Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Karakter Jujur Dan Karakter Toleransi


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa


memberikan limpahan rahmat dan taufiq – nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan Makalah karakter jujur dan karakter toleransi,
mata kuliah Pendidikan Karakter. Makalah ini disusun sebagai nilai tugas.
Dan yang terakhir kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua baik pembaca maupun penyusun.Tak lupa kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini adalah salah satu harapan yang diharapkan oleh
penyusun.

Mataram, 23 Oktober 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Karakter kejujuran................................................................................
B. Karakter toleransi..................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................

B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan karakter penting ditanamkan sejak kecil, karena

karakter merupakan dasar tingkah laku siswa. Salah satu karakter yang

harus ditanamkan kepada siswa adalah sikap jujur. Jujur merupakan

sifat atau perilaku seseorang yang dapat dipercaya tindakan dan

perkataannya atau konsisten antara apa yang dilakukan dengan yang

dikatakan.

Menanamkan sikap jujur harus berawal dari rumah, yaitu sejauh

mana orangtua menerapkan pada anak-anak mereka. Seseorang yang

memiliki sikap jujur, dia berani mengungkap sejujurnya tanpa harus

menutupinya dengan alasan apapun, termasuk alasan dan ketakutan

akan rasa malu karena harus menanggung resiko dari sikap jujur. Salah

satu resikonya yaitu menerima kenyataan pahit, tetapi tidak setiap

bersikap jujur itu harus menerima kenyataan pahit, banyak orang yang

dimuliakan dan mendapat tempat terhormat karena sikap jujurnya.

Semakin dini kita menanamkan nili nilai kejujuran pada anak,

maka semakin melekat pula nilai itu pada diri anak, anak sangat

memerlukan pendidikan karakter sejak dini, ini bertujuan untuk

mengajarkan betapa pentingnya nilai kejujuran untuk dirinya, orang lain

bahkan bangsa, nilai ini bergitu penting, karena individu yang jujur

akan menguatkan karakter diri, dan juga bangsa, bangsa yang hebat
dimulai dengan generasi muda yang jujur dan kuat. Memilih teknik

modeling untuk menanamkan nilai kejujuran, karena teknik ini anak

dapat memilih, melihat model atau figure yang ada, baik itu lewat

cerita,film, maupun figure nyata yang ada disekelilingnya.

toleransi merupakan kemampuan seorang anak untuk menerima

atau beradaptasi dengan kondisi atau dengan individu yang berbeda-

beda, tanpa mempersoalkan perbedaan yang ada”. Wujud dari toleransi

berupa sikap menghargai, menghormati dan memberikan kebebasan

terhadap berbagai bentuk perbedaan yang dimiliki setiap individu

maupun kelompok tanpa adanya diskriminasi.

Menghargai dan menghormati perbedaan tidak hanya mengenai

perbedaan suku, ras, etnis dan agama, akan tetapi juga dapat

menghargai dan menghormati perbedaan dalam hal fisik maupun psikis,

yaitu adanya anak normal dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal

ini menjadikan sikap toleransi penting untuk ditanamkan disekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakter kejujuran ?
2. Apa yang dimaksud dengan karakter toleransi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu karakter kejujuran
2. Untuk mengetahui apa itu karakter toleransi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakter Kejujuran

1. Pengertian Kejujuran

Menurut Kesuma, dkk (2012: 16) jujur merupakan suatu

keputusan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, kata-

katanya atau perbuatannya bahwa realitas yang ada tidak

dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk

keuntungan dirinya. Makna jujur erat kaitannya dengan kebaikan

(kemaslahatan). Kemaslahatan memiliki arti bahwa mementingkan

kepentingan orang banyak dari pada mementingkan diri sendiri

maupun kelompoknya.

Menurut Mustari (2011: 13-15) jujur adalah suatu perilaku

yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik

terhadap dirinya maupun pihak lain. Jujur merupakan suatu karakter

moral yang mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integritas,

penuh kesabaran, dan lurus sekaligus tidak berbohong, curang,

ataupun mencuri.

Kesuma, dkk (2012: 16) mengungkapkan lebih lanjut bahwa

kejujuran sangat penting untuk diterapkan di sekolah sebagai karakter

anak-anak Indonesia saat ini. Karakter kejujuran ini dapat dilihat

secara langsung dalam kehidupan di kelas, misalnya ketika anak


melaksanakan ujian ataupun ulangan yaitu mereka lebih condong

untuk melakukan perbuatan mencontek sehingga anak tidak berbuat

jujur dan menipu diri, teman, orang tua, dan gurunya dengan

memanipulasi nilai yang didapatkannya bukan hasil dari kemampuan

anak yang sebenarnya.

Menurut Zuriah (2008: 49) nilai dan prinsip kejujuran juga

dapat ditanamkan pada diri siswa di jenjang pendidikan dasar melalui

kegiatan mengoreksi hasil ulangan secara silang dalam kelas. Peranan

guru sangat penting dalam mencermati proses koreksi tersebut

dengan bertujuan untuk menanamkan kejujuran dan tanggung jawab

pada diri siswa. Guru perlu melakukan koreksi ulang dari pekerjaan

siswa satu persatu setelah siswa selesai mengoreksi. Coretan dan hasil

tulisan siswa yang tertera di lembar jawaban, akan terlihat kejujuran

dari anak tersebut dalam mengoreksi hasil ulangan. Guru kemudian

menyampaikan nilai kejujuran dan tanggung jawab pada anak dan

dampaknya bagi kehidupannya kelak.

Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kejujuran merupakan suatu sikap seseorang yang sering kali

diungkapkan dengan ucapan maupun tindakan secara spontan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya tanpa adanya rekayasa dari yang

diucapkan dan dilakukannya. Apapun yang dilakukan dan

diucapkannya itu selalu bersifat benar karena sesuai dengan fakta

yang ada, sehingga kejujuran dapat diartikaan sebagai kesamaan


antara ucapan dan tindakan seseorang.

2. Karakteristik Kejujuran

Menurut Kesuma, dkk (2012: 17) orang yang memiliki

karakter jujur dicirikan dengan perilaku diantaranya yaitu :

a. Jika bertekad (inisiasi keputusan) untuk melakukan sesuatu,

tekadnya adalah kebenaran dan kemaslahatan.

b. Jika berkata tidak berbohong (benar apa adanya).

c. Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa

yang dilakukannya.

Seseorang yang memiliki karakter jujur akan disegani oleh

banyak orang dalam berbagai hal seperti dalam persahabatan, mitra

kerja, dan sebagainya. Karakter jujur merupakan salah satu karakter

pokok yang bisa menjadikan seseorang cinta kebenaran dan mau

mengambil resiko sebesar apapun dari kebenaran yang dilakukannya.

Menurut Mustari (2011: 19) kejujuran harus diterapkan sejak

dini, di mana saja dan kapan saja. Guru dapat membuat peraturan

yang dapat mengurangi, bahkan meniadakan ketidakjujuran untuk

menegakkan kejujuran pada diri siswa di sekolah. Disiplin sekolah

sangat penting untuk mendukung pendidikan kejujuran yang

ditegakkan. Indikator pencapaian siswa dalam menanamkan kejujuran

di sekolah yaitu sebagai berikut :

a. Menyampaikan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

b. Bersedia mengakui kesalahan, kekurangan ataupun keterbatasan


dirinya.

c. Tidak suka mencontek

d. Tidak suka berbohong

e. Tidak memanipulasi fakta/informasi, dan

f. Berani mengakui kesalahan.

B. Karakter Toleransi

1. Pengertan Toleransi

Toleransi secara Bahasa berasal dari Bahasa Inggris

“Tolerance” yang berarti membiarkan. Dalam Bahasa Indonesia

diartikan sebagai sifat atau sikap toleran, mendiamkan membiarkan

(KBBI, 1989:955). Dalam Bahasa Arab kata toleransi (mengutip

kamus Al-munawir disebut dengan istilah tasamuh yang berarti sikap

membiarkan atau lapang dada) Badawi mengatakan, tasamuh

(toleransi) adalah pendirian atau sikap yang termanifestasikan pada

kesediaan untuk menerima berbagai pandangan dan pendirian yang

beraneka ragam meskipun tidak sependapat dengannya (Bahari,

2010:51).

Toleransi menurut istilah berarti menghargai, membolehkan,


membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan dan sebagainya yang lain atau yang bertentangan dengan
pendirinya sendiri. Misalnya agama, Ideologi, Ras (Poerwadarminta,
1976:829).

Menghargai dan menghormati perbedaan tidak hanya mengenai


perbedaan suku, ras, etnis dan agama, akan tetapi juga dapat
menghargai dan menghormati perbedaan dalam hal fisik maupun
psikis, yaitu adanya anak normal dan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK). Hal ini menjadikan sikap toleransi penting untuk ditanamkan
disekolah. Contoh nyata yang dapat dilakukan adalah dengan membuat
kelas yang didalamnya terdapat peserta didik yang heterogen sehingga
mereka dapat saling mengenal dan saling menghargai satu sama lain.

Guru berperan penting untuk mendidik dan membimbing peserta


didiknya agar menjadi penerus bangsa yang berkarakter karena peran
guru tidak hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu pengetahuan saja
kepada peserta didik. Guru disebut juga sebagai katasilator, yakni
orang yang digugu dan ditiru oleh peserta didiknya. Artinya guru
menjadi teladan atau contoh bagi peserta didik dalam hal bersikap atau
bertingkah laku. Untuk menjadikan perserta didik berperilaku baik,

dengan memberi contoh saja tidak cukup, perserta didik harus


dibiasakan untuk bersikap dan bertingkah laku yang baik. Guru
diibaratkan sebagai ujung tombak dalam membangun karakter bangsa
agar peserta didik memiliki kepribadian yang baik. Maka dapat
dikatakan bahwa guru bertanggung jawab dalam menghasilkan
penerus bangsa yang berkarakter.

2. Karakteristik Toleransi

Adapun beberapa karakteristik toleransi yaitu :

a. Menghormati orang lain.

b. Memberikan kebebasan bagi orang lain.

c. Menghargai pendapat orang lain.

d. Tidak memandang perbedaan fisik dan psikis dalam bersosialisasi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Semakin dini kita menanamkan nili nilai kejujuran pada anak,

maka semakin melekat pula nilai itu pada diri anak, anak sangat

memerlukan pendidikan karakter sejak dini, ini bertujuan untuk

mengajarkan betapa pentingnya nilai kejujuran untuk dirinya, orang lain

bahkan bangsa, nilai ini bergitu penting, karena individu yang jujur akan

menguatkan karakter diri, dan juga bangsa, bangsa yang hebat dimulai

dengan generasi muda yang jujur dan kuat. toleransi merupakan

kemampuan seorang anak untuk menerima atau beradaptasi dengan

kondisi atau dengan individu yang berbeda-beda, tanpa mempersoalkan

perbedaan yang ada”. Wujud dari toleransi berupa sikap menghargai,

menghormati dan memberikan kebebasan terhadap berbagai bentuk

perbedaan yang dimiliki setiap individu maupun kelompok tanpa adanya

diskriminasi.

B. Saran

Dalam pembahasan materi di atas mengenai karakter jujur dan

karakter toleransi mungkin masih banyak kekurangan, baik di segi

penulisan ataupun dari penyusunan kalimat dan kata-katamya, oleh sebap

itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan

mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran

yang positif dari teman-teman semua.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai