UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM TAHUN 2021 Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai teori belajar, kerjakan soal-soal berikut ini dengan membaca berbagai referensi. 1. Vygotsky mengungkapkan bahwa ada dua konsep penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses belajar siswa, yaitu Zona Proximal Dvelopment (ZPD) dan scaffolding. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Zona Proximal Dvelopment (ZPD) dan scaffolding serta jelaskan hubungan dari keduanya 2. Ada tujuh teori belajar yang masuk dalam aliran teori belajar kognitivisme yaitu 1) teori Piaget, 2) Teori Pemrosesan Informasi, 3) Teori Bruner, 4) Teori Gestalt, 5) Teori Brownell, 6) Teori Dienes, dan 7) Teori Van Hiele. Jelaskan secara singkat ciri-ciri ketujuh teori tersebut. Jawab
1. Menurut teori Vygotsky, Zone of proximal developmnet merupakan celah antara
actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Maksud dari ZPD adalah menitik beratkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Sedangkan Teori Vygotsky yang lain adalah “scaffolding“. Scaffolding merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui Zone of proximal developmentnya. Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri 2. Teori kognitifisme menurut para ahli a. Menurut teori belajar kognitif Jean Peaget mengemukakan bahwa secara umum semua anak berkembang melalui urutan yang sama, meskipun jenis dan tingkat pengalaman mereka berbeda satu sama lainnya. Perkembangan mental anak terjadi secara bertahap dari tahap perkembangan moral berikutnya. b. Teori pemrosesan informasi (information processing theory) sebagaimana dijelaskan oleh Byrnes (1996) memandang belajar sebagai suatu upaya untuk memproses, memperoleh, dan menyimpan informasi melalui short term memory (memori jangka pendek) dan long term memory (memori jangka panjang), dalam hal ini belajar terjadi secara internal dalam diri peserta didik. Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep- konsep, dan pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-simbol verbal dan non verbal. Teori ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability). c. Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan. d. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. e. Menurut Brownell penelitiannya mengenai pembelajaran anak khususnya pada aritmetika mengemukakan belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan belajar pengertian atau yang dikenal dengan Meaning Theory (teori bermakna) dan dalam perkembangannya ia meletakkan pondasi munculnya matematika baru. f. Teori belajar Dienes yang menekankan pada tahapan permainan diarahkan pada proses yang melibatkan siswa untuk belajar secara aktif dan menyenangkan, sehingga teori belajar Dienes ini sangat terkait dengan konsep pembelajaran dengan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Aktif diartikan sebagai kondisi dimana siswa berinteraksi untuk menunjang pembelajaran. Kreatif diartikan sebagai kondisi guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan menciptakan teknik-teknik mengajar tertentu disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan belajarnya. Efektif diartikan sebagai ketercapaian suatu tujuan (kompetensi) merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. g. Teori Belajar Van Hiele Dalam belajar pengajaran geometri terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele (1954), yang menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak dalam belajar geometri. Van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang mengadakan penelitian dalam pegajaran geometri. Hasil penelitiannya itu, yang dirumuskan dalam disertasinya, diperoleh dari kegiatan tanya jawab dan pengamatan. Menurut Van Hiele, tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang diterapkan, jika ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tingkatan berpikir yang lebih tinggi.