Desa : Cikondang
Kecamatan : Cingambul
Kabupaten : Majalengka
Oleh :
Adam Hidayat (FISIP/ Administrasi Publik)
Ade Hidayat (FISIP/ Ilmu Komunikasi)
Arif Hartifathul J. (FISIP/ Administrasi Publik)
Dedika Supriatna (FAI / Pend. Agama Islam)
Dewi Fitriyani (FKIP/ Pend. Matematika)
Dwi Rahmayanti (FKIP / Pend. Guru SD)
Fadhila Puspa H. (FH/Ilmu Hukum)
Revi Fitriani (FAI / Ekonomi Syari’ah)
Rian Kurniadi (FH/Ilmu Hukum)
Tita Puspitasari (FKIP/Pend. Bahasa Indonesia)
Desa : Cikondang
Kecamatan : Cingambul
Kabupaten : Majalengka
Oleh :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Desa Cikondang Dosen Pembimbing Lapangan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelasaikan Kuliah Nyata Mahasiswa Tematik (KNM-T)
dengan lancar sampai pada penyusunan laporan ini. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Terimakasih kepada Ibu
Raynesa Noor, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan, yang telah
membimbing kami selama KNM, serta dalam penyusunan laporan ini. Dan kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkonstribusi dalam
kegiatan KNM, sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar. Juga tidak lupa
terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah bekerja sama dengan
baik, sehingga kegiatan Kuliah Nyata Mahasiswa Tematik berjalan dengan baik
pula.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Gambaran Umum Lokasi KNM ...................................................2
C. Maksud dan Tujuan Laporan .......................................................3
D. Program Pembangunan Desa yang Telah Ada ...........................4
iii
9. Konsumen Cerdas ....................................................... 16
a. Sosialisasi 6 Sikap Sadar Hukum di Lingkungan Sekolah
............................................................................................. 16
b. Sosialisasi Gemar Menabung ............................................ 17
c. Sosialisasi Bahaya Merokok ............................................ 17
d. Sosialisasi Mengenai Jajanan Sehat ................................. 18
10. Dwi Azas Karakter ...................................................................19
11. Barpelink ..................................................................................20
B. Rencana Jadwal Kegiatan ............................................ 22
C. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................... 23
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................65
B. Saran .............................................................................................. 66
iv
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa
dan negara. Dasar inilah yang dijadikan patokan perwujudan dalam
kegiatan Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM).
Kuliah Nyata Mahasiswa atau yang sering disebut KNM
merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat suatu
daerah dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat sekitar. Kegiataan KNM diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan atau permasalahan yang
dihadapi dengan memanfaatkan sebaik mungkin potensi-potensi yang
dimiliki secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain itu, KNM
juga bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa terkait
kerja nyata di lapangan serta membantu mahasiswa membentuk sikap
mandiri, bertanggung jawab, dan potensi lainnya yang tercantum dalam
UU No 20 tahun 2003.
Landasan atau latar belakang diadakannya KNM merupakan
perwujudan nyata dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian. Dengan diadakannya KNM diharapkan
mahasiswa dapat lebih aktif dan tanggap terhadap masalah yang terdapat
di lingkungan serta memiliki kreatifitas yang tinggi dalam merencanakan
dan menetapkan program untuk menangani segala permasalahan yang
ditemukan. Program yang direncanakan harus disesuaikan dengan potensi
1
daerah yang dimiliki, oleh sebab itu penting diadakannya observasi atau
studi wilayah sebelum menetapkan program yang akan dipilih.
Universitas Majalengka (UNMA) sebagai salah satu lembaga
pendidikan tinggi yang memiliki segudang inovasi dalam bidang
Pendidikan, Ekonomi, Hukum, Teknologi dan Pertanian memiliki peranan
besar dalam masalah pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Universitas Majalengka telah sejak lama medukung dan berkontribusti
dalam kegiatan Kuliah Nyata Mahasiswa Tematik yang bertujuan untuk
membantu masyarakat dalam memaksimalkan pemanfaatan potensi daerah
yang dimiliki melalui peningkatan produksi, optimalisasi penggunaan
lahan, peningkatan sarana dan prasarana penunjang yang nantinya
diharapkan dapat berdampak terhadap pendapatan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, perlu dilakukannya tindakan nyata dalam upaya
peningkatan fasilitas, produktivitas dan efektifitas pelayanan daerah baik
sektor pendidikan, pertanian, sosial, ekonomi dan kesehatan melalui
pemberdayaan masyarakat serta pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada
di Desa Cikondang melalui beberapa program Kuliah Nyata Mahasiswa-
Tematik (KNM-T). Diharapkan mahasiswa yang ikut dalam pelaksanaan
KNM ini dapat merencanakan dan melaksanakan berbagai program atau
upaya berkelanjutan yang dapat dilakukan secara partisipatif dan
kolaboratif demi tercapainya pembangunan dan kemandirian desa,
sehinga kesejahteraan masyarakat di Desa Cikondang menjadi lebih baik.
2
Cikondang terletak diperbatasan sebelah Utara Desa Cisoka Kecamatan
Cikijing, sebelah Selatan Desa Kondang Mekar Kecamatan Cingambul,
sebelah Timur Desa Cisoka Kecamatan Cikijing, dna sebelah Barat Desa
Muktisari Kecamatan Cingambul.
Desa Cikondang memiliki potensi yang cukup banyak, baik
sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam. Namun, potensi-potensi
saat ini belum dikembangkan sepenuhnya. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang ada di desa ini.
Jumlah penduduk di Desa Cikondang adalah 1.591 orang terdiri atas 786
laki-laki dan 805 perempuan. Jumlah Keluarga pada desa ini adalah 552
Kepala Keluarga dengan perbandingan 481 Kepala Keluarga laki-laki dan
71 Kepala Keluarga perempuan. Mayoritas agama yang peluk pada desa
ini adalah agama islam.
3
D. Program Pembangunan Desa yang Telah Ada
Pelaksanaan pembangunan merupakan salah satu agenda yang
terus dilakukan pemerintah Desa Cikondang setiap tahunnya. Program-
program pembangunan tersebut disusun untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat maupun lembaga-lembaga pemerintahan desa. Pelaksanaan
pembangunan diawali dengan perencanaan serta perancangan melalui
sebuah forum musyawarah desa yang melibatkan pemerintah desa, BPD,
dan lembaga-lembaga masyarakat. Perencanaan pembangunan tentunya
harus disesuaikan dengan aspirasi masyarakat, kebutuhan, serta peraturan
yang berlaku.
Berikut ini merupakan beberapa program pembangunan yang
menjadi agenda pemerintah desa di Desa Cikondang setiap tahunnya :
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN
1. Pembangunan Irigasi
2. Pemeliharaan lampu penerangan jalan.
3. Pembangunan Jalan Desa.
4. Pembangunan Kantor BUMDES, PKK dan Karang
Taruna
5. Pembangunan Lapangan Olahraga
6. Pengairan Lahan Pertanian
7. Pembangunan Pariwisata
8. Pembangunan dan Pengembangan Kolam
Pemancingan Citutut
4
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A. Situasi Desa
5
memberikan kesempatan kepada para warga baik dari kalangan remaja
maupun ibu-ibu untuk ikut berkontribusi dengan bekerja misalnya
menjahit dan melakukan pemasangan kancing. Dengan adanya usaha
konveksi ini, maka para warga memiliki tambahan pendapatan.
B. Keadaan Sosial
Dari segi keadaan sosial, hasil analisis kami dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Kondisi Internal
Kekuatan yang dimiliki oleh desa Cikondang ialah Perangkat Desa
Cikondang mampu merangkul masyarakatnya sehingga terjalinnya
komunikasi yang baik dan terciptanya sikap gotong royong dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat. Dari sisi masyarakatnya, mereka mampu
merawat sikap kekerabatan yang dapat memunculkan hubungan yang
harmonis. Serta dilihat dari hasil pangan yang didapat oleh masyarakat
disalurkan terlebih dahulu kepada pihak desa untuk dikelola yang
selanjutnya melakukan tahap pemasaran oleh pihak distributor.
Sedangkan, kelemahan yang dimiliki desa ini ialah kurangnya
pendekatan dan sosialisasi dari perangkat desa dengan masyarakat apabila
ada acara ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Kondisi Eksternal
Desa Cikondang merupakan desa unggulan yang sudah diakui pada
tingkat kecamatan hingga provinsi. Misalnya, dari berbagai kompetisi
antar desa yang dilaksanakan pihak kecamatan seperti menjuarai desa
bersih/lombajumsih, sepak bola, kreasi seni, dll. Peluang lain yang
dimiliki Desa Cikondang adalah mampu mengembangkan Situ Citutut dan
Rosella untuk dijadikan sektor pariwisata secara optimal jika mendapat
bantuan dari pihak luar seperti kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.
Namun, yang menjadi ancaman jika desa Cikondang menjadikan
Situ Citutut dan Rosella sebagai sektor pariwisata akan dengan mudahnya
6
masuk individu-individu yang membawa budaya baru yang dapat
mempengaruhi norma, adat, budaya masyarakat setempat. Selain itu, akan
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari
limbah pengunjung wisata.
7
BAB III
PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH
A. Kondisi Lingkungan
Masalah yang kami temukan di desa Cikondang diantaranya yaitu
dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan masih kurang. Mayoritas warga membuang sampah
sembarang, prediksi kami hal tersebut terjadi karena kurangnya fasilitas
kebersihan salah satunya yaitu tidak adanya bak sampah, sehingga
lingkungan masyarakat menjadi kotor karena masyarakat menjadikan
pojokan-pojokan lapangan sepak bola dan pinggir jalan sebagai tempat
pengumpulan sampah sebelum diangkut ke tempat pembuangan sampah
akhir. Bahkan di selokan-selokan pun banyak berceceran sampah, sehingga
dapat menyumbat aliran air, dan kondisi seperti ini bisa mempengaruhi
kesehatan masyarakat sehingga bisa menimbulkan penyakit.
8
sekolah, maupun pendidikan agama seperti TPQ, karena kami seringkali
melihat anak-anak sekolah yang tidak masuk sekolah dan tidak mengaji.
9
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
A. Rencana Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Pemetaan
a. Deskripsi Kegiatan
Pemetaan merupakan salah satu progra untukmasyarakat dan aparat
desa agar dapat mengenali kondisi desa. Program ini melibatkan
warga setempat dalam membuat peta yang akan digunakan dan
ditujukan untuk kepentingan warga. Selain itu kegiatan ini bertujuan
untuk menggali potensi dan masalah yang ada di suatu desa. Peta
adalah proyeksi sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan
skala tertentu, yang disertaiinformasi dalam titik dan garis/polygon.
b. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pemetaan ini yaitu aparat desa dan warga
Desa Cikondang.
c. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil apabila terbentuknya peta
desa dalam bentuk 2 dimension dan dalam bentuk digital.
2. Taman Baca/Pojok Baca
a. Deskripsi kegiatan
Taman baca masyarakat merupakan sebuah program yang
layaknya seperti sebuah perpustakaan dengan konsep yang modern
dan menarik. Program ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan
perpustakaan yang telah lama vakum selama kurang lebih dua tahun.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan di taman baca yaitu
bimbingan belajar, gerakan membaca, dan berdiskusi ceria.
b. Sasaran
Taman baca secara bebas ditujukan untuk seluruh masyarakat desa
Cikondang, baik anak-anak, remaja, dan dewasa.
10
c. Indikator Keberhasilan
Meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat Cikondang untuk
gemar membaca.
3. Media Literasi
a. Deskripsi Kegiatan
Program literasi digital secara praktis adalah strategi memperoleh
sebanyak mungkin manfaat positif dan menghindari dampak negatif
dari penggunaan internet. Literasi digital merupakan ketertarikan,
sikap dan kemampuan individu menggunakan teknologi digital dan
alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
menganlisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan
baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Kegiatan yang
dilakukan berupa membuat atau mengaktifkan kembali media sosial
milik desa.
b. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah perangkat desa yang dibantu oleh
karang taruna.
c. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini berhasil dilakukan apabila terbentuk website Desa
Cikondang yang aktif dan dapat diakses secara bebas.
4. Budaya Literasi
a. Deskripsi
Budaya literasi merupakan kegiatan pembiasaan untuk
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca. Sebagaimana
program pemerintah Majalengka yaitu Gerakan Masyarakat Membaca
Buku (Gema Macaku). Pemerintah menganjurkan untuk diadakannya
kegiatan pembiasaan sebelum belajar pada setiap jenjang pendidikan,
dari mulai pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sampai dengan
sekolah lanjutan. Kegiatan tersebut terdiri dari pembiasaan membaca
11
Al-Quran dan membaca buku cerita selama 15 menit sebelum
pembelajaran. Dengan adanya program ini diharapkan minat baca
masyarakat akan meningkat, khususnya pada anak-anak.
b. Sasaran
Kegiatan budaya literasi yang dilaksanakan, sasarannya adalah
seluruh siswa SD Cikondang, namun sesuai izin dari kepala sekolah,
maka kami hanya melaksanakan kegiatan ini pada kelas 3 sampai
kelas6.
c. Indikator keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil apabila siswa sudah terbiasa
untuk membaca sebelum pembelajaran, bahkan siswa menjadi gemar
membaca.
5. Edukasi Religi
a. Deskripsi Kegiatan
Penerapan pola pembelajaran dari sejak usia kanak sampai dewasa
sangat berpengaruh bagi masa depannya, khususnya dalam bidang ke
agamaan, membuat sadar bahwa pentingnya suatu agama untuk
kehidupan manusia, karena hakikatnya kita makhluk yang tidak bisa
lepas dari sang pencipta, tak hanya berfokus pada nilai ibadah, tetapi
penerapan dalam kehidupan sehari-hari juga di atur dalam agama.
Sebagai salah satu contoh bagaimana beradab kepada yang lebih tua,
terhadap sesama dan juga adab dalam berkunjung ke rumah teman.
b. Sasaran
Sasaran di selenggarakannya program ini untuk Siswa tingkat
PAUD, SD, dan SMP di Desa Cikondang Kecamatan Cingambul
Kabupaten Majalengka.
c. Capaian Kegiatan
12
Kegiatan ini dilakukan di TPQ (Tempat Pendidikan Quran), yang
mana siswa di beri materi berdasakan tingkatan di TPQ tersebut,
tauhid menjadi landasan pokok sebelum melanjutkan ke tingkat
berikutnya, selain itu makhrojul huruf menjadi hal yang paling dasar
di ajarkan, adapun dari pihak mahasiswa mengajarkan panahan stelah
mengaji bersama, guna untuk menambah semangat siswa dengan
melaksanakan sunnah nabi, dan menambah motivasi siswa semakin
semangat melaksanakan berbagai proses peribadatan.
d. Indikator Keberhasilan
Bertambahnya kesadaran siswa akan pentingnya ilmu agama, dan
minat siswa dalam beribadah, juga semakin rajin ke masjid.
6. Revitalisasi Posyandu
a. Deskripsi Kegiatan
Posyandu merupakan salah satu bentuk dari Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat yang umumnya dikelola dari, oleh, dan
untuk masyarakat, guna memberdayakan masyarakat serta
memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan balita. Posyandu
bertujuan untuk memudahkan pemeriksaan dan pemantauan terhadap
kesehatan ibu hamil dan anak balita, sehingga diharapkan dapat
menurunkan risiko angka kematian ibu hamil dan balita, serta
menanggulangi kejadian gizi buruk pada balita (Depkes 2006).
Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi sistem 5 meja
bersamaan dengan membantu menimbang berat badan bayi dan balita
dan mengukur tinggi badan balita. Edukasi juga diberikan kepada ibu
balita mengenai ASI ekslusif, MP-ASI, dan 1000 HPK setelah
kegiatan penimbangan. Langkah kedua yaitu mewawancarai kader
seputar prinsip 5 meja, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan
posyandu. Selanjutnya melakukan edukasi kepada kader-kader
posyandu mengenai prinsip 5 meja yang benar dan cara mengukur
LILA menggunakan pita LILA. Menurut Depkes (2006), revitalisasi
13
posyandu penting untuk dilakukan agar mengoptimalkan fungsi
posyandu, serta meningkatkan kualitas hidup dan SDM masyarakat.
Revitalisasi posyandu yang dilakukan yaitu berupa pengamatan dan
pendampingan pelaksanaan posyandu, sosialisasi kepada kader dan
ibu balita, serta penyerahan alat-alat untuk mengoptimalkan fungsi
posyandu.
b. Sasaran
Sasaran kegiatan yaitu 4 orang kader posyandu di Dusun
Margaluyu dan 3 orang kader posyandu di Dusun Kondang Asih.
7. Konseling Gizi di Pojok Gizi Puskesmas
a. Deskripsi Kegiatan
Program ini merupakan kegiatan konsultasi tatap muka yang
dilakukan oleh mahasiswa kepada warga atau pasien di Puskesmas
Kecamatan Cingambul. Konsultasi gizi dilakukan terhadap pasien
rujukan dokter dan warga non rujukan yang sedang berada di
Puskesmas Kecamatan Cingambul dan tertarik untuk mengikuti
konsultasi gizi. Konsultasi gizi dilakukan setelah pasien melakukan
pemeriksaan atas penyakit yang diderita atau setelah senam pagi
(untuk hari sabtu).
Konsultasi yang dilakukan mengenai permasalahan gizi dan
kesehatan yang dialami pasien, yaitu seputar Pedoman Gizi Seimbang,
4 Pilar Gizi Seimbang, Piring Makanku, ASI Ekslusif dan MP-ASI,
kebutuhan gizi berbagai usia sesuai keadaan fisiologis, Diet DM, Diet
Garam Rendah, Diet Rendah Purin, Diet Energi Rendah, dan diet
penyakit lain. Mayoritas permasalahan yang dialami yaitu DM dan
hipertensi sehingga diberikan alternatif berupa jenis makanan dan
minuman yang perlu dibatasi dan anjuran perbaikan pola makan.
b. Sasaran
14
Sasaran peserta kegiatan, yaitu warga Desa Cingambul, Desa
Ciranjeng, Desa Muktisari, Desa Cikondang, dan Desa Rawa yang
berobat ke Puskesmas Kecamatan Cingambul.
8. Pendampingan Balita Gizi Kurang
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan mendampingi 4 orang balita dengan
status gizi kurang, yang diketahui berdasarkan data dari posyandu
ataupun rekomendasi dari kader posyandu. Balita gizi kurang akan
didampingi dengan 4 kali kunjungan selama 4 minggu. Balita
diberikan makanan tambahan dalam membantu memperbaiki status
gizinya. Kegiatan pendampingan ini juga dilengkapi dengan kegiatan
konseling gizi kepada ibu balita terkait pemilihan dan pengolahan
makanan yang baik kepada anak, serta cara membuat PMT yang
mudah dan bergizi kepada anak. Pendampingan balita gizi kurang
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah balita
gizi kurang maupun gizi buruk yang terdapat di Desa Cikondang,
sehingga dapat membantu menurunkan risiko kematian balita yang
masih cukup tinggi, dan meningkatkan kualitas sumber daya dari
balita di Desa Cikondang.
b. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah balita di Desa Cikondang yang
memiliki status gizi buruk/kurang.
c. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan berat badan balita
berstatus gizi kurang. Selain itu, ibu balita mendapatkan informasi
mengenai contoh-contoh PMT serta melihat contoh PMT yang mudah
dibuat secara langsung.
d. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini berhasil jika balita mengalami perbaikan pola makan
dan peningkatan berat badan, serta pengetahuan ibu balita mengenai
15
pemberian makanan yang sesuai dengan usia balita dan mampu
menerapkan kreasi menu PMT yang dipraktikkan mahasiswa.
9. Konsumen Cerdas
a. Sosialisasi 6 Sikap Sadar Hukum di Lingkungan Sekolah
1) Deskripsi
Program ini merupakan suatu upaya untuk menjadikan
seseorang yang sadar akan hukum sejak awal menempuh
pendidikan sehingga tumbuh menjadi pribadi yang patuh dan tidak
melanggar peraturancontohnyatatatertib yang ada di sekolah.
Program ini menyampaikan 6 sikap sadar hukum di lingkungan
sekolah yaitu datang tepat waktu, 5S (Senyum, sapa, salam,
sopan, santun), berdoa sebelum dan sesudah belajar, akrab dengan
LISA (Lihat sampah ambil) + BUdI (Buang di tempatnya), belajar
dengan fokus dan tekun, serta tidak mengambil barang milik orang
lain tanpa izin dari pemiliknya.
2) Sasaran
Sasarandari program ini yaitu Siswa SD kelas 4 &kelas 6 SDN
Cikondang Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.
3) Capaian kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memaparkan mengenai
beberapasikapsadarhukum yang dasardanharusditerapkan di
sekolah. Dalam upaya mempermudah siswa dalam memahami
penyuluhan tersebut, maka ditambah dengan membuatspanduk
yang memuattentang 6 Sikap sadar hukum dilingkungan sekolah
dilengkapi dengan gambar agar siswa lebih memahami.
4) Indikator Keberhasilan
Terciptanya kesadaran siswa mengenai pentingnya
menumbuhkan kesadaran tentang menaati peraturan di lingkungan
sekolah karena Sekolah merupakan lingkungan yang memberi
peluang siswa untuk mengembangkan potensi, bakat dan karakter
16
yang sudah dimilikinya, sehingga sangat efektif untuk membina
dan menumbuhkan kesadaran hukum kepada siswa.
b. Sosialisasi Gemar Menabung
1) Deskripsi
Program ini merupakan kegiatan sosialiasi kepada anak
sekolahdasarmengenai pentingnya dalam menyisihkan uang untuk
menabung dan mengajarkan kepada mereka bagaimana caranya
menjadi pribadi yang hemat.
2) Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SD Cikondang. Dan
sesuai izin dari kepala sekolah kami mengadakan sosialisasi
tersebut kepada siswa kelas v.
3) Indikator keberhasilan
Terciptanya kesadaran menabung sejak usia dini pada siswa SD
Cikondang,
danmulaimenerapkanpolahiduphematdengancaramenyisihkansebag
ianuanguntukditabung, sertajajansecukupnya.
c. Sosialisasi Bahaya Merokok
1) Deskripsi
Program ini merupakan suatu upaya untuk menjadikan anak
sekolah dasar akan bahya merokok sejak awal sehingga tumbuh
menjadi kepribadian yang anti terhadap rokok . program ini
menyampaikan tentang bahaya merokok baik untuk seorang
perokok aktif maupun yang pasif ,menyampaikan resiko-resiko
menjadi seorang perokok serta menyampaikan cara-cara agar bisa
terhindar dari merokok.
2) Sasaran
Sasaran dari program ini yaitu siswa sekolah dasar kelas 6 SDN
Cikondang Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.
17
3) Indikator Keberhasilan
Siswa memahami tentang bahaya merokok dan tidak menjadi
seorang perokok aktif.
4) Capaian Kegiatan
Kegiatan ini di lakukan dengan cara menyampaikan tentang
bahaya merokok, agar bisa mempermudah siswa dalam memahami
apa yang di sampaikan, maka didalam penyampaian bahaya
merokok ini ditambahkan dengan menampilkan video serta poto
dampak dari merokok.
d. Sosialisasi Mengenai Jajanan Sehat
1) Deskripsi
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, artinya bahwa setiap individu termasuk
anak-anak merupakan konsumen dalam setiap kegiatan jual beli.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui hak dan
kewajibannya sebagai konsumen. Ada banyak hal yang perlu
diketahui oleh masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas. Oleh
karena itu, program konsumen cerdas diadakan untuk membangun
kesadaran anak dalam melakukan hak dan kewajibannya sebagai
konsumen sejak dini. Kegiatan ini memberikan materi edukasi
tentang langkah menjadi konsumen yang cerdas, seperti
pengenalan hak dan kewajiban konsumen, pengenalan logo halal,
SNI, BPOM, izin edar, kodeproduksi dan expire date. Selain itu,
diberikan materi mengenai jajanan yang aman dan sehat. Materi
jajanan sehat dipilih karena menyesuaikan dengan sasaran anak SD
yang pada umumnya sering melakukan jajan, tetapi masih banyak
anak yang belum mengetahui ciri-ciri jajanan yang aman dan sehat
serta dampak dari jajan sembarangan.
2) Sasaran
18
Sasaran sosialisasi program konsumen cerdas adalah siswa/siswi
kelas 4 di SDN Cikondang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten
Majalengka.
3) Indikatorkeberhasilan
Indikator keberhasilan program iniadalah :
a) Peserta mengetahui langkah menjadi konsumen cerdas
b) Peserta mengenal hak dan kewajiban konsumen
c) Peserta mengenal dan dapat mengidentifikasi logo halal,
izinedar, nomor BPOM, SNI, kodeproduksidanexpire date
d) Peserta mengenali ciri-ciri jajanan yang aman dan sehat
10. Dwi Azas Karakter
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan program penyuluhan kepada guru
PAUD/TK dalam menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter
serta kesinambungan dengan kurikulum 2013. Penyuluhan mengenai
dwi asas karakter ini merupakan program yang dilaksanakan di TK Tri
Bhakti. Program ini mengajarkan kepada anak-anak mengenai
sembilan karakter, yaitu cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya;
mandiri, disiplin dan tanggung jawab; jujur, amanah dan berkata
bijak; hormat santun dan pendengar yang baik; dermawan suka
menolong dan kerjasama; percaya diri, kreatif dan pantang menyerah;
pemimpin yang baik dan adil; baik dan rendah hati; toleran, cinta
damai dan bersatu; serta kebersihan, kerapihan, kesehatan dan
keamanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
guru TK Tri Bhakti tentang pilar pendidikan karakter dan
mengimplementasikan pilar pendidikan karakter dalam proses
pembelajaran kepada peserta didik yaitu murid PAUD/TK serta
pendampingan dalam pembuatan rencana pembelajaran yang berbasis
kurikulum 2013 disertai dengan penerapan pendidikan karakter.
b. Sasaran
19
Sasaran program dwi asas karakter ini adalah para guru TK Tri
Bhakti Desa Cikondang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten
Majalengka.
c. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan program ini adalah :
1) Anak- anak dapat mengetahui 9 pilar karakter dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Guru TK Tri Bhakti mampu menerapkan kurikulum pendidikan
holistik berbasis karakter.
3) Guru TK Tri Bhakti mampu meningkatkan dan mengembangkan
keterampilan dalam proses pembelajaran berbasis karakter.
4) Terciptanya sistem bermain dan belajar yang lebih baik sesuai
dengan pembelajaran berbasis karakter serta acuan kurikulum
2013.
20
harapan bisa dikembangbiakkan dengan baik dan manfaatnya bisa
dirasakan seluruh warga desa Cikondang.
Program vertical garden merupakan kegiatan menanam dengan
memanfaatkan ruang kosong dan memanfaatkan barang yang ada.
Kegiatan ini membangun rasa cinta pertanian danlingkungansejak dini
karena melibatkan siswa kelas 4 sd dan praktik langsung ke lapangan.
Kegitan ini diawali dengan mengecat botol, membuat kerangka
vertical garden, sampai cara menanam benih ke dalam kerangka
vertical garden. Benih yang digunakan yaitu benih bayam.
Sebelumnya juga siswa diajak untuk melakukan aksi-aksi hijau berupa
kegiatan bersih-bersih sekolah dan diberikan edukasi tentang
membedakan sampah organik dan anorganik, sertamembuang sampah
pada tempatnya. Harapannya, selain membangun rasa cinta pertanian
sejak dini, siswa juga mencintai lingkungan yang mencintai
kebersihan dengan cara membedakan sampah organik dan anorganik
serta mengedukasi bahwa sampah plastik seperti botol bisa di daur
ulang menjadi barang yang berguna seperti vertical garden.
b. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu anak sekolah dasar kelas 4 dan ibu-ibu
Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di desa Cikondang.
c. Indikator keberhasilan
Dari kegiatan ini, indikator keberhasilan dari program persemaian
yaitu ibu-ibu KWT ―Rosella‖ mampu menerapkan cara menyamai
tanaman yang baik dan benar, serta perawatan tanaman hingga
tanaman dapat dipindah tanamkan ke lahan yang lebih besar, seperti
pekarangan rumah, atau lahan pertanian. Serta hasil panennya bisa
dirasakan seluruh warga desa Cikondang, dan bisa dikembang
biakkan.
Program edukasi mencintai lingkungan akan pemtingnya
kebersihan. Dimana dalam program ini siswa kelas 4 SD dapat
21
memilah sampah organik dan anorganik, dan menciptakan kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, siswa dilatih
kreativitasnya dalam mengolah sampah plastic menjadi barang yang
berguna seperti pembuatan vertical garden.
B. Rencana Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan program KNM-T Desa Cikondang, Kecamatan
Cingambul, Kabupaten Majalengka akan berlangsung pada tanggal 17 Juni
2019 sampai dengan 29 Juli 2019. Kegiatan dan jadwal KNM-T disajikan
pada tabel 1.
Juni Juli
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
No Nama Kegiatan
ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1 Pengenalan dan
Pendekatan ke
Masyarakat
2 Lokakarya
3 Revitalisasi
Posyandu
4 Pendampingan
Balita gizi buruk
atau kurang
5 Konseling Gizi di
Pojok Gizi
Puskesmas
6 Jumat Bersih Sehat
7 Edukasi Ibu Balita
8 Pemetaan Sosial
9 Sosialisasi Pelatihan
dan Pembuatan
22
Kompos
10 Konsumen Cerdas
dan Bersih ―Pasukan
Jeli Boga dan
PHBS‖
11 Sosialisasi
Pemanfaatan
Perkarangan
12 Sosialiasi
Kewirausahaan
(Keuangan dan
Pemasaran)
13 Lokakarya 2
1. Reward
Centong 25 buah 1400 35000
Wadah acar 10 buah 12600 126000
Tas acar 2 buah 4000 8000
Total 179.000
23
Wadah makan 4 buah 5000 20000
Total 188.700
Berikut adalah rincian biaya yang digunakan pada program “Pojok Baca”
BiayaSatuan Jumlah
No Nama Barang Volume
(Rp) (Rp)
6. Dekorasi 61000
Total 166.000
24
BiayaSatuan Jumlah
No Nama Barang Volume
(Rp) (Rp)
25
Total 631.000
7. Jalusi ¼ 6000
26
18. Plastik kiloan 1 pak 8000 8000
Total 239.000
Total 33.100
27
8. Double tip 1 buah 8000 8000
Total 404.500
28
BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pemetaan
1. Deskripsi Kegiatan
Pemetaan merupakan salah satu progra untuk masyarakat dan aparat
desa agar dapat mengenali kondisi desa. Program ini melibatkan warga
setempat dalam membuat peta yang akan digunakan dan ditujukan untuk
kepentingan warga. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menggali
potensi dan masalah yang ada di suatu desa. Peta adalah proyeksi sebagian
permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu, yang disertai
informasi dalam titik dan garis/polygon.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pemetaan ini yaitu aparat desa dan warga Desa
Cikondang.
3. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil apabila terbentuknya peta desa
dalam bentuk 2 dimension dan dalam bentuk digital.
4. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2019 pukul 15.30 WIB
hingga pukul 17.00 WIB dengan peserta perwakilan dari mahasiswa KNM
dan aparat desa. Setelah itu melakukan FGD ―Focus Group Discussion”
pada tanggal 27 Juni 2019 pada pukul 20.00-23.00 di Balai Desa yang di
hadiri oleh mahasiswa KNM, perwakilan masyarakat dan perangkat desa.
Kegiatan dimulai dengan berkeliling desa untuk mengenal lingkungan
sekeliling desa dan mendapat gambaran untuk pembuatan peta desa,
kemudian menghubungi perangkat desa untuk merencanakan kegiatan
FGD. Setelah mendapatkan waktu pasti pelaksanaan, dilakukan FGD.
FGD yang dilakukan memiliki susunan acara formal, seperti pembukaan,
doa, sambutan kepala desa dan perangkat desa yang lain, sharing
29
mengenai potensi dan permasalahan yang terdapat di Desa Cikondang, sesi
tanya jawab, doa, dan penutup.
5. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini berhasil memberikan gambaran kondisi lokasi dan
fasilitas desa untuk pembuatan peta desa dan memberikan informasi
mengenai potensi dan permasalahan desa di berbagai bidang, seperti
pertanian, kehutanan, sumber daya manusia, dan sumber daya air.
6. Kendala
Potensi yang dimiliki desa Cikondang cukup banyak, bahkan desa
Cikondang terbilang desa yang cukup maju, hanya saja banyak warga yang
tidak mampu mengelola potensi tersebut. Selain itu, proses pembuatan
peta baik dalam bentuk 2D dan digital juga cukup sulit karena
membutuhkan ketelitian yang tinggi.
7. Evaluasi
Masyarakat perlu diberikan penyuluhan terkait pengelolaan potensi
yang dimiliki. Peran aktif pemerintah dalam pemberian penyuluhan sangat
penting agar pikiran masyarakat terbuka secara luas mengenai pengelolaan
potensi desa.
B. Taman Baca/Pojok Baca
1. Deskripsi kegiatan
Taman baca masyarakat merupakan sebuah program yang layaknya
seperti sebuah perpustakaan dengan konsep yang modern dan menarik.
Program ini dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan perpustakaan yang
telah lama vakum selama kurang lebih dua tahun. Adapun kegiatan yang
akan dilaksanakan di taman baca yaitu bimbingan belajar, gerkan
membaca, dan berdiskusi ceria.
2. Sasaran
Taman baca secara bebas ditujukan untuk seluruh masyarakat desa
Cikondang, baik anak-anak, remaja, dan dewasa.
30
3. Indikator Keberhasilan
Meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat Cikondang untuk
gemar membaca.
4. Waktu, Tempat Pelaksanaan, dan Peserta Kegiatan
Program ini dimulai dari tanggal 27 Juni 2019, di desa Cikondang,
dengan koordinasi terlebih dahulu beserta aparat desa.setelah mendapatkan
informasi bahwa perpustakaan yang sudah lama vakum dikelola oleh
DKM, maka kami berkoordinasi dengan pengurus DKM mengenai
perizinan untuk mengaktifkan kembali perpustakaan tersebut. Dan kami
mendapatkan informasi bahwa di desa Cikondang sudah dilantik Bunda
Literasi, maka kami berkoordinasi lagi dengan bunda literasi mengenai
pengelolaan taman baca tersebut. Namun beliau lebih menyarankan untuk
membentuk pojok literasi yang bertempat di balai desa.
5. Capaian Kegiatan
Program dapat dikatakan setengah berhasil, karena taman baca sudah
dapat diaktifkan kembali. Namun karena adanya suatu kendala, maka
taman baca tidak terbentuk sebagaimana sebuah taman baca yang telah
direncanakan, melainkan lebih tepatnya dapat disebut sebagai pojok baca.
Dan tempat tersebut tidak dapat diakses sebagaimana yang telah
direncanakan.
6. Kendala
Kendala dari program ini yaitu terletak pada penyediaan tempat. Desa
tidak memiliki tempat yang khusus utuk dijadikan teman baca. Pemerintah
desa hanya memberikan sedikit ruang di balai desa untuk dijadikan pojok
baca. Sehingga tempat tersebut tidak dapat diakses secara bebas oleh
umum, melainkan hanya untuk aparat desa dan tamu. Namun masyarakat
masih bisa datang ke sana untuk sekedar meminjam buku.
7. Evaluasi
Pemerintah perlu membangun suatu bangunan untuk dijadikan taman
baca di desa Cikondang. Dan tempat tersebut harus dibuat secara khusus
31
dengan peruntukan taman baca, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
pemerintah Majalengka dengan dilantiknya bunda literasi, bahwa setiap
desa harus mempunyai sebuah perpustakaan dalam upaya meningkatkan
minat baca pada masyarakat Majalengka.
C. Media Literasi
1. Deskripsi Kegiatan
Program literasi digital secara praktis adalah strategi memperoleh
sebanyak mungkin manfaat positif dan menghindari dampak negatif dari
penggunaan internet. Literasi digital merupakan ketertarikan, sikap dan
kemampuan individu menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi
untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganlisis dan
mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan
berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif
dalam masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa membuat atau
mengaktifkan kembali media sosial milik desa.
2. Sasaran
Sasaran dari program ini adalah perangkat desa yang dibantu oleh
karang taruna.
3. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini berhasil dilakukan apabila terbentuk website Desa
Cikondang yang aktif dan dapat diakses secara bebas.
4. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2019 pukul 20.00 sampai
pukul 23.00. Langkah pertama yaitu setelah mengikuti kegiatan FGD
untuk program pemetaan, salah satu mahasiswa menghubungi perangkat
desa yang telah ditugaskan mengelola website desa. Selain perangkat desa,
terdapat satu orang karang taruna yang terbiasa membantu dalam
mengelola website desa. Kedua, yaitu mewawancarai karang taruna dan
perangkat desa tersebut seputar website dan pengelolaannya, diperoleh
informasi bahwa Desa Cikondang telah memiliki website, akan tetapi
32
sudah sekitar 2 tahun tidak aktif. Setelah itu, mahasiswa mengajak
kerjasama untuk kembali mengaktifkan website Desa Cikondang. Website
desa kemudian diperbarui dan diaktifkan kembali serta diisikan konten-
konten seputar Desa Cikondang. Selain website, dibuat juga media sosial
lain yaitu instagram.
5. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini telah berhasil mengaktifkan kembali website desa dan
membuat instagram desa. Konten-konten dan keterangan (caption) dibuat
oleh mahasiswa.
6. Kendala
Desa Cikondang sebelumnya memang sudah memiliki website desa
dan berjalan cukup aktif, akan tetapi sejak tahun 2015 menjadi tidak aktif
karena kurangnya sumber daya manusia untuk mengelola website tersebut.
Proses pengaktifan website kembali juga membutuhkan dana yang cukup
besar, dimulai ketika penjelajahan informasi desa secara langsung (turun
desa) sampai menyewa orang untuk mengelola website. Selain itu,
perangkat desa atau karang taruna memiliki antusias yang rendah terhadap
website desa sehingga tidak menganggap website desa merupakan suatu
hal yang penting untuk mengenalkan desa ke daerah lain.
7. Evaluasi
Pengelola sudah banyak memahami terkait desa hanya saja perlu
komitmen dalam pengelolaan website agar media sosial yang sudah dibuat
terus berjalan.
D. Budaya Literasi
1. Deskripsi
Budaya literasi merupakan kegiatan pembiasaan untuk menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya membaca. Sebagaimana program pemerintah
Majalengka yaitu Gerakan Masyarakat Membaca Buku (Gema Macaku).
Pemerintah menganjurkan untuk diadakannya kegiatan pembiasaan
sebelum belajar pada setiap jenjang pendidikan, dari mulai pendidikan
33
anak usia dini, sekolah dasar, sampai dengan sekolah lanjutan. Kegiatan
tersebut terdiri dari pembiasaan membaca Al-Quran dan membaca buku
cerita selama 15 menit sebelum pembelajaran. Dengan adanya program ini
diharapkan minat baca masyarakat akan meningkat, khususnya pada anak-
anak.
2. Sasaran
Kegiatan budaya literasi yang dilaksanakan, sasarannya adalah
seluruh siswa SD Cikondang, namun sesuai izin dari kepala sekolah,
maka kami hanya melaksanakan kegiatan ini pada kelas 3sampai kelas 6.
3. Indikator keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil apabila siswa sudah terbiasa
untuk membaca sebelum pembelajaran, bahkan siswa menjadi gemar
membaca.
4. Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa, rabu, dan kamis dimulai
dari tanggal 18 Juli 2019 yang bertempat di SD Cikondang kepada siswa
kelas 3—6.kita mulai pada pukul 07.15—07.30 WIB. Diawali dengan
baris di depan kelas, kemudian masuk, berdoa bersama, menyanyikan lagi
wajib nasional, hapalan Juz amma bersama-sama, dan membaca cerita
pendek.
5. Capaian kegiatan
Kegiatan tersebut sudah terlaksana, bahkan kegiatan literasi sudah
diterapkan di SD Cikondang, namun kesadaran siswa untuk membaca
masih kurang dan harus diberikan dorongan.
6. Kendala
Siswa belum menyadari akan pentingnya membaca, sehingga harus
selalu disuruh, bahkan ada pula yang enggan membaca.
7. Evaluasi
34
Agar siswa mau membaca, maka selain dilakukan pembiasaan
membaca, siswa juga harus diberikan stimulus dan pemahaman akan
pentingnya membaca.
E. Edukasi Religi
1. Deskripsi Kegiatan
Edukasi Religi adalah kegiatan untuk menerapkan pola pembelajaran
islami sejak dini. Pembelajaran islami sejak dini penting untuk membentuk
kepribadian yang islami. Tujuan kegiatan ini untuk menimbulkan
kesadaran mengenai pentingnya agama dalam kehidupan, karena
hakikatnya tidak ada makhluk yang bisa lepas dari Sang Pencipta, tak
hanya berfokus pada nilai ibadah, tetapi juga penerapan dalam
bermasyarakat.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah siswa tingkat PAUD, SD, dan SMP di
Desa Cikondang,Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.
3. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan minat siswa dalam mengaji,
sholat berjamaah di masjid, latihan panahan, dan rebana ditunjukkan oleh
jumlah siswa yang datang selalu lebih dari 20 orang. Selain itu,
kemampuan siswa dalam mengaji menjadi meningkat, ditunjukkan oleh
cara pengucapan huruf hijaiyyah (makhrojul huruf) membaik
4. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini berhasil jika kesadaran dan minat siswa untuk
mempelajari agama islam, mengaji, hadroh, dan panahan semakin
meningkat serta anak-anak semakin agamis ditandai dengan rajin
beribadah dan sholat di masjid.
5. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Edukasi Religi ini dilakukan dua kali seminggu selama satu
bulan, yaitu hari senin dan rabu pukul 14.00-selesai, bertempat di TPQ
35
Desa Cikondang. Peserta kegiatan ini adalah anak–anak Desa Cikondang
yang berjumlah kurang lebih 50 orang, terdiri dari siswa tingkat
PAUD,SD, dan SMP. Seluruh siswa diberikan materi tauhid dan tajwid
(makrojul huruf) terlebih dahulu kemudian diberikan materi berdasakan
tingkatan di TPQ. Setelah mengaji, sholat ashar berjamaah di masjid balai
desa, kemudian diakhiri dengan kegiatan memanah yang diajarkan oleh
mahasiswa, bertempat di lapangan bola Desa Cikondang atau latihan
rebana di posko KNM. Tujuan kegiatan panahan dan latihan rebana ini
untuk menambah semangat siswa dalam melaksanakan sunnah nabi.
6. Kendala
Kurangnya minat siswa dalam mempelajari Al-Quran, sehingga anak
tidak konsisten mengikuti kegiatan belajar di TPQ dan fokus siswa
teralihkan oleh gadget, TV, dan ajakan bermain oleh teman sebaya
7. Evaluasi
a. Diperlukan perubahan dalam cara mengajar menjadi lebih menarik
agar siswa semangat dalam mengikuti kegiatan belajar di TPQ
b. Selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam mempelajari Al–
Quran
c. Diperlukan koordinasi yang efektif oleh pihak terkait dalam
mengatasi kendala, seperti orangtua dan perangkat desa yang
mengelola bidang keagamaan di desa.
F. Revitalisasi Posyandu
1. Deskripsi Kegiatan
Posyandu merupakan salah satu bentuk dari Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat yang umumnya dikelola dari, oleh, dan untuk
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat serta memberikan
pelayanan kesehatan kepada ibu dan balita. Posyandu bertujuan untuk
memudahkan pemeriksaan dan pemantauan terhadap kesehatan ibu hamil
dan anak balita, sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko angka
36
kematian ibu hamil dan balita, serta menanggulangi kejadian gizi buruk
pada balita (Depkes 2006).
Kegiatan dimulai dengan melakukan observasi sistem 5 meja
bersamaan dengan membantu menimbang berat badan bayi dan balita dan
mengukur tinggi badan balita. Edukasi juga diberikan kepada ibu balita
mengenai ASI ekslusif, MP-ASI, dan 1000 HPK setelah kegiatan
penimbangan. Langkah kedua yaitu mewawancarai kader seputar prinsip 5
meja, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan posyandu. Selanjutnya
melakukan edukasi kepada kader-kader posyandu mengenai prinsip 5 meja
yang benar dan cara mengukur LILA menggunakan pita LILA. Menurut
Depkes (2006), revitalisasi posyandu penting untuk dilakukan agar
mengoptimalkan fungsi posyandu, serta meningkatkan kualitas hidup dan
SDM masyarakat. Revitalisasi posyandu yang dilakukan yaitu berupa
pengamatan dan pendampingan pelaksanaan posyandu, sosialisasi kepada
kader dan ibu balita, serta penyerahan alat-alat untuk mengoptimalkan
fungsi posyandu.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan yaitu 4 orang kader posyandu di Dusun Margaluyu
dan 3 orang kader posyandu di Dusun Kondang Asih.
3. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Juli 2019. Terdapat dua
posyandu di Desa Cikondang, yaitu posyandu di Dusun Margaluyu
(Posyandu Taman Sari) dan posyandu di Dusun Kondang Asih (Posyandu
Citra Sari). Pelaksanaan kedua posyandu tersebut dilakukan pada pukul
07.30-09.00 di Posyandu Taman Sari dan pukul 08.30-11.00 di Posyandu
Citra Asih. Kedua posyandu tersebut telah memiliki ruangan khusus, akan
tetapi lokasi Posyandu Taman Sari kurang bersih, karena bersebelahan
dengan tempat memelihara ayam, sehingga banyak kotoran berserakan di
sekitar posyandu. Selain itu, ruang pemeriksaan yang terdiri dari 1 buah
kasur beserta dipannya berdebu karena jarang digunakan. Peserta kegiatan
37
adalah kader posyandu, bayi, balita, ibu bayi dan balita serta mahasiswa.
Posyandu Taman Sari memiliki empat orang kader, yaitu 1 orang
perangkat desa (Eli Harliah) dan 3 warga (Wiwin, Ice, dan Marlini).
Kegiatan revitalisasi yang dilakukan adalah pengamatan dan
pendampingan pelaksanaan posyandu, yaitu meliputi pendaftaran,
penimbangan, pencatatan KMS, pelayanan kesehatan, dan pembagian
PMT. Berdasarkan pengamatan dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa
Posyandu Margaluyu belum menerapkan prinsip 5 meja dengan baik atau
baru menerapkan 4 meja, yaitu meja 1, meja 2, meja 3, dan meja 5. Prinsip
yang belum diterapkan yaitu meja 4 mengenai konsultasi gizi yang
dilakukan oleh petugas gizi atau bidan. Pelaksanaan meja 5 juga belum
maksimal, hanya imunisasi dan pelayanan KB yang dilakukan, pelayanan
kesehatan lainnya tidak dilakukan. Belum diterapkannya sistem 5 meja
dengan baik dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kesadaran dari
kader posyandu, sehingga tidak melaksanakan penyuluhan kepada ibu
balita. Pengukuran yang dilakukan oleh Posyandu Margaluyu antara lain
pengukuran berat badan, tinggi badan, dan panjang badan. Pengukuran
tinggi badan dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. Fasilitas
pelaksanaan posyandu seperti timbangan digital, timbangan bayi, dan
stature meter sudah tersedia dan kualitasnya cukup baik.
Posyandu Citra Asih memiliki ruangan khusus dengan luas gedung
yang cukup memadai, akan tetapi akses pintu masuk yang dimiliki cukup
kecil, sehingga menyebabkan penumpukan antrean yang kurang nyaman
bagi balita. Posyandu Citra Sari dikelola oleh 3 orang kader, yaituibu
ambang besertadua rekan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara dengan kader posyandu, penerapan sistem lima meja belum
terlaksana dengan baik. Tidak terdapat fasilitas penyuluhan dan pelayanan
gizi bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui (meja 4). Pelaksanaan meja 1
hingga meja 3 sudah cukup baik dan kondusif, hanya saja belum memiliki
alur yang jelas, sehingga balita dan ibu yang telah ditimbang perlu kembali
38
ke meja 1 untuk mengambil PMT, kemudian ke meja 5 untuk imunisasi,
KB, dan mendapatkan pelayanan kesehatan dari bidan desa. Belum
diterapkannya sistem 5 meja ini diakibatkan karena keterbatasan tenaga
yang tersedia serta kesadaran akan pentingnya gizi bagi ibu hamil, ibu
menyusui, dan balita, padahal kader posyandu telah diutus ke Puskesmas
Kecamatan Cingambul untuk menerima sosialisasi seputar gizi dan
kesehatan ibu dan anak. Pengukuran yang dilakukan oleh Posyandu Citra
Sari antara lain pengukuran berat badan, tinggi badan, dan panjang badan,
tetapi engukuran tinggi badan hanya dilakukan setiap bulan Februari dan
Agustus. Fasilitas pelaksanaan posyandu untuk menunjang pengukuran
yang tersedia yaitu weight scale, dacin, dan stature meterdengan kualitas
dacin dan stature meter yang cukup baik, sementara weight scale yang
digunakan kurang sensitif karena diperlukan penambahan 500 gram pada
setiap penimbangan.
Menurut pernyataan ketua Posyandu Taman Sari dan Citra Sari,
masyarakat Dusun Margaluyu dan Kondang Asih memiliki kesadaran
yang cukup baik dalam mengikuti kegiatan posyandu, ditandai dengan
persentase kehadiran penimbangan pada Bulan Juli 2019 adalah 73%
(Posyandu Taman Sari) dan 77% (Posyandu Citra Asih). Hal tersebut
karena kader secara aktif memberitahu waktu pelaksanaan posyandu
melalui speaker masjid dan jika terdapat bayi atau balita yang sudah
beberapa kali tidak mengikuti posyandu, maka kader akan mengunjungi
rumah yang bersangkutan (door to door). Jumlah balita yang ditimbang di
Posyandu Taman Sari sebanyak 32 balita, di Posyandu Citra Asih
sebanyak 46 dari total 60 balita serta 8 ibu hamil. Pelaksanaan kegiatan
revitalisasi yang dilakukan pada Posyandu Taman Sari yaitu sosialisasi
kepada kader posyandu terkait pentingnya sistem 5 meja serta dilakukan
sharing mengenai pengukuran LILA dan cara menggunakan pita LILA
serta tata cara penimbangan yang benar, di antaranya menghimbau ibu
balita untuk melepas alas kaki, jaket, topi, serta aksesoris lain yang
39
dikenakan anaknya agar hasil penimbangannya akurat.Kegiatan revitalisasi
yang dilakukan juga menyertakan kegiatan sosialisasi mengenai ASI
Eksklusif, MP ASI, dan 1000 HPK kepada ibu bayi dan balita.
Sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk menigkatkan pengetahuan
ibu balita terkait ASI Ekslusif, dan MP ASI. Sebelum dilakukan
sosialisasi, ibu balita diminta untuk mengisi kuisioner pre-test yang terdiri
dari 15 soal mengenai ASI Ekslusif, MP-ASI, dan 1000 HPK. Setelah ibu
mengisi kuisioner, kemudian dilakukan sosialisasi yang diawali dengan
pembukaan. Materi kemudian disampaikan dengan media berupa leaflet
dan poster yang berisi materi ASI Ekslusif, MP-ASI, dan 1000 HPK yang
dilakukan secara perorangan. Pelaksanaan edukasi secara perorangan
dilakukan karenak waktu dan ruangan yang digunakan terbatas serta
kesediaan dari ibu balita. Selain itu, sebagian besar ibu balita langsung
pulang setelah melakukan penimbangankarena anaknya menangis. Selama
sesi penyampaian materi, juga diselingi dengan sesi tanya jawab agar ibu
balita menjadi lebih fokus. Berikut hasil pre-testdan post-test yang telah
dijawab oleh ibu balita di kedua ponyandu.
Gambar 1 Hasil pre-test dan post test edukasi ibu bayi dan balita
40
Berdasarkan Gambar 1, pengetahuan ibu bayi dan balita meningkat
ditandai dengan rata-rata hasil pre-test sebesar 5.7 dan post-test 7.3. Hal
tersebut menandakan bahwa kegiatan edukasi yang dilakukan dapat
dikatakan berhasil.
4. Indikator Keberhasilan
Program ini dikatakan berhasil apabila pengetahuan kader meningkat
dan mampu menerapkan prinsip 5 meja, cara mengukur berat badan, tinggi
badan, dan lingkar lengan atas (LILA) dengan benar, pengetahuan ibu
balita mengenai Asi eksklusif, MP-ASI, dan 1000 HPK meningkat serta
mahasiswa mampu melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
pada bayi, balita, dan ibu hamil dengan benar.
5. Capaian Kegiatan
Kegiatan berhasil meningkatkan pengetahuan kader mengenai prinsip
5 meja ditandai dengan kader berhasil menjawab pertanyaan secara lisan
dari mahasiswa setelah diberikan edukasi. Kader juga mampu melakukan
pengukuran antropometri terutama berat badan, tinggi badan, dan LILA
dengan benar. Ibu bayi dan balita dengan jumlah total di kedua posyandu
sebanyak 78 orang telah diberikan edukasi tentang ASI eksklusif, MP-
ASI, dan 1000 HPK perorangan secara bergantian. Selain itu, mahasiswa
dapat melakukan praktik pengukuran bayi dan balita secara langsung.
6. Kendala
Tidak semua kader dapat menghadiri kegiatan baik yang
diselenggarakan oleh mahasiswa maupun oleh kecamatan mengenai
kegiatan posyandu, sehingga tertinggal informasi. Halaman kedua
posyandu kecil sehingga terjadi penumpukan antrian untuk menimbang.
Selain itu, banyak bayi dan balita yang menangis tidak mau ditimbang,
sehingga kader atau ibu bayi dan balita melakukan penimbangan secara
asal, seperti memegang bayi dan balita saat penimbangan dan bayi serta
balita menggunakan sepatu dan aksesoris lainnya tidak dilepas.
7. Evaluasi
41
Kegiatan revitalisasi dan optimalisasi posyandu di Desa Cikondang
berupa sosialisasi kepada ibu balita, penyuluhan kepada kader, serta
pengamatan dan pendampingan posyandu ini berjalan cukup lancar. Hal
tersebut didukung oleh antusiasme dan kerjasama dari pihak posyandu
yang cukup baik, sehingga tidak terdapat kendala yang berarti.
Permasalahan yang diahadapi adalah penyampaian materi edukasi yang
dilakukan secara individual dikarenakan beberapa hal diantaranya berupa
ibu balita yang kadang kurang memperhatikan pemaparan materi yang
diberikan mungkin karena ibu membawa serta anaknya saat penyuluhan
dilakukan. Selain itu, beberapa dari ibu balita yang membawa anak yang
menangis dan harus bekerja setelah selesai kegatan posyandu serta ada ibu
juga yang kelihatan kesal.
G. Konseling Gizi di Pojok Gizi Puskesmas
1. Deskripsi Kegiatan
Program ini merupakan kegiatan konsultasi tatap muka yang
dilakukan oleh mahasiswa kepada warga atau pasien di Puskesmas
Kecamatan Cingambul. Konsultasi gizi dilakukan terhadap pasien rujukan
dokter dan warga non rujukan yang sedang berada di Puskesmas
Kecamatan Cingambul dan tertarik untuk mengikuti konsultasi gizi.
Konsultasi gizi dilakukan setelah pasien melakukan pemeriksaan atas
penyakit yang diderita atau setelah senam pagi (untuk hari sabtu).
Konsultasi yang dilakukan mengenai permasalahan gizi dan kesehatan
yang dialami pasien, yaitu seputar Pedoman Gizi Seimbang, 4 Pilar Gizi
Seimbang, Piring Makanku, ASI Ekslusif dan MP-ASI, kebutuhan gizi
berbagai usia sesuai keadaan fisiologis, Diet DM, Diet Garam Rendah,
Diet Rendah Purin, Diet Energi Rendah, dan diet penyakit lain. Mayoritas
permasalahan yang dialami yaitu DM dan hipertensi sehingga diberikan
alternatif berupa jenis makanan dan minuman yang perlu dibatasi dan
anjuran perbaikan pola makan.
2. Sasaran
42
Sasaran peserta kegiatan, yaitu warga Desa Cingambul, Desa
Ciranjeng, Desa Muktisari, Desa Cikondang, dan Desa Rawa yang berobat
ke Puskesmas Kecamatan Cingambul.
3. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cingambul,
Kabupaten Majalengka. Kunjungan dilakukan setiap hari rabu, kamis, dan
sabtu selama 4 minggu. Setiap kali kunjungan dilakukan oleh 2 sampai 3
desa. Tanggal pelaksanaan konsultasi gizi yaitu, 27 Juni, 29 Juni, 3 Juli, 4,
Juli, 6 Juli, 10 Juli, 11 Juli, 13 Juli, 17 Juli, 18 Juli, dan 20 Juli 2019 mulai
pukul 08.00-11.00. Peserta konsultasi gizi setiap hari rabu adalah ibu
hamil, kamis adalah warga umum, dan sabtu adalah lansia.
Setiap hari rabu dilakukan konsultasi mengenai gizi semasa hamil,
hari kamis mengenai gizi dan makanan secara umum, dan hari sabtu
konsultasi mengenai DM dan hipertensi pada lansia. Setiap hari rabu
dimulai sejak pukul 08.00, mahasiswa sudah datang dan menempati audit
puskesmas, karena ruang konsultasi gizi dipakai untuk USG. Setelah
melakukan USG, bidan atau dokter merujuk pasien untuk konsultasi gizi
terlebih dahulu, kemudian kegiatan konsultasi gizi berjalan hingga pukul
11.00. Setiap hari kamis dimulai dari pukul 08.00, mahasiswa sudah
datang dan langsung menempati ruangan konsultasi gizi, menunggu pasien
yang dirujuk untuk konsultasi hingga pukul 11.00. Setiap hari sabtu pukul
07.30 dilakukan senam lansia hingga pukul 08.30. Setelah senam selesai
dilakukan, para lansia yang ingin berkonsultasi secara sukarela memasuki
audit puskesmas dan menunggu giliran untuk konsultasi sesuai dengan
jumlah mahasiswa yang ada hingga pukul 11.30.
4. Indikator Keberhasilan
Kegiatan berhasil jika pasien yang datang ke puskesmas antusias
untuk mengikuti kegiatan konsultasi gizi, terjadi perbaikan pola makan
dan penerapan kebiasaan olahraga pada lansia, tercapainya pemecahan
solusi terkait gizi pada penyakit tertentu sebagai terapi komplementer, dan
43
mahasiswa semakin terampil dalam melaksanakan konsultasi gizi sesuai
permasalahan kesehatan di masyarakat.
5. Capaian Kegiatan
Selama 4 minggu pelaksanaan, terdapat beberapa orang yang
mengikuti konsultasi gizi. Setiap kunjungan dilakukan dalam durasi 3 jam
kerja tanpa batasan target klien. Capaian tersebut tidak sesuai dengan
target awal yaitu konsultasi selama 6 jam kerja. Hal tersebut disebabkan
oleh mahasiswa diberikan izin oleh puskesmas untuk melakukan
konsultasi gizi hanya selama kurang lebih 3 jam.
6. Kendala
Layanan konsultasi gizi di puskesmas tidak berjalan secara maksimal,
sehingga pasien yang berkunjung ke puskesmas merasa tidak familiar
dengan konsultasi gizi. Ruang konsultasi gizi juga tidak memiliki plang
bertuliskan ruang konsultasi gizi, sehingga pasien tidak mengetahui bahwa
terdapat ruangan konsultasi gizi di puskesmas. Selain itu, antusias lansia
yang mengikuti konsultasi gizi di hari sabtu setelah senam lansia semakin
berkurang karena terdapat anggapan bahwa jika telah satu kali melakukan
konsultasi, maka tidak perlu berkonsultasi kembali dan warga merasa yang
bisa berkonsultasi gizi hanya yang memiliki penyakit DM dan hipertensi.
7. Evaluasi
Puskesmas Kecamatan Cingambul sudah memiliki ruangan konsultasi
gizi yang baik dan terpisah dari ruangan lain yang berada di puskesmas,
akan tetapi, letak ruangan tidak strategis. Ruangan berada di ujung koridor
puskesmas, tidak terletak dekat dengan ruang pemeriksaan dan ruang
tunggu obat, sehingga pasien tidak mengetahui bahwa terdapat ruang
konsultasi gizi di puskesmas. Selain itu, petugas puskesmas kurang
mempublikasikan kepada pasien terkait kegiatan konsultasi gizi di
Puskesmas Cingambul. Hal tersebut dapat menjadi evaluasi bagi pihak
puskesmas untuk meningkatkan publikasi mengenai konsultasi gizi agar
44
minat pasien atau warga untuk mengikuti kegiatan konsultasi gizi di
puskesmas meningkat.
H. Pendampingan Balita Gizi Kurang
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan mendampingi 4 orang balita dengan status
gizi kurang, yang diketahui berdasarkan data dari posyandu ataupun
rekomendasi dari kader posyandu. Balita gizi kurang akan didampingi
dengan 4 kali kunjungan selama 4 minggu. Balita diberikan makanan
tambahan dalam membantu memperbaiki status gizinya. Kegiatan
pendampingan ini juga dilengkapi dengan kegiatan konseling gizi kepada
ibu balita terkait pemilihan dan pengolahan makanan yang baik kepada
anak, serta cara membuat PMT yang mudah dan bergizi kepada anak.
Pendampingan balita gizi kurang merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mengurangi jumlah balita gizi kurang maupun gizi buruk yang
terdapat di Desa Cikondang, sehingga dapat membantu menurunkan risiko
kematian balita yang masih cukup tinggi, dan meningkatkan kualitas
sumber daya dari balita di Desa Cikondang.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah balita di Desa Cikondang yang memiliki
status gizi buruk/kurang.
3. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan berat badan balita berstatus
gizi kurang. Selain itu, ibu balita mendapatkan informasi mengenai
contoh-contoh PMT serta melihat contoh PMT yang mudah dibuat secara
langsung.
4. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini berhasil jika balita mengalami perbaikan pola makan dan
peningkatan berat badan, serta pengetahuan ibu balita mengenai pemberian
makanan yang sesuai dengan usia balita dan mampu menerapkan kreasi
menu PMT yang dipraktikkan mahasiswa.
45
5. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan satu minggu sekali selama 4 minggu, yaitu hari
kamis dan jumat (untuk ibu balita yang tidak bisa hari kamis) di rumah
masing-masing balita pukul 16.00-18.00. Balita yang didampingi
berjumlah 4 orang, yaitu Muhammad Zibran Alfa, Agung Prasetya,
Wulansari, dan Alviani.Kegiatan pendampingan balita dilakukan setiap 1
minggu sekali selama 4 minggu, kepada 2 balita gizi kurang bernama
Agung Prasetya, Muhammad Zibran Alfa, Marshella, Wulansari, dan
Alviani. Setiap kali kunjungan, kelima balita tersebut diberikan PMT
berupa biscuit, bubur bayi kemasan, pudding, bubur sumsum, dan bola-
bola nasi. Selain pemberian PMT, juga dilakukan penimbangan berat
badan dan edukasi kepada ibu balita. Salah satu balita yang dilakukan
pendampingan adalah Muhammad Zibran. Saat ini zibran berusia 34
bulan.Zibran merupakan anak ketiga dari Ibu Mira dan direkomendasikan
oleh kader posyandu dari Posyandu Margaluyu untuk dilakukan
pendampingan. Hal tersebut dikarenakan berat badan Zibran berada
dibawah pita merah di KMS dan belakangan ini tidak rutin mengikuti
kegiatan penimbangan di Posyandu. Balita selanjutnya yang dilakukan
pendampingan adalah balita bernama Agung Prasetya..Agung berusia 13
bulan dan direkomendasikan oleh kader dari posyandu Kondang Asih
untuk didampingi karena berat badan Agung berada dibawah pita merah
pada KMS setiap dilakukan pengukuran berat badan selama posyandu.
Balita selanjutnya bernama Wulansari. Wulansari merupakan anak kedua
dari pasangan A dan B. Berikut hasil intervensi yang dilakukan pada
Agung Prasetya, Muhammad Zibran Alfa, Wulansari, dan Alviani.
6. Kegiatan pendampingan Muhammad Zibran Alfa
a. Kunjungan 1
Kunjungan pertama dilakukan pada hari Kamis, tanggal 27 Juni
2019 di rumah Zibran. Kegiatan dimulai dengan perkenalan dengan
balita dan keluarga balita, serta penyampaian maksud dari kegiatan
46
yang akan dilakukan. Melalui perkenalan ini, mahasiswa KNM-T IPB
disambut dengan baik oleh keluarga balita. Setelah perkenalan,
selanjutnya dilakukan pengukuran gizi awal dan mengidentifikasi
riwayat balita. Hasil pengukuran berat badan balita menunjukkan
berat badan balita adalah 9.1 kg dengan nilai z-score -2, dimana
berada di bawah berat ideal untuk anak usia 2 tahun yaitu 11.5
kg.Meskipun berdasarkan z-score tergolong normal, namun perlu
perhatian dikarenakan berada pada batas bawah rentang z-score,
sehingga Zibran perlu dilakukan pendampingan agar berat badannya
meningkat. Setelah dilakukan identifikasi melalui wawancara dengan
ibu balita, diketahui bahwa balita mengalami kesulitan makan atau
suka pilih-pilih makanan dan tidak suka mengonsumsi sayur. Riwayat
makan balita diketahui bahwa jarang makan malam atau hanya 2x
sehari, serta biasanya hanya mengonsumsi ½ piring nasi, 1 telor
ceplok, dan susu. Selain itu, balita juga sering mengonsumsi kue-kue
yang manis. Oleh karena itu, kemudian dilakukan edukasi kepada ibu
balita terkait makanan seimbang untuk balita, pentingnya buah dan
sayur, serta makan teratur kepada anak. Selain itu, pada kunjungan
pertama ini balita juga diberikan PMT berupa biscuit.
b. Kunjungan 2
Kunjungan kedua dilakukan pada hari Kamis, tanggal 4 Juli 2019
di rumah Zibran. Kunjungan ini dilakukan dengan pengukuran berat
badan dimana berat badan pada saat kunjungan kedua menurun
menjadi8.7 kg. Penurunan berat badan yang dialami Zibran
dikarenakan kondisi demam, flu, dan batuk yang dialami seminggu
belakangan ini. Keadaan ini menyebabkan nafsu makan balita
berkurang dan hanya mengonsumsi susu dan biscuit. Berdasarkan
recall, diketahui pada saat makan pagi, Zibran hanya mengonsumsi
bubur 4 sdm serta 1 suap ayam pada siang harinya. Berdasarkan
penuturan ibu balita, Zibran masih makan 2x sehari dikarenakan
47
biasanya malam hari, Zibran hanya mengonsumsi susu atau hanya
makan biscuit. Oleh karena itu, selain diberikan PMT berupa pudding,
juga dilakukan konseling kepada ibu balita terkait kreasi olahan PMT
dengan menyelipkan pemberian sayur didalamnya seperti omelet
sayur, bola-bola nasi isi sayur, serta edukasi terkait pedoman gizi
seimbang.
c. Kunjungan 3
Kunjungan ketiga dilakukan pada hari Kamis, tanggal 11 Juli 2019.
Pada kunjungan kali ini juga dilakukan pengukuran berat badan balita
dimana berat badannya meningkat dari penimbangan minggu
sebelumnya yaitu 9.0 kg. Ibu balita mengatakan bahwa demam yang
dialami Zibransudah mulai sembuh sehingga nafsu makannya kembali
meningkat. Berdasarkan recall diketahui bahwa pada makan pagi
Zibran mengonsumsi nasi dan telur ceplok, begitu juga pada siang
harinya. Zibran juga rutin mengonsumsi susu kotak dan biscuit serta
kue-kue manis kesukaannya. Selainitu, ibu Zibran juga
menyempatkan membuat PMT berupa pudding. Terkait konsumsi
sayur masih menjadi masalah bagi Zibran. Ibu Zibran telah
mempraktikan beberapa menu PMT yang disarankan minggu lalu,
namun Zibran tidak mau mengonsumsi makanan tersebut dikarenakan
potongan sayurnya yang terlalu besar.Selanjutnya, balita juga
diberikan PMT berupa biskuit untuk balita dan konseling terkait
pemilihan jajanan yang baik untuk anak.
d. Kunjungan 4
Kunjungan keempat ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 18 Juli
2019, dan merupakan kunjungan terakhir yang dilakukan. Balita
dilakukan pengukuran berat badan dan berat badannya mengalami
peningkatan menjadi 9.8 kg. Selanjutnya, dilakukan pemberian PMT
berupa bubur sumsum dan bola-bola nasi isi sayur. Ibu balita
diperkenalkan cara membuat makanan/cemilan sehat untuk Zibran
48
agar Zibran tidak sering mengonsumsi jajanan kurang sehat. Bubur
sumsum yang dibuat membutuhkan bahan yaitu tepung beras, santan,
garam, gula merah, air dan daun pandan. Setelah dilakukan pemberian
PMT, kemudian dilakukan penyerahan kenang-kenangan kepada ibu
balita sebagai ucapan terima kasih atas ketersediaannya karena Zibran
boleh dilakukan pendampingan. Edukasi pada kunjungan keempat
juga diberikan mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi
seimbang dan kreasi olahan PMT.
7. Kegiatan pendampingan Agung Prasetya
a. Kunjungan 1
Kunjungan pertama yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 28
Juni 2019 ini dimulai dengan proses perkenalan dan tujuan dari
kegiatan pendampingan yang akan dilakukan kepada Agung.
Pengukuran awal terhadap berat badan Agung menunjukkan berat
badan 8 kg, berat badan tersebut dibawah berat ideal untuk anakusia 3
bulan. Riwayat makan Agung diketahui bahwa Agung menyukai
konsumsi makanan ringan atau chiki, sosis, bakso, dan makanan cepat
saji lainnya. Oleh karena itu, konseling yang diberikan kepada ibu
balita adalah pedoman gizi seimbang, terutama mengenai pentingnya
konsumsi makanan beragam, konsumsi buah dan sayur serta
ppemberian PMT berupa bubur bayi.
b. Kunjungan 2
Kunjungan kedua dilakukan pada hari Kamis, tanggal 4 Juli 2019
di rumah Agung. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran berat
badan dengan hasil pengukuran yaitu 8.1 kg. Berdasarkan recall
didapatkan bahwa makanan yang telah dikonsumsi Agug berupa nasi,
bakso, dan kue. Oleh karena itu, edukasi yang diberikan kepada ibu
balita berupa pentingnya konsumsi buah dan sayur, kreasi pengolahan
PMT dalam menunjang konsumsi buah dan sayurserta pemberian
olahan PMT berupa pudding dan biscuit.
49
c. Kunjungan 3
Kunjungan ketiga ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 18 Juli
2019 rumah Agung. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran berat
badan dengan hasil pengukuran yaitu 8.2 kg. Kunjungan ke-3 yang
seharusnya dilakukan pada tanggal 4 Juli 2019 dimundur 1 minggu
dikarenakan Ibu Agung pulang kmapung ke daerah Bandung. Dari
hasil penimbangan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan berat
badan balita setiap minggunya hal ini dikarenakan nafsu makan
Agung yang meningkat ketika dikampung. Selain itu, selama
dikampung ibu Agung rutin memasak sayur setiap harinya
dikarenakan lengkapnya peralatan masak yang dimiliki. Hasil recall
menunjukkan bahwa makanan yang telah dikonsumsi Agung sama
seperti minggu pertama kunjungan yaitu nasi, bakso, chiki, dan sosis.
Oleh sebab itu, edukasi yang diberika berupa tips memilih jajanan
yang sehat bagi anak dan resep pengolahan PMT dalam menunjang
konsumsi makanan anak seperti bubur sumsum dan bola-bola nasi.
d. Kunjungan 4
Kunjungan keempat ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 25 Juli
2019, dan merupakan kunjungan terakhir yang dilakukan.
Berdasarkan penimbangan diketahui bahwa balita mengalami
peningkatan berat badan dari minggu sebelumnya menjadi 8.5 kg.
Selanjutnya, dilakukan pemberian PMT berupa bubur kacang ijo dan
nugget tempe. Pemberian PMT juga dibarengi denga penjelasan
mengenaii proses pembuatan da bahan-bahan apa saja yang
dibutuhkan. Setelah dilakukan pemberian PMT, kemudian dilakukan
penyerahan kenang-kenangan kepada ibu balita sebagai ucapan terima
kasih atas ketersediaannya karena Agung boleh dilakukan
pendampingan.
Berikut merupakan grafik perkembangan berat badan setiap balita
selama 4 kali kunjungan
50
Grafik Perkembangan Berat Badan Balita
12
10
8
6
4
2
0
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu VI
8. Kendala
Tidak terdapat kendala yang cukup berarti selama proses
pendampingan, semua ibu balita cukup antusias dalam mengikuti
rangkaian kegiatan kunjungan yang dilakukan. Hanya saja program
memasak PMT bersama ibu balita tidak bisa diterapkan dikarenakan
ketidaksediaan waktu dari ibu balita dan terdapat 1 ibu balita yang tidak
memiliki sarana dan prasarana dapur.
9. Evaluasi
Kegiatan dari pendampingan balita gizi kurang yang dilakukan ini
tidak mengalami kendala yang berarti, dimana pendampingan cukup
berhasil membantu memperbaiki status gizi balita atau meningkatkan berat
badan balita. Selain itu, keluarga dari balita pun menyambut secara
antusias dan mampu bekerja sama dengan baik, sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan lancar.
B. Konsumen Cerdas
1. Sosialisasi 6 Sikap Sadar Hukum di Lingkungan Sekolah
51
a. Deskripsi
Kegiatan ini merupakan suatu upaya untuk memunculkan sikap
sadar hukum sejak dini agar terbentuk pribadi yang patuh dan tidak
melanggar peraturan, salah satu contohnya adalah tata tertib sekolah.
Kegiatan ini menyampaikan 6 sikap sadar hukum di lingkungan
sekolah yaitu datang tepat waktu, 5S (senyum, sapa, salam, sopan,
santun), berdoa sebelum dan sesudah belajar, akrab dengan istilah
―Lisa‖ (lihat sampah ambil) dan ―Budi‖ (buang di tempatnya), belajar
dengan fokus dan tekun, serta tidak mengambil barang milik orang
lain tanpa izin dari pemiliknya.
b. Sasaran
Sasaran dari program ini yaitu Siswa SD kelas 4 & kelas 6 SDN
Cikondang Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.
c. Capaian kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memaparkan mengenai
beberapa sikap sadar hukum yang dasar dan harus diterapkan di
sekolah. Dalam upaya mempermudah siswa dalam memahami
penyuluhan tersebut, maka ditambah dengan membuat spanduk yang
memuat tentang 6 Sikap sadar hukum dilingkungan sekolah
dilengkapi dengan gambar agar siswa lebih memahami.
d. Indikator Keberhasilan
Terciptanya kesadaran siswa mengenai pentingnya menumbuhkan
kesadaran tentang menaati peraturan di lingkungan sekolah karena
Sekolah merupakan lingkungan yang memberi peluang siswa untuk
mengembangkan potensi, bakat dan karakter yang sudah dimilikinya,
sehingga sangat efektif untuk membina dan menumbuhkan kesadaran
hukum kepada siswa.
e. Waktu, Tempat pelaksanaan, peserta
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, 15 Juli 2019 di SDN
Cikondang pukul 08.00-selesai. Peserta dari kegiatan ini yaitu kelas 4
52
dan 6. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan perkenalan,
kemudian memaparkan materi mengenai beberapa sikap sadar hukum
yang dasar dan harus diterapkan di sekolah. Media yang digunakan
untuk mempermudah siswa dalam memahami materi adalah spanduk
mengenai 6 sikap sadar hukum di lingkungan sekolah yang dilengkapi
dengan ilustrasi gambar. Setelah penyampaian materi, penutupan.
f. Kendala
Masih ada beberapa siswa yang belum memahami dan menerapkan
sikap-sikap sadar hukum misalnya ada yang melakukan tindakan
kurang sopan kepada temannya seperti mendorong kepala, saling
mengejek, berbicara kasar, dan gaduh saat dikelas.
g. Evaluasi
Dalam upaya ini peran guru sangat dibutuhkan. Pembinaan sadar
hukum kepada siswa bisa dimulai sejak siswa memasuki gerbang
sekolah. Guru bisa menyambut siswa di depan sekolah dengan
membiasakan budaya ―5 S―, Senyum,Sapa, Salam, Sopan dan Santun.
Pembiasaan ini kelihatannya sederhana, namun dapat membawa
dampak yang luar biasa bagi siswa. Dari sini guru dapat menanamkan
nilai-nilai sadar hukum. Guru dapat memberi masukan kepada siswa
yang terlihat melanggar aturan, misalnya pakaian tidak rapi, terlambat
datang ke sekolah, tidak tidak mengucapkan salam atau tidak
menjawab salam kepada guru dan lain-lain.Keberhasilan upaya
menumbuhkan kesadaran hukum di lingkungan sekolah akan
membawa dampak terciptanya masyarakat yang sadar hukum yang
menjadi dambaan setiap orang di negeri tercinta ini. Semoga dengan
adanya kepedulian dan peran serta semua pihak, harapan tersebut
dapat terwujud.
2. Sosialisasi Gemar Menabung
a. Deskripsi
53
Program ini merupakan kegiatan sosialiasi kepada
anaksekolahdasar mengenai pentingnya dalam menyisihkan uang
untuk menabung dan mengajarkan kepada mereka bagaimana caranya
menjadi pribadi yang hemat.
b. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa SD Cikondang.Dan sesuai
izin dari kepala sekolah kami mengadakan sosialisasi tersebut kepada
siswa kelas v.
c. Indikator keberhasilan
Terciptanya kesadaran menabung sejak usia dini pada siswa
SDCikondang, dan mulai menerapkan pola hidup hemat dengan cara
menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, serta jajan secukupnya.
d. Waktu, tempat pelaksanaan, dan peserta kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019
pukul 11.00—12.00 WIB. Di SD Cikondang kelas v.
e. Capaian kegiatan
Siswa mampu memahami akan pentingnya menabung sehingga
dapat mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
f. Kendala
Kendalanya adalah minimnya fasilitas yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan penyuluhan sehingga mengulur waktu, yang
seharusnya kegiatan dimulai pukul 10.00WIB.baru bisa dilaksanakan
pads pukul 11.00 WIB. oleh sebab itu, fokus siswa menjadi
terganggau, dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penerimaan
materi yang disampaikan.
g. Evaluasi
Perlu adanya persiapan yang matang dalam segi teknis, serta
materi yang digunakan harus lebih menarik, agar siswa dapat
menerima materi tersebut dengan baik.
3. Sosialisasi Bahaya Merokok
54
a. Deskripsi
Kegiatan ini merupakan suatu upaya edukasi kepada siswa sekolah
dasar mengenai bahaya merokok yang dilakukan sejak dini sehingga
terbentuk kepribadian yang anti terhadap rokok. Kegiatan yang
dilakukan berupa pemberian materi mengenai bahaya merokok (baik
pada perokok aktif maupun pasif), dampak buruk jika menjadi seorang
perokok, dan upaya-upaya agar terhindar dari merokok.
b. Sasaran
Sasaran dari program ini yaitu siswa sekolah dasar kelas 6 SDN
Cikondang Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.
c. Indikator Keberhasilan
Siswa memahami tentang bahaya merokok dan tidak menjadi
seorang perokok aktif.
d. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini telah berhasil dilakukan ditunjukkan oleh antusias
siswa yang cukup tinggi untuk memperhatikan materi yang
disampaikan. Selain itu, saat tanya jawab sebagian besar siswa mampu
menjawab pertanyaan seputar bahaya merokok dengan benar.
e. Waktu, Tempat Pelaksanaan, dan Peserta Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis, 18 juli 2019 di SDN
Cikondang pukul 09.00-selesai. Peserta kegiatan ini adalah kelas 6.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan, pengenalan diri, dan games
terlebih dahulu karena menunggu giliran pemakaian proyektor serta
untuk menarik perhatian seluruh siswa agar memerhatikan materi
yang disampaikan. Setelah games, dilanjutkan dengan penyampaian
materi yang disajikan dalam Microsoft Power Point secara langsung
melalui laptop tanpa proyektor karena terdapat kendala dalam
menggunakan proyektor. Setelah penyampaian materi, disajikan foto
dan video dampak negatif merokok untuk memperlihatkan contoh
konkret bahaya merokok. Setelah penyajian foto dan video dilakukan
55
tanya jawab seputar bahaya merokok, games yang kedua, kemudian
penutup.
f. Kendala
Terdapat beberapa siswa yang tidak memahami materi mengenai
bahaya merokok karena tidak menyimak dengan baik dan saat
penyampaian materi tidak menggunakan proyektor. Media proyektor
tidak digunakan karena hanya tersedia satu buah dan sedang
digunakan di kelas lain, sehingga akan memakan waktu lama untuk
menunggu. Tidak semua siswa dapat melihat layar laptop dengan jelas
karena terlalu kecil.
g. Evaluasi
Dukungan dari berbagai pihak dibutuhkan untuk mewujudkan
generasi anti rokok. Orangtua dan guru harus memberi contoh yang
baik dengan tidak merokok di hadapan siswa. Selain itu, orangtua
perlu meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anak, agar tidak
bergaul dengan teman dan lingkungan yang mendukung untuk
merokok.
56
langkah menjadi konsumen yang cerdas, seperti pengenalan hak dan
kewajiban konsumen, pengenalan logo halal, SNI, BPOM, izin edar,
kodeproduksi dan expire date. Selain itu, diberikan materi mengenai
jajanan yang aman dan sehat. Materi jajanan sehat dipilih karena
menyesuaikan dengan sasaran anak SD yang pada umumnya sering
melakukan jajan, tetapi masih banyak anak yang belum mengetahui
ciri-ciri jajanan yang aman dan sehat serta dampak dari jajan
sembarangan.
b. Sasaran
Sasaran sosialisasi program konsumen cerdas adalah siswa/siswi
kelas 4 di SDN Cikondang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten
Majalengka.
c. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan program ini adalah :
1) Peserta mengetahui langkah menjadi konsumen cerdas
2) Peserta mengenal hak dan kewajiban konsumen
3) Peserta mengenal dan dapat mengidentifikasi logo halal, izin
edar, nomor BPOM, SNI, kode produksi dan expire date
4) Peserta mengenali ciri-ciri jajanan yang aman dan sehat
d. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan program
Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis, 18 Juli 2019 di ruang
kelas IV SDN Cikondang. Peserta terdiri dari 27 siswa/siswi. Kegiatan
ini dilakukan di SDN Cikondang yang berada di Desa Cikondang,
Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. Sasaran kegiatan ini
adalah anak kelas IV. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan
perkenalan. Setelah pembukaan, peserta diberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan kegiatan. Selanjutnya diberikan
lembaran kuisioner (pre test)untuk mengukur pengetahuan peserta
sebelum diberikan edukasi.Kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian langkah-langkah menjadi konsumen cerdas dengan
57
menggunakan poster. Setelah itu dilakukan penguatan ingatan peserta
dengan cara peserta mengulangi kembali apa yang telah dijelaskan
sebelumnya. Setelah penyampaian materi dengan poster, peserta
diberikan sebuah video yang berkaitan dengan materi jajanan sehat
yang berjudul ―bahaya jajan sembarangan‖. Kemudian dilanjutkan
dengan pemberian materi mengenai jajanan sehat melalu powerpoint,
di sela penyampaian materi, peserta diberikan makanan kemasan agar
dimudahkan untuk mengidentifikasi logo halal, BPOM, SNI, kode
produksi dan expire date. Dalam proses tersebut setiap anak
didampingi untuk memastikan bahwa semua anak berhasil
mengidentifikasi logo-logo penting dalam kemasan tersebut.Setelah
pemberian materi selesai, rangkaian kegiatan ditutup setelah peserta
menyelesaikan test akhir (post test) untuk mengukur peningkatan
pengetahuan peserta.
e. Capaian Kegiatan
Peningkatan pengetahuan peserta diukur melalui sesi tanya jawab
secara langsung dan juga tertulis menggunakan pre dan post test.
Materi pre dan post test berisi tentang pengetahuan umum mengenai
konsumen cerdas dan jajanan sehat, sedangkan materi pada sesi tanya
jawab secara langsung yaitu pengenalan logo halal, BPOM, SNI, kode
produksi dan expire date. Adapun hasil dari sesi tanya jawab
menunjukkan bahwa semua peserta (100%) telah mengetahui dan
dapat mengidentifikasi logo-logo penting dalam kemasan. Sedangkan
hasil dari pre dan post test menunjukkan peningkatan rata yaitu 6.3
untuk hasil pre test dan 7.92 untuk hasil post test.
f. Kendala
Kegiatan dimulai sedikit lebih lambat dari waktu yang telah
direncanakan karena penyediaan alat untuk sosialisasi seperti infokus
dan pengeras suara. Ketersediaan infokus yang bisa digunakan hanya
58
satu sehingga harus bergantian dengan kelas lain yang juga akan
melakukan sosialisasi dengan materi yang berbeda di kelas 5 dan 6.
g. Evaluasi
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar, keadaan kelas kondusif
serta disambut baik oleh peserta. Para siswa antusias mengecek dan
menunjukkan logo halal, BPOM, SNI, kode produksi dan expire date
pada kemasan makanan yang diberikan. Peserta juga melakukan
pengisian pre dan post test dengan jujur tanpa melihat jawaban
temannya yang lain sehingga hasil yang diperoleh benar-benar sesuai
dengan kemampuan tiap anak.
C. Dwi Azas Karakter
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan program penyuluhan kepada guru PAUD/TK
dalam menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter serta
kesinambungan dengan kurikulum 2013. Penyuluhan mengenai dwi asas
karakter ini merupakan program yang dilaksanakan di TK Tri Bhakti.
Program ini mengajarkan kepada anak-anak mengenai sembilan karakter,
yaitu cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; mandiri, disiplin dan
tanggung jawab; jujur, amanah dan berkata bijak; hormat santun dan
pendengar yang baik; dermawan suka menolong dan kerjasama; percaya
diri, kreatif dan pantang menyerah; pemimpin yang baik dan adil; baik dan
rendah hati; toleran, cinta damai dan bersatu; serta kebersihan, kerapihan,
kesehatan dan keamanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan guru TK Tri Bhakti tentang pilar pendidikan karakter dan
mengimplementasikan pilar pendidikan karakter dalam proses
pembelajaran kepada peserta didik yaitu murid PAUD/TK serta
pendampingan dalam pembuatan rencana pembelajaran yang berbasis
kurikulum 2013 disertai dengan penerapan pendidikan karakter.
2. Sasaran
59
Sasaran program dwi asas karakter ini adalah para guru TK Tri Bhakti
Desa Cikondang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.
3. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan program ini adalah :
a. Anak- anak dapat mengetahui 9 pilar karakter dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru TK Tri Bhakti mampu menerapkan kurikulum pendidikan
holistik berbasis karakter.
c. Guru TK Tri Bhakti mampu meningkatkan dan mengembangkan
keterampilan dalam proses pembelajaran berbasis karakter.
d. Terciptanya sistem bermain dan belajar yang lebih baik sesuai
dengan pembelajaran berbasis karakter serta acuan kurikulum
2013.
4. Waktu, Tempat, Peserta, dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 16 Juli 2019 di ruang guru
TK Tri Bakti. Peserta terdiri dari 3 guru pengajar TK Tri Bhakti. Program
ini diawali dengan kegiatan perkenalan serta menjelaskan maksud dan
tujuan mengenai program yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, kami
melaksanakan observasi kegiatan belajar anak. Dalam prosesnya, kami
diberi kesempatan untuk ikut memberikan sedikit materi kepada anak-anak
TK Tri Bhakti dengan kondisi baik serta antusias yang tinggi. Ketika
proses pembelajaran selesai, dilanjutkan dengan sosialisasi serta
wawancara langsung dengan 3 guru utama yang mengajar di TK Tri
Bhakti. Selanjutnya kami melihat rancangan pembelajaran baik tahunan,
semester, mingguan hingga harian. Kemudian kami melakukan evaluasi
bersama serta bertukar informasi mengenai rancangan pembelajaran yang
akan dilaksanakan di TK Tri Bhakti.
5. Capaian Kegiatan
60
Berdasarkan hasil observasi kelas yang telah dilakukan, TK Tri Bhakti
sudah melakukan kegiatan yang berbasis kurikulum 2013 dan mengenal
mengenai penerapan pendidikan karakter. Guru TK Tri bhakti mengalami
peningkatan pengetahuan terutama dalam pendidikan holistic berbasis
karakter. Hal ini berdasar dari hasil tanya jawab ketika pertemuan akan
segera berakhir. Selain itu, guru menambahkan dalam rancangan
pembelajarannya mengenai pendidikan karakter.
6. Kendala
Kegiatan berlangsung dengan baik. Kendala yang dihadapi ialah
kesiapan mental ketika guru TK Tri Bhakti memberikan kita kesempatan
untuk mengajar secara langsung dan bersifat dadakan.
7. Evaluasi
Kegiatan observasi, sosialisasi serta wawancara berjalan dengan lancar
sesuai dengan kondisi yang kita harapkan. Sehingga dalam kegiatan ini
tidak ada evaluasi khusus untuk instansi yang bersangkutan. Akan tetapi
evaluasi pribadi untuk siap menghadapi tuntutan langsung yang bersifat
mendadak
D. Barpelink
1. Deskripsi
Kegiatan ini terbagi menjadi dua sasaran yaitu untuk ibu-ibu dan
siswa kelas4 sekolah dasar desa Cikondang. Kegiatan pertama yaitu
persemaian yang dilaksanakan di ruangan persemaian desa Cikondang
dengan pesertanya yaitu ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) serta Ibu
aparat desa Cikondang. Kegiatan persemaian ini mengedukasi kepada ibu-
ibu KWT tentang cara menyemai benih yang benar serta perawatannya
hingga dipindah tanamkan. Media yang digunakan dalam persemaian
yakni polybag, tray, campuran tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1. Benih yang digunakan dalam penanaman yaitu cabai
hias varietas ungara,lembayung, shakira,Ayesha, tomat varietas chung dan
tora, kacang panjang varietas fagiola, serta papaya calina. Semua benih ini
61
merupakan benih varietas unggulan IPB dan ditanam di desa Cikondang
dengan harapan bisa dikembangbiakkan dengan baik dan manfaatnya bisa
dirasakan seluruh warga desa Cikondang.
Program vertical garden merupakan kegiatan menanam dengan
memanfaatkan ruang kosong dan memanfaatkan barang yang ada.
Kegiatan ini membangun rasa cinta pertanian dan lingkungan sejak dini
karena melibatkan siswa kelas 4 sd dan praktik langsung ke lapangan.
Kegitan ini diawali dengan mengecat botol, membuat kerangka vertical
garden, sampai cara menanam benih ke dalam kerangka vertical garden.
Benih yang digunakan yaitu benih bayam. Sebelumnya juga siswa diajak
untuk melakukan aksi-aksi hijau berupa kegiatan bersih-bersih sekolah dan
diberikan edukasi tentang membedakan sampah organik dan anorganik,
serta membuang sampah pada tempatnya. Harapannya, selain membangun
rasa cinta pertanian sejak dini, siswa juga mencintai lingkungan yang
mencintai kebersihan dengan cara membedakan sampah organik dan
anorganik serta mengedukasi bahwa sampah plastik seperti botol bisa di
daur ulang menjadi barang yang berguna seperti vertical garden.
2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu anak sekolah dasar kelas 4 dan ibu-ibu
Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di desa Cikondang.
3. Indikator keberhasilan
Dari kegiatan ini, indikator keberhasilan dari program persemaian
yaitu ibu-ibu KWT ―Rosella‖ mampu menerapkan cara menyamai
tanaman yang baik dan benar, serta perawatan tanaman hingga tanaman
dapat dipindah tanamkan ke lahan yang lebih besar, seperti pekarangan
rumah, atau lahan pertanian. Serta hasil panennya bisa dirasakan seluruh
warga desa Cikondang, dan bisa dikembang biakkan.
Program edukasimencintai lingkungan akan pemtingnya kebersihan.
Dimana dalam program ini siswa kelas 4 sd dapat memilah sampah
organik dan anorganik, dan menciptakan kebiasaan membuang sampah
62
pada tempatnya. Selain itu, siswa dilatih kreativitasnya dalam mengolah
sampah plastic menjadi barang yang berguna seperti pembuatan vertical
garden.
4. Waktu,tempat, dan peserta kegiatan
Program persemaian dilaksanakan di tempat persemaian dan rungan
KWT ―Rosella‖ di Desa Cikondang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten
Majalengka pada tanggal 2 Juli 2019 pukul 07.00-10.00WIB. Program
pemilahan sampah, serta pembuatan vertical garden dilaksanakan di
halaman sekolah dasar yang diikuti oleh siswa kelas 4 yang
dilaksanakanselama tiga hari, yaitu padatanggal 15—17 Juli 2019.
Adapun peserta kegiatan persemaian melibatkan ibu-ibu KWT, dan peserta
kegiatan verticalgardenadalah siswa SD Cikondang kelas IV.
5. Capaian Kegiatan
Capaian yang dihasilkan kegiatan ini yaitu benih yang disemai
sebagaian besar tumbuh besar dan beberapa benih seperti kacang panjang
fagiola sudah dipindah tanamkan di depan halaman ruangan rosella desa
CikondangBeberapa benih tomat dan cabai juga sudah siap dipindah
tanamkan, hanya saja kami dari mahasiwa tidak mampu mendampingi ibu-
ibu memidahkan tanamannya ke pot karena waktu KNM yang sudah
selesai. Selain itu, ruang kosong yang ada di sekolah sudah dapat
dimanfaatkan sebagai tempat untuk vertical garden. Dimana, siswa kelas 4
SD dapat merawat tanaman tersebut.
6. Kendala
Kendala yang dialami selama program ini yakni dalam pencarian
tanah yang cocok untuk persemaiankarena kondisi tanah yang kering
karena musim kemarau. Tapi kendala tersebut bisa diatasi dengan
membasahi tanah sebelum diolah serta pencampuran pupuk kandang
dengan tanah satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan agar tanah lebih
subur.
63
7. Evaluasi
Evaluasi untuk kegiatan persemaian selajutnya, akan lebih efektif jika
program persemaiandilaksanakan di hari pertama atau kedua KNM agar
dapat melihat perkembangan pertumbuhan tanaman lebih jauh dan bisa
melaksanakan pindah tanam bersama dari persemaian ke lahan yang lebih
besar. Akan lebih baik lagi memilih varietas benihyang memiliki umur
tumbuh yang pendek agar bisa merasakan panen bersama seperti tanaman
sayuran daun.
64
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Nyata Mahasiswa atau yang sering disebut KNM
merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat suatu
daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat. Universitas Majalengka bekerja sama dengan Institut
Pertanian Bogor telah mengirimkan mahasiswanya untuk KNM di desa-
desa tertentu di kabupaten Majalengka, salah satunya yaitu di desa
Cikondang, kecamatan Cingambul.
Desa Cikondang memiliki potensi yang cukup banyak, baik
sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam. Secara umum dapat
digambarkan bahwa potensi utama yang dapat terlihat pada Desa
Cikondang adalah pada Sekotor pertanian. Namun, potensi-potensi
tersebut saat ini belum dikembangkan sepenuhnya. Oleh karena itu
diperlukan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang ada di
desa ini. Maka dalam kegiatan Kuliah Nyata Mahasiswa Tematik (KNM-
T) ini kami melenggarakan 11 program kerja, yaitu berupa program
unggulan dan program penunjang yang telah disusun oleh peserta KNM
dan didiskusikan bersama DPL serta masyarakat Desa Cikondang.
Untuk keseluruhan program telah terlaksana dengan baik, namun
tidak luput dari kekurangan yang ada, baik dari persiapan ataupun
pelaksanaan program. Walau demikian peserta KNM telah berusaha untuk
melaksanakan program tersebut dengan sebaik-baiknya, dan itu berarti
mahasiswa telah menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi,
khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat dengan memahami
kondisi masyarakat sehingga mahasiswa memiliki kepedulian dan
kepekaan terhadap situasi-situasi atau fenomena, serta menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh di kampus untuk diterapkan pada
65
masyarakat sehingga mampu memecahkan permasalahan yang ada di desa
Cikondang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penyusun dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Untuk Masyarakat Desa Cikondang
Masyarakat desa Cikondang harus menjaga dan mempertahankan yang
sudah dicapai, serta meningkatkan kembali gotong royong, keterlibatan
dan partisipasi masyarakat untuk mendukung kegiatan atau program
desa yang telah direncanakan.
2. Untuk Pemerintahan Desa Cikondang
Pemerintah desa harus Mendorong masyarakat untuk lebih aktif
terlibat dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan program
pembangunan yang ada di desa, memfasilitasi sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan pembangunan desa yang dapat direalisasikan
dengan meningkatkan anggaran terutama dibidang pemberdayaan
masyarakat.
3. Untuk Peserta KNM-T yang akan datang
Kami menyarankan agar lebih memahami kondisi masyarakat desa
agar mampu mendorong dan meningkatkan program yang sudah ada di
desa, sehingga dapat mengadakan program-program kegiatan KNM
yang bisa menunjang pengembangan pembangunan desa dengan
kegiatan yang inovatif.
66
DAFTAR PUSTAKA
https://majalengkakab.bps.go.id/publication/2018/09/26/bf1d717652b6b33110fca
988/kecamatan-cingambul-dalam-angka-2018.html
67
LAMPIRAN - LAMPIRAN
68
Lampiran 1 : Profil Desa
PROFIL DESA CIKONDANG
KECAMATAN CINGAMBUL
KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh
Kelompok :
1. Adam Hidayat (FISIP/Administrasi Publik)
2. Ade Hidayat (FISIP/Ilmu Komunikasi)
3. Arif Hartifathul Jaman (FISIP/Administrasi Publik)
4. Dedika Supriatna (FAI/PAI)
5. Dewi Fitriyani (FKIP/Pend.Matematika)
6. Dwi Rahmayanti (FKIP/PGSD)
7. Fadhilla Puspa Heryani (FH/Ilmu Hukum)
8. Revi Fitriani (FAI/Ekonomi Syari’ah)
9. Rian Kurniadi (FH/ Ilmu Hukum)
10. Tita Pspitasari (FKIP/Pend. Bahasa
Indonesia)
69
PROFIL DESA CIKONDANG
Pemerintah desa/kelurahan
Kondisi Baik
Listrik Ada
Telepon Tidak
70
Badan Permusyawaratan Desa/BPD
Gedung Kantor Ada
Ruangan Kerja 1 Ruang
Balai BPD Ada
Kondisi Baik
Listrik Ada
Air bersih Ada
Telepon Tidak
Pendidikan
Sewa Milik Sendiri
Jenis
(Buah) (Buah)
1. Gedung kampus PTN -
2. Gedung Kampus PTS -
3. Gedung SMA/sederajat -
4. Gedung SMP/sederajat -
5. Gedung SD/sederajat 1
6. Gedung TK 1
7. Gedung Tempat Bermain Anak 1
8. Jumlah Lembaga Pendidikan Agama 2
9. Jumlah perpustakaan keliling -
10. Perpustakaan desa/kelurahan -
11. Taman bacaan -
Olahraga
71
Kesehatan
Puskesmas 1 unit
Apotik 1 unit
Keagamaan
2. Fasilitas Umum
1. Telepon
a. Telepon umum (Unit) -
b. Wartel (Unit) -
c. Warnet (Unit) -
d. Jumlah Pelanggan Telkom (KK) 3
e. Jumlah Pelanggan GSM (Orang) 905
f. Jumlah Pelanggan CDMA (Orang) 21
2. Kantor Pos
a. Kantor pos (Unit) -
b. Kantor pos pembantu (Unit) -
c. Tukang pos (Orang) -
3. Radio/TV
a. TV umum (Unit) 1
b. Jumlah radio (Unit) 85
c. Jumlah TV (Unit) 515
d. Jumlah parabola (Unit) 11
4. Koran/majalah/bulletin
72
a. Koran/surat kabar Tidak Ada
b. Majalah Tidak Ada
c. Papan iklan/reklame Tidak Ada
d. Papan pengumuman Tidak Ada
Jumlah
Jenis Prasarana
(Unit)
1. Jumlah sumur pompa 385
2. Jumlahsumur gali -
3. Jumlah hidran umum -
4. Jumlah PAH -
5. Jumlah tangki air bersih -
6. Jumlah embung 1
7. Jumlah mata air 4
8. Jumlah bangunan pengolahan air bersih/airminum 2
Sanitasi
Prasarana Irigasi
Kondisi
Uraian Jumlah
Rusak/Mampet/Kurang
73
Memadai
Panjang saluran primer (m) -
Panjang saluran sekunder (m) 1000 Kurang Memadai
Panjang saluran tersier (m) - -
Jumlah pintu sadap (unit) - -
Jumlah pintu pembagi air (unit) 1 Rusak
Saluran drainase/saluran pembuangan air -
limbah
74
Tanpa penerangan - Keluarga
Dasar
Jml Jml Ruang
Hukum Jml Jenis
NamaLembaga Lembag Pengur Lingkup
Pembentuk Kegiatan
a us Kegiatan
an
LKMD/LKMK - - - - -
LPMD/LPMK
ATAU SEBUTAN
LAIN 1 7 1 1
PKK 1 7 2 2
RUKUN WARGA 1 3 2 2
RUKUN
TETANGGA 1 3 2 2
KARANG
TARUNA 1 10 2 2
KELOMPOK
TANI/NELAYAN - - - - -
LEMBAGA
ADAT - - - - -
BADAN USAHA
MILIK DESA 1 3 2 2
75
E. Kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Desa Cikondang terdapat UMKM Konveksi celana jeans, nama dari
pemilik konveksi tersebut adalah Bapak Ade Rahmat. Namun beliau
berasal dari luar wilayah desa Cikondang. Konveksi tersebut mempunyai
merk yang dinamakan I30 533dp (Leo Speed). Konveksi tersebut bediri
pada tahun 2013. Dalam tahap pemasarannya, paling banyak
didistribusikan ke Jakarta dan ada juga ke wilyah Jawa Tengah seperti
Tegal dan Grobogan. Pendapatan per bulan kisaran sebesar
Rp.440.000.000 dengan modal kisaran Rp.12.000.000.
Dengan adanya UMKM ini berguna untuk memberdayakan pemuda
dan ibu-ibu desa Cikondang agar memiliki tambahan pendapatan melalui
menjahit dan pemasangan kancing. Karena mata pencaharian utama
masyarakat desa Cikondang bertumpu pada sektor pertanian dengan
komoditas utama Cabai dan Bawang merah.
76
Tanaman Perkebunan 459 416 70 486
Jumlah 884 788 171 969
2. Peternakan
JumlahPemilik PerkiraanJumlah
JenisTernak
(Orang) Populasi (Ekor)
1. Sapi - -
2. Kerbau 1 1
3. Babi - -
4. Ayam kampung 135 1450
5. Jenis ayam broiler 7 19000
6. Bebek 11 235
7. Kuda - -
8. Kambing - -
9. Domba 26 105
10. Angsa 2 17
77
I. Kondisi Eksternal Wilayah
Desa Cikondang merupakan desa unggulan yang sudah diakui pada
tingkat kecamatan hingga provinsi. Misalnya, dari berbagai kompetisi
antar desa yang dilaksanakan pihak kecamatan seperti menjuarai desa
bersih/lombajumsih, sepak bola, kreasi seni, dll. Peluang lain yang dimiliki
Desa Cikondang adalah mampu mengembangkan Situ Citutut dan Rosella
untuk dijadikan sektor pariwisata secara optimal jika mendapat bantuan
dari pihak luar seperti kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.
78
Gambar 2 Peta wilayah Desa Cikondang
79
Lampiran 4 : Buku Catatan Harian
80
BUKU CATATAN HARIAN (LOG BOOK )
KERJA NYATA MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
Oleh :
81
UNIVERSITAS MAJALENGKA Hari : Selasa
TAHUN 2019
Tanggal :18/06/2019
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
10.40-13.00 PerjalanandariUniversitasMajalengkamenujuKeca
matanCingambul
15.00-15.30 Pelepasanmenujudesamasing-masing
82
LOG BOOK KULIAH NYATA Hari : Ke 2
MAHASISWA MAHASISWA
Hari : Rabu
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN
Tanggal :
2019
19/06/2019
3. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
83
LOG BOOK KULIAH NYATA Hari : Ke 3
MAHASISWA MAHASISWA
Hari : Kamis
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN
Tanggal :
2019
20/06/2019
5. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
84
6. Catatan Penting Harian
7. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
15.50- Istirahat
16.00
85
penimbangan
9. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
86
19.30-22.00 Rapat persiapan Lokakarya 1
11. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
87
LOG BOOK KULIAH NYATA Hari : Ke 7
MAHASISWA MAHASISWA
Hari : Senin
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN
Tanggal :
2019
24/06/2019
13. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
88
LOG BOOK KULIAH NYATA Hari : Ke 8
MAHASISWA MAHASISWA
Hari : Rabu
UNIVERSITAS MAJALENGKA
Tanggal : 25/06/2019
TAHUN 2019
15. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
17. Jadwal
89
Waktu Jam Kegiatan
1. Jadwal
90
Waktu Jam Kegiatan
27/06/2019
1. Jadwal
91
Waktu Jam Kegiatan
92
28/06/2019
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
1. Jadwal
93
Waktu Jam Kegiatan
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
94
15.30 - 18.00 1. Sebagian mengajar anak - anak di posko
1/07/2019
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
95
20.00 - 21.00 Rapat mempersiapkan program persemaian
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
96
22.00 - selesai Free time, istirahat
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
97
LOG BOOK KULIAH NYATA MAHASISWA Hari : Ke 18
MAHASISWA
Hari : Kamis
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN 2019
Tanggal :
04/07/2019
3. Jadwal
Waktu Jam
98
LOG BOOK KULIAH NYATA MAHASISWA Hari :
MAHASISWA Ke 19
Tangg
al :
5/07/2
019
1. Jadwal
Waktu Jam
99
21.00- 23.00 Pembagian Piket pendampingan Mahasiswa
Thailand
1. Jadwal
Waktu Jam
10.40-13.00 ISOMA
100
22.00- selesai Free time, istirahat
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
101
LOG BOOK KULIAH NYATA MAHASISWA Hari : Ke 22
MAHASISWA
Hari :Senin
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN 2019
Tanggal :
8/07/2019
1. Jadwal
Waktu Jam
12.00-14.00 ISOMA
102
LOG BOOK KULIAH NYATA Hari : Ke 23
MAHASISWA
Hari :Selasa
UNIVERSITAS MAJALENGKA TAHUN
Tanggal : 9/07/2019
2019
1. Jadwal
Waktu Jam
11.00-16.00 ISOMA
17.00-19.30 ISOMA
103
1. Jadwal
Waktu Jam
Tanggal :
11/07/2019
1. Jadwal
Waktu Jam
104
13.30-15.30 ISOMA
1.Latian Rebana
1. Jadwal
2. Menyiram persemaian
3. Bermain volly bersama mahasiswa Thailand
4. Sebagian belanja kebutuhan masak
105
14.00-15.00 Monitoring dari Rektorat UNMA
1. Jadwal
17.00-19.30 ISOMA
106
22.00-selesai Free time, istirahat
1. Jadwal
13.00-15.00 ISOMA
18.00-19.30 ISOMA
107
UNIVERSITAS MAJALENGKA Hari :
TAHUN 2019 Senin
Tanggal :
15/07/20
19
1. Jadwal
108
20.00- Rapat persiapan program yang akan
22.00 datang
1. Jadwal
109
20.00- Rapat Pelaksanaan Program Sosialisasi
22.00 Gabungan (Konsumen Cerdas)
Tanggal :
17/07/2019
1. Jadwal
110
20.00-21.00 Rapat Pelaksanaan Teknis Program Konsumen
Cerdas
Tanggal :
18/07/2019
1. Jadwal
111
15.30-18.00 1. Sebagian mengajar anak-anak di posko
Tanggal :
19/07/2019
1. Jadwal
112
dan Kepala Sekolah SDN Cikondang
12.00-13.00 ISOMA
[
LOG BOOK KULIAH NYATA MAHASISWA Hari : Ke
MAHASISWA 34
Tanggal
:20/07/2019
113
19. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
114
13.30-15.30 ISOMA
22.00- Freetimedanistirahat
selesai
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
115
16.00-18.00 1. Latihan rebana
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
11.00-13.00 ISOMA
15.00-16.00 Shalatashar
116
16.00-17.00 Bermainvollybersamaibu-ibukader
17.00-18.00 Sebagianmempersiapkanmakanmalam
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
11.00-13.00 ISOMA
117
15.00-15.30 ShalatAshar
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
118
Siang 16.00-18.00 Latihan voli bersama ibu-ibu desa Cikondang
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
119
2019 :26/07/2019
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
120
1. Jadwal
Waktu Jam Kegiatan
121
Lampiran 5 : Foto Kegiatan
122
Gambar 7 Pendampingan balita gizi Gambar 8 Edukasi religi
kurang
123
Gambar 11 Dwi asas karakter Gambar 12 Konsumen cerdas pengenalan
jajanan sehat
124
Gambar 15 Lomba mewarnai Gambar 16 Lomba adzan
125
Gambar 19 Memperingati hari anak Gambar 20 Kegiatan menanam bawang
nasional di SDN Cikondang
126
Gambar 23 Memanen jamur bersama Gambar 24 Internalisasi bersama
mahasiswa Thailand mahasiswa Thailand
127
Lampiran 6 :Berita Acara
BERITA ACARA PENYERAHAN MAHASISWA KERJA NYATA
MAHASISWA (KNM)
UNIVERSITAS MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
Pada hari ini selasa tanggal 18 Juni tahun 2019, Kepala Pusat Penelitian
dan Pengadian Kepada Masyarakat Universitas menyerahkan kepada desa
Cikondang, kecamatan Cingambul, kabupaten Majalengka sejumlah 20 orang (10
orang mahasiswa UNMA dan 10 orang mahasiswa IPB, 7 orang putra dan 13
orang putri) untuk melaksanakan Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) terhitung mulai
tanggal 18 Juni s.d 29 Juli 2019.
Demikian Berita Acara Penyerahan ini dibuat dan terimakasih atas bantuan
dan kerjasama yang baik selama pelaksanaan KNM ini.
Dosen Pemiming
128
BERITA ACARA PEMULANGAN MAHASISWA KERJA NYATA
MAHASISWA (KNM)
UNIVERSITAS MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
Pada hari ini Senin 29 Juli tahun 2019, Kepala Pusat Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas menyerahkan kepada desa
Cikondang, kecamatan Cingambul, kabupaten Majalengka sejumlah 20 orang (10
orang mahasiswa UNMA dan 10 orang mahasiswa IPB, 7 orang putra dan 13
orang putri) yang telah melaksanakan Kerja Nyata Mahasiswa (KNM) terhitung
mulai tanggal 18 Juni s.d 29 Juli 2019.
Dosen Pemiming
129
Lampiran 7 : Jadwal dan Daftar Kontrol
JADWAL DAN DAFTAR KONTROL PELAKSANAAN KEGIATAN
MAHASISWA KKN-T/KNM IPB/UNMA TAHUN 2019
Desa :Cikondang
Kecamatan :Cingambul
Kabupaten :Majalengka
No Kegiatan/Program Juni Juli Keterangan Tanda
Kerja Tangan
1 2 3 4 1 2 3 4
3 BARPELINK Tercapai
4 Pemetaan Tercapai
5 Posyandu Tercapai
7 Pendampingan Tercapai
Balita Gizi Buruk
Diketahui,
130
Lampiran 8 : Laporan Kunjungan DPL
LAPORAN KUNJUNGAN DPL KE LOKASI KNM
131
9 Konsumen Cerdas Siswa SD -
Cikondang
10 Dwi Azas Karakter Guru TK Tri -
Bhakti desa
Cikondang
11 Barpeling Siswa SD dan 30% Siap untuk
ibu-ibu KWT memulai
penyemaian
132
LAPORAN KUNJUNGAN DPL KE LOKASI KNM
133
8 Pendampingan Balita gizi 40% pendampingan ke
Balita Gizi Kurang kurang di dua
desa
Cikondang
9 Konsumen Cerdas Siswa SD -
Cikondang
10 Dwi Azas Karakter Guru TK Tri -
Bhakti desa
Cikondang
11 Barpeling Siswa SD 50% sudah melakukan
dan ibu-ibu penyemaia
KWT bersama KWT,
dan kegiatan
jumsih
134
LAPORAN KUNJUNGAN DPL KE LOKASI KNM
135
Cikondang
10 Dwi Azas Karakter Guru TK Tri 10% Mengajukan
Bhakti desa program
Cikondang kepada guru
11 Barpeling Siswa SD 70% sudah
dan ibu-ibu menyiapkan
KWT tong sampah
dan
menyiapkan
botol untuk
vertikal
garden
136
LAPORAN KUNJUNGAN DPL KE LOKASI KNM
137
contoh
makanan yang
gizi seimbang
9 Konsumen Cerdas Siswa SD 100% sudah
Cikondang terlaksana
10 Dwi Azas Karakter Guru TK Tri 80% sudah dapat
Bhakti desa mempelajari
Cikondang dan
mengevaluadi
kurikulum tk
11 Barpeling Siswa SD 90% pembuatan
dan ibu-ibu vertical
KWT garden sudah
selesai,
semaian sudah
siap tanam,
dan tong
sampah siap
disebar
138
LAPORAN KUNJUNGAN DPL KE LOKASI KNM
139
10 Dwi Azas Guru TK 100% diakhiri dengan
Karakter Tri Bhakti lomba mewarnai
desa untuk mntahui
Cikondang kemampuan
anak
11 Barpeling Siswa SD 100% srmaian sudah
dan ibu-ibu siap tanam, dan
KWT sudah
memberikan
tempat sampan
ke sekolah dan
desa untuk
disimpan di tiap
penjuru wilayah
desa
140