Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN BISNIS RENGGINANG

Dosen pengampu: Hendra, MA


Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh Kelompok 10 :

1. Wida Alfriza
2. Dea Citra Lestari
3. Fajar Ria Rama Putri
4. Suria Ega Nata

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


SEMESTER V

INSTITUT AGAMA ISLAM SYEKH H.A HALIM HASAN


AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani nya kepada kita sehinga kita
masih tetap bisa menikmati indah ciptaannya. Dan karena rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis dalam bentuk makalah. Selanjutnya, kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Hendra, M.A selaku dosen mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis yang telah memberikan arahan yang sangat jelas sehingga
mempermudahkan kami dalam mengerjakan makalah ini.
Dan tidak lupa kami berterimakasih kepada teman-teman yang telah
mendukung dan membantu menyelesaikan tugas makalah ini. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna bagi yang membacanya dalam rangka
menambah wawasan serata pengetahuan kita. Dan kami juga menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
adanya kritikan dan saran guna memperbaiki makalah yang akan kami buat
untuk selanjutnya, akhir dari kata kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Binjai, 10 November 2023

Pemakalah

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................3

A. Latar Belakang ..................................................................................................3


B. Manfaat Usaha...................................................................................................4
C. Profil Usaha .......................................................................................................6
D. Visi, Misi Bisnis Rengginang Umma ................................................................6
BAB II PEMBAHASAAN .........................................................................................8
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ...................................................................8
B. Analisis SWOT..................................................................................................8
C. Analisis Pasar dan Pemasaran ...........................................................................9
D. Strategi Pemasaran ..........................................................................................10
E. Proses Produksi................................................................................................10
F. Analisis Pendapatan .........................................................................................12
G. Laporan Pendapatan .........................................................................................12
BAB III PENUTUP ..................................................................................................14
A. Kesimpulan .........................................................................................................14
Dokumentasi.............................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia
harus mampu mengelola sumber daya yang ada demi sebesarbesarnya untuk
kemakmuran rakyat. Sumber daya yang ada tidak hanya berkaitan dengan alam
tetapi juga potensi-potensi lainnya, seperti potensi pasar yang besar, potensi
kemajemukan bangsa dan teknologi. Jumlah UMKM yang besar dapat
dimanfaatkan menjadi mitra pemerintah dalam mengelola sumber daya (Abidin dan
Darma, 2017).
Kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap produk
domestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima
tahun terakhir (Kemenperin, 2016). Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, karena perannya menjadi penyangga
ekonomi rakyat kecil. UMKM terbukti mampu memberikan dampak ekonomi
secara langsung terhadap kehidupan masyarakat, bahkan di tahun 2017 berdasarkan
data dari Kementrian Koperasi dan UKM devisa negara dari sektor UMKM
mencapai Rp. 88,45 miliar. Besaran angka ini lebih besar delapan kali lipat dari
tahun sebelumnya (Kompas, 2018).
Rengginang adalah merupakan salah satu produk UMKM yang mempunyai peluang
dikembangkan di Sumatera Selatan. Rengginang pada awalnya berasal dari Jawa Barat dan
Banten. Sebagai komoditi perdaganganan, rengginang termasuk ke dalam jenis produk
industri yang mempunyai potensi cukup baik. Pemasarannya rengginang sudah
mulaiberkembang baik di daerah-daerah pedesaan pada wilayah tertentu dan sampai
kepada wilayah nasional.
Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan, dibentuk
bulat, dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng dalam
minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang
umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau
tumbukan biji melinjo, jengkol dan biji jagung atau irisan umbi-umbian dan buah-buahan,
rangginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran beras ketannya masih tampak utuh.
Awalnya rengginang dibuat dengan penambahan garam dapur sebagai penambah
cita rasa. Dalam perkembangannya rangginang dibuat dengan ditambahkan bumbu
penyedap atau pemanis. Bumbu yang sering ditambahkan adalah terasi, ikan atau kencur.

3
Sedangkan untuk rengginang manis dibumbui dengan gula kawung atau gula merah.
Disamping menggunakan beras ketan putih rengginang juga ada yang menggunakan beras
ketan hitam.
Untuk pewarnaan digunakan pewarna makanan yang diizinkan penggunaanya untuk
pangan atau sumber pewarna alami lainnya seperti daun suji. Beras ketan mengandung zat
gizi utama berupa karbohidrat disamping vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral
dan air. Beras ketan merupakan tanaman padi yang berasal dari Asia yang kini sudah
tersebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di beberapa negara seperti Laos dan Thailand beras ketan digunakan sebagai
makanan pokok, dikarenakan kandungan karbohidratnya yang tinggi. Beras ketan putih
memiliki potensi yang sangat tinggi di Indonesia sehingga produktivitasnyapun semakin
meningkat tiap tahunnya.
Pengembangan usaha ini sangat potensial dilihat dari aspek pasar, sumberdaya, dan
cara memproduksinya. Berdasarkan aspek pemasaran, peminat rengginang sangat luas.
Dari aspek sumberdaya, pengembangan usaha rengginang ini memungkinkan
dilakukannya pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menunjang kondisi ekonomi
masyarakat. Berdasarkan aspek produksi, usaha rakyat yang digeluti banyak warga ini
mudah dilakukan tanpa mensyaratkan teknologi maupun peralatan yang canggih atau
mahal

B. Manfaat Usaha

1. Bagi pemilik
Bisnis rengginang atau usaha rengginang dapat memberikan sejumlah
manfaat bagi pemiliknya. Berikut ini beberapa manfaat utama dari
menjalankan bisnis rengginang:

1) Peluang Bisnis yang Menjanjikan: bisnis rengginang adalah


bisnis yang memiliki pangsa pasar yang sangat baik. Rengginang
memiliki banyak peminat khususnya di Indonesia bahkan bisnis
ini bisa merambah sampai ke luar negeri. Hal ini membuat bisnis
rengginang memiliki peluang bisnis yang baik dan
berkesinambungan.

2) Ekspresi Kreativitas: Pemilik bisnis rengginang memiliki


kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam
berinovasi akan rasa yang bervariasi dari renggginangnya. Ini
4
dapat menjadi aspek yang sangat memuaskan dari bisnis ini.

3) Penghasilan yang Stabil: Dalam bisnis rengginang, terdapat


kemungkinan untuk menghasilkan pendapatan yang stabil,

2. Bagi Masyarakat
Bisnis rengginang, atau usaha rengginang, juga memberikan
sejumlah manfaat bagi masyarakat secara umum. Berikut adalah beberapa
manfaat yang bisa diberikan oleh usaha bouquet bagi masyarakat:

1) Melestarikan budaya bangsa: Rengginang adalah salah satu


makanan tradisional warisan Indonesia.Makanan tradisional
merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan, dan beraneka
ragam yang mencerminkan potensi alam daerah masing-masing.

2) Menjadi Cinderamata atau Oleh-oleh: Rengginang sering


dijadikan oleh-oleh karena rasanya yang nikmat.

3) Simbol Kecintaan dan Penghargaan: Adanya makanan tradisional


akan lebih memajukan ekonomi suatu daerah. Khas dan uniknya
makanan tradisonal mampu dijadikan kekuatan dalam membanggakan
keunggulan kuliner daerah. Makanan tradisional tidak hanya mengenai
cita rasa dan bentuk melainkan cara pengolahan yang masih
tradisional. Dimana salah satu makanan tradisional yang dapat
dilestarikan karena macam rasanya digemari yaitu rengginang ketan..

4) Pendorong Ekonomi Lokal: Pengembangan usaha ini sangat


potensial dilihat dari aspek pasar, sumberdaya, dan cara
memproduksinya. Berdasarkan aspek pemasaran, peminat rengginang
sangat luas.

5) Mengedukasi Sumberdaya Manusia: Dari aspek sumberdaya,


pengembangan usaha rengginang ini memungkinkan dilakukannya
pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menunjang kondisi ekonomi
masyarakat. Berdasarkan aspek produksi, usaha rakyat yang digeluti
banyak warga ini mudah dilakukan tanpa mensyaratkan teknologi
maupun peralatan yang canggih atau mahal.

5
6) Pendukung Industri Terkait: Bisnis rengginang dapat mendukung
industri terkait, seperti toko oleh-oleh, penyedia layanan
pengiriman, dan pengepakan khusus. Hal ini menciptakan
ekosistem bisnis yang saling mendukung.

7) Kebijakan Lingkungan: Perkembangan Bisnis rengginang yang


peduli terhadap isu-isu lingkungan dapat mendorong
penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan praktik bisnis
yang ramah lingkungan. Hal ini menciptakan tekanan positif
dalam masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Bisnis rengginang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat


dalam banyak aspek kehidupan, menciptakan pengalaman yang lebih
nikmat dan mempertahankan makanan tradisional Indonesia.

C. Profil Usaha

 Nama usaha : Rengginang Umma

 Jenis usaha : Makanan Tradisional / Kuliner

 Pemilik : Wida Alfriza , Dea Citra Lestari


Fajar Ria Rama Putri, Suria Ega Nata

D. Visi, Misi Bisnis Rengginang Umma

Visi
"Menjadi produsen rengginang yang kreatif dan inovatif, dengan
menyediakan berbagai aneka rasa kekinian yang bisa diterima semua
kalangan masyarakat."

Misi
1) Memberikan produk rengginang berkualitas.

2) Memberikan kepuasan pelanggan dan inovasi.

3) Memberikan dampak lingkungan yang positif.

6
Tujuan
Tujuan bisnis rengginang meliputi keuntungan finansial, kepuasan
pelanggan, pertumbuhan bisnis, inovasi produk, kesadaran lingkungan,
pendidikan pelanggan, kerjasama dengan komunitas lokal, ketahanan
bisnis, keberlanjutan bisnis, dan pencitraan merek.

Diharapkan bisnis Rengginang Umma bisa merambah hingga ke


mancanegara.

7
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis adalah studi yang dilakukan untuk mengukur
kelayakan suatu peluang bisnis. Studi kelayakan bisnis berfokus
mengidentifikasi potensi masalah dalam bisnis, agar usaha yang akan
dijalankan dapat bertahan lama dan jauh dari sebuah kerugian dengan tujuan
untuk mengukur peluang keberhasilan suatu usaha di masa mendatang.
Sehingga, pengusaha dapat menilai apakah bisnis tersebut layak dijalankan
atau tidak, karena tanpa melakukan studi ini, Anda diibaratkan menerobos
medan perang yang tak diketahui tanpa petunjuk apapun. Hal tersebut tentu
akan sangat merugikan karena bisnis anda berpotensi gagal. Begitupun
Sebaliknya jika melakukan studi kelayakan bisnis maka kita akan memperoleh
keuntungan.

B. Analisis SWOT
Analisis sebelum menjalankan usaha itu penting, baik dari modal yang
dibutuhkan hingga segala kemungkinan terburuk yang dapat menimpa usaha
yang akan kita jalankan. Berikut analisis SWOT dari usaha rengginang ini:

1. Strength (Kekuatan)

a. Kreativitas dalam Rasa: Anda mungkin memiliki kemampuan


kreatif yang kuat dalam memproduksi produk rengginang yang
enak.

b. Rengginang yang Berkualitas: menggunakan bahan-bahan


berkualitas dan tahan lama.

2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan bisnis rengginang meliputi, persaingan tinggi, kesulitan
dalam pemasaran, perubahan trend selera masyarakat, ketergantungan
pada pemasok bahan baku dan cuaca, serta manajemen persediaan yang
rumit.

8
3. Opportunity (Peluang)

a. Harga terjangkau

b. Terdiri atas berbagai macam rasa.

4. Threath (Ancaman)

a. Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang


lebih murah serta banyak nya jenis cemilan lain yang lebih
variatif.

C. Analisis Pasar dan Pemasaran

a. Target pasar
Target pasar bisnis renggiang dapat bervariasi tergantung pada strategi
bisnis, namun beberapa target pasar umum meliputi:

1) Konsumen Umum: Orang-orang yang membeli rengginang untuk


oleh-oleh atau dikonsumsi sendiri.

2) Reseller : Orang-orang yang membuka toko untuk menjual


kembali barang yang dibeli.

3) Acara Khusus dan Perayaan: Orang yang membutuhkan


rengginang pada acara tertentu misalnya hari raya.

b. Pesaing

Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi kami


mempunyai kreatifitas sendiri bagaimana cara kami menarik konsumen
agar dapat membeli produk kami. Seperti dengan selalu memberikan
produk yang terjamin rasa dan kehalalannya serta promosi yang
menarik kepada pelanggan setia kami.

c. Sasaran Pasar
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu semua
kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa sehingga
mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

9
D. Strategi Pemasaran

1. Dari mulut ke mulut


Tindakan ini paling sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya.
Kamu dapat mempromosikan bisnis ini hanya dengan menceritakan kisah
bisnis ini kepada teman, tetangga, dan kerabat Anda. Untuk
memungkinkan masyarakat umum mengetahui secara tidak langsung
tentang bisnis kami.

2. Melalui Media Sosial

Promosi ini juga termasuk promosi yang mudah karena hanya


bermodalkan ponsel dan kuota tentunya juga harus mempunyai akun
medsos ya teman-teman. Kami memposting foto produk kami ke
Instagram, Facebook dan WhatsApp. Otomatis akan langsung dilihat
oleh teman-teman online kami. Apalagi zaman sekarang hampir semua
orang memiliki media sosial jadi cara ini dianggap sangat efektif dan

efisien untuk memasarkan produk.


E. Proses Produksi

Untuk membuat rengginang, bahan dan proses produksinya sebagai


berikut:

Bahan-bahan utama:
400 gram beras ketan putih kualitas bagus
200 ml air
1 sdt gula pasir butiran halus

Bumbu halus
4 siung bawang putih
1/3 sdt merica bulat
1/2 sdt terasi bakar
1 sdm garam

10
Langkah Membuat Rengginang Gurih
1. Cuci bersih beras ketan, rendam dalam air selama tiga jam. Tiriskan.
2. Kukus beras ketan hingga setengah matang selama 20 menit atau hingga
butiran beras mulai lengket. Angkat, pindahkan ke panci.
3. Didihkan air, tambahkan gula pasir dan bumbu halus, aduk. Setelah
mendidih, angkat segera beras ketannya.
4. Tuang bumbu yang sudah dimasak ke dalam panci berisi beras ketan, aduk
rata. Tutup panci, diamkan sekitar 30 menit atau hingga air terserap habis
oleh ketan.
5. Kukus beras ketan kembali hingga matang, sekitar 30 menit. 5. Ambil
satu sendok makan nasi ketan yang masih panas, pipihkan bentuk bulat
dengan diamter 6 cm dan tebal 0.5 cm. Letakkan di atas tampah kering
yang bersih tapi jangan ditumpuk. Lakukan hingga semua nasi ketan
habis.
6. Jemur di bawah terik matahari sekitar tiga hari atau sampai benar-benar
kering. Simpan di tempat kering. 7. Panaskan minyak goreng cukup
banyak dengan api besar. Goreng renggingan sambil dibalik-balik hingga
butiran ketan mulai mengembang. Angkat dan tiriskan. Setelah dingin,
simpan dalam stoples bertutup rapat.

Proses Pembuatan Rengginang Proses Penjemuran

11
F. Analisis Pendapatan
1. Biaya Variabel / Modal Awal

Biaya Variabel Harga


Beras Ketan Rp.10,000 X 10 Kg = Rp. 100.000
Gula Pasir Rp. 16,000 X 2 Kg = Rp. 32.000
Garam Rp. 5,000 X 1 Bks = Rp. 5.000
Terasi Rp. 500 X 1 Bks = Rp. 500
Bawang Putih Rp.40,000 X 1 Kg = Rp. 40.000
Minyak Goreng Rp 12,000 X 2 Kg = Rp. 25.000
Bawang Merah Rp 43,500 X 1 Kg = Rp. 43.500
Merica Rp. 15,000 X 2 Bks = Rp. 30.000
Kaldu bubuk Rp. 500 x 10 Bks = Rp. 5.000
Plastik Rp. 5,000 x 1 Kg = Rp. 5.000
Pengemas Rp. 5,000 x 1 Kg = Rp. 5.000
Gas LPG Rp.20.000 x 1 Tab = Rp. 20.000
Air dan listrik = Rp. 10.000
Total Biaya Rp. 316.000
Variabel

2. Harga Jual Rengginang


Harga jual rengginang adalah bervariasi tergantung dari beratnya.Berikut harga
jual “Rengginang Umma”.

Rengginang Harga
250 Gram Rp.10.000
500 Gram Rp.20.000

G. Laporan Pendapatan

Hari HARGA
Rengginang KEUNTUNGAN
ke - PENJUALAN

1 10 Bks Rengginang 250 Gr Rp.100.000 Rp.50.000

2 15 Bks Rengginang 250 Gr Rp.150.000 Rp.75.000

3 16 Bks Rengginang 250 Gr Rp.160.000 Rp.80.000

12
4 10 Bks Rengginang 250 Gr Rp.100.000 Rp.50.000

5 20 Bks Rengginang 250 Gr Rp.200.000 Rp.100.000

6 5 Bks Rengginang 500 Gr Rp.50.000 Rp.100.000

7 10 Bks Rengginang 250 Gr Rp.100.000 Rp.50.000


Rp.505.000

Dengan melihat laporan pendapatan dalam 7 hari diatas kami mengeluarkan modal
sebesar Rp 316.000 dengan keuntungan Rp.505.000.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha di berbagai jenis bisnis Rengginang, baik itu rengginang
original atau rengginang aneka rasa, adalah individu atau kelompok yang
berani mengambil risiko dan berinovasi untuk menciptakan bisnis yang
sukses.

Bisnis Rengginang memiliki potensi untuk memberikan manfaat


finansial dan kreatif kepada pemiliknya serta melestarikan warisan makanan
tradisional di masyarakat. Meskipun Bisnis Rengginang menawarkan manfaat
yang signifikan seperti ekspresi kreativitas dan potensi keuntungan, ia juga
memiliki tantangan seperti persaingan yang ketat dan ketergantungan pada
faktor- faktor seperti musim.Karena bisnis rengginang memerlukan cahaya
matahari dalam proses pembuatannya.

Keberhasilan dalam Bisnis Rengginang bergantung pada manajemen


yang efisien, pemahaman pasar, inovasi produk, dan pelayanan pelanggan
yang baik. Dengan pemahaman yang baik tentang pasar dan upaya yang tepat,
Bisnis Rengginang dapat menjadi bisnis yang sukses dan memuaskan.

14
Dokumentasi

15
16

Anda mungkin juga menyukai