Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP JUJUR

MATA KULIAH CARACTER BUILDING

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

ABDUL WAKHID NURSAF FIZA


CAHAYU UTARI SITI NABILA
FRIZKY ALDO RYON ULFI FADILA BUDIYANTI
MUHAMMAD HABIBULLAH TRIA AYUNI WULANDARI

DOSEN PEMBIMBING:

Ns,FALERISISKA YUNERE M,Kep

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

FAKULTAS ILMUKESEHATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

TAHUN 2023/2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................5
C. TUJUAN.........................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. DEFENISI JUJUR.........................................................................................................................6
B. MACAM-MACAM KEJUJURAN...............................................................................................9
C. MANFAAT KEJUJURAN..........................................................................................................10
D. BAGAIMANA BERSIKAP JUJUR...........................................................................................11
E. AKIBAT DARI BERBOHONG ATAU TIDAK JUJUR.........................................................11
F. CARA UNTUK MENJADI JUJUR.........................................................................................11
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat karunia serta taufik
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun mungkin ada
kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih kepada Bapak dosen yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini yang berjudul “konsep jujur ”sehingga makalah ini selesai
dengan baik.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna oleh teman – teman dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengena” konsep jujur mata kuliah caracter building”.
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang akan kami buat di masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sekiranya makalah yang
telah kami buat ini dapat berguna bagi diri kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, 18 Oktober 2023

KELOMPOK 1
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak kecil bagi setiap individu, karena karakter adalah
salah satu aspek penting dalam meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Dengan memiliki
karakter yang benar dan baik maka akan membentuk kepribadian yang dapat dipercaya dari
perkataan dan tingkah lakunya dilingkungan sekitarnya. Dalam pendidikan terdapat 18 karakter
yang harus diketahui dan di terapkan dengan benar bagi setiap individu agar dapat memiliki
karakter yang baik. Dari 18 karakter, salah satu karakter yang harus di terapkan sejak kecil yaitu
karakter jujur.

Menanamkan karakter jujur pada setiap individu yang paling utama dari lingkungan
terdekatnya, seperti keluarga, terutama orangtua yang harus dapat memberikan pengertian apa itu
jujur beserta akibatnya dan dapat menerapkan karakter jujur pada anak sejak kecil, dengan begitu
maka anak akan terbiasa melakukan kejujuran dalam setiap tindakannya. Seseorang yang
mempunyai karakter jujur dengan baik, maka ia berani mengungkapkan yang sejujurnya tanpa
menutupinya dengan berbagai macam alasan, termasuk mengerti akibat jika dirinya tidak
melakukan kejujuran.Pembangunan karakter penting bagi bangsa Indonesia, karena untuk
melahirkan generasi bangsa yang tangguh. Bung Karno menegaskan bahwa “bangsa ini harus
dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena character
building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta
bermatabat” (Samani dan Hariyanto 2011: 1-2). Sekolah sebagai sarana strategis untuk
membangun generasi bangsa harus melaksanakan pendidikan karakter, karena karakter bangsa
Indonesia lemah. Karakter bangsa yang lemah harus ditanggulangi dan diperbaiki. Seperti yang
diungkapkan Listyarti (2014: 5)
B . RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu defenisi jujur


2. Apa itu macam-macam jujur

3. Apa itu manfaat jujur

4. Bagaimana bersikap jujur

5. Apa akibat berbohong atau tidak jujur

6. Cara Untuk Menjadi Jujur

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui defenisi jujur

2. Untuk mengetahui macam-macam jujur

3. Untuk mengetahui manfaat jujur

4. Untuk mengetahui Bagaimana bersikap jujur

5. Untuk mengetahui Apa akibat berbohong atau tidak jujur

6. Untuk mengetahui Cara Untuk Menjadi Jujur


BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI JUJUR

Jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun memberi suatu
informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi kenyataan. Dari segi bahasa, jujur
dapat disebut juga sebagai antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau
pun memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.

Jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena
tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan/modifikasi sedikit pun atau
benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari
dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran
yang melibatkan otak dan hawa nafsu. Kejujuran merupakan kualitas manusiawi
mengomunikasikan diri dan bertindak secara benar (truthfully). Karena itu, kejujuran
sesungguhnya berkaitan erat dengan nilai kebenaran, termasuk di dalamnya kemampuan
mendengarkan, sebagaimana kemampuan kejujuran bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan
untuk mengekpresikan fakta-fakta dan keyakinan pribadi sebaik mungkin sebagaimana adanya.
Sikap ini terwujud dalam perilaku, baik jujur terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri
(tidak menipu diri), serta sikap jujur terhadap motivasi pribadi maupun kenyataan batin dalam
diri seorang individu.

Kejujuran adalah saat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal penting
untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari Menunt Tabrani Rusyan, arti jujur dalum balasa
arab merupakan terjemahan dari kata shidig yang artinya benar, dapat di percaya. Dengan kata
lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran Jujur merupakan induk dari
sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga di sebut dengan benar, memberikan sesuatu yang
benar atau sesuai dengan kenyataan (Tabrani, 2006).

Jujur merupakan karakter yang terbentuk dari sikap amanah. Yaumi (2014: 62)
mengungkapkan bahwa amanah adalah bersikap jujur dan dapat diandalkan dalam menjalankan
komitmen, tugas, dan kewajiban. Kesuma (2011: 16) menambahkan bahwa jujur merupakan
keputusan seseorang untuk mengungkapkan dalam bentuk perasaan, perkataan, dan perbuatan
sesuai dengan realitas yang ada dan tidak memanipulasi dengan berbohong atau menipu untuk
keuntungan dirinya.
Kesuma (2011: 17) mencirikan orang-orang yang memiliki karakter jujur, yaitu;
1. jika bertekad untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan kemaslahatan;
2. jika berkata tidak berbohong,
3. jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal tahun 2012
terdapat beberapa indikator nilai karakter jujur yaitu:
1. Anak mengerti mana milik pribadi mana dan milik bersama,
2. Anak merawat dan menjaga benda milik bersama,
3. Anak terbiasa berkata jujur,
4. Anak terbiasa mengembalikan benda yang bukan miliknya,
5. Menghargai milik bersama,
6. Mau mengakui kesalahan,
7. Meminta maaf jika salah, dan memaafkan teman yang berbuat salah,
8. Menghargai keunggulan orang lain,
9. Tidak menumpuk mainan atau makanan untuk diri sendiri.
Pentingnya menanamkan kejujuran sejak usia dini diungkapkan oleh schiller dalam Yaumi
(2014: 65) bahwa hanya dengan kejujuranlah yang dapat mengembangkan kondisi kehidupan
kearah yang lebih baik, tanpa kejujuran akan membawa dampak pada kemunduran dari segala
upaya yang dilakukan.

Menurut Hidayatullah (2010: 33) kejujuran merupakan bagian dari nilai karakter yang
harus ditanamkan pada anak sedini mungkin karena nilai kejujuran merupakan nilai kunci
dalam kehidupan. Kita dapat membangun landasan yang kokoh apabila pendidikan nilai
kejujuran dapat dilakukan Kejujuran merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia,
tetapi dalam pelaksanaannya nilai kejujuran merupakan suatu yang sulit dilakukan, seseorang
selalu mudah tergoda untuk melakukan kebohongan dan kecurangan disebabkan ingin
mendapatkan sesuatu lewat jalan pintas.

Kualitas kejujuran seseorang meliputi seluruh perilakunya, yaitu: perilaku yang


termanifestasi keluar, maupun sikap batin yang ada di dalam Keaslian kepribadian seseorang
bisa dilihat dari kualitas kejujurannya. Konsep tentang kejujuran bisa membingungkan dan
mudah dimanipulasi karena sifatnya yang lebih interior. Perilaku jujur mengukur kualitas moral
seseorang di mana segala pola perilaku dan motivasi tergantung pada pengaturan diri (self-
regulation) seorang individu. Meskipun tergantung pada proses penentuan diri, kita tidak bisa
mengklaim bahwa pendapat diri kita sematalah yang benar. Seandainya toh kita telah meyakini
bahwa pendapat kita merupakan pendapat yang menurut kita paling baik, perlulah tetap
mendengarkan pendapat orang lain. Setiap keyakinan pribadi menyisakan bias subjektivitas
yang bisa saja mengaburkan diri kita dalam memahami realitas sebagaimana adanya. Sikap
jujur dengan demikian bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk senantiasa bersikap selaras
dengan nilai-nilai kebenaran (to be thrutful), sebuah usaha hidup secara bermoral dalam
kebersamaan dengan orang lain.

Kualitas keterbukaan kita terhadap yang lain akan menentukan kadar kejujuran atau
ketidakjujuran kita. Namun seringkali keterbukaan ini tergantung pada pemahaman diri kita
terhadap realitas, termasuk pemahaman nilai-nilai moral yang kita yakini. Keyakinan moral
seseorang bisa saja keliru. Namun persepsi diri kita tentang nilai-nilai moral tidaklah statis. la
dinamis seiring dengan banyaknya informasi dan pengetahuan yang kita terima. Ketika kita
menolak menerima adanya perspektif atau sudut pandang lain yang berbeda dengan diri kita,
biasanya ini merupakan pertanda bahwa kita kurang memiliki interest terhadap kebenaran.
Sikap demikian ini bisa dikatakan sebagai sikap abai terhadap nilai kejujuran (dishonest).

Mengupayakan nilai kejujuran tidak sama dengan memperjuangkan ideologi yang


sifatnya lentur dan bisa berubah setiap saat. Inilah mengapa meskipun kita tahu bahwa
kejujuran itu sangat penting bagi kehidupan, nilai kejujuran sulit (untuk mengatakan tidak
dapat) menjadi norma sebuah kultur masyarakat. Ideologi senantiasa mencari pendukung yang
memperkuat gagasannya dan mendukung sudut pandangnya sendiri sementara menolak dan
mengabaikan pandangan orang lain. Pendekatan ideologis menganggap bahwa cara-cara
mereka merupakan satu-satunya cara yang benar. Pendekatan demikian mengikis praksis
perilaku jujur dan meningkatkan konflik bagi setiap relasi antar manusia.

Kejujuran memiliki kaitan yang erat dengan kebenaran dan moralitas. Bersikap jujur
merupakan salah satu tanda kualitas moral seseorang. Dengan menjadi seorang pribadi yang
berkualitas, kita mampu membangun sebuah masyarakat ideal yang lebih otentik dan khas
manusiawi Sokrates, misalnya, mengatakan, jika seseorang sungguh-sungguh mengerti bahwa
perilaku mereka itu keliru, mereka tidak akan memilihnya. Seseorang itu akan semakin jauh
dari kebenaran dan karena itu dishonest jika ia tidak menyadari bahwa perilakunya itu
sesungguhnya keliru. Kesadaran diri bahwa setiap manusia bisa salah dan mengakuinya
merupakan langkah awal bertumbuhnya nilai kejujuran dalam diri seseorang. Kejujuran sejati,
bukan sekedar kesiapan kita menerima diri dan orang lain sebagaimana adanya demi
kelangsungan hidup bersama. Kejujuran sejati juga mengandaikan bahwa kita jujur tentang
kemungkinan dan potensi yang kita miliki sebagai individu. Inilah dimensi kreatif dari makna
kejujuran. Kita tidak sekedar menerima diri ktia apa adanya. Menerima diri apa adanya adala
awal dari kejujuran. Namun ini belum cukup. Yang kita butuhkan adalah pengembangan segala
potensi dan kemungkinan yang kita miliki. Inilah yang senantiasa menjadi penjaga bagi kita
dalam menghadapi setiap tantangan kedepan.

B. MACAM-MACAM KEJUJURAN
1. Hati adalah poros anggota badan.

Hati adalah barometer kehidupan. Hati adalah sumber dari seluruh gerak langkah
manusia. Jika hatinya bersih, maka seluruh perilakunya akan mendatangkan manfaat. Tapi
jika hatinya keruh, maka seluruh perilakunya akan mendatangkan bencana

2. Jujur saat berucap

Jujur saat berkata adalah harga yang begitu mahal untuk mencapai kepercayaan orang
lain. Orang yang dalam hidupnya selalu berkata jujur, maka dirinya akan dipercaya seumur
hidup. Tetapi sebaliknya. jika sekali dusta, maka tak akan ada orang yang percaya padanya.
3. Jujur bila berbuat

Jujur ketika kita melakukan suatu hal harus ikhlas dari hati setiap apa yang kita lakukan.
Kita harus menyesuaikan antara ungkapan dengan perbuatan yang kita sampaikan.

4. Jujur bila berjanji

Janji membuat diri kita selalu berharap. Janji yang benar membuat kita bahagia. Janji
palsu membuat kita selalu was-was. Maka janganlah memperbanyak janji (namun tidak
ditepati).

5. jujur dalam kenyataan

Setiap manusia hidupnya selalu berada di atas kenyataan. Dia tidak akan menampilkan
sesuatu yang bukan dirinya. Dia tidak pernah memaksa orang lain untuk masuk ke dalam
jiwanya. Dengan kata lain, seorang mukmin tidak hidup berada di bawah bayang-bayang
orang lain. Artinya, kita harus hidup sesuai dengan keadaan diri kita sendiri.

6. Memberikan penilaian yang objektif terhadap diri anda sendiri


- Menghadapi hal-hal yang tidak anda sukai dari diri anda
- Memberikan peluang untuk memperbaiki diri anda sendiri
- Ketika anda memutuskan untuk mengambil sebuah tindakan, laksanakan tindakan
tersebut dengan tuntas.

C. MANFAAT KEJUJURAN
1. Memperkus pergaulan

Orang yang bersifat jujur dalam hidupnya akan mudah bergaul dan disenangi banyak
orang, karena orang lain percaya terhadap setiap perkataan dan perilaku orang yang jujur
tersebut.

2. Menjadikan Masyarakat hidup dalam kedamaian dan ketenteraman

Bila sifat jujur sudah melekat pada setiap masyarakat, maka kehidupan di masyarakat pun
akan menjadi damai, tenteram, dan saling peduli serta paling mempercayai antara satu
anggota masyarakat dengan masyarakat hanya serta tidak menimbulkan kerugian terhadap
orang lain.

3. Mendapatkan ridhoi dari Allah

Jujur membawa periku senantiasa berkata dan berbuat baik, sedangkan kebaikan akan
membawa manis memperoleh ridho dari Allah, dan bila Allah ridho kepada hamba- Nya,
maka akan dianugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.

D. BAGAIMANA BERSIKAP JUJUR


1. Jujur dalam Berkata
Kebiasaan berdusta dalam berbicara adalah kebiasan orangorang munafik. munafik.
Rasulullah Rasulullah bersabda: bersabda: Empat sifat bila dimiliki seseorang maka ia
adalah munafik murni (sejati). Barangsiapa memiliki salah satunya maka padanya terdapat
salah satu sifat munafik sampai ia meninggalkannya. Bila bicara ia dusta, bila membuat
kesepakatan ia khianat, bila berjanji ia mungkir dan bila berselisih ia curang. (Muttafaq
‘alaih)
2. Jujur dalam Berjanji Wahai orang-orang yang beriman tepatilah janji-janji kalian
(AlMaidah/5:1)
E. AKIBAT DARI BERBOHONG ATAU TIDAK JUJUR
1. Timbulnya ketidakpercayaan antar individu
2. Menjadi tidak harmonis dengan antar individu
3. Menusak sihtrahmi tali persaudaraan
4. Ketidakjujuran menjauhkan kita selamat dari dunia dan akhirat.
5. Ketidakjujuran akan membuat hidup kita menjadi terang karena dihantui rasa bersalah
6. Ketidakjujuran membuat pribadi kita itu tidak baik.
7. Dan masih banyak lagi

F. CARA UNTUK MENJADI JUJUR


Bersikap Jujur Untuk Orang Lain
a. Mencari tahu kepada siapa Anda berbohong, dan mengapa Anda berbohong
b. Mengantisipasi perilaku yang akan membuat Anda merasa bersalah
c. Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain Menerima konsekuensi dan
memutuskan untuk mengahadapinya
d. Melakukan hal-hal yang membuat anda bangga
e. Menghindari situasi di mana Anda diharuskan untuk membohongi orang lain
f. Bedakan antara "ingin tahu" dan "harus mengatakan" Bersikaplah bijaksana

Bersikap jujur pada diri sendiri


a. Memberikan penilaian yang objektif terhadap diri Anda sendiri
b. Menghadapi hal-hal yang tidak anda sukal dari diri anda
c. Memberikan peluang untuk memperbaiki diri Anda sendiri
d. Ketika Anda memutuskan untuk mengambil suatu tindakan, laksanakan tindakan
tersebut dengan tuntas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jujur merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam
beraktivitas, salah satunya adalah jujur saat bekerja. Sikap jujur akan melahirkan
kepercayaan antara satu orang dan lainnya. Sikap jujur juga menjauhkan rasa curiga hingga
kekhawatiran akan rusaknya sebuah kepercayaan yang dibangun. Oleh sebab itulah sangat
penting memiliki sikap jujur saat bekerja. Orang yang jujur sangat disenangi oleh siapa
pun. Perilaku jujur juga menjadi pondasi dalam menjaga kepercayaan antar mitra kerja.
Selain itu kejujuran akan memudahkan anda dekat dengan atasan. Kejujuran juga akan
terpandang lebih terhormat dari orang yang memiliki sikap kecurangan. Mengupayakan
nilai kejujuran tidak sama dengan memperjuangkan ideologi yang sifatnya lentur dan bisa
berubah setiap saat. Inilah mengapa meskipun kita tahu bahwa kejujuran itu sangat penting
bagi kehidupan, nilai kejujuran sulit (untuk mengatakan tidak dapat) menjadi norma
sebuah kultur masyarakat. Ideologi senantiasa mencari pendukung yang memperkuat
gagasannya dan mendukung sudut pandangnya sendiri sementara menolak dan
mengabaikan pandangan orang lain.

B. SARAN

Makalah kelompok kami jauh dari kata sempurna, karna kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Besar harapan kami agar makalah ini berguna bagi mahasiswa dan kami menyadari
makalah ini masih ada kekurangan. Saran dan pendapat sangat saya harapkan demi
penyempurnaan buku ajar ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Prosiding Konferensi Pendidikan


Nasional “Penguatan Karakter Bangsa Melalui Inovasi Pendidikan di Era Digital” ISSN:
2654-8607
Yaumi, Muhammad Dr, Dkk. 2014. Pendidikan Karakter-Landasan, Pilar dan
Implementasi . Kencana.

Syah. Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT


Remaja Rosda Karya

Ali, B. (2015, Febuari Rabu). Diambil kembali dari Integritas dan Kejujuran:
http:/belajarberbagi-bersamaberbagiblogspot.com/2015/02/integritas-dan- kejujuran 18.html

Elfi. (2015, juni senin), KEJUJURAN. Diambil kembali dari


http://mustamitatan.blogspot.com/2015/06/kejujuran-jujur-merupakan-salah-satu.html

Tabrani, R. (2006). Pendidikan Budi Pekerti Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara.
http://faizumrizqi.blogspot.com/2014/04/dampak-berkata-tidak-jujur.html

HTTP:/MUSTAMITATAN.BLOGSPOT.COM/2015/06/KEJUJURAN-JUJUR-
MERUPAKAN-SALAH-SATU.HTML

Anda mungkin juga menyukai