahkan pembaharuan.
Dari Devisi Pendidikan mencoba menyampaikan bentuk perlombaan
permainan tradisional, antara lain: balap karung, estafet karet, makan
kerupuk, dan tusuk air, serta menambahkan lomba mewarna sebagai ajang
mengapresiasikan seni mewarnai pada jenjang taman kanak-kanak. Selain
itu, dari permainan tradisional tersebut juga untuk memeriahkan di akhir
program kerja Devisi Pendidikan Kuliah Kerja Nyata IAIN Tulungagung di
Desa Slorok. .
Berangkat dari hasil tersebut, kelompok KKN Desa Slorok dari Devisi
Pendidikan membuat program kerja yang ditujukan pada dunia pendidikan
di desa setempat, yaitu ―Lomba Mewarna dan Outbound‖. Program kerja ini
setiap lomba diperuntukkan pada jenjang yang berbeda. Untuk lomba
mewarna dikhususkan pada semua siswa taman kanak-kanak yang ada di
dusun Slorok, Sumberjo, dan Jatiroto. Sedangkan untuk outbound
dikhususkan pada siswa SDN Slorok 2 dan 3 karena masa ini adalah masa
bermain bagi anak-anak.
3. Waktu Pelaksanaan
Minggu, 10 Februari 2019 pukul 09.00 WIB
4. Tempat Pelaksanaan
a. Lomba Mewarna : TK Dharma Wanita 3
b. Outbound : Lapangan SDN Slorok 3
5. Sasaran Kegiatan
a. Siswa TK Al Hidayah, TK Dharma Wanita 1 (Slorok), TK Dharma
Wanita 2 (Jatiroto), TK Dharma Wanita 3 (Sumberjo)
b. Siswa SDN Slorok 2 dan SDN Slorok 3
6. Narasi Kegiatan
Tanggal 10 Februari 2019, kegiatan nyata Kuliah Kerja Nyata (KKN)
IAIN Tulungagung di Dusun Sumberjo, Desa Slorok, Kecamatan Doko
telah melaksanakan salah satu agenda atau program kerja devisi Pendidikan,
yaitu ―Lomba Mewarna dan Outbond‖. Kegiatan ini berdasarkan survei
potensi yang dilakukan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh desa
39

untuk membantu pembuatan rancangan program kerja. Selain itu, analisis


keadaan juga dibutuhkan untuk menemukan apa yang menjadi minat dan
tujuan anak-anak di Desa Slorok. Dari Devisi Pendidikan mulai melihat
sasaran dari objek jenjang Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak. Tiga
dusun yang menjadi wilayah praktek Kuliah Kerja Nyata posko Slorok 1,
yaitu ; Slorok, Sumberjo, dan Jatiroto, Devisi Pendidikan mendapatkan 2
titik objek Sekolah Dasar dan 3 titik objek Taman Kanak-Kanak. Lima
tempat tersebut sebagai wilayah Kuliah Kerja Nyata untuk Devisi
Pendidikan posko Slorok 1.
Pada program kerja ini devisi Pendidikan menentukan tema
―Melestarikan Budaya Lokal melalui Permainan Tradisional‖ untuk
kegiatan ini. Tema ini diambil karena devisi Pendidikan mencoba
melestarikan permainan-permainan tradisional yang pasti disukai oleh anak-
anak jenjang Sekolah Dasar. Kegiatan ini merupakan ajang perlombaan
permainan tradisional, antara lain: Makan kerupuk, Balap karung, Estafet
karet, dan Tusuk air. Sedangkan untuk jenjang Taman Kanak-Kanak, devisi
Pendidikan mengadakan ajang Lomba Mewarna yang bertujuan untuk
membantu mengaktifkan dunia seni terkhusus yaitu mewarnai. Pengadaan
lomba-lomba tersebut juga sebagai salah satu kegiatan akhir program kerja
devisi Pendidikan serta penutup agenda-agenda Kuliah Kerja Nyata IAIN
Tulungagung Desa Slorok.
Program kerja ini berlangsung di TK Dharma Wanita Slorok 3 dan
halaman SDN Slorok 3 yang tepatnya di Dusun Sumberjo. Kegiatan ini
berlangsung pada jam 09.00 WIB yang mana dimulai dengan persiapan
tempat untuk perlombaan, sarana prasarana atau properti mulai dari Lomba
Mewarna; lembar kerja yang akan diwarnai dan dekorasi, Makan Krupuk;
krupuk dan tali raffia, Balap Karung; karung, raffia, dan helm, Estafet
Karet; karet gelang dan sedotan, Tusuk Air; balon, air, raffia, bola plastic
(topi), dan jarum serta kesiapan hadiah yang akan dibagikan sebagai
apresiasi usaha mereka. Setelah kesiapan dari sarana dan prasarana selesai,
siswa diinstruksikan untuk check in dan masuk ke dalam ruangan yang
digunakan untuk Lomba Mewarna. Sedangkan untuk outbound, anak-anak
40

melakukan pendaftaran keikutsertaan lomba dan menunggu gilir panggilan.


Untuk Lomba Mewarna, acara dimulai dengan pembukaan, ice breaking,
inti, dan penutup. Sedangkan Outbound dimulai langsung dengan Lomba
Makan Kerupuk, Balap Karung, Estafet Karet, dan Tusuk Air, yang mana
final langsung dilakukan saat itu juga. Maka dari itu pengumuman dan
pembagian hadiah dilakukan setelah outbound selesai. Namun untuk lomba
mewarna diumumkan saat acara Penutupan KKN IAIN Tulungagung.
Sasaran kegiatan Lomba Mewarna ini ditujukan pada siswa Taman
Kanak-Kanak, yaitu TK Al-Hidayah Sumberjo, TK Dharma Wanita 1,
Dharma Wanita 2, dan Dharma Wanita 3. Terdapat 70 siswa yang mengikuti
Lomba Mewarna dan dari setiap TK mengeluarkan masing-masing delegasi
siswa kelas A dan B. Sedangkan untuk Outbound ditujukan pada siswa
Sekolah Dasar, yaitu SDN Slorok 2 dan SDN Slorok 3, namun hanya
sebagian kecil dari siswa SDN Slorok 2 yang mengikuti kegiatan ini. Hal ini
dikarenakan jarak yang terbilang jauh dari lokasi kegiatan. Tetapi hal
tersebut tidak menjadi kendala yang besar dalam berjalannya kegiatan ini.
Kegiatan ini diakhiri pengumuman, pembagian hadiah, dan foto bersama
sebagai dokumentasi telah berlangsungnya program kerja ini. Program kerja
ini pun berakhir kurang lebih sekitar jam 12.00 WIB.

7. Dokumentasi Kegiatan

Proses lomba mewarna TK Panitia Pelaksana


41

Foto Bersama
42

BAB III

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pasca Kegiatan KKN


No Rencana Tindak Lanjut Diskripsi
Membuat kreasi makanan yang
Pelatihan Home Industri: terbuat dari bahan lokal pare yang
pembuatan keripik pare bagi dapat dijadikan sebagai cemilan sehat.
1
ibu-ibu rumah tangga dusun Setelah itu dapat dikembangkan dan
Jatiroto dapat dipasarkan oleh ibu-ibu rumah
tangga dusun Jatiroto.
Membantu labelling dengan
Kegiatan labelling pada salah
membuatkan stiker produk yang
2 satu UMKM desa Slorok
menarik untuk meningkatkan nilai
(Sumber Rezeki Ibu Yanti)
jual yang tinggi.

B. Pihak – Pihak yang Terlibat dalam RTL


1. Ibu Muyasaroh selaku Kepala Desa Slorok
2. Bapak Kepala Dusun Jatiroto
3. Ibu Triasih selaku istri Kepala Dusun Jatiroto
4. Ibu-ibu rumah tangga dusun Jatiroto
5. Ibu Yanti selaku salah satu pemilik UMKM desa Slorok
6. Peserta KKN desa Slorok 1
43

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum Desa Slorok ini cukup maju. Dalam bidang ekonomi sudah
terdapat kelompok ―Mitra Karya‖ yang dapat menambah kesejahteraan
anggotanya, warga memanfaatkan waktu luang untuk merajut, membuat
kerajinan tangan dan diperjualbelikan, terdapat produksi kaligrafi yang sudah
sampai mancanegara dan UMKM. Sedangkan dalam bidang pendidikan, anak-
anak usia sekolah mendapat kesempaan belajar di sekolah namun kurang
tenaga pendidik.
Di Desa Slorok mayoritas beragama Islam dan terdapat beberapa yang
beragama hindu, mereka hidup berdampingan dan damai. Warga beragama
Islam melakukan rutinan keagamaan seperti yasinan, khataman Al-Qur’an dan
lainnya. Anak-anak usia TK A sudah mulai belajar mengaji.
Lingkungan Desa masih sangatlah asri, sejuk dan rindang. Namun, sangat
disayangkan bahwa warganya belum mampu memanfaatkan sampah untuk
dapat diolah kembali. Devisi kesehatan dan lingkungan hidup lebih
memfokuskan kegiatan pada pemberantasan nyamuk penyebab penyakit.

B. Saran/Rekomendasi
A. Kepada KKN Selanjutnya
Mengevaluasi kekurangan dari kelompok selanjutnya dengan melihat
data-data yang sudah digali dan data terbaru kami mengharap agar terus
meningkatkan kualitas SDM sehingga tidak sampai kekurangan pendidik,
mengingat pentingnya pendidikan untuk anak penerus bangsa.
B. Kepada Pemerintah Desa
a. Memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan yang
dapat meningkatkan kualitas SDM dan taraf kesejahteraan.
b. Memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan pemasaran produknya
melalui peran BUMDes.
44

LAMPIRAN

Indofrafis
45

Dokumentasi Kegiatan Harian

A. Devisi Keagamaan

B. Devisi Ekonomi
46

C. Devisi Kesehatan dan Lingkungan Hidup


47

D. Devisi Pendidikan dan Teknologi

E. Foto Kebersamaan Posko Slorok 1


48

Anda mungkin juga menyukai